Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYEBAB JATUH PADA LANJUT USIA

I Wayan Sudiartawan*, Ni Luh Putu Eva Yanti, A.A. Ngurah Taruma Wijaya

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman,
Dangin Puri Klod, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali, Indonesia 80232

*evayanti.nlp@gmail.com

ABSTRAK

Peningkatan harapan hidup menyebabkan peningkatan drastis dalam jumlah lansia di


banyak negara. Menjadi tua adalah kemunduran dari beberapa aspek kehidupan yang
meliputi proses fisik, psikologis, dan sosiokultural, sebagai akibat dari proses penuaan
dan faktor lingkungan lansia menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan risiko
kecelakaan seperti jatuh. Musim gugur memiliki faktor spesifik yang dapat diamati dan
diukur, yaitu: jenis kelamin, kondisi lingkungan rumah, gangguan kemampuan towalk,
gangguan penglihatan, polifarmasi, gangguan kognitif, dan penyakit. Penelitian ini
adalah studi analitik cross sectional untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor
risiko yang jatuh dalam kejadian offalls pada lansia. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 80 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada empat faktor yang berkaitan dengan kejadian jatuh pada lansia,
yaitu: kondisi lingkungan rumah, gangguan kemampuan berjalan, gangguan penglihatan,
dan penyakit. Faktor-faktor yang tidak memiliki hubungan, yaitu: jenis kelamin, poli
farmasi dan gangguan kognitif. Dari faktor-faktor gangguan penglihatan ini, 7,2 kali
lebih besar seperti kemungkinan menyebabkan jatuh pada orang tua. Berdasarkan
temuan di atas diharapkan petugas kesehatan melakukan pemindaian memberikan
edukasi kepada lansia dan keluarga terkait faktor risiko jatuh untuk meningkatkan
kesehatan lansia.

Kata kunci: lansia, jatuh, faktor risiko jatuh

PICO

P : dalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang dipilih menggunakan metode


purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sampel ada empat faktor yang berkaitan
dengan kejadian jatuh pada lansia, yaitu: kondisi lingkungan rumah, gangguan
kemampuan berjalan, gangguan penglihatan, dan penyakit.

I : penelitian ini pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar kuisioner dan


lembar observasi yang terdiri dari sembilan yaitu kuisioneridentitas, kuisioner
modifikasi barthel indeks, kuisioner kejadian jatuh pada lansia, kuisioner penggunaan
obat pada lansia, kuisioner gangguan pengelihatan, lembar observasi keamanan rumah
(Home-Safety Assessment), lembar pengkajian fungsi kognitif (MMSE), lembar
observasi gangguan kemampuan berjalan dan kuisioner riwayat penyakit yang pernah
diderita oleh lansia.

C:-

O : peneliti menggunakan tiga teknik analisi data, yang pertama menggunakan analisi
univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi. masing-masing variabel dijabarkan
dalam bentuk jumlah dan persentase. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisi
bivariat dengan metode chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Dari hasil
uji bivariat akan diseleksi variabel yang dapat dimasukkan dalam uji multivariate,
variabel yang dimasukkan dalam analisis multivariat adalah variabel yang pada analisis
bivariat memenuhi nilai p-value 0,25, setelah semua variabel diseleksi selanjutnya
dilakukan uji multivariat dengan regresi logistic menggunakan metode backward, uji
multivariate ini bertujuan untuk menentukan variabel mana yang memiliki pengaruh
paling kuat terhadap kejadian jatuh pada lansia.

Evaluasi Keamanan Lingkungan Bagi Lansia Yang Tinggal Di


Panti Wredha Salib Putih Salatiga
Evaluating the Environmental Safety for the Elderly at Salib Putih Folk Home
Salatiga

Harvian Charisma Bangngu1, Dhanang Puspita2, David Nakka Gasong3


1
Ilmu keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen
2
Satya Wa- cana, Salatiga
3
Teknologi Pangan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universtas Kristen
Satya Wa- cana, Salatiga
462012055@student.uksw.edu, 2dhanang.puspita@staff.uksw.edu, 3davidsombolinggi@gmail.com
1

Abstrak
Panti Wredha merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan sosial bagi lansia
dalam bentuk tempat tinggal, makanan dan minuman, pakaian, jaminan kesehatan,
rekreasi, bimbingan sosial, agama dan mental se- hingga lansia dapat menikmati hari tua
dengan rasa aman dan damai. Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Keamanan tidak hanya
men- cegah rasa sakit atau cedera tapi keamanan juga dapat membuat individu aman
dalam aktifitasnya, mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi keamanan ling- kungan bagi lansia di Panti
Wredha Salib Putih Salatiga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Cara pemilihan/penetuan
subjek dilakukan dengan Purpose Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dengan cara wawancara mendalam (in-depth interview). Dari hasil penelitian
ada beberapa temuan yang bisa dijadikan bahan evaluasi berkaitan dengan fasilitas
keamanan lingkungan di Panti Wredha Salib Putih Salatiga untuk menjaga lansia yang
menghu- ninya. Beberapa temuan yang tidak sesuai dengan standar adalah: Handrail
(pegangan tangan), tangga, tempat tidur, alat bantu berjalan dan karpet. Kesimpulannya,
Berdasarkan hasil evaluasi keamanan lingkungan bagi lansia di Panti Wredha Salib
Putih Salatiga di temui ada beberapa fasilitas yang masih dapat menimbulkan resi- ko
bagi kenyamanan dan keamanan lansia di panti Wredha salatiga, diantaranya : Handrail
(pegangan tangan), tangga, tempat tidur, alat bantu berjalan dan karpet. Untuk mencegah
resiko – resiko buruk yang akan terjadi maka dianjurkan bagi petugas panti Wredha agar
dapat memperhatikan dan memperbaiki fasilitas – fasilitas yang belum sesuai dengan
standar.

Kata kunci: lansia, keamanan lingkungan, panti wredha

PICO

P : 30 lansia penghuni panti werdha salib putih salatiga mengalami insiden jatuh tidak
hanya berdampak pada lansia itu sendiri tetapi juga pada pengelola panti Wredha.
Seperti berkurangnya tingkat kepercayan keluarga dan masyarakat terhadap keberadaan
atau kualitas pelayanan panti Wredha.
I : maka penelitan ini bertujuan untuk mengevaluasi keamanan lingkungan bagi lansia di
Panti Wredha Salib Putih Salatiga. Cara pemilihan/penetuan subjek dilaku- kan dengan
Purpose Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi.

C : Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder/mobile phone dan


dokumentasi gambar dengan meng- gunakan kamera.

O : Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan Agustus hingga Oktober
2017. Karakteristik riset partisipan adalah sebagai berikut; partisipan merupakan
lansia berusia 60 tahun keatas, partisipan bersedia mengikuti prosedur hingga akhir
peneli- tian, dan partisipan bisa berkomunikasi dengan baik.

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN


KEJADIAN JATUH PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN NGIJO GUNUNG
PATI SEMARANG
Ariastika Irine Sofyan*, Heryanto Adi Nugroho**, Rahayu Astuti***
ABSTRAK

Jatuh merupakan kejadian terbesar kecelakaan pada lanjut usia. Kejadian jatuh harus
dicegah agar jatuh tidak terjadi berulang-ulang. Salah satunya adalah dengan cara
identifikasi faktor resiko, di antaranya adalah kondisi lingkungan fisik rumah yang
berbahaya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik
rumah dengan kejadian jatuh pada lanjut usia, jenis penelitian correlation study,
pendekatan cross sectional, dengan subyek penelitian adalah lanjut usia yang tinggal di
kelurahan Ngijo, Gunung Pati Semarang. Proses penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Mei-Juni 2010 di Kota Semarang. Jumlah populasi sebanyak 201 responden dan
sampel 133 responden. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata umur 69 tahun
dengan pendidikan lanjut usia tertinggi SD. Responden yang pernah jatuh(n=46) dan
tidak pernah jatuh(n=87). Kondisi lingkungan yang membahayakan(n=79) dan
lingkungan tidak membahayakan(n=54). Ada hubungan yang signifikan antara kondisi
lingkungan fisik rumah dengan kejadian jatuh pada lanjut usia (ρ<0,05), berarti bahwa
kondisi lingkungan fisik rumah mempengaruhi kejadian jatuh pada lanjut usia, sebagian
besar lanjut usia yang pernah mengalami kejadian jatuh memiliki kondisi lingkungan
fisik rumah yang membahayakan Berdasarkan hasil tersebut perlu pendidikan kesehatan,
penyuluhan dan komunikasi dengan warga mengenai pentingnya memodifikasi kondisi
lingkungan fisik rumah yang aman bagi lanjut usia dalam meminimalkan kejadian jatuh
pada lanjut di rumah

Kata Kunci : jatuh, lanjut usia, lingkungan fisik

PICO

P : Jumlah populasi sebanyak 201 responden dan sampel 133 responden. Metode yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah proportional random sampling. Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata umur 69 tahun dengan pendidikan lanjut usia tertinggi
SD. Responden yang pernah jatuh(n=46) dan tidak pernah jatuh(n=87). Kondisi
lingkungan yang membahayakan(n=79) dan lingkungan tidak membahayakan(n=54).
Ada hubungan yang signifikan antara kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian
jatuh pada lanjut usia (ρ<0,05), berarti bahwa kondisi lingkungan fisik rumah
mempengaruhi kejadian jatuh pada lanjut usia, sebagian besar lanjut usia yang pernah
mengalami kejadian jatuh memiliki kondisi lingkungan fisik rumah yang
membahayakan Berdasarkan hasil tersebut perlu pendidikan kesehatan, penyuluhan dan
komunikasi dengan warga mengenai pentingnya memodifikasi kondisi lingkungan fisik
rumah yang aman bagi lanjut usia dalam meminimalkan kejadian jatuh pada lanjut di
rumah

I : Alat pengumpul data dengan kuesioner yang telah dilakukan uji ekspert sebelumnya.
Proses penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2010. Data dianalisis secara univariat
(distribusi frekuensi) dan bivariat (uji Chi Square)
C:-

O : hasil penelitian kondisi lingkungan fisik rumah di Kelurahan Ngijo Gunung Pati
Semarang sebagian besar adalah membahayakan sehingga diharapkan tenaga kesehatan
di Kelurahan Ngijo Gunung Pati Semarang memberikan informasi kepada lanjut usia
dan keluarga tentang bahaya bahaya yang dapat menyebabkan kejadian jatuh pada lanjut
usia baikdi dalam maupun di luar rumah seperti tangga, kamar mandi, pencahayaan dan
permukaan lantai yang licin, sehingga lanjut usia dan keluarga mampu memodifikasi
kondisi lingkungan fisik rumah yang aman dalam meminimalkan kejadian jatuh pada
lanjut usia. Perawat mampu meningkatkan ketrampilan dalam melakukan pengkajian
terhadap kondisi keamanan dan bahaya-bahaya potensial dan aktual yang menyebabkan
kejadian jatuh pada lanjut usia diantaranya cahaya ruangan yang kurang terang, lantai
yang licin, tempat berpegangan yang tidak kuat, karena kecelakaan khususnya kejadian
jatuh merupakan satu ancaman utama terhadap status kesehatan lanjut usia.

Anda mungkin juga menyukai