Alat yang Diguna
kan Untuk Ambul
asiAlat bantu yan
g digunakan untu
k ambulasi adala
h;1.
kruk sering digun
akan untuk meni
ngkatkan mobilis
asi, terbuat dari l
ogam dan kayuda
n sering digunaka
n permanen, mis
alnya Convention
al, adjustable dan
lofstrand.Kruk bi
asanya digunaka
n pada pasien fra
ktur hip dan ekstr
emitas bawah, ke
dualengan yang b
enar-benar kuat
untuk menopang
tubuh, pasien de
ngan keseimbang
anyang bagus2.
Canes (tongkat) a
dalah alat yang ri
ngan, mudah dipi
ndahkan, setinggi
pinggangterbuat
dari kayu atau log
am, digunakan pa
da pasien dengan
lengan yang mam
pu dansehat, mel
iputi tongkat ber
kaki panjang luru
s (single straight-
legged) dan tong
kat berkaki segi e
mpat (Quad cane
)3.
walkers adalah su
atu alat yang san
gat ringan, muda
h dipindahkan, se
tinggi pinggang d
an terbuat dari lo
gam, walker me
mpunyai empat p
enyangga yang k
okoh.Klien meme
gang pemegang t
angan pada bata
ng dibagian atas,
melangkahmemi
ndahkan walker l
ebih lanjut, dan
melangkah lagi. D
igunakan pada pa
sien yangmengal
ami kelemahan u
mum, lengan yan
g kuat dan mamp
u menopang tub
uh, usila, pasien
dengan masalah
gangguan keseim
bangan, pasien d
engan fraktur hip
danekstremitas b
awah (Gartland,
1987; Potter & Pe
rry, 1999).Pelaks
anaan Ambulasi
Dini Pasien Paska
Operasi Fraktur E
kstremitas Bawa
hAmbulasi yang a
man memerlukan
keseimbangan da
n kekuatan yang
cukup untuk men
opang berat bada
n dan menjaga p
ostur. Beberapa
pasien memerluk
an bantuan dari p
erawat untuk ber
gerak dengan am
an (Hoeman, 200
1).Berikut ini diur
aikan beberapa t
ahapan ambulasi
yang diterapkan
pada pasien: pre
ambulation bertu
juan mempersiap
kan otot untuk b
erdiri dan berjala
n yang dipersiapk
an lebih awal keti
ka pasien bergera
k dari tempat tid
ur (Hoeman, 200
1).
Sitting balance ya
itu membantu pa
sien untuk duduk
disisi tempat tidu
r dengan bantuan
yang diperlukan (
Berger & William
s, 1992).
Pasien dengan di
sfungsi ekstremit
as bawah biasany
a dimulai dari du
duk ditempattidu
r. Aktivitas ini seh
arusnya dilakuka
n 2 atau 3 kali sel
ama 10 sampai d
engan 15menit, k
emudian dilatih u
ntuk turun dari te
mpat tidur denga
n bantuan peraw
at sesuaidengan
kebutuhan pasie
n (Lewis et al, 19
98).
Jangan terlalu me
maksakan pasien
untuk melakukan
banyak pergerak
an pada saat ban
gun untuk mengh
indari kelelahan.
Standing balance
yaitu melat ih ber
diri danmulai berj
alan. Perhatikan
waktu pasien tur
un dari tempat ti
dur apakah menu
njukkangejala-
gejala pusing, suli
t bernafas, dan la
in-lain. Tidak jara
ng pasien tiba-
tiba lemasakibat
hipotensi ortosta
tik. Menurut (Ber
ger & Williams, 1
992)
Memperhatikan
pusing sementar
a adalah tindakan
1.