Anda di halaman 1dari 11

29

BAB III

METODA PENELITIAN

1.Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain diskriptif analitik yaitu

mendiskripsikan variabel bebas dan terikat, kemudian melakukan analisis

korelasi antara kedua variabel tersebut sehingga dapat diketahui seberapa jauh

kontribusi variabel terikat terhadap adanya variabel bebas. Desain ini

menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel bebas

dan variabel terikat hanya satu kali pada satu saat (Notoatmodjo, 2002).

B.Populasi dan Sampel

1.Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti. Objek tersebut dapat berupa manusia atau yang lain termasuk

gejala yang ada di masyarakat (Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh lansia di Panti Wredha Pucang Gading

Semarang sebanyak 115 lansia. Dari seluruh lansia yang berada di panti,

50 lansia pernah mengalami jatuh pada 2 tahun terakhir.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2003). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random


30

sampling karena dilakukan secara acak dan tanpa memperhatikan adanya

strata. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang di gunakan sejumlah 30,

hal ini terkait dengan adanya kriteria inklusi dan eklusi yang peneliti

tetapkan, dengan jumlah sampel terendah adalah 30 (Arikunto, 2002).

Adapun ketentuan atau ktiteria sampel tersebut layak atau tidak

untuk digunakan agar sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu:

1)Kriteria Inklusi

a)Lanjut usia yang berusia 60 tahun ke atas

b)Lanjut usia yang pernah mengalami jatuh dan tinggal di Panti Wredha

Pucang Gading Semarang

c)Lanjut usia yang tidak mengalami tuna rungu maupun tuna wicara

karena insrumen yang digunakan adalah kuesioner wawancara

sehingga apabila lansia mengalami masalah tersebut maka

dimungkinkan jawaban akan menjadi bias.

d)Bersedia menjadi sampel atau responden penelitian yang dibuktikan

dengan tanda persetujuan.

2)Kriteria Eksklusi

a)Pada pelaksanaan penelitian responden pindah atau keluar dari Panti Wredha

Pucang Gading Semarang

b)Saat penelitian responden sakit dan dirawat di rumah sakit.

c)Pada pelaksanaan penelitian responden meninggal dunia.

d)Lanjut usia yang tidak bersedia menjadi responden penelitian.


31

C.Definisi Operasional, Variabel dan skala penelitian

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
Jatuh Suatu kejadian Kuesioner ya : 5-6 Ordinal
yang yang tidak : 3-4
menyebabkan terdiri dari
seseorang 3
mendadak pertanyaan
terbaring atau dengan
terduduk dilantai kriteria
atau tempat yang skor Tidak
lebih rendah ( 1 ) dan
dengan atau tanpa ya ( 2 )
kesadaran atau
luka, selama
dipanti dalam
kurun waktu
1bulan terakhir.
Gangguan Gangguan yang Observasi Ada gangguan : Ordinal
gaya berhubungan terdiri dari 5 8-10
berjalan dengan perubahan pernyataan Tidak ada
pada massa tulang, dengan kriteria gangguan : 5-7
otot, dan sistem skor
syaraf sehingga Tidak ( 1 ) dan
terjadi ganguan Ya ( 2 )
dalam berjalan.

Demensia suatu sindrom Kuesioner Tidak Demensia : Ordinal


klinik yang yang terdiri 16-20
meliputi hilangnya dari 10 Demensia : 10-15
fungsi intelektual pertanyaan
dan ingatan atau dengan kriteria
memori skor
sedemikian berat Benar ( 2 ) dan
sehingga Salah ( 1 )
menyebabkan
disfungsi hidup
sehari-hari.
Lingkungan suatu kondisi yang Observasi Mendukung : 11- Ordinal
bersifat terdiri dari 7 14
mendukung atau pernyataan Tidak mendukung :
32

berbahaya antara dengan kriteria 7-10


lain penerangan skor
yang kurang, Tidak ( 1 ) dan
benda-benda di Ya ( 2 )
lantai
Obat Reaksi atau efek Kuesioner Obat berefek : 6-8 Ordinal
obat dapat terdiri dari 4 Obat tidak berefek
menyebabkan pertanyaan : 4-5
konfusi, pusing, dengan kriteria
sakit kepala, skor
mengantuk . Tidak ( 1 ) dan
Ya ( 2 )

2)Metode Pengumpulan Data

1.Alat pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang yang digunakan adalah kuesioner dan

obsrevasi. Menurut Nursalam (2003), kuesioner merupakan alat

pengumpulan data kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara

tertulis. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner wawancara,

dimana pertanyaan dapat diajukan secara langsung kepada subjek atau

disampaikan secara lisan oleh peneliti dari pertanyaan yang sudah tertulis.

