Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ani Yuliastuti

Nim : 433131490119101

Analisis Kasus Manajemen di Rumah Sakit

Di sebuah rumah sakit X di ruang melati (anak) dengan jumlah tempat tidur sebanyak 12

unit . Jumlah perawat dalam satu ruanagn ada 10 orang , berpendidikan Ners sebanyak 5

orang (perawat A, X, Y, N, S) pengalaman kerja sudah 2 tahun. 5 lulusan D3 ( perawat J, B,

H, K, L) sudah pengalaman kerja 3 tahun. Kepala ruangan mengalokasikan 1 - 4 pasien untuk

setiap perawat. Untuk pj shif ada 1 orang. Perawat bertanggung jawab terhadap pengelolaan

asuhan keperawatn sejak pasien masuk sampai pulang. Saat ini pasien yang di ruang rawat

inap tiap hari di ruang melati anak terdapat 12 pasien dengan karakteristik pasien :

1. An. M : Diare akut dd dehidrasi berat suhu 38,5 C nadi 100x/menit, RR :18X/M.

Rawat hari ke 5

2. An. S : Bronopneumoni terpasang oksigen, sesak nafas

3. An. I : Thalasemia HB. 6 suhu 37, 5 C rawat hari ke 4

4. An. K : DHF suhu 38,5 C demam 4 hari rawat hari ke 3

5. An. N : Tyfoid demam 5 hari suhu 38 C rawat hari ke 5

6. An. G : Kejang demam, demam 3 hari di rawat hari ke 4

7. An. L : TBC Suhu 37,5 C di rawat hari ke 3

8. An. U : Ispa , batuk pilek di rawat 3 hari

9. An. Q : Dehidrasi berat , Lemas dirawat 4 hari

10. An. R : Meningitis , Demam muntah di rawat 7 hari

11. An. J : Hidrosephalus, muntah dirawat 6 hari

12. An. H : Asma, sesak nafas dirawat 4 hari.


13. TT KOSONG

14. TT KOSONG

15. TT KOSONG

Uraian hasil pengkajian perencanaan dalam manajemen dengan hirarki perencanaan

dengan kasus tersebut :

1. Analisis hasil pengkajian di ruangan melati anak :

1) Fungsi Perencanaan

a) Visi dan Misi Organisasi

Wawancara : menurut kepala ruangan sampai saat ini belum ada visi dan

misi filosofi di ruangan melati, karena belum ada perintah dari atasan

untuk membentuk hal tersebut.

Observasi : hasil pengamatan di ruang melati tidak terlihat visi dan misi

keperawatan yang ditempel di dinding ruangan yang dapat terbaca dengan

mudah oleh semua orang yang melewatinya.

Masalah : perumusan terlihat visi dan misi diruangan

b) Filosofi keperawatan

Wawancara : menurut kepala ruangan agar perawat dapat bekerja

berdasarkan filosofi ilmu mereka secara rutin dilakukan setiap kesempatan

diantaranya pada saat apel pagi, kesempatan dan pada saat pelatihan

Observasi : belum terlihat filosofi diruangan

Masalah : Filosofi ruangan belum ada

c) Peraturan Organisasi

Wawancara : menurut kepala bidang keperawatan rumah sakit dudah

memiliki peraturan yang merujuk ke Depkes, tetapi dalam pelaksanaanya

tetap memakai aturan yayasan.


Obervasi : ada uraian peraturan kepegawaian

d) Pembuatan rencana harian

Wawancara : menurut kepala ruang sudah membuat rencana harian tetapi

belum memiliki bentuk catatan harian yang baku.

Observasi : belum ada catatan harian, bulanan dan tahunan diruang melati

Masalah : Pelaksanaan pembuatan catatan harian, bulanan dan tahunan

belum dilaksanakan.

2) Pengorganisasian

a) Struktur Organisasi

Wawancara : menurut kepala ruang didapatkan informasi bahwa struktur

ketenagaan yang ada sudah dibentuk 2 tim sebagai penerjamaan dari

konsep MPKP diruangan.

Observasi : adanya struktur organisasi yang di pasang di dinding ruangan

nurse stasion

Masalah : -

b) Pengorganisasian perawatan klien

Wawancara : menurut kepala ruang didapatkan data bahwa metode

penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim, dengan

membentuk dalam ruangan 2 tim.

Obervasi : hasil pengamatan ada 2 tim diruangan yang dibuat sesuai

tugas sehari – hari. Pembagian tanggung jawab terhadap pasien

dilakukan berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung

bertanggung jawab kepada kepala ruangan, tidak bertanggung jawab

kepada ketua tim. Dan pada struktur organisasi diruangan sudah

menunjukkan penerapan metode tim.


c) Uraian tugas

Wawancara : menurut kepala ruangan setiap perawat sudah

mempunyai uraian tugas masing – masing bagi setiap tenaga

keperawatan. Batas wewenang dan tanggung jawab perawat cukup

jelas dengan di buat job discription di masing – masing ruangan.

3) Metode Penugasan

Wawancara : menurut kepala ruangan didapatkan informasi bahwa

penghitungan jumlah tenaga sudah disesuaikan dengan rasio klien

tetapi menggunakan standar minimal dengan rumus Gillis.

Observasi : jumlah perawat masih kurang dengan dinas , rincian dinas

pagi sebagai berikut = 2 pagi 2 = siang 2 = malam 2= libur 2 = cuti.

Untuk dinas pagi di tembah kepala ruang = 1, Wakil kepala ruang = 1

dan Ketuaa tim = 1

Masalah : Rasio jumlah perawat belum sesuai dengan tingkat

ketergantungan klien.

4) Pendokumentasian asuhan keperawatan

Wawancara : menurut kepala ruangan didapatkan informasi bahwa

pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan format yang ada

yang sudah disepakati bersama antara kepala ruang dan komite

keperawatan tetapi audit secara rutin belum dilakukan sehingga sampai

sekarang belum diketahui tingkat kepatuhan perawat dalam mengisi

dokumentasi keperawatan.

Observasi : tersedia lembar penulisan standar asuhan keperawatan.

Ada beberapa format yang tidak tersedia seperti format evaluasi

( SOAP) . Pada format rencana keperawatan, kolom implementasi tidak


di sediakan tersendiri namun disamakan dengan kolom intervensi.

Dalam dokumentasi tidak terlihat kesinambungan antara masalah dan

tindakan keperawatan : pengkajian dan diagnosa keperawatan belum

mencerminkan kondisi pasien yang seutuhnya, evaluasi belum

didokumentasikan secara kontinyu, tetapi format dokumentasi

keperawatan (pengkajian s/d evaluasi) yang sudah terisi tetapi belum

optimal. Format audit penulisan dokumentasi diruangan tidak ada.

Masalah : Beleum optimalnya kegiatan audit dokumentasi

keperawatan.

5) Pengaturan jadwal dinas

Wawancara : menurut kepala ruang pengaturan shif yang dilakukan

oleh kepala ruang disesuaikan dengan jumlah perawat yang ada di

ruangan adan tidak berdasarkan pada tingkat ketergantungan klien,

karena di sesuikan dengan jumlah perawat dan kondisi rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai