Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN ASTMA

DI RUWANG RAWAT INAP KLINIK RAWAT INAP PANTI PALIMIRMA

DONOMULYO

OLEH

YOSEP AAN KRISDIANTO

19300090

PROGAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
2020
PATHWAY ASTMA BRONKHIAL

Lingkungan Atopy/ Bakat


↑ resistensi
alergi
Kurang
Hipoventilasi
terpapar
Penyakit
pernafasan
informasi
dan
penyerta
distribusi
danRiwayat
Akumulasi
Thymus perubahan
ventilasi
Stimuli/
Keluarga
mukus,
and tidak
Alergen
perilaku
merata
refleks terkait
Rokok
dandan
batuk
activation-regulated penalataksanaan
difusi
aktif/pasif
gas di alveoli
chemokines Obat-obatan
penyakit

(TARC) Virus Obesitas Kerj
penyempitan saluran pernafasan
Makrofag-deruvedchemokines (MDC)
Cysteinlyleukotriens
Sitokin
Histamine
Prostaglandin D2

Obstruksi jalan nafas

Hipoksia
Sekresi jarngan
mukus lumen bronkhiolus ↑ Permeabilitas Kontraksi otot polos bronkhus
kapiler ↑

Cuaca
Polusi udara
Nutrisi
Hewan
Stress Saluran cerna
Menstruasi Wh
Zat aditif Jaringan paru-paru
Aktivitas
Iritan (parfum, dll)

Hipoksemia & Hiperkapnia

Motilitas usus ↓ Mediator kimia

Bersihan jalan nafas tidak efektif


Edema mukosa Bronkospasme
Produksi mukus ↑

Anoreksia
Reaksi kimia

Asidosis Respitarotik
DefisiensiIg
Merangsang Pengetahuan
E dan sel mast

Resiko Defisit Nutrisi

Gangguan
Jaringan pertukaran
target pada jalangas
nafas

Asma
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. G DENGAN ASTMA

Pengkajian

Tanggal Masuk : 06-04-2020 No. Reg : P13711

Tanggal Pengkajian : 06-04-2020 Dx Medis Astma Bronkial

I. IDENTITAS
Nama : Sdr. G
Umur : 19 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Desa Kaliasri 5/6 Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang

Identitas Penangung jawab


Nama : Tn. A
Umur : 55
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Kaliasri 5/6 Kec.Kalipare Kab. Malang
Hubungan dengan pasien : Ayah Kandung

II. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah sakit

Pasien mengatakan lemas, batuk diserta dengan dahak yang sulit keluar, pasien
mengatakan sesak napas sudah 2 hari yang lalu. Sebelum di bawa ke klinik pasien sempat
muntah-muntah ketika dirumah, pasien mengatakan sulit tidur karena sesak napas.
b. Keluhan Utama saat pengkajian

Pasien mengeluh sesak sejak 2 hari yang lalu disertai batuk lemas serta muntah sering saat
dirumah. Pasien sebelumnya pagi pukul 08.00 sudah sempat berobat tapi tidak ada
perubahan malah semakin parah . dan oleh keluarga pasien dibawa ke Klinik Rawat Inap
Panti Palimirma dan dianjurkan opname oleh dokter

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan pernah mengalami astma sebelumnya kurang labeih 3 bulan yang lalu
juga mengalami astma.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan dilaurganya tidak mempunyai riwayat penyakit menular dan menurun.

e. Riwayat alergi

Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan dan juga obat-obatan.

III. Pola Fungsi Kesehatan

No Pola Hidup Di rumah Di rumah sakit


1 Nutrisi Pasien mengatan makan 3x Pasien mengatakan selama dirumah
sehari dengan porsi sedang sakit mendapatkan bubur dan sayur
dengan nasi sayur dan lauk, dan lauk tetapi tidak
pasien mengatakan minum menghabiskanya, pasien minum air
air putih 5-6 gelas putih 6-8 gelas
2 Eliminasi Pasien mengatakan BAB 1x Pasien mengatakan selema sakit
dengan konsistensi lembek BAB dan BAK seperti biasanya
dan berwarna kuning setiap sebelum sakit.
hari. BAK 6-7 kali perhari
dengan warna kuning
3 Aktivitas Pasien mengatakan selama Pasien mengatakan selama dirwat
dirumah melakukan dirumah sakit dibantu dengan
aktivitas sehari-hari tanpa keluarga.
bantuan keluarga maupun
orang lain.
4 Personal Pasien mandi 2x sehari Selama dirawat RS pasien diseka
Hygine menggosok gigi tiap mandi oleh keluarga 2x sehari dalam sehari
ganti baju sehabis mandi
dan keramas tiap 2 hari
sekali
5 Istirahat Pasien mengatakan tidur Selama dirumah sakit pasien
tidur pada malam hari jam 21.00- mengatakan sulit tidur karena
04.00 tidak pernah tidur sesak.tidur siang ± 1 jam malam ±3-
siang 4 jam

6. Riwayat Psikologi
a. Status Emosional
Paisen mengatakan selama di rs pasien mengeluh sesak napas
b. Gaya Komunikasi
Pasien berkomunikasu dengan bahasa jawa dan indoneis jika diajak berbicara pasien
berbicara dengan nada yang pelan
7. Riwayat Sosial
Keluarga pasien mengatakan pasien jarang mengeluh sakit, hubungan pasien dengan
keluarga baik.
8. Riwayat Spiritual
Keluarga mengatakan sebelum sakit rajin menjalankan shalat 5 waktu , tetapi selama sakit
pasien tidak melaksanakan karena kondisi yang tidak memungkinkan

IV. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital :
TD : 130/70
N :100x / menit
S : 37,2 °C
R : 26x/menit
SPO2 : 90%

d. Pemeriksaan Kepala-leher
1) Kepala dan rambut
Bentuk kepala normal tidak terdapat nyeri tekan , tidak terdapat luka rambut berwarna
hitam dan persebaran merata , kulit kepala tampak bersih.

2) Mata

Konjungtiva tidak anemis bentuk simetris pandangan masih normal ,mata cekung,mata
berkantung

3) Telinga

Bentuk telinga simetris, tidak terdapat cerumen , fungsi pendengaran baik ditandai dengna
pasien menjawab dengan sepontan.

4. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat polip, bersih dan penciuman baik, terpasang selang
02.
5) Mulut
Mulut pasien terlihat berwarna pucat, kering simetris tidan terdapat stomatitis.
6) Leher
Leher pasien simetris , tidak ada pembesaran kelenjar tidoir tidak ada lesi tidak ada
stroma.

e. Pemeriksaan integument

Turgor baik, warna kulit sawo matang, tidak ada alergi atau iritasi kulit kebersihan cukup,
akral hangat,

f. Peneriksaan Thoraxs/dada

Paru-paru

Inpeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi terdapat retraksi , napas dangkal

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Ronchi +/+, Wheezing +/+

Palpasi : Tidak ada benjolan

Jantung
Inpeksi : Tidak tampak Ictus Cordis

Perkusi : Pekak

Auskultasi : Tidak ada suara tambahan BJ1 dan BJ 2 tunggal

Palpasi :-

g. Abdominal

Inpeksi : tidak terdapat benjolan, pertumbuhan rambut tidak merata, bentuk flat

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Aulkustasi : bising usus 22x/menit

Perkusi : Tympani

h. Ekstermitas

Inpeksi : Odema - , terpasang infus pada tangan sebelah kiri

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

i. Genetalia

Tidak terpasang cateter

V. Data Penunjang

Pemeriksaan Hasil Normal


Hemoglobin 12,3 gr% 12 – 16 gr%
A Leukosit 23.000 µ/l 4300 – 11400 µ/l
Trombosit 249.000 150.000 – 450.000
HCT/HMT 36 % 37 %
Glukosa sesaat 121 mg/dl 76 – 110 mg/dl
SGOT 14
SGPT 17
Cholesterol Ttl 234 mg/dl 50 – 220 mg/dl
HDL Chlorest 70 mg/dl 55 – 65 mg/dl
LDL Chlorest 154 <150 mg/dl
Tryglyserida 49 mg/dl <200 mg/dl
LDH 70 µ/l <480 µ/l
Urea 5 mg/dl 15 – 45 mg/dl
Creatinine 0,6 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dl

VI. Terapi Medis

 02 nasal canula 4 Lpm


 Infus Nacl + 2 aminopyline + 2 Dexa
 Nebulezer combivent, Nebul Flixotide
 Injeksi Cetriaxone 2 x 1 gr

Per os :

1. Singular 1x1
2. Nairet 3x1
3. Bisolvone Sirup 3x2
4. Imbost 3x1

VII . Analisa Data

ANALISA DATA
Hari, tanggal : Senin, 06 April 2020
Waktu : 16.00

Data Masalah Penyebab


Ds : Pola napas tidak efektif Penurunya ekspansi
 Pasien mengatakan paru
sesak napas
Do :
 Pernapasan tampak
dangkal
 Terpasang 02 4 lpm
 TTV :
R : 26x
SPO2 : 90%

Ds : Bersihan jalan napas Penumpukan skret


 Pasien mengatakan tidak efektif
batuk berdahak
 Pasien mengatakan
dahak susah keluar
Do :
 Sputum berwara
putih kental
 Ronchi +/+
 Whezing +/+
 TTV
T :130/70
N: 100x/menit
S : 37,2
R : 26x/menit
SPO2 : 90%
Ds : Gangguan tidur Fisiologis
 Pasien mengatakan
sulit tidur karena
sesak. Tidur siang
±1jam dan malam
±3-4 jam
Do :
 Pasien tampak sering
menguap
 Mata berkantung
 TTV
T :130/70
N: 100x/menit
S : 37,2
R : 26x/menit

VIII. Diagnosa Keperawatan

No Tanggal ditemukan Diagnosa Keperawatan


1 17/02/2020 Pola napas tidak efektif b. d penurunan ekspansi paru (D.0005).di
tandai dengan :
DS :
- Pasien mengatakan sesak
DO :
- Pernapasan tampak dangkal
- Terpasang 02 4 lpm
- TTV :
R : 26x
SPO2 : 90%

2 17/02/2020 Bersihan napas tidak efektid b.d penumpukan secret( D.0149)


ditandai dengan :
DS :
- Pasien mengatakan batuk berdahak
- Pasien mengatakan dahak susah keluar
DO :
- Sputum berwara putih kental
- Ronchi +/+
- Whezing +/+
- TTV
T :130/70
N: 100x/menit
S : 37,2
R : 26x/menit
- SPO2 : 90%

3 06/04/2020 Gangguan pola tidur b.d Fisiologis ditandai dengan :


DS :
- Pasien mengatakan sulit tidur karena sesak. Tidur siang
±1jam dan malam ±3-4 jam
Do :
- Pasien tampak sering menguap
- Mata berkantung
- TTV
T :130/70
N: 100x/menit
S : 37,2
R : 26x/menit
IX. Intervensi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


DX Ditemukan Keperawatan Hasil
1 06/04/2020 Pola napas tidak Setelah dilakukan 1. Monitor pola
efektif b.d intervensi 3x24 jam maka napas(frekuensi ,

Ekspansi paru. pola napas membaik kedalaman usaha napas)


dengan kriteria hasil : 2. Monitor bunyi napas
 Dipsnea sedang tambahan.
3. Monitor sputum.
 Penggunaan otot 4. Posisikan semi-fowler
bantu atau fowler

pernapasan 5. Berikan minum hangat


6. Berikan oksigen bila
sedang
perlu.
 Pernapasan
7. Anjurkan batuk efektif
cuping hidung
sedang
 Ortopnea
sedang
2 06/04/2020 Bersihan Jalan Setelah dilakukan 1. Identifikasi
napas tidak intervensi 3x24 jam maka kemampuan batuk.
efektif b.d bersihan jalan napas 2. Monitor adanya
membaik dengan kriteria
penumpukan retensi sputum.
hasil :
secret. 3. Atur posisi semi
 Produksi sputum
fowler atau fowler.
menurun
4. Jelaskan prosesdur
 Wheezing cukup
batuk efektif.
menurun
5. Anjurkan batuk
 Ronchi cukup
menurun dengan kuat langsung

