Anda di halaman 1dari 24

MATERI PELATIHAN

PERAWATAN POMPA BAHAN


BAKAR MESIN DIESEL

BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN


BANYUWANGI
PENGERTIAN PERAWATAN

Perawatan adalah :
Tindakan yang dilakukan dalam rangka
mempertahankan atau mengembalikan suatu
kondisi yang dapat diterima dan berfungsi
seperti sediakala atau paling tidak mendekati
sehingga kapal tetap dapat beroperasi secara
efektif, efesien, produktif dan tepat waktu
sesuai dengan yang telah direncanakan
TUJUAN PERAWATAN

1. Memperpanjang masa pakai mesin


2. Menjamin kerja mesin
3. Menjamin keselamatan kerja
4. Menjamin kesiapan mesin
5. Memperendah biaya
SKEMA JENIS PERAWATAN

PERAWATAN

TERENCANA TIDAK TERENCANA

PENCEGAHAN PERBAIKAN PERAWATAN


DARURAT
Sedang Sedang
berjalan berhenti
Reparasi Overhaul
kecil
FAKTOR KEBERHASILAN PERAWATAN

1. Kemampuan personil dalam melasanakan


perawatan
2. Tersedianya buku petunju perawatan
3. Kejelasan perintah kerja
4. Kesadaran akan pentingnya perawatan
5. Ketelitian kerja
6. Disiplin dalam melaksanakan perawatan
7. Kelengkapan fasilitas alat kerja
8. Kesesuaian sistem dan prosedur kerja *
MANAGEMEN PERAWATAN

KERANGKA PIKIR

PERSIAPAN SELAMA SESUDAH


LAYAR PELAYARAN PELAYARAN
-mempersiapkan -pembersihan, evaluasi
mesin dan peralatan, pengecekan,
bahan bakar, oli penyetelan, dibawa berapa,
air tawar, majun dll pemanasan, dikonsumsi berapa
-membuat form penggantian, sisa berapa
journal M/E, A/E, R/E perbaikan
reporting *
JENIS-JENIS PERAWATAN
1. Atas dasar cara perawatan :
a. Perawatan pencegahan ( Preventive )
Tujuannya :
- Mengurangi kerusakan
- Menghemat biaya operasi
- Mesin dapat bekerja dengan aman
Jenis pekerjaannya :
-Penyetelan dengan benar
-Pengoperasian yang tepat
b. Perbaikan mendadak ( Emergency/Corective )
JENIS-JENIS PERAWATAN

2. Atas Dasar Lama waktu perawatan ( Periodik)


a. Perawata 50 jam kerja
b. Perawatan setiap 100 jam operasi
c. Perawatan setiap 300 jam operasi
d. Perawatan setiap 1000 jam kerja
PELAKSANAAN PERAWATAN

1. Perawatan setelah 50 jam operasi (Mesin Baru)


a. Ganti oli
b. Pembersihan saringan udara
c. Pembersihan saringan oli
d. Pemeriksaan tali kipas
e. Pemeriksaan sistem hidrolik
f. Pemeriksaan kopling dan melumasinya
PELAKSANAAN PERAWATAN

2. Perawatan setiap 100 jam operasi


a. Pembersihan crank case
b. Pembersihan saringan bahan bakar
c. Pembersihan saringan oli
d. Pembersihan saringan udara
e. Penyetelan kekencangan katup mesin 1 silinder
f. Penyetelan kerenggangan katup mesin 4 silinder
PELAKSANAAN PERAWATAN
3. Perawatan setiap 300 jam kerja
a. Pembersihan tangki bahan bakar
- Kuras solar pada tangki bahan bakar dengan
cara melepas selang pengeluaran bahan bakar
pada tangki dan ditampung solar yang dikuras.
- Buka tangki bahan bakar dari kedudukannya
- Bersihkan dan cuci dengan minyak tanah lalu
semprot dengan kompresor angin
PELAKSANAAN PERAWATAN
b. Penyekuran Katup Hisap
- Buka kepala silinder dengan terlebih dahulu
membuka knalpot, pipa oli pada kepela silinder,
injector, rocker arm.
- Buka katup bung dengan cara melepas collet
- Lakukan penyekuran dengan menggunakan alat
skur dan pasta skur hingga setting valve rata
dan halus.
PELAKSANAAN PERAWATAN

