Anda di halaman 1dari 7

SPTK PADA NY.

B (25 tahun) DENGAN DIAGNOSA MEDIS


SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG ADENIUM RS HASAN
SADIKIN BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi tugas profesi ners stase keperawatan jiwa

Dosen Pembimbing:

Shella Febrita Puteri Utomo, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun oleh:

Hilma Halimatusy Syfa

NIM. 402019049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Hilma Halimatusy Syfa


Nama Pasien/Ruangan : Ny. B/Adenium
No. Medrek : 2022456
Hari/Tanggal : Kamis/25 Juni 2020
Hari/Pertemuan : Kamis/Pertemuan ke-1
Fase : Waham

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
(Gambarkan kondisi klien pada saat terakhir bertemu)
DO :
Tatapan tajam, bicara cepat dan keras, sering mundar mandir, berulang kali membenarkan
kerudung, dan garuk-garuk kepala
DS:
Pasien mengatakan dirinya merupakan seorang yang putri kerajaan dan perempuan yang
paling cantik

2. Diagnosa keperawatan
(Tuliskan diagnosa keperawatan yang akan diatasi pada pertemuan ini berdasarkan data di
atas)
Gangguan Proses Pikir Waham

3. Tujuan keperawatan
(Tuliskan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini sesuai dengan diagnosa diatas)
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.
c. Klien dapat mengidentifikasi stressor atau pencetus waham.
4. Tindakan keperawatan
(Tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan di atas yang akan
diselesaikan pada pertemuan ini)
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu orientasi realita pasien
c. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
d. Bantu pasien memenuhi kebutuhannya
e. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Penjabaran dari semua tindakan keperawatan, buat semua dalam bentuk kalimat langsung)

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum teh, gimana kabarnya? Masih ingat dengan saya?”
b. Memperkenalkan diri
“Perkenalkan saya Hilma Halimatusy Syfa, mahasiswa STIKes ‘Aisyiyah Bandung yang
sedang praktik di RSHS. Disini saya yang akan merawat teteh dari jam 8 hingga 3 sore”
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum
“Seperti yang di bicarakan kemarin hari ini kita sharing lagi ya teh, mungkin akan memakan
waktu sekitar ±15 menit apakah cukup? Kira-kira mau dimana teh kita bicara?”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat)
”Mungkin akan memakan waktu sekitar ±15 menit apakah cukup? Kira-kira mau dimana teh
kita bicara?”
2. Kerja
(Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan dengan kalimat
langsung)
“Teteh, kira-kira teteh tau disini karena apa?”
“Baik teh, saya jelaskan bahwa teteh sedang dirawat di RSHS sebagai pasien bukan seorang
putri kerajaan”
“Selama disini apa saja kebutuhan teteh yang sudah terpenuhi, apa yang belum terpenuhi?”
“Jika kebutuhan tidak terpenihi lalu apa yang dipikirkan oleh teteh? Merasa curiga atau biasa
saja”
“Jika teteh berkenan, kita bisa membuat jadwal kegiatan harian sehingga kebutuhan teteh
terpenuhi. Bagaimana mau?”
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“Bagaimana perasaan teteh setelah kita sharing barusan? “
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“Oke teh, coba bisa diulang barusan. Nama saya siapa?”
“Terimakasih teh atas waktunya hari ini, tadi teteh sudah mau sharing dengan saya dengan
sangat baik”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
(PR untuk klien)→diingat/ditulis dengan melihat hasil evaluasi. Bila klien belum bisa
menyebutkan, beri PR untuk mengingat/memahami (topik berikutnya masih ini). Bila klien
sudah paham, beri PR berkaitan dengan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
“Besok kita ketemu lagi ya teh, kita sharing tentang program pengobatan teteh selama di
rawat disini”
“Mungkin itu untuk pertemuan selanjutnya, coba teteh bisa ulang lagi untuk besok kita ada
kegiatan apa saja?”
“Wah, bagus sekali ya teh sudah bisa mengingat kegiatan besok”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“Mungkin untuk hari ini cukup sekian ya teh, kira-kira besok kita mau mulai jam berapa”
“Mau dimana teh buat besok”
“Baik kalau begitu, saya pamit dulu ya teh. Assalam’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Hilma Halimatusy Syfa


Nama Pasien/Ruangan : Ny. B/Adenium
No. Medrek : 2022456
Hari/Tanggal : Jum’at/26 Juni 2020
Hari/Pertemuan : Jum’at/Pertemuan ke-2
Fase : Waham

III. PROSES KEPERAWATAN


5. Kondisi Klien
(Gambarkan kondisi klien pada saat terakhir bertemu)
DO :
Tatapan tajam, bicara cepat dan keras, sering mundar mandir, berulang kali membenarkan
kerudung, dan garuk-garuk kepala
DS:
Pasien mengatakan dirinya merupakan seorang yang putri kerajaan dan perempuan yang
paling cantik

6. Diagnosa keperawatan
(Tuliskan diagnosa keperawatan yang akan diatasi pada pertemuan ini berdasarkan data di
atas)
Gangguan Proses Pikir Waham

7. Tujuan keperawatan
(Tuliskan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini sesuai dengan diagnosa diatas)
d. Klien dapat membina hubungan saling percaya
e. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.
f. Klien dapat mengidentifikasi stressor atau pencetus waham.
8. Tindakan keperawatan
(Tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan di atas yang akan
diselesaikan pada pertemuan ini)
f. Bina hubungan saling percaya
g. Bantu orientasi realita pasien
h. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
i. Bantu pasien memenuhi kebutuhannya
j. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
IV. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Penjabaran dari semua tindakan keperawatan, buat semua dalam bentuk kalimat langsung)

4. Orientasi
e. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum teh, gimana kabarnya? Masih ingat dengan saya?”
“Bagaimana kabarnya hari ini teh?”
f. Memperkenalkan diri
“Kemarin kita sudah berkenalan, masih ingat siapa saya?”
“Bagus sekali ya teh, sudah mampu mengingat nama saya?”
g. Membuka pembicaraan dengan topik umum
“Seperti yang di bicarakan kemarin hari ini kita sharing lagi ya teh, mungkin akan memakan
waktu sekitar ±15 menit apakah cukup? Kira-kira mau dimana teh kita bicara?”
h. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat)
”Mungkin akan memakan waktu sekitar ±15 menit apakah cukup? Kira-kira mau dimana teh
kita bicara?”
5. Kerja
(Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan dengan kalimat
langsung)
“Baik teteh, selama berobat disini apakah teteh rutin minum obat yang diberikan?”
“Saya jelaskan disini, bahwa mengkonsumsi obat selama di rawat dan setelah di rawat harus
tetap rutin diminum sampai dokter mengatakan teteh bisa berhenti minum obat”
“Berhubung teteh juga kemarin sharing ke saya. Teteh bilang ada yang bisikin ya? Itu
namanya halusinasi. Apabila teteh tidak rutin minum obatnya, ditakutan nya halusinasi yang
dialami oleh teteh bertambah parah”
“Dengan adanya pengobatan ini, bisa meringankan gejala yang teteh rasakan seperti
halusinasi salah satunya”
“Apabila putus obat, maka yang seperti saya barusan. Gejala yang teteh rasakan akan semakin
parah, dan akan mendaparkan perawatan yang lebih lama”
“Untuk cara mendapatkan obat selama di rawat, biasanya sudah di jadwalkan oleh perawat.
Apabila teteh sudah rawat jalan, maka teteh dianjurkan kontrol biasanya 1 bulan sekali ke
RSHS atau ke klinik jiwa terdekat, nanti akan diberikan resep yang harus diambil di bagian
farmasi”
“Sebelum teteh minum obat pastikan 5B yaitu, benar nama, benar dosis, benar cara
pemberian, benar waktu, dan benar obat”
“Nanti saya bantu untuk pemberian obatnya dan di masukkan ke dalam jadwal kegiatan ya
teh”
6. Terminasi
e. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“Bagaimana perasaan teteh setelah kita sharing barusan? “
f. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“Terimakasih teh atas waktunya hari ini, tadi teteh sudah mau sharing dengan saya dengan
sangat baik”
g. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
(PR untuk klien)→diingat/ditulis dengan melihat hasil evaluasi. Bila klien belum bisa
menyebutkan, beri PR untuk mengingat/memahami (topik berikutnya masih ini). Bila klien
sudah paham, beri PR berkaitan dengan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
“Besok kita ketemu lagi ya teh, kita sharing tentang kemampuan yang bisa teteh lakukan”
“Mungkin itu untuk pertemuan selanjutnya, coba teteh bisa ulang lagi untuk besok kita ada
kegiatan apa saja?”
“Wah, bagus sekali ya teh sudah bisa mengingat kegiatan besok”
h. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“Mungkin untuk hari ini cukup sekian ya teh, kira-kira besok kita mau mulai jam berapa”
“Mau dimana teh buat besok”
“Baik kalau begitu, saya pamit dulu ya teh. Assalam’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Hilma Halimatusy Syfa


Nama Pasien/Ruangan : Ny. B/Adenium
No. Medrek : 2022456
Hari/Tanggal : Sabtu/27 Juni 2020
Hari/Pertemuan : Sabtu/Pertemuan ke-3
Fase : Waham Kebesaran

V. PROSES KEPERAWATAN
9. Kondisi Klien
(Gambarkan kondisi klien pada saat terakhir bertemu)
DO :
Tatapan tajam, bicara cepat dan keras, terlihat tenang, berulang kali membenarkan kerudung,
dan garuk-garuk kepala
DS:
Pasien mengatakan dirinya seorang pasien yang sedang berobat disini

10. Diagnosa keperawatan


(Tuliskan diagnosa keperawatan yang akan diatasi pada pertemuan ini berdasarkan data di
atas)
Gangguan Proses Pikir Waham

11. Tujuan keperawatan


(Tuliskan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini sesuai dengan diagnosa diatas)
g. Klien dapat membina hubungan saling percaya
h. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.
i. Klien dapat mengidentifikasi stressor atau pencetus waham.
12. Tindakan keperawatan
(Tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan di atas yang akan
diselesaikan pada pertemuan ini)
k. Bina hubungan saling percaya
l. Bantu orientasi realita pasien
m. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
n. Bantu pasien memenuhi kebutuhannya
o. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
VI. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Penjabaran dari semua tindakan keperawatan, buat semua dalam bentuk kalimat langsung)

7. Orientasi
i. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum teh, gimana kabarnya? Masih ingat dengan saya?”
“Bagaimana kabarnya hari ini teh?”
j. Memperkenalkan diri
“Kemarin kita sudah berkenalan, masih ingat siapa saya?”
“Bagus sekali ya teh, sudah mampu mengingat nama saya?”
k. Membuka pembicaraan dengan topik umum
“Seperti yang di bicarakan kemarin hari ini kita sharing lagi ya teh, mungkin akan memakan
waktu sekitar ±15 menit apakah cukup? Kira-kira mau dimana teh kita bicara?”
l. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat)
”Mungkin akan memakan waktu sekitar ±15 menit apakah cukup? Kira-kira mau dimana teh
kita bicara?”
8. Kerja
(Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan dengan kalimat
langsung)
“Selama dirawat disi, apa saja kebutuhan teteh yang sudah terpenuhi. Kebutuhan apa yang
belum terpenuhi?”
“Kemudian, kira-kira apa kemampuan teteh? Kalau selama dirawat disini terpenuhi?”
“Teteh pernah merasa sakit, cemas atau marah? Kepada siapa teh? Lalu bagaimana teteh
menghilangkan perasaan itu?”
“Jika kebutuhan teteh tidak terpenuhi, lalu apa yang teth pikirkan? Merasa curiga atau biasa
saja?”
“Bagaimana teh jika mau kita bisa membuat jadwal kegiatan teth. Sampai kebutuhan teteh
terpenuhi, bagaimana teh apakah berkenan?”
9. Terminasi
i. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“Bagaimana perasaan teteh setelah kita sharing barusan? “
j. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“Terimakasih teh atas waktunya hari ini, tadi teteh sudah mau sharing dengan saya dengan
sangat baik”
k. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
(PR untuk klien)→diingat/ditulis dengan melihat hasil evaluasi. Bila klien belum bisa
menyebutkan, beri PR untuk mengingat/memahami (topik berikutnya masih ini). Bila klien
sudah paham, beri PR berkaitan dengan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
“Besok kita ketemu lagi ya teh, besok kita latih kemampuan yang sekiranya teteh dapat
lakukan. Kemudian kita pilih kemampuan teteh yang selanjutnya akan di masukkan ke jadwal
kegiatan besok”
“Mungkin itu untuk pertemuan selanjutnya, coba teteh bisa ulang lagi untuk besok kita ada
kegiatan apa saja?”
“Wah, bagus sekali ya teh sudah bisa mengingat kegiatan besok”
l. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“Mungkin untuk hari ini cukup sekian ya teh, kira-kira besok kita mau mulai jam berapa”
“Mau dimana teh buat besok”
“Baik kalau begitu, saya pamit dulu ya teh. Assalam’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai