Anda di halaman 1dari 40

INVENTORY CONTROL

Ahmad Thoriq

Agricultural & Biosystem Engineering - UNPAD


ANALISIS Activity Based
Cost(ABC)
ANALISIS Activity Based
Cost(ABC)
Klasifikasi bahan berdasarkan biaya
tahunan
❑ Kelas A mereprentasikan 70 % - 80%
dari volume biaya tahunan
❑ •Kelas B mereprentasikan 15 % - 25%
dari volume biaya tahunan
❑ •Kelas C mereprentasikan 5 % dari
volume biaya tahunan
STUDI KASUS (INDUSTRI PENGOLAHAN
KAYU DAN TRADING)

MASALAH
Bagaimana model pengendalian persediaan yang
efisien pada perusahaan dengan analisis ABC

Kondisi saat ini :


◆ Bahan baku : kayu albasia
◆ Bahan pendukung : 38 item =bahan bantu (15
item), alat bantu (11 item) dan hardware (12
item).
ANALISIS ABC
Economical Order Quantity (EOQ)
❑ Metode yang paling sering digunakan
❑ Perumusan metode EOQ pertama kali ditemukan oleh FW Harris
pada tahun 1915, dan dikembangkan oleh Wilson tahun 1934
sehingga sering disebut EOQ Wilson.
❑ Tujuan : menentukan kuantitas pesanan persediaan yang
minimalisasi total biaya persediaan berdasarkan persamaan tingkat
atau titik equlibrium kurva biaya simpan dan biaya pesan
ECONOMICAL ORDER
QUANTITY (EOQ)
ASUMSI :
❑ Pemintaan diketahui, tetap dan bebas.
❑ Waktu tunggu yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan
pesanan diketahui dan konstan.
❑ Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya.
Dalam kata lain, persediaan dari sebuah pesanan datang dalam
satu kelompok pada suatu waktu.
❑ Tidak tersedia diskon kuantitas.
❑ Biaya variabel hanya biaya untuk menyiapkan atau melakukan
pemesanan (biaya penyetelan) dan biaya menyimpan persediaan
dalam waktu tertentu (biaya penyimpanan atau membawa).
❑ Kehabisan persediaan (kekurangan persediaan) dapat
sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu
yang tepat.

Heizer dan Render (2005)


Persamaan Umum EOQ
Persamaan Umum EOQ :

Keterangan :
P : Biaya pemesanan
D : Permintaan perperiode
S : Biaya Penyimpanan
EOQ Kehabisan Barang Jadi (Stock
Out)
◆ Stock out terjadi apabila jumlah permintaan atau kebutuhan lebih
besar dari jumlah persediaan yang ada.
◆ Hal ini biasanya terjadi karena ada tambahan permintaan dari
konsumen.
◆ Dalam situasi terjadi kekurangan persediaan ini, perusahaan akan
menghadapi dua kemungkinan, yaitu :
a. Membatalkan permintaan
b. Barang yang masih kurang akan dipenuhi kemudian
◆ Sebagian besar perusahaan tidak akan mengambil kemungkinan
pertama karena akan mengurangi citra dari perusahaan dan akan
kehilangan pelanggan.
◆ Jalan yang paling tepat adalah mengambil kemungkinan kedua
dengan konsekuansi perusahaan mengalami biaya tambahan karena
melakukan proses produksi tambahan (set up cost = Sc).
EOQ Kehabisan Bahan Barang Jadi
(Stock Out)

◆ Jumlah pemesanan yang paling optimal dengan


adanya stock out dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
EOQs : Jumlah pemesanan optimal dengan adanya stock out
D : Permintaan per-periode
P : Biaya pemesanan
S : Biaya penyimpanan
Cs : Biaya tambahan untuk satu putaran produksi
EOQ Kapasitas Lebih (Safety Stock)
◆ Kapasitas lebih terjadi karena persediaan yang ada
tidak seluruhnya terserap oleh pasar, sehingga
terjadi penumpukan persediaan di dalam gudang.
◆ Perumusan jumlah pemesanan yang paling optimal
dengan adanya kapasitas lebih sebagai berikut :

Keterangan :
EOQ : Jumlah pemesanan optimal dengan adanya persediaan lebih
P : Biaya pemesanan
S : Biaya penyimpanan
Ps : Jumlah persediaan
Period Order Quantity (POQ)
◆ Tujuan menghemat total biaya persediaan (Total
Inventory Cost) dengan menekankan pada efektifitas
frekuensi pemesanan bahan baku agar lebih terpola
◆ Perumusan metode POQ secara umum adalah sebagai
berikut :

Keterangan :
POQ : frekuensi pemesanan bahan baku
P : biaya pemesanan bahan baku
D : permintaan rata-rata perperiodik
D : permintaan/pemakaian rata-rata bahan baku perputaran produksi
S : biaya penyimpanan bahan baku
POQ Stock Out & POQ Safety Stock
◆ POQ Stock Out :

◆ POQ SafetyStock :

