Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI PETA JENIS TANAH DALAM MENGIDENTIFIKASI

LAHAN BERPOTENSI UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT


DI KECAMATAN CENDANA KABUPATEN ENREKANG

Hasriyanti1, Ibrahim Abbas2, M. Nur Zakariah Leo2

E-mail: yantisakijo@yahoo.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi menyeluruh


kepada masyarakat di Kecamatan Cendana mengenai potensi lahan setempat un-
tuk perkebunan kelapa sawit. Masyarakat diharapkan mampu mengidentifikasi
wilayah-wilayah mana yang cocok dijadikan perkebunan sawit. wilayah-
wilayah mana yang cocok dijadikan perkebunan sawit berdasarkan interpretasi
peta jenis tanah. Langkah yang ditempuh dalam memecahkan masalah pada ke-
giatan ini adalah sebagai berikut: a) melakukan kerjasama dengan Instansi ter-
kait di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang, yakni Kepala Kecamatan ser-
ta tokoh masyarakat dan para warga setempat dalam pengenalan penggunaan la-
han yang ada di Kecamatan Cendana, b) melakukan kegiatan pendataan dan
pengenalan dalam mengidentifikasi beberapa permasalahan penggunaan lahan
yang terdapat di sekitar wilayah penelitian, agar mampu disinergiskan dengan
tujuan atau sasaran dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, c)
melakukan praktik aplikasi peta tematik, dalam hal ini peta jenis tanah, untuk
keperluan identifikasi wilayah berpotensi untuk perkebunan kelapa sawit. Hasil
yang diperoleh dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa ada sebagian besar la-
han berpotensi cocok untuk budidaya kelapa sawit di Kecamatan Cendana Ka-
bupaten Enrekang. Lanjut pada beberapa data yang menunjukkan bahwa penge-
tahuan masyarakat masih sangat kurang mengenai potensi lahan terhadap perke-
bunan kelapa sawit. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah dan luasan lahan
perkebunan kelapa sawit yang sedikit terdapat di Kecamatan Cendana, kondisi
lahan yang tidak terawat baik meskipun sudah ditanami kelapa sawit. Masyara-
kat melalui pemerintah setempat, diberikan pengetahuan melalui aplikasi peta
tematik jenis tanah dalam mengidentifikasi lahan berpotensi untuk perkebunan
kelapa sawit. Meskipun kegiatan ini hanya sebatas pada identifikasi sebagai ta-
hap awal, diharapkan selanjutnya dilakukan penelitian melalui parameter fisik,
kimia, dan biologinya secara mendalam.
Kata-kata kunci: Aplikasi Peta Jenis Tanah, Identifikasi Lahan, Kelapa Sawit

PENDAHULUAN

Lahan merupakan sumber daya alam negara sedang berkembang maupun nega-
yang sangat penting untuk pengembangan ra maju, terutama akan menjadi menonjol
usaha perkebunan, terutama untuk me- bersama dengan terjadinya peningkatan
menuhi kebutuhan sandang dan pangan. jumlah penduduk dan proses industriali-
Permasalahan dalam penggunaan lahan sasi.
sifatnya umum di seluruh dunia, baik di
1
Dosen Universitas Negeri Makasar 12
2
Dosen Universitas Negeri Makasar
3
Dosen Universitas Negeri Makasar
13
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 21, No.1, Jan 2016

Meningkatnya kebutuhan dan per- Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kali-
saingan dalam penggunaan lahan baik un- mantan, dan Sulawesi.
tuk keperluan produksi perkebunan mau- Pemerintah Kabupaten Enrekang
pun untuk keperluan lainnya memerlukan menyiapkan lahan seluas 400 hektar yang
pemikiran yang seksama dalam mengam- terletak di Kecamatan Maiwa dan Keca-
bil keputusan yang paling menguntung- matan Cendana untuk pengembangan
kan dari sumber daya lahan yang terbatas. perkebunan kelapa sawit. Saat ini telah
Disamping itu perlu juga melakukan tin- ada beberapa Investor yang menyatakan
dakan konservasi untuk penggunaan yang berminat berinverstasi. Pemerintah Dae-
berkelanjutan (Rahman, 1995). rah telah melakukan sosialisasi kepada
Lahan kering di Indonesia pada masyarakat terkait pengelolaan lahan
umumnya adalah Aluvial yang tersebar warga untuk dijadikan perkebunan kelapa
luas di daerah Sumatera, Kalimantan, Su- sawit, dan hasilnya lahan Kecamatan
lawesi dan Irian Jaya. Aluvial sering di- Cendana memang memiliki potensi yang
jumpai dari dataran rendah di sepanjang dapat dikembangkan menjadi salah satu
aliran sungai, rawa air tawar, pasang surut perkebunan kelapa sawit, kedepannya
teras sungai, sampai daerah dengan ke- perkebunan ini jika terealisasi akan sangat
tinggian mencapai 1000 meter di atas per- menjanjikan.
mukaan laut, sepanjang lembah-lembah Setelah melakukan survey teknis,
aliran sungai di pegunungan. Bila drai- langkah selanjutnya adalah melakukan
nase air sempurna maka tanah ini sangat survey sosial kemasyarakatan. Fungsinya
produktif (Hakim et al., 1986). Untuk da- untuk mengetahui sejauh mana tanggapan
pat melakukan perencanaan secara me- masyarakat terkait rencana perkebunan
nyeluruh, salah satu masukan yang di- kelapa sawit. Hasil survey kemasyaraka-
perlukan adalah tersedianya informasi tan nantinya dapat dijadikan pertimban-
aktual mengenai faktor fisik lingkungan gan jadi tidaknya ataupun mau tidaknya
yang meliputi sifat-sifat dan potensial la- masyarakat, termasuk besaran ganti rugi
han. Keterangan tersebut dapat diperoleh yang layak diterima masyarakat. Pelaksa-
antara lain melalui kegiatan survai tanah naan survey tersebut tentu saja menggu-
yang diikuti analisa laboratorium dan eva- nakan peta jenis tanah yang akan disosia-
luasi sumber daya lahan. lisasikan kepada masyarakat setempat
Salah satu penggunaan lahan adalah mengenai kecocokan lahan yang diidenti-
untuk tanaman kelapa sawit (Alaeis). Ke- fikasi untuk perkebunan kelapa sawit.
lapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan in- Kecamatan Cendana memiliki po-
dustri penting penghasil minyak masak, tensi lahan untuk perkebunan kelapa sa-
minyak industri, maupun bahan bakar wit. Masyarakat setempat belum banyak
(biodiesel). Perkebunannya menghasilkan mengetahui lahan-lahan berpotensi yang
keuntungan besar sehingga banyak hutan berada di wilayah mereka. Aplikasi peta
dan perkebunan lama dikonversi menjadi tematik tentunya akan sangat mendukung
perkebunan kelapa sawit. Indonesia ada- pengetahuan warga dalam mengidentifi-
lah penghasil minyak kelapa sawit terbe- kasi lahan setempat untuk keperluan per-
sar di dunia. Penyebarannya di daerah kebunan kelapa sawit. Peta tematik yang
14
Hasriyanti, Ibrahim Abbas, M. Nur Zakariah Leo. Aplikasi Peta Jenis Tanah Dalam
Mengidentifikasi Lahan Berpotensi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit Di Kecamatan Cendana
Kabupaten Enrekang

dimaksud di sini adalah peta jenis tanah 2). Melakukan kegiatan pendataan dan
Kecamatan Cendana, sehingga dengan pengenalan dalam mengidentifikasi bebe-
mengetahui dan memahami jenis tanah rapa permasalahan penggunaan lahan
wilayah setempat, maka warga dapat me- yang terdapat di sekitar wilayah peneli-
ngidentifikasi dengan baik serta mengeta- tian, agar mampu disinergiskan dengan
hui dimana-mana saja letak atau posisi tujuan atau sasaran dari pelaksanaan ke-
wilayah yang berpotensi untuk perkebu- giatan pengabdian kepada masyarakat.
nan kelapa sawit. Berdasarkan latar be- 3). Melakukan praktek aplikasi peta te-
lakang yang telah dikemukakan, maka matik, dalam hal ini peta jenis tanah, un-
masalah yang akan diteliti adalah bagai- tuk keperluan identifikasi wilayah berpo-
mana tingkat pengetahuan warga dan pe- tensi untuk perkebunan sawit di Kecama-
merintah di Kecamatan Cendana me- tan Cendana Kabupaten Enrekang. Peta
ngenai potensi lahan yang ada untuk per- jenis tanah yang dianalisis yakni peta
kebunan kelapa sawit. jenis tanah skala kabupaten seperti yang
terlihat pada gambar 1.
METODE PENELITIAN

Bentuk kegiatan untuk memecahkan


masalah adalah dengan melakukan ke-
giatan pengumpulan data dan informasi,
baik yang berbentuk teori maupun prak-
tek melalui media peta tematik. Masya-
rakat lokal diharapkan mampu menjadi
pemandu dalam menunjang informasi pe-
nggunaan lahan pada wilayahnya sendiri
untuk keperluan perkebunan. Peningkatan
dalam bidang perkebunan tentunya dapat
menambah pendapatan daerah tertentu
dalam kurun waktu tertentu jika dikelola
dengan baik dan mengembangkan infor-
masi melalui peta tematik.
Adapun langkah-langkah yang di-
tempuh dalam memecahkan masalah pa-
da kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1). Melakukan kerjasama dengan Instansi
terkait di Kecamatan Cendana Kabupaten
Enrekang, yakni Kepala Kecamatan serta
tokoh masyarakat dan para warga setem-
pat dalam pengenalan penggunaan lahan
yang ada di Kecamatan Cendana.
Gambar 1. Peta Jenis Tanah Skala Kabupaten

Analisis Manfaat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penampakan wilayah permukaan
Penyebaran jenis dan karakter tanah
bumi yang disajikan dalam bentuk peta
di suatu daerah, biasanya disusun dalam
dapat difungsikan untuk berbagai keper-
suatu bentuk Peta Tanah. Peta ini sangat
luan, salah satunya ialah untuk keperluan
berguna bagi para petani dan telah dis-
budidaya pertanian. Dengan mengguna-
usun berdasarkan hasil penelitian dan
kan analisis peta, kita akan mudah
pengamatan langsung (observasi) di la-
menentukan daerah atau wilayah mana
pangan. Para pengambil kebijakan se-
saja yang cocok untuk dijadikan lahan
baiknya mempertimbangkan pula penye-
pertanian, serta jenis komoditas pertanian
baran jenis tanah berdasarkan Peta Tanah
apa sajakah yang cocok pula di wilayah
yang telah dibuat. Jangan sampai suatu
pertanian tersebut. Oleh sebab itu, untuk
wilayah dengan potensi tanah dapat
menjawab kedua pertanyaan tadi diper-
menghasilkan produk pertanian unggulan,
lukan analisis variabel yang terdapat da-
malah dijadikan lokasi perdagangan da-
lam kompilasi peta yang berhubungan
lam master plannya. Peta Tanah dibuat
dengan aspek pertanian tersebut. Sebagai
secara berjenjang, misalnya Peta Tanah
contoh, untuk menentukan wilayah yang
seluas wilayah kabupaten atau kecama-
cocok dijadikan perkebunan kelapa sawit,
tan.
1
Dosen Universitas Negeri Makasar 12
2
Dosen Universitas Negeri Makasar
3
Dosen Universitas Negeri Makasar
16
Hasriyanti, Ibrahim Abbas, M. Nur Zakariah Leo. Aplikasi Peta Jenis Tanah Dalam
Mengidentifikasi Lahan Berpotensi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit Di Kecamatan Cendana
Kabupaten Enrekang