 Frekuensi napas setelah tarik napas


membaik dalam yang ke 3
 Pola napas 6. Kolaborasi
membaik pemberian mukolitik
atau ekspetoran, jika
perlu
3 06/04/2020 Gangguan pola Setelah dilakukan 1. Identifikasi pola
tidur b.d intervensi 3x24 jam maka aktivitas tidur.
Fisiologis pola tidur membaik 2. Identifikasi faktor
dengan kriteria hasil :
pengganggu tidur.
 Keluhan sulit tidur
3. Fasitlitasi
menurun
menghilangkan stres
 Keluhan sering
sebelum tidur.
terjaga menurun
4. Tetapkan jadwal tidur.
 Keluhan tidur tidak
5. Lakukan prosedur
puas menurun untuk peningkatan
kenyamanan( mis.
Pijat,pengaturan
posisi,terapi
akupresur).

X. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No DX Tanggal Implementasi
1 06/04/2020 1. Memonitor pola napas(frekuensi , kedalaman usaha
napas)
2. Memonitor bunyi napas tambahan.
3. Memonitor sputum.
4. Mempoosisikan semi-fowler atau fowler
5. Memberikan minum hangat
6. Memberikan oksigen bila perlu.
7. Mengannjurkan batuk efektif
2 06/04/2020 1. Mengidentifikasi kemampuan batuk.
2. Memonitor adanya retensi sputum.
3. Mengatur posisi semi fowler atau fowler.
4. Menjelaskan prosesdur batuk efektif.
5. Menganjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ke 3
6. Berkolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspetoran, jika perlu
2 06/04/2020 1. Mengidentifikasi pola aktivitas tidur.
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur.
3. Memfasitlitasi menghilangkan stres sebelum
tidur.
4. Menetapkan jadwal tidur.
5. Melakukan prosedur untuk peningkatan
kenyamanan( mis. Pijat,pengaturan posisi,terapi
akupresur).

XII . Evaluasi

Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


06/04/2020 Pola napas tidak S : pasien mengatakan sesak
efektif b.d Ekspansi O : K/U Cukup
paru. - Pernapasan tampak dangkal
- Terpasang 02 4 lpm
- TTV :
R : 26x
- SPO2 : 90%
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Memonitor pola napas(frekuensi , kedalaman
usaha napas)
2. Memonitor bunyi napas tambahan.
3. Memonitor sputum.
4. Mempoosisikan semi-fowler atau fowler
5. Memberikan minum hangat
6. Memberikan oksigen bila perlu.
7. Mengannjurkan batuk efektif
06/04/2020 Bersihan Jalan napas S : Pasien mengatakan batuk berdahak dan
tidak efektif b.d dahak susah keluar
penumpukan secret. O : K/U Cukup
- Sputum berwara putih kental
- Ronchi +/+
- Whezing +/+
- TTV
o T :130/70
o N: 100x/menit
o S : 37,2
o R : 26x/menit
- SPO2 : 90%
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