6. Perawatan setiap 1000 jam operasi


a. Pembersihan dan penyetelan injektor
b. Penyetelan saat penyemprotan bahan bakar
c. Pembersihan rumah ring torak
d. Pembersihan kerak pada permukaan kepala
silinder, bagian atas silinder liner dan bagian
atas torak
e. Pembersihan dan pemeriksaan timing injeksi
pompa bahan bakar
PEMBERSHAN DAN PENYETELAN INJEKTOR

a. Membuka bagian-bagian injector dengan urutan sbb


1). Membuka nozel
2). Membuka badan nozel
3). Membuka jarum nozel
4). Membuka mur penutup
5). Membuka per nozel
6). Membuka pushrod
7). Membuka drat penyetel
b. Bersihkan dan dicuci dengan minyak tanah setelah
itu disemprot dengan kompressor angin.
PENYETELAN WAKTU PENYEMPROTAN

1). Lepaskan pipa injeksi bahan bakar dari


pengabut
2). Arahkan pipa injeksi ke luar dengan
mengendorkan mur pengikat pada pompa
3). Posisikan tuas gas pada posisi start
4). Putar roda gila dan tentukan posisi langkah
torak pada akhir langkah kompresi
5). Perhatikan keluarnya solar pada ujung pipa
injeksi
AKIBAT CELAH KATUP TERLALU RENGGANG

a. Tenaga kompressi mesin lemah/berkurang


b. Mesin sukar dihidupkan
c. Tenaga mesin berkurang
d. Suara mesin tidak normal
AKIBAT CELAH KATUP TERLALU RAPAT

a. Dinding silinder mesin cepat aus dan tergires oleh ring


torak tersaebut
b. Ring torak dapat cepat patah di dalam silinder mesin
setelah mesin hidup
c. Menyebabkan torak dan ringnya tidak dapat masuk ke
dalam silinder
Perbaikannya : Ring torak di kikir atau dipotong sedikit
jika perlu diganti dengan yang baru yang sesuai dengan
ukurannya yang telah ditentukan.
AKIBAT CELAH KATUP TERLALU RAPAT

a. Dinding silinder mesin cepat aus dan tergires oleh ring


torak tersaebut
b. Ring torak dapat cepat patah di dalam silinder mesin
setelah mesin hidup
c. Menyebabkan torak dan ringnya tidak dapat masuk ke
dalam silinder
Perbaikannya :
Ring torak di kikir atau dipotong sedikit jika perlu
diganti dengan yang baru yang sesuai dengan ukurannya
yang telah ditentukan.
PERAWATAN POMPA
P BAHAN BAKAR

1. Bukapompa dari dudukannya


2. Buka bagian-bagian pompa :
•Buka delevery valve holder
•Buka delevery valve gasket
•Buka delevery valve spring
•Buka delevery valve assembly
•Buka pump element
PERAWATAN POMPA
P BAHAN BAKAR

•Buka shim plate


•Buka snap ring
•Buka tappet guide pin
•Buka tappet
•Buka lower spring seat
•Buka plunger
•Buka plunyer spring
•Buka upper spring seat
PENYETELAN TIMING PENYEMPROTAN

a. Penyetelan dilakukan setelah


pompa injeksi terpasang pada
tempatnya dan gear case sudah
terpasang.
b. Pasang pipa injeksi dibagian
pompa sedangkan pada bagian
ijnjector masih terlepas
PENYETELAN TIMING PENYEMPROTAN

c.Putar flywheel perlahan-lahan


dan perhatikan mulai keluarnya
solar dari mulut pipa. Apabila
keluarnya solar tepat tanda “F”
berimpitan dengan tanda panah
pada tangki air atau pada body
mesin, berarti timingnya tepat.
GANGGUAN PADA POMPA INJEKSI BAHAN
BAKAR
Penyebabnya :
1. Plunyer dan atau silinder aus
2. Kesalahan pemasangan plunyer
3. Waktu penyemprotan tidak tepat
4. Adanya kebocoran pada pompa
5. Komponen pompa kurang lengkap
6. Kesalahan pemasangan komponen
7. Posisi silinder rumah plunyer tidak tepat
8. Pemasangan tanda kurang tepat *
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai