Anda di halaman 1dari 158

PT PEGADAIAN (Persero)

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Semester I Tahun 2018


DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 - 5

Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 - 7

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 - 153


SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Catatan (Tidak Diaudit) (Diaudit)

ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2f,2g,4 568.580.130.319 461.957.683.145
Pinjaman Yang Diberikan
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp195.177.789.161 dan Rp185.521.228.084 masing-masing
pada 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017) 2f,2g,2i,5 38.675.649.425.208 36.882.053.255.741
Piutang Lainnya
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang
pegawai sebesar Rp27.020.062.568 dan Rp27.079.620.156
masing-masing pada 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017) 2f,2g,2i,6 13.688.350.947 14.509.502.782
Persediaan 2j,7 391.788.351.169 290.172.645.097
Uang Muka 8 11.772.041.215 11.604.960.626
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 9 1.701.148.339.974 1.633.328.140.547
Pajak Dibayar Dimuka 2s,19a 124.132.089.165 118.558.101.824
Beban Dibayar Dimuka 10 301.228.877.044 249.775.966.478
Jumlah Aset Lancar 41.787.987.605.039 39.661.960.256.239

ASET TIDAK LANCAR


Investasi Pada Entitas Asosiasi 2k,11 - -
Properti Investasi 2n,12 300.201.060.000 300.201.060.000
Aset Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp1.163.012.596.732 dan Rp1.088.132.953.193 masing-masing
pada 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017) 2l,13 8.239.327.842.100 8.261.175.653.628
Aset Tak Berwujud
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp26.456.626.237,- dan Rp16.802.889.871,- masing-masing
pada 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017) 2m,14 50.056.932.984 68.081.981.387
Aset Pajak Tangguhan 2s,19d 413.641.243.413 385.767.686.403
Aset Lain-lain 2p,2q,15 4.763.958.344 9.905.680.622
Jumlah Aset Tidak Lancar 9.007.991.036.841 9.025.132.062.040

JUMLAH ASET 50.795.978.641.880 48.687.092.318.279

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
1
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Catatan (Tidak Diaudit) (Diaudit)

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman Bank 16 18.535.316.714.235 19.621.242.394.489
Pinjaman Obligasi - Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 1b,23 2.189.697.683.102 2.539.086.354.760
Utang Kepada Rekanan 17 227.353.124.571 196.461.590.522
Utang Kepada Nasabah 18 361.038.460.976 262.461.444.538
Utang Pajak 2s,19b 148.245.664.619 125.868.285.911
Beban Akrual 20 725.859.092.644 469.186.834.866
Pendapatan Diterima Dimuka 21 77.479.056.097 81.624.103.943
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 22 314.994.404.918 631.080.887.269
Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Pinjaman Bank 16 14.753.299.227 23.087.836.490
Pinjaman Dari Pemerintah 25 105.915.575.912 168.817.719.731
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 22.700.653.076.300 24.118.917.452.519

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Pinjaman Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh
Tempo Dalam Satu Tahun 1b,23 7.642.513.232.387 5.094.586.010.595
Pinjaman Bank 16 9.006.167.783 13.138.827.861
MTN 24 500.000.000.000 -
Pinjaman Dari Pemerintah 25 241.777.993.715 173.789.420.493
Pendapatan Diterima Dimuka - Setelah Dikurangi Bagian Yang
Diamortisasi Dalam Satu Tahun 21 9.688.474.442 11.325.963.074
Liabilitas Imbalan Kerja 2r,26 1.113.344.975.524 1.065.074.600.427
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 9.516.330.843.851 6.357.914.822.450
JUMLAH LIABILITAS 32.216.983.920.151 30.476.832.274.969

EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham
Modal Saham - nilai nominal Rp1.000.000,- per lembar saham.
Modal Dasar - 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 24.999.999
lembar saham Seri B per 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 lembar saham
seri A Dwiwarna dan 6.249.999 lembar saham Seri B per 30 Juni
2018 dan 31 Desember 2017 27a 6.250.000.000.000 6.250.000.000.000
Surplus Revaluasi 2l,28 6.115.829.152.077 6.115.829.152.077
Laba (Rugi) Aktuarial Imbalan Kerja 29 (393.894.115.955) (393.894.115.955)
Saldo Laba:
Ditentukan Penggunaannya 27c 5.010.489.291.451 3.502.438.307.925
Belum Ditentukan Penggunaannya 27d 1.594.635.758.845 2.734.063.865.759
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk 18.577.060.086.417 18.208.437.209.806
Kepentingan Non pengendali 30 1.934.635.312 1.822.833.505
JUMLAH EKUITAS 18.578.994.721.729 18.210.260.043.311

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 50.795.978.641.880 48.687.092.318.280

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
2
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

30 Juni 2018 30 Juni 2017


Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Sewa Modal 2t,31 4.997.189.361.102 4.648.575.206.554
Pendapatan Administrasi 2t,32 459.568.884.417 381.348.938.916
5.456.758.245.519 5.029.924.145.470
Pendapatan Usaha Lainnya 2t,33 113.379.660.481 66.525.479.906
Jumlah Pendapatan Usaha 5.570.137.906.000 5.096.449.625.376
BEBAN USAHA
Beban Bunga dan Provisi 2t,34 1.120.240.799.126 1.293.088.333.473
Beban Pemasaran 2t,35 71.751.039.367 83.986.470.763
Beban Administrasi dan Umum 2t,36 907.264.557.138 699.748.501.071
Beban Pegawai 2t,37 1.607.359.108.926 1.454.328.174.026
Beban Penyisihan Piutang 2t,38 15.397.214.492 10.497.665.716
Jumlah Beban Usaha 3.722.012.719.049 3.541.649.145.050
LABA USAHA 1.848.125.186.950 1.554.800.480.326
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan Jasa Giro 2t,39 1.696.873.413 882.571.944
Pendapatan Lainnya 2t,40 1.035.514.289 1.686.628.535
Beban Lainnya 2t,40 (20.471.495) (2.549.469.175)
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain 2.711.916.207 19.731.304
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 1.850.837.103.158 1.554.820.211.630
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Pajak Kini 2s,19c (504.608.981.750) (406.897.413.410)
Pajak Tangguhan 2s,19c 27.873.557.010 14.158.315.165
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak (476.735.424.740) (392.739.098.244)
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 1.374.101.678.418 1.162.081.113.386
Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
- Pengukuran kembali liabilitas pensiun
dan pasca kerja lainnya - bersih 29 - -
- Selisih revaluasi aset - bersih 28 - -
- -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN 1.374.101.678.418 1.162.081.113.386
Laba Bersih Periode Berjalan
yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk 1.373.989.876.611 1.162.131.458.679
Kepentingan Non Pengendali 111.801.807 (50.345.293)
1.374.101.678.418 1.162.081.113.386
Laba Komprehensif Periode Berjalan
yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk 1.373.989.876.611 1.162.131.458.679
Kepentingan Non Pengendali 111.801.807 (50.345.293)
1.374.101.678.418 1.162.081.113.386
Laba per lembar saham dasar 41 219.838 185.941

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

3
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk


Penghasilan Komprehensif Lain Saldo laba
Laba (Rugi)
Surplus Revaluasi Aktuarial Imbalan Ditentukan Belum Ditentukan Kepentingan Non
Catatan Modal Saham Aset Kerja Penggunaannya Penggunaannya Pengendali Jumlah Ekuitas
Saldo Per 1 Januari 2016 (Audited) 251.252.000.000 3.749.888.563.047 (179.913.297.758) 6.597.052.701.370 2.113.815.313.157 848.223.721 12.532.943.503.537
Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan
Pembagian Deviden 27d - - - - (584.315.100.000) - (584.315.100.000)
Cadangan Umum 27c - - - 1.354.015.786.043 (1.354.015.786.043) - -
Cadangan Tujuan - - - - - - -
Modal Non Pengendali - - - - - 750.000.000 750.000.000
Jumlah Penggunaan Dana
Selama Periode Berjalan - - - 1.354.015.786.043 (1.938.330.886.043) 750.000.000 (583.565.100.000)
Modal Saham 27a 5.998.748.000.000 - (5.998.748.000.000) - - -
Selisih Surplus Revaluasi Aset Tetap 27d,28 - 2.411.102.044.148 - - - - 2.411.102.044.148
Pengukuran Kembali Kewajiban Pensiun
dan Pasca Kerja Lainnya-Bersih 29 - - (93.820.051.898) - - - (93.820.051.898)
Laba Bersih Periode Berjalan - - - - 2.210.117.820.512 134.581.209 2.210.252.401.721
Saldo Per 31 Desember 2016 (Diaudit) 6.250.000.000.000 6.160.990.607.195 (273.733.349.656) 1.952.320.487.413 2.385.602.247.626 1.732.804.930 16.476.912.797.508
Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan
Pembagian Deviden 27d - - - - (660.000.000.000) (30.354.370) (660.030.354.370)
Cadangan Umum 27c - - - 1.550.117.820.512 (1.550.117.820.512) - -
Cadangan Tujuan - - - - - - -
Modal Non Pengendali - - - - - - -
Jumlah Penggunaan Dana
Selama Periode Berjalan - - - 1.550.117.820.512 (2.210.117.820.512) (30.354.370) (660.030.354.370)
Pemulihan Surplus Revaluasi Aset Tetap 27d,28 - (45.161.455.118) - - 45.161.455.118 - -
Pengukuran Kembali Kewajiban Pensiun
dan Pasca Kerja Lainnya-Bersih 29 - - (120.160.766.299) - - - (120.160.766.299)
Laba Bersih Periode Berjalan - - - - 2.513.417.983.526 120.382.945 2.513.538.366.471
Saldo Per 31 Desember 2017 (Diaudit) 6.250.000.000.000 6.115.829.152.077 (393.894.115.955) 3.502.438.307.925 2.734.063.865.758 1.822.833.505 18.210.260.043.310

Lihat catatan atas laporan keuangan merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

4
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk


Penghasilan Komprehensif Lain Saldo laba
Laba (Rugi)
Surplus Revaluasi Aktuarial Imbalan Ditentukan Belum Ditentukan Kepentingan Non
Catatan Modal Saham Aset Kerja Penggunaannya Penggunaannya Pengendali Jumlah Ekuitas

Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan


Pembagian Deviden 27d - - - - (1.005.367.000.000) - (1.005.367.000.000)
Cadangan Umum 27c - - - 1.508.050.983.526 (1.508.050.983.526) - -
Cadangan Tujuan - - - - - - -
Modal Non Pengendali - - - - - - -
Jumlah Penggunaan Dana
Selama Periode Berjalan - - - 1.508.050.983.526 (2.513.417.983.526) - (1.005.367.000.000)

Modal Saham - - - - - - -
Pemulihan Surplus Revaluasi Aset Tetap 27d,28 - - - - - - -
Pengukuran Kembali Kewajiban Pensiun
dan Pasca Kerja Lainnya-Bersih 29 - - - - - - -
Laba Bersih Periode Berjalan - - - - 1.373.989.876.611 111.801.807 1.374.101.678.418

Saldo Per 30 Juni 2018 (Tidak Diaudit) 6.250.000.000.000 6.115.829.152.077 (393.894.115.955) 5.010.489.291.451 1.594.635.758.843 1.934.635.312 18.578.994.721.728

Lihat catatan atas laporan keuangan merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

5
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

30 Juni 2018 30 Juni 2017


(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan Kas Dari:
Penerimaan Sewa Modal 4.929.369.161.675 4.579.758.574.831
Pendapatan Administrasi 459.568.884.417 381.348.938.916
Pendapatan Usaha Lain 113.379.660.481 66.525.479.906
Pendapatan Lainnya 2.400.357.207 2.171.708.349
Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan 62.538.196.745.915 60.562.360.231.065
Pelunasan dari Piutang Lainnya 5.175.339.161 3.875.798.939
Penjualan Barang Lelang Perusahaan dan
Aset Yang Disisihkan 311.559.000 290.025.600
Penerimaan Utang Nasabah 939.521.107.511 616.731.432.934
Penerimaan Hutang Pajak 202.982.201.943 105.240.773.412
Penerimaan Rek. Titipan Angsuran 3.157.083.094.074 3.719.976.861.327
Penerimaan Utang Kepada Rekanan 2.684.761.063.232 2.800.279.297.876
Penerimaan Utang Lainnya 315.043.720.012 193.377.660.000
Penjualan Galeri 24 86.527.159.180 161.536.935.153
Penerimaan Kembali Uang Muka 72.070.328.814 65.492.754.069
Jumlah Penerimaan Kas Untuk Aktivitas Operasi 75.506.390.382.621 73.258.966.472.378

Pengeluaran Kas Untuk:


Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi (1.120.394.484.581) (1.301.512.664.640)
Beban Pegawai (1.158.859.758.090) (1.107.968.312.302)
Beban Umum (910.473.033.163) (698.792.217.315)
Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan (64.341.449.476.462) (60.885.920.790.272)
Pembayaran Utang Kepada Rekanan (1.662.393.228.130) (1.029.874.793.356)
Pembayaran Utang Kepada Nasabah (840.944.091.073) (451.220.590.803)
Pembayaran Utang Pajak (689.979.196.365) (463.637.635.647)
Pembayaran Rek. Titipan Angsuran (3.090.571.155.014) (4.533.743.175.269)
Pembayaran Utang Lainnya (766.935.773.239) (611.651.463.543)
Pemberian Piutang (4.953.118.458) (17.985.396.370)
Pembayaran Uang Muka dan
Biaya Dibayar di Muka (201.219.071.681) (338.991.933.488)
Pembelian Persediaan (989.645.647.253) (704.220.314.819)
Pembelian Galeri 24 (80.244.511.454) (154.458.362.044)
Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Operasi (75.858.062.544.963) (72.299.977.649.868)
Arus Kas Bersih yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)
Aktivitas Operasi (351.672.162.342) 958.988.822.509

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan Kas Dari:
Penjualan Aset Tetap 13 - -
Jumlah Penerimaan Kas Untuk Aktivitas Investasi - -

Pengeluaran Kas Untuk:


Pembelian Aset Tetap 13,47 (128.091.892.426) (227.704.321.407)
Pembelian Aset Tidak berwujud 14 (9.520.600.000) (1.885.431.515)

Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Investasi (137.612.492.426) (229.589.752.922)


Kas Bersih Digunakan Untuk
Aktivitas Investasi (137.612.492.426) (229.589.752.922)

Lihat catatan atas laporan keuangan merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

6
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

30 Juni 2018 30 Juni 2017


(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan Kas Dari:
Pinjaman Bank 45.059.912.801.821 40.619.710.182.090
Penerimaan Surat Utang Pemerintah (PIP) 25 100.000.000.000 -
Penerimaan Utang MTN 500.000.000.000 -
Pinjaman Obligasi 23 3.500.000.000.000 -
Jumlah Penerimaan Kas Dari Aktivitas Pendanaan 49.159.912.801.821 40.619.710.182.090

Pengeluaran Kas Untuk:


Angsuran Pinjaman Bank (46.159.767.129.282) (39.690.172.456.655)
Pelunasan Obligasi (1.300.000.000.000) (850.000.000.000)
Pembayaran Dividen 27d (1.005.367.000.000) (660.000.000.000)
Pembayaran Emisi Obligasi (3.958.000.000) -
Pelunasan Surat Utang Pemerintah (82.000.000.000) -
Pelunasan PIP (12.913.570.597)
Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Pendanaan (48.564.005.699.879) (41.200.172.456.655)

Kas Bersih Diperoleh Dari


(Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan 595.907.101.942 (580.462.274.565)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 106.622.447.175 148.936.795.022
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 461.957.683.145 412.617.921.830

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 568.580.130.319 561.554.716.852

Kas dan Setara Kas akhir periode terdiri dari:


Kas 4 222.177.719.673 236.824.603.296
Setara Kas 346.402.410.646 324.730.113.556
Jumlah Kas dan Setara Kas 568.580.130.319 561.554.716.852

Lihat catatan atas laporan keuangan merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

7
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian

Pegadaian didirikan pada tanggal 1 April 1901 sebagai Perusahaan Negara dan mengalami beberapa perubahan status hingga saat ini berstatus sebagai
Perusahaan Perseroan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum)
Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, maka dikukuhkan Akta Pendirian Perusahaan PT
Pegadaian (Persero) Nomor 1 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan S.H, M.Kn, berkedudukan di Jakarta, yang kemudian
disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-17525.A.H.01.01 tahun 2012 tanggal 4 April 2012.
Akta Pendirian PT Pegadaian (Persero) kemudian diperbaharui dengan rincian sebagai berikut:
1. Akta Nomor 1 tanggal 1 April 2012 diperbaharui dengan Akta Nomor 5 tanggal 15 Agustus 2012 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-32516.
2. Akta No. 5 tanggal 15 Agustus 2012 diperbaharui dengan Akta Nomor 5 tanggal 13 Februari 2017 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU.01.03-0069927.

Tujuan Perusahaan

Tujuan dan kegiatan usaha PT Pegadaian (Persero) seperti yang tercantum dalam Akta Pendirian yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H.,
M.Kn., No.1 tanggal 1 April 2012 pasal 3, yaitu:
Melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas.

Kegiatan usaha

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan menyelenggarakan usaha utama sebagai berikut:
1. Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek;
2. Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia; dan
3. Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi, dan perdagangan logam mulia, serta batu adi.

Selain melaksanakan kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud diatas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha:
1. Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman; dan
2. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan.

Perusahaan berkantor pusat di Jalan Kramat Raya No.162 Jakarta Pusat 10430 dan mempunyai Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang tersebar
diseluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan laporan posisi keuangan pembukaan Perusahaan dan Surat Menteri Keuangan RI No.1015/KMK.013/ 1991 tanggal 26 September 1991, modal
awal Perusahaan ditetapkan sebesar Rp205.000.000.000 sebagaimana tertuang dalam laporan posisi keuangan pembukaan. Modal awal yang disetor
Pemerintah tersebut adalah kumulatif laba bersih yang diperoleh Perjan Pegadaian. Secara bertahap mulai tahun 1991, Pemerintah Republik Indonesia
memberikan tambahan modal sebagai Penyertaan Modal Pemerintah sebesar Rp46.252.000.000 melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI masing-
masing sebagai berikut:
Nomor Tanggal Jumlah

0360/KM.3-42/SKOP/0391 30 Maret 1991 20.000.000.000


0136/KM.3-42/SKOP/0891 5 Agustus 1991 16.252.000.000
0151/MK.013/1992 29 Juni 1992 10.000.000.000

Jumlah 46.252.000.000

Berdasarkan Penetapan Menteri BUMN dengan Surat No.S-161/MBU/2012 tanggal 28 Maret 2012 yang disahkan berdasarkan PP 51/2011 telah ditetapkan
modal dasar untuk Perusahaan sebesar Rp251.252.000.000 yang berasal dari Negara Republik Indonesia. Modal saham dasar tersebut terdiri dari modal
saham sebanyak 251.252 saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1.000.000.

Berdasarkan Penetapan Menteri BUMN dengan Surat No.S-314/MBU/05/2016 tanggal 23 Mei 2016, modal saham dasar perseroan ditetapkan sebesar
Rp25.000.000.000.000 terdiri dari 25.000.000 saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1.000.000. Dari modal tersebut ditempatkan dan
diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebesar Rp6.250.000.000.000 yang terdiri dari 6.250.000 saham yang masing-masing saham memiliki nilai
nominal Rp1.000.000.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 8
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran umum obligasi Perusahaan

Perusahaan telah menerbitkan emisi obligasi sebanyak 19 (sembilan belas) kali. Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rincian
sebagai berikut :

Tanggal efektif
No. Tahun Keterangan Nominal Tingkat bunga
dan jatuh tempo

1. 1993 Obligasi I 50 Miliar 11 Juni 1993 dan Bunga 17,5% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang.
9 Juli 1998

2. 1994 Obligasi II 25 Miliar 30 Juni 1994 dan Bunga 13% tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang
18 Juli 1999 yaitu 1% di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah.

3. 1996 Obligasi III 100 Miliar 25 Juni 1996 dan Bunga 17,75% tetap untuk tahun pertama, 4 tahun berikutnya
12 Juli 2001 mengambang 1,5% di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah
dan swasta.

4. 1997 Obligasi IV 100 Miliar 16 Juni 1997 dan Bunga 14,75% tetap untuk tahun pertama, 4 tahun berikutnya
3 Juli 2002 mengambang 1% diatas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan
swasta.

5. 1998 Obligasi V 64,6 Miliar 23 Juni 1998 dan Bunga Seri A1 49% tetap untuk tahun pertama, seterusnya
8 Juli 2003 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3%
premium.

Bunga Seri B2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan


ditambah 3% premium.

6. 1999 Obligasi VI 135 Miliar 24 Agustus 1999 Bunga 15,5% tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya
dan 8 September mengambang sebesar 1,75% di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6
2007 bulan.

7. 2000 Obligasi VII 150 Miliar 27 Juni 2000 dan Bunga 15,625% tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang
21 Juli 2008 1,725% di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank
pemerintah.

8. 2001 Obligasi VIII 300 Miliar 31 Mei 2001 dan Bunga Seri A 19,25% tetap, cicilan 20% pokok per tahun Seri B
12 Juni 2006 19,25% tetap, Seri C 0,50% tetap menurun per tahun 20,25% untuk
tahun pertama, Seri D 19,25% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya
mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan
bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal
16,25%.

Seri E 19,25% tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga,


selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6
bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25%
minimal 16,25%.

9. 2002 Obligasi IX 300 Miliar 24 Mei 2002 dan Bunga Seri A 18,25% tetap per tahun, Seri B 18,25% per tahun,
6 Juni 2010 amortisasi 10% tahun keempat emisi, 20% tahun kelima sampai
dengan ketujuh 30% tahun kedelapan emisi, Seri C 18,25% tetap
tahun Pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata
bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap
2,50% per tahun, maksimal 20,00% minimal 16,50%. Seri D dengan
opsi jual pada tahun kelima, 18,25% tetap tahun pertama sampai
dengan tahun kelima, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata
bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap
2,50% per tahun, maksimal 20,00% minimal 16,50%.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 9
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran umum obligasi Perusahaan (lanjutan)

Tanggal efektif
No. Tahun Keterangan Nominal Tingkat bunga
dan jatuh tempo

10. 2003 Obligasi X 400 Miliar 27 Juni 2003 dan Bunga Seri A 12,9375% tetap per tahun dengan jangka waktu 8 tahun,
11 Juli 2011 dan Seri B dengan jangka waktu 15 tahun dengan tingkat bunga 13,125%
2018 per tahun tetap untuk tahun pertama sampai dengan ke tiga,
selanjutnya tahun ke empat dan sampai dengan ke tahun kelima belas
mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan
ditambah premi 1,0% per tahun maksimum 15,50% minimum 10,50%.

11. 2006 Obligasi XI 500 Miliar 23 Mei 2006 dan Bunga Seri A 13,10% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B
2016 jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10% per tahun tetap untuk
tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun
kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1
bulan ditambah premi 1,25% per tahun, maksimum 16,00%, minimum
10,00%.

12. 2007 Obligasi XII 600 Miliar 4 September 2007 Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B
dan 2017 jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk
tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun
kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1
bulan ditambah premi 1% per tahun, maksimum 12,00% minimum
8,00%.

13. 2009 Obligasi XIII 1.500 Miliar 1 Juli 2009, 2014 Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% pertahun untuk tahun pertama
2017 dan 2019 sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp 350
miliar.

Seri A2, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama
dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang
besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan
ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas
bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp100 miliar.

Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama
sampai tahun ke 8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah Rp650 miliar.

Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama
sampai tahun kesepuluh. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah
Rp400 miliar.

14. 2011 Obligasi 1.000 Miliar 11 Oktober 2011 Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap I tahun 2011 dengan
Berkelanjutan I dan 11 Oktober tingkat bunga tetap, yang selanjutnya disebut dengan Obligasi
Tahap I 2014, 2016 Berkelanjutan Tahap I dengan jumlah pokok sebesar Rp1 triliun terdiri
dan 2021 dari Seri A, B dan C.

Seri A, jumlah pokok sebesar Rp250 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 7,50% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran
bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-
3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2014.

Seri B, jumlah pokok sebesar Rp250 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 8,0% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran
bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-
5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2016.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 10
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran umum obligasi Perusahaan (lanjutan)

Tanggal efektif
No. Tahun Keterangan Nominal Tingkat bunga
dan jatuh tempo

Seri C, jumlah pokok sebesar Rp500 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 9,0% per tahun, jangka waktu 10 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran
bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-
10 (sepuluh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2021.

15. 2012 Obligasi 1.000 Miliar 14 Februari 2012, Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap II dengan tingkat
Berkelanjutan I 18 Februari 2013, bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar
Tahap II 14 Februari 2015, Rp1 triliun yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun
2017, 2019 sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

Obligasi Berkelanjutan Tahap II dengan jumlah pokok sebesar Rp1


triliun terdiri dari Seri A, B, C dan D.

Seri A, jumlah pokok sebesar Rp150 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 6,60% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung
terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 18 Pebruari 2013.

Seri B, jumlah pokok sebesar Rp150 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3
(tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2015.

Seri C, jumlah pokok sebesar Rp200 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 7,5% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5
(lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2017.

Seri D, jumlah pokok sebesar Rp500 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7
(tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2019.

16. 2013 Obligasi 1.225 Miliar 9 Juli 2013, Obligasi Berkelanjutan II Tahap I PT Pegadaian (Persero) dengan
Berkelanjutan II 14 Juli 2014, tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok
Tahap I 9 Juli 2016, sebesar Rp1.225 miliar yang akan diterbitkan dalam periode paling
9 Juli 2018, lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
9 Juli 2020
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dengan jumlah pokok sebesar
Rp1.225 miliar terdiri dari Seri A, B, C dan D.

Seri A, jumlah pokok sebesar Rp430 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung
terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Juli 2014.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 11
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran umum obligasi Perusahaan (lanjutan)

Tanggal efektif
No. Tahun Keterangan Nominal Tingkat bunga
dan jatuh tempo

Seri B, jumlah pokok sebesar Rp17 miliar, tingkat bunga tetap sebesar
7,40% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama
pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir
sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga)
terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2016.

Seri C, jumlah pokok sebesar Rp177 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5
(lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2018.

Seri D, jumlah pokok sebesar Rp601 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 8,00% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7
(tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2020.

17. 2014 Obligasi 960 Miliar 14 Juli 2014 Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II dengan tingkat bunga
Berkelanjutan II 21 Juli 2015 tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp960
Tahap II 11 Juli 2017 dan miliar terdiri dari Seri A, B, dan C.
11 Juli 2019
Seri A, Jumlah pokok sebesar Rp360 miliar, tingkat bunga tetap
sebesar 8,65% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran
bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370
terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 21 Juli 2015.

Seri B, Jumlah pokok sebesar Rp202 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 9,35% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran
bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-
3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi yaitu 11 Juli 2015.

Seri C, Jumlah pokok sebesar Rp398 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 9,75% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran
bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-
5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi yaitu 11 Juli 2019.

18. 2015 Obligasi 2.900 Miliar 7 Mei 2015 Obligasi Berkelanjutan II Tahap III dengan tingkat bunga tetap
Berkelanjutan II 17 Mei 2016, dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 2.900 miliar
Tahap III 7 Mei 2018, terdiri dari Seri A, B, dan C.
7 Mei 2020,
Seri A, jumlah pokok sebesar Rp400 miliar, tingkat bunga tetap
sebesar 8,50% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga
pertama pada tanggal 7 Agustus 2015, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada hari ke 370 terhitung sejak tanggal
emisi, yaitu 17 Mei 2016.

Seri B, jumlah pokok sebesar Rp1.300 miliar, tingkat bunga tetap


9,25% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama
pada tanggal 7 Agustus 2015, sedangkan pembayaran bunga terakhir
sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga)
terhitung sejak emisi yaitu 7 Mei 2018.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 12
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran umum obligasi Perusahaan (lanjutan)

Tanggal efektif
No. Tahun Keterangan Nominal Tingkat bunga
dan jatuh tempo

Seri C, jumlah pokok sebesar Rp1.200 miliar, tingkat bunga tetap


sebesar 9,50% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga
pertama pada tagggal 7 Agustus 2015, sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5
(lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 7 Mei 2020.

19. 2017 Obligasi 2.500 Miliar 3 Januari 2018 Obligasi Berkelanjutan III Tahap I dengan tingkat bunga tetap dan/atau
Berkelanjutan III 13 Oktober 2018 mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 2.500 miliar terdiri dari
Tahap I 3 Oktober 2020 Seri A, B, dan C.
3 Oktober 2022
Seri A, Obligasi dengan tingkat bunga sebesar 6,55% (enam koma
lima lima persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh
puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang
ditawarkan adalah sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah).

Seri B, Obligasi dengan tingkat bunga sebesar 7,40% (tujuh koma


empat nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak
Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah
sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah).

Seri C, Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,70% (tuhuh


koma tujuh nol persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak
Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah
sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah).

20. 2018 Obligasi 3.500 Miliar 20 September 2017 Obligasi Berkelanjutan III Tahap II dengan tingkat bunga tetap
Berkelanjutan III 26 Maret 2019 dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp3.500 miliar
Tahap II 16 Maret 2021 terdiri dari Seri A, B, dan C.
16 Maret 2023
Seri A, Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,80% (lima koma
delapan nol persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh
puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang
ditawarkan adalah sebesar Rp450.000.000.000 (empat ratus lima
puluh juta Rupiah).
Seri B, Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,90% (enam
koma sembilan nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun
sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan
adalah sebesar Rp1,050.000.000.000 (satu triliun lima puluh miliar
Rupiah).
Seri C, Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,10% (tujuh
koma satu nol persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak
Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah
sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah).

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 13
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Dewan Pengawas Syariah, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Intern
dan Karyawan

Dewan Komisaris

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pegadaian No. SK-130/MBU/06/2016 tanggal 30 Juni 2016 yang dicatatkan melalui Akta Notaris No. 06 tanggal 26 Juli 2016 yang dibuat di hadapan Notaris
Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0067050 tanggal
27 Juli 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, memutuskan
memberhentikan dengan hormat :
Anggota Dewan Komisaris : Purnomo Sinar Hadi
Anggota Dewan Komisaris : Djadmiko
Anggota Dewan Komisaris : Yopie Hidayat

dan mengangkat Anggota Komisaris baru, sehingga susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : -
Anggota Dewan Komisaris : Heru Subiyantoro
Anggota Dewan Komisaris : Satya Arinanto
Anggota Dewan Komisaris : Fadlansyah Lubis
Anggota Dewan Komisaris : Bandung Pardede
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pegadaian No. SK-56/MBU/03/2017 tanggal 17 Maret 2017 yang dicatatkan melalui Akta Notaris No. 03 tanggal 06 April 2017 yang dibuat di hadapan
Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0125010
tanggal 06 April 2017 tentang Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian. Pada diktum isi
keputusan berisi mengangkat Sdri. Umiyatun Hayati Triastuti sebagai anggota Dewan Komisaris, sehingga susunan Dewan Komisaris sebagai berikut :
Komisaris Utama : -
Anggota Dewan Komisaris : Heru Subiyantoro
Anggota Dewan Komisaris : Satya Arinanto
Anggota Dewan Komisaris : Fadlansyah Lubis
Anggota Dewan Komisaris : Bandung Pardede
Anggota Dewan Komisaris : Umiyatun Hayati Triastuti

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. SK-
231/MBU/10/2017 tanggal 27 Oktober 2017 yang dicatatkan melalui Akta Notaris No. 04 tanggal 15 November 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda
Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0191358 tanggal 16
November 2017 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian. Pada diktum isi keputusan berisi
mengangkat Sdri. Ina Primiana sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, sehingga susunan Dewan Komisaris sebagai berikut :

Komisaris Utama/Komisaris Independen : Ina Primiana


Anggota Dewan Komisaris : Heru Subiyantoro
Anggota Dewan Komisaris : Satya Arinanto
Anggota Dewan Komisaris : Fadlansyah Lubis
Anggota Dewan Komisaris : Bandung Pardede
Anggota Dewan Komisaris : Umiyatun Hayati Triastuti

Direksi

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 74/KEP/2015 Tanggal 17 Maret 2015 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi Serta Penggantian Anggota
Direksi Apabila Berhalangan Dalam Menjalankan Tugasnya, susunan Dewan Direksi sebagai berikut :

Direktur Utama : Suwhono


Direktur I : Dwi Agus Pramudya
Direktur II : Dijono
Direktur III : Ferry Febrianto
Direktur IV : Harianto Widodo
Direktur V : Sri Mulyanto

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 14
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Dewan Pengawas Syariah, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Intern
dan Karyawan (lanjutan)
Direksi (lanjutan)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-55/MBU/04/2015 tanggal 30 April 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur
Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Suwhono sebagai Direktur Utama PT Pegadaian
(Persero) dan mengangkat Sdr. Riswinandi sebagai Direktur Utama Perusahaan PT Pegadaian (Persero) sejak ditandatanganinya Surat Keputusan
tersebut.
Berdasarkan Peraturan Direksi No. 139/KEP/2015 Tanggal 29 Mei 2015 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi Serta Penggantian Anggota
Direksi Apabila Berhalangan dalam Menjalankan Tugasnya memutuskan bahwa susunan Direksi Perusahaan ditetapkan sebagai berikut:

Direktur Utama : Riswinandi


Direktur I : Harianto Widodo
Direktur II : Dijono
Direktur III : Ferry Febrianto
Direktur IV : Dwi Agus Pramudya
Direktur V : Sri Mulyanto

Sesuai dengan Surat Edaran No. 12/SE-DIR V/2017 tanggal 25 Juli 2017 tentang Perubahan Susunan Direksi PT Pegadaian (Persero), diberitahukan
bahwa berdasarkan:
1. Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-256/MBU/D7/2017 tanggal 7 April 2017 tentang Berakhirnya Masa Jabatan Anggota Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas dan Direksi BUMN, maka Sdr. Dwi Agus Pramudya dan Sdr. Sri Mulyanto tidak lagi menjabat sebagai Direktur PT Pegadaian
(Persero).
2. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 87/P.2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) maka Sdr. Riswinandi tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama PT Pegadaian (Persero).
3. Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. 11/KEP/DK.GD/2/2017 tanggal 20 Juli 2017 tentang Penunjukan
Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama dan Direktur PT Pegadaian (Persero), maka susunan Direksi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai
berikut :
Plt. Direktur Utama : Harianto Widodo
Direktur : Dijono
Direktur : Ferry Febrianto

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-162/MBU/08/2017 tanggal 21 Agustus 2017 tentang Pemberhentian, Perubahan
Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang dikukuhkan
melalui Akta No. 12 tanggal 24 Agustus 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh
Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.03-0165419 tanggal 24 Agustus 2017, dengan ini disampaikan bahwa Menteri BUMN selaku Pemegang
Saham PT Pegadaian (Persero) telah memberhentikan dengan hormat nama-nama Direksi berikut:

Direktur Utama : Riswinandi


Direktur : Sri Mulyanto
Direktur : Dwi Agus Pramudya
Direktur : Dijono
dan mengangkat Dewan Direksi dengan disertai perubahan nomenklatur jabatan, sehingga susunan Dewan Direksi adalah sebagai berikut:
Direktur Produk : Harianto Widodo
(merangkap Plt. Direktur Utama)
Direktur Operasi & Pemasaran : Damar Latri Setiawan
Direktur Manajemen Aset : Ferry Febrianto
Direktur Keuangan & TI : Teguh Wahyono
Direktur SDM & Hukum : Mohammad Edi Isdwiarto

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-226/MBU/10/2017 tanggal 19 Oktober 2017 tentang Pengangkatan Direktur Utama
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang dikukuhkan melalui Akta No. 14 tanggal 25 Oktober 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz
Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.03-0184127 tanggal 25 Oktober 2017, dengan ini
disampaikan bahwa Menteri BUMN selaku Pemegang Saham PT Pegadaian (Persero) telah mengangkat Sdr.Sunarso sebagai Direktur Utama Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pegadaian terhitung sejak tanggal 19 Oktober 2017, sehingga susunan Direksi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Sunarso


Direktur Produk : Harianto Widodo
Direktur Manajemen Aset : Ferry Febrianto
Direktur Operasi & Pemasaran : Damar Latri Setiawan
Direktur Keuangan & Teknologi Informasi : Teguh Wahyono
Direktur SDM & Hukum : Mohammad Edi Isdwiarto

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 15
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Dewan Pengawas Syariah, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Intern
dan Karyawan (lanjutan)

Direksi (lanjutan)

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-143/MBU/05/2018 tanggal 30 Mei 2018 tentang Pemberhentian, Perubahan
Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang dikukuhkan
melalui Akta Notaris Nomor 25 tanggal 31 Mei 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya
oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.03-0211849 tanggal 04 Juni 2018, dengan ini disampaikan bahwa Menteri BUMN selaku Pemegang
Saham PT Pegadaian (Persero) mengukuhkan pemberhentian dengan hormat anggota direksi PT Pegadaian (Persero) Sdr. Harianto Widodo sebagai
Direktur Produk dan Sdr. Ferry Febrianto sebagai Direktur Manajemen Aset, perubahan nomenklatur jabatan anggota direksi, dan mengangkat Sdr. Harianto
Widodo sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan dan Sdr. Ninis Kesuma Adriani sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis terhitung
sejak tanggal 30 Mei 2018, sehingga susunan Direksi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Sunarso


Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan : Damar Latri Setiawan
Direktur Teknologi Informasi dan Digital : Teguh Wahyono
Direktur SDM dan Hukum : Mohammad Edi Isdwiarto
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk : Harianto Widodo
Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis : Ninis Kesuma Adriani

Beban remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan periode yang berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp
75.736.497.591,- dan Rp 40.425.442.969,-.

Komite Audit

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) No. KEP 08/KP/DK/GD/2014 tanggal 17 September
2014 tentang Pengangkatan Ketua Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, susunan Komite Audit ditetapkan sebagai berikut:
Ketua : Heru Subiyantoro
Anggota : Andi Wahyu Wibisana
Anggota : Yasmine Nasution

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. KEP 03/KEP.DK/GD/02/2017 tanggal 20 Februari 2017
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, pada diktum keputusan berisi
memberhentikan dengan hormat Sdr. Andi Wahyu Wibisana dan mengangkat Sdr. Faisal sebagai Anggota Komite Audit, sehingga susunan Komite Audit
adalah sebagai berikut:
Ketua : Heru Subiyantoro
Anggota : Faisal
Anggota : Yasmine Nasution

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. KEP 16/KEP.DK/GD/11/2017 tanggal 30 November 2017
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, pada diktum keputusan berisi
memberhentikan dengan hormat Sdr. Heru Subiyantoro Wibisana dan mengangkat Sdr. Ina Primiana sebagai Ketua Komite Audit, sehingga susunan Komite
Audit adalah sebagai berikut:
Ketua : Ina Primiana
Anggota : Faisal
Anggota : Yasmine Nasution

Komite Manajemen Risiko

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. KEP-01/DK.GD/08/2016 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Ketua Komite Manajemen Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Sdr.
Purnomo Sinar Hadi sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko dan mengangkat Sdr. Fadlansyah Lubis sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko, sehingga
susunan Komite Manajemen Risiko sebagai berikut:

Ketua : Fadlansyah Lubis


Anggota : Prihartono
Anggota : Faisal

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 16
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Dewan Pengawas Syariah, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Intern
dan Karyawan (lanjutan)

Komite Manajemen Risiko (lanjutan )

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. 02/KEP.DK/GD/02/2017 tanggal 20 Februari 2017 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian memutuskan untuk memberhentikan
dengan hormat Sdr. Faisal sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko dan mengangkat Sdr. Dandossi Matram sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko,
sehingga susunan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:

Ketua : Fadlansyah Lubis


Anggota : Prihartono
Anggota : Dandossi Matram

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. 17/KEP.DK/GD/11/2017 tanggal 30 Nopember 2017 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Manajemen Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian memutuskan untuk memberhentikan
dengan hormat Sdr. Fadlansyah Lubis sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko dan mengangkat Sdr.Heru Subiyantoro sebagai Ketua Komite Manajemen
Risiko, sehingga susunan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:

Ketua : Heru Subiyantoro


Anggota : Prihartono
Anggota : Dandossi Matram

Dewan Pengawas Syariah

Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-370/MBU/2013 tanggal 9 Oktober 2013 yang dikukuhkan melalui Akta No. 05 tanggal 23 Oktober 2013 yang
dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.10-44780
tanggal 29 Oktober 2013, susunan Dewan Pengawas Syariah sebagai berikut:

Ketua : Muhammad Nahar Nahrawi


Anggota : Muhammad Cholil Nafis

Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-239/MBU/11/2017 tanggal 9 Nopember 2013 yang dikukuhkan melalui Akta No. 05 tanggal15 Nopember
2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-
AH.01.03-0191759 tanggal 17 Nopember 2017, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Pengawas Syariah Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pegadaian, memberhentikan dengan hormat Sdr M. Nahar Nahrawi sebagai Ketua dan Sdr M. Cholil Nafish sebagai Anggota serta
mengangkat Sdr. M. Cholil Nafish sebagai Ketua dan Sdr. M Asrorun Ni'am Sholeh sebagai Anggota. Susunan Dewan Pengawas Syariah sebagai berikut:

Ketua : Muhammad Cholil Nafis


Anggota : Muhammad Asrorun Ni'am Sholeh

Manajemen menetapkan bahwa manajemen inti Perusahaan meliputi Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Dewan
Pengawas Syariah.

Sekretaris Perusahaan

Sesuai surat No.495a/0002702/2015 tanggal 23 Desember 2015 perihal Penunjukan sebagai Sekretaris Perusahaan, Sdr. Udin Salahudin ditugaskan
sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Perusahaan terhitung mulai tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Juni 2016.

Sesuai dengan Surat Direksi No.372/00027.02/2016 tanggal 8 Juni 2016, penunjukan Sdr. Udin Salahudin sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris
Perusahaan diperpanjang terhitung mulai tanggal 23 Juni 2016 sampai dengan 22 Desember 2016.

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pegadaian (Persero) No. 71/KEP/2016 tanggal 23 Desember 2016, Direksi menunjuk Sdr. Damar Latri Setiawan sebagai
Sekretaris Perusahaan menggantikan Sdr. Udin Salahudin.

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-162/MBU/08/2017 tanggal 21 Agustus 2017 tentang Pemberhentian, Perubahan
Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang menetapkan
pengangkatan Sdr. Damar Latri Setiawan sebagai Direktur Operasional & Pemasaran dan sesuai dengan Surat No. 664/00027.02/2017 tanggal 21 Agustus
2017 perihal Penugasan sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Perusahaan, maka Dewan Direksi menunjuk Sdr. Guladi Aksiono untuk mengisi
kekosongan jabatan sementara Sekretaris Perusahaan periode jabatan 22 Agustus 2017 s.d 21 November 2017.

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pegadaian (Persero) No. 50/KEP/2017, Direksi menunjuk Sdr. Gede Suhardantara sebagai Sekretaris Perusahaan
menggantikan Sdr. Guladi Aksiono.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 17
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Dewan Pengawas Syariah, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Intern
dan Karyawan (lanjutan)

Satuan Pengawasan Intern (SPI)

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pegadaian (Persero) No. 556/KEP/2013, Dewan Direksi menunjuk Sdr. Nur Djunaedi sebagai Kepala Satuan Pengawas
Intern sejak tanggal 5 Juli 2013 menggantikan Harianto Widodo yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Direksi No. 1700/PSDM-BK.100321/2012.

Berdasarkan sertifikat No. QSC 01118 yang diterbitkan oleh PT Sucofindo International Certification Services, menyatakan bahwa Satuan Pengawasan
Intern (SPI) PT Pegadaian (Persero) telah menerapkan sistem manajemen mutu yang memenuhi SNI ISO 9001: 2008 untuk scope audit Kantor Pusat,
Kantor Wilayah VIII, dan Kantor Wilayah IX. Sertifikat tersebut berlaku sejak 19 November 2012 sampai dengan 18 November 2015. Sesuai dengan renewal
Audit ISO 9001: 2008 yang dilakukan oleh PT TUV SUD Indonesia, sertifikat berlaku sejak November 2015 sampai dengan September 2018.

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pegadaian (Persero) No. 50/KEP/2017 tanggal 28 Nopember 2017, Dewan Direksi menunjuk Sdr. Ridwan Arbian Syah
sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern menggantikan Sdr. Nur Djunaedi.

Karyawan

Jumlah karyawan Perusahaan dan karyawan entitas anak (tidak diaudit) masing-masing sebagai berikut :

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Perusahaan 13.128 13.473


Entitas anak 147 140
Outsourcing 13.797 13.335

Jumlah 27.072 26.948

d. Entitas anak

Perusahaan melakukan konsolidasi atas Entitas Anak di bawah ini karena mempunyai kepemilikan mayoritas atau hak untuk mengendalikan operasi.

Entitas anak Domisili Jenis Persentase Tahun Jumlah aset sebelum eliminasi
Usaha Kepemilikan Beroperasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017

PT Balai Lelang
Artha Gasia Jakarta Jasa 99,99% 2000 261.090.940 398.670.533

PT Pesonna Optima
Jasa Jakarta Jasa 99,00% 2015 237.983.121.832 229.682.406.532

PT Pesonna Indonesia
Jaya Jakarta Jasa 99,00% 2015 71.452.757.434 59.831.857.906

PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG)

Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham PT Balai Lelang Artha Gasia, yang bergerak dalam kegiatan usaha jasa lelang, sesuai dengan
surat persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No.13
tanggal 26 Juli 2000.

Pada tahun 2010, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Juni 2010, para pemegang saham memutuskan
membekukan kegiatan operasional Perusahaan terkait dengan penurunan pendapatan yang relatif permanen dan ruang gerak usaha yang semakin sempit,
melakukan restrukturisasi kepengurusan dan menyelesaikan hak dan kewajiban Perusahaan termasuk masalah sumber daya manusia sesuai dengan
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 124 tanggal 29 Agustus 2012 yang dibuat di hadapan
Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn., diputuskan untuk mengaktifkan kembali kegiatan usaha serta restrukturisasi pengurus PT BLAG.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 18
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

d. Entitas anak (lanjutan)

PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG) (lanjutan)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) No. 109 tanggal 26 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Sindian
Osaputra, S.H., M.Kn., yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.
AHU-0004887.AH.01.02 tanggal 27 Maret 2015 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Balai Lelang Pegadaian berisi
mengenai perubahan Anggaran Dasar PT Balai Lelang Artha Gasia.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Balai Lelang Pegadaian No. 79 tanggal 22 Nopember 2016 yang
dibuat dihadapan Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn., yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hal Asasi Manusia melalui Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0025043.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
Terbatas PT Balai Lelang Artha Gasia mengesahkan pergantian nama PT Balai Lelang Pegadaian (BLP) menjadi PT Balai Lelang Artha Gasia.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Balai Lelang Artha Gasia No. 1 tanggal 1 Nopember 2017 yang dibuat
dihadapan Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn. tentang pembekuan operasional PT Balai Lelang Artha Gasia diputuskan bahwa pembekuan operasional
PT Balai Lelang Artha Gasia dimulai sejak ditandatangani surat Keputusan Pemegang Saham PT Balai Lelang Artha Gasia.

Komposisi pemegang saham PT Balai Lelang Artha Gasia adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase
Pemegang saham Total
Saham Kepemilikan
PT Pegadaian (Persero) 14.999 99,99% 1.499.900.000
Drs. Deddy Kusdedi, MM 1 0,01% 100.000

Jumlah 15.000 100,00% 1.500.000.000

PT Pesonna Optima Jasa

Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham pada Entitas Anak yaitu PT Pesonna Optima Jasa sesuai dengan Surat Persetujuan Menteri
BUMN No.S-670/MBU/10/2014 tanggal 16 Oktober 2014 perihal Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT Pegadaian (Persero) di Bidang Usaha
Pengelolaan Hotel dan Jasa Umum yang dikukuhkan melalui Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. No.16 tanggal 19 November 2014.
Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham pada Entitas Anak yaitu PT Pesonna Optima Jasa yang bergerak di bidang jasa umum (general
services ) yang berlokasi di Jakarta dengan Komposisi Pemegang Saham sebagai berikut :

Jumlah Persentase
Pemegang saham Total
Saham Kepemilikan
PT Pegadaian (Persero) 99.000 99,00% 99.000.000.000
Yayasan Kesejahteraan
Pegadaian Permata 1.000 1,00% 1.000.000.000

Jumlah 100.000 100% 100.000.000.000

PT Pesonna Indonesia Jaya

Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham PT Pesonna Indonesia Jaya sesuai dengan Surat Persetujuan Menteri BUMN No. S-
670/MBU/10/2014 tanggal 16 Oktober 2014 perihal Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT Pegadaian (Persero) di Bidang Usaha Pengelolaan Hotel
dan Jasa Umum yang dikukuhkan melalui Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. No.02 tanggal 06 Februari 2015.
Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham pada Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Persentase
Pemegang saham Total
Saham Kepemilikan
PT Pegadaian (Persero) 49.500 99,00% 49.500.000.000
Yayasan Kesejahteraan
Pegadaian Permata 500 1,00% 500.000.000

Jumlah 50.000 100% 50.000.000.000

Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang keseluruhan sahamnya (100%) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia,
sebagai ultimate shareholder .

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 19
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

e. Penggunaan laba bersih setelah pajak penghasilan

Berdasarkan Pasal 26 Perubahan Anggaran Dasar PT Pegadaian (Persero) sebagaimana Akta No. 4 tanggal 16 Juni 2016 yang dibuat di hadapan notaris
Nanda Fauz Iwan, S.H.,M.Kn, yang berdomisili di Jakarta Selatan, penggunaan laba diatur sebagai berikut:
1. Penggunaan laba bersih termasuk jumlah penyisihan untuk cadangan kerugian diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham harus disetujui
Pemegang Saham Seri A-Dwiwarna.
2. Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini dibagikan kepada Pemegang Saham
sebagai dividen kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham harus disetujui Pemegang Saham Seri A-Dwiwarna.
3. Selain penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, Rapat Umum Pemegang Saham dengan persetujuan Pemegang Saham
Seri A-Dwiwarna dapat menetapkan laba bersih untuk pembagian lain seperti tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris, bonus untuk karyawan, atau
penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perusahaan yang antara lain diperuntukkan bagi perluasan usaha Perusahaan yang persentasenya
masing-masing ditetapkan tiap tahun oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
4. Dividen sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
5. Dalam hal tantiem bonus dianggarkan dan tidak diperhitungkan sebagai biaya dalam tahun berjalan dan Rapat Umum Pemegang Saham dengan
persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna menetapkan tantiem dan bonus lebih besar dari yang dianggarkan sehubungan dengan pelampauan
target yang ditetapkan, maka selisih tantiem dan bonus tersebut diambil dari laba bersih tahun yang bersangkutan.
6. Dalam hal Perseroan tidak mempunyai laba bersih namun menunjukkan peningkatan kinerja yang ditunjukkan dengan pencapaian target yang harus
dicapai, maka Perseroan dapat memberikan tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta bonus untuk karyawan sepanjang telah
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya.
7. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan
tetap dicatat dalam pembukuan Perusahaan dan dalam tahun yang akan datang Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang
tercatat itu belum sama sekali ditutup, dengan tidak mengurangi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
8. Kecuali bagian dividen yang menjadi hak Negara Republik Indonesia dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan untuk
dibayarkan, dimasukkan dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu.
9. Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh Pemegang Saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen
tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan dengan syarat pengambilannya tidak secara sekaligus dan dengan membayar biaya administrasi
yang ditetapkan Direksi.
10. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini dan tidak diambil dalam jangka waktu 10
(sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.
11. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir, dengan memperhatikan proyeksi perolehan laba dan
kemampuan keuangan Perseroan.
12. Pembagian dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat 11 Pasal ini, ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan
Dewan Komisaris.
13. Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh Pemegang
Saham kepada Perseroan.
14. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal Pemegang Saham tidak dapat
mengembalikan dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat 13 Pasal ini.
15. Pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari saham yang telah dikeluarkan dapat meminta pembagian dividen
interim.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta Peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) d/h Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik.

b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi going concern dan biaya perolehan historis kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan
pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasian, kecuali Laporan Arus
Kas Konsolidasian, juga disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual. Laporan Arus Kas disusun dengan metode langsung (direct method)
dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 20
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

Perusahaan telah merevisi Pedoman Akuntansi PT Pegadaian (Persero) melalui Peraturan Direksi No. 31/DIR-IV/2016 tanggal 27 Mei 2016. Perubahan
mendasar adalah dalam menyajikan pos-pos beban di laba rugi, Perusahaan memilih untuk menggunakan klasifikasi fungsional yaitu berdasarkan
fungsinya. Dengan klasifikasi ini, maka beban di Laporan Laba Rugi disajikan menjadi beberapa kategori berikut:
a. Beban yang berhubungan dengan aktivitas pendanaan yaitu Beban Bunga dan Provisi.
b. Beban yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran yaitu Beban Pemasaran.
c. Beban yang berhubungan dengan aktivitas administrasi dan umum yaitu Beban Administrasi dan Umum.
d. Beban yang berhubungan dengan aktivitas pengelolaan sumber daya manusia yaitu Beban Pegawai (termasuk di dalamnya beban diklat pegawai dan
imbalan Direksi dan Komisaris).
e. Beban yang berhubungan dengan pengelolaan risiko dan penyaluran pinjaman yaitu Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang.
f. Beban yang berhubungan dengan aktivitas di luar kegiatan usaha pokok yaitu Beban Lain-lain.
g. Beban yang berkaitan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan atas penghasilan yang diperoleh Perusahaan yaitu Beban Pajak Penghasilan.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak.

c. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi Keuangan dan interpretasi atas pernyataan standar akuntansi keuangan

Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2017, tidak menimbulkan perubahan substantial terhadap
kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek atas jumlah yang dilaporlan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
- Amendemen PSAK 1 "Penyajian Laporan Keuangan"
- ISAK 31 "Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13 : Properti Investasi"
- ISAK 32 "Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan"
- PSAK 3 "Laporan Keuangan Interim"
- PSAK 24 "Imbalan Kerja"
- PSAK 58 "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual"
- Amandemen PSAK 60 "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"

Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018 adalah
sebagai berikut:
- Amandemen PSAK 2 "Laporan Arus Kas"
- Amandemen PSAK 15 "Investasi Pada Entitas Asosiasi dan ventura Bersama"
- Amandemen PSAK 16 " Aset Tetap"
- Amandemen PSAK 46 " Pajak Penghasilan"
- Amandemen PSAK 67 "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain"

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang beralkhir pada tahun yang berakhir
31 Desember 2017 dan belum diterapkan secara dini oleh Perusahaan. Perusahaan belum mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut
sebagaimana dijabarkan dibawah ini:

- PSAK 71 "Instrumen Keuangan"

d. Prinsip konsolidasian

Laporan Keuangan Konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan seperti disebutkan pada Catatan 1.d.

Perusahaan mengendalikan entitas anak ketika Perusahaan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas anak
dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan (kekuasaan atas

Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal diperoleh pengendalian dan berakhir ketika investor kehilangan pengendalian atas entitas anak.

Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam
keadaan yang serupa. Saldo aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas
dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh.

Perusahaan mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan
nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Perusahaan menyajikan kepentingan
nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Perusahaan menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan
kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik).

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 21
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Prinsip konsolidasian (lanjutan)

Jika Perusahaan kehilangan pengendalian, maka :


- menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian;
- mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi
tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (jika
sesuai) biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
- mengakui keuntungan atau kerugian terkait hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang disyaratkan sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan. Dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, transaksi dan saldo signifikan antara Perusahaan dan Entitas Anak telah dieliminasi. Penyajian
Laporan Keuangan Konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha.

e. Transaksi dengan pihak berelasi

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Transaksi
ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan Konsolidasian.

f. Instrumen keuangan

Aset keuangan

Aset keuangan diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori, yaitu:


1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan
dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam hubungannya dengan aset keuangan yang ditetapkan,
diakui dalam "keuntungan/kerugian dalam laporan Laba rugi".

Pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

2. Pinjaman yang diberikan dan piutang


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017. Perusahaan memiliki pinjaman yang diberikan, pendapatan yang masih harus diterima, piutang
lainnya, yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

3. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo


Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo,
- investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
- investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
- investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo.

4. Aset keuangan tersedia untuk dijual


Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan
dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 22
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

f. Instrumen keuangan (lanjutan)

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga
aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang
sebelumnya diakui di komprehensif lain ekuitas diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga
efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui
pada laporan laba rugi.
Pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan
tersedia untuk dijual.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan dibagi dalam 2 (dua) kategori, yaitu:

1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam
hubungannya dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan diakui dalam "keuntungan/kerugian” dalam laporan laba rugi.

Pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan.


Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dikategorikan, dan
diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi terdiri dari pinjaman bank,
pinjaman obligasi dan pinjaman pemerintah yang dimiliki oleh Perusahaan.

Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan berupa pelanggaran kontrak
pinjaman yaitu tunggakan pokok dan bunga di atas tiga kali tunggakan atau direfleksikan dengan tingkat kolektibilitas kredit macet. Jika terdapat bukti
objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.
Untuk pinjaman yang diberikan, dalam hal jumlah dan saat penerimaan arus kas masa datang sulit ditentukan, penurunan nilai dihitung berdasarkan
jumlah yang dapat diperoleh kembali sebesar nilai wajar agunan.

Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai
secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan berdasarkan rata-rata biaya penyisihan aset keuangan selama lima tahun terakhir.

Estimasi nilai wajar

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

Pengukuran nilai wajar dan pengungkapan yang terkait ditetapkan dengan level hirarki nilai wajar sebagai berikut :
i. harga kuotasian (tanpa penyesuaian) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (level 1);
ii. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau
secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (level 2); dan
iii. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (level 3).

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai
pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual
(ask price ). Instrumen keuangan ini termasuk dalam level 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut
menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan
atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam level 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam level 3. Ini berlaku
untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:
1. Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan
2. Teknik lain, seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 23
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam dua belas bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan
tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

h. Pinjaman yang diberikan

Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan (lihat catatan 2.f). Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka
untuk mempermudah administrasi dilakukan penggolongan Uang Pinjaman (UP) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.

Pinjaman usaha gadai

Gadai KCA

Berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 07/UG.2.00212/2012 tanggal 2 Februari 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan SK Direksi No. 35/UG.2.00212/2012
tentang Perubahan Penggolongan Uang Pinjaman, Pembulatan Uang Pinjaman, Tarif Biaya Administrasi dan Penetapan Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA,
besarnya persentase uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang berlaku tanggal 1 Maret 2012, ditetapkan sebagai berikut:

1. Perubahan Penggolongan Uang Pinjaman, Pembulatan Uang Pinjaman, dan Tarif Biaya Administrasi:

Golongan Pinjaman Pagu Kredit (Rp) Pembulatan Pinjaman (Rp) Tarif Biaya Administrasi
(Rp)
A 50.000 - 500.000 10.000 2.000
B1 550.000 - 1.000.000 50.000 8.000
B2 1.050.000 - 2.500.000 50.000 15.000
B3 2.550.000 - 5.000.000 50.000 25.000
C1 5.100.000 - 10.000.000 100.000 40.000
C2 10.000.000 - 15.000.000 100.000 60.000
C3 15.100.000 - 20.000.000 100.000 80.000
D Diatas 20.100.000 100.000 100.000

2. Perubahan Persentase Uang Pinjaman terhadap Taksiran dan Tarif Sewa Modal

Golongan Pinjaman Pagu Kredit (Rp) Tarif Sewa Modal Persentase


per 15 hari Maksimal terhadap
A 50.000 - 500.000 0,75% 6,00% 95,00%
B1 550.000 - 1.000.000 1,20% 9,60% 92,00%
B2 1.050.000 - 2.500.000 1,20% 9,60% 92,00%
B3 2.550.000 - 5.000.000 1,20% 9,60% 92,00%
C1 5.100.000 - 10.000.000 1,20% 9,60% 92,00%
C2 10.000.000 - 15.000.000 1,20% 9,60% 92,00%
C3 15.100.000 - 20.000.000 1,20% 9,60% 92,00%
D Diatas 20.100.000 1,00% 8,00% 93,00%

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 16 Tahun 2015 tanggal 11 Maret 2015 tentang Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA diberlakukan Tarif Sewa Modal
Pegadaian KCA sebagai berikut:
1. Golongan A tetap (tidak naik) yaitu 0,75% per 15 hari;
2. Golongan B dan C turun sebesar 0,05% menjadi 1,15% per 15 hari;
3. Golongan D kantong tetap yaitu sebesar 1,00% per 15 hari;
4. Golongan D gudang tetap yaitu sebesar 1,15% per 15 hari.

Perubahan tarif sewa modal tahun 2015 sebagai berikut:

Golongan Tarif lama (%) Tarif baru (%)


per 15 hari per 30 hari per 120 hari Setahun per 15 hari per 30 hari per 120 hari Setahun
A 0,75 1,50 6,00 18,00 0,75 1,50 6,00 18,00
B 1,20 2,40 9,60 28,80 1,15 2,30 9,20 27,60
C 1,20 2,40 9,60 28,80 1,15 2,30 9,20 27,60
D (Kantong) 1,04 2,08 8,32 24,96 1,00 2,00 8,00 24,00
D (Gudang) 1,15 2,30 9,20 27,60 1,15 2,30 9,20 27,60

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 24
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha gadai (lanjutan)

Gadai KCA (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 15 Tahun 2016 tanggal 25 Mei 2016 tentang Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA diberlakukan Tarif Sewa Modal
Pegadaian KCA sebagai berikut :

Golongan Tarif Sewa Modal Lama per 15 hari (%) Tarif Sewa Modal Baru per 15 hari (%)
KT KN EL BG KT KN EL BG
A 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75
B 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 0,75 1,15 0,75
C 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 0,75
D 1,00 1,15 1,15 1,15 1,00 1,15 1,15 1,15

Keterangan:
Kode Rubrik Tipe Jaminan
KT Barang Kantong Perhiasan Emas, Berlian, Logam Mulia, Lantakan Emas, Uang Emas
KN Kendaraan Bermotor Sepeda Motor, Mobil, Mesin Bermotor, Truk
EL Barang Elektronik Handphone, Kamera, Komputer/Laptop, Arloji, Elektronik RT, Elektrik
BG Barang Gudang Alat Rumah Tangga, Alat Tani/Tukang/Nelayan, Mesin Jahit, Kain/Tekstil, Barang Gudang Lainnya,
Sepeda

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 26/DIR I/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Pedoman Penerimaan Barang Jaminan Kendaraan Bermotor Produk
Pegadaian KCA, berikut ketentuan baru mengenai penerimaan barang jaminan kendaraan bermotor:

1. Penerimaan Barang Jaminan Kendaraan Bermotor memperhatikan hal-hal berikut:


a. Kendaraan bermotor pribadi yang dapat diterima sebagai BJ adalah benar-benar milik nasabah sendiri dengan persyaratan tertentu;
b. Satu orang nasabah dapat menjaminkan kendaraan bermotornya:
- Kendaraan bermotor pribadi (plat hitam) maksimal 3 (tiga) unit yang merupakan akumulasi jumlah mobil, sepeda motor dan/atau;
- Kendaraan bermotor umum (plat kuning) maksimal 1 (satu) unit.
c. Penetapan HPS untuk tiap jenis kendaraan bermotor mempertimbangkan kondisi fisik (70%, 80%, atau 90%) dan minat masyarakat setempat yang
mempengaruhi tingkat kecepatan penjualan kendaraan bermotor.

2 Jenis Kendaraan bermotor yang dapat diterima sebagai barang jaminan adalah:
a. Sepeda Motor;
b. Mobil Penumpang (plat hitam dan kuning) maksimum roda 6 (enam) buah;
c. Mobil Barang (plat hitam dan kuning) maksimum roda 6 (enam) buah.

3 Merk dan umur (berdasarkan tahun pembuatan/perakitan) sepeda motor yang dapat diterima sebagai barang jaminan adalah:

Negara Asal Merk Sepeda Motor Umur Maksimal


Jepang Honda, Suzuki, Yamaha, Kawasaki 15 tahun
Eropa Vespa, Piaggio 10 tahun
India-Malaysia Bajaj, TVS 10 tahun
USA Harley Davidson 10 tahun

4 Merk dan umur (berdasarkan tahun pembuatan/perakitan) mobil penumpang, mobil umum, dan/atau mobil barang yang dapat diterima sebagai barang
jaminan adalah:

Negara Asal Merk Mobil Fungsi Umur Maksimal


Toyota, Honda, Suzuki,
Perseorangan (plat hitam) 15 tahun
Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi,
Jepang Umum (plat kuning) 10 tahun
Mazda, Nissa, Datsun,
Barang (plat kuning/hitam) 10 tahun
Hino
Perseorangan (plat hitam) 10 tahun
BMW, Mercedez, Audi,
Eropa Umum (plat kuning) 5 tahun
Peugeot, Volkswagen
Barang (plat kuning/hitam) 5 tahun
Perseorangan (plat hitam) 10 tahun
Korea Proton, Tata Umum (plat kuning) 5 tahun
Barang (plat kuning/hitam) 5 tahun
Perseorangan (plat hitam) 10 tahun
USA Chevrolet, Ford, Jeep Umum (plat kuning) 5 tahun
Barang (plat kuning/hitam) 5 tahun

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 25
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha gadai (lanjutan)

Gadai KCA (lanjutan)

5 Terhadap kondisi fisik kendaraan minimum 70% harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
a. bunyi mesin masih halus;
b. lampu-lampu masih lengkap dan berfungsi;
c. body terawat dan tidak keropos, cat masih baik.

6 Penilaian yang harus dilakukan terhadap barang jaminan kendaraan bermotor:


a. Memeriksa kondisi umum blok mesin, menghidupkan, dan mendengarkan suara mesin;
b. Memeriksa kelengkapan kendaraan bermotor;
c. Memeriksa tahun pembuatan;
d. Memeriksa kondisi bodi kendaraan;
e. Melakukan pemeriksaan cek fisik nomor rangka dan nomor mesin kendaraan;
f. Membandingkan hasil pemeriksaan cek fiik dengan data di BPKB.
g. Khusus kendaraan bermotor plat kuning, kendaraan barang dan kendaraan daerah perkebunan atau yang digunakan di jalanan yang terjal agar
dilakukan pemeriksaan kondisi gardan, as roda, dan komponen lainnya agar dapat diyakini masih baik dan normal.

7 Apabila pada saat permohonan kredit diketahui masa berlaku STNK/PKB berakhir sebelum jangka waktu kredit, maka petugas wajib menginformasikan
kepada nasabah untuk segera dilakukan perpanjangan STNK/PKB dengan alternatif sebagai berikut:
a. Apabila nasabah menghendaki pengurusan perpanjangan STNK dilakukan oleh petugas dari Perusahaan, maka biaya pengurusan perpanjangan
STNK/PKB menjadi tanggung jawab nasabah;
b. Pengurusan perpanjangan STNK/PKB dapat diserahkan kepada Biro Jasa terpercaya;
c. Apabila nasabah menghendaki pengurusan perpanjangan STNK dilakukan sendiri, tidak dibenarkan untuk meminjamkan BPKB asli kepada
nasabah. Petugas dapat meminjamkan STNK asli dan fotokopi BPKB yang dilegalisir oleh Pemimpin Cabang atau Pengelola UPC disertai surat
keterangan yang menyatakan bahwa:
- Kendaraan tersebut sedang dijaminkan di Kantor PT Pegadaian (Persero);
- Masa berlakunya STNK telah habis; dan
- Permohonan bantuan perpanjangan STNK.

Sesuai dengan Perdir No. 33/DIR-I/2017 tanggal 20 April 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No.35 Tahun 2014 tentang Optimalisasi
Penerimaan Barang Jaminan Gudang pada Produk Pegadaian Kredit Cepat Aman (KCA) terdapat beberapa perubahan diantaranya:
1. Untuk BJ Gudang, apabila dilakukan transaksi perpanjangan pinjaman (Ulang Gadai), maka harus dilakukan angsuran/cicilan;
2. Terdapat pengecualian atas aturan diatas sepanjang memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Khusus untuk rubrik gudang dengan jenis/tipe jaminan Barang Gudang Lainnya:
- kestabilan harga pasar jenis/tipe jaminan berdasarkan Daftar HPS;
- tidak terdapat perubahan kondisi atas barang jaminan dibandingkan dengan kondisi saat pertama kali digadaikan.
b) Jenis Barang Gudang Lainnya yang termasuk dalam kriteria diatas adalah bokor, gamelan, dandang, seeng, barang tradisional/adat
dan/atau jenis barang lainnya.

TABEL MINIMAL CICILAN UANG PINJAMAN


UNTUK BARANG JAMINAN GUDANG

No. Rubrik Jenis/Tipe Jaminan Patok Cicilan Minimal


Taksiran
1 GUDANG Alat Rumah Tangga 85%
Alat Pertanian/Pertukangan 90%
Kain/Tekstil 90%
5%
Barang Gudang Lainnya 75%
Mesin Jahit 90%
Sepeda 90%
2 ELEKTRONIK Arloji 50%
Elektrik 75%
Handphone 60%
Komputer/Laptop 55% 20%
Kamera 60%
Elektronik Rumah Tangga 60%
Televisi 65%
3 KENDARAAN Mobil 75%
Sepeda Motor 75% 10%
Mesin Bermotor 75%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 26
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha gadai (lanjutan)

Gadai KCA (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 84/DIR I/2017 tentang Pedoman Penerimaan Barang Jaminan Kendaraan Bermotor Produk Pegadaian KCA, terdapat
tambahan ketentuan mengenai Tata Cara Cek Validasi Online BPKB Kendaraan Bermotor yaitu verifikasi kebenaran data kendaraan bermotor sesuai input
data yang dilakukan oleh Petugas Pegadaian dengan data kendaraan bermotor yang disediakan melalui sebuah aplikasi website oleh penyedia jasa
(provider ). Hasil cek validasi online BPKB berupa surat keterangan yang menerangkan apakah kendaraan verified, not verified , atau not exists .

Apabila hasil cek validasi online BPKB yang memenuhi persyaratan administrasi penerimaan kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor yang
dinyatakan verified , sehingga Cek Keabsahan BPKB dari Kepolisian tidak perlu dilakukan. Sedangkan apabila hasil cek validasi online BPKB dinyatakan
not verified atau not exists , maka untuk memenuhi persyaratan administrasi penerimaan kendaraan bermotor harus dilakukan Cek Keabsahan BPKB dari
Kepolisian. Apabila cek validasi online BPKB yang dinyatakan not verified atau not exists dan hasil Cek Keabsahan BPKB dari Kepolisian dinyatakan tidak
sah, maka kendaraan bermotor tersebut dianggap tidak memenuhi persyaratan penerimaan sebagai barang jaminan.

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 91/DIR I/2017 tanggal 20 September 2017 tentang Penggolongan Uang Pinjaman dan Tarif Biaya Administrasi pada
KCA, ditetapkan perubahan sebagai berikut:

1. Penggolongan Uang Pinjaman KCA terbagi atas 4 golongan sebagaimana tabel berikut:

Golongan Distribusi Uang Pinjaman (Rupiah) Pembulatan UP


(Rupiah)
A A 50.000 s.d 500.000 10.000
B1 500.001 s.d 1.000.000 10.000
B B2 1.000.001 s.d 2.500.000 10.000
B3 2.500.001 s.d 5.000.000 10.000
C1 5.000.001 s.d 10.000.000 10.000
C C2 10.000.001 s.d 15.000.000 10.000
C3 15.000.001 s.d 20.000.000 10.000
D 20.000.001 s.d 100.000.000 100.000
D1 100.000.001 s.d 200.000.000 100.000
D2 200.000.001 s.d 300.000.000 100.000
D3 300.000.001 s.d 400.000.000 100.000
D
D4 400.000.001 s.d 500.000.000 100.000
D5 500.000.001 s.d 750.000.000 100.000
D6 750.000.001 s.d 1.000.000.000 100.000
D7 1.000.000.001 ke atas 100.000

2. Tarif Biaya Administrasi untuk pencairan kredit/pinjaman maupun perpanjangan kredit (ulang gadai, cicil dan tambah) adalah sebagai berikut :

Golongan Distribusi Uang Pinjaman (Rupiah) Pembulatan UP


(Rupiah)
A A 50.000 s.d 500.000 2.000
B1 500.001 s.d 1.000.000 10.000
B B2 1.000.001 s.d 2.500.000 20.000
B3 2.500.001 s.d 5.000.000 35.000
C1 5.000.001 s.d 10.000.000 50.000
C C2 10.000.001 s.d 15.000.000 75.000
C3 15.000.001 s.d 20.000.000 100.000
D 20.000.001 s.d 100.000.000 125.000
D1 100.000.001 s.d 200.000.000 125.000
D2 200.000.001 s.d 300.000.000 125.000
D3 300.000.001 s.d 400.000.000 125.000
D
D4 400.000.001 s.d 500.000.000 125.000
D5 500.000.001 s.d 750.000.000 125.000
D6 750.000.001 s.d 1.000.000.000 125.000
D7 1.000.000.001 ke atas 125.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 27
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha gadai (lanjutan)

Gadai Bisnis

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Direksi No. 67 Tahun 2014 tentang Tarif Bisnis pada Pegadaian KCA Tarif Sewa Modal Golongan D dengan pinjaman
diatas atau sama dengan Rp300.000.000 ditetapkan sebagai berikut:
1. Uang pinjaman Rp300.000.000 sampai dengan Rp500.000.000, tarif Sewa Modal sebesar 0,875% per 15 hari;
2. Uang Pinjaman Rp500.100.000 ke atas, tarif Sewa Modal sebesar 0,775% per 15 hari.

Penetapan maksimal uang pinjaman Gadai Bisnis ditetapkan sebagai berikut:


a. Barang jaminan berupa perhiasan emas ditetapkan sebesar 86,5% dari Nilai Taksiran;
b. Barang jaminan berupa barang gudang ditetapkan sebesar 93% dari Nilai Taksiran.

Syarat dan Ketentuan Gadai Bisnis:


1. Gadai Bisnis hanya dapat diberlakukan di Kantor Cabang, tidak termasuk di Unit Pelayanan Cabang (UPC), Pelayanan Keliling atau sejenisnya;
2. Barang Jaminan pada Gadai Bisnis adalah semua barang jaminan yang dapat diterima pada KCA kecuali barang jaminan berupa berlian, baik berupa
berlian lepas maupun berbentuk perhiasan;
3. Fasilitas Gadai Ulang Khusus (GUK), Gadai Ulang Otomatis (GUO), Minta Tambah (MT) dan Nyicil (N) tidak berlaku pada Gadai Bisnis;
4. Ulang Gadai (UG) pada Gadai Bisnis hanya berlaku dan dapat dilakukan sepanjang Gadai Bisnis masih beriaku sebagaimana dimaksud pasal 9 dan
selama tarif sewa modal dan uang pinjaman tidak ada perubahan.

Masa berlaku Gadai Bisnis:


1. Gadai Bisnis sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi ini, berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.
2. Masa berlaku Gadai Bisnis dapat diperpanjang setelah dilakukan evaluasi sesuai dengan maksud dan tujuan Peraturan Direksi ini.

Peraturan Direksi yang mengatur tentang perpanjangan waktu Gadai Bisnis, diantaranya:
a. Peraturan Direksi No. 84 tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014, masa berlaku diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2015;
b. Peraturan Direksi No. 33/BISNIS I/2015 tanggal 1 Juli 2015, masa berlaku diperpanjang sampai dengan 30 September 2015.

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 49/BISNIS I/2015 tanggal 30 September 2015 tentang Tarif Bisnis pada Pegadaian KCA, syarat dan ketentuan Gadai
Bisnis sebagai berikut:
1. Gadai Bisnis dapat diberlakukan di Kantor Cabang dan Unit Pelayanan Cabang (UPC), tetapi tidak termasuk Unit Pelayanan Keliling (UPK);
2. Uang Pinjaman Gadai Bisnis yang disalurkan melalui UPC maksimal sebesar Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah);
3. Barang jaminan pada Gadai Bisnis adalah emas perhiasan tanpa berlian dan emas batangan/lantakan;
4. Gadai Bisnis dapat dilakukan fasilitas berupa Ulang Gadai, Cicil, dan Minta Tambah;
5. Fasilitas Gadai Ulang Khusus (GUK) untuk pinjaman Gadai Bisnis tidak diberlakukan.

Tarif sewa modal pada Gadai Bisnis ditetapkan sebagai berikut:


Nomor Uang Pinjaman (UP) Sewa Modal (per 15 hari)
1 Rp100.000.000 - Rp200.000.000 0,95% dari UP
2 > Rp200.000.000 - Rp300.000.000 0,90% dari UP
3 > Rp300.000.000 - Rp400.000.000 0,85% dari UP
4 > Rp400.000.000 - Rp500.000.000 0,80% dari UP
5 > Rp500.000.000 - Rp750.000.000 0,75% dari UP
6 > Rp750.000.000 - Rp1.000.000.000 0,70% dari UP
7 > Rp1.000.000.000 0,65% dari UP

Penetapan Uang Pinjaman Gadai Bisnis


1. Besaran uang pinjaman Gadai Bisnis minimal sebesar Rp100.000.000 (seratus juta rupiah) per Surat Bukti Kredit (SBK);
2. Batas maksimum uang pinjaman Gadai Bisnis ditetapkan sesuai Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) yang diatur dalam Peraturan Direksi
3. Penetapan uang pinjaman adalah sebesar 86,5% dari Nilai Taksiran;
Biaya administrasi Gadai Bisnis ditetapkan Rp100.000 (seratus ribu rupiah) untuk setiap SBK.
Berdasarkan Peraturan Direksi No. 58/DIR I/2017 tanggal 11 Juli 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 49/BISNIS I/2015 tentang Tarif Bisnis
pada Pegadaian Kredit Cepat dan Aman (KCA), terdapat perubahan ketentuan sebagai berikut :
1. Fasilitas Gadai Ulang Khusus (GUK) untuk pinjaman Gadai Bisnis diberlakukan dengan persyaratan bahwa persentase uang pinjaman baru terhadap
taksiran baru maksimal sebesar 95%;
2. Penetapan maksimal Uang Pinjaman sebesar 89% dari nilai taksiran.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 28
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha gadai (lanjutan)

Gadai Fleksi

Gadai Fleksi atau KCA Fleksi adalah layanan KCA dengan menggunakan perhitungan sewa modal secara harian dengan jangka waktu pinjaman paling
lama adalah 60 hari. Barang jaminan yang diagunkan adalah barang jaminan sebagaimana yang berlaku pada Gadai KCA biasa dengan biaya administrasi
ditetapkan sebesar 1% dari Uang Pinjaman dengan pembulatan ratusan rupiah ke atas yang dipungut saat penyelesaian pinjaman.
Tabel Rasio Taksir (% UP terhadap taksiran) pada Gadai Fleksi

Golongan Pinjaman Uang Pinjaman Rasio Taksir


15 Hari 30 Hari 60 Hari
A 50.000 s.d 500.000 96% 94% 93%
B 510.000 s.d 5.000.000 96% 94% 93%
C 5.010.000 s.d 20.000.000 96% 94% 93%
D 20.100.000 s.d BMPK 96% 94% 93%

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 57/DIR I/2015 tentang Pegadaian Kredit Cepat dan Aman (KCA) dengan Fitur Fleksi tanggal 2 November 2015, Gadai
Fleksi diatur sebagai berikut :

1. Jangka waktu pinjaman Gadai Fleksi:


a. Sampai dengan 15 (lima belas) hari;
b. Sampai dengan 30 (tiga puluh) hari;
c. Sampai dengan 60 (enam puluh) hari.
2. Sewa modal yang ditetapkan sebagai berikut:
a. Tarif fixed untuk 5 (lima) hari pertama sebesar 0,5% (nol koma lima persen);
b. Tarif harian sebesar 0,1% (nol koma satu persen) per hari hingga jatuh tempo.
3. Denda yang ditetapkan adalah sebesar 0,1% (nol koma satu persen) per hari dari Uang Pinjaman yang dipungut saat penyelesaian pinjaman.
4. Penyelesaian pinjaman:
a. Untuk barang jaminan berupa emas lantakan, perhiasan, dan berlian dapat dilakukan penebusan, ulang gadai, dan dicicil, serta minta tambah.
b. Untuk barang jaminan berupa barang gudang hanya diperbolehkan untuk dilakukan transaksi tebus dan cicilan, diatur dengan ketentuan cicilan
sebagai berikut :

Kode Rubrik Jenis Barang Tenor Cicilan Minimal


15 30 60
1 Alat Rumah Tangga 90% 90% 88%
2 Alat Pertanian 90% 90% 90%
3 Alat Pertukangan 90% 90% 90%
4 Kain/Tekstil 90% 90% 90%
Barang
BG 5 Barang Gudang Lainnya 90% 90% 90% 5%
Gudang
6 Mesin Jahit 90% 90% 90%
7 Sepeda 90% 90% 90%
8 Alat Nelayan 90% 90% 90%
9 Alat Kantor 90% 90% 90%
10 Arloji/Jam 50% 50% 50%
11 Barang Elektrik 90% 85% 80%
12 Handphone 85% 80% 75%
EL Elektronik 10%
13 Kamera 90% 80% 70%
14 Barang Elektronik 90% 80% 70%
15 Komputer/Laptop 90% 80% 70%
16 Mobil 90% 85% 80%
KN Kendaraan 5%
17 Sepeda Motor 90% 85% 80%

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 62/DIR I/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 57/DIR I/2015 tentang Pegadaian Kredit Cepat dan Aman
(KCA) dengan Fitur Fleksi, terdapat perubahan biaya administrasi ditetapkan 1% (satu persen) dari Uang Pinjaman, maksimal sebesar Rp200.000 (dua ratus
ribu rupiah) dengan pembulatan ratusan rupiah ke atas.

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 14/DIR I/2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direksi No. 57/DIR I/2015 tentang Pegadaian Kredit Cepat dan
Aman (KCA) dengan Fitur Fleksi, terdapat perubahan Tarif Sewa Modal & Tarif Denda sebagai berikut :

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 29
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha gadai (lanjutan)

Gadai Fleksi (lanjutan)

Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA Fitur Fleksi


Jenis Sewa Modal GOL Tarif Sewa Modal Lama Per Rubrik Tarif Sewa Modal Baru Per Rubrik
KT KN EL BG KT KN EL
A 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,25% 0,25%
B 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,25% 0,25%
Tarif Sewa fixed (5 hari pertama)
C 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50%
D 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50%
A 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,05% 0,05%
Tarif Sewa harian (mulai hari ke-6 B 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,05% 0,05%
s.d.jatuh tempo) C 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10%
D 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10%

Tarif Denda Pegadaian KCA Fitur Fleksi


Tarif Denda/ Rubrik GOL Tarif Denda Lama Tarif Denda Baru
KT KN EL BG KT KN EL
A 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,05% 0,05%
B 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,05% 0,05%
Tarif Denda per hari (% )
C 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10%
D 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10%

Keterangan:
Kode Rubrik Tipe Jaminan
KT Barang Kantong Perhiasan Emas,Berlian,Logam Mulia,Lantakan Emas,Uang Emas
KN Kendaraan Bermotor Sepeda Motor,Mobil,Mesin Bermotor,Truk
EL Barang Elektronik Handphone,Kamera,Komputer/Laptop,Arloji,Elektronik RT,Elektrik
BG Barang Gudang Alat Rumah Tangga,Alat Tani/Tukang/Nelayan,Mesin Jahit,Kain/Tekstil,Barang Gudang Lainnya,

Gadai Prima

Gadai Prima atau KCA Bebas Sewa Modal adalah Pegadaian KCA dengan sewa modal bertarif sebesar 0% yang diberikan kepada masyarakat terutama
golongan menengah kebawah dengan tenor (jangka waktu) 60 (enam puluh) hari. Persyaratan berlaku untuk salah satu anggota keluarga yang tercantum
dalam Kartu Keluarga, belum memiliki saldo pinjaman KCA Bebas Sewa Modal kecuali anggota keluarga berstatus pelajar/mahasiswa dan berumur tidak
lebih dari 30 (tiga puluh) tahun serta satu nasabah hanya berhak 1 (satu) pinjaman. Berdasarkan Perdir Nomor 29/DIR I/2018 tanggal 29 Maret 2018 tentang
Produk Pegadaian Kredit Cepat dan Aman Bebas Sewa Modal berikut plafon pinjaman dan biaya administrasi :

No. Palfon Uang Pinjaman Biaya Administrasi


1 50.000 s.d 200.000 2.000
2 200.001 s.d 300.000 3.000
3 300.001 s.d 400.000 4.000
4 400.001 s.d 500.000 5.000

Gadai KCA Tabungan Emas

Gadai KCA Tabungan Emas disebut KCA Tabungan Emas adalah Pegadaian KCA dengan barang jaminan berupa Titipan Emas berupa fisik emas Nasabah
yang menggunakan fasilitas titip pada produk tabungan Emas. Barang Jaminan pada KCA Tabungan Emas adalah Titipan Emas yang dilakukan
pemblokiran terhadap saldo Tabungan Emas, persyaratan produk KCA Tabungan Emas adalh telah memiliki rekening Tabungan Emas dan Iidentias
(KTP/SIM/Passpor). Berdasarkan Peraturan Direksi Nomor 42/DIR I/2018 tanggal 04 Mei 2018 tentang Produk Pegadaian Kredit Cepat dan Aman (KCA)
Tabungan Emas terdapat ketentuan penetapan STL yang digunakan adalah STL Perhiasan pada produk Pegadaian KCA, HDLE KCA Tabungan Emas
ditetapkan sebesar harga Buyback yang berlaku pada produk Pegadaian Tabungan Emas, perhitungan tarif Sewa Modal ditetapkan per 15 hari dengan tarif
sebesar 0.75% dari uang pinjaman, dan penetapan rasio taksir sesuai dengan jangka waktu (tenor) pinjaman sebagai berikut :

No. Jangka Waktu Rasio Taksiran


1 30 Hari 98,50%
2 60 Hari 97,00%
3 90 Hari 95,50%
4 120 Hari 94,00%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 30
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha gadai (lanjutan)

Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

Krasida adalah pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian
pinjamannya dilakukan melalui angsuran.

Berdasarkan Keputusan Direksi No. 113/UG.2.00212/2012 tentang Pengalihan Pembinaan Pegadaian Krasida dari Divisi Bisnis Fidusia dan Jasa Lain ke
Divisi Bisnis Gadai, maka Krasida yang sebelumnya masuk dalam kelompok binaan Divisi Bisnis Fidusia dan Jasa Lain dialihkan ke Divisi Bisnis Gadai.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal 01 Oktober 2012. Dengan berlakunya keputusan ini, maka persyaratan usaha dan penetapan perkiraan yang terdapat
pada Buku Pedoman Operasional Pegadaian Krasida (Keputusan Direksi Perum Pegadaian No. 105/US.2.00/2004 tanggal 1 Juni 2004) dinyatakan tidak
berlaku lagi.

Berdasarkan Keputusan Direksi No. 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Keputusan Direksi No. 114/UG.2.00212/2012 tentang Jangka Waktu Kredit, Tarif
Sewa Modal, dan Biaya Adminitrasi Pegadaian Krasida, tarif Sewa Modal dan Biaya Administrasi untuk Krasida ditetapkan sebagai berikut :

1. Tarif Sewa Modal Krasida


Nomor Jangka Waktu Besarnya Tarif (flat per bulan)
1 6 bulan - 12 bulan 1,25%
2 13 bulan - 24 bulan 1,30%
3 25 bulan - 36 bulan 1,40%

2. Biaya Administrasi Krasida


Nomor Pagu Kredit (Rp) Besarnya Biaya Kredit
1 1.000.000 - 2.500.000 10.000
2 2.501.000 - 5.000.000 25.000
3 5.001.000 - 10.000.000 50.000
4 10.001.000 - 15.000.000 100.000
5 15.001.000 - 20.000.000 150.000
6 20.000.000 ke atas 200.000

KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)

KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai melalui agen-agen yang ditunjuk Perusahaan dengan barang jaminan berupa
gabah kering giling. Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan dana untuk melakukan pengolahan sawahnya
mengingat belum diperolehnya dana dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil menunggu kenaikan harga gabah yang
cenderung menurun setelah panen.

Pinjaman usaha syariah

Rahn

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 96 Tahun 2013 tanggal 14 Oktober 2013 tentang Penggolongan dan Pembulatan Marhun Bih , Tarif Ujrah , Persentase
Penetapan Marhun Bih dari Nilai Taksiran, Diskon Ujrah , dan Biaya Administrasi Produk Pegadaian Rahn (Gadai Syariah), ditetapkan perubahan sebagai
berikut :

1. Penggolongan marhun bih

Besaran plafon pinjaman dan pembulatan Marhun Bih semua golongan, ditetapkan sebagai berikut:
Golongan Pinjaman Penggolongan Marhun Bih Pembulatan Marhun Bih (Rp)

A 50.000 - 500.000 10.000


B 550.000 - 1.000.000 50.000
C1 1.050.000 - 2.500.000 50.000
C2 2.550.000 - 5.000.000 50.000
C3 5.100.000 - 10.000.000 100.000
C4 10.100.000 - 15.000.000 100.000
D1 15.100.000 - 20.000.000 100.000
D2 Diatas 20.100.000 100.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 31
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn (lanjutan)

2. Tarif Ujrah

Tarif Ujrah dihitung menggunakan persentase dari nilai taksiran dengan dihitung per 10 hari penyimpanan (gudang) sesuai penggolongan marhun bih
dan jenis marhun yang disimpan meliputi emas (untuk marhun emas) dan non emas (untuk marhun selain emas seperti elektronik, alat rumah tangga,
dan kendaraan), dan dari konstanta dengan tarif sebagai berikut :

Golongan Marhun Bih (Rp) Tarif Lama Tarif Baru


Pinjaman Emas Elektronik Kendaraan Emas Non Emas
A 50.000 - 500.000 45 45 45 0,45% 0,45%
B1 550.000 - 1.000.000 73 75 78 0,71% 0,72%
B2 1.050.000 - 2.500.000 79 80 82 0,71% 0,72%
B3 2.550.000 - 5.000.000 79 80 82 0,71% 0,72%
C1 5.100.000 - 10.000.000 79 80 82 0,71% 0,72%
C2 10.100.000 - 15.000.000 79 80 82 0,71% 0,72%
C3 15.100.000 - 20.000.000 62 65 70 0,71% 0,72%
D Diatas 20.100.000 62 65 70 0,62% 0,65%

3. Persentase marhun bih terhadap nilai taksiran jaminan


Golongan Marhun Bih (Rp) Tarif Lama Tarif Baru
Pinjaman Emas Elektronik Kendaraan Persentase Penentuan MB dari Taksiran
untuk Marhun Emas dan Non Emas
A 50.000 - 500.000 95% 95% 95% 95%
B1 550.000 - 1.000.000 92% 92% 92% 92%
B2 1.050.000 - 2.500.000 91% 91% 91% 92%
B3 2.550.000 - 5.000.000 91% 91% 91% 92%
C1 5.100.000 - 10.000.000 91% 91% 91% 92%
C2 10.100.000 - 15.000.000 91% 91% 91% 92%
C3 15.100.000 - 20.000.000 93% 93% 93% 92%
D Diatas 20.100.000 93% 93% 93% 93%

4. Diskon Ujrah
Besarnya Marhun Bih "P/N" Tarif Diskon Besarnya Marhun Bih Tarif Diskon
91% - 92,0% x Taksiran 2,20% 45% - 45,9% x Taksiran 51,70%
90% - 90,9% x Taksiran 3,30% 44% - 44,9% x Taksiran 52,70%
89% - 89,9% x Taksiran 4,30% 43% - 43,9% x Taksiran 53,80%
88% - 88,9% x Taksiran 5,40% 42% - 42,9% x Taksiran 54,90%
87% - 87,9% x Taksiran 6,50% 41% - 41,9% x Taksiran 56,00%
86% - 86,9% x Taksiran 7,60% 40% - 40,9% x Taksiran 57,00%
85% - 85,9% x Taksiran 8,70% 39% - 39,9% x Taksiran 58,10%
84% - 84,9% x Taksiran 9,70% 38% - 38,9% x Taksiran 59,20%
83% - 83,9% x Taksiran 10,80% 37% - 37,9% x Taksiran 60,30%
82% - 82,9% x Taksiran 11,90% 36% - 36,9% x Taksiran 61,30%
81% - 81,9% x Taksiran 13,00% 35% - 35,9% x Taksiran 62,40%
80% - 80,9% x Taksiran 14,00% 34% - 34,9% x Taksiran 63,50%
79% - 79,9% x Taksiran 15,10% 33% - 33,9% x Taksiran 64,60%
78% - 78,9% x Taksiran 16,20% 32% - 32,9% x Taksiran 65,60%
77% - 77,9% x Taksiran 17,30% 31% - 31,9% x Taksiran 66,70%
76% - 76,9% x Taksiran 18,30% 30% - 30,9% x Taksiran 67,80%
75% - 75,9% x Taksiran 19,40% 29% - 29,9% x Taksiran 68,90%
74% - 74,9% x Taksiran 20,50% 28% - 28,9% x Taksiran 69,90%
73% - 73,9% x Taksiran 21,60% 27% - 27,9% x Taksiran 71,00%
72% - 72,9% x Taksiran 22,60% 26% - 26,9% x Taksiran 72,10%
71% - 71,9% x Taksiran 23,70% 25% - 25,9% x Taksiran 73,20%
70% - 70,9% x Taksiran 24,80% 24% - 24,9% x Taksiran 74,20%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 32
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn (lanjutan)

4. Diskon Ujrah (lanjutan)

Besarnya Marhun Bih "P/N" Tarif Diskon Besarnya Marhun Bih Tarif Diskon
69% - 69,9% x Taksiran 25,90% 23% - 23,9% x Taksiran 75,30%
68% - 68,9% x Taksiran 26,90% 22% - 22,9% x Taksiran 76,40%
67% - 67,9% x Taksiran 28,00% 21% - 21,9% x Taksiran 77,50%
66% - 66,9% x Taksiran 29,10% 20% - 20,9% x Taksiran 78,50%
65% - 65,9% x Taksiran 30,20% 19% - 19,9% x Taksiran 79,60%
64% - 64,9% x Taksiran 31,20% 18% - 18,9% x Taksiran 80,70%
63% - 63,9% x Taksiran 32,30% 17% - 17,9% x Taksiran 81,80%
62% - 62,9% x Taksiran 33,40% 16% - 16,9% x Taksiran 82,80%
61% - 61,9% x Taksiran 34,50% 15% - 15,9% x Taksiran 83,90%
60% - 60,9% x Taksiran 35,50% 14% - 14,9% x Taksiran 85,00%
59% - 59,9% x Taksiran 36,60% 13% - 13,9% x Taksiran 86,10%
58% - 58,9% x Taksiran 37,70% 12% - 12,9% x Taksiran 87,10%
57% - 57,9% x Taksiran 38,80% 11% - 11,9% x Taksiran 88,20%
56% - 56,9% x Taksiran 39,80% 10% - 10,9% x Taksiran 89,30%
55% - 55,9% x Taksiran 40,90% 9% - 9,9% x Taksiran 90,40%
54% - 54,9% x Taksiran 42,00% 8% - 8,9% x Taksiran 91,40%
53% - 53,9% x Taksiran 43,10% 7% - 7,9% x Taksiran 92,50%
52% - 52,9% x Taksiran 44,10% 6% - 6,9% x Taksiran 93,60%
51% - 51,9% x Taksiran 45,20% 5% - 5,9% x Taksiran 94,70%
50% - 50,9% x Taksiran 46,30% 4% - 4,9% x Taksiran 95,70%
49% - 49,9% x Taksiran 47,40% 3% - 3,9% x Taksiran 96,80%
48% - 48,9% x Taksiran 48,40% 2% - 2,9% x Taksiran 97,90%
47% - 47,9% x Taksiran 49,50% 1% - 1,9% x Taksiran 99,00%
46% - 46,9% x Taksiran 50,60%

5. Biaya administrasi

Golongan Pinjaman Penggolongan Marhun Bih Pembulatan Marhun Bih


(Rp)
A 50.000 - 500.000 2.000
B1 550.000 - 1.000.000 8.000
B2 1.050.000 - 2.500.000 15.000
B3 2.550.000 - 5.000.000 25.000
C1 5.100.000 - 10.000.000 40.000
C2 10.100.000 - 15.000.000 60.000
C3 15.100.000 - 20.000.000 80.000
D Diatas 20.100.000 100.000

Peraturan Direksi No. 38 tahun 2014 tentang Kenaikan Tarif Sewa Modal KCA dan Ijarah Rahn golongan B, C, D untuk Kantor Cabang Syariah dan Unit
Pelayanan, sebagai berikut :

a. Golongan A tetap (tidak naik);


b. Golongan B sebesar 1,2% (satu koma dua persen) per tahun atau 0,03% (nol koma nol tiga) per 10 (sepuluh) hari;
c. Golongan C sebesar 1% (satu persen) per tahun atau 0,028% (nol koma nol dua puluh delapan persen) per 10 (sepuluh) hari;
d. Golongan D Kantong sebesar 3,60% (tiga koma enam persen) per tahun atau 0,01% (nol koma nol satu persen) per 10 (sepuluh) hari;

Ijarah Rahn
Golongan Per 15 Hari Per 30 Hari Per 120 Hari Setahun Per 10 Hari Per 30 Hari Per 120 Setahun
A 0,45 1,35 5,4 16,2 0,45 1,35 5,4 16,2
B 0,71 2,13 8,52 25,56 0,74 2,22 8,88 26,76
C 0,71 2,13 8,52 25,56 0,74 2,22 8,88 26,76
D kantong 0,62 1,86 7,44 22,32 0,648 1.944 7.776 23,32
D gudang 0,62 1,86 7,44 22,32 0,72 2,16 8,64 23,92

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 33
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn (lanjutan)

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 19 Tahun 2015 tanggal 12 Maret 2015 diberlakukan Tarif Ujrah sebagai pengganti Tarif Ujrah Peraturan Direksi No.
38 tahun 2014 tentang Kenaikan Tarif Sewa Modal KCA dan Ijarah Rahn Golongan B, C, dan D untuk Kantor Cabang Syariah dan Unit Pelayanan, sebagai
berikut:
a. Golongan A sebesar 0,45% (nol koma empat lima persen) per 10 (sepuluh) hari;
b. Golongan B sebesar 0,71% (nol koma tujuh satu persen) per 10 (sepuluh) hari;
c. Golongan C sebesar 0,71% (nol koma tujuh satu persen) per 10 (sepuluh) hari;
d. Golongan D Kantong sebesar 0,62% (nol koma enam dua persen) per 10 (sepuluh) hari;
e. Golongan D Gudang sebesar 0,65% (nol koma enam lima persen) per 10 (sepuluh) hari.

Tarif Ujrah
Golongan Pinjaman Pagu Kredit (Rp) Tarif Lama Tarif Baru
Emas Non Emas Emas Non Emas
A 50.000 - 500.000 0,45% 0,45% 0,45% 0,45%
B1 550.000 - 1.000.000 0,71% 0,72% 0,71% 0,71%
B2 1.050.000 - 2.500.000 0,71% 0,72% 0,71% 0,71%
B3 2.550.000 - 5.000.000 0,71% 0,72% 0,71% 0,71%
C1 5.100.000 - 10.000.000 0,71% 0,72% 0,71% 0,71%
C2 10.000.000 - 15.000.000 0,71% 0,72% 0,71% 0,71%
C3 15.100.000 - 20.000.000 0,71% 0,72% 0,71% 0,71%
D Diatas 20.100.000 0,62% 0,65% 0,62% 0,65%

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 92/DIR I/2017 tanggal 20 September 2017 selanjutnya diperbarui Peraturan Direksi No. 109/DIR I/2017 tanggal 17
Oktober tentang Penggolongan dan Pembulatan Marhun Bih , Persentase Marhun Bih dari Nilai Taksiran, Mu'nah Akad, Mu'nah Pemeliharaan dan Diskon
Mu'nah Produk Pegadaian Rahn , terdapat perubahan sebagai berikut:

1. Penggolongan, Pembulatan dan Presentase Marhun Bih dari Nilai Taksiran

BATAS MARHUN BIH


Batas Marhun Bih
Golongan Maksimum Marhun Bih Pembulatan Marhun Bih
( n% x Taksiran)
A 50.000 s.d. 500.000 95% 10,000
B1 510.000 s.d. 1.000.000 92% 10,000
B2 1.010.000 s.d. 2.500.000 92% 10,000
B3 2.550.000 s.d. 5.000.000 92% 50,000
C1 5.050.000 s.d. 10.000.000 92% 50,000
C2 10.500.000 s.d. 15.000.000 92% 50,000
C3 15.050.000 s.d. 20.000.000 92% 50,000
D 20.050.000 s.d. 100.000.000 93% 50,000
D1 100.050.000 s.d. 200.000.000 93% 50,000
D2 200.050.000 s.d. 300.000.000 93% 50,000
D3 300.050.000 s.d. 400.000.000 93% 50,000
D4 400.050.000 s.d. 500.000.000 93% 50,000
D5 500.050.000 s.d. 750.000.000 93% 50,000
D6 750.050.000 s.d. 1.000.000.000 93% 50,000
D7 1.000.050.000 s.d. Ke Atas 93% 50,000

Besaran Miminum Marhun Bih adalah sebsar 1% (satu per seratus) dari nilai taksiran.

2. Tarif Mu'nah Akad dan Mu'nah Pemeliharaan

Diskon Mu'nah Akad Mu'nah Pemeliharaan


Golongan Tarif Mu'nah Akad
% Diskon Besarnya Diskon Per 10 (Sepuluh) Harian
A 125,000 98% 123.000 2.000 0.45 % x Taksiran
B1 125,000 92% 115.000 10.000 0.71% x Taksiran
B2 125,000 84% 105.000 20.000 0.71% x Taksiran
B3 125,000 72% 90.000 35.000 0.71% x Taksiran

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 34
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn (lanjutan)

2. Tarif Mu'nah Akad dan Mu'nah Pemeliharaan (lanjutan)


Diskon Mu'nah Akad Mu'nah Pemeliharaan
Golongan Tarif Mu'nah Akad
% Diskon Besarnya Diskon Per 10 (Sepuluh) Harian
C1 125,000 60% 75.000 50.000 0.71% x Taksiran
C2 125,000 40% 50.000 75.000 0.71% x Taksiran
C3 125,000 20% 25.000 100.000 0.71% x Taksiran
D 125,000 - 125.000 0.62% x Taksiran
D1 125,000 - 125.000 0.62% x Taksiran
D2 125,000 - 125.000 0.62% x Taksiran
D3 125,000 - 125.000 0.62% x Taksiran
D4 125,000 - 125.000 0.62% x Taksiran
D5 125,000 - 125.000 0.62% x Taksiran
D6 125,000 - 125.000 0.62% x Taksiran
D7 125,000 - 125.000 0.62% x Taksiran

Mu'nah Akad dibayarkan oleh rahin pada saat melakukan transaksi akad baru, ulang gadai (perpanjang), cicil dan minta tambah, Mu'nah Akad
ditetapkan sebesar Rp. 125,000,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah).

Mu'nah Pemeliharaan dibayarkan oleh rahin pada saat melakukan transaksi pelunasan, ulang gadai (perpanjang), cicil dan minta tambah, Mu'nah
Pemeliharaan ditetapkan per 10 (sepuluh) harian dihitung dari nilai taksiran Marhun.

3. Diskon Mu'nah

Rahin yang menerima marhun bih di bawah batas maksimal diberikan diskon mu'nah dengan tarif sebagai berikut:
Besarnya Marhun Bih "P/N" Besarnya Marhun Bih "P/N"
Tarif Diskon Tarif Diskon
Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas
92,0% 100,0% 0,0% 77,0% 77,4% 16,1%
91,5% 91,9% 0,3% 76,5% 76,9% 16,6%
91,0% 91,4% 0,9% 76,0% 76,4% 17,2%
90,5% 90,9% 1,4% 75,5% 75,9% 17,7%
90,0% 90,4% 2,0% 75,0% 75,4% 18,3%
89,5% 89,9% 2,5% 74,5% 74,9% 18,8%
89,0% 89,4% 3,0% 74,0% 74,4% 19,3%
88,5% 88,9% 3,6% 73,5% 73,9% 19,9%
88,0% 88,4% 4,1% 73,0% 73,4% 20,4%
87,5% 87,9% 4,7% 72,5% 72,9% 21,0%
87,0% 87,4% 5,2% 72,0% 72,4% 21,5%
86,5% 86,9% 5,8% 71,5% 71,9% 22,1%
86,0% 86,4% 6,3% 71,0% 71,4% 22,6%
85,5% 85,9% 6,8% 70,5% 70,9% 23,2%
85,0% 85,4% 7,4% 70,0% 70,4% 23,7%
84,5% 84,9% 7,9% 69,5% 69,9% 24,2%
84,0% 84,4% 8,5% 69,0% 69,4% 24,8%
83,5% 83,9% 9,0% 68,5% 68,9% 25,3%
83,0% 83,4% 9,6% 68,0% 68,4% 25,9%
82,5% 82,9% 10,1% 67,5% 67,9% 26,4%
82,0% 82,4% 10,7% 67,0% 67,4% 27,0%
81,5% 81,9% 11,2% 66,5% 66,9% 27,5%
81,0% 81,4% 11,7% 66,0% 66,4% 28,0%
80,5% 80,9% 12,3% 65,5% 65,9% 28,6%
80,0% 80,4% 12,8% 65,0% 65,4% 29,1%
79,5% 79,9% 13,4% 64,5% 64,9% 29,7%
79,0% 79,4% 13,9% 64,0% 64,4% 30,2%
78,5% 78,9% 14,5% 63,5% 63,9% 30,8%
78,0% 78,4% 15,0% 63,0% 63,4% 31,3%
77,5% 77,9% 15,5% 62,5% 62,9% 31,8%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 35
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn (lanjutan)

3. Diskon Mu'nah

Rahin yang menerima marhun bih di bawah batas maksimal diberikan diskon mu'nah dengan tarif sebagai berikut:

Besarnya Marhun Bih "P/N" Besarnya Marhun Bih "P/N"


Tarif Diskon Tarif Diskon
Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas
62,0% 62,4% 32,4% 38,0% 38,4% 58,5%
61,5% 61,9% 32,9% 37,5% 37,9% 59,0%
61,0% 61,4% 33,5% 37,0% 37,4% 59,6%
60,5% 60,9% 34,0% 36,5% 36,9% 60,1%
60,0% 60,4% 34,6% 36,0% 36,4% 60,7%
59,5% 59,9% 35,1% 35,5% 35,9% 61,2%
59,0% 59,4% 35,7% 35,0% 35,4% 61,7%
58,5% 58,9% 36,2% 34,5% 34,9% 62,3%
58,0% 58,4% 36,7% 34,0% 34,4% 62,8%
57,5% 57,9% 37,3% 33,5% 33,9% 63,4%
57,0% 57,4% 37,8% 33,0% 33,4% 63,9%
56,5% 56,9% 38,4% 32,5% 32,9% 64,5%
56,0% 56,4% 38,9% 32,0% 32,4% 65,0%
55,5% 55,9% 39,5% 31,5% 31,9% 65,5%
55,0% 55,4% 40,0% 31,0% 31,4% 66,1%
54,5% 54,9% 40,5% 30,5% 30,9% 66,6%
54,0% 54,4% 41,1% 30,0% 30,4% 67,2%
53,5% 53,9% 41,6% 29,5% 29,9% 67,7%
53,0% 53,4% 42,2% 29,0% 29,4% 68,3%
52,5% 52,9% 42,7% 28,5% 28,9% 68,8%
52,0% 52,4% 43,3% 28,0% 28,4% 69,3%
51,5% 51,9% 43,8% 27,5% 27,9% 69,9%
51,0% 51,4% 44,3% 27,0% 27,4% 70,4%
50,5% 50,9% 44,9% 26,5% 26,9% 71,0%
50,0% 50,4% 45,4% 26,0% 26,4% 71,5%
49,5% 49,9% 46,0% 25,5% 25,9% 72,1%
49,0% 49,4% 46,5% 25,0% 25,4% 72,1%
48,5% 48,9% 47,1% 24,5% 24,9% 72,6%
48,0% 48,4% 47,6% 24,0% 24,4% 73,2%
47,5% 47,9% 48,2% 23,5% 23,9% 74,2%
47,0% 47,4% 48,7% 23,5% 23,9% 74,2%
46,5% 46,9% 49,2% 23,0% 23,4% 74,8%
46,0% 46,4% 49,8% 22,5% 22,9% 75,3%
45,5% 45,9% 50,3% 22,0% 22,4% 75,9%
45,0% 45,4% 50,9% 21,5% 21,9% 76,4%
44,5% 44,9% 51,4% 21,0% 21,4% 77,0%
44,0% 44,4% 52,0% 20,5% 20,9% 77,5%
43,5% 43,9% 52,5% 20,0% 20,4% 78,0%
43,0% 43,4% 53,0% 19,5% 19,9% 78,6%
42,5% 42,9% 53,6% 19,0% 19,4% 79,1%
42,0% 42,4% 54,1% 18,5% 18,9% 79,7%
41,5% 41,9% 54,7% 18,0% 18,4% 80,2%
41,0% 41,4% 55,2% 17,5% 17,9% 80,8%
40,5% 40,9% 55,8% 17,0% 17,4% 81,3%
40,0% 40,4% 56,3% 16,5% 16,9% 81,8%
39,5% 39,9% 56,8% 16,0% 16,4% 82,4%
39,0% 39,4% 57,4% 15,5% 15,9% 82,9%
38,5% 38,9% 57,9% 15,0% 15,4% 83,5%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 36
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn (lanjutan)

3. Diskon Mu'nah

Rahin yang menerima marhun bih di bawah batas maksimal diberikan diskon mu'nah dengan tarif sebagai berikut:

Besarnya Marhun Bih "P/N" Besarnya Marhun Bih "P/N"


Tarif Diskon Tarif Diskon
Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas
14,5% 14,9% 84,0% 7,5% 7,9% 91,6%
14,0% 14,4% 84,6% 7,0% 7,4% 92,2%
13,5% 13,9% 85,1% 6,5% 6,9% 92,7%
13,0% 13,4% 85,7% 6,0% 6,4% 93,3%
12,5% 12,9% 86,2% 5,5% 5,9% 93,8%
12,0% 12,4% 86,7% 5,0% 5,4% 94,3%
11,5% 11,9% 87,3% 4,5% 4,9% 94,9%
11,0% 11,4% 87,8% 4,0% 4,4% 95,4%
10,5% 10,9% 88,4% 3,5% 3,9% 96,0%
10,0% 10,4% 88,9% 3,0% 3,4% 96,5%
9,5% 9,9% 89,5% 2,5% 2,9% 97,1%
9,0% 9,4% 90,0% 2,0% 2,4% 97,6%
8,5% 8,9% 90,5% 1,5% 1,9% 98,2%
8,0% 8,4% 91,1% 1,0% 0,0% 0,0%

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 14/DIR I/2018 tanggal 30 Januari 2018 tentang Mu'nah Akad Pada Produk Pegadaian Rahn, mu'nah akad dihitung
berdasarkan nilai taksiran dan dikenakan ketika Rahin melakukan Akad Baru, Ulang Rahn (perpanjang), Cicil dan Minta Tambah. Besaran mu'nah akad
ditetapkan sebesar Rp125.000,- (seratus duapuluh lima ribu rupiah), rahin diberikan diskon mu'nah akad berdasarkan kelompok/tiering taksiran
sebagaimana tabel berikut :

Besaran Mu'nah Diskon Mu'nah Akad Mu'nah Akad


Kelompok Tiering Taksiran (Rp.)
Akad (Rp.) (%) ( Rp. ) Bersih (Rp.)
1 52.632 s.d. 526.316 125.000 98% 122.500 2.500
2 526.317 s.d. 1.086.957 125.000 92% 115.000 10.000
3 1.086.958 s.d. 2.717.391 125.000 84% 105.000 20.000
4 2.717.392 s.d. 5.434.783 125.000 72% 90.000 35.000
5 5.434.784 s.d. 10.869.565 125.000 60% 75.000 50.000
6 10.869.566 s.d. 16.304.348 125.000 40% 50.000 75.000
7 16.304.349 s.d. 21.739.130 125.000 20% 25.000 100.000
8 21.739.131 s.d. Ke Atas 125.000 0% 0 125.000

Rahn Bisnis

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 68 Tahun 2014 tentang Perlakuan Khusus pada Rahn untuk Marhun Bih tertentu tarif untuk Rahn dengan Marhun Bih
diatas Rp300.000.000 diatur sebagai berikut:
1. Rahn Bisnis adalah pemberian pinjaman dengan skema produk Pegadaian Rahn dengan batasan M arhun B ih tertentu, tarif khusus, dan batasan
lainnya dengan tujuan meningkatkan jumlah Rahin , memperluas pangsa pasar untuk segmen pelaku usaha yang belum terlayani secara optimal, dan
memberikan pilihan pendanaan kepada Rahin yang sensitif dengan Tingkat Ujrah pasar;
2. Layanan Rahn Bisnis diberikan hanya melalui Kantor Cabang Pegadaian Syariah (CPS). Sedangkan untuk syarat pinjaman, pedoman menaksir dan
prosedur operasional serta ketentuan operasional Rahn Bisnis mengacu kepada SOP Pegadaian Rahn , kecuali yang diatur khusus dalam Peraturan
3. Marhun Bih Rahn Bisnis dikelompokan menjadi dua golongan sebagai berikut:
Golongan Marhun Bih (Rp) Jangka Waktu
D1 300.000.000 - 499.900.000 120 hari
D2 500.000.000 ke atas 120 hari
4. Batas maksimum Marhun Bih Rahn Bisnis ditetapkan sebagai berikut:
a. Marhun emas sebesar 86,5% (delapan puluh enam koma lima per seratus) dikalikan taksiran dengan pembulatan Rp100.000 (seratus ribu) ke
b. Marhun gudang sebesar 93% (sembilan puluh tiga per seratus) dikalikan taksiran dengan pembulatan Rp100.000 (seratus ribu) ke atas.
c. Batas minimum Marhun Bih Rahn Bisnis adalah 25% dikalikan taksiran dan/ atau sesuai batas minimum Rahn Bisnis Golongan D1.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 37
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn Bisnis (lanjutan)

5. Biaya Administrasi Rahn Bisnis ditetapkan sebesar Rp100.000 untuk setiap akad dan dipungut dari Rahin bersamaan dengan proses pencairan;
6. Ujrah Rahn Bisnis
a. Ujrah dihitung per sepuluh hari yang besarannya ditetapkan sebagai berikut:
Golongan Marhun Bih (Rp) Tarif Ujrah per 10 hari
D1 300.000.000 - 499.900.000 0,5% x taksiran
D2 500.000.000 ke atas 0,45% x taksiran

b. Tata cara perhitungan Ujrah mengacu kepada perhitungan Ujrah Pegadaian Rahn;
c. Pembulatan Tarif Ujrah adalah Rp100 (seratus rupiah) ke atas;
d. Apabila nilai Marhun Bih kurang dari 86% dikalikan nilai taksiran, Rahin diberikan Diskon Ujrah .

Diskon Ujrah Rahn Bisnis

Besarnya Marhun Bih Tarif Diskon Besarnya Marhun Bih Tarif Diskon
86,00% 0,00% 54% - 54,9% 36,37%
85% - 85,9% 0,45% 53% - 53,9% 37,53%
84% - 84,9% 1,61% 52% - 52,9% 38,69%
83% - 83,9% 2,76% 51% - 51,9% 39,85%
82% - 82,9% 3,92% 50% - 50,9% 41,01%
81% - 81,9% 5,08% 49% - 49,9% 42,17%
80% - 80,9% 6,24% 48% - 48,9% 43,33%
79% - 79,9% 7,40% 47% - 47,9% 44,49%
78% - 78,9% 8,56% 46% - 46,9% 45,65%
77% - 77,9% 9,72% 45% - 45,9% 0,468
76% - 76,9% 10,88% 44% - 44,9% 47,96%
75% - 75,9% 12,04% 43% - 43,9% 49,12%
74% - 74,9% 13,20% 42% - 42,9% 50,28%
73% - 73,9% 14,35% 41% - 41,9% 51,44%
72% - 72,9% 15,51% 40% - 40,9% 52,60%
71% - 71,9% 16,67% 39% - 39,9% 53,76%
70% - 70,9% 17,83% 38% - 38,9% 54,92%
69% - 69,9% 18,99% 37% - 37,9% 56,08%
68% - 68,9% 20,15% 36% - 36,9% 57,24%
67% - 67,9% 21,31% 35% - 35,9% 58,39%
66% - 66,9% 22,47% 34% - 34,9% 59,55%
65% - 65,9% 23,63% 33% - 33,9% 60,71%
64% - 64,9% 24,78% 32% - 32,9% 61,87%
63% - 63,9% 25,94% 31% - 31,9% 63,03%
62% - 62,9% 27,10% 30% - 30,9% 64,19%
61% - 61,9% 28,26% 29% - 29,9% 65,35%
60% - 60,9% 29,42% 28% - 28,9% 66,51%
59% - 59,9% 30,58% 27% - 27,9% 67,67%
58% - 58,9% 31,74% 26% - 26,9% 68,82%
57% - 57,9% 32,90% 25% - 25,9% 69,98%
56% - 56,9% 34,06% 24% - 24,9% 0
55% - 55,9% 35,22% (minimal UP adalah 25% taksiran)

7. Penyelesaian Akad Rahn Bisnis hanya dapat dilakukan dengan cara penebusan atau konversi akad yaitu dengan cara tebus sekaligus dan melakukan
akad baru sesuai ketentuan, dan tidak diberikan fasilitas transaksi Rahn Ulang berupa Minta Tambah, Cicilan, Rahn Ulang Otomatis, dan Rahn Ulang
Khusus.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 38
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn Bisnis (Lanjutan)

8. Peraturan Direksi yang mengatur tentang perpanjangan jangka waktu Rahn Bisnis, diantaranya:
a. Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 85 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014, masa berlaku untuk Rahn Bisnis diperpanjang sampai dengan
30 Juni 2015;
b. Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 40/BISNIS I/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direksi No. 68 Tahun
2014 tentang Perlakuan Khusus pada Pegadaian Rahn untuk Marhun Bih Tertentu, masa berlaku Rahn Bisnis diperpanjang sampai dengan
tanggal 31 September 2015;
c. Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 52/DIR I/2015 tanggal 9 Oktober 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Direksi No. 68 Tahun 2014
tentang Perlakuan Khusus pada Pegadaian Rahn untuk Marhun Bih tertentu, Rahn Bisnis diperpanjang lagi masa berlakunya sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016.

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 47/DIR I/2016 tanggal 28 Juli 2016 tentang Biaya Administrasi dan Mu'nah pada Pegadaian Rahn dengan Tarif Bisnis
terdapat perubahan sebagai berikut:
1. Maksud dan Tujuan dari Rahn Bisnis :
a. Yang dimaksud Pegadaian Rahn dengan Tarif Bisnis adalah tarif Biaya Administrasi dan mu'nah pada pinjaman dengan skema produk Pegadaian
Rahn dengan marhun tertentu;
b. Layanan Pegadaian Rahn dengan Tarif Bisnis ini diberi nama Rahn Bisnis;
c. Tujuan Rahn Bisnis adalah untuk meningkatkan jumlah Rahin , meningkatkan portofolio bisnis, memperluas pangsa pasar untuk segmen nasabah
pelaku usaha yang selama ini belum maksimal terlayani, dan memberikan pilihan pendanaan kepada Rahin yang sensitif dengan tingkat Tarif
Mu'nah pasar.
2. Ketentuan Umum pada Rahn Bisnis:
a. Layanan Rahn Bisnis diberikan kepada masyarakat (calon Rahin ) melalui Kantor Cabang Pegadaian Syariah (CPS) dan Unit Pelayanan Syariah
(UPS);
b. Marhun yang diterima dalam Rahn Bisnis adalah emas perhiasan tanpa berlian, emas batangan dan emas lantakan;
c. Syarat pinjaman, pedoman menaksir, dan prosedur operasional serta ketentuan operasional Rahn Bisnis mengacu kepada Standard Operating
Procedure (SOP) Pegadaian Rahn , Peraturan Direksi dan Keputusan Direksi, serta ketentuan lainnya terkait Pegadaian Rahn , kecuali yang diatur
khusus dalam Peraturan Direksi ini.

3. Marhun Bih Rahn Bisnis dikelompokkan sebagai berikut:


Marhun Bih (Rupiah)
100.000.000 - 200.000.000
200.100.000 - 300.000.000
300.100.000 - 400.000.000
400.100.000 - 500.000.000
500.100.000 - 750.000.000
750.100.000 - 1.000.000.000
1.000.100.000 - ke atas

a. Maksimum Marhun Bih per Surat Bukti Rahn (SBR) adalah sebesar 87% dikalikan taksiran dengan pembulatan Rp100.000 ke atas;
b. Batas Maksimum Marhun Bih ditetapkan sesuai Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) yang diatur dalam Peraturan Direksi tersendiri;
c. Batas Maksimal Marhun Bih yang disalurkan melalui Unit Pelayanan Syariah adalah sebesar Rp300.000.000,-;
d. Minimal Marhun Bih sebesar 25% dari taksiran.

4. Biaya Administrasi Rahn Bisnis ditetapkan sebesar Rp100.000,- untuk setiap akad dan dipungut dari rahin bersamaan dengan proses pencairan;

5. Tarif Mu'nah :
Marhun Bih (Rupiah) Tarif Bisnis per 10 hari
100.000.000 - 200.000.000 0,55%
200.100.000 - 300.000.000 0,52%
300.100.000 - 400.000.000 0,49%
400.100.000 - 500.000.000 0,46%
500.100.000 - 750.000.000 0,43%
750.100.000 - 1.000.000.000 0,41%
1.000.100.000 - ke atas 0,38%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 39
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn Bisnis (Lanjutan)

a. Tata cara perhitungan Mu'nah mengacu kepada perhitungan mu'nah/ujrah Pegadaian Rahn ;
b. Pembulatan Tarif Mu'nah adalah Rp100 rupiah ke atas;
c. Apabila nilai Marhun Bih kurang dari 87% dikalikan nilai taksiran, Rahin diberikan Diskon Mu'nah sesuai dengan tabel berikut :

Diskon Mu'nah
Besarnya Marhun Bih Tarif Diskon Besarnya Marhun Bih Tarif Diskon
87,00% 0,00% 55% - 55,9% 36,26%
86% - 86,9% 0,63% 54% - 54,9% 37,41%
85% - 85,9% 1,78% 53% - 53,9% 38,56%
84% - 84,9% 2,93% 52% - 52,9% 39,71%
83% - 83,9% 4,08% 51% - 51,9% 40,86%
82% - 82,9% 5,23% 50% - 50,9% 42,01%
81% - 81,9% 6,38% 49% - 49,9% 43,16%
80% - 80,9% 7,53% 48% - 48,9% 44,31%
79% - 79,9% 8,68% 48% - 48,9% 45,46%
78% - 78,9% 9,83% 47% - 47,9% 46,61%
77% - 77,9% 10,98% 46% - 46,9% 47,76%
76% - 76,9% 12,13% 45% - 45,9% 48,91%
75% - 75,9% 13,28% 44% - 44,9% 50,06%
74% - 74,9% 14,43% 43% - 43,9% 51,21%
73% - 73,9% 15,57% 42% - 42,9% 52,36%
72% - 72,9% 16,72% 41% - 41,9% 53,51%
71% - 71,9% 17,87% 40% - 40,9% 54,66%
70% - 70,9% 19,02% 39% - 39,9% 55,80%
69% - 69,9% 20,17% 38% - 38,9% 56,95%
68% - 68,9% 21,32% 37% - 37,9% 58,10%
67% - 67,9% 22,47% 36% - 36,9% 59,25%
66% - 66,9% 23,62% 35% - 35,9% 60,40%
65% - 65,9% 24,77% 34% - 34,9% 61,55%
64% - 64,9% 25,92% 33% - 33,9% 62,70%
63% - 63,9% 27,07% 32% - 32,9% 63,85%
62% - 62,9% 28,22% 31% - 31,9% 65,00%
61% - 61,9% 29,37% 30% - 30,9% 66,15%
60% - 60,9% 30,52% 29% - 29,9% 67,30%
59% - 59,9% 31,67% 28% - 28,9% 68,45%
58% - 58,9% 32,82% 27% - 27,9% 69,60%
57% - 57,9% 33,97% 26% - 26,9% 70,75%
56% - 56,9% 35,11% Minimal MB = 25% x taksiran

6. Penyelesaian akad Rahn Bisnis dapat dilakukan dengan cara Penebusan, Ulang Gadai, Cicil, dan Minta Tambah. Konversi akad dari Rahn Bisnis ke
Rahn reguler atau produk lainnya hanya dapat dilakukan dengan cara penebusan, dan kemudian melakukan akad baru sesuai jenis produknya. Rahin
tidak diperbolehkan melakukan Gadai Ulang Khusus (GUK).

7. Marhun Rahn Bisnis disimpan dalam kelompok tersendiri dan merujuk pada pola penyimpanan marhun sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Khusus
untuk Rahn Bisnis dengan marhun barang gudang sebelum berlakunya Peraturan Direksi ini dapat dilakukan perpanjangan sebanyak 1 (satu) kali
terhitung sejak berlakunya Peraturan Direksi ini.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 40
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn Fleksi

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 103/DIR I/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Pegadaian Rahn dengan Fitur Fleksi adalah fitur dari Pegadaian
Rahn yang mu'nah -nya dihitung harian dengan jangka waktu pinjaman maksimal 10 hari, 30 hari dan 60 hari. Masa penyimpanan marhun minimal 5 hari.

Besaran Patok Taksir khusus untuk marhun non emas adalah:

Kelompok Marhun Jenis Marhun Akad 10 hari Akad 30 hari Akad 60 hari

Alat Rumah Tangga 90 90 88


Alat Pertanian 90 90 90
Alat Pertukangan 90 90 90
Kain Tekstil 90 90 90
Barang Gudang Lainnya 90 80 70
Gudang
Mesin Jahit 90 90 90
Sepeda 90 90 90
Alat Nelayan 90 90 90
Alat Kantor 90 90 90
Alat Rumah Tangga 90 90 90
Arloji 50 50 50
Barang Elektrik 90 85 80
Handphone 85 80 75
Elektronik Kamera 90 80 70
Barang Elektronik 90 80 70
Komputer/Laptop 90 80 70
Televisi 90 85 80
Mobil 90 85 80
Kendaraan
Motor 90 85 80

Besaran Marhun Bih ditetapkan sebagai berikut:


Jangka Waktu Maksimum Marhun Bih
10 hari 96% x taksiran
30 hari 94% x taksiran
60 hari 93% x taksiran

Hal yang terkait dengan Rahn Fleksi :


a. Rahin dapat melakukan rahn ulang berupa perpanjangan, cicilan, minta tambah, dan rahn ulang otomatis;
b. Khusus untuk marhun gudang yang jumlah marhun bih -nya maksimal, rahin hanya diberikan pilihan untuk melakukan penebusan atau melakukan
cicilan marhun bih minimal 10%;
c. Apabila rahin menginginkan akad rahn reguler atau dengan skema akad produk rahn lainnya, maka rahn fleksi harus diselesaikan dengan cara
penebusan terlebih dahulu kemudian rahin melakukan akad baru.

Rahn Hasan

Pegadaian Rahn Hasan merupakan produk Rahn dengan tarif Mu'nah Pemeliharaan 0% atau bebas Biaya Pemeliharaan, berjangka waktu (tenor) 60
(enam puluh) hari dan berlaku untuk besaran Marhun Bih (uang pinjaman) golongan A. Berdasarkan Peraturan Direksi Nomor 30/DIR I/2018 tentang Tarif
Khusus Pada Produk Pegadaian Rahn Untuk Golongan A (Rahn Hasan ) dengan ketentuan setiap Rahin (Nasabah) dalam satu Kartu Keluarga hanya
memperoleh 1 (satu) pinjaman, Rahin (Nasabah) berstatus Dukcapil sebagai pelajar/mahasiswa yang berumur tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun, Marhun
Bih sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh juta rupiah) dan maksimal Marhun Bih sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Rahin Rahn Hasan tetap
membayar Mu'nah Akad sengan tarif sebagai berikut :

Besaran Mu'nah Diskon Mu'nah Akad Mu'nah Akad


Tiering Taksiran (Rp.)
Akad (Rp.) (%) ( Rp. ) Bersih (Rp.)
52.632 s.d. 210.526 125.000 98,4% 123.000 2.000
210.527 s.d. 315.789 125.000 97,6% 122.000 3.000
315.790 s.d. 421.053 125.000 96,8% 121.000 4.000
421.054 s.d. Ke atas 125.000 96,0% 120.000 5.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 41
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Rahn Tasjily Tanah

Rahn Tasjily Tanah adalah pembiayaan berbasis syariah kepada masyarakat yang memiliki penghasilan tetap, pengusaha mikro, pengusaha kecil maupun
petani dengan jaminan Sertifikat Tanah dan/atau Bangunan. Plafon Marhun Bih yang diberikan sebesar 70% dari nilai taksiran dengan batasan minimal
Rp.1,000,000 (satu juta rupiah) atau 1 % (satu per seratus) dan maskimal Marhun Bih Rp.200,000,000 (dua ratus juta rupiah) dengan pembulatan ke atas
Rp.100,000 (seratus ribu rupiah), Mu'nah Akad ditetapkan sebesar Rp.70,000 (tujuh puluh ribu rupiah), kategori Rahn Tasjily Tanah terdiri dari Rahn Tanah
Reguler dan Rahn Tanah Fleksi dengan pilihan jangka waktu dan tarif Mu'nah setiap kategori sebagai berikut :

Kategori Rahn Tasjily Tanah Jangka Waktu Pinjaman Mu'nah Per Bulan
Rahn Tanah Reguler 12, 18, 24, 36, 48 dan 60 Bulan 0,70 % x Taksiran
Rahn Tanah Fleksi :
- Rahn Tanah Fleksi satu kali pembayaran 3, 4, dan 6 Bulan 1,28% / 1,29% / 1,31% x Taksiran
- Rahn Tanah Fleksi berkala 3 (tiga) bulan 12, 24, 36, 48 dan 60 Bulan 0,82 % x Taksiran
- Rahn Tanah Fleksi berkala 4 (empat) bulan 12, 24, 36, 48 dan 60 Bulan 0,88 % x Taksiran
- Rahn Tanah Fleksi berkala 6 (enam) bulan 12, 24, 36, 48 dan 60 Bulan 1,00 % x Taksiran

Arrum

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/US.2.00/2008 tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan PO Arrum dan menyatakan mulai
beroperasinya jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp50.000.000 dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya
adalah para pengusaha mikro yang menginginkan pinjaman berdasarkan prinsip syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sebagai berikut:

No Jenis Barang Jaminan Biaya Administrasi (Rp)


1 Sepeda Motor 70.000
2 Mobil 200.000

Sedangkan tarif Ujrah dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Ujrah = [Harga Pasar Setempat (HPS) x 0,7% x Jangka waktu (Bulan)]

Keterangan:
Maksimum Marhun Bih adalah 70% dari HPS
Untuk Pembualatan Ujrah adalah Rp100

Arrum Emas

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 24/BISNIS I/2014 tanggal 12 September 2014 tentang Penyaluran Pegadaian Arrum Emas, Arrum Emas merupakan
pemberian pinjaman berprinsip syariah dengan jaminan emas dalam jangka waktu tertentu menggunakan akad rahn dengan pengembalian pinjaman
dilakukan secara angsuran dan dapat disalurkan oleh seluruh outlet syariah Perusahaan.

Ketentuan Nilai Taksiran, Uang Pinjaman, dan Jangka Waktu Pinjaman:


1. Besarnya nilai Marhun Bih yang diberikan kepada nasabah adalah 95% dari nilai taksiran berdasarkan Standar Taksiran Logam (STL) Emas yang
berlaku saat itu;
2. Batas Minimum pemberian Marhun Bih Arrum Emas adalah Rp1.000.000 dan batas maksimumnya Rp500.000.000 dengan kelipatan Rp10.000;
3. Khusus untuk nilai Marhun Bih diatas Rp200.000.000 dilakukan pembuatan akta notariil yang biayanya dibebankan kepada Rahin sesuai dengan tarif
yang berlaku;
4. Batas kewenangan Kuasa Pemutus Taksiran ditetapkan sebagai berikut :
- Penaksir Muda menetapkan nilai taksiran sampai dengan Rp25.000.000
- Penaksir Madya menetapkan nilai taksiran sampai dengan Rp35.000.000
- Pemimpin Cabang menetapkan nilai taksiran diatas Rp25.000.000 setelah dilakukan taksiran secara berjenjang.
5. Batas Maksimum pemberian Marhun Bih Arrum Emas per rahin per hari adalah Rp500.000.000;
6. Akumulasi batas maksimum pemberian Marhun Bih per Rahin ditetapkan sebesar 5% dari jumlah saldo Marhun Bih (outstanding ) Kantor Cabang
Syariah dan Unit Pelayanan Syariah di bawahnya;
7. Jangka waktu pinjaman Arrum Emas adalah 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan;
8. Biaya administrasi Arrum Emas adalah sebesar Rp70.000 untuk setiap akad;

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 42
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Arrum Emas

9. Tarif Ujrah ditetapkan sebesar 0,95% dengan rumus sebagai berikut :

Tarif Ujrah = 0,95% x taksiran x jangka waktu (bulan)

10. Pembulatan Tarif Ujrah adalah Rp100 (seratus rupiah ke atas);


11. Apabila nilai Marhun Bih tidak mencapai 95% dari nilai taksiran, Rahin diberikan Diskon Ujrah sesuai tabel berikut:

Marhun Bih Tarif Diskon Marhun Bih Tarif Diskon


94,01% - 95,00% x Taksiran 0,00% 46,01% - 47,00% x Taksiran 50,53%
93,01% - 94,00% x Taksiran 1,05% 45,01% - 46,00% x Taksiran 51,58%
92,01% - 93,00% x Taksiran 2,11% 44,01% - 45,00% x Taksiran 52,63%
91,01% - 92,00% x Taksiran 3,16% 43,01% - 44,00% x Taksiran 53,68%
90,01% - 91,00% x Taksiran 4,21% 42,01% - 43,00% x Taksiran 54,74%
89,01% - 90,00% x Taksiran 5,26% 41,01% - 42,00% x Taksiran 55,79%
88,01% - 89,00% x Taksiran 6,32% 40,01% - 41,00% x Taksiran 56,84%
87,01% - 88,00% x Taksiran 7,37% 39,01% - 40,00% x Taksiran 57,89%
86,01% - 87,00% x Taksiran 8,42% 38,01% - 39,00% x Taksiran 58,95%
85,01% - 86,00% x Taksiran 9,47% 37,01% - 38,00% x Taksiran 60,00%
84,01% - 85,00% x Taksiran 10,53% 36,01% - 37,00% x Taksiran 61,05%
83,01% - 84,00% x Taksiran 11,58% 35,01% - 36,00% x Taksiran 62,11%
82,01% - 83,00% x Taksiran 12,63% 34,01% - 35,00% x Taksiran 63,16%
81,01% - 82,00% x Taksiran 13,68% 33,01% - 34,00% x Taksiran 64,21%
80,01% - 81,00% x Taksiran 14,74% 32,01% - 33,00% x Taksiran 65,26%
79,01% - 80,00% x Taksiran 15,79% 31,01% - 32,00% x Taksiran 66,32%
78,01% - 79,00% x Taksiran 16,84% 30,01% - 31,00% x Taksiran 67,37%
77,01% - 78,00% x Taksiran 17,89% 29,01% - 30,00% x Taksiran 68,42%
76,01% - 77,00% x Taksiran 18,95% 28,01% - 29,00% x Taksiran 69,47%
75,01% - 76,00% x Taksiran 20,00% 27,01% - 28,00% x Taksiran 70,53%
74,01% - 75,00% x Taksiran 21,05% 26,01% - 27,00% x Taksiran 71,58%
73,01% - 74,00% x Taksiran 22,11% 25,01% - 26,00% x Taksiran 72,63%
72,01% - 73,00% x Taksiran 23,16% 24,01% - 25,00% x Taksiran 73,68%
71,01% - 72,00% x Taksiran 24,21% 23,01% - 24,00% x Taksiran 74,74%
70,01% - 71,00% x Taksiran 25,26% 22,01% - 23,00% x Taksiran 75,79%
69,01% - 70,00% x Taksiran 26,32% 21,01% - 22,00% x Taksiran 76,84%
68,01% - 69,00% x Taksiran 27,37% 20,01% - 21,00% x Taksiran 77,89%
67,01% - 68,00% x Taksiran 28,42% 19,01% - 20,00% x Taksiran 78,95%
66,01% - 67,00% x Taksiran 29,47% 18,01% - 19,00% x Taksiran 80,00%
65,01% - 66,00% x Taksiran 30,53% 17,01% - 18,00% x Taksiran 81,05%
64,01% - 65,00% x Taksiran 31,58% 16,01% - 17,00% x Taksiran 82,11%
63,01% - 64,00% x Taksiran 32,63% 15,01% - 16,00% x Taksiran 83,16%
62,01% - 63,00% x Taksiran 33,68% 14,01% - 15,00% x Taksiran 84,21%
60,01% - 61,00% x Taksiran 35,79% 12,01% - 13,00% x Taksiran 86,32%
59,01% - 60,00% x Taksiran 36,84% 11,01% - 12,00% x Taksiran 87,37%
58,01% - 59,00% x Taksiran 37,89% 10,01% -11,00% x Taksiran 88,42%
57,01% - 58,00% x Taksiran 38,95% 9,01% - 10,00% x Taksiran 89,47%
56,01% - 57,00% x Taksiran 40,00% 8,01% - 9,00% x Taksiran 90,53%
55,01% - 56,00% x Taksiran 41,05% 7,01% - 8,00% x Taksiran 91,58%
54,01% - 55,00% x Taksiran 42,11% 6,01% - 7,00% x Taksiran 92,63%
53,01% - 54,00% x Taksiran 43,16% 5,01% - 6,00% x Taksiran 93,68%
52,01% - 53,00% x Taksiran 44,21% 4,01% - 5,00% x Taksiran 94,74%
51,01% - 52,00% x Taksiran 45,26% 3,01% - 4,00% x Taksiran 95,79%
50,01% - 51,00% x Taksiran 46,32% 2,01% - 3,00% x Taksiran 96,84%
49,01% - 50,00% x Taksiran 47,37% 1,01% - 2,00% x Taksiran 97,89%
48,01% - 49,00% x Taksiran 48,42%
Minimum UP = 1% x taksiran
47,01% - 48,00% x Taksiran 49,47%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 43
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Arrum Emas (lanjutan)

12. Apabila rahin melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo, perhitungan ujrah nya menggunakan mekanisme diskon ujrah sebagai berikut :

Bulan ke Diskon (%)


12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan 36 Bulan
1 85,10 90,07 92,55 95,03
2 71,32 80,61 85,35 90,16
3 58,69 71,63 78,41 85,40
4 47,22 63,14 71,73 80,73
5 36,94 55,15 65,31 76,17
6 27,87 47,67 59,16 71,72
7 20,02 40,71 53,29 67,37
8 13,43 34,27 47,70 63,13
9 8,10 28,38 42,40 59,01
10 4,08 23,02 37,38 55,00
11 1,37 18,22 32,66 51,10
12 - 13,99 28,24 47,32
13 - 10,33 24,13 43,67
14 - 7,26 20,32 40,13
15 - 4,79 16,84 36,72
16 - 2,92 13,67 33,44
17 - 1,67 10,84 30,28
18 - - 8,34 27,26
19 - - 6,18 24,37
20 - - 4,36 21,62
21 - - 2,90 19,00
22 - - 1,80 16,52
23 - - 1,06 14,19
24 - - - 12,01
25 - - - 9,97
26 - - - 8,09
27 - - - 6,35
28 - - - 4,78
29 - - - 3,36
30 - - - 2,11
31 - - - 1,02
32 - - - 0,10
33 - - - 0,00
34 - - - -
35 - - - -
36 - - - -

13. Atas pinjaman Arrum Emas, tidak diberlakukan penjaminan pinjaman;


14. Setiap keterlambatan pembayaran angsuran yang melebihi tanggal jatuh tempo angsuran, dikenakan Ta’zir dengan ketentuan sebagai berikut :
- Besarnya Ta’zir untuk setiap satu hari keterlambatan, dihitung dengan rumus :

Ta’zir = (Pokok + Ujrah) + Rate Denda (4%) + Jumlah Hari tunggakan


30

- Maksimal Ta’zir yang dikenakan kepada Rahin adalah 2% dikali jumlah angsuran per bulan;
- Ta’zir dibukukan sebagai Hutang Dana Kebajikan Umat dan akan disalurkan sebagai sedekah.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 44
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Arrum Emas (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 47/DIR I/2017 tanggal 22 Mei 2017 tentang Batas Pinjaman, Tarif, dan Kualifikasi Pinjaman Produk Pegadaian Arrum
Emas, terdapat perubahan sebagai berikut:
1. Untuk pemberian pinjaman di atas Rp 500.000.000,- dapat diberikan setelah mendapat persetujuan dari Pemimpin Wilayah secara berjenjang. Setelah
itu, persetujuan taksiran dan pencairan pinjaman dieksekusi oleh Pemimpin Cabang.
2. Apabila nilai marhun bih tidak mencapai 95% dr nilai taksiran, rahin diberikan diskon mu'nah;
3. Apabila rahin melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo, perhitungan ujrah nya menggunakan mekanisme diskon ujrah sebagai berikut :

Bulan ke Diskon (%)


12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan 36 Bulan
1 85,07 90,05 92,53 95,02
2 77,74 85,31 89,03 92,72
3 70,33 80,52 85,49 90,39
4 62,82 75,68 81,91 88,03
5 55,22 70,79 78,29 85,64
6 47,51 65,86 74,63 83,22
7 39,70 60,88 70,93 80,76
8 31,77 55,86 67,19 78,27
9 23,71 50,80 63,41 75,75
10 15,45 45,71 59,59 73,20
11 6,87 40,60 55,73 70,61
12 - 35,48 51,84 67,98
13 - 30,39 47,91 65,31
14 - 25,38 43,94 62,60
15 - 20,54 39,95 59,85
16 - 16,14 35,92 57,06
17 - 12,90 31,88 54,22
18 - - 27,83 51,32
19 - - 23,80 48,38
20 - - 19,81 45,37
21 - - 15,95 42,30
22 - - 12,39 39,16
23 - - 9,66 35,94
24 - - - 32,63
25 - - - 29,22
26 - - - 25,68
27 - - - 21,98
28 - - - 18,09
29 - - - 13,95
30 - - - 9,46
31 - - - 4,47
32 - - - -
33 - - - -
34 - - - -
35 - - - -
36 - - - -

Arrum Haji

Arrum Haji merupakan pemberian pinjaman uang kepada Rahin dengan menggunakan akad Rahn dengan jaminan barang berharga berupa emas serta
Bukti Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (SA BPIH), Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH), dan Buku/Lembar Tabungan. Atas jasa
pemeliharaan dan penjagaan barang jaminan tersebut, atas jasa pemeliharaan Perusahaan memperoleh Mu'nah .

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 45
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Arrum Haji (lanjutan )

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 132/DIR I/2017 dan Perubahan atas Peratuaran Direksi tersebut Nomor 38/DIR I/2018 tanggal 03 Mei 2018 tentang
Standard Operating Procedure (SOP) Pegadaian Arrum Haji, terdapat perubahan sebagai berikut:

1. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Agama untuk mendaftar haji, yaitu:
1) Beragama Islam;
2) Berusia minimal 12 tahun pada saat mendaftar;
3) Memiliki KTP yang masih berlaku sesuai dengan domisili atau bukti identitas lain yang sah;
4) Memiliki Kartu Keluarga;
5) Memiliki Akte Kelahiran atau Surat Kenal Lahir atau Kutipan Akta Nikah atau Ijazah;
6) Memiliki pas foto sesuai dengan ketentuan Penyelenggaran Ibadah Haji:
2. Usia rahin pada saat jatuh tempo adalah 65 tahun;
3. Alamat rahin berdasarkan KTP dalam satu Kabupaten/Koamadya dengan Kantor.Kementerian Agama
4. Menyerahkan jaminan pinjaman (marhun) berupa :
i. Emas dengan nilai taksiran minimal Rp7.000.000;
ii. Bukti pendaftaran haji yang terdiri dari:
- Asli SPPH berisi nomor porsi yang telah ditandatangani dan dibubuhi stempel dinas oleh Petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
- Asli Tanda Bukti Setoran Awal BPIH (SA BPIH) yang terdapat nomor validasi;
- Asli lembar/buku tabungan.

Pendaftaran Haji dapat dilakukan untuk nama selain Rahin dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Nama yang boleh dicantumkan adalah nama anak yang sudah berusia 12 tahun atau lebih dan belum berhak memiliki KTP;
b. Marhun dapat digunankan sebagai jaminan untuk lebih dari satu akad (marhun bersama);

Batas Marhun Bih yang ditetapkan dengan Peraturan Direksi ini adalah:
a. Marhun bih yang diberikan sebesar Rp25.000.000,- atau sebesar biaya pendaftaran haji yang ditentukan oleh Kementerian Agama;
b. Batas minimum antara nilai taksiran dengan nilai marhun bih adalah sebesar 1%.

Ringkasan Ketentuan Produk


Akad yang Digunakan Rahn
Target Pasar Masyarakat muslim yang ingin menunaikan ibadah haji
Peruntukan Pinjaman Untuk keperluan pendaftaran haji
Persyaratan Rahin 1. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama untuk mendaftar haji
2. Bukti pendaftaran haji yang terdiri dari:
a. Asli SPPH;
b. Asli Tanda Bukti Setoran Awal BPIH;
c. Asli lembar/buku tabungan;
Batas Marhun Bih Sebesar Rp 25.000.000 atau sebesar biaya pendaftaran haji yang ditentukan oleh Kementerian Agama
Jangka Waktu Akad a. 12 bulan; d. 36 bulan;
b. 18 bulan; e. 48 bulan; dan
c. 24 bulan; f. 60 bulan.
Mu'nah Mu'nah = 0,95% x taksiran x jangka waktu (bulan)
Biaya & Setoran Awal 1. Biaya Proses terdiri dari:
a. Biaya Administrasi Rp270.000;
b. Imbal Jasa Kafalah/Penjaminan.
2. Setoran pembukaan rekening tabungan haji sesuai ketentuan bank mitra bagi Rahin yang belum memiliki Tabungan
Haji.
Denda (ta'widh ) 4% x (cicilan pokok Marhun Bih per bulan + Mu'nah per bulan)
30

Mu'nah Arrum Haji


Mu'nah selama jangka waktu akad adalah sebesar 0,95% dikali taksiran marhun emas ditambah nilai SA BPIH dikali jangka waktu, atau dengan rumus :

Mu'nah = 0,95% x (taksiran emas + SA BPIH) x jangka waktu (bulan)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 46
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Arrum haji (lanjutan)

Diskon mu'nah
1) Jika nilai marhun bih tidak mencapai 95% dari nilai taksiran, Rahin diberikan diskon mu'nah sesuai tabel Lampiran I Peraturan Direksi ini;
2) Rahin yang melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo (pelunasan sekaligus) diberikan diskon mu'nah yang besarnya sebagaimana Lampiran II Peraturan
Direksi ini;

Tabel Lampiran I : Tabel Diskon Mu'nah untuk Marhun Bih yang Besarnya Kurang dari 95% x Taksiran
Marhun Bih Tarif Diskon Marhun Bih Tarif Diskon
94,01% - 95,00% x Taksiran 0,00% 46,01% - 47,00% x Taksiran 50,53%
93,01% - 94,00% x Taksiran 1,05% 45,01% - 46,00% x Taksiran 51,58%
92,01% - 93,00% x Taksiran 2,11% 44,01% - 45,00% x Taksiran 52,63%
91,01% - 92,00% x Taksiran 3,16% 43,01% - 44,00% x Taksiran 53,68%
90,01% - 91,00% x Taksiran 4,21% 42,01% - 43,00% x Taksiran 54,74%
89,01% - 90,00% x Taksiran 5,26% 41,01% - 42,00% x Taksiran 55,79%
88,01% - 89,00% x Taksiran 6,32% 40,01% - 41,00% x Taksiran 56,84%
87,01% - 88,00% x Taksiran 7,37% 39,01% - 40,00% x Taksiran 57,89%
86,01% - 87,00% x Taksiran 8,42% 38,01% - 39,00% x Taksiran 58,95%
85,01% - 86,00% x Taksiran 9,47% 37,01% - 38,00% x Taksiran 60,00%
84,01% - 85,00% x Taksiran 10,53% 36,01% - 37,00% x Taksiran 61,05%
83,01% - 84,00% x Taksiran 11,58% 35,01% - 36,00% x Taksiran 62,11%
82,01% - 83,00% x Taksiran 12,63% 34,01% - 35,00% x Taksiran 63,16%
81,01% - 82,00% x Taksiran 13,68% 33,01% - 34,00% x Taksiran 64,21%
80,01% - 81,00% x Taksiran 14,74% 32,01% - 33,00% x Taksiran 65,26%
79,01% - 80,00% x Taksiran 15,79% 31,01% - 32,00% x Taksiran 66,32%
78,01% - 79,00% x Taksiran 16,84% 30,01% - 31,00% x Taksiran 67,37%
77,01% - 78,00% x Taksiran 17,89% 29,01% - 30,00% x Taksiran 68,42%
76,01% - 77,00% x Taksiran 18,95% 28,01% - 29,00% x Taksiran 69,47%
75,01% - 76,00% x Taksiran 20,00% 27,01% - 28,00% x Taksiran 70,53%
74,01% - 75,00% x Taksiran 21,05% 26,01% - 27,00% x Taksiran 71,58%
73,01% - 74,00% x Taksiran 22,11% 25,01% - 26,00% x Taksiran 72,63%
72,01% - 73,00% x Taksiran 23,16% 24,01% - 25,00% x Taksiran 73,68%
71,01% - 72,00% x Taksiran 24,21% 23,01% - 24,00% x Taksiran 74,74%
70,01% - 71,00% x Taksiran 25,26% 22,01% - 23,00% x Taksiran 75,79%
69,01% - 70,00% x Taksiran 26,32% 21,01% - 22,00% x Taksiran 76,84%
68,01% - 69,00% x Taksiran 27,37% 20,01% - 21,00% x Taksiran 77,89%
67,01% - 68,00% x Taksiran 28,42% 19,01% - 20,00% x Taksiran 78,95%
66,01% - 67,00% x Taksiran 29,47% 18,01% - 19,00% x Taksiran 80,00%
65,01% - 66,00% x Taksiran 30,53% 17,01% - 18,00% x Taksiran 81,05%
64,01% - 65,00% x Taksiran 31,58% 16,01% - 17,00% x Taksiran 82,11%
63,01% - 64,00% x Taksiran 32,63% 15,01% - 16,00% x Taksiran 83,16%
62,01% - 63,00% x Taksiran 33,68% 14,01% - 15,00% x Taksiran 84,21%
61,01% - 62,00% x Taksiran 34,74% 13,01% - 14,00% x Taksiran 85,26%
60,01% - 61,00% x Taksiran 35,79% 12,01% - 13,00% x Taksiran 86,32%
59,01% - 60,00% x Taksiran 36,84% 11,01% - 12,00% x Taksiran 87,37%
58,01% - 59,00% x Taksiran 37,89% 10,01% -11,00% x Taksiran 88,42%
57,01% - 58,00% x Taksiran 38,95% 9,01% - 10,00% x Taksiran 89,47%
56,01% - 57,00% x Taksiran 40,00% 8,01% - 9,00% x Taksiran 90,53%
55,01% - 56,00% x Taksiran 41,05% 7,01% - 8,00% x Taksiran 91,58%
54,01% - 55,00% x Taksiran 42,11% 6,01% - 7,00% x Taksiran 92,63%
53,01% - 54,00% x Taksiran 43,16% 5,01% - 6,00% x Taksiran 93,68%
52,01% - 53,00% x Taksiran 44,21% 4,01% - 5,00% x Taksiran 94,74%
51,01% - 52,00% x Taksiran 45,26% 3,01% - 4,00% x Taksiran 95,79%
50,01% - 51,00% x Taksiran 46,32% 2,01% - 3,00% x Taksiran 96,84%
49,01% - 50,00% x Taksiran 47,37% 1,01% - 2,00% x Taksiran 97,89%
48,01% - 49,00% x Taksiran 48,42%
Minimum UP = 1% x taksiran
47,01% - 48,00% x Taksiran 49,47%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 47
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Arrum haji (lanjutan)

Tabel Lampiran II : Tabel Diskon Mu'nah Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo Akad
Diskon (%)
Bulan ke
12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan 36 Bulan 48 Bulan 60 Bulan
1 87,44 91,63 93,72 95,81 96,86 97,49
2 73,68 82,18 86,53 90,95 93,19 94,54
3 61,07 73,21 79,60 86,19 89,56 91,61
4 49,62 64,73 72,92 81,53 85,99 88,72
5 39,36 56,76 66,51 76,97 82,47 85,85
6 30,31 49,29 60,38 72'52 78,99 83,00
7 22,49 42,35 54,52 68,18 75,78 80,19
8 15,93 35,93 48,94 63,95 72,21 77,41
9 10,64 30,05 43,64 59,83 ,68,90 74,65
10 6,65 24,71 38,64 55,83 65,65 71,93
11 3,98 19,93 33,93 51,94 62,45 69,24
12 - 15,72 29,52 48,17 59,31 66,58
13 - 12,09 25,42 44,52 56,23 63,95
14 - 9,04 21,64 40,99 53,21 61,35
15 - 6,60 18,17 37,59 50,25 58,79
16 - 4,76 15,02 34,32 47,35 56,26
17 - 3,54 12,21 31,17 44,52 53,76
18 - - 9,72 28,16 41,75 51,30
19 - - 7,58 25,28 39,04 48,87
20 - - 5,79 22,53 36,40 46,48
21 - - 4,35 19,93 33,83 44,13
22 - - 3,27 17,47 31,33 41,82
23 - - 2,56 15,15 28,90 39,54
24 - - - 12,98 26,54 37,30
25 - - - 10,95 24,26 35,10
26 - - - 9,08 22,04 32,95
27 - - - 7,36 19,91 30,83
28 - - - 5,80 17,85 28,75
29 - - - 4,40 15,86 26,72
30 - - - 3,16 13,96 24,73
31 - - - 2,09 12,14 22,79
32 - - - 1,19 10,40 20,88
33 - - - 0,46 8,75 19,03
34 - - - - 7,18 17,22
35 - - - - 5,69 15,46
36 - - - - 4,30 13,74
37 - - - - 3,00 12,08
38 - - - - 1,78 10,46
39 - - - - 0,66 8,90
40 - - - - - 7,39
41 - - - - - 5,93
42 - - - - - 4,52
43 - - - - - 3,17
44 - - - - - 1,87
45 - - - - - 0,63

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 48
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Arrum haji (lanjutan)

Tabel Lampiran II : Tabel Diskon Mu'nah Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo Akad (lanjutan)
Diskon (%)
Bulan ke
12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan 36 Bulan 48 Bulan 60 Bulan
46 - - - - - -
47 - - - - - -
48 - - - - - -
49 - - - - - -
50 - - - - - -
51 - - - - - -
52 - - - - - -
53 - - - - - -
54 - - - - - -
55 - - - - - -
56 - - - - - -
57 - - - - - -
58 - - - - - -
59 - - - - - -
60 - - - - - -

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 76/DIR I/2016 tanggal 13 Oktober 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 30/DIR I/2016 tentang
Pegadaian Arrum Haji, terdapat perubahan sebagai berikut:
1) Pengeolaan atas Objek Pinjaman yang meliputi penyimpanan dan perawatan atas marhun, menjadi tanggung jawab Pemimpin Cabang di tempat
persetujuan Arrum Haji sampai dengan akadnya berakhir.
2) Persyaratan Calon Rahin yang sesuai Peraturan Direksi No. 30/DIR I/2016 saat jatuh tempo semula adalah 60 tahun, sesuai Peraturan Direksi ini
menjadi 65 tahun.

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 87/DIR I/2017 tanggal 15 September 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 75/DIR I/2016 tentang Batas
Marhun Bih, Mu'nah, dan Biaya Proses Pegadaian Arrum Haji, terdapat perubahan diantaranya adalah:

Tabel Diskon Mu'nah Pelunasan Sekaligus


Diskon (%)
Bulan ke
12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan 36 Bulan 48 Bulan 60 Bulan
1 85% 90% 93% 95% 96% 97%
2 78% 85% 89% 93% 95% 96%
3 70% 81% 85% 90% 93% 94%
4 63% 76% 82% 88% 91% 93%
5 55% 71% 78% 86% 89% 91%
6 48% 66% 75% 83% 87% 90%
7 40% 61% 71% 81% 86% 89%
8 32% 56% 67% 78% 84% 87%
9 24% 51% 63% 76% 82% 86%
10 15% 46% 60% 73% 80% 84%
11 7% 41% 56% 71% 78% 82%
12 - 35% 52% 68% 76% 81%
13 - 30% 48% 65% 74% 79%
14 - 25% 44% 63% 72% 78%
15 - 21% 40% 60% 70% 76%
16 - 16% 36% 57% 68% 74%
17 - 13% 32% 54% 66% 72%
18 - - 28% 51% 63% 71%
19 - - 24% 48% 61% 69%
20 - - 20% 45% 59% 67%
21 - - 16% 42% 57% 65%
22 - - 12% 39% 54% 63%
23 - - 10% 36% 52% 61%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 49
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Arrum haji (lanjutan)

Tabel Diskon Mu'nah Pelunasan Sekaligus


Diskon (%)
Bulan ke
12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan 36 Bulan 48 Bulan 60 Bulan
24 - - - 33% 49% 59%
25 - - - 29% 47% 57%
26 - - - 26% 44% 55%
27 - - - 22% 41% 53%
28 - - - 18% 39% 51%
29 - - - 14% 36% 49%
30 - - - 9% 33% 46%
31 - - - 4% 30% 44%
32 - - - - 26% 42%
33 - - - - 23% 39%
34 - - - - 20% 36%
35 - - - - 16% 34%
36 - - - - 12% 31%
37 - - - - 7% 28%
38 - - - - 3% 25%
39 - - - - - 22%
40 - - - - - 18%
41 - - - - - 15%
42 - - - - - 11%
43 - - - - - 7%
44 - - - - - 3%
45 - - - - -
46 - - - - -
47 - - - - -
48 - - - - -
49 - - - - -
50 - - - - - -
51 - - - - - -
52 - - - - - -
53 - - - - - -
54 - - - - - -
55 - - - - - -
56 - - - - - -
57 - - - - - -
58 - - - - - -
59 - - - - - -
60 - - - - - -

Amanah

Pinjaman Amanah merupakan pinjaman yang diperuntukkan guna pembelian kendaraan bermotor, baik untuk pembelian kendaraan bermotor baru atau
bekas pakai. Akad yang digunakan adalah akad rahn tasjily , yaitu barang jaminan (marhun) tetap berada di dalam penguasaan rahin , sedangkan bukti
kepemilikannya diserahkan kepada murtahin (pegadaian).

Pinjaman Amanah dipasarkan melalui seluruh outlet Pegadaian Syariah, penyimpanan marhun dan administrasinya dilaksanakan oleh outlet yang memiliki
fungsi serta tempat penyimpanan. Pemasaran dan penjualan dapat dilakukan pihak lain melalui mekanisme channeling melalui outlet konvensional.
Berdasarkan Perdir Nomor 110/DIR I/2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direksi Nomor 36 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pegadaian
Amanah Online.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 50
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Amanah (lanjutan)

Produk Amanah diperuntuhkan kepada Rahin yang mempunyai penghasilan tetap yakni Karyawan Tetap Internal (Karyawan Tetap PT Pegadaian
(Persero), Karyawan Ekternal (BUMN/BUMD/PT/CV/PNS/Karyawan Kontrak Anak Perusahaan PT Pegadaian (Persero), Pengusaha Mikro dan Profesional
(Dokter/Bidan/Notaris), dengan pesyaratan sebagai berikut :

1 Pesyaratan Karyawan Internal


- Foto Copy KTP (KTP Suami/Istri apabila sudah berkeluarga);
- Foto Copy Name Tag dan SK pengankatan pertama; dan
- Masih mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sebelum pensiun.

2 Persyaratan Karyawan Ekternal


- Foto Copy KTP (KTP Suami/Istri apabila sudah berkeluarga);
- Foto Copy Kartu Kelurga;
- Foto Copy Name Tag /Kartu Pegawai/Kartu Tanda Anggota (KTA);
- Asli daftar/slip gaji selama 2 (dua) bulan terakhir;
- Foto Copy NPWP (Jumlah Marhun Bih diatas Rp. 50.000.000,-); dan
- Foto Copy Surat Keputusan Pengangkatan yang disahkan pejabat yang berwewenang atau atasan.

3 Persyaratan Pengusaha atau Profesional


- Foto Copy Identitas (KTP/SIM/Paspor)
- Foto Copy Kartu Kelurga;
- Foto Copy Surat Keterangan Usaha dangan menunjukkak aslinya (Pengusaha Mikro/Kecil);
- Foto Copy Surat Ijin Praktek (Dokter/Bidan);
- Foto Copy SK Penganngkatan Notaris (Notaris); dan
- Foto Copy rekening listrik/telepon dan bukti pembayaran PBB terakhir.

Syarat kendaraan bermotor yang dapat diberikan pembiayaan Amanah:


1) Kendaraan roda dua, roda empat dan roda enam plat hitam yang pemegang mereknya berasal dari negara Jepang, Amerika, Eropa, Korea, dan India
sesuai harga Pasar Setempat serta roda tiga plat hitam mereknya berasal dari negara Jepang, Indonesia dan India;
2) Nomor polisi kendaraan bermotor yang akan diajukan pembiayaan harus dalam satu wilayah hukum kepolisian yang sama dengan outlet
penyelenggara Amanah atau berbatasan langsung dengan Outlet dengan mempertimbangkan pengurusan Pajak, STNK dan BPKB.
3) Khusus untuk kendaraan bekas dapat dilakukan proses balik nama terlebih dahulu atau menyerahkan Surat Pernyataan belum baliknama, Kuitansi
materai cukup, foto copy pemilik asal, dan dokumen yang dipersyaratkan oleh kepolisian untuk proses balik nama.
4) Kondisi kendaraan bermotor harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Kondisi fisik kendaraan (baik baru maupun bekas) masih baik dan lengkap sesuai standar;
- Batas maksimum usia kendaraan roda empat adalah 10 tahun terakhir sampai dengan jangka waktu pinjaman yang dimohonkan dinyatakan lunas;

- Batas maksimum usia kendaraan roda dua adalah 6 tahun terakhir sampai dengan jangka waktu pinjaman yang dimohonkan dinyatakan lunas;

Pegadaian Amanah dapat di cairkan dengan Marhun Bih Paling rendah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan/atau 1% (satu perseratus) dari nilai
taksiran dan paling tinggi sebesar Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah), sementara plafon yang diberikan dari nilai taksiran untuk marhun
sepeda motor sebesar 90% (uang muka minimal 10 % dari taksiran) dan marhun mobil sebesar 80% (uang muka minimal 20 % dari taksiran). adapun biaya
administrasi, jangka waktu dan tarif mu'nah sebagai berikut :

Jenis Kendaraan Biaya Administrasi Jangka Waktu Akad Tarif Mu'nah* Amanah
Sepeda Motor Rp. 70.000,- 12, 18, 24, dan 38 Bulan
0,90 % x Taksiran Marhun x Jangka Waktu
Mobil Rp. 200.000,- 12, 18, 24, 36, 48 dan 60 Bulan

Jika nilai Marhun Bih tidak mencapai 90 % dari nilai taksiran, maka diberlakukan diskon Mu'nah. Apabila Rahin melakukan pelunasan pinjaman
sebelum jatuh tempo (pelunasan sekaligus) maka diberikan diskon Mu'nah dengan perhitungan dan besaran sebagi berikut :

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 51
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Amanah (lanjutan)

Tabel Diskon Mu'nah Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo Akad


Diskon (%)
Bulan ke
12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan 36 Bulan 48 Bulan 60 Bulan
1 84,72% 89,81% 92,36% 94,91% 96,18% 96,94%
2 77,01% 84,82% 88,67% 92,48% 94,38% 95,51%
3 69,15% 79,76% 84,93% 90,02% 92,54% 94,05%
4 61,13% 74,62% 81,13% 87,52% 90,68% 92,56%
5 52,92% 69,39% 77,28% 84,99% 88,79% 91,05%
6 44,48% 64,08% 73,37% 82,41% 86,87% 89,52%
7 35,73% 58,68% 69,39% 79,80% 84,91% 87,96%
8 26,56% 53,17% 65,34% 77,13% 82,92% 86,37%
9 16,69% 47,54% 61,23% 74,43% 80,90% 84,76%
10 5,55% 41,77% 57,04% 71,67% 78,85% 83,12%
11 0,00% 35,83% 52,76% 68,87% 76,75% 81,44%
12 0,00% 29,68% 48,39% 66,01% 74,62% 79,74%
13 - 23,25% 43,91% 63,10% 72,44% 78,00%
14 - 16,39% 39,31% 60,12% 70,23% 76,24%
15 - 8,85% 34,56% 57,08% 67,97% 74,43%
16 - 0,00% 29,63% 53,97% 65,66% 72,59%
17 - 0,00% 24,47% 50,78% 63,33% 70,71%
18 - 0,00% 19,01% 47,51% 60,88% 68,80%
19 - - 13,11% 44,14% 58,41% 66,84%
20 - - 6,55% 40,67% 55,88% 64,83%
21 - - 0,00% 37,07% 53,29% 62,78%
22 - - 0,00% 33,34% 50,62% 60,69%
23 - - 0,00% 29,45% 47,88% 58,54%
24 - - 0,00% 25,38% 45,05% 56,33%
25 - - - 21,07% 42,14% 54,07%
26 - - - 16,48% 39,12% 51,74%
27 - - - 11,53% 36,00% 49,35%
28 - - - 6,12% 32,75% 46,89%
29 - - - 0,09% 29,37% 44,35%
30 - - - 0,00% 25,83% 41,74%
31 - - - 0,00% 22,11% 39,03%
32 - - - 0,00% 18,19% 36,23%
33 - - - 0,00% 14,03% 33,32%
34 - - - 0,00% 9,58% 30,30%
35 - - - 0,00% 4,80% 27,15%
36 - - - 0,00% 0,00% 23,87%
37 - - - - 0,00% 20,43%
38 - - - - 0,00% 16,82%
39 - - - - 0,00% 13,20%
40 - - - - 0,00% 9,00%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 52
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha syariah (lanjutan)

Amanah (lanjutan)

Diskon (%)
Bulan ke
12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan 36 Bulan 48 Bulan 60 Bulan
41 - - - - 0,00% 4,73%
42 - - - - 0,00% 0,18%
43 - - - - 0,00% 0,00%
44 - - - - 0,00% 0,00%
45 - - - - 0,00% 0,00%
46 - - - - 0,00% 0,00%
47 - - - - 0,00% 0,00%
48 - - - - 0,00% 0,00%
49 - - - - - 0,00%
50 - - - - - 0,00%
51 - - - - - 0,00%
52 - - - - - 0,00%
53 - - - - - 0,00%
54 - - - - - 0,00%
55 - - - - - 0,00%
56 - - - - - 0,00%
57 - - - - - 0,00%
58 - - - - - 0,00%
59 - - - - - 0,00%
60 - - - - - 0,00%

Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)

Kreasi adalah Kredit atau Pinjaman dengan sistem angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka
pengembangan usaha dengan sistem fidusia, sehingga agunan berupa kendaraan digunakan untuk usaha sementara BPKB diagunkan di seluruh outlet
pegadaian. Berdasarkan Peraturan Direksi No. 29 Tahun 2014 tanggal 29 April 2014 dan Peraturan Direksi No. 57 tanggal 22 Agustus 2014 seluruh outlet
(cabang & UPC) dapat menyalurkan Kreasi, adapun persyaratan Kreasi sebagai berikut :
- Foto Copy Identitas (KTP/SIM/Paspor) dan Foto Copy Surat Nikah (apabila sudah menikah);
- Foto Copy Kartu Keluarga;
- Foto Copy Surat Keterangan Usaha dangan menunjukan aslinya (Pengusaha Mikro/Kecil);
- Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB Asli, Foto Copy STNK)
- Foto Copy rekening listrik/telepon dan bukti pembayaran PBB terakhir.
Plafon Pinjaman yang diberikan pada produk Kreasi mulai dari Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-, pilihan jangka waktu yang fleksibel yakni
12, 18, 24 dan 36 bulan. Calon nasabah Kreasi dikenakan biaya administrasi 1% dari uang pinjaman dan tarif yang sewa modal berlaku flat 1% (satu
perseratus) per bulan flat serta pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon sewa modal.

Berdasarkan Peraturan Direksi Nomor 70/DIR I/2016 tentang Pemberlakuan Pegadaian Kreasi Online Fleksi, maka fitur Kreasi lebih luas dalam hal
pembayaran angsuran/pelunasan dapat dilakukan secara sekali bayar atau secara berjangka, produk ini diperuntuhkan pelaku usaha periode arus kas
setiap 2 bulanan atau lebih bagi usaha pertanian, hortikultura, perikanan tambak, peternakan, jasa konstruksi dan sejenisnya, sementara proses,
persyaratan, jangka waktu dan ketentuan sesuai dengan Pegadaian Kreasi. Kreasi Fleksi mempunyai pilihan pola 3 bulanan, 4 bulanan dan 6 bulanan baik
untuk sekali bayar atau berjangka, tarif sewa modal Kreasi Fleksi sebagai berikut :
Kreasi Fleksi Pola Sekali Bayar Kreasi Fleksi Pola Berjangka
Jangka Waktu Tarif Sewa Modal Jangka Waktu Tarif Sewa Modal
3 Bulan 5.47% per tiga bulan 3 Bulanan 3.50% per tiga bulan
4 Bulan 7.36% per empat bulan 4 Bulanan 5.02% per empat bulan
6 Bulan 11.25% per enam bulan 6 Bulanan 8.58% per enam bulan
Tidak ada denda keterlambatan Denda Keterlambatan 2% perbulan secara proposional

Kreasi Online Ultra Mikro

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 65/DIR I/2017 tanggal 31 Juli 2017 tentang Pemberlakuan Kreasi Online Ultra Mikro atau yang disebut dengan Kreasi
Ultra Mikro adalah Pegadaian Kreasi Online dengan Uang Pinjaman 10 juta ke bawah yang diproses melalui validasi Pihak Ketiga berdasarkan Perjanjian
Kerja Sama dengan PT Pegadaian (Persero) disertai pendampingan terhadap nasabah setelah proses akad kredit.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 53
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha mikro

Kreasi Online Ultra Mikro (lanjutan )

Besaran Uang Pinjaman pada Kreasi Ultra Mikro ditetapkan sebesar Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 10.000.000 dengan pola angsuran bulanan, sekali
bayar, dan angsuran berjangka (3 bulanan, 4 bulanan, dan 6 bulanan).

Uraian tentang pola angsuran, jangka waktu, dan tarif sewa modal Kreasi Ultra Mikro adalah sebagai berikut:
Pola Angsuran Jangka Waktu Sewa Modal (flat) Biaya Administrasi
Angsuran Bulanan 12, 18, 24, 36 bulan 0,95% / bulan 1%
3 bulan 5,18% 1%
Sekali Bayar 4 bulan 6,97% 1%
6 bulan 10,63% 1%
Angsuran 3 bulanan 12, 18, 24, 36 bulan 3,32% 1%
Angsuran 4 bulanan 12, 24, 36 bulan 4,75% 1%
Angsuran 6 bulanan 12, 18, 24, 36 bulan 8,11% 1%

Sedangkan untuk besaran denda yang dikenakan pada Kreasi Ultra Mikro sebesar 2% untuk semua pola angsuran.

Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)

Krista adalah pinjaman (Kredit) dalam jangka waktu maksimum 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan yang diberikan oleh Perusahaan kepada usaha rumah
tangga sangat mikro (gurem) yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja.

Besaran uang pinjaman kredit Krista berdasarkan Surat Edaran Direksi 91/UL.2.00.222/2008 tanggal 24 Desember 2008 maksimum kredit Krista
Rp5.000.000 terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 65/UL.2.00.22.2/2009 tanggal 24 Agustus 2009, batas maksimum uang pinjaman
kredit Krista sebesar Rp8.000.000 per nasabah. Secara umum pelaksanaan operasional Krista sebagai berikut:
No. Uraian Keterangan
1 Tujuan kredit Produktif
2 Waktu pelayanan 1 - 3 hari
3 Tarif sewa modal 12% per tahun flat
4 Biaya administrasi 1% dari uang pinjaman
5 Biaya lainnya Materai perjanjian kredit
6 Jenis barang jaminan Alat-alat rumah tangga, perabot
7 Besarnya pinjaman Berdasarkan kelayakan usaha dan diisyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20% dari pinjaman
8 Jangka waktu pinjaman 12, 24 dan 36 bulan
9 Penyimpanan barang jaminan Dipakai nasabah sehari-hari untuk kegiatan usaha
10 Cara pelunasan Angsuran tetap

Berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 36/UL.2.00.22.2/2011 tanggal 29 April 2011 tentang Penghentian Sementara Penyaluran Krista, disebutkan bahwa
dalam rangka pengendalian dan pengelolaan produk Krista yang baik maka dengan ini disampaikan bahwa sementara waktu terhitung mulai tanggal 11 Mei
2011 penyaluran produk Krista dihentikan sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)

Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup
perbaikan rumah, pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat).
Penyaluran Kredit ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7 Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit
Perumahan Swadaya (Kremada).

Berikut adalah skema Kremada:


No. Uraian Keterangan
1 Tujuan kredit Produktif
2 Waktu pelayanan 1 -2 minggu
3 Tarif sewa modal 0%
4 Biaya administrasi 9% per tahun dari sisa uang pinjaman
5 Biaya lainnya Materai
6 Jenis barang jaminan Surat Kepemilikan Tanah setingkat Akta jual beli (Girik, Letter C, Patok D, belum SHM)
7 Plafon pinjaman Perbaikan rumah Rp5.000.000,- ; Pembangunan rumah Rp10.000.000,-
8 Nasabah Masyarakat berpenghasilan rendah secara kelompok
9 Jangka waktu kredit Perbaikan rumah 12 bulan; Pembangunan rumah 24 bulan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 54
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha mikro

Kresna (Kredit Serba Guna)

Kresna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran.

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 66 Tahun 2003 tanggal 3 Juli 2013, ditetapkan bahwa Kresna diberikan kepada pegawai PT Pegadaian (Persero)
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Karyawan Tetap minimal telah memiliki masa kerja selama 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal Surat Keputusan Direksi tetang Pengangkatan sebagai
karyawan tetap;
2. Karyawan tidak tetap yang telah menandatangani Perjanjian Kerja;
3. Karyawan outsourcing yang telah menandatangani perjanjian kerja dengan vendor yang bekerja sama dengan PT Pegadaian (Persero).

Syarat lainnya diatur sebagai berikut:


1. Mengisi formulir permohonan yang ditandatangani oleh karyawan bersangkutan adan diketahui oleh istri/suami, atau orangtua bagi karyawan yang
belum menikah, kecuali karyawan yang tidak mempunyai suami/istri dan/atau orangtua;
2. Membuat surat kuasa pemotongan gaji;
3. Melampirkan slip gaji bulan terakhir;
4. Mendapatkan rekomendasi/persetujuan dari Pemimpin Cabang/Inspektur Wilayah/Pemimpin Wilayah Setingkat;
5. Menyerahkan fisik dan/atau dokumen kepemilikan yang diperoleh.

Ketentuan Kresna diatur sebagai berikut:


1. Penetapan Pinjaman Kresna berdasarkan kemampuan mengangsur dengan memperhitungkan Sisa Kemampuan Nyata (SKN) atau Repayment
Capacity (RPC) Karyawan dan sisa masa kerja.
2. Pemberian pinjaman dapat dilakukan setiap hari kerja di setiap Kantor Cabang Konvensional atau Kantor Cabang Syariah yang ditunjuk Pemimpin
Wilayah.
3. Kuasa Pemutus Kredit (KPK) adalah Pemimpin Kantor Cabang lain, bukan Pemimpin Kantor Cabang dari tempat kedudukan karyawan yang
mengajukan Kresna, sedangkan untuk pencairan dilakukan di cabang tempat kedudukan karyawan yang mengajukan Kresna.
4. Bagi karyawan yang ditempatkan di outlet Syariah, Kantor Wilayah, dan Kantor Pusat serta unit lainnya, pengajuan pinjaman diajukan kepada Kantor
Cabang yang ditunjuk oleh Pemimpin Wilayah sebagai Penyalur dan Kuasa Pemutus Kredit.
Pemberian Kresna dibebankan Biaya Administrasi dan Asuransi untuk menjamin pinjaman atas risiko Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Kematian.

Peruntukan Kresna diatur sebagai berikut:


1. Peruntukan Kresna bagi karyawan tetap adalah:
a. Untuk Kebutuhan Serba Guna dengan jangka waktu s.d 5 tahun bagi karyawan tetap atau disesuaikan dengan sisa masa kerja bagi karyawan tidak
tetap;
b. Untuk Kebutuhan Investasi dengan jangka waktu lebih dari 5 tahun atau disesuaikan dengan masa kerja karyawan tetap dan maksimal 15 tahun.
2. Peruntukan Kresna Karyawan Tidak Tetap dan Karyawan outsourcing adalah kebutuhan investasi pembelian logam mulia atau kendaraan bermotor.

Untuk plafon pinjaman maksimal Kresna bagi karyawan tetap, ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk kebutuhan Serba Guna, maksimal uang pinjaman sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari plafon maksimal yang disesuaikan dengan
Repayment Capacity dan sisa masa kerja;
b. Untuk kebutuhan investasi, maksimal uang pinjaman sebesar 100% (seratus persen) setelah dikurangi plafon Kebutuhan Serba Guna yang disesuaikan
dengan Repayment Capacity dan sisa masa kerja.

Bagi karyawan tidak tetap, maksimal pinjaman yang diberikan adalah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari plafon maksimal pinjaman untuk Kebutuhan
Serba Guna dan Kebutuhan Investasi yang disesuaikan dengan Repayment Capacity dan sisa masa kerja. Sedangkan untuk karyawan outsourcing
pinjaman maksimal yang dapat diberikan adalah sebesar Rp5.000.000.

Penyerahan objek sebagai jaminan atas pinjaman Kresna yang diberikan diatur sebagai berikut:
1. a. Karyawan tetap yang memperoleh Kresna untuk Kebutuhan Serba Guna wajib menyerahkan penghasilan sebagai jaminannya baik yang telah ada
maupun yang akan ada.
b. Karyawan tetap yang memperoleh Kresna untuk kebutuhan investasi wajib menyerahkan penghasilan sebagai jaminannya baik yang telah ada
maupun yang akan ada serta menyerahkan objek pinjaman berupa fisik objek pinjaman dan/atau dokumen kepemilikan yang dibeli dengan fasilitas
Kresna.
Objek pinjaman investasi yang dimaksud adalah :
- Pembelian logam mulia dengan menyerahkan fisik logam mulia dan bukti pembelian sesuai nilai uang pinjaman yang diterima;
- Pembelian kendaraan bermotor menyerahkan asli BPKB, faktur penjualan dan bukti pembelian;
- Pembelian tanah, rumah, toko, dan apartemen menyerahkan akta jual beli dan asli sertifikat hak atas tanah/bangunan;
- Khusus untuk renovasi bangunan, rumah, toko, dan apartemen menyerahkan sertifikat hak atas tanah/bangunan yang sudah dimilikinya dan
telah dinyatakan lunas.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 55
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha mikro (lanjutan)

Kresna (Kredit Serba Guna) (lanjutan)

2. Karyawan tidak tetap yang memperoleh Kresna untuk pembelian logam mulia atau kendaraan bermotor wajib menyerahkan objek pinjaman investasi
tersebut kepada Perusahaan.
3. Karyawan outsourcing yang memperoleh Kresna untuk pembelian logam mulia wajib menyerahkan objek pinjaman investasi tersebut kepada
Perusahaan.

Tarif Sewa Modal sebesar 8,5% flat setahun dengan metode menurun. Biaya Administrasi Kresna yang dikenakan setiap pencairan sesuai dengan
Peraturan Direksi No. 78 Tahun 2013 tanggal 15 Agustus 2013 besarnya diatur sebagai berikut :
1. Pencairan jangka pendek dikenakan biaya administrasi sebesar Rp75.000 (Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).
2. Pencairan jangka panjang dikenakan biaya administrasi sebesar Rp150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 13 Tahun 2014 tanggal 28 Februari 2014 menetapkan bahwa terhitung mulai tanggal disahkan Peraturan Direksi
tersebut diberlakukan Standard Operational Procedure (SOP) Kresna Online sebagai acuan dalam pelaksanaan pemberian pinjaman kepada karyawan PT
Pegadaian (Persero) baik yang berstatus karyawan tetap maupun tidak tetap, dan karyawan outsourcing yang dipekerjakan di PT Pegadaian (Persero) oleh
Kantor Cabang, Kantor Wilayah, dan Kantor Pusat.

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 56 Tahun 2014 tanggal 22 September 2014 menetapkan bahwa maksimal pinjaman Kresna bagi karyawan tetap :
1. Kresna serba guna, maksimal pinjaman 50% dari plafon maksimal yang disesuaikan dengan Repayment Capacity dan sisa masa kerja. Jangka waktu
pinjaman maksimal 10 tahun;
2. Kresna investasi, maksimal pinjaman 100% dari plafon maksimal yang disesuaikn dengan Repayment Capacity dan sisa masa kerja dan nilai objek
pinjaman. Jangka waktu pinjaman maksimal 15 tahun;
3. Untuk karyawan tidak tetap dan outsourcing, ditetapkan berdasarkan sisa masa kerja yang tertuang dalam perjanjian kerja, dan harus sudah lunas 3
(tiga) bulan sebelum pinjaman kerja berakhir.

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 88 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 56 tahun 2014 tentang
Pegadaian Kresna Online terdapat beberapa perubahan, diantaranya :
1. Karyawan tetap yang dapat mengajukan Kresna Online adalah karyawan yang telah melalui Pengangkatan yang berasal dari Karyawan Perjanjian
Waktu tertentu (PKWT)/Tidak Tetap menjadi Karyawan Perjanjian Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)/Tetap yang minimal bekerja pada Perusahaan dalam
waktu 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya Surat Keputusan Direksi Pengangkatan yang bersangkutan.
2. Peraturan bagi karyawan tidak tetap dan outsourcing :
a. Karyawan tidak tetap dipergunakan untuk pembelian logam mulia dan kendaraan bermotor;
b. Karyawan outsourcing dipergunakan untuk pembelian logam mulia.
3. Penandatanganan Perjanjian Kresna dilakukan di Kantor Cabang di hadapan Pemimpin Cabang dan diketahui oleh suami/istri karyawan atau orang tua
bagi karyawan yang belum menikah, kecuali bagi karyawan yang tidak mempunyai suami/istri atau orang tua.
4. Investasi tanah, rumah, toko, dan apartemen, karyawan yang mengajukan Kresna membuat surat kuasa pengambilan sertifikat hak atas tanah/ atau
Akta jual beli kepada Pemimpin Cabang selaku penyimpan barang jaminan dan surat kuasa tersebut dibuat pada hari yang sama ditandatanganinya
perjanjian Kresna. Pemimpin Cabang paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung mulai ditandatanganinya perjanjian Kresna telah menerima Akta Jual Beli
dan Notaris berupa cover note notaries .
5. Untuk kendaraan bermotor baru, karyawan yang mengajukan Kresna membuat surat kuasa pengambilan BPKB kepada Pemimpin Cabang tempat
karyawan yang bersangkutan bekerja dengan melampirkan bukti asli pengambilan BPKB dan faktur penjualan dari dealer. Surat kuasa tersebut dibuat
pada hari yang sama ditandatanganinya perjanjian Kresna.
6. Kendaraan Bermotor yang akan dibeli sebagai objek pinjaman Kresna adalah kendaraan bermotor baru dan bekas produksi Jepang, Korea, Eropa, dan
Amerika. Sedangkan batas usia kendaraan bermotor bekas yang menjadi objek pinjaman maksimal 5 (lima) tahun terakhir dari ditandatanganinya
Perjanjian Kresna.
7. Angsuran dan/atau pelunasan Kresna dapat dilakukan di seluruh outlet yang telah online .
8. Kresna tidak dapat diberikan kepada Karyawan yang:
- Sedang menjalani skorsing;
- Sedang dalam proses BAPK yang diindikasi sebagai Pelaku Utama dan atau Pelaku Pembantu yang berpotensi dijatuhi sanksi disiplin dengan SP II
atau SP III;
- Sedang menjalani sanksi disiplin SP II atau SP III
- Sedang menjalani cuti diluar tanggungan Perusahaan;
- Sedang menjalani proses pidana.
9. Khusus Karyawan Tetap yang memasuki usia pensiun tetap dapat memperoleh Kresna tetapi masa angsurannya disesuaikan dengan masa kerja yang
masih akan dijalaninya dan harus sudah lunas 6 (enam) bulan sebelum karyawa tersebut dinyatakan pensiun.
10. Kantor Cabang Pengelola Pegadaian Kresna Onlin e adalah semua kantor cabang konvensional yang telah menggunakan aplikasi Passion.
11. Pemberian Kuasa tidak menggugurkan kewajiban karyawan untuk menyerahkan dokumen kepemilikan dan atau fisik objek pinjaman kepada
Perusahaan melalui Pemimpin Cabang selaku Penyimpan Barang Jaminan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 56
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas

Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 54/LB.1.00/2008 tentang Pembiayaan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi tanggal 25 September
2008, produk yang disebut Mulia ini diluncurkan dan mulai dioperasionalkan pada tanggal 28 Oktober 2008. Pembiayaan Mulia adalah pembiayaan emas
batangan kepada nasabah dengan pola angsuran untuk jangka waktu tertentu dengan prinsip syariah. Emas batangan yang dibiayai oleh pembiayaan Mulia
adalah emas batangan bersertifikat internasional (LBMA-London Bullion Market Asosiation ) dengan jenis/varian unit 5 gram, unit 10 gram, unit 25 gram, unit
50 gram, unit 100 gram, unit 250 gram, dan unit 1.000 gram.

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 28 Tahun 2014 tanggal 28 April 2014 tentang Jangka Waktu, Uang Muka, Marjin, Biaya-biaya, dan Denda Pegadaian
Murabahah Emas Logam Mulia untuk Investasi Abadi (Mulia) dan Galeri 24, berikut perubahan-perubahan menyangkut pembiayaan Mulia:

Jangka Waktu
1. Jangka waktu produk Pegadaian Mulia sebagai berikut :
a. Untuk umum, Pembelian Karyawan dan Pembelian Kolektif, sebagai berikut :
- 3 (tiga) bulan;
- 6 (enam) bulan;
- 12 (dua belas) bulan;
- 18 (delapan belas) bulan;
- 24 (dua puluh empat) bulan;
- 36 (tiga puluh enam) bulan.
b. Untuk Pembelian Arisan adalah mulai 6 (enam) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan.
2. Jangka Waktu Galeri 24 hanya untuk Konsinyasi sebagai berikut :
a. Untuk Konsinyasi Tunggal sampai dengan barang dagangan konsinyasi laku terjual.
b. Untuk Konsinyasi Berulang sampai dengan barang dagangan konsinyasi laku terjual dan konsinyor telah menerima barang pengganti
senilai/sejenis.

Uang Muka
1. Uang Muka Produk Pegadaian Mulia minimal sebesar 20% (dua puluh persen) dan maksimal 90% (sembilan puluh persen).
2. Pengecualian terhadap ketentuan tentang Uang Muka sebagaimana diatur ayat (1) sebagai berikut :
a. Untuk karyawan pembayaran Uang Muka minimal 0% (nol persen) dan maksimal 90% (sembilan puluh persen).
b. Pembelian Kolektif pembayaran Uang Muka minimal 10% (sepuluh persen) dan maksimal 90% (sembilan puluh persen).
c. Pembelian Arisan pembayaran Uang Muka adalah 10% (sepuluh persen) dan 15% (lima belas persen).
3. Uang Muka yang besarnya kurang atau sama dengan 20% (dua puluh pesen) dari Harga Dasar Emas tidak dikenakan Marjin Penjualan.

Marjin

1. Marjin Penjualan ditetapkan sebesar 2,50% (dua koma lima puluh persen) dari Harga Dasar Emas;
2. Marjin Angsuran ditetapkan sesuai tabel sebagai berikut:

Jual Beli Logam Mulia secara Langsung


Jangka waktu Marjin
3 bulan 3,94% Tiga koma sembilan puluh empat persen
6 bulan 6,96% Enam koma sembilan puluh enam persen
7 bulan 7,99% Tujuh koma sembilan puluh sembilan persen
8 bulan 9,01% Sembilan koma nol satu persen
9 bulan 10,04% Sepuluh koma nol empat persen
10 bulan 11,08% Sebelas koma nol delapan persen
11 bulan 12,13% Dua belas koma tiga belas persen
12 bulan 13,18% Tiga belas koma delapan belas persen
13 bulan 14,24% Empat belas koma dua puluh empat persen
14 bulan 15,30% Lima belas koma tiga puluh persen
15 bulan 16,37% Enam belas koma tiga puluh tujuh persen
16 bulan 17,45% Tujuh belas koma empat puluh lima persen
17 bulan 18,53% Delapan belas koma lima puluh tiga persen
18 bulan 19,62% Sembilan belas koma enam puluh dua persen
19 bulan 20,72% Dua puluh koma tujuh puluh dua persen
20 bulan 21,82% Dua puluh satu koma delapan puluh dua persen

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 57
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) (lanjutan)

Jual Beli Logam Mulia secara Langsung


Jangka waktu Marjin
21 bulan 22,93% Dua puluh dua koma sembilan puluh tiga persen
22 bulan 24,04% Dua puluh empat koma nol empat persen
23 bulan 25,17% Dua puluh lima koma tujuh belas persen
24 bulan 26,29% Dua puluh enam koma dua sembilan persen
25 bulan 27,34% Dua puluh tujuh koma tiga puluh empat persen
26 bulan 28,56% Dua puluh delapan koma lima puluh enam persen
27 bulan 29,71% Dua puluh sembilan koma tujuh puluh satu persen
28 bulan 30,86% Tiga puluh koma delapan puluh enam persen
29 bulan 32,02% Tiga puluh dua koma nol dua persen
30 bulan 33,18% Tiga puluh tiga koma nol delapan belas persen
31 bulan 34,35% Tiga puluh empat koma nol tiga puluh lima persen
32 bulan 35,53% Tiga puluh lima koma lima puluh tiga persen
33 bulan 36,71% Tiga puluh enam koma tujuh puluh satu persen
34 bulan 37,90% Tiga puluh tujuh koma sembilan puluh persen
35 bulan 39,90% Tiga puluh sembilan koma sembilan puluh persen
36 bulan 40,29% Empat puluh koma dua puluh sembilan persen

3. Potongan marjin angsuran ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:

Potongan Marjin Angsuran = Uang Muka Murni x Marjin Angsuran (Rp)


Harga Dasar Emas

Harga Jual
1. Harga jual logam mulia emas produk Pegadaian Galeri 24 adalah Harga Dasar Emas ditambah Marjin Penjualan;
2. Harga jual logam mulia emas produk Pegadaian Mulia adalah Penjumlahan dari Harga Dasar Emas, Marjin Penjualan, Marjin Angsuran, Biaya
Administrasi, dan dikurangi Potongan Marjin Angsuran;
3. Untuk memudahkan dalam memberikan penjelasan kepada nasabah, yang dimaksud marjin dari produk Pegadaian Mulia dan Galeri 24 adalah Total
Harga Jual logam mulia emas dikurangi dengan Harga Dasar Emas dan Biaya Administrasi (jika ada).

Biaya administrasi

1. Setiap transaksi akad/perjanjian Pegadaian Mulia dikenakan Biaya Administrasi sebesar Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah);
2. Setiap transaksi jual beli melalui e-commerce (e-Pegadaian Mulia Galeri 24) dikenakan Biaya Administrasi sebesar Rp3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah).

Pembelian karyawan

Ketentuan Pegadaian Mulia untuk Pembelian Karyawan tunduk pada ketentuan yang mengatur tentang Pegadaian Mulia yang berlaku di PT Pegadaian
(Persero), kecuali hal sebagai berikut:
1. Keping logam mulia adalah berlogo PT Pegadaian (Persero);
2. Tidak dikenakan Biaya Administrasi;
3. Harus ada persetujuan dari atasan langsung untuk pembelian Pegadaian Mulia;
4. Repayment Capacity (kemampuan bayar) tidak berhubungan dengan sisa penghasilan karyawan.

Pembelian kolektif

Ketentuan Pegadaian Mulia untuk Pembelian Kolektif tunduk pada ketentuan yang mengatur tentang Pegadaian Mulia yang berlaku di PT Pegadaian
(Persero), kecuali hal sebagai berikut :
1. Jumlah keping diperbolehkan lebih banyak dari jumlah anggota;
2. Penandatanganan akad/perjanjian pembelian kolektif dilakukan oleh masing-masing pihak;
3. Pembayaran angsuran dilakukan oleh masing-masing pihak;
4. Pengambilan logam emas Mulia dilakukan oleh masing-masing pihak setelah adanya pelunasan seluruh kewajiban kepada PT Pegadaian (Persero).

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 58
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) (lanjutan)

Ketentuan Pegadaian Mulia untuk Pembelian Arisan tunduk pada ketentuan yang mengatur tentang Pegadaian Mulia yang berlaku di PT Pegadaian
(Persero), kecuali sebagai berikut:
1. Jumlah keping dalam pembelian Arisan harus sama dengan jumlah anggota;
2. Jenis dan berat kepingan logam harus sama;
3. Penandatanganan akad/perjanjian dilakukan oleh semua anggota;
4. Pengambilan logam emas Mulia dapat dilakukan satu keping setiap bulan;
5. Untuk Uang Muka 10% (sepuluh persen) pengambilan logam emas Mulia dapat dilakukan minimal pada angsuran kedua (2) dan telah berjalan selama
2 (dua) bulan dari tanggal akad/perjanjian;
6. Untuk Uang Muka 15% (lima belas persen) pengambilan logam emas Mulia dapat dilakukan minimal pada angsuran pertama (1) dan telah berjalan
selama 1 (satu) bulan dari tanggal akad/perjanjian.

Angsuran
1. Besarnya Utang Nasabah adalah penjumlahan Pokok Utang Nasabah dengan Marjin Angsuran Bersih.
2. Besarnya Angsuran Utang Nasabah adalah pembagian dari Utang Nasabah dengan Jangka Waktu Pegadaian Mulia, dengan rumus sebagai berikut :

Angsuran = Utang nasabah


Jangka waktu

1. Besarnya pokok Utang Nasabah adalah pengurangan dari Harga Dasar Emas dengan Uang Muka Murni.
2. Uang Muka Murni adalah besarnya Uang Muka dikurangi dengan Marjin Penjualan dan Biaya Administrasi.
3. Marjin Angsuran Bersih adalah Marjin Angsuran dikurangi dengan Potongan Marjin Angsuran.

Jatuh tempo
Tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran pembelian logam emas produk Pegadaian Mulia paling lambat sesuai dengan tanggal akad/perjanjian setiap
bulannya.

Denda
1. Keterlambatan atau kekurangan pembayaran angsuran pembelian logam emas Mulia Pegadaian Mulia dikenakan denda sebesar 4% (empat persen)
dibagi 30 (tiga puluh) dari jumlah tunggakan per hari, dengan maksimum denda sebesar 4% (empat persen) dari jumlah angsuran.
2. Denda dalam bentuk rumus:

Denda per hari = 4% x Tunggakan


30

Pelunasan
1. Pelunasan angsuran pembelian logam emas Mulia sebelum jangka waktu jatuh tempo yang disepakati atau terjadi pelunasan sekaligus dari penjualan
barang jaminan bermasalah dan angsuran yang macet, diberikan Potongan Marjin Pelunasan;
2. Potongan Marjin Pelunasan sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya diberikan terhadap angsuran yang telah berjalan selama 6 (enam) bulan atau telah
6 (enam) kali pembayaran angsuran;
3. Potongan Marjin Pelunasan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diperjanjikan di dalam akad/perjanjian;
4. Pembayaran Potongan Marjin Pelunasan dilakukan berdasarkan perhitungan dari sistem yang berlaku di Pegadaian dan dilarang menggunakan sistem
manual;
5. Logam emas Mulia yang menjadi hak nasabah sehubungan dengan produk Pegadaian Mulia dan Galeri 24 dapat diserahkan kepada nasabah setelah
dilunasi seluruh kewajibannya.

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 65 Tahun 2014 tanggal 27 Oktober 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 28 Tahun 2014 tentang
Jangka Waktu, Uang Muka, Marjin, Biaya-biaya, dan Denda Pegadaian Mulia dan Galeri 24 mengatur bahwa ketentuan Mulia untuk Pembelian Kolektif
tunduk pada ketentuan, kecuali:
1. Jumlah keping diperbolehkan lebih banyak daripada jumlah anggota;
2. Penandatanganan akad/perjanjian pembelian kolektif dilakukan oleh masing-masing pihak;
3. Pembayaran angsuran dilakukan oleh masing-masing pihak;
4. Biaya Administrasi Mulia kolektif adalah sebesar Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah) per kelompok;
5. Pengambilan logam emas Mulia dilakukan oleh masing-masing pihak setelah adanya pelunasan seluruh kewajiban kepada PT Pegadaian (Persero).

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 59
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 30 Tahun 2015 tanggal 9 April 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direksi No. 28 Tahun 2014 tentang
Jangka Waktu, Uang Muka, Marjin, Biaya-biaya dan Denda Pegadaian Mulia dan Galeri 24 mengatur bahwa:
1. Marjin Penjualan ditetapkan sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari harga dasar emas, kecuali:
a. Apabila Penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) dan emas batangan langsung dijadikan barang jaminan untuk KCA atau Rahn dengan uang
pinjaman/marhun bih maksimal dan masa kredit minimal selama 16 (enam belas) hari, marjin ditetapkan sebesar 0% dari Harga Dasar Emas.
b. Apabila Penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) dan emas batangan langsung dijadikan barang jaminan untuk Krasida atau Arrum dengan uang
pinjaman/marhun bih maksimal dan masa kredit minimal selama 12 (dua belas) bulan, marjin ditetapkan sebesar 0% dari Harga Dasar Emas.
c. Apabila Penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) pada saat acara khusus (pameran atau literasi), marjin penjualan ditetapkan 1,5% (satu koma lima
persen) sampai dengan 2% (dua persen) dari Harga Dasar Emas.
d. Apabila Penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) kepada Perusahaan atau perseorangan dengan total berat pembelian minimal 1.000 (seribu) gram
untuk 1 (satu) transaksi, marjin penjualan ditetapkan sebesar 1,5% (satu koma lima persen) sampai dengan 2% (dua persen) dari Harga Dasar
Emas.
e. Persetujuan penetapan marjin penjualan pada poin c dan d diberikan oleh Direktur I kepada Galeri 24 atas pengajuan tertulis dari Deputi Bisnis
melalui Pemimpin Wilayah dan penetapan pelaksanaan acara khusus (pameran atau literasi) diatur dalam Surat Pemimpin Wilayah atau Surat
Direksi tersendiri.
2. Pelunasan terhadap angsuran Mulia diatur sebagai berikut:
a. Pelunasan sebelum jangka waktu jatuh tempo atau pelunasan sekaligus dari penjualan barang jaminan bermasalah dan angsuran yang macet
diberikan Potongan Marjin Pelunasan;
b. Potongan Marjin Pelunasan hanya diberikan terhadap angsuran yang telah berjalan selama 3 (tiga) bulan atau telah 3 (tiga) kali pembayaran
angsuran dari semua Produk Mulia termasuk dengan metode Arisan;
c. Potongan Marjin Pelunasan tidak diperjanjikan dalam akad/perjanjian;
d. Pembayaran Potongan Marjin Pelunasan dilakukan berdasarkan perhitungan sistem yang berlaku di Perusahaan dan dilarang menggunakan
perhitungan secara manual;
e. Rumus Potongan Marjin Pelunasan ditetapkan sebagai berikut:

Potongan Marjin Pelunasan = SUN * Tabel Marjin Pelunasan Dipercepat

f. Logam emas Mulia yang menjadi hak nasabah diserahkan setelah dilunasi seluruh kewajibannya.

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 12/DIR I/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Direksi No. 28 Tahun 2014 tentang
Jangka Waktu, Uang Muka, Marjin, Biaya-biaya dan Denda Pegadaian Mulia dan Galeri 24 terdapat beberapa perubahan sebagai berikut:
1. Uang Muka Produk Pegadaian Mulia minimal 15% dan maksimal 90% dari Harga Dasar Emas.
2. Marjin Penjualan ditetapkan sebesar 2,50% dari Harga Dasar Emas kecuali:
a. Apabila penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) dan emas batangan langsung dijadikan barang jaminan untuk Pegadaian KCA atau Pegadaian
Rahn dengan uang jaminan/marhun bih maksimal, Marjin penjualan ditetapkan 1% dari Harga Dasar Emas;
b. Apabila penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) dan emas batangan langsung dijadikan barang jaminan untuk Pegadaian KRASIDA atau
Pegadaian Arrum dengan uang jaminan/marhun bih maksimal, Marjin penjualan ditetapkan sebesar 1% dari Harga Dasar Emas;
c. Pembayaran potongan Marjin pelunasan dilakukan berdasarkan perhitungan dari sistem.
Berdasarkan Peraturan Direksi No. 44 DIR I 2016 tanggal 13 Juli 2016 tentang Jangka Waktu, Biaya-biaya, Marjin, dan Harga Jual untuk Galeri 24 terdapat
peraturan sebagai berikut sebagai berikut:

1. Marjin Penjualan ditetapkan sebesar 2,50% dari Harga Dasar Emas kecuali:
a. Apabila penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) dan emas batangan langsung dijadikan barang jaminan untuk Pegadaian KCA atau Pegadaian
Rahn dengan uang jaminan/marhun bih maksimal, Marjin penjualan ditetapkan 1% dari Harga Dasar Emas;
b. Apabila penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) dan emas batangan langsung dijadikan barang jaminan untuk Pegadaian KRASIDA atau
Pegadaian Arrum dengan uang jaminan/ marhun bih maksimal, Marjin penjualan ditetapkan sebesar 1% dari Harga Dasar Emas;
c. Apabila penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) pada saat:
- Acara khusus (pameran, promosi, atau literasi), Marjin penjualan ditetapkan sebesar 1,5% sampai dengan 2% dari Harga Dasar Emas;
- Perusahaan melakukan pembayaran Non Upah (Tunjangan Hari Raya, Uang Pakaian dan Jasa Produksi) kepada karyawan, dengan periode
pembelian adalah maksimal 30 hari dari tanggal pembayaran Non Upah dan Marjin penjualan ditetapkan sebesar 0 % dari Harga Dasar Emas.

d. Apabila penjualan Galeri 24 (bukan konsinyasi) kepada Perusahaan atau perseorangan dengan total berat pembelian minimal 1000 gram untuk
satu transaksi, Marjin Penjualan ditetapkan sebesar 1,5% sampai dengan 2% dari Harga Dasar Emas.
e. Persetujuan penetapan Marjin Penjualan diberikan Jeneral Manajer Produk Emas atas pengajuan tertulis dari Deputy Pemimpin Wilayah Bidang
Bisnis atau Pemimpin Wilayah.
2. Harga Jual logam mulia emas Galeri 24 adalah Harga Dasar Emas ditambah Marjin Penjualan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 60
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 45 DIR I 2016 tanggal 13 Juli 2016 tentang Jangka Waktu, Biaya-biaya, Marjin, dan Harga Jual untuk Galeri 24 terdapat
perubahan sebagai berikut:
1. Uang Muka Mulia minimal 15% dan maksimal 90% dari Harga Dsar Emas.
2. Setiap transaksi Mulia dikenakan biaya administrasi yang ditetapkan sebagai berikut:
a. Setiap transaksi Mulia dikenakan Biaya Administrasi sebesar Rp50.000,-, kecuali Mulia untuk Karyawan;
b. Setiap transaksi Mulia Kolektif dikenakan Biaya Administrasi sebesar Rp50.000,- per kelompok;
c. Setiap transaksi Mulia Arisan dikenakan Biaya Administrasi sebesar Rp50.000,- per kelompok;

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 81/DIR I/2016 tanggal 26 Oktober 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 45/DIR I/2016 tentang Jangka
Waktu, Uang Muka, Biaya-biaya dan denda, Margin, dan Harga Jual untuk Produk Mulia, terdapat perubahan sebagai berikut:

Mulia adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau angsuran yang terdiri dari fitur:
a. Mulia untuk umum
b. Mulia untuk karyawan
c. Mulia untuk Pembelian Kolektif
d. Mulia untuk Pembelian Arisan
e. EmasKu

Pelunasan dapat dilakukan pada saat:


a. Sejak kredit dinyatakan aktif atau Pelunasan Dipercepat;
b. Jeda waktu antara cut off dan lelang barang jaminan bermasalah atau pelunasan setelah cut off .

Potongan Margin terhadap pelunasan angsuran Mulia


a. Pelunasan angsuran Mulia sebelum jangka waktu jatuh tempo yang disepakati (pelunasan dipercept) dengan ketentuan jumlah sisa tunggakan lebih
besar dari nilai perhitungan pelunasan dipercepat;
b. Pelunasan angsuran Mulia yang dilakukan pada saat jeda waktu antara cut off dan lelang barang jaminan bermasalah (pelunasan setelah cut off )
dengan ketentuan jumlah sisa tunggakan lebih besar dari nilai perhitungan pelunasan dipercepat.

Atas pelunasan tersebut diatas wajib dilakukan dengan melampirkan akad Mulia asli dan apabila nasabah tidak dapat melampirkan akad Mulia asli, maka
nasabah wajib membuat Surat Pernyataan Kehilangan Akad Mulia bermaterai cukup dengan dilampiri Surat Keterangan Hilang dari kepolisian setempat.

Potongan Margin Pelunasan merupakan kebijakan Perusahaan dan tidak diperjanjikan di dalam akad/perjanjian, sedangkan perhitungannya berdasarkan
sistem yang berlaku di Perusahaan dengan rumus sebagai berikut:

Potongan margin = Sisa Tunggakan x Tabel Diskon

Rumus Pelunasan Dipercepat adalah:

Pelunasan Dipercepat = Sisa Tunggakan - Potongan Margin + Denda (bila ada)

Rumus Pelunasan setelah cut off adalah:

Pelunasan setelah cut off = Sisa Tunggakan - Potongan Margin + Denda (bila ada) + Biaya (bila ada)

Logam Mulia Emas yang menjadi hak nasabah diserahkan setelah dilunasi seluruh kewajibannya. Atas angsuran Mulia Arisan yang fisiknya belum
diserahterimakan dan telah dilakukan cut off, maka saat dilakukan pelunasan setelah cut off dan/atau lelang barang jaminan secara sistem, Pemimpin
Cabang atau Perugas yang ditunjuk wajib menyerahkan fisik emas kepada ketua arisan di hadapan seluruh anggota arisan. Sedangkan apabila terdapat
anggota arisan yang berhalangan hadir, maka anggota arisan yang hadir wajib menandatangani dan menyerahkan Surat Pernyataan bermaterai cukup
sebagai pertanggungjawaban atas serah terima fisik emas tersebut.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 61
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) (lanjutan)

Layanan Keuangan Mikro EmasKu

Sesuai Peraturan Direksi No. 90 Tahun 2014, Layanan Keuangan Mikro adalah layanan produk keuangan mikro dari beberapa Lembaga Jasa Keuangan
(LJK) yang berbeda terdiri dari TabunganKu dan/atau EmasKu dan/atau AsuransiKu dengan proses mudah, cepat, dan terjangkau yang dipasarkan oleh PT
Pegadaian (Persero), Bank dan Asuransi.

Ketentuan Umum Layanan Keuangan Mikro - EmasKu:


1. Paket Layanan Keuangan Mikro - EmasKu dapat diperoleh di Kantor Cabang Pegadaian/Unit Pelayanan Cabang yang ditunjuk, dengan perincian :
a. EmasKu sebesar Rp100.000 (seratus ribu rupiah) untuk uang muka pembelian logam mulia bersertifikat PT Antam (Persero) dengan berat 1 (satu)
gram di Pegadaian;
b. TabunganKu sebesar Rp100.000 (seratus ribu rupiah) untuk pembukaan tabungan di bank;
c. AsuransiKu sebesar Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah) untuk mendapatkan perlindungan asuransi melalui pembelian voucher asuransi;
2. Paket layanan Keuangan Mikro-EmasKu ditawarkan kepada nasabah dengan pilihan sebagai berikut:
a. EmasKu adalah produk pembiayaan Investasi emas yang dikeluarkan oleh Perusahaan dalam bentuk emas lantakan 24 (dua puluh empat) karat
bersertifikat PT Antam (Persero) dengan berat 1 (satu) gram;
b. TabunganKu adalah produk tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank
di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
c. AsuransiKu adalah produk asuransi yang menanggung pemegang polisnya dari risiko kecelakaan, kematian atau sesuai dengan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan asuransi, dengan premi tunggal, jangka waktu pertanggungan satu tahun dan polis berbentuk voucher yang
diterbitkan oleh perusahaan asuransi;
3. Proses akad EmasKu dan pembukaan TabunganKu dilaksanakan sendiri oleh nasabah di outlet Pegadaian dan bank, sedangkan pendaftaran asuransi
dilaksanakan sendiri oleh nasabah melalui SMS yang dapat dilayani di Pegadaian atau di bank syariah yang memberikan layanan keuangan mikro;

Fitur EmasKu adalah sebagai berikut:


a. Dijual bersama dengan layanan TabunganKu dan atau AsuransiKu;
b. Uang muka Rp100.000 (seratus ribu Rupiah);
c. Bebas biaya administrasi;
d. Angsuran sebanyak 12 (dua belas) kali;
e. Pembayaran angsuran bisa melalui Pegadaian atau bank;
f. Bebas denda keterlambatan angsuran;
g. Bebas penalti;
h. Dieksekusi melalui lelang apabila menunggak 3 (tiga) kali angsuran;
i. Pengelolaannya melibatkan Pegadaian, bank, dan perusahaan Asuransi;

Imbal Jasa Layanan:


1. Bank mengenakan biaya sebesar Rp2.000 (dua ribu Rupiah) kepada nasabah atas pengiriman angsuran EmasKu dari TabunganKu milik nasabah ke
rekening giro milik Pegadaian berdasarkan Standing Instruction yang dibuat nasabah di bank;
2. Pegadaian memperoleh imbal jasa sebesar 50% dari biaya Standing Instruction yang telah dipungut oleh bank sebagaimana ayat (1) Pasal ini;
3. Atas setiap penjualan Voucher AsuransiKu, Pegadaian menerima komisi sebesar 25% (dua puluh lima persen) per transaksi dari besarnya premi
asuransi Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah);
4. Perusahaan asuransi memberikan biaya pemasaran sebesar 5% per transaksi dari besarnya premi asuransi Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah);

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 67/DIR I/2015 tanggal 30 November 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 90 Tahun 2014 tentang
Layanan Keuangan Mikro Emasku, terdapat beberapa perubahan sebagai berikut:
1. Definisi EmasKu adalah produk pembiayaan investasi emas yang dikeluarkan oleh PT Pegadaian (Persero) dalam bentuk emas lantakan 24 karat
dengan nilai perolehan sampai dengan Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah);
2. Paket Layanan Keuangan Mikro yang diperoleh di Kantor Cabang Pegadaian/ Unit Pelayanan Cabang, dengan rincian:
EmasKu dengan uang muka dan jenis logam mulia masing-masing sebagai berikut:
- EmasKu sebesar Rp100.000 (seratus ribu rupiah) untuk uang muka pembelian logam mulia dengan berat 1 (satu) gram;
- EmasKu sebesar Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk uang muka pembelian logam mulia dengan berat 5 (lima) gram;
- EmasKu sebesar Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah) untuk uang muka pembelian logam mulia dengan berat 10 (sepuluh) gram;
- EmasKu sebesar Rp1.200.000 (satu juta dua ratus ribu rupiah) untuk uang muka pembelian logam mulia dengan berat 25 (dua puluh lima) gram;
3. Selisih antara harga jual EmasKu dengan uang muka dibayar dengan cara angsuran bulanan sebanyak 12 (dua belas) kali dengan rumus:

Angsuran EmasKu = (Harga Jual EmasKu - Uang Muka) : 12 bulan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 62
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Tabungan Emas

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 26/BISNIS I/2015 tanggal 11 Juni 2015 tentang Petunjuk Teknis Piloting Pegadaian Tabungan Emas, Perusahaan
mengembangkan produk berupa Tabungan Emas. Pegadaian Tabungan Emas yang selanjutnya disebut dengan Tabungan Emas adalah kepemilikan emas
batangan oleh pemilik rekening dengan transaksi jual beli emas batangan dalam jumlah minimal pembelian tertentu dengan fasilitas titipan.

Fitur Layanan Tabungan Emas adalah sebagai berikut :


1. Tabungan Emas dijual kepada Pemilik Rekening dan dibeli kembali (buyback ) oleh Perusahaan dengan berat minimal 0,01 (nol koma nol satu) gram.
2. Tabungan Emas dititipkan kepada Perusahaan selama jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 12 (dua belas)
bulan berikutnya.
3. Tabungan Emas dapat dicetak menjadi emas batangan setelah mencapai berat minimal 1 (satu) gram, dengan pilihan denominasi sebagai berikut :
a. 1 (satu) gram;
b. 5 (lima) gram;
c. 10 (sepuluh) gram;
d. 25 (dua puluh lima) gram;
e. 50 (lima puluh) gram;
f. 100 (seratus) gram;
g. 250 (dua ratus lima puluh) gram.
4. Tabungan Emas yang telah diorder cetak diserahkan kepada pemilik rekening paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal order cetak emas.

Biaya-biaya yang dibebankan kepada pemilik rekening sehubungan dengan rekening Tabungan Emas adalah sebagai berikut:
a. Biaya Administrasi sebesar Rp5.000 (lima ribu rupiah);
b. Biaya Pengelolaan Rekening sebesar Rp0 (nol rupiah) per 12 (dua belas) bulan;
c. Biaya Penggantian Buku (karena hilang atau rusak) sebesar Rp0 (nol rupiah);
d. Biaya Pencetakan Rekening Koran sebesar Rp0 (nol rupiah);
e. Biaya Penutupan Rekening sebesar Rp0 (nol rupiah);
f. Biaya Cetak Emas ditetapkan sebagai berikut:
- Rp54.000 per kepingan 1 (satu) gram;
- Rp111.000 per kepingan 5 (lima) gram;
- Rp166.000 per kepingan 10 (sepuluh) gram;
- Rp208.000 per kepingan 25 (dua puluh lima) gram;
- Rp298.000 per kepingan 50 (lima puluh) gram;
- Rp415.000 per kepingan 100 (seratus) gram;
- Rp525.000 per kepingan 250 (dua ratus lima puluh) gram.

Persyaratan Pemilik Rekening Tabungan Emas:


1. Rekening Tabungan Emas dapat dibuka oleh orang pribadi ataupun badan hukum.
2. Persyaratan pembukaan rekening Tabungan Emas adalah:
a. Orang Pribadi:
- Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan formulir pembukaan rekening yang dipersyaratkan;
- Menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku;
- Menunjukkan asli identitas diri (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku.
b. Badan Hukum (dalam hal ini diwakili oleh Penerima Kuasanya):
- Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan formulir pembukaan rekening yang dipersyaratkan;
- Menyerahkan Surat Kuasa dari Badan Hukum;
- Menyerahkan fotokopi Akta Pendirian Badan Hukum atau dokumen yang dipersamakan;
- Menyerahkan fotokopi Anggaran Dasar beserta perubahannya atau dokumen yang dipersamakan;
- Menyerahkan fotokopi identitas Penerima Kuasa (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku;
- Menunjukkan asli identitas diri Penerima Kuasa (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku.

Setiap instruksi yang dilakukan oleh Pemilik Rekening (Instruksi Pembelian Emas, Instruksi Jual, Instruksi Pencetakan Emas) harus menggunakan formulir
atau aplikasi yang ditentukan oleh Perusahaan yang ditandatangani Pemilik Rekening yang melakukan penjualan dan diterima baik oleh Perusahaan. Dalam
hal transaksi diwakilkan kepada orang lain maka harus dilengkapi Surat Kuasa (satu Surat Kuasa untuk satu kali transaksi), identitas asli Penerima dan
Pemberi Kuasa, serta menyerahkan Buku Tabungan Emas.

Apabila Pemilik Rekening meninggal dunia, maka sisa saldo di Rekening akan diserahkan kepada ahli waris Pemilik Rekening sesuai ketentuan pada
Pegadaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan dilakukannya penyerahan kekayaan Pemilik Rekening yang meninggal dunia kepada
ahli waris Pemilik Rekening, maka Pegadaian dibebaskan sepenuhnya dari tanggung jawab atas hal ini.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 63
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Tabungan Emas (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 38/BISNIS I/2015 tanggal 23 Juli 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direksi No. 26/BISNIS I/2015 tentang
Petunjuk Teknis Piloting Pegadaian Tabungan Emas terdapat perubahan opsi pencetakan emas batangan dengan pilihan sebagai berikut:
a. 5 (lima) gram;
b. 10 (sepuluh) gram;
c. 25 (dua puluh lima) gram;
d. 50 (lima puluh) gram;
e. 100 (seratus) gram;

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 46/BISNIS I/2015 tentang Pembatasan Transaksi Pembelian, Penjualan, dan Order Cetak Produk Pegadaian Tabungan
Emas kepada Nasabah, diatur sebagai berikut:
1. Transaksi pembelian emas kepada setiap nasabah untuk 1 hari maksimal 100 gram;
2. Transaksi penjualan emas kepada setiap nasabah untuk 1 hari maksimal 100 gram;
3. Transaksi Order Cetak dengan jumlah maksimal 100 gram dengan jumlah kepingan sesuai dengan yang dipilih.

Pembatasan transaksi tersebut diatas merupakan jumlah keseluruhan transaksi dari semua rekening produk Pegadaian Tabungan Emas yang dimiliki oleh 1
(satu) orang nasabah.

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 47/BISNIS I/2015 tentang Biaya Pembatasan Transaksi Produk Pegadaian Tabungan Emas kepada Nasabah, diatur
sebagai berikut:
1. Setiap instruksi transaksi yang dilakukan pemilik rekening kepada Pegadaian dikenakan biaya transaksi yang di dalamnya sudah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai sebagai berikut:
No. Transaksi Biaya* (Rp)
1 Pembukaan Rekening 5.000
2 Transfer Emas -
3 Pencetakan Rekening Koran -
4 Pembukaan Pemblokiran Rekening -
5 Penggantian Buku Tabungan -
6 Penutupan Rekening 30.000
7 Tambahan atas Keterlambatan Pengambilan Emas Cetak -
8 Fasilitas Titipan Emas 30.000
*) Semua biaya sudah termasuk PPN 10%

2. Transaksi yang dilakukan oleh setiap pemilik rekening dalam satu hari dibatasi dengan batas minimal dan maksimal transaksi sesuai tabel berikut:
No. Transaksi Pembatasan (gr)
Minimal Maksimal
1 Pemilik Rekening dapat membeli 0,01 100
2 Pemilik Rekening dapat menjual 1 100
3 Pemilik Rekening dapat mencetak 5 100
4 Pemilik Rekening dapat mentransfer 1 100
5 Saldo Rekening 0,1

Sesuai Peraturan Direksi No. 37/DIR I/2016 tanggal 29 Juni 2016 tentang Standard Operating Procedure Produk Pegadaian Tabungan Emas, terdapat
perubahan kebijakan sebagai berikut :
1. Orang Pribadi dapat membuka beberapa rekening induk untuk dirinya sendiri serta rekening tambahan untuk keluarga kandung atau keluarga yang
tinggal satu rumah atau terdaftar dalam Kartu Keluarga yang berumur di bawah 17 tahun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
2. Orang Pribadi yang mendaftarkan Pembukaan Rekening Tambahan harus memiliki rekening Tabungan Emas terlebih dahulu (disebut dengan Pemilik
Rekening Induk) sebelum mendaftarkan Rekening Tambahan.
3. Pemilik Rekening Induk bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemilik Rekening Tambahan.
4. Hanya transaksi Pembelian Emas yang dapat dilakukan sendiri oleh Pemilik Rekening Tambahan. Selain transaksi Pembelian Emas harus didampingi
oleh Pemilik Rekening Induk atau dengan menyerahkan Surat Persetujuan Transaksi bermaterai cukup yang ditandatangani oleh Pemilik Rekening
Induk dan fotokopi identitas Pemilik Rekening Induk.
5. Persyaratan Pembukaan Rekening untuk nasabah Bukan Badan Hukum :
- Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan formulir pembukaan rekening yang dipersyaratkan;
- Menyerahkan salinan identitas diri pemilik usaha (KTP/SIM/Paspor) yang masib berlaku;
- Menunjukkan asli identitas diri pemilik usaha (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku;
- Menyerahkan salinan Surat Ijin Usaha.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 64
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Tabungan Emas (lanjutan)

6. Dalam hal nasabah meninggal dunia, penutupan rekening dilakukan oleh ahli waris dengan tambahan persyaratan :
- Surat Keterangan Kematian;
- Surat Keterangan Ahli Waris;
- Kartu Identitas Ahli Waris (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku;
- Menyerahkan Buku Tabungan Emas.
7. Dalam hal nasabah belum dewasa dan cakap untuk melakukan perbuatan hukum yang berakibat keluarnya uang dan/atau emas batangan dari
Perusahaan, orangtua/walinya dapat menerbitkan Surat Persetujuan orangtua/wali kepada nasabah.

Sesuai Peraturan Direksi No. 39/DIR I/2016 tanggal 29 Juni 2016 tentang Perhitungan Harga Emas dan Pembatasan Transaksi Produk Pegadaian
Tabungan Emas, terdapat perubahan kebijakan sebagai berikut :

1. Penetapan harga jual, beli, dan biaya cetak emas memperhatikan harga jual emas per gram pada pasar sekunder yang paling efisien dan harga jual PT
Aneka Tambang per gram pada keping 1.000 gram dan dipublikasikan melalui website resmi Perusahaan;
2. Harga jual tabungan emas ditetapkan dengan menambahkan marjin penjualan atas harga dasar jual tabungan emas dimana harga dasar jual tabungan
emas per 0,01 gram ditentukan menggunakan acuan harga rata-rata persediaan tabungan emas dari pasar sekunder dan harga jual emas dari pasar
sekunder. Sedangkan harga beli kembali (Buyback) tabungan emas per 0,01 gram ditetapkan setelah terdapat acuan harga beli kembali pasar emas.
3. Biaya Transaksi Tabungan Emas adalah sebagai berikut:
No. Transaksi Biaya (Rp) Keterangan
1 Pembukaan Rekening 10.000 per Rekening Tabungan
2 Transfer Emas 2.000 per Transaksi
3 Pencetakan Rekening Koran 1.000 per Lembar
4 Penggantian Buku Tabungan (karena 10.000 per Buku Tabungan
hilang/rusak)
5 Penutupan Rekening 30.000 per Rekening Tabungan
6 Denda Keterlambatan Pengambilan Emas 20.000 per Order Cetak, per 30 hr dan maksimal Rp250.000
Cetak
7 Biaya Fasilitas TItipan Emas 2.500 per Bulan dan dibebankan sekaligus di awal masa titipan selama 1 tahun

4. Pembatasan transaksi nasabah per hari adalah sebagai berikut:


No. Transaksi Pembatasan Keterangan
Minimal Maksimal
1 Pemilik Rekening dapat membeli 0,01 gr 100 gr per CIF
2 Pemilik Rekening dapat menjual 1 gr 100 gr per CIF
3 Pemilik Rekening dapat mencetak 5 gr 100 gr per CIF
4 Pemilik Rekening dapat mentransfer 1 gr 100 gr per CIF
5 Saldo Rekening 0,1 gr 100 gr per Rekening
5. Pembelian melalui fasilitas non tunai dibatasi maksimum Rp10.000.000 dan minimum Rp50.000 per CIF per hari.

Sesuai Peraturan Direksi No. 53/DIR I/2016 tanggal 9 Agustus 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Direksi No. 39 DIR I 2016 tentang Perhitungan
Harga Emas dan Pembatasan Transaksi Produk Pegadaian Tabungan Emas, terdapat perubahan kebijakan sebagai berikut:

1. Biaya Transaksi Tabungan Emas


No. Transaksi Biaya (Rp) Keterangan
1 Pembukaan Rekening 10.000 per Rekening Tabungan
2 Transfer Emas 2.000 per Transaksi
3 Pencetakan Rekening Koran 0 -
4 Penggantian Buku Tabungan (karena 10.000 per Buku Tabungan
hilang/rusak)
5 Penutupan Rekening 30.000 per Rekening Tabungan
6 Denda Keterlambatan Pengambilan Emas 20.000 per Order Cetak, per 30 hr dan maksimal Rp 250.000
Cetak
7 Biaya Fasilitas TItipan Emas 2.500 per Bulan dan dibebankan sekaligus di awal masa titipan selama 1 tahun

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 65
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Tabungan Emas (lanjutan)

2. Biaya Pencetakan Rekening Koran berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2017
No. Transaksi Pembatasan Keterangan
Minimal Maksimal
1 Pemilik Rekening dapat membeli 0,01 gr 100 gr per CIF
2 Pemilik Rekening dapat menjual 1 gr 100 gr per CIF
3 Pemilik Rekening dapat mencetak 5 gr 100 gr per CIF
4 Pemilik Rekening dapat mentransfer 1 gr 100 gr per CIF
5 Saldo Rekening 0,1 gr - per Rekening

Sesuai Peraturan Direksi No. 56/DIR I/2016 tanggal 12 Agustus 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direksi No. 39 DIR I 2016 tentang
Perhitungan Harga Emas dan Pembatasan Transaksi Produk Pegadaian Tabungan Emas, terdapat perubahan Biaya Transaksi Tabungan Emas sebagai
berikut:

No. Transaksi Biaya (Rp) Keterangan


1 Pembukaan Rekening 10.000 per Rekening Tabungan
2 Transfer Emas 2.000 per Transaksi
3 Pencetakan Rekening Koran 0 -
4 Penggantian Buku Tabungan (karena 10.000 per Buku Tabungan
hilang/rusak)
5 Penutupan Rekening 30.000 per Rekening Tabungan
6 Denda Keterlambatan Pengambilan Emas Cetak 20.000 per Order Cetak, per 30 hr dan maksimal Rp250.000. Dibebankan mulai hari
ke 121 dari tanggal order cetak.
7 Biaya Fasilitas TItipan Emas 0 -
8 Biaya Fasilitas Titipan Emas berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
9 Biaya Pencetakan Rekening Koran berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2017.
10 Apabila batas waktu sebagaimana dimaksud butir 8 dan 9 terlewati, akan ditetapkan berdasarkan Peraturan Direksi tersendiri.

Sesuai Peraturan Direksi No. 18/DIR I/2017 tanggal 2 Maret 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 37/DIR I/2016 tentang Standard Operating
Procedure Produk Pegadaian Tabungan Emas terdapat perubahan sebagai berikut:

1. Dalam hal nasabah Badan Hukum mengalami likuidasi, penutupan rekening dilakukan oleh likuidator dengan tambahan persyaratan sebagai berikut:
a. Akta Notaris Pengangkatan Likuidator;
b. Akta Notaris Pembubaran Badan Hukum atau Berita Acara RUPS;
c. Kartu Identitas Likuidator (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku;
d. Menyerahkan Buku Tabungan Emas.
2. Biaya yang dibebankan kepada Pemilik Rekening terkait dengan transaksi Tabungan Emas:
a. Biaya Administrasi:
- Biaya Pembukaan Rekening;
- Biaya Transfer Emas;
- Biaya Pencetakan Rekening Koran;
- Biaya Pemblokiran Rekening;
- Biaya Penggantian Buku Pegadaian Tabungan Emas;
- Biaya Penutupan Rekening;
- Biaya Keterlambatan Pengambilan Emas Cetak.
b. Biaya Fasilitas Titipan Emas;
c. Biaya Pencetakan Emas;
d. Besaran biaya administrasi sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Penjualan Emas Batangan dengan Kontrak Pembelian

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 7/BISNIS I/2015 tanggal 3 Maret 2015 tentang Penjualan Emas Batangan dengan Kontrak Pembelian, yaitu penjualan
emas batangan yang bersertifikasi LBMA dari Galeri 24 dengan kadar 99,99 atau 24 karat dengan berat minimal 500 (lima ratus) gram sampai dengan 1
(satu) kilogram, dengan pembayaran secara termin.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 66
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Pinjaman usaha emas (lanjutan)

Penjualan Emas Batangan dengan Kontrak Pembelian (lanjutan)

Syarat Penjualan Emas Batangan dengan Kontrak Pembelian:


a. Pembayaran dilakukan secara termin;
b. Pembelian emas batangan minimal 500 (lima ratus) gram;
c. Pembayaran uang muka dilakukan minimal sebesar 20% (dua puluh persen) dari total pembayaran dan dilakukan pada hari transaksi pembelian emas
batangan;
d. Pelunasan dilakukan maksimal 7 (tujuh) hari kerja setelah transaksi;
e. Apabila belum dilakukan pembayaran pelunasan sampai dengan batas akhir waktu yang disepakati, maka nasabah akan dikenakan denda 4% (empat
persen) per 30 (tiga puluh) hari.
f. Apabila tidak diatur dalam ketentuan lain, bagi nasabah yang belum melakukan pelunasan sampai dengan H+14 sejak tanggal transaksi, Pegadaian
berhak melakukan pembelian kembali (buyback ) atas emas batangan yang sudah dibeli oleh nasabah dengan nilai 95% dari harga dasar pada H+15
sejak tanggal transaksi.

Usaha jasa lainnya

Unit Laboratorium Gemologi (G-Lab )

Berdasarkan Keputusan Direksi No. 29/LB.1.00.2010 tentang pembentukan Laboratorium Gemologi tertanggal 31 Maret 2011 ditandatangani oleh Direktur
Utama Chandra Purnama dibuatlah sebuah Buku Pedoman Operasional Pegadaian G-Lab yang dikelola, dikoordinir, dan diorganisir oleh Divisi Bisnis
Fidusia dan Jasa Lain (BFJL).

Pelayanan G-Lab adalah singkatan dari Laboratorium Gemologi milik Perusahaan yang merupakan unit pelayanan di bidang pengujian dan atau penilaian
batu berharga, logam mulia, dan sertifikat khusus.

Jasa yang terdapat dalam unit pelayanan G-Lab , yaitu :


1. Jasa Pengujian atau Jasa Taksiran
2. Jasa Konsultasi
3. Jasa kursus

Berikut adalah rincian masing-masing tarif atas jasa layanan yang diberikan:

a. Tarif Pengujian Logam adalah sebagai berikut:


No. Jenis yang Diuji Tarif Jasa Pengujian
1. Emas 1,25% x Berat Barang (gr) x Karatase/24 x Harga Pasar Setempat
2. Non Emas Rp 500 x Berat barang (Gram)

b. Tarif Gemstone Memo (Gemstone Identification ):


No. Jenis yang Diuji Tarif Per Batu (Rp)
1. Natural 80.000
2. Synthetic, Assembled 50.000

c. Tarif Diamond Grading :


No. Jenis yang Diuji Tarif Per Batu (Rp)
1. 0,01 - 0,25 80.000
2. 0,26 - 0,50 100.000
3. 0,51 - 0,75 150.000
4. 0,76 - 10 200.000
Penambahan karat berikutnya, 100.000
5.
kelipatan 1 karat

d. Tarif Gem Certificate :


No. Jenis yang Diuji Tarif Per Batu (Rp)
1. Stone A Minimal 150.000; Maksimal 650.000
2. Stone B Minimal 125.000; Maksimal 400.000
3. Stone C Minimal 100.000; Maksimal 250.000
4. Stone D Minimal 80.000; Maksimal 100.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 67
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Usaha jasa lainnya (lanjutan)

Unit Laboratorium Gemologi (G-Lab ) (lanjutan)

e. Tarif Re-Checking
No. Jenis yang Diuji Tarif Per Batu (Rp)
1. Memo 50.000
2. Certificate 100.000

f. Jasa Lainnya:
a) Konsultasi dengan tarif Rp 250.000 per konsultasi;
b) Kursus dengan skema tarif sebagai berikut:
No. Jenis Kursus Lamanya Kursus Tarif (Rp)
1. Dasar Gemologi 4 x 1,5 jam 500.000
2. Gem Identification Basic 10 x 1,5 jam 4.000.000
3. Gem Identification Advanced 110 x 1,5 jam 7.000.000
4. Special Course 6 x 1,5 jam 3.000.000

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 27 Tahun 2014 tanggal 25 April 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 9 Tahun 2014 tanggal 11 Februari
2014 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Pegadaian (Persero), maka pengelolaan Laboratorium Gemologi (G-Lab) diserahkan kepada Divisi
Bisnis Emas.

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 57 DIR I 2016 tanggal 29 Agustus 2016 tentang Jenis Layanan dan Tarif Sertifikasi Batu Adi pada Pegadaian
Gemological Laboratory (G-Lab) , terdapat perubahan ketentuan sebagai berikut :
1. Pegadaian G-Lab memberikan layanan Jasa Sertifikasi Batu Adi berupa :
a. Gemstone Identification Report
b. Gemstone Brief Report
c. Diamond Grading

2. Jenis Batu Adi yang dapat dilakukan pengujian pada Pegadaian G-Lab adalah Batu Adi dengan kriteria berikut:
a. Batu Adi Natural, yaitu batu adi yang terbentuk dari proses alam;
b. Bukan Batu Adi Natural, yaitu batu adi buatan manusia.

3. Tarif Jasa Sertifikasi ditetapkan sebagai berikut:


a. Tarif Gemstone Identification Report adalah sebesar Rp200.000 per batu;
b. Tarif Gemstone Brief Report untuk batu adi natural adalah sebesar Rp100.000 per batu;
c. Tarif Gemstone Brief Report dengan hasil pengujian bukan batu adi natural adalah sebesar Rp60.000 per batu;
d. Tarif Jasa Diamond Grading Report.
No. Jenis yang Diuji Tarif Per Batu (Rp)
1 0,10 s/d 0,22 200.000
2 0,23 s/d 0,46 225.000
3 0,47 s/d 0,69 245.000
4 0,70 s/d 0,99 295.000
5 1,00 s/d 1,49 400.000
6 1,50 s/d 1,99 460.000
7 2,00 s/d 2,99 640.000
8 3,00 s/d 3,99 945.000
9 4,00 s/d 4,99 1.250.000
10 5,00 s/d 5,99 1.775.000
11 6,00 s/d 7,99 2.100.000
12 8,00 s/d 9,99 2.500.000
13 10 ke atas 3.500.000

4. Dalam penetapan tarif, ditetapkan sebagai berikut:


a. Apabila dalam proses pengujian diperoleh kesimpulan bahwa batu yang diuji adalah bukan batu adi natural maka nasabah dikenakan biaya
Gemstone Brief Report dengan tarif seperti diatas;
b. Apabila dalam proses pengujian batu adi diperoleh kesimpulan bahwa batu yang diuji adalah batu natural, maka nasabah dibuatkan laporan
pengujian sesuai permintaan dalam bentuk sebagai berikut:
- Gemstone Identification Report, dan/ atau
- Gemstone Brief Report, dan/ atau
- Diamond Grading Report,
yang besaran biayanya diatur sesuai ketentuan tarif diatas.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 68
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

Usaha jasa lainnya (lanjutan)

Safe Deposit Box (SDB)

Pegadaian Safe Deposit Box (SDB) adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan barang atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dan
keamanannya terjamin. Sesuai dengan Peraturan Direksi No.4/BISNIS I/2015 tanggal 4 Februari 2015 tentang Piloting Pelaksanaan Standard Operating
Procedure (SOP) layanan Safe Deposit Box (SDB) di Kantor Pusat memutuskan bahwa lokasi piloting layanan SDB ditetapkan di Kantor Pusat melalui Divisi
Bisnis Emas sebagai unit usaha yang ditunjuk sebagai penyelenggara layanan SDB kepada masyarakat. Tarif Sewa SDB ditentukan sebagai berikut :

No. Ukuran Biaya Sewa (Rp) Biaya Jaminan Kunci (Rp)*


1. 3 inch x 10 inch 400.000 500.000
2. 5 inch x 10 inch 500.000 500.000
3. 10 inch x 10 inch 800.000 500.000
*Biaya jaminan kunci dikembalikan pada saat masa sewa berakhir

Kucica (Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman) -Remittance

Kucica adalah jasa pengiriman uang, bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas, yang berkedudukan di Kanada,
Amerika Serikat. Melalui Surat Edaran Direksi No.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007, tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor
Cabang Perum Pegadaian, menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional Kucica.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.426/BFJL.2.00.222/2012 mengenai Penghentian Sementara Transaksi Kucica - Western Union, maka terhitung
mulai tanggal 1 Nopember 2012 transaksi Kucica – Western Union pada Kantor Cabang dan Unit Pelayanan Cabang di seluruh Indonesia, baik online
maupun offline untuk sementara waktu dihentikan sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.

Sehubungan dengan kebutuhan layanan pembayaran dan pengiriman uang oleh nasabah PT Pegadaian (Persero) dan dalam rangka meningkatkan
pendapatan perusahaan, maka Perusahaan mengaktifkan kembali layanan transfer dana melalui produk Pegadaian Remittance , PT Pegadaian (Persero)
kemudian melakukan kerjasama dengan beberapa vendor melalui produk :
1. Remittance DELIMA (Delivery Money Access) yang bekerjasama dengan PT Finnet Indonesia (sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi Nomor 10
Tahun 2014 tentang Roll Out Produk Pegadaian Remittance bekerjasama dengan Produk Delivery Money Access (DELIMA) pada Aplikasi Passion jo
Peraturan Direksi Nomor 6 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pegadaian Remittance DELIMA).
2. Remittance BNI yang bekerjasama dengan PT BNI 46 (sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi Nomor 30b Tahun 2014 tentang Roll Out Produk
Pegadaian Remittance bekerjasama dengan PT BNI 46 pada Aplikasi Passion jo Peraturan Direksi Nomor 10/BISNIS I/2014 tentang Petunjuk Teknis
Pegadaian.
3. Remittance Western Union yang bekerjasama dengan Western Union (sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi Nomor 30a Tahun 2014 tentang
Roll Out Produk Pegadaian Remittance bekerjasama dengan Western Union pada Aplikasi Passion jo Peraturan Direksi Nomor 6/BISNIS I/2014
tentang Petunjuk Teknis Pegadaian Remittance Western Union).
4. Berdasarkan Peraturan Direksi No. 21 Tahun 2016 tanggal 22 Juni 2016 tentang Petunjuk Teknis Pegadaian Remittance Indosat Dompetku yang
bekerjasama dengan PT Indosat Ooredoo Tbk, yang selanjutnya disebut dengan "Dompetku Pengiriman Uang" adalah salah satu fitur tambahan dalam
produk Remittance berupa pengiriman uang kepada pelanggan domestik secara cash to cash tanpa harus menjadi pelanggan Indosat.

i. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Pegawai

Perusahaan membentuk penyisihan untuk aset keuangan yang terdapat bukti objektif penurunan nilai, yaitu penyisihan kerugian nilai atas pinjaman yang
diberikan (PYD) yang dianggap berpotensi tidak tertagih berdasarkan loss rate yang sudah ditetapkan.

Sesuai dengan Keputusan Direksi No. 679/AK.2.0012.2/2011 dan Peraturan Direksi no. 30/KEU/2013, bahwa penurunan nilai aset keuangan diakui jika
ditemukan adanya bukti objektif terjadinya kerugian karena satu atau lebih peristiwa yang berdampak pada penurunan arus kas masuk di masa datang
dengan ketentuan:
1. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai apabila nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi lebih besar daripada nilai
yang dapat diperoleh kembali.
2. Penurunan nilai atas aset keuangan didasarkan atas data PYD berkategori Non Performing Loan (NPL) dan bukti objektif penurunan nilai lainnya
berdasarkan pertimbangan yang logis.
3. Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai yang harus dilakukan setiap tanggal neraca. Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai,
maka harus dilakukan estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dan mengakui “Biaya Penyisihan Penurunan Nilai” dan membentuk “Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)”.
4. Besarnya penurunan nilai atas PYD dihitung dari selisih antara nilai tercatat secara historis dengan nilai sekarang dari projected cash flow atas PYD
yang berkategori NPL ditambah dengan saldo PYD berkategori NPL yang non prosedural.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 69
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Pegawai

5. Perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai:


a. Pinjaman Gadai / Rahn
CKPN atas PYD Gadai/Rahn dihitung dengan pendekatan kolektif ditambah dengan pendekatan Individual. Pendekatan kolektif diaplikasikan untuk
PYD aktif/belum jatuh tempo. Pendekatan Individual diaplikasikan untuk PYD yang sudah jatuh tempo dalam proses lelang (BJDPL) sebagai
i. Pendekatan Kolektif
Evaluasi secara kolektif dilakukan pada tiap-tiap akhir bulan yaitu dengan cara mengalikan jumlah outstanding loan akhir bulan berjalan dengan
suatu angka loss rate. Hasil perkalian ini menghasilkan nilai CKPN Kolektif yang harus dibentuk pada tiap akhir bulan.

Angka loss rate untuk pinjaman berbasis gadai, menggunakan metode Net Flow Rate yaitu dengan menganalisa tingkat kerugian kredit pada
setiap periode (bulan cut off BJDPL).

ii. Pendekatan Individual


Identifikasi ada tidaknya bukti penurunan nilai pada produk dengan skema gadai dilakukan melalui dua cara yaitu :
- Melalui pemeriksaan berkala oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang dilakukan terhadap barang jaminan yang ada di kantor-kantor
cabang atau UPC.
- Dilakukan penilaian barang jaminan oleh panitia lelang yaitu dengan kondisi kontrak gadai sudah berakhir namun sampai dengan tiga hari
berikutnya pihak nasabah tidak melakukan penebusan gadai dengan melunasi pokok pinjaman/pembiayaan berikut sewa modal/ijaroh yang
terhutang.

Penurunan nilai menjadi bukti obyektif ketika ditemukan bahwa, nilai wajar barang jaminan pada saat dilakukan penilaian kembali ternyata
nilainya lebih rendah daripada nilai pokok pinjaman/pembiayaan ditambah sewa modal/ijaroh .

Penyebab penurunan nilai tersebut selanjutnya ditelaah penyebabnya yaitu apakah disebabkan oleh salah satu dari dua sumber risiko berikut ini
yaitu :
- Risiko Pasar yaitu penurunan nilai harga barang jaminan karena penurunan nilai wajar barang jaminan secara umum di pasar, atau
- Risiko Human Error yaitu kesalahan pihak penaksir dalam menilai barang jaminan di awal pemberian fasilitas pinjaman/pembiayaan gadai
tersebut.

b. Kreasi

- Pendekatan Individual
Pinjaman/pembiayaan dinyatakan mengalami penurunan nilai apabila pihak nasabah menunggak pembayaran angsuran pokok dan sewa modal
selama 3 (tiga) bulan atau lebih. Dari keseluruhan jumlah sisa pinjaman dan sewa modal yang tertunggak serta denda, Perusahaan melakukan
penyisihan penurunan nilai atas 20% bagian dari jumlah tersebut dengan membentuk CKPN Individual. Adapun 80% sisanya diklaim ke
Perusahaan jasa penjaminan terkait.
- Pendekatan Kolektif
Evaluasi terhadap PYD Kreasi Lancar menggunakan menggunakan metode analisis migrasi (migration of analysis) yaitu dengan dengan
menganalisis pergeseran kolektibilitas pada periode tertentu per nomor akad kredit untuk menentukan prosentase gagal bayar (probability of
default).
Biaya CKPN dihitung dengan mengalikan nilai PYD aktif dengan loss rate .

c. Kresna

- Pendekatan Individual
Untuk PYD Kresna macet yaitu apabila pegawai peminjam sudah di PHK dan nilai UKPHK tidak mencukupi untuk melunasi, maka sisa OSL
seluruhnya diakui sebagai biaya CKPN.
- Pendekatan Kolektif
Evaluasi terhadap PYD Kresna Lancar menggunakan menggunakan metode analisis migrasi (migration of analysis) yaitu dengan dengan
menganalisis pergeseran kolektibilitas pada periode tertentu per nomor akad kredit untuk menentukan prosentase gagal bayar (probability of
default) .

d. Krista

Produk Krista saat ini sudah tidak disalurkan lagi dan seluruh OSL Krista dikategorikan macet dan dicadangkan seluruhnya sebagai kerugian
penurunan nilai, karena kemungkinan tidak tertagihnya OSL tersebut sangat tinggi.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 70
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Pegawai
(lanjutan)

e. Krasida

- Pendekatan Individual
Pendekatan Individual diaplikasikan untuk PYD yang sudah jatuh tempo dalam proses lelang (BJDPL), penurunan nilai diakui jika nilai wajar
barang jaminan pada saat dilakukan penilaian kembali ternyata nilainya lebih rendah daripada nilai pokok pinjaman/pembiayaan ditambah sewa
modal/ijaroh.
- Pendekatan Kolektif
Evaluasi secara kolektif dilakukan pada tiap-tiap akhir bulan yaitu dengan cara mengalikan jumlah outstanding loan akhir bulan berjalan dengan
suatu angka loss rate . Hasil perkalian ini menghasilkan nilai CKPN Kolektif yang harus dibentuk pada tiap akhir bulan.
Angka loss rate untuk pinjaman krasida , menggunakan metode Net Flow Rate yaitu dengan menganalisa tingkat kerugian kredit pada setiap
periode (bulan cut off BJDPL).

f. Arrum BPKB

- Pendekatan Individual
Pinjaman/pembiayaan dinyatakan mengalami penurunan nilai apabila pihak nasabah menunggak pembayaran angsuran pokok dan mu'nah
selama 3 (tiga) bulan atau lebih. Dari keseluruhan jumlah sisa pinjaman dan mu'nah yang tertunggak serta denda, Perusahaan melakukan
penyisihan penurunan nilai atas 20% bagian dari jumlah tersebut dengan membentuk CKPN Individual. Adapun 80% sisanya diklaim ke
Perusahaan jasa penjaminan terkait.
- Pendekatan Kolektif
Evaluasi terhadap Marhun Bih Arrum BPKB Lancar menggunakan menggunakan metode analisis migrasi (migration of analysis) yaitu dengan
dengan menganalisis pergeseran kolektibilitas pada periode tertentu per nomor akad kredit untuk menentukan prosentase gagal bayar
(probability of default) .

Biaya CKPN dihitung dengan mengalikan outstanding loan aktif dengan loss rate .

g. Arrum Emas

- Pendekatan Individual
Pendekatan Individual diaplikasikan untuk pinjaman yang sudah jatuh tempo dalam proses lelang (BJDPL), penurunan nilai diakui jika nilai
wajar barang jaminan pada saat dilakukan penilaian kembali ternyata nilainya lebih rendah daripada nilai pokok pinjaman/pembiayaan ditambah
sewa modal/ijaroh .
- Pendekatan Kolektif
Evaluasi secara kolektif dilakukan pada tiap-tiap akhir bulan yaitu dengan cara mengalikan jumlah outstanding loan akhir bulan berjalan dengan
suatu angka loss rate . Hasil perkalian ini menghasilkan nilai CKPN Kolektif yang harus dibentuk pada tiap akhir bulan.
Angka loss rate untuk pinjaman Arrum Emas, menggunakan metode Net Flow Rate yaitu dengan menganalisa tingkat kerugian kredit pada
setiap periode (bulan cut off BJDPL)

h. Mulia

- Pendekatan Individual
Pendekatan Individual diaplikasikan untuk pinjaman yang sudah jatuh tempo dalam proses lelang (BJDPL), penurunan nilai diakui jika nilai
wajar barang jaminan pada saat dilakukan penilaian kembali ternyata nilainya lebih rendah daripada nilai pokok pinjaman/pembiayaan ditambah
sewa modal/ijaroh .
- Pendekatan Kolektif
Evaluasi secara kolektif dilakukan pada tiap-tiap akhir bulan yaitu dengan cara mengalikan jumlah outstanding loan akhir bulan berjalan dengan
suatu angka loss rate . Hasil perkalian ini menghasilkan nilai CKPN Kolektif yang harus dibentuk pada tiap akhir bulan.
Angka loss rate untuk pinjaman Mulia, menggunakan metode Net Flow Rate yaitu dengan menganalisa tingkat kerugian kredit pada setiap
periode (bulan cut off BJDPL).

Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR kepada karyawan yang sudah mendapatkan SK
pembebanan Direksi, tidak termasuk didalamnya Kerugian Perusahaan yang Diperhitungkan (KPYD).

Untuk pegawai yang masih tercatat sebagai pegawai aktif, ditetapkan penyisihan sebesar 10% per tahun dari saldo piutang tercatat, sedangkan untuk
pegawai yang sudah diberhentikan atau meninggal ditetapkan sebesar 100% dari piutang tercatat.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 71
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

j. Persediaan

Perlakuan akuntansi atas persediaan Perusahaan dan entitas anak sesuai dengan PSAK 14 - Persediaan.

Persediaan emas dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau harga pasar. Persediaan barang dinilai berdasarkan harga perolehan dan
dicatat sebagai beban pada saat digunakan.

k. Investasi pada entitas asosiasi

Entitas asosiasi adalah entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional
investee , tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut (pengaruh signifikan).

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya
perolehan, dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba rugi
investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga
mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain, termasuk perubahan
yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif
lain.

Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai berikut:
i. jika investasi menjadi entitas anak.
ii. jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi atau ventura bersama merupakan aset keuangan, maka Perusahaan mengukur sisa kepentingan tersebut
pada nilai wajar.
iii. ketika Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas, Perusahaan mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan
komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika Perusahaan telah
melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.

l. Aset tetap

Berdasarkan Surat dari Kementerian BUMN No. S-59/D5.MBU/2013 tanggal 5 Maret 2013 perihal Privatisasi PT Pegadaian (Persero) disebutkan bahwa
rencana untuk privatisasi belum dapat disetujui salah satunya dengan pertimbangan nilai aset PT Pegadaian (Persero) masih disajikan dengan
menggunakan nilai historis. Oleh karena itu, diperlukan revaluasi aset terlebih dahulu untuk mengetahui potensi yang dimiliki dalam mengoptimalisasi
sumber daya Perusahaan, termasuk kebutuhan untuk ekspansi.

Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No.16, ”Aset Tetap”. Perusahaan dan entitas anak menetapkan kebijakan untuk mencatat dan melaporkan
aset tetap dengan menggunakan Model Biaya kecuali untuk aset tetap tanah dan bangunan. Perusahaan menetapkan kebijakan untuk mencatat dan
melaporkan aset tetap tanah dan bangunan menggunakan Model Revaluasi mulai 31 Desember 2013. Atas dasar model biaya, aset tetap dinyatakan
sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai, jika ada. Seluruh aset tetap disusutkan, kecuali tanah.

Agar penyajian posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas Perusahaan lebih relevan dan andal (reliable ), Perusahaan melakukan perubahan
kebijakan akuntansi atas aset tetap untuk golongan tanah dan bangunan. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut diperlakukan secara prospektif. Efektif
tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan Peraturan Direksi No. 115 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengukuran Aset Tetap Menggunakan Model Revaluasi.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mencatat saldo Surplus Revaluasi dalam penghasilan komprehensif lain dan mencatat peningkatan nilai aset
tetap untuk tanah dan bangunan sebesar Rp3.866.362.979.564. Sesuai Peraturan Direksi No. 115 Tahun 2013 pada pasal 4 maka aset tetap akan
direvaluasi setiap 3 tahun sekali.

Pada tanggal 30 Juni 2016, Perusahaan mencatat saldo Surplus Revaluasi dalam penghasilan komprehensif lain dan mencatat peningkatan nilai aset tetap
untuk tanah dan bangunan sebesar Rp2.575.043.029.976. Penilaian aset tetap yang dilakukan pada tahun 2016 adalah juga untuk tujuan perpajakan sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 191/PMK.010/2015 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Untuk Tujuan Perpajakan Bagi
Permohonan yang diajukan pada tahun 2015 dan tahun 2016.

Aset tetap selain bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan
dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Tahun
Bangunan Permanen 20
Bangunan Tidak Permanen 10
Inventaris 4
Kendaraan Bermotor Roda Dua 4
Kendaraan Bermotor Roda Empat 8
Umur ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang setiap akhir periode pelaporan.

Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Laba atau rugi akibat
penjualan aset tetap dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 72
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Aset tetap (lanjutan)

Pembelian/pengadaan barang inventaris dengan harga satuan senilai Rp5.000.000 atau lebih akan dikapitalisasi, sedangkan apabila kurang dari
Rp5.000.000 dibebankan pada periode berjalan.

Perbaikan/pemeliharaan gedung yang nilainya Rp20.000.000 atau lebih dikapitalisasi, sedangkan perbaikan/pemeliharaan gedung yang nilainya dibawah
Rp20.000.000 dicatat sebagai biaya.

Untuk rehabilitasi ringan yang tidak menambah atau memperpanjang umur ekonomis/masa manfaat dari bangunan yang bersangkutan diakui sebagai
beban umum.

Aset dalam penyelesaian (ADP) merupakan akumulasi biaya material dan biaya lainnya yang terkait dengan aset dalam penyelesaian tersebut. Pada saat
aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap untuk digunakan, maka aset dalam penyelesaian dialihkan ke akun aset tetap yang sesuai.

Aset tetap yang dikelola pihak lain dalam rangka kerjasama operasi (KSO)
Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dicatat sebagai Aset KSO dalam kelompok Aset
Lain-lain sebesar biaya perolehannya. Aset yang dibangun oleh mitra KSO dalam rangka KSO dicatat dalam pembukuan mitra KSO yang mengoperasikan
aset tersebut dan akan dialihkan kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO.

Perusahaan mencatat pengalihan aset yang dibangun oleh mitra KSO sebagai aset tetap dengan mengkredit Pendapatan Aset KSO apabila memiliki
kepastian tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan tangguhan (deferred income ) apabila tidak memiliki kepastian
yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut.

m. Aset tak berwujud

Aset tak berwujud terdiri dari aset tak berwujud yang berasal dari piranti lunak yang dimiliki Perusahaan. Aset tak berwujud diakui jika Perusahaan
kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis di masa depan dari aset tak berwujud tersebut dan biaya aset tak berwujud tersebut dapat diukur
dengan andal.

Aset tak berwujud dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Aset tak berwujud diamortisasi
berdasarkan estimasi masa manfaat. Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tak berwujud. Apabila nilai aset tak berwujud
melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.

Aset tak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

Tahun
Piranti Lunak 4

Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya ketika aset tersebut dilepaskan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan
dari penggunaannya atau pelepasan aset tersebut. Selisih dalam laporan antara nilai tercatat aset dengan hasil neto yang diterima dari pelepasannya diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasian.

n. Properti investasi

Properti investasi adalah properti yang dikuasai untuk menghasilkan pendapatan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak digunakan untuk
produksi atau penyediaan barang dan jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan operasi normal.

Properti investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan, selanjutnya diukur sebesar nilai wajarnya. Jika ada indikasi perubahan yang signifikan,
properti investasi dilakukan penilaian oleh KJPP independen. Penilaian properti investasi oleh KJPP independen juga dilakukan secara reguler paling tidak
setiap tiga tahun.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah
tercatat aset dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode terjadinya.

Transfer aset ke, atau, dari properti investasi dilakukan jika terdapat perubahan penggunaan dengan dimulainya penggunaan aset tersebut oleh
Perusahaan. Transfer aset ke, atau dari properti investasi dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal perubahan penggunaan.

o. Beban ditangguhkan

Beban ditangguhkan adalah beban-beban yang telah dikeluarkan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, yaitu:
- Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya;
- Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah tersebut. Jenis atas tanah ini adalah Hak Guna Bangunan (HGB)
yang mempunyai masa manfaat selama 20 tahun.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 73
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

p. Penyelesaian barang jaminan (BJ) jatuh tempo yang tidak laku lelang

i. Barang lelang Perusahaan

Peraturan mengenai Lelang Barang Jaminan dan Pengelolaan Barang Lelang Perusahaan (BLP) berlaku sesuai dengan ketentuan Surat Edaran
Direksi No. 48/OP.1.00211/2003 dan No. 49/OP.1.00211/2003 tanggal 17 November 2003 yang selanjutnya diubah dengan Surat Edaran Direksi No.
44/UI.1.00211/2006 tanggal 3 Oktober 2006.

Barang jaminan yang tidak laku dijual/lelang dibukukan sebagai Barang Lelang Perusahaan (BLP). BLP adalah barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak
ditebus sampai dengan tanggal jatuh tempo, tidak laku saat dilelang, dan sementara dibawah penguasaan Perusahaan sebesar Harga Limit Lelang
(HLL).

Barang Lelang Milik Perusahaan dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman, Sewa Modal, dan Bea Lelang Penjual/Pembeli 2%. Bea Lelang dihitung
dari harga yang terbentuk pada saat lelang, yang kemudian disetor ke Kas Negara. Selanjutnya sehubungan dengan Peraturan Menteri Keuangan RI
No. 40/PMK.07 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dan telah ditetapkan/diberlakukan pada tanggal 30 Mei 2006 dan Surat Edaran
Direksi No. 44/UI.1.00211/2006 tanggal 3 Oktober 2006 setiap pelaksanaan lelang dikenakan uang miskin 0% atau dengan kata lain lelang tidak
dikenakan uang miskin, dengan demikian untuk selanjutnya BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman, Sewa Modal, dan Bea Lelang
Penjual/Pembeli 2%.

BLP harus terjual dan penjualan dilakukan oleh Panitia Penjualan BLP. Pelaksanaan penjualan dapat dilakukan oleh kantor cabang yang mempunyai
harga pasar tertinggi dengan cara di bawah tangan atau dimutasi ke kantor cabang lain dan dapat dijual dengan cepat.
Harga penjualan ditetapkan sebagai berikut :
- BLP perhiasan emas, penjualannya tergantung pada harga yang tertinggi antara Harga Pasar Pusat untuk Lelang (HPPL) dan Harga Pasar Daerah
untuk Lelang (HPPDL).
- BLP non emas, penjualannya ditetapkan minimal sebesar Harga Pembelian (H.Pb.BLP). Penjualan di Harga Pembelian (H.Pb) harus mendapat
persetujuan dari Pemimpin Wilayah.

Penjualan BLP dibawah tangan adalah penjualan BLP yang dilakukan secara langsung tanpa melalui proses lelang, apabila di cabang bersangkutan
tidak ada calon pembeli, BLP akan dikirim ke cabang lain dengan prosedur yang sama dengan maksud agar memperoleh harga yang paling
menguntungkan.

Peraturan mengenai BLP ini telah dicabut dan digantikan dengan Perdir No. 64 tahun 2013 tentang Penyelesaian BLP, AYD Khusus, Tunda Lelang dan
Barang Jaminan Jatuh Tempo Pegadaian KCA/Rahn yang belum laku lelang pasca penurunan harga emas.

ii. Aset Yang Disisihkan (AYD) Khusus

Ketentuan mengenai Aset Yang Disisihkan (AYD) Khusus adalah :


1) Surat Edaran No. 52/2008 tanggal 14 Agustus 2008 tentang Gadai Ulang dan Perlakuan AYD terhadap BJ yang Dilelang Pasca Penurunan HPP
Emas.
2) Surat Edaran No. 82/2009 tanggal 22 Oktober 2009 tentang Pengelolaan BLP dan AYD Pasca Penurunan HPP Emas.

Ketentuan dalam AYD Khusus:


1) Barang Jaminan yang tidak laku dijual lelang karena harga jual emas lebih rendah dibandingkan Harga Limit Lelang/Harga Minimal Lelang, yaitu
Uang Pinjaman + Sewa Modal + Sewa Modal diberlakukan sebagai AYD (Aset Yang Disisihkan).
2) Barang Jaminan yang diberlakukan sebagai AYD pasca penurunan HPP emas merupakan BJ dengan Taksiran dan Uang Pinjaman wajar.
3) Apabila BJ tersebut jatuh tempo dan tidak ditebus, kemudian diperpanjang sampai dengan saat menjelang lelang maka dilakukan pelunasan
administratif sebagai Barang Bermasalah sebesar nilai Uang Pinjaman + Sewa Modal, dan tidak ditambahkan Bea Lelang 2% dan saat itu juga
ditetapkan nilai AYD sebesar Uang Pinjaman + Sewa Modal.
4) AYD harus segera dijual dalam jangka waktu 10 hari minimal harga beli LM dari Kantor Pusat. Apabila harga jual AYD dibawah harga beli LM dari
Kantor Pusat, maka harus mendapatkan ijin penurunan dari Kantor Wilayah.
5) Apabila terdapat kantor cabang yang melakukan penahanan AYD pasca penurunan HPP Emas lebih dari 10 hari secara sengaja dan tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan maka Kantor Wilayah dan Tim SPI melakukan evaluasi atas penahanan AYD tersebut. Terhadap kerugian
yang timbul menjadi tanggung jawab pegawai/pejabat yang melakukan penahanan.

Peraturan mengenai AYD ini telah dicabut dan digantikan dengan Perdir No. 64 tahun 2013 tentang Penyelesaian BLP, AYD Khusus, Tunda Lelang dan
Barang Jaminan Jatuh Tempo Pegadaian KCA/Rahn yang belum laku lelang pasca penurunan harga emas.

iii. Barang Jaminan Dalam Proses Lelang (BJDPL)

Barang Jaminan Dalam Proses Lelang adalah barang jaminan yang merupakan agunan dari Pinjaman Yang Diberikan Dalam Proses Lelang (PYD DPL)
dan belum laku dijual lelang. Sedangkan Pendapatan Penyelesaian BJDPL adalah kewajiban pembayaran tambahan yang dikenakan kepada nasabah
wanprestasi yang menyelesaikan kewajibannya setelah jatuh tempo periode kredit.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 74
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

p. Penyelesaian barang jaminan (BJ) jatuh tempo yang tidak laku lelang (lanjutan)

iii. Barang Jaminan Dalam Proses Lelang (BJDPL) (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Direksi No. 12 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelesaian Pinjaman Pegadaian KCA yang Telah Jatuh Tempo, yang diperbarui
oleh Peraturan Direksi No. 17 tahun 2015 tanggal 11 Maret 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Direksi No. 12 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelesaian Pinjaman Pegadaian KCA yang telah Jatuh Tempo, dan terakhir melalui Peraturan Direksi No. 42 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Direksi No. 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelesaian Pinjaman Pegadaian KCA yang Telah Jatuh Tempo, maka Penyelesaian
Barang Jaminan Dalam Proses Lelang dilakukan melalui beberapa kategori sebagai berikut:

1. Kolektibilitas pinjaman Pegadaian KCA ditetapkan sebagai berikut:


a. Pinjaman yang masuk dalam kategori kolektibilitas Lancar (L)
Pinjaman dinyatakan lancar (L) apabila tidak terdapat tunggakan pokok (Uang Pinjaman) dan kewajiban pembayaran Sewa Modal selama
jangka waktu kredit, mulai dari tanggal kredit/tanggal transaksi sampai dengan tanggal jatuh tempo periode kredit.
b. Pinjaman yang masuk dalam kategori kolektibilitas Dalam Perhatian Khusus (DPK)
Pinjaman dinyatakan Dalam Perhatian Khusus (DPK) apabila terdapat tunggakan pokok (Uang Pinjaman) dan kewajiban pembayaran sewa
modal mulai dari hari ke 1 (satu) sampai dengan hari ke 15 (lima belas) setelah tanggal jatuh tempo periode kredit.
c. Pinjaman yang masuk dalam kategori kolektibilitas Kurang Lancar (KL)
Pinjaman dinyatakan kurang Lancar (KL) apabila terdapat tunggakan pokok (Uang Pinjaman) dan kewajiban pembayaran Sewa Modal mulai
dari hari ke 16 (enam belas) sampai dengan hari ke 30 (tiga puluh) setelah tanggal jatuh tempo periode kredit.
d. Pinjaman yang masuk dalam kategori kolektibilitas Macet (M)
Pinjaman dinyatakan Macet (M) apabila terdapat tunggakan pokok (Uang Pinjaman) dan kewajiban pembayaran Sewa Modal mulai dari hari ke
31 (tiga puluh satu) sampai dengan hari ke 45 (empat puluh lima) setelah tanggal jatuh tempo kredit.

2. Ketentuan mengenai kolektibilitas sebagaimana ditetapkan pada ayat (1) diatas berlaku untuk pinjaman dengan kualifikasi taksiran wajar dan
pinjaman dengan kualifikasi bermasalah, yang timbul sebagai akibat dari perbuatan melawan hukum (fraud ), risiko operasional dan/atau karena
kondisi force majeur .

3. Terhadap barang jaminan kualifikasi bermasalah harus dicatat dan direklas sebagai Barang Jaminan Bermasalah Pegadaian KCA dan secara
otomatis masuk dalam kategori kolektibilitas.
Dari beberapa kategori diatas setiap penjualan BJDPL tersebut harus memenuhi:
a. Harga Minimum Lelang (HML) yang ditetapkan sesuai dengan kategori kolektibilitas;
b. Biaya Proses Lelang dikenakan apabila Harga Dasar Lelang Emas (HDLE) lebih tinggi dari HML;
c. Dalam kolektibilitas DPK dan KL, apabila HDLE lebih tinggi dari HML maka BJDPL rubrik kantong (KT) harus terjual lelang seluruhnya, baik
melalui penjualan retail maupun penjualan borongan sedangkan dalam kolektibilitas M, harga jual mengacu pada HDLE dan BJDPL telah
melalui proses lelang pada periode kolektibilitas DPK dan KL;
d. Apabila harga penjualan BJDPL pada saat kolektibilitas Macet tidak mencukupi nilai HML atau HDLE lebih rendah dari HML, maka Panitia
Lelang harus mengajukan permohonan penurunan harga jual BJDPL.
Mekanisme penyelesaian BJDPL:
a. 7 (tujuh) hari sebelum tanggal jatuh tempo pinjaman, dilakukan pemberitahuan (somasi) kepada nasabah tentang hak dan kewajiban untuk
penyelesaian pinjaman;
b. Setelah tanggal jatuh tempo periode kredit, Panitia Barang Kasep wajib melakukan taksir ulang terhadap seluruh rubrik BJ yang telah jatuh
tempo;
c. Panitia Barang Kasep terdiri dari Pemimpin Cabang dan Pengelola UPC/Penyimpan/ Penaksir yang ditunjuk;
d. Apabila berdasarkan hasil taksir ulang ditemukan BJ dengan taksiran tidak wajar (taksiran tinggi), maka dilakukan proses penandaan dan
dilakukan cut off (reklas sebagai Barang Jaminan Bermasalah Pegadaian KCA dan tidak boleh dimasukkan dalam daftar BJ yang akan dilelang;
e. Penanganan dan penyelesaian Barang Jaminan Bermasalah KCA mengacu pada ketentuan yang berlaku;
f. Setelah dilakukan perubahan status pinjaman dilakukan penyerahan BJDPL dari Panitia Barang Kasep kepada panitia lelang dengan Berita
Acara Penyerahan BJDPL.

4. Selama barang jaminan/marhun dengan status sebagai PYD dalam proses lelang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), maka berlaku ketentuan
sebagai berikut :
a. Nasabah yang melunasi maka perhitungan pelunasan adalah sebesar Uang Pinjaman ditambah Sewa Modal/Ujrah;
b. Nasabah yang memperpanjang/melakukan ulang gadai maka perhitungan kewajiban yang harus dibayar adalah sebesar Sewa Modal/Ujrah
ditambah Biaya Administrasi, ditambah Angsuran Minimal sampai dengan taksiran wajar;
c. Harga Penjualan Lelang adalah sebesar harga minimal lelang yaitu Uang Pinjaman/Marhun ditambah Sewa Modal/Ujrah ditambah Bea Lelang.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 75
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

p. Penyelesaian barang jaminan (BJ) jatuh tempo yang tidak laku lelang (lanjutan)

iii. Barang Jaminan Dalam Proses Lelang (BJDPL) (lanjutan)

5. Apabila setelah pelaksanaan Lelang Terjadwal kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) barang jaminan masih belum laku lelang, maka
dilaksanakan lelang sewaktu-waktu dengan batas maksimal sampai dengan 90 hari. Selama Periode ini Harga Minimal Lelang Sewaktu-waktu
(HMLS) ditetapkan sebagai berikut :
a. HMLS adalah sebesar UP/Marhun + Bea Lelang + Biaya Proses Lelang.
b. Biaya Proses Lelang untuk KCA ditetapkan sebesar 0,5% per 15 Hari Dari Uang Pinjaman, maksimal 3% untuk 90 hari.

Perubahan mekanisme penyelesaian BJDPL oleh Nasabah berdasarkan Peraturan Direksi No. 17 Tahun 2015, yaitu :
1. BJDPL yang belum terlelang dan belum dimutasikan ke outlet lain dapat diselesaikan oleh nasabah wanprestasi.
2. Nasabah yang menyelesaikan BJDPL diatas wajib menyerahkan SBK dan menunjukkan kartu identitas diri yang berlaku.
3. Nasabah yang melakukan penyelesaian BJDPL dikenakan kewajiban pembayaran berupa pembayaran uang pinjaman ditambah sewa modal dan
ditambah dengan Pendapatan Penyelesaian BJDPL, dimana Pendapatan Penyelesaian BJDPL seperti yang telah diungkapkan diatas adalah
kewajiban pembayaran tambahan yang dikenakan kepada nasabah wanprestasi yang menyelesaikan kewajibannya setelah jatuh tempo periode
kredit.
4. Besaran pendapatan penyelesaian BJDPL dihitung sejak hari ke-4 (empat) setelah tanggal jatuh tempo periode kredit yaitu sebesar 0,75% (nol
koma tujuh puluh lima persen) dari Uang Pinjaman per 15 hari dan maksimal 2,25% (dua koma dua puluh lima persen).

q. Penyelesaian PYD bermasalah

1. PYD bermasalah

PYD bermasalah terdiri dari:


a. Taksiran tinggi
Taksiran tinggi adalah taksiran yang melebihi dari kriteria/batas toleransi dari taksiran wajar baik semata-mata karena kelalaian/kekeliruan maupun
disengaja oleh Kuasa Pemutus Kredit (KPK) dikategorikan sebagai taksiran tinggi.
b. Gadai fiktif adalah pemberian uang pinjaman yang sesuai dengan kriteria gadai fiktif sebagai berikut:
1) Pemberian pinjaman atas dasar transaksi kredit gadai tanpa penyerahan barang jaminan;
2) Barang jaminan yang tidak cocok fisik/jumlahnya dengan yang tertera pada dwilipat SBK dan SBR;
3) Pemberian uang pinjaman atas transaksi kredit gadai dengan barang jaminan yang dilarang diterima;
4) Penerimaan barang jaminan tanpa bukti kepemilikan yang sah (misalkan kendaraan bermotor tanpa BPKB);
5) Pemberian kredit gadai atas barang yang masih menjadi barang jaminan.
6) Barang jaminan yang ditaksir dengan sengaja terlalu tinggi dimana selisih taksiran dibagi taksiran baru (taksiran wajar) lebih dari 50%.
c. Numpang gadai adalah perbuatan menambah uang pinjaman kredit gadai pada SBK milik nasabah yang dilakukan oleh pegawai untuk
kepentingan sendiri.
d. Menahan tebusan
Menahan tebusan adalah suatu perbuatan dengan sengaja dan untuk kepentingan pribadi/orang lain, tidak menyetorkan uang pelunasan nasabah
ke kas serta tidak membukukan pada saat transaksi pelunasan, sedangkan barang jaminan telah diserahkan kepada nasabah.

Setelah diketahui terjadinya PYD bermasalah,maka Pimpinan Wilayah yang bersangkutan membentuk tim yang bertugas melakukan taksaksi ulang
agar dapat ditentukan nilai pasar wajar yang sebenarnya dari barang jaminan tersebut.

Berdasarkan nilai barang jaminan yang telah ditaksasi ulang, dilakukan pemindahan saldo dari akun PYD ke akun barang bermasalah. Adapun potensi
kerugian yang terjadi yaitu sebesar selisih antara nilai Uang Pinjaman yang diberikan beserta Sewa Modal terhadap nilai hasil taksasi akan diproses
sebagai beban kepada pegawai yang bertindak sebagai pelaku dalam kasus ini.

Sementara menunggu selesainya proses penetapan tuntutan ganti rugi kepada pegawai yang bersangkutan jumlah potensi kerugian direklasifikasi dari
PYD ke pos Klaim Kepada Pegawai (KPYD).

KPYD adalah kerugian yang ditetapkan sementara akibat taksiran tinggi yang dilakukan oleh pegawai/pelaku tindak kecurangan. Nilai KPYD ditetapkan
sebesar Uang Pinjaman, Sewa Modal, dan AYD. Atas kerugian Pinjaman YMH Diperhitungkan dibentuk pencadangan.

Sesuai ketentuan yang berlaku, AYD harus segera dijual dan apabila hasil penjualannya ternyata melebihi nilai taksasi, maka laba atas penjualan AYD
tersebut akan mengurangi angka KPYD. Terhadap AYD, manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian, karena AYD sudah dinyatakan dengan nilai
pasar wajarnya.

Setelah dilakukan penetapan ganti rugi, maka selanjutnya saldo Klaim Kepada Pegawai (KPYD) akan dipindahkan ke akun Piutang Tuntutan Ganti Rugi
(TGR). Penyelesaian atas piutang TGR selanjutnya dilakukan melalui pemotongan gaji tiap bulan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 76
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

q. Penyelesaian PYD bermasalah (lanjutan)

2. Barang bukti perkara

Barang Bukti perkara adalah barang jaminan (BJ) yang diminta hakim / jaksa / polisi untuk bukti perkara dalam persidangan pengadilan karena adanya
dugaan BJ tersebut diperoleh si pemberi gadai / nasabah karena kejahatan /perbuatan melawan hukum seperti pencurian, penggelapan, perampokan,
penipuan, dan/ atau pemerasan.

Penyitaan BJ sebagai bukti perkara adalah penyitaan BJ yang dilakukan oleh aparat negara /pihak yang berwajib sebagai bukti perkara dalam sidang
pengadilan dengan syarat-syarat tertentu sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan memenuhi ketentuan yang diatur dalam peraturan
Perusahaan.

r. Liabilitas imbalan kerja

Imbalan kerja yang diberikan Perusahaan meliputi:


1. Pensiun
2. Pesangon
3. Cuti Besar
4. Selisih DPLK dan Uang Pisah
5. Program Santunan dan Penghargaan Pensiun
6. Program Masa Persiapan Pensiun

Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003
(”UU 13/2003”).

Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset
program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit . Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam
laba rugi.

Keuntungan atau kerugian aktuarial atas perubahan asumsi aktuarial dicatat dan diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

s. Perpajakan

Seluruh perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode
liabilitas (liability method ). Besarnya Pajak tangguhan ditentukan dengan tarif pajak yang berlaku.

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau
kejadian yang diakui di penghasilan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam
penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di mana Perusahaan dan entitas anak
beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan
(“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan
jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada
laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau jika timbul dari
pengakuan awal atas aset atau liabilitas pada transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi
dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku
pada tanggal pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan
diselesaikan.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi
dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.

Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan
tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di
masa mendatang.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara
aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik
atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 77
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

t. Pengakuan pendapatan dan beban

Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 23 ”Pendapatan”, yang mengindentifikasi terpenuhi kriteria pengakuan pendapatan, sehingga
pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan
praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

Pendapatan diakui sebagai berikut :


Pendapatan sewa modal untuk instrumen keuangan yang interest bearing (produk Kreasi, Krasida, Krista dan Kresna) diakui pada Laporan Laba Rugi
Konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Untuk usaha gadai, jasa simpanan syariah,dan pinjaman fidusia diakui dengan menggunakan metode akrual.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa datang selama perkiraan
umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dimasa datang dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit dimasa
mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh pendapatan administrasi yang diterima oleh perusahaan sebagai persyaratan kredit.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan sewa modal
yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian
penurunan nilai.

Pendapatan administrasi
Pendapatan administrasi seluruh instrumen keuangan yang interest bearing (produk Kreasi, Krasida, Krista dan Kresna) yang berkaitan langsung dengan
kegiatan pinjaman diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari
pendapatan bunga pada laporan laba rugi konsolidasian.

Pendapatan usaha lain


Pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka dan yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan periode sewa dengan menggunakan metode garis
lurus. Pendapatan atas jasa perhotelan dan jasa lainnya diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan.

Beban
Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual.

u. Penurunan nilai aset non-keuangan

Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal laporan posisi keuangan dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang
dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai tersebut. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung
berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila
terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (Pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi
konsolidasian tahun berjalan.

v. Sewa

Perlakuan akuntansi atas sewa Perusahaan dan entitas anak sesuai dengan PSAK 30 - Sewa.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.
Klasifikasi sewa sebagai pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Contoh dari situasi yang
secara individual atau gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang diklasifikasikan sebagai pembiayaan adalah:
1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa.
2. Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan
sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan.
3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan.
4. Pada awal sewa nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan, dan
5. Aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

Indikator dari situasi yang secara individual atau gabungan dapat juga menunjukkan bahwa sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:
1. Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee .
2. Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee (sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental dan yang setara
dengan sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa), dan
3. Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dari nilai pasar
rental.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 78
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

w. Segmen Operasi

Perusahaan menerapkan PSAK No.5 “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini megatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan yang mana entitas beroperasi.

Segmen operasi disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Segmen Usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan laba jasa (baik jasa individual maupun kelompok atau jasa
terkait) dan komponen itu memiliki risiko yang berbeda dengan risiko imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beropersi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Segmen Operasi Perusahaan sat ini didasarkan pada segmen berikut :


1. Segmen usaha yang berdasarkan kemampuan informasi keuangan yang diimiliki dapat dijabarkan sebagai usaha konvensional, usaha syariah dan
usaha lainnya.
2. Segmen geografis yang berdasarkan kemampuan informasi keuangan yang dimiliki dapat dijabarkan sesuai lokasi geografis.

x. Laba per Saham Dasar

Laba per saham dasar dihitung sesuai dengan PSAK 56 - Laba Per Saham.

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang
dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya :

a. Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan


Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi
yang ditetapkan PSAK No. 50 dan 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan. (lihat catatan 2f)

Penyisihan penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang


Nilai wajar pinjaman yang diberikan dan piutang ditentukan dengan memperhitungkan penurunan nilai yang bersifat permanen dan nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut. Asumsi yang digunakan untuk menentukan penyisihan penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
didasarkan pada pendekatan individual maupun kolektif dengan menggunakan model loss rate atau average charge off model. (lihat catatan 2i)

b. Estimasi dan asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan
estimasinya pada parameter yang tesedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun, dan tingkat kematian.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam pendapatan komprehensif lain pada saat terjadinya. Sementara
Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi
yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja bersih. Nilai tercatat dari liabilitas
imbalan pasca kerja diungkapkan dalam catatan 25 atas laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 79
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan)

Revaluasi dan penyusutan aset tetap


Perusahaan menerapkan model revaluasi untuk pengukuran selanjutnya atas aset tanah dan bangunan. Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, revaluasi
dilakukan secara reguler paling tidak setiap 3 tahun oleh KJPP independen, dengan pendekatan nilai pasar atau biaya penggantian, atau penghasilan dan
menggunakan asumsi-asumsi perhitungan nilai wajar. (Lihat catatan 2l dan catatan 13)

Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam
industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi.

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan
pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah
akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Perusahaan saat ini sedang terlibat dalam proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi
terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Perusahaan yang menangani proses hukum dan pajak tersebut dan kemudian mempersiapkan
provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau liabilitas konstruktif jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran
provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian.

Nilai tercatat aset tetap lihat catatan 13.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 80
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

4. KAS DAN SETARA KAS

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Kas 222.177.719.673 192.188.414.765


Bank
Pihak Berelasi :
PT Bank Syariah Mandiri 71.959.223.521 75.612.796.566
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 100.316.099.553 67.357.377.926
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 51.245.987.664 42.507.336.901
PT Bank Negara Indonesia Syariah 24.232.098.148 22.311.989.567
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 34.445.134.459 22.035.702.167
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 26.150.548.653 12.269.403.321
PT Bank DKI Syariah 2.222.396.998 11.792.551.661
PT Bank Tabungan Negara (Persero) 40.641.747 189.116.103
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 12.875.105 7.146.736
PT Bank Tabungan Negara Syariah 4.213.472 4.332.990
PT Bank DKI 3.039.693 3.320.248
310.632.259.012 254.091.074.186
Pihak Ketiga :
PT Bank Central Asia Tbk 21.434.087.263 11.887.413.826
PT Bank CIMB Niaga Syariah 4.637.904.340 1.615.002.788
PT Bank Permata Tbk 1.212.914.633 601.657.610
PT Bank Mega Syariah 6.264.784.464 596.874.834
PT Bank BMI 332.313.833 477.673.833
PT Bank Panin Syariah 649.683.792 144.608.065
PT Bank Permata Syariah 13.757.712 13.780.744
PT Bank ICBC 40.540.337 5.022.080
PT Bank Maybank 40.298.265 -
Bank Lainnya di Daerah 1.143.866.995 336.160.414
35.770.151.634 15.678.194.193

Jumlah 568.580.130.319 461.957.683.145

Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka tahunan di atas adalah sebagai berikut:
30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rupiah - 7,25% - 8,25%

Seluruh kas dan bank tersebut diatas dinyatakan dalam satuan mata uang Rupiah. Seluruh kas tunai (cash in safe) dan kas dalam perjalanan (cash in transit)
telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat perampokan,
penodongan dan kehilangan.

Berdasarkan PKS antara PT Pegadaian (Persero) dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) No. 2691/00021.01/2017 dan PKS 032E/AJI/XII/2017 tanggal 21
Desember 2017 untuk periode pertanggungan 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 tentang Asuransi Kerugian Barang Jaminan dan Aset PT
Pegadaian (Persero)

Asuransi cash in save dan dan cash in transit diatur sebagai berikut:
1. Asuransi cash in save adalah asuransi atas kerugian atas uang dan lainnya yang ada di dalam brankas, lemari besi, atau tempat penyimpanan uang lainnya
yang disebabkan karena perampokan atau usaha perampokan. Nilai pertanggungan maksimal adalah Rp10.000.000.000 per tahun. Sedangkan atas risiko
sendiri, nilai pertanggungannya adalah 2,5% dari nilai klaim, minimal Rp2.500.000 per kejadian.

2. Asuransi cash in transit adalah asuransi atas kehilangan uang (uang kertas, surat berharga,/ deposito/ cek/ giral/ koin) yang tertanggung selama dalam
pengiriman dari satu tempat ke tempat lain. Nilai pertanggungan maksimal adalah Rp10.000.000.000 per tahun. Sedangkan atas risiko sendiri, nilai
pertanggungannya adalah 2,5% dari nilai klaim, minimal Rp 2.500.000 per kejadian.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 81
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Obyek pertanggungan atas uang (uang kertas, surat berharga/deposito, cek/giral, postal orders , money orders , uang koin) dalam pengambilan/pengiriman uang
tersebut:
1. Dari Bank ke Kantor Pusat, Kanwil, Kantor Cabang, Galeri 24 Cabang, UPC/UPS sebagai tujuan akhir atau sebaliknya;
2. Dari Kantor Cabang ke Kantor Unit Pelayanan/ Galeri 24 Cabang sebagai tujuan akhir atau sebaliknya;
3. Dari Kantor Pusat, Kanwil, Kantor Cabang, Galeri 24 Cabang, UPC/UPS hingga sampai kepada klien sebagai tujuan atau sebaliknya;
4. Dari Kantor Cabang ke tempat lain sebagai tujuan akhir atau sebaliknya;
5. Dari Bank Persepsi yang satu ke Bank Non Persepsi yang lain.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji
ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode.

5. PINJAMAN YANG DIBERIKAN

Merupakan saldo pinjaman yang diberikan kepada nasabah, yang belum jatuh tempo dan diklasifikasikan berdasarkan golongan dengan rincian sebagai berikut:

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Usaha Gadai :
PYD Golongan A 481.414.578.634 513.507.709.600
PYD Golongan B 13.748.265.382.764 13.732.234.717.727
PYD Golongan C 9.223.492.536.700 8.813.640.464.300
PYD Golongan D 5.163.655.054.900 4.934.904.161.500
PYD Krasida 856.835.206.628 766.658.104.295
PYD Gadai Fleksi 69.033.680.000 107.043.230.000
PYD Gadai Lainnya 9.865.377.000 8.052.457.000
PYD KTJG 159.260.000 408.760.000
29.552.721.076.626 28.876.449.604.422
Usaha Syariah :
Marhun-Bih Golongan A 43.599.577.500 49.227.154.100
Marhun-Bih Golongan B 1.678.280.086.500 1.698.548.992.300
Marhun-Bih Golongan C 1.301.367.537.000 1.236.200.672.800
Marhun-Bih Golongan D 766.422.812.100 732.549.080.000
PYD Rahn Tanah 611.000.000 -
PYD Arrum 746.016.523.234 627.459.591.579
PYD Amanah 868.562.154.969 443.686.780.721
Marhun-Bih Rahn Fleksi 8.543.190.000 5.545.390.000
Marhun-Bih Lainnya 1.231.520.000 1.229.200.000
5.414.634.401.303 4.794.446.861.500
Usaha Mikro :
PYD Kreasi 2.495.320.441.815 1.959.955.684.186
PYD Kresna 787.039.086.544 800.230.265.413
PYD Krista 83.982.430.834 84.053.486.172
PYD Kremada 5.789.800 5.789.800
3.366.347.748.993 2.844.245.225.571
Usaha Emas:
PYD Mulia 364.379.933.807 408.912.940.605

Usaha Jasa Lainnya:


Kucica dan Remittance 5.781.047.586 5.780.830.168

Pendapatan Yang Belum Diamortisasi:


PYD Amortisasi Kreasi 96.834.703.848 84.591.470.731
PYD Amortisasi Krasida 30.976.958.569 26.846.174.431
PYD Amortisasi Arum 17.620.052.562 15.949.981.869
PYD Amortisasi Mulia 22.877.117.713 9.963.645.147
PYD Amortisasi Kresna 645.862.419 387.749.381
166.963.006.053 137.739.021.559

Jumlah 38.870.827.214.368 37.067.574.483.825

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 82
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

5. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai:


CKPN PYD Krista (83.978.463.907) (84.049.519.245)
CKPN PYD Kredit Gadai (46.683.069.151) (44.184.835.265)
CKPN PYD Kreasi (37.289.184.539) (30.365.356.690)
CKPN PYD Kresna (10.186.674.027) (11.342.561.850)
CKPN PYD Kucica (5.709.242.680) (5.709.242.680)
CKPN PYD Marhun Bih (5.568.659.598) (5.971.700.306)
CKPN PYD Arrum (1.266.519.458) (1.141.356.849)
CKPN PYD Amanah (3.110.884.362) (987.035.269)
CKPN PYD Mulia (290.481.756) (798.030.041)
CKPN PYD Krasida (680.059.883) (557.040.090)
CKPN PYD KTJG (408.760.000) (408.760.000)
CKPN PYD Kremada (5.789.800) (5.789.800)
(195.177.789.161) (185.521.228.084)

Jumlah 38.675.649.425.208 36.882.053.255.741

Seluruh Pinjaman Yang Diberikan merupakan transaksi kepada pihak ketiga.


Seluruh Pinjaman Yang Diberikan merupakan pinjaman dalam mata uang Rupiah.
Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pinjaman Yang Diberikan sebagai berikut:

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo Awal 185.521.228.084 194.785.896.938


Penambahan (Penyesuaian) (Catatan 38) 9.656.561.076 (8.346.412.598)
Pemulihan 0 (918.256.256)

Saldo Akhir 195.177.789.161 185.521.228.084

Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang yang telah disisihkan merupakan penerimaan atas piutang yang sebelumnya telah dilakukan penurunan
nilai, namun setelah dilakukan upaya penagihan piutang tersebut dapat tertagih.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai PYD tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan Manajemen akan
mengkaji ulang nilai penyisihan tersebut setiap akhir periode.

Kolektibilitas Pinjaman Yang Diberikan per 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tunggakan 30 Juni 2018 31 Desember 2017


Lancar
Gadai (KCA) s.d tgl jatuh tempo periode kredit 28.088.187.465.071 27.601.666.292.827
Gadai (Syariah) s.d tgl jatuh tempo periode kredit 3.623.127.267.100 3.641.362.769.500
Kreasi < jatuh tempo 1.824.374.486.790 1.456.358.536.680
Kresna < jatuh tempo 752.376.619.314 743.986.609.847
Krasida < jatuh tempo 521.534.050.050 513.159.911.424
Arrum < jatuh tempo 510.532.876.953 467.959.422.724
Amanah < jatuh tempo 667.272.400.452 373.222.086.184
Mulia < jatuh tempo 282.114.378.754 344.323.398.480
Rahn Tanah < jatuh tempo 611.000.000 -
Kucica dan Remittance 141.831.872 -
36.270.272.376.356 35.142.039.027.666

Dibawah Pengawasan Khusus (DPK)


Kreasi s.d 90 hari setelah jatuh tempo angsuran 589.680.017.733 448.011.850.059
Gadai (KCA) 1 s.d 15 hari setelah jatuh tempo periode kredit 1.043.500.000 258.255.409.600
Arrum s.d 90 hari setelah jatuh tempo angsuran 141.877.172.408 94.679.321.440
Krasida 1 s.d 15 hari setelah jatuh tempo angsuran 104.939.015.993 77.808.198.473
Amanah s.d 90 hari setelah jatuh tempo angsuran 181.242.905.356 65.133.305.098
Kresna s.d 90 hari setelah jatuh tempo angsuran 18.587.767.144 45.076.968.884
Gadai (Syariah) 1 s.d 15 hari setelah jatuh tempo periode kredit 112.298.893.300 25.780.794.900
Mulia 1 s.d 15 hari setelah jatuh tempo angsuran 23.271.490.084 12.364.258.473
1.172.940.762.018 1.027.110.106.927

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 83
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

5. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)

Kolektibilitas Pinjaman Yang Diberikan per 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut (lanjutan) :
Tunggakan 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Kurang Lancar (KL)
Gadai (KCA) 16 s.d 30 hari setelah jatuh tempo periode kredit 282.139.129.500 135.835.986.700
Krasida 16 s.d 30 hari setelah jatuh tempo angsuran 136.849.085.728 108.204.233.430
Gadai (Syariah) 16 s.d 30 hari setelah jatuh tempo periode kredit - 35.847.204.800
Mulia 16 s.d 30 hari setelah jatuh tempo angsuran 34.228.039.498 34.408.446.578
Arrum 91 s.d 180 hari setelah jatuh tempo angsuran 36.936.502.099 24.078.340.926
Kreasi 91 s.d 180 hari setelah jatuh tempo angsuran 41.749.042.667 21.693.378.402
Amanah 91 s.d 180 hari setelah jatuh tempo angsuran 10.173.468.919 2.811.568.099
Kresna 91 s.d 180 hari setelah jatuh tempo angsuran 1.910.836.843 2.106.055.400
543.986.105.254 364.985.214.335
Diragukan (DR)
Mulia 31 s.d 60 hari setelah jatuh tempo angsuran 7.530.864.737 8.971.243.792
Kreasi 181 s.d 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 4.764.346.560 1.953.994.394
Arrum 181 s.d 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 3.748.719.393 1.807.433.013
Kresna 181 s.d 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 945.240.652 851.504.957
Amanah 181 s.d 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 637.937.119 62.476.178
17.627.108.461 13.646.652.334

Macet (M)
Gadai (KCA) > 31 hari setelah jatuh tempo periode kredit 324.356.515.427 113.625.051.000
Krista > 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 83.982.430.834 84.053.486.172
Krasida > 31 hari setelah jatuh tempo periode angsuran 93.513.054.857 67.485.760.968
Arrum > 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 52.921.252.381 38.935.073.476
Kreasi > 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 34.752.548.065 31.937.924.651
Gadai (Syariah) > 31 hari setelah jatuh tempo periode kredit 64.018.562.700 20.309.720.000
Mulia > 60 hari setelah jatuh tempo angsuran 17.235.160.734 8.845.593.282
Kresna > 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 13.218.622.591 8.209.126.325
Amanah > 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 9.235.443.123 2.457.345.162
KTJG > 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 159.260.000 408.760.000
Kremada > 270 hari setelah jatuh tempo angsuran 5.789.800 5.789.800
Kucica dan Remittance 5.639.215.714 5.780.830.168
699.037.856.226 382.054.461.004

Jumlah 38.703.864.208.315 36.929.835.462.266

Pinjaman yang diberikan yang memiliki jangka waktu kredit 12 – 36 bulan adalah Kredit Kreasi, Krasida, Mulia dan Krista. Untuk Kresna Serba Guna jangka waktu
kredit maksimum 10 tahun, Kresna Investasi jangka waktu kredit maksimum 15 tahun, dan Kremada 12 – 24 bulan.

Seluruh pinjaman yang diberikan dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas / likuid ) yang ditaksir berdasarkan nilai
wajar. Apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barang jaminan akan dilelang. Manajemen berpendapat bahwa barang jaminan yang
diterima cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya Pinjaman yang diberikan tersebut.

Barang jaminan atas transaksi kredit KCA Konvensional, Kreasi, Krista, Kresna, Krasida, Kagum, Mulia, Jasa Titipan, Galeri 24, Tabungan Emas, dan produk lain
yang mensyaratkan barang jaminan seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan
terjadinya risiko kerugian/kerusakan/kehilangan yang diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului/tidak didahului oleh tindakan
pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan/penodongan, RSMD (Riots, Strikes, Malicious,
Damages) dan huru-hara dengan batas pertanggungan maksimum Rp200.000.000.000 per tahun pada tahun 2018 dan 2017. Sedangkan atas risiko sendiri,
batas maksimal nilai pertanggungannya adalah Rp2.500.000 per kejadian.

Barang jaminan atas transaksi kredit Gadai Syariah (Rahn) , Arrum , Amanah, Mulia dan produk lainnya yang mensyaratkan barang jaminan seluruhnya telah
diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian/kerusakan/kehilangan yang
diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului/tidak didahului oleh tindakan pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang
dipertanggungkan, perampokan/penodongan, RSMD (Riots, Strikes, Malicious, Damages) dan huru-hara dengan batas pertanggungan maksimum
Rp200.000.000.000 per tahun pada tahun 2018 dan 2017. Sedangkan atas risiko sendiri, batas maksimal nilai pertanggungannya adalah Rp2.500.000 per
kejadian.

Barang jaminan non emas produk berbasis gadai, fidusia, dan jasa lainnya baik Konvensional maupun Syariah untuk seluruh transaksi telah diasuransikan oleh
Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) melalui program Asuransi Property All Risk Barang Jaminan Non Emas atas risiko kebakaran dan
perluasan jaminan dengan batas nilai pertanggungan maksimal sebesar OSL Non Emas dari masing-masing wilayah untuk tahun 2018 dan 2017. Sedangkan
atas risiko sendiri, batas maksimal nilai pertanggungannya adalah Rp2.500.000 per kejadian.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 84
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

5. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)

Asuransi pemindahan barang jaminan menjamin kehilangan barang jaminan berupa emas/perhiasan milik tertanggung dan/atau dalam tanggung jawab
tertanggung selama dalam pengiriman dari satu tempat ke tempat lain, yaitu risiko alat angkut, perampokan, kecelakaan, harta karyawan yang bertugas, biaya
sewa alat angkut pengganti yaitu sebesar Rp125.000.000.000 atas pengiriman barang jaminan :

1. Dari Kantor Cabang ke Kantor Cabang/UPC/UPK/UPS atau sebaliknya;


2. Dari Kantor Pegadaian ke lokasi open table , lokasi pameran atau sebaliknya;
3. Dari Kantor Cabang ke Kantor Deputi Bisnis/Wilayah atau sebaliknya;
4. Dari Kantor Deputi Bisnis/Wilayah ke Kantor Pusat dan sebaliknya;
5. Pemindahan BJ kendaraan bermotor (KBM) dari unit atau cabang ke gudang terpadu dan sebaliknya termasuk pemindahan KBM dari lokasi penarikan ke
Cabang atau unit tempat pencairan kredit;
6. Untuk pemindahan barang jaminan kendaraan bermotor menggunkaan rate premi KBM, berdasarkan deklarasi dan dengan ketentuan besarnya premi
asuransi pergi pulang/pulang pergi (PP) sebesar sebesar 0,5% x rate OJK batas bawah x harga pasar.

Asuransi pemindahan barang jaminan menjamin kehilangan barang jaminan berupa emas/perhiasan milik tertanggung dan/atau dalam tanggung jawab
tertanggung selama dalam pengiriman dari satu tempat ke tempat lain, yaitu resiko alat angkut, perampokan kecelakan, harta karyawan yang bertugas, biaya
sewa alat angkut pengganti yaitu sebesar Rp125.000.000.000.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji
ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode.

Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dengan tingkat kolektibilitas lancar, di bawah pengawasan khusus, dan kurang lancar masih dihitung pendapatan sewa
modalnya, sedangkan untuk kolektibilitas diragukan dan macet tidak dikenakan lagi pendapatan sewa modalnya.

Pinjaman Yang Diberikan pada tahun 2018 dan 2017 dijadikan sebagai jaminan pinjaman bank (Catatan 16).

6. PIUTANG LAINNYA

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Piutang Pegawai:
Piutang Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 28.509.330.567 28.028.822.895
Piutang Gaji, Restitusi Pengobatan dan Piutang Lainnya 2.657.549.108 1.786.611.955
Piutang Selisih Kurang 299.245.074 51.683.235
Piutang Kepada Rekanan 2.685.437.761 3.238.315.034
Piutang Klaim Asuransi dan Non Usaha Lain 6.556.851.004 8.483.689.819
40.708.413.515 41.589.122.938
Cadangan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN):
Piutang Pegawai dan Asuransi (27.020.062.568) (27.079.620.156)

Jumlah 13.688.350.947 14.509.502.782

Mutasi Penyisihan Kerugian Nilai (CKPN) Piutang Pegawai dan Klaim Asuransi sebagai berikut:

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo Awal 27.079.620.156 22.011.635.356


Penambahan (Penyesuaian) - 5.067.984.800
Pemulihan (Catatan 38) (59.557.588) -

Saldo Akhir 27.020.062.568 27.079.620.156

Piutang klaim asuransi merupakan piutang kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) berkenaan dengan
pengajuan klaim atas penggantian kerugian terhadap barang jaminan dan klaim atas kerugian kredit konvensional dan syariah yang masih dalam proses
terhadap barang jaminan.

Asuransi fidelity guarantee adalah asuransi yang memberikan perlindungan terhadap penggelapan/ kecurangan/ ketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan
PT Pegadaian (Persero), dimana tindakan tersebut memberikan keuntungan secara finansial kepada karyawan sendiri atau pihak lain. Nilai pertanggungan yang
diberikan sebesar Rp1.000.000.000 per kejadian/per lokasi, maksimal Rp10.000.000.000 untuk tahun 2018. Nilai pertanggungan yang diberikan sebesar
Rp750.000.000 per kejadian/per lokasi, maksimal Rp10.000.000.000 untuk tahun 2017. Sedangkan atas risiko sendiri, batas maksimal nilai pertanggungannya
adalah Rp2.500.000 per kejadian.

Piutang TGR merupakan piutang kepada karyawan Perusahaan berdasarkan penetapan Direksi atas sanksi tuntutan ganti rugi akibat tindak kelalaian atau
kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dalam kegiatan operasional Perusahaan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 85
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG LAINNYA (lanjutan)

Piutang pengobatan merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggota keluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi
kesehatan yang akan diperhitungkan pada periode berikutnya bersamaan dengan pembayaran gaji kayawan.

Piutang selisih kurang merupakan kekurangan kas yang belum dipertanggungjawabkan oleh manajer cabang dan pengelola kantor cabang pembantu.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya
piutang lain-lain.

7. PERSEDIAAN

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Persediaan Emas 371.062.875.707 283.469.124.330


Persediaan Barang 20.725.475.461 6.703.520.767
Jumlah 391.788.351.169 290.172.645.097

Saldo persediaan emas merupakan persediaan emas Mulia pada Galeri 24.

Persediaan barang meliputi blanko Surat Bukti Kredit (SBK), kantong, barang cetak, perlengkapan kantor, perlengkapan hotel dan makanan, minuman hotel.

Manajemen berpendapat bahwa untuk persediaan non emas tidak perlu diasuransikan, sedangkan untuk persediaan emas sudah diasuransikan dengan
menggunakan asuransi Gold In Safe dan asuransi Gold In Transit .

Asuransi Gold In Save adalah asuransi yang objek pertanggungannya adalah seluruh persediaan emas/ emas batangan/ Logam Mulia (LM)/ perhiasan emas
milik Perusahaan dan/atau menjadi tanggungan Perusahaan, baik yang disimpan di Pegadaian maupun di tempat lain. Nilai pertanggungan agregat untuk
asuransi jenis ini sebesar Rp1.500.000.000.000 untuk tahun 2018 dan 2017 dengan rincian batas pertanggungjawaban sebagai berikut:
- Batas Pertanggungan untuk Kantor Pusat maksimal sebesar Rp700.000.000.000 per kejadian untuk tahun 2018 dan Rp200.000.000.000 per kejadian di tahun
2017.
- Batas Pertanggungan untuk Kantor Wilayah/ Kantor Cabang sebesar Rp10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) per kejadian masing-masing di tahun 2018
dan 2017.
- Batas Pertanggungan untuk Galeri 24 sebesar Rp5.000.000.000 (lima miliar rupiah) tahun 2018 dan 2017.
- Untuk Kantor Area, pada umumnya disimpan di kluis Kantor Cabang terdekat dan menyatu dengan GIS (Gold In Save) Kantor Cabang.

Asuransi Gold In Transit adalah asuransi yang menjamin kehilangan emas tertanggung selama dalam pengiriman dari satu tempat ke tempat lain. Nilai
pertanggungan agregat untuk asuransi jenis ini adalah sebesar Rp600.000.000.000 di tahun 2018 dan 2017 dengan rincian batas pertanggungjawaban sebagai
berikut :
- Dari vendor penyedia Logam Mulia ke Divisi Produk Emas Kantor Pusat adalah maksimal Rp 25.000.000.000 per kejadian di tahun 2018 dan
Rp12.000.000.000 di tahun 2017.
- Dari Divisi Produk Emas Kantor Pusat PT Pegadaian (Persero) ke Kantor Wilayah/Kantor Area/Kantor Cabang/Galeri 24 Cabang dan sebaliknya maksimal
Rp20.000.000.000 per kejadian di tahun 2018 dan 2017.
- Dari Kantor Wilayah ke Kantor Deputi Area/Kantor Cabang/Galeri 24 Cabang/UPC/UPS dan sebaliknya maksimal Rp2.500.000.000 per kejadian di tahun 2018
dan 2017.
- Dari Kantor Cabang ke Kantor Cabang/Kantor Deputi Area/Galeri 24 Cabang/UPC/UPS dan sebaliknya maksimal Rp2.500.000.000 per kejadian di tahun
2018 dan 2017.
- Dari vendor ke Galeri 24 Cabang atau Kantor Wilayah/Kantor Deputi Area dan sebaliknya Rp10.000.000.000 per kejadian di tahun 2018 dan Rp2.000.000.000
per kejadian di tahun 2017.
- Dari Kantor Deputi Area ke Kantor Cabang/Galeri 24 Cabang/UPC/UPS dan sebaliknya maksimal Rp4.000.000.000 per kejadian di tahun 2018 dan
Rp2.000.000.000 per kejadian di tahun 2017.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi emas tersebut mencukupi untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi.

Perusahaan tidak memperhitungkan penyisihan atau penghapusan persediaan rusak atau usang dan tidak ada persediaan yang dijaminkan serta tidak ada
kerugian persediaan yang jumlahnya material atau sifatnya luar biasa selama periode pelaporan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 86
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. UANG MUKA

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Uang Muka Dinas 8.612.570.134 8.572.894.156


Uang Muka Pembelian 2.224.600.200 2.524.607.000
Uang Muka Lainnya 934.870.881 507.459.469
Jumlah 11.772.041.215 11.604.960.625

Uang muka dinas merupakan uang muka pembayaran atas transaksi pengeluaran yang sudah ada otorisasinya namun belum dilengkapi dokumen pendukung
yang lengkap, yang akan dipertanggungjawabkan di bulan berikutnya, sesuai dengan Surat Edaran Direksi No. 06/TR.4.00.100/2005 tanggal 21 Maret 2005 dan
Peraturan Direksi No. 97/2013 tentang Pedoman Pembayaran Keuangan tanggal 16 Oktober 2013 yang telah dirubah dalam Peraturan Direksi No. 50 Tahun
2014 berlaku tanggal 4 Agustus 2014 dan Peraturan Direktur No. 31 Tahun 2016 tanggal 31 November 2016.

Uang muka pembelian merupakan uang muka atas pembelian kendaraan milik entitas anak PT Pesonna Optima Jasa.

9. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Usaha Gadai:
Pend. SM YMHD Golongan A 16.288.349.018 17.389.392.992
Pend. SM YMHD Golongan B 713.326.487.110 702.400.537.582
Pend. SM YMHD Golongan C 474.084.698.045 448.275.871.265
Pend. SM YMHD Golongan D 234.882.923.854 218.730.447.830
Pend. SM YMHD Gadai Fleksi 1.942.290.250 1.631.118.551
Pend. SM YMHD Gadai Lainnya 875.529.100 709.409.100
Pend. SM YMHD Krasida 15.013.046.645 12.882.943.990
1.456.413.324.022 1.402.019.721.310

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Usaha Syariah:
Ujrah YMHD Golongan A 1.359.042.559 1.540.138.694
Ujrah YMHD Golongan B 84.151.610.342 88.355.357.358
Ujrah YMHD Golongan C 64.681.358.441 63.703.729.156
Ujrah YMHD Golongan D 33.122.283.693 32.131.031.675
Ujrah YMHD Rahn Fleksi 255.567.029 107.576.419
Ujrah YMHD Rahn Tanah 4.372.650 -
Ujrah YMHD Arrum 8.923.824.368 7.109.217.938
Ujrah YMHD Amanah 8.213.563.293 3.738.241.264
Ujrah YMHD Rahn Lainnya 105.400.212 105.134.212
200.817.022.587 196.790.426.716

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Usaha Mikro:
Pend. SM YMHD Kreasi 39.336.818.368 29.294.141.716
Pend. SM YMHD Kresna 4.581.174.997 5.223.850.805
43.917.993.365 34.517.992.521

Jumlah 1.701.148.339.974 1.633.328.140.547

Merupakan saldo pendapatan sewa modal dan jasa simpan (ujrah) yang masih harus diterima. Manajemen berpendapat bahwa pendapatan sewa modal yang
masih harus diterima dapat terealisasi.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 87
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Sewa Gedung Kantor 213.515.437.940 202.412.754.218


Pembukaan Cabang Baru 44.430.369.885 38.990.144.475
Asuransi Dibayar Dimuka 26.310.724.434 5.364.967.962
Lainnya 16.972.344.785 3.008.099.823

Jumlah 301.228.877.044 249.775.966.478

Sewa gedung kantor merupakan pembayaran biaya sewa gedung kantor lama yang diperpanjang dan diamortisasi selama umur sewa.
Biaya pembukaan cabang baru adalah biaya atas sewa gedung kantor dan renovasinya, dan akan diamortisasi sebagai beban amortisasi pembukaan cabang
baru selama masa sewa.

Asuransi dibayar dimuka meliputi biaya asuransi barang jaminan, aset tetap dan asuransi direksi.

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

30 Juni 2018 31 Desember 2017

PT Pefindo Biro Kredit - -


Jumlah - -

30 Juni 2018
Bagian atas
Nilai tercatat rugi bersih Nilai tercatat
% Kepemilikan awal tahun entitas asosiasi akhir tahun
Metode Ekuitas
PT Pefindo Biro Kredit 23,37% - - -
- - -

31 Desember 2017
Bagian atas
Nilai tercatat rugi bersih Nilai tercatat
% Kepemilikan awal tahun entitas asosiasi akhir tahun
Metode Ekuitas
PT Pefindo Biro Kredit 23,37% 7.377.445.636 (7.377.445.636) -
7.377.445.636 (7.377.445.636) -

Berdasarkan Akta Notaris Ashoya Ratam No.12 tentang Pendirian Perusahaan Terbatas “PT Pefindo Biro Kredit” tanggal 10 November 2014 yang dikukuhkan
melalui Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-34674.40.10.2014 tanggal 14 November 2014 tentang Pengesahan Pendirian
Badan Hukum Terbatas PT Pefindo Biro Kredit, bahwa PT Pegadaian (Persero) melakukan penyertaan modal sejumlah 20.060 lembar saham dengan nilai
nominal Rp20.060.000.000 atau sebesar 23,37% dari jumlah seluruh saham yang disetorkan sebanyak 85.000 lembar saham yang disetor Perusahaan pada
tanggal 26 Januari 2015.

PT Pefindo Biro Kredit memiliki kegiatan usaha pemberian informasi mengenai data klien, pemberian profil kredit dan skoring kredit serta informasi perkreditan.
Ringkasan informasi keuangan PT Pefindo Biro Kredit adalah sebagai beriikut:
30 Juni 2018 31 Desember 2017

Aset 32.726.468.106 27.736.476.487


Liabilitas 24.534.655.867 17.350.520.788
Pendapatan 14.883.982.121 6.942.189.174
Rugi bersih (432.323.412) (32.637.175.617)
Rugi bersih komprehensif (432.323.412) (32.637.175.617)

Pada periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, Perusahaan mengakui bagian rugi pada PT Pefindo Biro Kredit masing-masing sebesar Rp 0 dan
Rp7.377.445.636 yang didasarkan pada laporan keuangan unaudited tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 88
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)

Atas investasi kepada entitas asosiasi: (1) tidak ada pembatasan signifikan atas kemampuan entitas asosiasi untuk mentransfer dana kepada Perusahaan; (2)
tidak ada bagian rugi entitas asosiasi yang tidak diakui atas investasi kepada entitas asosiasi; (3) tidak ada bagian atas liabilitas kontinjensi entitas asosiasi yang
terjadi bersama-sama dengan investor lain; dan (4) tidak ada liabilitas kontinjensi yang terjadi karena investor berkewajiban bersama-sama untuk semua atau
sebagian liabilitas entitas asosiasi.

12. PROPERTI INVESTASI

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Tanah 260.365.000.000 260.365.000.000


Bangunan 39.836.060.000 39.836.060.000

Jumlah 300.201.060.000 300.201.060.000

Mutasi Properti Investasi adalah sebagai berikut:


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo Awal 300.201.060.000 219.955.400.000


Reklasifikasi Dari Aset Tetap - -
Perubahan Nilai Wajar - 80.245.660.000

Saldo Akhir 300.201.060.000 300.201.060.000

Properti investasi yang dimiliki terdiri dari tanah dan bangunan yang berlokasi:
1 Jalan H. Samanhudi No.133 (Harco Pasar Baru) dengan luas tanah dan bangunan seluas 2.520 m2 dan 10.112 m2, dengan harga perolehan sebesar
Rp1.224.926.734 dan Rp122.511.000. Nilai wajar per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp175.415.820.000 dan
Rp115.018.000.000 berdasarkan KJPP Ruky Safrudin & Rekan dan KJPP Sugianto & Rekan pada tanggal penilaian 20 Desember 2017 dan 25 Januari 2016.

2 Jalan Salemba Raya No. 2 (Gedung Kenari Baru) dengan luas tanah dan bangunan seluas 3.598 m2 dan 11.422 m2, dengan harga perolehan tanah sebesar
Rp1.305.727.376 untuk bangunan merupakan aset KSO yang telah diserah terimakan. Nilai wajar per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar
124.785.240.000 dan Rp104.937.000.000 berdasarkan KJPP Ruky Safrudin & Rekan dan KJPP Sugianto & Rekan pada tanggal penilaian 20 Desember 2017
dan 21 Mei 2015.

Seluruh properti investasi disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa.
Perubahan nilai wajar properti investasi tahun 2017 sebesar Rp80.245.660.000 didasarkan pada perubahan nilai wajar yang dihitung oleh KJPP Ruky Safrudin &
Rekan, penilai independen yang terdaftar di OJK, pada tanggal penilaian 20 Desember 2017 dengan asumsi nilai wajar berdasarkan pendekatan nilai pasar untuk
tanah dan biaya penggantian untuk bangunan.

Manajemen menyatakan bahwa penentuan nilai wajar didukung oleh bukti pasar atau lebih banyak berdasarkan faktor lain karena sifat properti tersebut dan
keterbatasan data pasar yang dapat diperbandingkan.

Pendapatan sewa dan beban pengelolaan atas properti investasi pada 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017 masing-masing adalah sebesar Rp 4.286.757.537 dan Rp
5.602.838.232 (Catatan 33).

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan perubahan signifikan nilai wajar properti investasi
pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 89
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TETAP

30 Juni 2018
1 Januari 2018 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Revaluasi 30 Juni 2018
Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Hak Atas Tanah 6.146.229.014.279 34.264.982.805 - - - 6.180.493.997.084
Bangunan 1.802.731.862.578 8.132.502.202 - 9.918.840.181 - 1.820.783.204.961
Inventaris 1.149.431.554.954 8.669.446.268 - 18.419.655.318 - 1.176.520.656.540
Kendaraan 197.610.284.836 26.983.375.202 - - - 224.593.660.038
9.296.002.716.647 78.050.306.477 - 28.338.495.499 - 9.402.391.518.623
Aset Dalam Pembangunan
Bangunan 8.621.041.500 47.041.585.949 - (9.918.840.181) - 45.743.787.268
Inventaris 12.942.835.424 3.000.000.000 - - - 15.942.835.424
21.563.876.924 50.041.585.949 - (9.918.840.181) - 61.686.622.692

Aset Yang Belum Digunakan 30.925.481.250 - - (18.419.655.318) - 12.505.825.932

Aset Sewa Pembiayaan


Kendaraan 816.532.000 - - - - 816.532.000

9.349.308.606.821 128.091.892.426 - - - 9.477.400.499.247


Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 151.934.660.940 37.170.305.996 - - - 189.104.966.936
Inventaris 872.320.856.997 100.254.729.939 - - - 972.575.586.937
Kendaraan 63.297.913.446 12.494.058.436 - - - 75.791.971.882
1.087.553.431.383 149.919.094.371 - - - 1.237.472.525.754
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan 579.521.810 20.609.582 - - - 600.131.392
1.088.132.953.193 149.939.703.953 - - - 1.238.072.657.147

Nilai Buku 8.261.175.653.628 8.239.327.842.100

31 Desember 2017
1 Januari 2017 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Revaluasi 31 Desember 2017
Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Hak Atas Tanah 5.978.234.848.134 167.994.166.145 - - - 6.146.229.014.279
Bangunan 1.354.425.374.622 46.679.264.516 - 401.627.223.441 - 1.802.731.862.578
Inventaris 985.818.141.244 72.785.077.165 - 90.828.336.545 - 1.149.431.554.954
Kendaraan 131.952.964.259 65.657.320.577 - - - 197.610.284.836
8.450.431.328.258 353.115.828.403 - 492.455.559.986 - 9.296.002.716.647
Aset Dalam Pembangunan
Bangunan 296.052.027.596 130.810.072.769 - (418.241.058.865) - 8.621.041.500
Inventaris 39.970.656.440 6.004.000.000 - (33.031.821.016) - 12.942.835.424
336.022.684.036 136.814.072.769 - (451.272.879.881) - 21.563.876.924

Aset Yang Belum Digunakan 24.548.041.236 47.560.120.119 - (41.182.680.105) - 30.925.481.250

Aset Sewa Pembiayaan


Kendaraan 816.532.000 - - - - 816.532.000
8.811.818.585.530 537.490.021.291 - - - 9.349.308.606.821
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 72.558.350.440 87.064.830.922 - - (7.688.520.422) 151.934.660.940
Inventaris 657.625.696.105 214.635.056.474 - 60.104.418 - 872.320.856.997
Kendaraan 44.393.341.633 18.964.676.231 - (60.104.418) - 63.297.913.446
774.577.388.178 320.664.563.627 - - (7.688.520.422) 1.087.553.431.383
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan 459.299.250 120.222.560 - - - 579.521.810
775.036.687.428 320.784.786.187 - - (7.688.520.422) 1.088.132.953.193

Nilai Buku 8.036.781.898.102 8.261.175.653.628

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 90
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TETAP (lanjutan)

Aset Tetap Dalam Pembangunan atas Bangunan per 30 Juni 2018 :


Persentase
Terhadap Jadwal
Uraian Jumlah Kontrak Penyelesaian
Kantor Wilayah Pekanbaru
Kanwil Pekanbaru 11.040.794.500 76% 15 Juni 2018
Kantor Wilayah Palembang
Kanwil Palembang 624.339.500 66% 31 Desember 2017
UPS Wayhalim 15.750.000 1% 31 Juli 2018
Kantor Wilayah Balikpapan
CPS Gunug Sari 108.727.975 21% 30 April 2018
Kantor Wilayah Manado
UPC Marisa 378.781.664 50% 09 April 2018
Kantor Wilayah Denpasar
CP Sesetan 1 106.500.000 30% 25 Agustus 2018
UPC Sesetan/Gurita 142.931.300 95% 29 Juni 2018
CPS Kartini 164.400.000 30% 10 September 2018
Kantor Wilayah Jakarta 1
CP Karawang 227.165.900 95% 31 Juli 2018
CP Cikarang 236.399.900 95% 31 Juli 2018
CP Kebon Nanas 210.223.600 95% 31 Juli 2018
Kantor Jakarta 2
Gedung CP Cilegon 452.944.000 50% 04 April 2018
CP Tanjung Priuk 1.473.750.000 73% 26 April 2018
Kantor Wilayah Bandung
CP Cilengkrang 1.794.734.375 56% 31 Maret 2018
CP Garut 234.012.033 95% 30 Juni 2018
CP Garut 227.343.121 95% 30 Juni 2018
CP Cianjur 234.446.769 95% 30 Juni 2018
UPC Banjarsari 239.015.684 95% 30 Juni 2018
CP Tasikmalaya 208.154.004 95% 31 Juli 2018
CP Jamblang 253.286.431 95% 31 Juli 2018
CP Jamblang 489.880.343 95% 31 Juli 2018
CP Cirebon 53.823.334 95% 31 Juli 2018
CP Cirebon 178.918.146 95% 31 Juli 2018
UPC Sindanglaut 234.473.508 95% 31 Juli 2018
Kanwil Bandung 216.809.341 95% 31 Juli 2018
UPC Leles 27.493.158 95% 31 Juli 2018
UPC Pacet 229.677.825 95% 31 Juli 2018
CP Sayati 177.704.448 95% 31 Agustus 2018
Kantor Wilayah Semarang
UPC Tlogosari 182.528.500 50% 15 Mei 2018
Kantor Wilayah Surabaya
UPC Warungdowo 154.142.000 50% 11 Juni 2018
CPS Blauran 151.216.800 30% 27 Agustus 2018
Kantor Pusat
KPPP renov interior Anex 4.436.362.803 78% 31 Desember 2017
Diklat Surabaya 17.707.720.840 95% 31 Desember 2017
Lift Pasar Kenari 784.462.500 84% 31 Juli 2018
Rumah Dinas kramat jati 1.620.040.816 95% 31 Desember 2018
Sendik Padang 142.492.400 95% 31 Desember 2018
Gedung Kenari Baru 481.250.000 23% 06 Oktober 2018
Sendik Malang 101.089.750 25% 31 Desember 2019
ADP inventaris 15.942.835.424

Jumlah 61.686.622.692

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 91
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TETAP (lanjutan)

Aset Tetap Dalam Pembangunan atas Bangunan per 30 Juni 2018 : (lanjutan )

Penambahan tanah pada tahun 2018 sebesar Rp34.264.982.798 merupakan penambahan tanah pada Kantor Wilayah Manado sebesar Rp7.324.716.423,
Kantor Wilayah Jakarta 1 sebesar Rp5.987.772.523, Kantor Wilayah Makasar sebesar Rp5.853.852.934, Kantor Wilayah Medan sebesar Rp4.595.769.870,
Kantor Wilayah Bandung sebesar Rp4.476.884.026, Kantor Wilayah Surabaya sebesar Rp3.174.336.950, dan Kantor Wilayah Semarang sebesar
Rp.2.851.650.072, penambahan tanah pada tahun 2017 sebesar Rp167.994.166.145 merupakan penambahan tanah pada entitas induk PT Pegadaian
(Persero).