1. Mengidentifikasi kemampuan batuk.


2. Memonitor adanya retensi sputum.
3. Mengatur posisi semi fowler atau fowler.
4. Menjelaskan prosesdur batuk efektif.
5. Menganjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ke 3
6. Berkolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspetoran, jika perlu
06/04/2020 Ganggaun pola tidur S : Pasien mengatakan sulit tidur karena sesak.
b.d Fisiologis Tidur siang ±1jam dan malam ±3-4 jam
O : K/U Cukup
- Pasien tampak sering menguap
- Mata berkantung
- TTV
T :130/70
N: 100x/menit
S : 37,2
R : 26x/menit
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi pola aktivitas tidur.
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur.
3. Memfasitlitasi menghilangkan stres
sebelum tidur.
4. Menetapkan jadwal tidur.
5. Melakukan prosedur untuk peningkatan
kenyamanan( mis. Pijat,pengaturan
posisi,terapi akupresur).
07/04/2020 Pola napas tidak S : Pasien mengatakan sesak sudah berkurang
efektif b.d Ekspansi O : K/U Cukup
paru. - Pernapasan tampak dangkal
- Terpasang 02 4 lpm
- TTV :
R : 22x
- SPO2 : 98%
A : Masalah Belum Teratasi
P :Lanjutkan Intervensi
1. Memonitor pola napas(frekuensi ,
kedalaman usaha napas)
2. Memonitor bunyi napas tambahan.
3. Memonitor sputum.
4. Mempoosisikan semi-fowler atau fowler
5. Memberikan minum hangat
6. Memberikan oksigen bila perlu.
7. Mengannjurkan batuk efektif

07/04/2020 Bersihan Jalan napas S : Pasien mengatakan masih batuk


tidak efektif b.d berdahak,dahak sudah mulai encer dan
penumpukan secret. sudah bisa keluar
O : K/U Cukup
- Sputum berwara putih kental
- Ronchi -/+
- Whezing +/+
- TTV
o T :110/70
o N: 89x/menit
o S : 36,8
o R : 22x/menit
- SPO2 : 98%
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi kemampuan batuk.
2. Memonitor adanya retensi sputum.
3. Mengatur posisi semi fowler atau fowler.
4. Menjelaskan prosesdur batuk efektif.
5. Menganjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas dalam yang
ke 3
6. Berkolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspetoran, jika perlu

07/04/2020 Ganggual Pola tidur S : Pasien mengatakan tidur sudah mulai


b.d Fisiologis enakan. Tidur siang ±2jam dan malam ±5-6
jam
O : K/U Cukup
- Pasien tampak sering menguap
- Mata berkantung berkurang
- TTV
T :110/70
N: 89x/menit
S : 36,8
R : 22x/menit
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi pola aktivitas tidur.
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur.
3. Memfasitlitasi menghilangkan stres
sebelum tidur.
4. Menetapkan jadwal tidur.
5. Melakukan prosedur untuk peningkatan
kenyamanan( mis. Pijat,pengaturan
posisi,terapi akupresur).
08/04/2020 Pola napas tidak S : Pasien mengatakan sesak berkurang
efektif b.d Ekspansi O : K/U Cukup
paru. - Pernapasan tampak teratur
- Terpasang 02 2lpm
- TTV :
R : 20x
SPO2 : 97%
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Memonitor pola napas(frekuensi ,
kedalaman usaha napas)
2. Memonitor sputum.
3. Mempoosisikan semi-fowler atau fowler
4. Memberikan oksigen bila perlu.

08/04/2020 Bersihan Jalan napas S : Pasien mengatakan batuk berkurang dan


tidak efektif b.d dahak sudah keluar
penumpukan secret. O : K/U Cukup
- Ronchi -/-
- Whezing -/-
- TTV
o T :120/80
o N: 87x/menit
o S : 36,5
o R : 20x/menit
- SPO2 : 97%
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengatur posisi semi fowler atau fowler.
2. Menjelaskan prosesdur batuk efektif.
3. Berkolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspetoran, jika perlu

08/04/2020 Gangguan Pola tidur S : Pasien mengatakan tidur sudah nyenyak .


b.d Fisiologis Tidur siang ±2jam dan malam ±5-6 jam
O : K/U Cukup
- Pasien tampak sering menguap
- Mata berkantung berkurang
- TTV
T :120/20
N: 87x/menit
S : 36,5
R : 20x/menit
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi pola aktivitas tidur.
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur.
3. Memfasitlitasi menghilangkan stres
sebelum tidur.

Anda mungkin juga menyukai