Anda di halaman 1dari 4

Definisi : dermatitis atopic merupakan penyakit Manifestasi klinis : terdapat radang akut terutama Pemeriksaan diagnostik : darah perifer

inflamasi yang disebabkan karena faktor alergen priritus, selain itu terdapat pula kenaikan suhu, ditemukan eosinofilia dan peningkatan kadar
dengan ditandai adanya erupsi pada kulit makulo kemerahan, edema atau pembengkakan dan gangguan IgE, dermatografisme putih, percobaan
papuler dengan kemerahan, gatal, lesi, kulit fungsi kulit. Pada permulaan eritema dan edema sangat asetilkolin, percobaan histamin.
kering, dan adanya eksudasi (pengantar ilmu jelas pada kulit yang longgar misalnya muka (terutama
keperawatan anak, 2006:hal. 137) palpebra dan bibir) dapat terjadi pada masa bayi, anak
maupun remaja dan dewasa. Bentuk infantil (2 bln- 2
thn), Bentuk anak (3-11 thn), bentuk remaja & dewasa Etiologi : faktor genetik ( terdapat riwayat
(12-30 th). stigmata atopi berupa asma broncial, rinitis
Penatalaksanaan : memakai sabun khusus, olesi alergik, konjungtivitas alergic dan dermatitis
dengan krim emolien, pakaian jangan terbuat dari atopic dalam keluarganya). Faktor imunologi
wol dan nilon, hindarkan dari perubahan suhu, PATHWAY
Etilogi (pada penderita ditemukan peningkatan jumlah
upayakan tidak terjadi kontak dengan debu dan IgE dalam serum). Faktor psikologi (seperti
bulu binatang, hindari makanan yang berprotein stress emosional dapat memeperburuk dermatitis
tinggi, kuku dipotong pendek agar bila Sabun, detergen, zat kimia atopic). Faktor pencetus (yang dapat
menggaruk tidak sampai timbul luka memperburuk dermatitis atopic: makanan,
inhalan dan alergi lain, kelembaban rendah,
Allergen Iritasi primer keringat berlebih, penggunaan bahan iritasi)

Sel langerhands &


Mengiritasi kulit
makrofag

Sel T Peradangan kulit (lesi)

Sensitisasi sel T oleh


saluran limfe
Terpajan ulang
Risiko infeksi Nyeri Kerusakan integritas
Reaksi
kulit
Sel efector hipersensitivitas IV
mengeluarkan
limfokin
gejala klinis : gatal,
Gangguan pola tidur
panas, kemerahan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Risiko infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam dengan 1. ukur tanda-tanda vital 1. TTV merupakan
gangguan integritas kulit kriteria hasil: tiap 4-6 jam. acuan untuk
2. monitor tanda dan mengetahui
DS: klien mengatakan Saat Target gejala infeksi sistemik keadaan klien.
gatal-gatal Indikator dikaji dan lokal. 2. Untuk mengetahui
- Kemerahan 3 5 3. Lakukan teknik aseptic tanda dan gejala
DO: kulit klien tampak - Nyeri 3 5 dan antiseptic dalam infeksi pada
kemerahan, - Demam 3 5 melakukan tindakan pasien.
terkelupas dan lecet - Malaise 3 5 pada pasien. 3. Untuk mencegah
masuknya
TD : 100/60 mmhg mikroorganisme
R : 21 x/mnt ke dalam tubuh.
N : 85 x/mnt
S : 36,5 ◦C
2. Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam dengan 1. Lakukan inspeksi lesi 1. untuk mengetahui
b/d kekeringan pada kriteria hasil: 2. Anjurkan kepada orang adanya lesi atau
kulit. tua klien untuk tidak.
Saat Target mengganti pakaian klien 2. Untuk mencegah
DS: klien mengatakan Indikator dikaji setiap hari penumpukan
gatal-gatal dan - Tekstur kulit 3 5 3. Membantu memandikan bakteri dan
sering digaruk - Lesi pada kulit 2 5 klien dengan air hangat mengurangi
menggunakan - Suhu kulit 3 5 dan sabun yang kerusakan pada
tangan. mengandung pelembab kulit.
atau sabun untuk kulit 3. agar kulit klien
DO: kulit klien tampak sensitif tetap bersih dan
kering, berwarna 4. oleskan salep atau krim tidak kering.
kemerahan, yang telah diresepkan 2 4. Untuk
terkelupas dan lecet atau 3 kali/hari mempercepat
proses
penyembuhan
pada kulit klien.
3. Nyeri b/d efek yang Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam dengan 1. kontrol lingkungan yang 1. Agar pasien
mengganggu kriteria hasil: dapat mempengaruhi beristirahat
nyeri seperti suhu dengan nyaman
DS: klien mengatakan Saat Target ruangan, pencahayaan, dan dapat
nyeri. Indikator dikaji dan kebisingan. mengurangi rasa
- Ketidaknyamanan 3 5 2. berikan analgetik. nyeri pada klien.
DO: kulit klien tampak - Kurang kesabaran 2 5 3. tingkatkan istirahat 2. Agar nyeri pasien
lecet dan terkelupas. - Gangguan 3 5 klien. berkurang.
pergerakan fisik 3. Untuk
- Gangguan menikmati 3 5 mengurangi rasa
hidup nyeri.

4. Gangguan pola tidur b/d Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam dengan 1. Kaji pola tidur 1. Untuk mengetahui
kepuasan klien : kriteria hasil: 2. Ciptakan lingkungan kemudahan dalam
lingkungan fisik yang nyaman. tidur.
Saat Target 3. Jelaskan pada pasien 2. Lingkungan yang
DS: klien mengatakan Indikator dikaji pentingnya tidur yang nyaman dapat
sulit tidur - Ketidaknyamanan 3 5 cukup membantu klien
- Kurang kesabaran 2 5 untuk beristirahat.
DO: klien tampak lemas - Gangguan 3 5 3. Pemberian
dan gelisah pergerakan fisik informasi yang
- Gangguan menikmati 3 5 tepat dapat
hidup memotivasi klien
agar bisa
memperbaiki
kualitas tidurnya.

Putri depitriah : 09170000001 s

Siti Arfah Arrahmah : 09170000008

Saifurrohman : 09170000100

Anda mungkin juga menyukai