maka sebagai bahan pertimbangan awal kaitannya dengan kemampuan dalam me-
diperlukan letak ketinggian wilayah ter- loloskan air.
sebut dari peta topografi atau peta rupa
Rangkaian Proses
bumi. Apabila ditemukan letak ketinggian
antara 400-1000 m dpl, maka sangat co- Peta jenis tanah Kabupaten Enrekang
cok untuk dijadikan lahan perkebunan sa- telah dianalisis berdasarkan kegiatan
wit karena pada ketinggian tersebut tana- plotting lokasi dan interpretasi peta di la-
man holtikultura dapat hidup dan ber- pangan. Hasil plotting lokasi menemukan
kembang. titik atau dot pada sebuat peta tematik
Selanjutnya untuk menentukan jenis jenis tanah tempat dilakukannya kegiatan
tanaman holtikutura yang cocok untuk pengabdian kepada masyarakat.
ditanam, maka dalam hal ini diperlukan Berdasarkan peta jenis tanah
informasi yang lebih detail lagi yang di- Kabupaten Enrekang, diperoleh bahwa
peroleh dari berbagai peta tematik, seperti jenis tanah Kecamatan Cendana adalah
peta tanah, peta curah hujan, peta geologi, jenis tanah Aluvial Hidromorf, dimana
dan sebagainya. jenis tersebut juga dapat dilihat pada
Dengan demikian, dari contoh kasus sebagian besar wilayah Kecamatan
di atas, kita bisa menarik kesimpulan bah- Bungin, Kecamatan Buntubatu, Kecama-
wa keberadaan peta dapat diberdayakan tan Baraka, dan Kecamatan Curio, serta
untuk kepentingan pertanian. Adapun sebagian kecil jenis tanah tersebut dapat
analisis peta yang menyangkut aspek per- ditemukan di Kecamatan Enrekang dan
tanian antara lain: Kecamatan Maiwa.
1). Peta topografi/rupa bumi, untuk Kesesuaian Lahan Kelapa Sawit
melihat ketinggian suatu wilayah, karena
dengan melihat ketinggian dapat dipe- Berdasarkan referensi yang dikutip
roleh pula data mengenai potensi curah dari Sunarko (2007), kesesuaian lahan
hujan dan suhu yang berpengaruh terha- Kelapa sawit dapat tumbuh di berbagai
dap aspek pertanian. Dari peta ini dapat jenis tanah, seperti tanah podsolik, lato-
diperoleh pula informasi tentang kemi- sol, hidromorfik kelabu, regosol, andosol,
ringan lereng yang terdapat di suatu wi- dan alluvial. Tanah gambut juga dapat
layah. ditanami kelapa sawit asalkan ketebalan
2). Peta tanah, untuk melihat jenis tanah gambutnya tidak lebih dari satu meter dan
yang ada sehingga dapat dijadikan acuan sudah tua (saphrik). Hal tersebut sesuai
dalam menentukan jenis tanaman apa dengan hasil analisis yang dilakukan da-
yang sesuai dengan kondisi tanahnya lam interpretasi peta tematik jenis tanah
(struktur, tekstur, dan kelembaban). di Kecamatan Cendana. Sifat tanah yang
3). Peta geologi, untuk melihat karak- perlu di perhatikan untuk budidaya kelapa
teristik batuan di sekitar wilayah perta- sawit adalah sebagai berikut:
nian. Dari peta ini dapat diperoleh data
tentang permeabilitas batuan yang erat Sifat Fisik Tanah
17
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 21, No.1, Jan 2016

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh Jenis tanah aluvial hidromorf ini
baik di tanah yang bertekstur lempung masih muda, belum mengalami pengem-
berpasir, tanah liat berat, tanah gambut bangan, berasal dari abahn induk alu-
memiliki ketebalan tanah lebih dari 75 vium, tekstur beraneka ragam, belum ter-
cm; dan berstruktur kuat. bentuk tekstur, konsistensi dalam keadaan
basah lekat, PH bermacam-macam, ke-
Sifat Kimia Tanah
suburan sedang hingga tinggi. Tanah alu-
Tanaman kelapa sawit membutuhkan vial hanya meliputi lahan yang sering
unsur hara dalam jumlah besar untuk per- atau baru saja mengalami banjir, sehingga
tumbuhan vegetatif dan generatif. Untuk dapat dianggap masih muda dan belum
mendapatkan produksi yang tinggi dibu- ada diferensiasi horison. Endapan aluvial
tuhkan kandungan unsur hara yang tinggi yang sudah tua dan menampakkan akibat
juga. Selain itu, pH tanah sebaiknya be- pengaruh iklim dan vegetasi tidak ter-
reaksi dengan asam dengan kisaran nilai masuk aluvial.
4,0 - 6,0 dan ber pH optimum 5,0 - 5,5. Kebanyakan tanah aluvial sepanjang
Keadaan Iklim aliran besar merupakan campuran me-
ngandung cukup banyak unsur hara tana-
Keadaan iklim sangat memengaruhi man, sehingga umumnya dianggap tanah
proses fisiologi tanaman, seperti proses subur sejak dulu. Jenis tanah aluvial dapat
asimilasi, pembentukan bunga, dan pem- dibedakan lagi atas dasar warnanya se-
buahan. Sinar matahari dan hujan dapat perti tanah aluvial hidromorf, aluvial ke-
menstimulasi pembentukan bunga kelapa labu, aluvial coklat dan lain-lain. Jenis ta-
sawit. Jumlah curah hujan dan lamanya nah ini mempunyai ciri-ciri fisik warna
penyinaran matahari memiliki korelasi kelabu, bertekstur liat, dan memiliki per-
dengan fluktuasi produksi kelapa sawit. miabilitas (water run off) lambat. Jenis ta-
Curah hujan ideal untuk tanaman kelapa nah ini biasanya banyak digenangi air se-
sawit adalah 2.000-2.500 mm per tahun hingga warnanya tua kelabu sampai kehi-
dan tersebar merata sepanjang tahun. taman. Daerah penyebarannya terdapat di
Jumlah penyinaran rata rata sebaiknya ti- berbagai ketinggian tetapi umumnya di
dak kurang dari 6 jam per hari. Tempe- dataran rendah dengan daerah relatif datar
rature sebaiknya 22-23o. Angin tidak ter- sampai bergelombang.
lalu berpengaruh karena kelapa sawit le- Aluvial Hidromorf Kelabu (Gleisol)
bih tahan terhadap angin kencang diban- merupakan tanah mineral yang mempu-
dingkan tanaman lainnya. Bulan kering nyai perkembangan khusus sebagai akibat
yang tegas dan berturut-turut selama be- sebagian besar profil tanah dalam kondisi
berapa bulan bisa mempengaruhi pem- anaerob. Gleisol mempunyai rentang si-
bentukan bunga baik jantan maupun seks fat: solum tanah sedang warna kelabu
rasionya untuk 2 tahun berikutnya. hingga kekuningan, tekstur geluh hingga
Karakteristik Jenis Tanah Aluvial lempung, struktur berlumpur hingga ma-
Hidromorf sif, konsistensi lekat, bersifat asam, kan-
dungan bahan organik tinggi. Ciri khas
tanah ini adanya lapisan glei menerus
18
Hasriyanti, Ibrahim Abbas, M. Nur Zakariah Leo. Aplikasi Peta Jenis Tanah Dalam
Mengidentifikasi Lahan Berpotensi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit Di Kecamatan Cendana
Kabupaten Enrekang

yang berwarna kelabu pucat pada keda- tumbuh di sekitar tanaman kelapa sawit,
laman kurang dari 0,5 m akibat dari profil menandakan bahwa kurang terawatnya
tanah selalu jenuh air. perkebunan kelapa sawit yang ada di Ke-
Jenis tanah ini perkembangannya camatan Cendana, sehingga memuncul-
lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, yaitu kan pemikiran bahwa pengetahuan ma-
topografi merupakan dataran rendah atau syarakat mengenai budidaya dan peme-
cekungan, hampir selalu tergenang air, liharaan kelapa sawit masih sangat mi-
solum tanah sedang, warna kelabu hingga nim.
kekuningan, tekstur geluh hingga lem-
pung, struktur berlumpur hingga masif, Pemilihan Lokasi Survei Lapangan
konsistensi lekat, bersifat asam (pH 4.5 -
Pada langkah 2, lokasi survei dipilih
6.0), kandungan bahan organik.
untuk penilaian lapangan dari kawasan
berpotensi cocok (berpotensi tinggi atau
Langkah Pencocokan berpotensi) yang diidentifikasi melalui
Identifikasi Peta pemetaan kecocokan (Langkah 1). Per-
timbangan tambahan mengenai aspek fi-
Hasil dari Langkah 1 adalah peta po- nansial, zona kawasan dan hak atas tanah
tensi kecocokan lahan, yang menggo- kemudian digunakan untuk lebih jauh
longkan semua lahan ke dalam salah satu memprioritaskan lokasi lahan. Proses ini
dari tiga kelas kecocokan untuk ekspansi dirancang untuk dengan cepat mengiden-
kelapa sawit berkelanjutan: berpotensi tifikasi lokasi-lokasi prioritas yang paling
tinggi, berpotensi, atau tidak cocok. Peta menjanjikan untuk kebutuhan proyek atau
kecocokan gabungan ini adalah kombina- perusahaan tertentu, bukan untuk secara
si tiga lapisan tematik, masing-masing sistematis menilai semua kawasan berpo-
terkait dengan salah satu pertimbangan tensi cocok. Faktor-faktor prioritas yang
berikut: tematik iklim, tematik geologi digunakan untuk mengidentifikasi lokasi
dan tematik jenis tanah. Dalam hal ini ke- mungkin berbeda di setiap wilayah di
giatan hanya difokuskan pada kegiatan Kabupaten Enrekang secara umum dan
identifikasi semata, belum pada analisis Kecamatan Cendana secara khusus dan
tingkat tinggi untuk kesesuaian lahan lokasi terpilih mungkin tidak mewakili
kelapa sawit berkelanjutan. Identifikasi semua kawasan berpotensi cocok yang di-
peta menemukan bahwa tingkat kecoco- identifikasi dalam langkah pemetaan ke-
kan berada pada kondisi berpotensi cocok cocokan. Adapun pertimbangan Luas la-
sebagai lahan perkebunan sawit di Keca- han mencerminkan kawasan yang berde-
matan Cendana. Didukung oleh sudah katan dengan lokasi berpotensi cocok,
adanya beberapa perkebunan kelapa sawit yang berdampak bagi keputusan peme-
yang berada di lokasi kegiatan, dengan rintah setempat, misalnya kawasan sekitar
kondisi tanaman yang subur meskipun yang lebih besar dapat mendukung pabrik
masih dalam jumlah yang sedikit. Kon- yang lebih besar dan lebih menguntung-
disi belukar yang masih sangat banyak kan. Dalam penerapan metode ini, batas
19
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 21, No.1, Jan 2016

minimum 5.000 hektar dipilih berdasar- prioritas yang diidentifikasi dalam tahap
kan preferensi ukuran minimal umum. I, untuk memastikan atau mengeliminasi
Namun belum ada data mengenai luasan lokasi yang berpotensi cocok. Dalam ta-
secara pasti perkebunan kelapa sawit hap II, keseluruhan aspek yang digunakan
yang ada di Kecamatan Cendana. Jika dalam menganalisis serta mengindeti-
melihat pada aspek topografi, sebagian fikasi, seperti aspek topografi, jenis tanah,
besar wilayah dengan jenis tanah aluvial geologi dan iklim setempat, turut
hidromorf pada ketinggian 400-1000 m mendukung lahan berpotensi cocok di
dpl dikategorikan sebagai lahan berpo- Kecamatan Cendana sebagai lahan perke-
tensi cocok untuk perkebunan kelapa sa- bunan sawit. Di setiap lokasi, tim lap-
wit di Kecamatan Cendana Kabupaten angan mengumpulkan foto-foto arah pe-
Enrekang. Pada peta kecocokan gabu- nunjuk dengan koordinat GPS dan me-
ngan dengan peta geologi, peta topografi lakukan survei berdasarkan informasi
dan peta iklim, ukuran kawasan berpoten- yang dikumpulkan melalui observasi
si cocok untuk lahan perkebunan kelapa langsung di lapangan dan wawancara de-
sawit di Kecamatan Cendana cocok dihi- ngan warga setempat, termasuk Kepala
tung dengan GIS. Kecamatan Cendana Kabupaten Enre-
Pertimbangan selanjutnya adalah kang bernama Bapak Drs. H. Yunus
aksesibilitas yang menunjukkan seberapa Rajudding, MM., bertempat di Kantor
mudah sebuah lokasi dapat dicapai Kecamatan Cendana Kabupaten Enre-
melalui jalan darat atau sungai, yang ber- kang.
dampak pada berapa banyak investasi in- Analisis dan identifikasi tersebut ke-
frastruktur yang dibutuhkan untuk proyek mudian diinformasikan pejabat pemerin-
serta kelayakan melakukan survei la- tah dalam menilai pilihan kebijakan untuk
pangan. Kemudahan aksesibilitas dapat penggunaan lahan berkelanjutan. Lang-
meningkatkan daya tarik sebuah lokasi, kah pertama dari proses ini, mengklasifi-
walaupun perusahaan juga menyatakan kasikan luas total sekitar 100 hektar lahan
kesediaannya untuk berinvestasi dalam berpotensi cocok di Kecamatan Cendana
infrastruktur bangunan setelah mendapat- Kabupaten Enrekang. Sebagai perbandi-
kan akses hukum atas tanah. Pada lang- ngan, para ahli telah memperkirakan anta-
kah ini, aksesibilitas dinilai dengan me- ra 3 sampai 7 juta hektar lahan akan di-
meriksa peta kecocokan gabungan secara gunakan untuk ekspansi perkebunan ke-
visual, ditambah dengan data spasial sun- lapa sawit di seluruh Indonesia pada ta-
gai dan jalan. Langkah ini juga bisa dila- hun 2020. Penilaian lapangan diperlukan
kukan secara otomatis dengan menggu- untuk memastikan menerima atau meno-
nakan GIS dalam menentukan syarat ”ja- lak potensi kecocokan tiap lokasi.
rak minimum ke jalan”.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Penilaian Lapangan PENELITIAN
Tahap ini mencakup pelaksanaan Laporan ini menunjukkan bagaimana
dan analisis survei lapangan dari lokasi cara untuk menerapkan interpretasi yang
20
Hasriyanti, Ibrahim Abbas, M. Nur Zakariah Leo. Aplikasi Peta Jenis Tanah Dalam
Mengidentifikasi Lahan Berpotensi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit Di Kecamatan Cendana
Kabupaten Enrekang