Sedangkan jenis observasi yang digunakan adalah observasi sistematis,

yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai

instrumen pengamatan (Arikunto, 2002). Hal ini dilakukan khususnya

kepada lansia, sehingga ini sesuai dengan subjek yang akan diteliti oleh

peneliti.

Kuesioner dan pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian


33

ini dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan literatur yang ada.

Dalam penelitian ini kuesioner dibagi menjadi lima bagian. Kuesioner A

digunakan untuk mengumpulkan data demografi lansia yang meliputi

nama, jenis kelamin, dan umur. Kuesioner B digunakan untuk variabel

dependen yaitu jatuh yang menggunakan skala Guttman (Alimul, 2003),

dengan penilaian 2 jika ya dan 1 jika tidak dan digunakan untuk

pertanyaan nomor 1-3. Kuesioner C, D, E dan F untuk variabel dependen.

Observasi untuk variabel gangguan gaya berjalan, yang terdiri dari 5

pernyataan. Kuesioner D untuk variabel demensia menggunakan

pemeriksaan portabel untuk status mental (PPSM) dari folstein and

folstein, 1990 dalam Darmojo, 2004) yang terdiri dari 10 pertanyaan.

Observasi untuk variabel lingkungan yang terdiri dari 7 pernyataan.

Kuesioner F untuk variabel obat-obatan yang terdiri dari 4 pertanyaan.

2.Uji Validitas

Validitas adalah sautu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Instrumen dikatakan

valid jika mampu mengukur apa yang hendak kita ukur. Oleh karena itu

dilakukan uji validitas instrument (Kuesioner dan Observasi) dengan uji

ekspert yaitu dengan cara instrumen dikonsulkan kepada ahli dalam hal ini

terdiri dari 3 orang, kemudian ahli memberikan penilaian pada tiap-tiap

item. Hasil dari uji ekspert tersebut kemudian instrumen diperbaiki dan

selanjutnya dilakukan uji validitas eksternal dengan cara diujikan kepada


34

10 responden lain di Panti Wredha Pucang Gading Semarang. Data

tersebut kemudian diolah dengan mengguankan rumus korelasi Product

Moment dari Pearson, dengan menggunakan program SPSS 11.5 for

windows (Arikunto, 2002). Adapun ketentuan pengujiannya adalah

apabila nilai r hasil lebih besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut

dinyatakan valid. Untuk nilai r tabel dimana N=10, maka paraf sigifikansi

5% adalah 0,66.

Dari hasil uji validitas terhadap instrumen (kuesioner B tentang

jatuh) dengan 3 item pertanyaan, diperoleh nilai r hitung lebih besar dari r

tabel (0,66) yakni berkisar 0,810 – 0,836, maka kuesioner B dinyatakan

valid.

Kuesioner D tentang demensia, terdiri dari 10 pertanyaan diperoleh

nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel yaitu berkisar antara 0,662 –

0,892, sehingga kuesioner D dinyatakan valid. Kuesioner F tentang obat,

terdiri dari 4 pertanyaan diperoleh nilai r hitung lebih besar dari r tabel

yakni berkisar antara 0,740 – 0,900, maka kuesioner F dinyatakan valid.

Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji validitas maupun

reliabilitas karena jawaban yang didapatkan sesuai dengan yang ada di

lapangan.

3.Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data


35

(Arikunto, 2002). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus

KR.20 (Kuder Richardson) karena skor yang digunakan dalam instrumen

ini menghasilkan skor dikotomi (Sugiyono, 2003).

Adapun ketentuan pengujiannya adalah jika r hasil (alpha) lebih

besar dari tabel, maka instrument tersebut dikatakan reliabel. Menurut

Sugiyono (2003), instrumen penelitian dikatakan reliabel bila α = 0,60.

Dari hasil uji reliabilitas kuesioner B tentang jatuh diperoleh nilai r hasil

(α) = 0,907, untuk kuesioner D tentang demensia diperoleh nilai r hasil

(α) = 0,809, dan untuk kuesioner F tentang obat diperoleh nilai r hasil (α)

= 0,940. Dengan demikian r hasil (α) dari kuesioner B, D, dan F tersebut

lebih besar dari r tabel (0,60) sehingga dari ketiga kuesioner tersebut

dikatakan reliabel.

4.Cara Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian di Panti Wredha

Pucang Gading Semarang, sebagai berikut :

a.Peneliti pertama – tama menentukan lokasi untuk penelitian, setelah

didapatkan ijin dari fakultas dan tempat penelitian maka peneliti

pendekatan kepada calon responden untuk memberikan memberikan

penjelasan tentang tujuan peneltian dan cara pengisian kuesioner dan

lembar observasi, bila bersedia menjadi responden maka dipersilahkan

untuk mengisi atau menandatangani lembar persetujuan bila setuju


36

berpartisipasi dalam penelitian ini.

b.Pengambilan instrumen penelitian dilakukan dalam satu bulan. Dalam

rentang waktu satu bulan tersebut, peneliti mengintensifkan pengambilan

data dalam kurun waktu tiga hari.

c.Pembagian kuesioner dilaksanakan pada hari saat dilaksanakan penelitian.

d.Responden yang bisa membaca dan menulis diminta mengisi kuesioner,

dan peneliti berada didekat responden agar apabila ada pertanyaan dari

responden peneliti langsung bisa menjelaskan. Responden diingatkan agar

semua pertanyaan diisi dengan lengkap, sedangkan untuk pengisian

lembar observasi dilakukan oleh peneliti.

e. Responden yang tidak bisa membaca dan menulis, maka peneliti

membacakan kuesioner dan responden diminta agar menjawab

pertanyaan, kemudian peneliti menuliskan jawaban dari responden ke

dalam lembar kuesioner yang telah tersedia.

f.Jika kuesiner sudah diisi, kemudian langsung dikembalikan kepada

peneliti

g.Metode Pengolahan dan Analisa Data

1.Pengolahan Data

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden diperiksa

kebenaran dan kelengkapannya. Jika ada yang belum lengkap maka

responden diminta untuk melengkapinya.


37

b. Pemberian Kode (Coding)

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Variabel jatuh, bila terjawab ya diberi

kode 2 dan tidak diberi kode 1. Variabel gangguan gaya berjalan, bila

ada gangguan diberi kode 2 dan tidak ada gangguan diberi kode 1.

Variabel demensia diberi kode 2 bila benar dan salah diberi kode 1.

Variabel lingkungan jika mendukung jatuh diberi kode 2 dan tidak

mendukung jatuh diberi kode 1. Variabel obat bila berefek diberi kode

2 dan tidak berefek diberi kode 1.

c. Processing

Merupakan kegiatan memproses data yang didapat dari kuesioner

kemudian dianalisis dengan cara memasukkan data tersebut ke paket

program SPSS 11.5 for window.

d. Tabulating

Merupakan kegiatan peneliti dalam memasukkan data-data hasil

penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria yang telah ditentukan

berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan skornya.

2.Analisa Data

a.Analisis Univariat

Analisa ini menggambarkan tiap – tiap variabel bebas dan terikat serta

karakteristik responden dengan menggunakan distribusi frekuensi dan

proporsi.
38

b.Analisis Bivariat

Analisis data dilakukan dengan Chi-Square melalui program SPSS

11.5 for windows. Menurut Sugiyono (2003), bila data yang diambil

dari kedua variabel (Variabel bebas dan terikat) adalah kategorik,

maka uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square untuk

membuktikan hipotesis. Dengan ketentuan : bila X² hitung sama atau

lebih besar dari X² tabel maka Ho ditolak, atau Ho ditolak apabila ρ

value ≤ 0,05.

F.Etika Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk memperhatikan etika yang

harus dipatuhi dalam pelaksanaanya, mengingat bahwa penelitian

keperawatan akan berhubungan langsung dengan manusia. Adapun etika

dalam penelitian ini meliputi :

1)Inform Concent atau lembar persetujuan

Merupakan lembar persetujuan yang memuat penjelasan – penjelasan

tentang maksud dan tujuan penelitian, dampak yang mungkin terjadi

selama penelitian. Apabila responden telah mengerti dan bersedia maka

responden diminta menandatangani surat persetujuan menjadi responden.

Namun apabila responden menolak, maka peneliti tidak akan memaksa.

2)Anonimity atau tanpa nama

Lembar persetujuan maupun lembar kuesioner tidak mencantumkan nama


39

responden, akan tetapi hanya menulis dengan simbol.

3)Confidentiality atau kerahasiaan

Informasi yang diberikan oleh responden serta semua data yang terkumpul

akan disimpan, dijamin kerahasiaanya dan hanya menjadi koleksi peneliti.

Informasi yang diberikan oleh responden tidak akan disebarkan atau

diberikan kepada orang lain tanpa seijin responden.

Anda mungkin juga menyukai