Anda di halaman 1dari 11

PANITIA PENGISIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DESA JEPITU KECAMATAN GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL


Alamat : Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, KabupatenGunungkidul

PERATURAN PANITIA PENGISIAN


ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DESA JEPITU KECAMATAN
GIRISUBONOMOR 1 TAHUN 2019

TENTANG

TATA TERTIB PENGISIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


DESA JEPITU KECAMATAN GIRISUBO TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANITIA PENGISIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


DESA WAOWALA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan


BupatiGunungkidul Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor7 Tahun 2018 tentang Badan
PermusyawaratanDesa, perlu menetapkan Peraturan
Panitia Pengisian Anggota Badan Permusyawaratan Desa
tentang TataTertib Pengisian Anggota Badan
PermusyawaratanDesa Desa Desa Jepitu Kecamatan
Girisubo Tahun 2019;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor44);
2. Undang-UndangNomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang- Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun2015 Nomor 58, TambahanLembaran
Negara Republik Nomor5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950
tentangPenetapan Mulai Berlakunya Undang-
UndangTahun
1950 Nomor12, 13, 14, dan 15 dari hal Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi
JawaTimur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah
Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 59);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun2014 Nomor 123) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indononesia Nomor5717);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentangPedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor2091);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
tentangBadan Permusyawaratan Desa(Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor89);
8. PeraturanDaerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6
Tahun 2016 tentang UrusanPemerintahan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016
Nomor6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor15);
9. PeraturanDaerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7
Tahun2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
Nomor7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor44);
10. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 8 Tahun 2019
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 7Tahun 2018 Entang
Badan Permusyawaratan Desa (Berita Resmi Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 8 Tahun 2019);
11. Peraturan Desa Jepitu Nomor 2 Tahun 2019 Tentang
Anggaran dan Pendapatan Desa Tahun Anggaran 2019
(Lembaran Desa Nomor 2 Tahun2019);
12. Surat Keputusan Kepala Desa Jepitu Nomor 10 Tahun
2019 tentang Jumlah Anggota Badan Permusyawaratan
Desa Desa Jepitu Kecamatan Girisubo Masa Bakti Tahun
2019-2025;
13. Surat Keputusan Kepala Desa Jepitu Nomor 13 Tahun
2019 tentang Pembentukan Panitia Pengisian Anggota
Badan Permusyawaratan Desa Desa Jepitu
KecamatanGirisubo Masa Bakti Tahun2019-2025;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PANITIA PENGISIAN ANGGOTA BADAN


PERMUSYAWARATAN DESA TENTANG TATA TERTIB
PENGISIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DESA JEPITU KECAMATAN GIRISUBO TAHUN 2019

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Panitia Pengisian Badan Permusyawaratan Desa ini yang
dimaksud dengan :
1. Daerah adalah KabupatenGunungkidul.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai
unsurpenyelenggara pemerintahandaerah.
3. Bupati adalah BupatiGunungkidul.
4. Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut PD adalah unsur
penyelenggarapemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat
daerahkabupaten.
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayahyang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormatidalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
RepublikIndonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dankepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
NegaraKesatuan RepublikIndonesia.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara PemerintahanDesa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanyamerupakanwakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secarademokratis.
10. Musyawarah Desa adalah Musyawarahantara Badan Permusyawaratan
Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakanoleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
menyepakati hal-hal yang bersifatstrategis.
11. KepalaDesa atau yang disebut dengan nama lain adalah Pejabat
Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dankewajiban
untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan
tugas dari Pemerintah dan PemerintahDaerah.
12. Camatadalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan
Pemerintahan di wilayah kerja Kecamatan yang dalam
pelaksanaantugasnyamemperoleh pelimpahan kewenangan
Pemerintahan dari Bupati untukmenangani sebagian urusan otonomi
daerah, dan menyelenggarakan tugas umumPemerintahan.
13. PengawasanKinerja Kepala Desa adalah proses monitoring dan
evaluasi BPD terhadap pelaksanaantugas Kepala Desa.
14. Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang
selanjutnya disingkat LKPPD adalah laporan Kepala Desa kepada BPD
atascapaian pelaksanaan tugas Kepala Desa dalam satu tahun
anggaran.
15. Panitia Pengisian Anggota BPD selanjutnya disebut Panitia merupakan
Panitia yang dibentuk dalam rapat antara Pemerintah Desa, BPD
dantokoh masyarakat yang ditetapkan oleh KepalaDesa;
16. Penjaringan adalah upaya yang dilakukan oleh Panitia untuk
mendapatkan calon anggotaBPD.
17. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh Panitia terhadap calon
anggota BPD melalui pemeriksaan berkasadministrasi.

BAB II
KEANGGOTAAN
Paragraf 1
Anggota
BPD

Pasal 2
(1) Anggota BPD merupakan wakil dari pendudukDesa Jepitu dengan
jumlah9 (sembilan) orang berdasarkan keterwakilan wilayah dan
keterwakilan perempuan yang pengisiannya dilakukan secarademokratis
melalui proses musyawarahperwakilan.
(2) Penetapan jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memperhatikanjumlahpendudukdankemampuankeuangandesa.
(3) Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 8
(delapan) wilayah, yaitu:
a. WilayahImeliputi : PadukuhanJepitu;
b. WilayahIImeliputi : PadukuhanNglaban;
c. WilayahIIImeliputi : PadukuhanPelem;
d. WilayahIVmeliputi : PadukuhanKaranglor;
e. WilayahVmeliputi : PadukuhanManukan;
f. Wilayah VImeliputi : PadukuhanPendowo;
g. Wilayah VII meliputi: Padukuhan Senggani, Padukuhan Klumpit;dan
h. WilayahVIIImeliputi:PadukuhanPudak,PadukuhanJanganmati.
(4) Jumlah wilayahsebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
berdasarkan jumlah anggota BPD yang akan diisi dikurangi 1 (satu)untuk
keterwakilanperempuan.
Pasal 3
(1) Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dilakukan untuk memilih
1 (satu) orang perempuan sebagai anggota BPD dari unsur keterwakilan
perempuan.
(2) Wakilperempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
perempuan warga desa yang memenuhi syarat calon anggota BPD serta
memiliki kemampuan dalam menyuarakan dan
memperjuangankepentinganperempuan.
(3) Pemilihan unsur wakil perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh perwakilan perempuan warga desa yang memiliki hak
pilih.

Paragraf 2
Persyaratan Calon Anggota BPD

Pasal 4
Persyaratan calon anggota BPDadalah:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa;
b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan NegaraRepublik Indonesia
dan Bhinneka TunggalIka;
c. berusiapaling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah
menikah;
d. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Pertama atau
sederajat;
e. bukan sebagai perangkat PemerintahDesa;
f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;
g. wakil penduduk Desa yang dipilih secarademokratis;
h. sehat jasmani danrohani;
i. berkelakuan baik berdasarkan catatanKepolisian;
j. bertempat tinggal di wilayah pemilihan yang ditunjukan dengan KTP;dan
k. belum pernah menjabat sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali
masajabatansecaraberturut-turutatautidaksecaraberturut-turut.

BAB III
PENGISIAN ANGGOTA BPD
Paragraf 1
Panitia Pengisian Anggota BPD

Pasal 5
(1) Pengisian anggota BPD dilaksanakan oleh panitia yang dibentuk
dalamforumrapatbersamaantaraPemerintahDesadenganBPD.
(2) Panitiasebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desayang terdiri dari unsur Perangkat Desa dan
unsurmasyarakat.
(3) Unsurmasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah
perwakilan dari masing-masing WilayahPemilihan.
(4) Jumlahpanitia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sejumlah 11
(sebelas) orang, terdiri dari 3 (tiga) orang unsur Perangkat Desa dan 8
(delapan) orang dari unsurmasyarakat;
(5) PanitiatidakdapatdicalonkanmenjadibakalcalonanggotaBPD.

Pasal 6
(1) Panitia mengadakan rapat untuk yang pertama kali paling lambat 7
(tujuh) hari setelahterbentuk.
(2) Rapat-rapatPanitiadilaksanakanuntukmembahasantaralain:
a. penetapan wilayahPemilihan;
b. penetapan tata tertib dan jadwal pengisian anggotaBPD;
c. rencana sosialisasi dan penjaringan kepadamasyarakat;
d. rencana musyawarah perwakilan wilayah pemilihandan
musyawarah keterwakilan perempuan;dan/atau
e. rencana anggaran pelaksanaan pengisian anggotaBPD

Pasal 7
(1) Tata tertib Pengisian anggota BPD ditetapkan dengan Peraturan
Panitiapaling lambat 14 (empat belas) hari setelah pembentukanPanitia.
(2) Tata tertib Pengisian anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)termasuk jadwal pengisian anggotaBPD.
(3) Tata tertib Pengisian anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)dipasang padapapan pengumuman, website desa dan/atau tempat
umumlainnya.

Pasal 8
(1) Rencana anggaran pelaksanaan pengisian anggota BPD disusun dan
disampaikan Panitia kepada Kepala Desa melalui Pelaksana Kegiatan
Anggaran paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penetapan Tata Tertib
Pengisian anggotaBPD.
(2) Rencana anggaran pelaksanaan pengisian anggota BPD sebagaimana
dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Paragraf 2
Sosialisasi dan Penjaringan Calon Anggota BPD

Pasal 9
(1) Panitia melaksanakan sosialisasi dan penjaringan bakal calon kepada
masyarakat setelah Peraturan Panitia tentang Tata Tertib Pengisian
anggota BPDditetapkan.
(2) Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. jumlah BPD yang akan diisi;
b. wilayahPemilihan;
c. tahapanpelaksanaan;
d. persyaratan Calon AnggotaBPD;
e. penjaringan dan penyaringan Calon AnggotaBPD;
f. waktudanMekanismePemilihanCalonAnggotaBPD;dan
g. tugas Pokok dan FungsiBPD.
(3) Penjaringan bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit meliputi:
a. nama bakal calonanggota BPD yang diusulkan;
b. pihak-pihak yang memiliki suara dan berhak hadir dalam
musyawarah pemilihan anggota BPD;dan
c. utusanperempuan dari masing-masing RT untuk memilih wakil
perempuan.
(4) Sosialisasi dan penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui pertemuan di WilayahPemilihan.

Pasal 10
(1) Dalam rangka melaksanakan sosialisasi dan penjaringan bakal
calonanggota BPD, Panitia mengundang warga masyarakat yang
memiliki hak memilih dandipilih.
(2) Warga masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan oleh
Panitia paling sedikit 50 (lima puluh)orang.
(3) Warga masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib
mengikutsertakan unsurperempuan.

Pasal 11
(1) Sosialisasi dan penjaringan dilaksanakan sesuai dengan waktu
dantempat yangditentukan.
(2) Sosialisasi dan penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihadiri:
a. paling sedikit 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah yang
diundang;dan
b. paling sedikit 1 (satu) orang perempuan.
(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
terpenuhi,sosialisasidanpenjaringanditundaselama1(satu)jam.
(4) Setelah penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) belum
memenuhikuorum,sosialisasidanpenjaringantetapdilaksanakan.
(5) Penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk
memperolehminimal 3 (tiga) orang bakal calon, terdiridari:
a. minimal 2 (dua) orang sebagai bakal calon wakil Wilayah
Pemilihan;dan
b. 1 (satu) orang sebagai bakal calon wakilPerempuan.
(6) Penjaringan Bakal Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dilakukan melalui mufakat atau suaraterbanyak.
(7) Hasil Penjaringan dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani
wakil Panitia dan 3 (tiga) orang peserta Sosialisasi danPenjaringan.

Paragraf 3
Penyaringan Calon

Pasal 12
(1) Bakal Calon hasil penjaringan wajib melengkapipersyaratan administrasi
paling lambat 10(sepuluh) hari sejak sosialisasi.
(2) Persyaratanadministrasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)meliputi:
a. suratpernyataanbertakwakepadaTuhanYangMahaEsa;
b. surat pernyataanmemegang teguh dan mengamalkan Pancasila,
Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
mempertahankandan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka TunggalIka;
c. surat pernyataan berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun
atausudah/pernahmenikah;
d. surat pernyataan bukan sebagai perangkat PemerintahDesa;
e. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi anggotaBPD;
f. suratpernyataan belum pernah menjabat sebagai anggota BPD
selama 3 (tiga) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak
secaraberturut-turut;
g. suratketerangan sebagai calon dari perwakilan wilayah yang
diwakilinyaatau sebagai perwakilan perempuan jika mendaftar
sebagai pewakilanperempuan;
h. surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter rumah
sakitpemerintah;
i. surat Keterangan Catatan Kepolisian(SKCK);
j. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dilegalisir oleh pejabat
yangberwenang;
k. fotokopi ijazah paling rendah tamat Sekolah Menengah Pertama atau
sederajat dan dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;dan
l. foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6cm;
(3) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibuatrangkap 2 (dua) dan diserahkan kepadaPanitia.
(4) Panitia memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi bakal calon
anggotaBPD yang mendaftar, paling lambat 1 (satu) hari setelah
berakhirnya batas waktu melengkapi persyaratanadministrasi.
(5) Panitia menetapkan calon anggota BPD dari masing-masing
WilayahPemilihan apabila memenuhi paling sedikit 2 (dua) orang calon
dan 1(satu) orang calon perempuan yang memenuhi syaratadministrasi.
(6) Dalam hal bakal calon sebagaimana dimaksud padaayat (5) belum
melengkapi persyaratan administrasi, Panitia memberikan perpanjangan
selama 3 (tiga)hari.
(7) Apabilaperpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
berakhir, bakal calon tidak melengkapi persyaratan administrasi,
makaPanitiamenugaskanDukuhuntukmenunjukbakalcalonpengganti.

Pasal 13
(1) Bakal Calonyang memenuhi persyaratan ditetapkan menjadi Calon
anggota BPD untuk dipilih dalam Musyawarah Perwakilan
Wilayahdan/atau Musyawarah PerwakilanPerempuan.
(2) Bakal Calon yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksudayat
(1) ditetapkan dengan KeputusanPanitia.

Paragraf 4
Mekanisme Musyawarah Perwakilan Wilayah

Pasal 14
(1) Panitiamenyelenggarakan Musyawarah Perwakilan Wilayah untuk
memilih Calon Anggota BPD dari masing-masing WilayahPemilihan.
(2) Musyawarah Perwakilan Wilayah dilaksanakan sesuai dengan waktudan
tempat yang ditentukan dan/ atau setelah paling sedikit 50% (limapuluh
per seratus) ditambah 1 (satu) orang dari jumlah yang diundanghadir.
(3) Calon Perwakilan Wilayah yang dapat dipilih adalah calon dari Wilayah
Pemilihan yang ditetapkan olehPanitia.
(4) Pihak-pihak yang memiliki suara dan berhak hadir dalam musyawarah
perwakilan wilayah yaitu untuk masing-masing RT sejumlah 5 (lima)
orangyang terdiri dari setidaknya unsur Dukuh, Ketua/Pengurus
Kelembagaan dan Tokoh masyarakat, yang telah diputuskan pada waktu
SosialisasiPenjaringan.
(5) Pemilihan Calon dalam Musyawarah Perwakilan Wilayah dapat
dilakukan melalui mufakat atau suaraterbanyak.
(6) Hasil pemilihan Calon dituangkan dalam Berita Acara, diurutkan dari
urutan terkecil ke urutanterbesar.
(7) Urutan terkecil sebagaimana dimaksud pada ayat (6) merupakan Calon
AnggotaBPDuntukditetapkanmenjadicalonanggotaBPDterpilih.
(8) Urutanberikutnya dari daftar yang tertuang dalam Berita Acara
sebagaimana dimaksudpada ayat (6) merupakan urutan pengganti
antarwaktu.

Paragraf 5
Mekanisme Musyawarah Perwakilan Perempuan

Pasal 15
(1) Panitia menyelenggarakan Musyawarah Perwakilan Perempuan untuk
memilih Calon Anggota BPD dariunsur perempuan.
(2) Musyawarah Perwakilan Perempuan dilaksanakan sesuai dengan
waktudan tempat yang ditentukan dan/ atau setelah sekurang-
kurangnya50% (lima puluh per seratus) ditambah 1 (satu) orang dari
jumlah yang diundanghadir.
(3) Calon Perwakilan Perempuan yang dapat dipilih adalah semua calon dari
unsur perempuan yang ditetapkan olehPanitia.
(4) Pihak-pihak yang memiliki suara dan berhak hadir dalam musyawarah
perwakilan perempuan yaitu 1(satu) orang utusan perempuan dari
masing-masing RT di seluruh wilayah pemilihan, yang telah
diputuskanpada waktu SosialisasiPenjaringan.
(5) PemilihanCalon dalam Musyawarah Perwakilan Perempuan dapat
dilakukan melalui mufakat atau suaraterbanyak.
(6) Hasil pemilihan Calon dituangkan dalam Berita Acara, diurutkan dari
urutan terkecil ke urutanterbesar.
(7) Urutan terkecil sebagaimana dimaksud pada ayat (6) merupakan Calon
AnggotaBPDuntukditetapkanmenjadicalonanggotaBPDterpilih.
(8) Urutan berikutnyadari daftar yang tertuang dalam Berita Acara
sebagaimana dimaksudpada ayat (6) merupakan urutan pengganti
antarwaktu.

Pasal 16
(1) Calon anggota BPD terpilih hasil musyawarah perwakilan wilayah dan
hasil musyawarah perwakilan perempuan disampaikan oleh panitia
kepada Kepala Desa paling lama 7 (tujuh) hari sejak calon anggota
BPDterpilih ditetapkanPanitia.
(2) Calonanggota BPD terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan oleh Kepala Desakepada Bupati melalui Camat paling lama
7 (tujuh) hari sejak diterimanya hasil pemilihan daripanitia
pengisianuntukdiresmikanolehBupatimenjadianggotaBPD.
BAB IV
JADWAL KEGIATAN PENGISIAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Pasal 17
Jadwal kegiatan Pengisian Badan Permusyawaratan Desa tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Panitia
ini.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18
Peraturan Panitia Pengisian Anggota Badan Permusyawaratan Desa ini
mulai berlaku pada tanggalditetapkan.

Ditetapkan di Jepitu
pada tanggal
PANITIA PENGISIAN ANGGOTA BPD
KETUA,

ZANURI RAHMAN

Anda mungkin juga menyukai