bisa dengan sederhana dan murah dalam DAFTAR PUSTAKA


mengidentifikasi kawasan-kawasan ber-
Abdullah, T. S., 1993. Survei Tanah dan
potensi untuk budidaya kelapa sawit. Ha-
Evaluasi Lahan. Penebar Swadaya,
sil yang diperoleh dalam kegiatan ini me- Jakarta.
nunjukkan bahwa ada sebagian besar Anonima. 2012. Pertanian lahan kering;
lahan berpotensi cocok untuk budidaya Online: http://soil. faper-
kelapa sawit di Kecamatan Cendana ta.ugm.ac.id/.pdf. Tanggal Akses
Kabupaten Enrekang. Lanjut pada bebe- 12 Maret 2012.
rapa data yang menunjukkan bahwa pe- Darmawijaya, M. I., 1997. Klasifikasi
ngetahuan masyarakat masih sangat Tanah. Gadjah Mada University
kurang mengenai potensi lahan terhadap Press, Yogyakarta.
perkebunan kelapa sawit. Hal tersebut Dejan Dragan, Tomaž Kramberger, And-
rej Lisec, Marko Intihar, Klemen
ditunjukkan dengan jumlah dan luasan Prah. 2011. Using GIS for the Op-
lahan perkebunan kelapa sawit yang timization of Pupils Transportation:
sedikit terdapat di Kecamatan Cendana, The Case of Laško Municipality.
kondisi lahan yang tidak terawat baik Logistics & Sustainable Transport.
meskipun sudah ditanami kelapa sawit. Vol. 2, No. 3, September 2011, 35–
Masyarakat melalui pemerintah setempat, 51.
diberikan pengetahuan melalui aplikasi Djaenudin, D., Marwan H., Subagyo H.,
dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk
peta tematik jenis tanah dalam mengiden-
Teknis Evaluasi Lahan untuk Ko-
tifikasi lahan berpotensi untuk perke- moditas Pertanian. Balai Penelitian
bunan kelapa sawit. Meskipun kegiatan Tanah, Pusat Penelitian dan Pen-
pengabdian ini hanya sebatas pada iden- gembangan Tanah dan Agroklimat,
tifikasi sebagai tahap awal, diharapkan Bogor.
selanjutnya dilakukan penelitian melalui Ekadinata, A., Dewi, S., Hadi, D. P., Nu-
parameter fisik, kimia, dan biologinya se- groho, D. K., dan Johana, F. 2008.
cara mendalam. Sistem Informasi Geografis Untuk
Pengelolaan bentang Lahan Ber-
Penerapan aplikasi peta tematik jenis
basis Sumber Daya Alam. Word
tanah ini secara luas dikombinasikan Agroforestry Centre: Bogor.
dengan kegiatan yang tepat, begitu lokasi Foth, 1994. Dasar - Dasar Ilmu Tanah.
berpotensi cocok diidentifikasi dapat Erlangga, Jakarta.
memberikan sumbangan bagi peningka- Harmon J. E., Anderson S. J. (2003). The
tan produksi kelapa sawit berkelanjutan, Design and Implementation of
pengurangan kemiskinan dan perbaikan Geographic Information System,
pengelolaan sumber daya alam di Kabu- John Wiley & Sons, NY.
paten Enrekang khususnya dan di Indo- Jovanovic. 2010. The Aplication of GIS
And Its Componen in Tour-
nesia pada umumnya.
ism.vanovic@singidunum.ac.yu
Angelina Njeguš Faculty of Busi-
ness Information Science.
Kartikasari, R. 2004. Klasifikasi Penutu-
pan Lahan dengan Teknik Maksi-
21
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 21, No.1, Jan 2016

mum Likehood dan Fuzzy pada Rukmana, R. 1995. Teknik pengelolaan


SPOT 4 Vegetation (Studi Kasus di Lahan Berbukit Dan Kritis. Kani-
Pulau Kalimantan) [skipsi]. Juru- sius: Jakarta.
san Manajemen Hutan, Fakultas Sartohadi, Junun. ed. 2012. Pengantar
Kehutanan, IPB: Bogor. Geografi Tanah. Yogyakarta:
Lillesand, T.M., and Keifer, R.W. 1979. Pustaka Belajar.
Remote Sensing and Image Inter- Slavin, Robert E. 2000. Educational Psy-
pretation. Third Edition. John Wil- chology: Theory and Practice. Al-
ley & Sons, Inc: New York. lyn & Bacon. Boston.
Lillesand, T.M., and Keifer, R.W. 1990. Sunarko, Ir. 2007. Petunjuk Praktis Budi-
Penginderaan Jauh dan Interpreta- daya dan Pengolahan Kelapa Sawit.
si Citra. Terjemahan dari: Remote PT AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Sensing and Image Interpretation Tan, K. H., 1998. Dasar - Dasar Kimia
oleh Dulbahri et al. Gadjah Mada Tanah. UGM press, Yogyakarta.
University Press: Yogyakarta. Trubus, R., 2003. Mengebunkan Durian
Liptan, 1992. Budidaya Kelapa Sawit. Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Balai Informasi Irian Jaya, Jayapu- Untung, O., 2003. Durian: Untuk Kebun
ra. http://www.pustaka- Komersial Dan Hobi. Penebar
deptan.go.id/agritek/ppua0150.pdf. Swadaya, Jakarta.
Mukhlis, 2007. Analisis Tanah Dan Ta- Wahyuningrum, N., C. Nugroho, Wardo-
naman. USU press, Medan. jo, B. Harjadi, E. Savitri, Sudimin,
Muslihat, L., 2001. Evaluasi Sumberdaya dan Sudirman, 2003. Klasifikasi
Lahan Untuk Kelayakan Pertanaian Kemampuan Dan Kesesuaian La-
Pada Lokasi Proyek Percontohan han. Info DAS, Surakarta.
CCFPI Di Sumatera Dan Kaliman- Wikipedia, 2009. Kelapa Sawit.
tan. http://www.peat- http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa
por- _sawit.
tal.net/view_file.cfm?fileid=379.
Pahan, I., 2008. Kelapa Sawit: Manaje-
men Agribisnis Dari Hulu Hingga
Hilir. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rayes, M. L., 2006. Metode Inventarisasi
Sumber Daya Lahan. Andi, Yogya-
karta.
Rukmana, R., 1996. Durian: Budidaya
dan Pasca Panen. Kanisius, Yogya-
karta.

Anda mungkin juga menyukai