Analisa Kasus Kehamilan Dengan Pre-Eklamsi Dan Eklamsi
Analisa Kasus Kehamilan Dengan Pre-Eklamsi Dan Eklamsi
Kasus 1
Seorang perempuan usia 37 tahun G1P0A0 hamil 37 minggu dibawa ke Ruang UGD dalam kondisi
tidak sadarkan diri, Keluarga mengatakan klien mengeluh kepala pusing dan nyeri ulu hati, batuk dan
sesak nafas, kaki bengkak dan pandangan agak kabur kemudian kejang dan tak sadarkan diri.
Keluarga mengatakan ada riwayat demam sejak 2 hari yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan Rapid
Test didapatkan hasil reaktif. Keluarga menanyakan kondisi pasien dan janinnya dan merasa cemas
dengan kondisi pasien.
Lakukan Pengkajian Tambahan, buat analisis data, rumusan Diagnosa Keperawatan dan Buat
Rencana Asuhan Keperawatan pada pasien tersebut diatas!
Pengkajian yang perlu ditambahann pada kasus di atas adalah sebagai berikut.
1. Identitas pasien, meliputi data pribadi, alamat tempat tinggal, dan pekerjaan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
b. Kronologi kehamilan saat ini : Keluarga mengatakan klien mengeluh kepala pusing
dan nyeri ulu hati, batuk dan sesak nafas, kaki bengkak dan pandangan agak kabur
kemudian kejang dan tak sadarkan diri. Keluarga mengatakan ada riwayat demam
sejak 2 hari yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan Rapid Test didapatkan hasil reaktif.
c. Data Obstetrik
Status Obstetrik : G1P0A0 37 Minggu
HPHT :
BB/TB :
BB sebelum hamil :
d. Tanda- Tanda Vital
Kesadaran Umum : Pasien mengalami penuruan kesadaran.
GCS, E: V: M:
TD: HR: RR: T:
Keluhan Nyeri :
h. Dada : Respirasi
Kaji adanya sumbatan jalan nafas
Keluarga mengatakan pasien mengeluh sesak nafas dan batuk
Kaji frekuensi pernafasan
Kaji suara nafas tambahan, adanya penggunaan otot bantu pernafasan
Riwayat alergi/ Riwayat gangguan pernafasan.
i. Kardiovaskuler
Auskultasi bunyi jantung
Perkusi batas jantung
Palpasi adanya nyeri dan pergeseran letak iktus cordis
Bentuk payudara, putting susu.
k. Ekstremitas
Atas : Kelengkapan, kesimetrisan pergerakan, kekuatan otot, tonus otot.
Adanya udem atau bengkak pada ekstremitas atas.
Bawah: : Kelengkapan, kesimetrisan pergerakan, kekuatan otot, tonus otot.
Adanya udem atau bengkak pada ekstremitas bawah.
Pada data ditemukan kaki pasien bengkak.
l. Genetalia
Inspeksi warma, adanya kelainan genital, simpisis.
Adanya perdarahan, keputihan, bau.
Palpasi adanya penumpukan urin
Periksa pembukaan jalan lahir.
7. Pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan adanya protein urin +, nilai Hb, Trombosit,
Eritrosit.
8. Pemeriksaan CTG, USG, maupun CT-Scan
9. Pemeriksaan test swab sebagai kelanjutan dari rapid test untuk memastikan apakah positif
COVID-19.
Apabila positif COVID-19, maka penatalaksanaan menggunakan prosedur COVID-19,
menggunakan APD lengkap bagi tim medis, san membatasi pengunjung atau penunggu
pasien. Pasien segera dibawa ke ruang isolasi arau ruangan khusus pasien COVID-19 atau
curiga COVID-19 (ODP) sembari menunggu hasil swab. Jika pasien harus segera dioperasi
karena adanya komplikasi kehamilan, makan prosedur operasi dilakukan sesuai protokol
kesehatan pencegahan COVID-19 serta dilakukan di ruang operasi bertekanan negatif.
2. Resiko Aspirasi
Data Fokus:
- Pasien mengalamai penurunan kesadaran
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Data Fokus:
- Tekanan darah ibu
- Pandangan kabur
- Nyeri kepala/pusing
- Kejang
- Adanya edema, periksa protein urin
4. Kelebihan volume cairan
5. Penurunan Curah Jantung
Intervensi Keperawatan
1. Resiko Aspirasi
KH: Klien mampu menelan tanpa terkadi aspirasi
Jalan nafas paten dan suara nafas bersih
Intervensi:
- Monitor tingkat kesadaran, refleks batuk, dan menelan
- Monitor status paru
- Pelihara kepatenan jalan nafas
- Lakukan suction jika diperlukan
- Nasogastrik sebelum makan
- Hindari makan jika residu positif
- Naikkan kepala 30 derajat.
-
2. K
3. K