Keterangan :
POQs : Jumlah pemesanan berdasarkan periode dengan adanya stock out
POQl : Jumlah pemesanan berdasarkan periode
dengan adanya persediaan lebih
D : Tingkat permintaan (demand) perhorizon waktu perencanaan
P : Biaya setiap kali memesan
S : Biaya penyimpanan perhorizon waktu perencanaan
Cs : Biaya tambahan untuk satu putaran produksi
Ps : Jumlah persediaan
PERIODIC ORDER QUANTITY
(POQ)
Model ini dapat diterapkan dalam dua situasi, yaitu :
1) Persediaan secara terus menerus mengalir atau
menumpuk setelah jangka waktu tertentu setelah
sebuah pemesanan dilakukan.
2) Saat unit diproduksi dan dijual secara bersamaan.
Produksi harian dan tingkat permintaan harian
diperhitungkan dalam keadaan ini.
Model ini berguna ketika persediaan secara terus menerus
menumpuk dari waktu ke waktu serta pada saat asumsi
kuantitas pesanan ekonomis tradisional berlaku.
Waktu Tunggu (Lead Time)
◆ Lead Time adalah waktu antara mulai dilakukannya
pemesanan bahan baku sampai dengan kedatangan bahan
yang dipesan tersebut dan diterima di gudang persediaan.
◆ Penentuan waktu tunggu mempunyai dua macam biaya, yaitu :
1. Biaya penyimpanan tambahan
Biaya penyimpanan tambahan (extra carrying cost) adalah
biaya penyimpanan yang harus dibayar oleh perusahaan
karena adanya surplus bahan baku.
2. Biaya kekurangan bahan
Biaya kekurangan bahan (stock out cost) merupakan biaya
yang harus dikeluarkan perusahaan karena perusahaan
kekurangan bahan baku untuk keperluan proses produksinya.
Permintaan Selama Lead Time
Persediaan Pengaman (Safety Stock)
◆ Persediaan pengaman adalah persediaan tambahan yang diadakan
untuk mengantisipasi atau menjaga kemungkinan bila terjadinya
kekurangan atau kehabisan bahan baku.

◆ Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan


pengaman, yaitu :
1) Produksi yang tinggi,

2) Terjadinya keterlambatan dalam pengiriman bahan baku yang


dipesan
3) Rataan tingkat permintaan dan rataan masa tenggang.

4) Keragaman permintaan pada masa tenggang.

5) Keinginan tingkat pelayanan yang diberikan

6) Penggunaan bahan baku rata-rata.

7) Faktor waktu/kadaluarsa

8) Biaya-biaya yang dibutuhkan dalam menyediakan bahan baku.


Persediaan Pengaman (Safety Stock)
Besarnya persediaan pengaman dapat diperoleh dengan
menggunakan beberpa rumus di berikut ini :
1. Persediaan pengaman untuk jumlah permintaan tidak tetap
dan lead time tetap.

2. Persediaan pengaman untuk jumlah permintaan dan lead time tetap

3. Persediaan pengaman untuk jumlah permintaan


dan lead time tidak tetap.

Keterangan :
SS : Safety stock
Z : Service level
L : Lead time
σd : Simpangan baku tingkat pemakaian bahan baku perhorizon waktu
D : Tingkat pemakaian bahan baku per horizon waktu
d : Tingkat pemakaian perhorizon waktu
σL : Simpangan baku dari lead time
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

◆ Reorder point (ROP) atau titik pemesanan kembali adalah


suatu titik minimum atau batas dari jumlah persediaan yang ada
pada suatu saat dimana pemesanan harus kembali dilakukan.

◆ Model ROP ditentukan oleh jumlah permintaan dan masa


tenggangnya, yaitu :
1. Jumlah permintaan dan masa tenggangnya konstan
2. Jumlah permintaan berupa variabel, sedangkan masa
tenggangnya konstan
3. Jumlah permintaan konstan, sedangkan masa tenggangnya
berupa variabel
4. Jumlah permintaan dan masa tenggang berupa variabel
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

◆ Model reorder point dengan jumlah permintaan dan


masa tenggang konstan

◆ Model reorder point dengan jumlah permintaan


berupa variabel dengan masa tenggan konstan.
STUDI KASUS (INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DAN
TRADING)

MASALAH
1. Bagaimana pengendalian persediaan bahan
pendukung dan bahan baku yang ada pada
perusahaan saat ini?
2. Bagaimana model pengendalian persediaan yang
efisien pada perusahaan dengan metode EOQ
3. Bagaimana menentukan jumlah persediaan yang
optimum dan efisien?

Kondisi saat ini :


◆ Bahan baku : kayu albasia

◆ Bahan pendukung : 38 item =bahan bantu (15 item),


alat bantu (11 item) dan hardware (12 item).
BIAYA PERSEDIAAN
BIAYA PERSEDIAAN
BIAYA PERSEDIAAN
TINGKAT PEMESANAN DAN
PENGGUNAAN BAHAN BAKU
PERSEDIAAN RATA-RATA
BAHAN BAKU
BIAYA PEMESANAN DAN
PENYIMPANAN BAHAN BAKU
PERHITUNGAN DENGAN METODE EOQ

( P) /pesanan
(S) /m3/periodik
/m3

Tentukan :
1) Kuantitas optimum pemesanan (EOQ)
2) Titik Pemesanan kembali tanpa persediaan pengaman (ROP)
3) Frekuensi pemesanan
4) Kapan Waktu pemesanan dilakukan
5) Total biaya persediaan
6) Total biaya pembelian
7) Persediaan pengaman bila nilai penyimpangan 1,65
8) Titik Pemesanan kembali dengan persediaan pengaman
9) Total biaya persediaan dengan persediaan pengaman
PERHITUNGAN DENGAN METODE EOQ
PERHITUNGAN DENGAN
METODE EOQ
xP)
((EOQ/2) x S

= 144,16 m3 x Rp.1.350.000/m3
PERHITUNGAN DENGAN
METODE EOQ

(σd )
(Z)

(SS x S )
(EOQ/2 + SS ) x S
PERBANDINGAN METODE
PERUSAHAAN, dan EOQ
Diketahui :
D : 1000 Unit perminggu
1 tahun 52 minggu
σd : 200 unit
P : $100
S : 30% x $10 per unit
Z : 1,64
L : 3 minggu
D
Contoh

Anda mungkin juga menyukai