TENTANG
BUPATI SINTANG,
Undang-Undang ...
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3. Perangkat ...
3. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah pada
Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada
Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan di Daerah.
13 Rukun ...
13. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah
Lembaga Masyarakat yang dibentuk melalui
musyawarah pengurus Rukun Tetangga di wilayah
kerjanya dalam rangka pelayanan pemerintah dan
masyarakat yang diakui dan dibina oleh Pemerintah
Daerah yang ditetapkan oleh Lurah/Kepala Desa.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi :
a. Anggota Badan Permusyawaratan Desa;
b. Pengisian Anggota Badan Permusyawaratan Desa;
c. Pemberhentian, Pemberhentian Sementara, dan
Pengisian Anggota Badan Permusyawaratan Desa
Antarwaktu; dan
d. Pemilihan Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa dan
Ketua Bidang;
e. Pembiayaan;
f. Cuti;
g. Ketentuan Lain-Lain;
BAB III
ANGGOTA BPD
Bagian Kesatu
Keanggotaan BPD
Pasal 3
(1) Anggota B PD merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan keterwakilan
perempuan yang pengisiannya dilakukan secara
demokratis melalui proses pemilihan secara langsung
atau musyawarah perwakilan.
Pasal 4
BAB IV ...
BAB IV
PENGISIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Bagian Kesatu
Panitia Pemilihan Anggota Badan Permusyawaratan Desa
Paragraf 1
Pembentukan Panitia
Pasal 5
Paragraf 2
Tugas Panitia Pemilihan
Pasal 6
c. menetapkan ...
c. menetapkan tata tertib pemilihan anggota BPD;
d. menetapkan alokasi jumlah anggota BPD setiap
wilayah pemilihan;
e. menyusun jadwal pelaksanaan pemilihan dan
pencalonan anggota BPD;
f. mengumumkan dan menerima pendaftaran bakal
calon anggota BPD;
g. melakukan penelitian administrasi, verifikasi dan
klarifikasi kelengkapan dokumen administrasi bakal
calon anggota BPD;
h. mengundang perwakilan masyarakat dalam
pelaksanaan pemilihan dari masing-masing wilayah
pemilihan, dalam hal pengisian BPD dengan
mekanisme musyawarah perwakilan;
i. mengundang perwakilan perempuan dalam
pelaksanaan pemilihan dari perwakilan perempuan,
dalam hal pengisian BPD dengan mekanisme
musyawarah perwakilan;
j. mengajukan anggaran belanja pelaksanaan
pemilihan anggota BPD kepada Kepala Desa.
k. menetapkan daftar pemilih tetap dan daftar pemilih
tambahan;
l. menetapkan dan mengumumkan calon anggota
BPD;
m. melaksanakan pemilihan untuk menentukan
anggota BPD terpilih;
n. menetapkan anggota BPD terpilih; dan
o. menyusun berita acara hasil pemilihan; dan
p. menyampaikan calon anggota BPD terpilih kepada
Kepala Desa;
Bagian Kedua
Pembagian Wilayah Pemilihan dan Alokasi Jumlah Perwakilan
(4) Dalam hal dusun lebih banyak dari calon jumlah BPD,
maka dapat dilakukan dengan melakukan
penggabungan wilayah pemilihan (gabungan dusun).
(5) Dalam hal calon anggota BPD lebih banyak dari jumlah
dusun, maka jumlah penduduk yang lebih banyak
berhak memiliki jumlah calon BPD lebih banyak dari
dusun lainnya.
Bagian Ketiga
Pencalonan Anggota BPD
Paragraf 1
Umum
Pasal 8
Paragraf 2
Syarat Pencalonan Anggota BPD
Pasal 9
Pasal 10
b. foto ...
b. foto copi ijazah berjenjang minimal Sekolah
Menengah Pertama atau sederajat telah dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang;
c. pas foto ukuran 3 x 4 berwarna sebanyak 3 (tiga)
lembar;
d. surat pernyataan yang menyatakan bahwa bakal
calon anggota BPD : bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa; memegang teguh Pancasila,
melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal
Ika; bukan sebagai perangkat desa; bersedia
dicalonkan menjadi anggota BPD; serta tidak
pernah menjadi anggota BPD sebanyak 3 (tiga) kali
berturut-turut atau tidak berturut-turut di atas
kertas bermaterai cukup;
e. surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari
puskesmas setempat;
f. Foto copy akta kelahiran.
g. surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian dalam
hal bakal calon berasal dari ASN;
h. surat izin dari pimpinan dalam hal calon berasal
dari TNI/Polri; dan
i. surat izin dari pimpinan perusahaan dalam hal
bakal calon berasal dari karyawan tetap
BUMN/D/Swasta.
Pasal 11
Paragraf 3
Penjaringan
Pasal 12
Paragraf 4
Penyaringan
Pasal 13
Pasal 14 ...
Pasal 14
Pasal 15
d. Memiliki ...
d. Memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, atau dokumen lain yang sejenis sebagai
dasar/pedoman pelaksanaan kegiatan kelompok/
organisasi/lembaga; dan
e. secara nyata masih beraktifvitas atau berkegiatan
sesuai dengan fungsi dan bidang kegiatan yang
dilaksanakan;
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20 ...
Pasal 20
Bagian Keempat
Pemilihan Secara Langsung
Paragraf 1
Pengundian dan Penetapan Nomor Urut
Pasal 21
Paragraf 2 ...
Paragraf 2
Sosialisasi
Pasal 22
Paragraf 3
Penetapan Pemilih
Pasal 23
Pasal 24
(5) DPT....
(5) DPT wajib diumumkan di tempat-tempat umum yang
strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat dalam
jangka waktu selama 5 (lima) hari sejak berakhirnya
jangka waktu penyusunan DPT.
Pasal 25
Paragraf 4
Tempat Pemungutan Suara
Pasal 26
Paragraf 5 ...
Paragraf 5
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
Pasal 27
Pasal 28
Paragraf 6
Surat Suara dan Perlengkapan Pemungutan Suara
Pasal 29
Pasal 30
b. sebanyak ...
b. sebanyak 1,5% (satu koma lima persen) digunakan
untuk pemilih tambahan.
(4) Pencetakan surat suara adalah untuk pemilihan anggota
BPD dari keterwakilan wilayah dan untuk keterwakilan
perempuan.
Pasal 31
Paragraf 7
Pelaksanaan Pemungutan Suara
Pasal 32
c. saksi ...
c. saksi calon wajib membawa surat kuasa dari calon
dan saksi yang diijinkan untuk bertugas di dalam
TPS pada satu waktu tertentu hanya 1 (satu)
orang;
d. pembukaan kotak suara dan mencatat seluruh
kelengkapan yang terdapat kotak suara dalam
formulir yang telah ditetapkan;
e. pemberian penjelasan kepada pemilih yang telah
hadir di TPS tentang tata cara pemberian suara;
dan
f. memastikan dan menunjukan kepada pemilih yang
telah hadir bahwa kotak suara telah kosong, dan
siap untuk dilakukan pemberian suara.
d. tanda ...
d. tanda coblos lebih dari 1 (satu), tetapi masih di
dalam salah satu kotak segi empat yang memuat
nomor, foto, dan nama calon, atau tembus vertikal
pada posisi coblosan tersebut dan tidak mengenai
kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan
nama calon lainnya; atau
Pasal 33
Pasal 34
Paragraf 8
Penyelesaian Keberatan Hasil Pemilihan
Pasal 35
Paragraf 9
Penghitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara
Pasal 36
Paragraf 10
Penghitungan Suara di Tingkat Desa
Pasal 37
c. saksi ...
c. saksi calon dan/atau masyarakat lainnya tidak
dapat menyaksikan proses penghitungan suara
secara jelas;
d. penghitungan suara dilakukan di tempat lain di
luar waktu dan tempat yang ditentukan; dan/atau
e. adanya ketidakkonsistenan dalam menentukan
suara sah dan suara tidak sah dari KPPS.
Paragraf 11
Pemungutan Suara Ulang
Pasal 38
a. terjadi ...
a. terjadi kerusuhan yang mengakibatkan hasil
pemungutan suara tidak dapat digunakan, atau
penghitungan suara tidak dapat dilaksanakan;
b. adanya pembukaan kotak suara dan/atau dokumen
pemungutan dan penghitungan suara yang tidak
sesuai menurut tata cara yang ditetapkan;
c. Petugas KPPS meminta Pemilihan memberikan
tanda khusus menanda tangani, atau menuliskan
nama atau alamat pada surat suara yang sudah
digunakan;
d. adanya pemilih yang menggunakan hak pilih lebih
dari 1 (satu) kali, baik pada TPS yang sama maupun
pada TPS yang berbeda;
e. adanya perusakan surat suara oleh petugas KPPS
yang sudah digunakan oleh pemilih, baik yang
disengaja maupun tidak disengaja; dan/atau
f. adanya pemilih yang tidak terdaftar sebagai pemilih
yang memberikan suara pada TPS.
Pasal 39
Bagian Kelima
Pemilihan Melalui Musyawarah Perwakilan
Paragraf 1
Penetapan Perwakilan Masyarakat
Pasal 40
Paragraf 2
Tata Cara Musyawarah Perwakilan
Pasal 41
Pasal 42 ...
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
(4)Dalam ...
(4) Dalam waktu penundaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), apabila jumlah peserta yang hadir tetap kurang
dari ketentuan, panitia pemilihan menunda pelaksanaan
musyawarah perwakilan untuk keterwakilan wilayah
pemilihan yang bersangkutan dan/atau untuk
keterwakilan perempuan sampai dengan paling lama 3
(tiga) hari.
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
Paragraf 3
Penetapan Calon Terpilih
Pasal 48
Bagian Keenam
Penyampaian Hasil Pemilihan
Pasal 49
b. berita ...
b. berita acara panitia pemilihan tentang penetapan
anggota BPD terpilih, apabila proses pemilihan
langsung;
c. berita Acara musyawarah perwakilan tentang
penetapan anggota BPD terpilih, apabila proses
pemilihan musyawarah perwakilan;
d. daftar hadir rapat pleno penetapan anggota terpilih,
apabila proses pemilihan langsung; dan
e. daftar hadir peserta musyawarah pernilihan anggota
BPD, apabila proses pemilihan musyawarah
perwakilan.
Bagian Ketujuh
Peresmian Anggota BPD
Pasal 50
Bagian Kedelapan
Pengambilan Sumpah/Janji
Pasal 51
BAB IV ...
BAB IV
MASA JABATAN ANGGOTA BPD
Pasal 52
BAB V
PEMBERHENTIAN, PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN PENGISIAN
ANGGOTA BPD ANTARWAKTU
Bagian Kesatu
Pemberhentian Anggota BPD
Pasal 53
Pasal 54
Bagian Kedua
Pemberhentian Sementara
Pasal 55
Bagian Kelima
Pengisian Anggota BPD Antarwaktu
Pasal 56
Pasal 57
Pasal 58
Pasal 59
Pasal 60
BAB VI
PEMILIHAN PIMPINAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DAN KETUA BIDANG
Pasal 61
Pasal 62 ...
Pasal 62
Pasal 63
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 64
(2) Bakal calon anggota BPD dan calon anggota BPD tidak
dibebankan biaya untuk pelaksanaan pengisian,
pemberhentian, pemberhentian sementara, pengisian
antarwaktu anggota BPD.
Pasal 65
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 66
BAB X ...
BAB BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 66
Ditetapkan di Sintang
pada tanggal 5 April 2023
BUPATI SINTANG,
Diundangkan di Sintang
pada tanggal 5 April 2023
JAROT WINARNO
YOSEPHA HASNAH
BERITA DAERAH KABUPATEN SINTANG TAHUN 2023 NOMOR