Penambahan bangunan pada tahun 2018 sebesar Rp8.132.502.202 merupakan penambahan bangunan pada Kantor WIlayah Medan sebesar Rp2.379.635.130,
Kantor Wilayah Makasar sebesar Rp2.022.147.066, Kantor Wilayah Manado sebesar Rp1.397.063.577, Kantor Wilayah Jakarta 1 sebesar Rp1.143.727.477,
Kantor Wilayah Semarang sebesar Rp567.349.928, Kantor Wilayah Bandung sebesar Rp431.415.974, dan Kantor Wilayah Surabaya sebesar Rp191.163.050.
Penambahan bangunan pada tahun 2017 sebesar Rp46.679.264.516 merupakan penambahan bangunan Kantor-kantor Wilayah yang tersebar di seluruh
Indonesia.

Penambahan Inventaris pada periode tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp8.669.446.268 dan Rp72.785.077.165 merupakan penambahan
inventaris komputer kantor, meubelar dan non meubelar pada entitas induk PT Pegadaian (Persero), Entitas Anak PT Pessona Optima Jaya, dan Entitas Anak PT
Pessona Indonesia Jaya.

Penambahan kendaraan pada periode tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp26.983.375.202 dan Rp65.657.320.577 merupakan pembelian mobil
dinas pada entitas anak PT Pesona Optima Jasa.

Reklasifikasi bangunan pada tahun 2018 Rp47.041.585.949 merupakan reklasifikasi aset bangunan Entitas Induk PT. Pegadaian (Persero). Reklasifikasi
bangunan pada tahun 2017 sebesar Rp401.627.223.441 merupakan reklasifikasi dari aset dalam pelaksanaan berupa bangunan hotel di 6 lokasi yaitu
Semarang, Yogyakarta Ngupasan, Gresik, Yogyakarta Tugu, Pekalongan sebesar Rp290.536.977.356, bangunan Entitas Induk PT Pegadaian (Persero) sebesar
Rp109.990.246.085 dan Rp1.100.000.000 pada Entitas Anak.

Reklasifikasi inventaris pada tahun 2018 sebesar Rp3.000.000.000 merupakan reklasifikasi dari aset dalam pelaksanaan berupa inventaris Entitas Induk PT.
Pegadaian (Persero). Reklasifikasi inventaris pada tahun 2017 sebesar Rp90.828.336.545 merupakan reklasifikasi dari aset dalam pelaksanaan berupa
inventaris dari Entitas Induk PT Pegadaian (Persero) dan Entitas Anak PT Pesona Indonesia Jaya.

Aset tetap kendaraan entitas anak PT Pesonna Optima Jasa dijadikan jaminan pinjaman Bank DKI Syariah pada tahun 2017.

Seluruh beban penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017 dialokasikan ke beban administrasi dan umum.

Seluruh kantor/gedung/bangunan milik sendiri atau yang disewa oleh Perusahaan dan entitas anak serta kantor afiliasinya yang berada di seluruh wilayah
Indonesia beserta inventaris kantor yang berada didalamnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap, RSMD, huru-hara dan
bencana alam dengan nilai pertanggungan bangunan dan inventaris kantor per 31 Desember 2018 sebesar Rp2.453.785.787.983 dengan batas tanggung jawab
Rp900.000.000.

Pada tahun 2018, Perusahaan mengasuransikan aset tetap inventaris kantor berupa hardware (perangkat server dan network ) dan software (lisensi perangkat
server dan network ) kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp200.316.618.234.

Pada tahun 2017, Perusahaan mengasuransikan aset tetap bangunan berupa hotel kepada PT Asuransi Jasa Raharja Putera dengan nilai pertanggungan
sebesar Rp626.453.000.000.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 92
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TETAP (lanjutan)

Kendaraan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat kecelakaan, kerusuhan, huru-hara,
bencana alam, dan pencurian/kejahatan dengan nilai pertanggungan sebagai berikut:

1. Tanggung jawab pihak ketiga maksimal Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) per kejadian;
2. Kecelakaan diri pengemudi Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
3. Kecelakaan diri penumpang Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) maksimum 4 orang dengan maksimal Rp40.000.000 (empat puluh juta rupiah);
4. Biaya pengobatan untuk pengemudi dan penumpang Rp5.000.000 (lima juta rupiah) per orang maksimal 5 orang dengan nilai pertanggungan maksimal
Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);
5. Risiko kerusuhan, huru-hara, terorisme dan sabotase;
6. Risiko bencana alam;
7. Resiko penggelapan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji
ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap dan tidak terdapat biaya
pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam harga perolehan Aset Dalam Pembangunan.

Manajemen menilai bahwa per 30 Juni 2018: (1) Terdapat aset tetap yang belum digunakan sebesar Rp12.505.825.932; (2) jumlah tercatat bruto dari aset tetap
signifikan yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp292.458.520.037; dan (3) tidak ada aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

14. ASET TAK BERWUJUD

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Piranti Lunak Middleware 39.419.824.317 57.113.749.245


Beban Hak Atas Tanah Yang Ditangguhkan 10.637.108.667 10.968.232.142

Jumlah 50.056.932.984 68.081.981.387

Mutasi Piranti lunak Middleware adalah sebagai berikut:


30 Juni 2018
1 Januari 2018 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 Juni 2018

Kepemilikan Langsung
Harga Perolehan
Piranti Lunak Middleware 73.916.639.116 9.559.811.438 - (17.600.000.000) 65.876.450.554
Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak Middleware 16.802.889.871 9.653.736.366 - - 26.456.626.237

Nilai Buku 57.113.749.245 39.419.824.317

31 Desember 2017
1 Januari 2017 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2017

Kepemilikan Langsung
Harga Perolehan
Piranti Lunak Middleware 26.181.707.601 47.734.931.515 - - 73.916.639.116
Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak Middleware 11.622.391.296 5.180.498.575 - - 16.802.889.871

Nilai Buku 14.559.316.305 57.113.749.245

Seluruh beban amortisasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017 dialokasikan ke beban administrasi dan umum.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 93
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET LAIN-LAIN

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Aset Keuangan
Kerugian Perusahaan Yang Masih Harus Diperhitungkan (KPYD) 65.441.736.673 65.671.836.624
Cadangan Penyisihan KPYD (57.688.338.035) (57.688.338.035)
Barang Jaminan Yang Disisihkan 50.158.025.002 44.553.967.802
Cadangan Penyisihan Barang Jaminan Yang Disisihkan (48.771.025.423) (42.970.814.423)
9.140.398.217 9.566.651.968
Aset Non Keuangan
Aset Lainnya (4.376.439.873) 339.028.654
(4.376.439.873) 339.028.654

Jumlah 4.763.958.344 9.905.680.622

16. PINJAMAN BANK

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Pinjaman Bank Jangka Pendek 18.535.316.714.235 19.621.242.394.489


Pinjaman Bank Jangka panjang 9.006.167.783 13.138.827.861
Bagian jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 14.753.299.227 23.087.836.490
- -
Jumlah 18.559.076.181.245 19.657.469.058.840

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Pinjaman Bank Jangka Pendek:
Perusahaan
Pihak Berelasi:
Konvensional
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.701.671.173.615 5.592.541.008.083
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3.891.882.692.750 4.896.200.141.445
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 897.365.747.975 3.037.521.280.811
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 700.000.000.000 -
Syariah
PT Bank Syariah Mandiri 407.985.847.159 661.345.462.312
PT Bank DKI Syariah Bilateral 700.000.000.000 600.000.000.000
PT Bank DKI Syariah (Sindikasi) - 500.000.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 400.000.000.000 400.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia Syariah 150.000.000.000 200.000.000.000
12.848.905.461.500 15.887.607.892.651
Pihak Ketiga:
Konvensional
PT Bank Central Asia Tbk 4.330.624.203.933 2.787.742.367.412
PT Bank Permata Tbk 50.000.000.000 100.000.000.000
Syariah
PT Bank Permata Syariah 155.787.048.802 595.892.134.426
PT Bank CIMB Niaga Syariah 250.000.000.000 250.000.000.000
PT Bank Maybank 900.000.000.000 -
5.686.411.252.735 3.733.634.501.838

Jumlah Pinjaman Bank Jangka pendek 18.535.316.714.235 19.621.242.394.489

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Entitas Anak
Pihak Berelasi:
Syariah
PT Bank DKI Syariah Bilateral 23.759.467.010 36.226.664.351
Dikurangi - bagian jatuh tempo dalam satu tahun (14.753.299.227) (23.087.836.490)
Jumlah Pinjaman Bank Jangka panjang 9.006.167.783 13.138.827.861

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 94
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Fasilitas Pinjaman dari PT Bank Mandiri Persero Tbk terdiri dari:
1) Fasilitas KMK
2) Fasilitas KMK Revolving
3) Fasilitas Kredit Jangka Pendek (KJP)

1) Fasilitas KMK I

Pinjaman modal kerja pertama kali diberikan dengan plafon Rp300.000.000.000 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 29 tanggal 21 Februari 2003 yang
dibuat di hadapan Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. Fasilitas pinjaman dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai
penjaminan sebesar 100% dari plafon kredit.
Pada tahun 2009, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 17 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H., M.Kn., nilai fasilitas pinjaman dinaikkan
menjadi sebesar Rp 4.500.000.000.000.
Pada tahun 2009 terdapat perubahan Addendum Perjanjian Kredit I No. KP-CRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 21 April 2008 Akta Perjanjian Kredit No. 281
dan diganti dengan Perjanjian Kredit No.CBG.CBI.SPPK.009/2009 tanggal 16 Maret 2009 nilai plafonnya menjadi sebesar Rp4.500.000.000.000
dengan jangka waktu kredit adalah 12 bulan sampai dengan 20 Februari 2010 dan tingkat bunga 13% per tahun (reviewable) .
Pada tahun 2010 terdapat perubahan Addendum Perjanjian Kredit No. CBG.CBI/SPPK.009/2009 tanggal 16 Maret 2009 yang telah disahkan melalui Akta
No.17 diganti dengan Perjanjian Kredit No. KP- CRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 19 Februari 2010 dan selanjutnya diganti dengan perjanjian kredit No. KP-
CRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 9 April 2010 yang disahkan melalui Akta Perjanjian Kredit No. 6, nilai plafon ditingkatkan menjadi Rp5.500.000.000.000
dengan jangka waktu kredit 12 bulan sampai dengan 20 Februari 2011 dan tingkat bunga 10,25% per tahun (reviewable).

Berdasarkan surat Bank Mandiri No. CBG.CB1/343/2010 tanggal 8 Desember 2010, tingkat bunga pinjaman menjadi sebagai berikut :
1. Sampai dengan baki debet sebesar Rp4.590.940.000.000 dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun;
2. Atas baki debet sebesar Rp100.000.000.000 yang ditarik pada tanggal 12 November 2010 dikenakan suku bunga 8,5% per tahun;
3. Untuk penarikan Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp200.000.000.000 akan dikenakan suku bunga 8,25% per tahun.

Sesuai dengan Addendum V atas perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KC-CRO/016/PK-KMK/2008, No. 281 tanggal 21 April 2008 dan terakhir
Addendum VI dengan Akta No. TOP.CRO/CLA.51/ADD/2011 tanggal 18 Februari 2011 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja.
Limit Fasilitas adalah Rp5.500.000.000.000 bersifat revolving untuk periode 21 Februari 2011 sampai dengan 20 Februari 2012, provisi: 0,25% p.a. dari
limit. Suku bunga terdiri dari :
- Untuk baki debet > Rp 300 M - Rp 5,5 T = 10,00% p.a.
- Untuk baki debet Rp100 M yang ditarik tanggal 12 November 2010 = 8,50% p.a.
- Atas penarikan KMK Rp200 M yang dilaksanakan tanggal 9 Desember 2010 = 8,25% p.a.

Sesuai dengan surat PT Bank Mandiri No. TP.CRO/CLA.31/ADD/2012 tanggal 17 Februari 2012 perihal Addendum VII atas perubahan PK Modal Kerja
bahwa limit fasilitas Rp5.500.000.000.000 diperpanjang terhitung mulai tanggal 21 Februari 2012 sampai dengan 20 Februari 2013.

Melalui Surat No. TOP,CRO/CLA.42/ADD/2013 tanggal 19 Februari 2013 dilaksanakan addendum perpanjangan jangka waktu secara di bawah tangan
perihal Addendum VIII (Kedelapan) atas Perubahan perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/016/PK-KMK/2008, Akta nomor: 281 tanggal 21 April
2008 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafon Rp5.500.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan
waktu fasilitas tersebut sampai 20 Februari 2014.

Berdasarkan Surat No. TOP.CRO/CLA.42/ADD/2014 tanggal 19 Februari 2014 dilaksanakan addendum perpanjangan jangka waktu secara dibawah
tangan perihal Addendum IX (Kesembilan) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/016/PK- KMK/2008, Akta nomor: 281 tanggal 21
April 2008 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafon Rp5.500.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan
waktu fasilitas tersebut sampai 20 Mei 2015.

Pada tanggal 19 Mei 2015 telah dilaksanakan addendum perpanjangan jangka waktu sesuai surat No. TOP.CRO/CLA.291/ADD/2015 tanggal 19 Mei
2015 perihal Addendum X (Kesepuluh) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/016/PK-KMK/2008 dengan plafon
Rp5.500.000.000.000; No. TOP.CRO/CLA.292/ADD/2015 tanggal 19 Mei 2015 Perihal Addendum IV (Keempat) atas Perjanjian Kredit Modal Kerja No.
CRO-KP/206/PK-KMK/2011 dengan plafon Rp1.200.000.000.000; dan No. TOP.CRO/CLA.293/ADD/2015 tanggal 19 Mei 2015 perihal Addendum III
(Ketiga) atas Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO-KP/050/KMK/2012 dengan plafon Rp300.000.000.000 Bank Mandiri menyetujui perpanjangan jangka
waktu fasilitas tersebut sampai 20 Mei 2016.

Surat Bank Mandiri No. OPS.CRO/CLA.393/ADD/2016 tanggal 23 Juni 2016 perihal Addendum XI atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-
CRO/016/PK-KMK/2008; Akta No. 281 tanggal 21 April 2008 tentang Perpanjangan Jangka Waktu dan Penurunan Limit Fasilitas Kredit Modal Kerja, yaitu
KMK Revolving I dengan limit awal sebesar Rp5.500.000.000.000 menjadi Rp2.800.000.000.000 dengan jangka waktu sejak 21 Mei 2016 sampai dengan
21 Mei 2017 dengan tingkat suku bunga 9,75% p.a.

Pada tanggal 19 Mei 2017 melalui Surat No. OPS.CRO/CLA.308/ADD/2017 perihal Addendum XII atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-
CRO/016/PK-KMK/2008, Akta No.281 tanggal 21 April 2008, tentang Perpanjangan Jangka Waktu disetujui untuk memperpanjang fasilitas kredit sebesar
Rp.2.800.000.000.000 selama satu tahun tmt 21 Mei 2017 sampai dengan tanggal 20 Mei 2018.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 95
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)

1) Fasilitas KMK I (lanjutan )

Pada tanggal 17 Mei 2018 telah dilaksanakan penandatanganan Addendum XIII (Ketigabelas) atas Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor : CRO-
KP/016/PK-KMK/2008 Akta No. 39 dengan perubahan struktur limit plafon yaitu, menggabungkan limit plafon KMK Revolving I dari sebesar
Rp2.800.000.000.000,- (dua triliun delapan ratus miliar rupiah) dan plafon KMK Revolving II dari sebesar Rp1.200.000.000.000,-(satu triliun dua ratus
miliar rupiah) menjadi sebesar limit plafon Rp3.500.000.000.000,-(tiga triliun lima ratus miliar rupiah) dengan suku bunga sebesar 9,25% p.a serta
perpanjangan sampai dengan jangka waktu fasilitas tersebut sampai tanggal 20 Mei 2019.

2) KMK Revolving

Pada tahun 2012 terdapat Akta perubahan pertama atas perjanjian kredit modal kerja No. CRO- KP/2006/PK-KMK/2012 Nomor 39 tanggal 29 Maret
2012, tentang penambahan plafon sebesar Rp700.000.000.000 dari semula sebesar Rp500.000.000.000, sehingga total plafon menjadi sebesar
Rp1.200.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2013, dengan tingkat suku bunga sebesar 8,50% p.a yang akan berlaku mulai
tanggal 1 April 2012.

Melalui surat No. TOP.CRO/CLA.41/ADD/2013 tanggal 19 Februari 2013 perihal addendum II (Kedua) atas perjanjian kredit Modal kerja No.
CROKP/0206/PKKMK/2011, Akta No.42 tanggal 14 Juli 2011 tentang perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit modal kerja dengan plafon
Rp1.120.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjang waktu fasilitas tersebut sampai 20 Februari 2014.

Pada tanggal 19 Februari 2014 telah dilaksanakan addendum perpanjangan jangka waktu secara dibawah tangan sesuai surat No.
TOP.CRO/CLA.43/ADD/2014 tanggal 19 Februari 2014 Perihal Addendum III (Ketiga) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO-
KP/206/PK-KMK/2011, Akta nomor: 42 tanggal 14 Juli 2011 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafon
Rp1.200.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan waktu fasilitas tersebut sampai 20 Mei 2015.

Berdasarkan Surat Bank Mandiri No. TOP.CRO/CLA.292/ADD/2015 tanggal 19 Mei 2015 perihal Addendum IV (Keempat) atas Perjanjian Kredit Modal
Kerja No. CRO-KP/206/PK-KMK/011, Akta No. 42 tanggal 14 Juli 2011 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafon
Rp1.200.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan jangka waktu fasilitas tersebut sampai dengan 20 Mei 2016.

Surat Bank Mandiri Nomor OPS.CRO/CLA.394/ADD/2016 tanggal 23 Juni 2016 perihal Addendum V atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja
Nomor CRO-KP/206/PK-KMK/2011; Akta No. 42 tanggal 14 Juli 2011 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja, yaitu KMK
Revolving II dengan limit Rp1.200.000.000.000 dengan jangka waktu sejak 21 Mei 2016 sampai dengan 20 Mei 2017 dengan tingkat suku bunga 9,75 %
p.a.

Pada tanggal 19 Mei 2017 melalui Surat No. OPS.CRO/CLA.310/ADD/2017 perihal Addendum VI atas Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/206/PK-
KMK/2011, Akta No.42 tanggal 14 Juli 2011, tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja disetujui untuk memperpanjang fasilitas
kredit sebesar Rp.1.200.000.000.000 selama satu tahun tmt 21 Mei 2017 sampai dengan tanggal 20 Mei 2018.

Pada tanggal 17 Mei 2018 telah dilaksanakan penandatanganan Addendum XIII (Ketigabelas) atas Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor : CRO-
KP/016/PK-KMK/2008 Akta No. 39 dengan perubahan struktur limit plafon yaitu, menggabungkan limit plafon KMK Revolving I dari sebesar
Rp2.800.000.000.000,- (dua triliun delapan ratus miliar rupiah) dan plafon KMK Revolving II dari sebesar Rp1.200.000.000.000,-(satu triliun dua ratus
miliar rupiah) menjadi sebesar limit plafon Rp3.500.000.000.000,-(tiga triliun lima ratus miliar rupiah) dengan suku bunga sebesar 9,25% p.a serta
perpanjangan sampai dengan jangka waktu fasilitas tersebut sampai tanggal 20 Mei 2019.

3) Fasilitas Kredit Jangka Pendek (d/h Fasilitas Fixed Loan)

Pada tahun 2012 terdapat Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO-KP/2006/PK-KMK/2012 No. 40 tanggal 29 Maret 2012, tentang Pegadaian
mendapat fasilitas baru sebesar Rp300.000.000.000, yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2013, dengan tingkat suku bunga sebesar suku
bunga BI rate ditambah 2% p.a.

Melalui surat No. TOP.CRO/CLA.40/ADD/2013 tanggal 19 Februari 2013 perihal adendum I (Pertama) atas perjanjian kredit Modal kerja No.
CROKP/050/KMK/12, Akta No. 40 tanggal 29 Maret 2012 tentang perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit modal kerja dengan plafon
Rp300.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjang waktu fasilitas tersebut sampai 20 Februari 2014.

Pada tanggal 19 Februari 2014 telah dilaksanakan addemdum perpanjangan jangka waktu secara dibawah tangan sesuai surat No.
TOP.CRO/CLA.44/ADD/2014 tanggal 19 Februari 2014 Perihal Addendum II (Kedua) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO-
KP/050/KMK/2012, Akta nomor: 40 tanggal 29 Maret 2012 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafon
Rp300.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan waktu fasilitas tersebut sampai 20 Mei 2015.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 96
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)

3) Fasilitas Kredit Jangka Pendek (d/h Fasilitas Fixed Loan) (lanjutan)

Terhadap fasilitas sebesar Rp300.000.000.000- terdapat perubahan Jenis Kredit dari semula Kredit Modal Kerja Non Revolving menjadi Fasilitas Kredit
Jangka Pendek (KJP) dengan sifat Uncommitted dan Revolving plafon . Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 Fasilitas Kredit Jangka Pendek (KJP)
yang telah ditarik sebesar Rp260.000.000.000.

Addendum IV atas Perjanjian Kredit No. CRO-KP/050/KMK/12 tanggal 14 Juni 2016 dengan plafon awal Rp300.000.000.000 menjadi
Rp3.000.000.000.000 dengan jangka waktu 21 Mei 2016 sampai dengan 20 Mei 2017.

Mengacu perjanjian kredit yang dituangkan dalam Akta No. 17 tanggal 16 Maret 2009 pasal 17 ayat 7, Perusahaan wajib:
- Memelihara rasio lancar di atas 110%.
- Memelihara total pinjaman maksimal tujuh kali modal sendiri.

Pada tanggal 19 Mei 2017 melalui Surat No. OPS.CRO/CCL.309/ADD/2017 perihal Addendum V atas Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO-
KP/050/KMK/12, Akta No.40 tanggal 29 Maret 2012, tentang Perpanjangan Jangka Waktu disetujui untuk memperpanjang fasilitas kredit sebesar
Rp.3.000.000.000.000 selama satu tahun tmt 21 Mei 2017 sampai dengan tanggal 20 Mei 2018.

Pada tanggal 17 Mei 2018 telah dilaksanakan penandatanganan Addendum VI (Keenam) atas Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor : CRO-
KP/050/KMK/12 dengan perubahan struktur limit plafon fasilitas Kredit Jangka Pendek (KJP) yaitu, menambah limit kredit I dari sebesar
Rp3.000.000.000.000,- (tiga triliun rupiah) menjadi sebesar limit plafon Rp4.500.000.000.000,-(empat triliun lima ratus miliar rupiah) dengan suku bunga
ditetapkan pada saat penarikan dan berlaku sampai dengan tanggal berakhirnya kredit yang ditarik, serta perpanjangan sampai dengan jangka waktu
fasilitas tersebut sampai tanggal 20 Mei 2019.

Melapor kepada bank apabila:


- Mengalihkan/menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan liabilitas yang timbul berkaitan dengan fasilitas kredit.
- Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan yang dijaminkan kepada Bank Mandiri, kepada pihak lain.
- Melunasi utang kepada pemilik modal.
- Memindahtangankan barang jaminan.
- Membagikan dividen.
- Mengubah susunan Direksi atau Dewan Komisaris dan melampirkan Surat Keputusan Menteri
- Membagikan laba sesuai penetapan Menteri.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Fasilitas pinjaman dari PT Bank BNI (Persero) Tbk pertama kali diperoleh pada tahun 2010, berdasarkan Akta Perjanjian No. 8 tanggal 15 Januari 2010 yang
dibuat di hadapan notaris R. A. Poppy Darmawan, S.H. Fasilitas dengan plafon Rp400.000.000.000 dijamin secara fidusia dengan Pinjaman yang Diberikan
(PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dan suku bunga pinjaman berdasarkan rata-rata bunga deposito berjangka 12 bulan dari Bank
(BNI, BRI, Mandiri, dan BCA) ditambah spread 3,5% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Januari 2011.

Berdasarkan Akta Perjanjian kredit No.13 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Notaris yang sama, disepakati penambahan plafon pinjaman sebesar
Rp2.600.000.000.000 dijamin secara fidusia dengan Pinjaman yang Diberikan (PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dengan suku
bunga berdasarkan rata-rata bunga deposito berjangka 12 bulan di 4 Bank (BNI, BRI, Mandiri, dan BCA) ditambah spread 3,5% sehingga menjadi 8,5% p.a,
jatuh tempo tanggal 14 Januari 2011.

Jenis Pinjaman Nominal


Kredit Modal Kerja (KMK) I 400.000.000.000
Kredit Modal Kerja (KMK) II 2.600.000.000.000
Jumlah 3.000.000.000.000

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (2) 08 tanggal 31 Maret 2011 yang berisi bahwa para pihak yang berkaitan setuju untuk
mengadakan perubahan atas Akta Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 15 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris R. Ay. Poppy Darmawan, S.H. dengan
maksimum plafon Rp400.000.000.000 sebagaimana telah diubah dengan persetujuan perubahan perjanjian kredit No. 08 tanggal 12 Januari 2011. Perubahan
tersebut termasuk perpanjangan masa kredit selama 12 bulan terhitung sejak 15 Januari 2011 sampai dengan 14 Januari 2012, termasuk perpanjangan
sementara selama 3 bulan sejak jatuh tempo atau sejak tanggal 15 Januari 2011 sampai dengan 14 April 2011.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 97
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)

Pada tanggal 31 Maret 2011 telah ditandatangani Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (2) 13 dengan maksimum plafon Rp2.600.000.000.000
dengan bunga 8,5% p.a yang diperpanjang selama 12 bulan sejak jatuh tempo terhitung sejak tanggal 15 Januari 2011 s.d. 14 Januari 2012.

Berdasarkan surat PT BNI No. BIN/1.4/100/R tanggal 26 Januari 2012 telah disetujui perpanjangan fasilitas kredit Rp3.000.000.000.000 yang diperpanjang
terhitung mulai tanggal 15 Januari 2012 sampai dengan 14 Januari 2013 dengan rincian sebagai berikut:
1. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (3) 08 tentang Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Maksimum Rp400.000.000.000 tanggal 12
Desember 2012;
2. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (3) 13 tentang Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Maksimum Rp2.600.000.000.000 tanggal 12
Desember 2012.

Pada tanggal 14 Januari 2013 telah ditandatangani secara dibawah tangan Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit yang diperpanjang selama 12
bulan sejak jatuh tempo terhitung 15 Januari 2013 s.d. 14 Januari 2014 sebagai berikut:
1. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (4) 08 dengan maksimum plafon R400.000.000.000.
2. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredi No. (4) 13 dengan maksimum plafon Rp2.600.000.000.000.

Berdasarkan Akta No. 79 tanggal 22 Februari 2013 tentang Perjanjian Kredit Modal Kerja Promes, Perusahaan mendapatkan fasilitas baru berupa Kredit
Modal Kerja (KMK) Promes sebesar Rp2.000.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sejak perjanjian ini ditandatangani, yaitu mulai
tanggal 22 Februari 2013 sampai dengan 21 Februari 2014. Sehingga total plafon pinjaman yang diperoleh dari BNI sebesar Rp5.000.000.000.000 dengan
rincian sebagai berikut:

Jenis Pinjaman Nominal


Kredit Modal Kerja (KMK) I 400.000.000.000
Kredit Modal Kerja (KMK) II 2.600.000.000.000
KMK Promes 2.000.000.000.000
Jumlah 5.000.000.000.000

Pada tanggal 14 Maret 2014 telah ditandatangani secara dibawah tangan Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit yang diperpanjang selama 12 bulan
sejak jatuh tempo terhitung 15 Januari 2014 s.d. 14 Januari 2015 sebagai berikut:
1. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (5) 08 dengan maksimum kredit plafon Rp400.000.000.000.
2. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (5) 13 dengan maksimum plafon Rp2.600.000.000.000.
3. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No (1) 79 dengan maksimum plafon Rp2.000.000.000.000.

Berdasarkan Akta nomor 06 tanggal 07 Juli 2014 tentang Perjanjian Kredit Modal Kerja Promes, PT Pegadaian (Persero) mendapatkan tambahan fasilitas
sebesar Rp1.100.000.000.000 sejak perjanjian KMK Promes ditandatangani yaitu sejak tanggal 7 Juli 2014 sampai dengan 14 Januari 2015. Sehingga total
plafon yang diperoleh dari BNI sebesar Rp6.100.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Pinjaman Nominal


Kredit Modal Kerja (KMK) I 400.000.000.000
Kredit Modal Kerja (KMK) II 2.600.000.000.000
KMK Promes 2.000.000.000.000
KMK Promes 1.100.000.000.000
Jumlah 6.100.000.000.000

Pada tanggal 11 Februari 2015 telah ditandatangani secara dibawah tangan Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit yang diperpanjang selama 12
bulan sejak jatuh tempo terhitung 15 Januari 2015 s.d. 14 Januari 2016 sebagai berikut:
1. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (6) 08 dengan maksimum kredit plafon Rp400.000.000.000.
2. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No (6) 13 dengan maksimum plafon Rp2.600.000.000.000.
3. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (2)79 dengan maksimum plafon Rp2.000.000.000.000.
4. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (1) 06 dengan maksimum kredit plafon Rp1.100.000.000.000.

Pada tanggal 19 Februari 2016 telah ditandatangani Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit yang diperpanjang selama 12 bulan sejak jatuh tempo
atau terhitung sejak tanggal 15 Januari 2016 sampai dengan 14 Januari 2017 sebagai berikut:
1. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (07) 08 dengan maksimum kredit plafon Rp400.000.000.000.
2. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (07) 13 dengan maksimum kredit plafon Rp2.600.000.000.000.
3. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (03) 79 dengan maksimum kredit plafon Rp2.000.000.000.000.
4. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (2) 06 dengan maksimum kredit plafon Rp1.100.000.000.000.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 98
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)

Pada tanggal 24 Maret 2017 telah ditandatangani Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit yang diperpanjang selama 12 bulan sejak jatuh tempo atau
terhitung sejak tanggal 15 Januari 2017 sampai dengan 14 Januari 2018 sebagai berikut:
1. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (8) 08 dengan maksimum kredit plafon Rp400.000.000.000.
2. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (08) 13 dengan maksimum kredit plafon Rp2.600.000.000.000.
3. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (04) 79 dengan maksimum kredit plafon Rp2.000.000.000.000.
4. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (3) 06 dengan maksimum kredit plafon Rp1.100.000.000.000.

Berdasarkan surat Nomor. BIN/2.3/001/R tanggal 8 Januari 2018, fasilitas pinjaman PT Bank Negara Indonesia KMK Revolving dan BNI Promes telah
dilakukan perpanjangan dengan jangka waktu 15 Januari 2018 sampai dengan 14 Januari 2019.

Berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor : 012/BIN/PK/2018 Maksimum Rp3,100,000,000,000,- tanggal 26 Maret 2018 dan Perjanjian Kredit Nomor :
013/BIN/PK/2018 Maksimum Rp3.000.000.000.000,- tanggal 26 Maret 2018 yang dilakukan penandatanganannya non notariil/dibawah tangan serta surat
Nomor. BIN/2.3/001/R tanggal 8 Januari 2018, fasilitas pinjaman PT Bank Negara Indonesia KMK Revolving dan BNI Promes perpanjangan dengan jangka
waktu 15 Januari 2018 sampai dengan 14 Januari 2019.

Kewajiban Perusahaan kepada Bank:


- Memelihara Debt to Equity Ratio maksimum 10 kali dan current ratio maksimum 1 kali.
- Membayar seluruh kewajiban pajak, retribusi dan biaya lain yang dikenakan pemerintah.
- Menyerahkan Laporan Keuangan berupa laporan posisi keuangan dan perhitungan laba rugi setiap 3 bulan.
- Menyerahkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar yang telah disetujui Bank.
- Menyerahkan daftar tagihan kepada pihak ketiga secara periodik (triwulan).

Melapor kepada bank apabila:


- Adanya perkara yang mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan, yang terjadi antara Perusahaan dengan pihak lain.
- Adanya perkara antara pengurus dengan pemegang saham, pemegang saham dengan pemegang saham atau pengurus dengan pengurus.
- Adanya kerusakan, kerugian atau kemusnahan harta kekayaan Perusahaan serta barang agunan yang mempengaruhi kelangsungan usaha.
- Adanya pengurus Perusahaan yang melanggar Anggaran Dasar Perusahaan.
- Adanya perubahan material atas keadaan keuangan dan prospek usaha Perusahaan.
- Adanya hal-hal lain yang dapat mempengaruhi jalannya usaha dan kemampuan Perusahaan untuk melunasi utangnya.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Pada tahun 2011, berdasarkan Akta No.18 tanggal 24 Mei 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn. BRI memberikan
tambahan (suplesi) kredit atas Fasilitas KMK sebesar Rp500.000.000.000 menjadi Rp5.000.000.000.000 selama 12 bulan terhitung sejak tanggal 28 Februari
2011 sampai dengan 28 Februari 2012. Selain itu terdapat perubahan suku bunga atas perpanjangan tersebut yang semula 10% turun menjadi 9,5%.

Pada Tahun 2012, berdasarkan Akta No. 37 tanggal 26 Maret 2012, yang dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn. BRI memberikan
tambahan (suplesi) kredit atas Fasilitas KMK sebesar Rp1.000.000.000.000 menjadi Rp6.000.000.000.000 selama 12 bulan terhitung sejak tanggal 28
Februari 2012 sampai dengan 28 Februari 2013. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai
penjaminan sebesar Rp6.000.000.000.000 serta terdapat perubahan suku bunga atas perpanjangan tersebut yang semula 9,5% turun menjadi 8,5%.

Berdasarkan Akta No.117 tanggal 26 Maret 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn. fasilitas KMK tersebut telah
diperpanjang selama 12 bulan terhitung mulai tanggal 28 Februari 2013 sampai dengan 28 Februari 2014.
Berdasarkan Surat Bank BRI No. 3403-V/KCR/ADK/05/14 tanggal 26 Mei 2014 tingkat suku bunga naik dari 9,25% menjadi 9,75% dan berdasarkan Surat No.
B.3723-V/KCR/ADK/06/14 tanggal 16 Juni 2014 tingkat suku bunga naik semula 9,75% menjadi sebesar 10,50% berlaku terhitung mulai tanggal 15 Juni 2014.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor: 42 tanggal 26 Mei 2014 perihal Persetujuan Pinjaman Jangka Pendek dan Perpanjangan Waktu Kredit Modal
Kerja dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn., fasilitas KMK tersebut telah diperpanjang selama 12 bulan terhitung mulai tanggal 28
Februari 2014 sampai dengan 28 Februari 2015, dan pada tanggal 2 Agustus 2014 Perusahaan mendapatkan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP)
sebesar Rp300.000.000.000. Melalui Surat Bank Rakyat Indonesia nomor: B.5713-V/KC/ADK/09/14 tanggal 11 September 2014 perihal Pemberitahuan
Perpanjangan Fasilitas Jangka Pendek (FPJP) a.n PT Pegadaian (Persero) dan berdasarkan Surat Sanggup/Aksep yang akan jatuh tempo pada 23
September 2014 telah melunasi Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) sebesar Rp300.000.000.000. Pada 31 Desember 2014 total Faslitas Pinjaman
Jangka Pendek (FPJP) Bank Rakyat Indonesia yang telah ditarik oleh PT Pegadaian (Persero) adalah sebesar Rp370.937.500.000. Pada tanggal 31 Maret
2015 total Faslitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) Bank Rakyat Indonesia yang telah ditarik oleh PT Pegadaian (Persero) adalah sebesar
Rp600.000.000.000.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 99
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)

Berdasarkan Akta No. 42 tanggal 24 Februari 2015 perihal Persetujuan Perpanjangan Waktu Kredit Modal Kerja dan Perpanjangan Waktu dan Suplesi
Pinjaman Jangka Pendek yang dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn, fasilitas tersebut telah diperpanjang selama 12 bulan sejak
tanggal 28 Februari 2015 sampai dengan 28 Februari 2016. Terdapat perubahan plafon Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dari semula
Rp1.000.000.000.000 menjadi Rp2.000.000.000.000, fasilitas ini Sub Limit dari fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan plafon tetap sebesar
Rp6.000.000.000.000.

Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 4 Mei 2016 perihal Persetujuan Perpanjangan Waktu Kredit Modal Kerja dan Perpanjangan Waktu dan Suplesi Pinjaman
Jangka Pendek yang dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn, fasilitas tersebut telah diperpanjang selama 12 bulan sejak tanggal 28
Februari 2016 sampai dengan 28 Februari 2017. Terdapat perubahan plafon Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dari semula Rp2.000.000.000.000
menjadi Rp3.000.000.000.000, fasilitas ini Sub Limit dari fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan plafon tetap sebesar Rp6.000.000.000.000.

Berdasarkan Akta No. 42 tanggal 24 Maret 2017 perihal Persetujuan Perpanjangan Waktu Kredit Modal Kerja dan Perpanjangan Waktu Pinjaman Jangka
Pendek yang dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn, fasilitas tersebut telah diperpanjang selama 12 bulan sejak tanggal 28 Februari
2017 sampai dengan 28 Februari 2018.

Berdasarkan Salinan Akta No. 12 tanggal 09 April 2018 perihal Persetujuan Perpanjangan Waktu Kredit Modal Kerja dan Perpanjangan Waktu Pinjaman
Jangka Pendek yang dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn, fasilitas tersebut telah diperpanjang selama 12 bulan sejak tanggal 28
Februari 2018 sampai dengan 28 Februari 2019 dengan plafond tetap sebesar Rp6.000.000.000.000,-(enam triliun rupiah)

Mengacu perjanjian kredit pasal 10, Perusahaan wajib:


- Mempergunakan kredit yang diberikan oleh kreditur sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan.
- Membayar bunga dan denda bunga yang telah ditentukan apabila setelah perjanjian kredit ini berakhir debitur menunggak atau fasilitas kredit dihentikan
secara sepihak oleh pihak kreditur.
- Memenuhi peraturan pemerintah termasuk ijin-ijin yang harus dimiliki yang berkaitan dengan kegiatan Perusahaan.
- Membayar pajak, biaya-biaya dan ongkos yang relevan dalam rangka pemberian kredit.
- Setiap saat bersedia untuk dilaksanakan pemeriksaaan administrasi pembukuan dan kondisi Perusahaan oleh kreditur atau pihak ketiga yang ditunjuk
- Memberitahukan kepada kreditur tentang adanya permohonan pernyataan pailit Perusahaan.
- Menyimpan surat bukti kepemilikan jaminan sampai kreditnya lunas.

PT Bank DKI Syariah (Sindikasi)

Fasilitas pinjaman Musyarakah Sindikasi dari PT Bank DKI pertama kali diperoleh pada tahun 2012. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 26 tanggal 29
oktober 2012, yang dibuat dihadapan Notaris Ashoya Ratam, S.H.,M.Kn. Perusahaan mendapatkan fasilitas Musyarakah Sindikasi dengan plafon
Rp1.000.000.000.000 dan dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai pinjaman 100% dari limit penjaminan.

Berdasarkan Akta No. 713/XII/2013 tanggal 20 Desember 2013, fasilitas ini telah diperpanjang dengan periode 29 Oktober 2013 sampai dengan 29 Oktober
2014. Porsi Pembiayaan masing-masing Bank Peserta Musyarakah Sindikasi sebagai berikut:

2017 2016

Bank DKI Syariah 175.000.000.000 175.000.000.000


Bank Kaltim Syariah 350.000.000.000 350.000.000.000
Bank Sumut Syariah 250.000.000.000 250.000.000.000
Bank Kalbar Syariah 100.000.000.000 100.000.000.000
Bank Jateng Syariah 75.000.000.000 75.000.000.000
Bank Jambi Syariah 50.000.000.000 50.000.000.000

1.000.000.000.000 1.000.000.000.000

Jenis pembiayaan adalah executing , jangka waktu fasilitas adalah satu tahun sejak penandatanganan akad dengan jangka waktu penggunaan dana selama
3 (tiga) bulanan. Adapun pembagian nisbah bagi hasil dengan presentasi Bank peserta Musyarakah Sindikasi dengan Perusahaan adalah 5,88%: 94,12%
dengan ekuivalen sebesar 9,75% dan 8,75% p.a pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Sesuai dengan Akta No. 13 tentang Addendum II (Kedua) Akad Pembiayaan Musyarakah Sindikasi, yang ditandatangani pada tanggal 10 Desember 2014,
telah diperpanjang dengan periode 29 Oktober 2014 sampai dengan 29 Oktober 2015.

Sesuai dengan Akta No. 60 tentang Addendum III (Ketiga) Akad Pembiayaan Musyarakah Sindikasi, yang ditandatangani pada tanggal 28 Desember 2015,
telah diperpanjang dengan periode 29 Oktober 2015 sampai dengan 29 Oktober 2016.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 100
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank DKI Syariah (Sindikasi) (lanjutan)

Berdasarkan Addendum IV Akad Pembiayaan Musyarakah Sindikasi No.42 tanggal 28 Oktober 2016, fasilitas Pembiayaan sebesar Rp 1.000.000.000.000
diperpanjang hingga 29 Oktober 2017 atas persetujuan Bank Peserta Musyarakah Sindikasi. Komposisi Bank Peserta Musyarakah Sindikasi mengalami
perubahan dikarenakan Bank JATENG telah mengalihkan komitmennya kepada Bank DKI sebesar Rp 75.000.000.000 pada tanggal 23 September 2016
berdasarkan Surat Bank DKI tertanggal 19 September 2016 No. 1087/GKK/IX/2016 perihal Surat Pemberitahuan Persetujuan pembiayaan atas nama PT
Pegadaian (Persero)- Pengambilalihan Porsi Komitmen Bank JATENG Unit Usaha Syariah yang dibuat di bawah tangan, sehingga seluruh hak dan kewajiban
Bank JATENG sebesar Rp 75.000.000.000 telah berakhir dan beralih kepada Bank DKI. Sehingga komposisi fasilitas pinjaman yang baru adalah sebagai
berikut :

2017 2016

Bank DKI 175.000.000.000 175.000.000.000


Bank KALTIM 350.000.000.000 350.000.000.000
Bank SUMUT 250.000.000.000 250.000.000.000
Bank KALBAR 100.000.000.000 100.000.000.000
Bank JATENG 75.000.000.000 75.000.000.000
Bank JAMBI 50.000.000.000 50.000.000.000

1.000.000.000.000 1.000.000.000.000

Sesuai dengan Akta No. 42 tentang Addendum IV (Keempat) Akad Pembiayaan Musyarakah Sindikasi, yang ditandatangani pada tanggal 28 Oktober 2016,
telah diperpanjang dengan periode 30 Oktober 2016 sampai dengan 29 Oktober 2017. Berdasarkan surat nomor 1458/GKK/X/2017 tanggal 26 Oktober 2017,
telah diperpanjang sementara selama 3 bulan sejak jatuh tempo 29 Oktober 2017.
Berdasarkan surat No. 0137/00023.02/2018 tanggal 22 Januari 2018 perihal Pelunasan dan Pengakhiran Kerjasama Fasilitas Pembiayaan Musyarakah
Sindikasi telah dilakukan pelunasan dan pengakhiran kerjasama Fasilitas Pembiayaan Musyarakah Sindikasi terhitung sejak jatuh tempo perpanjangan
sementara berakhir.
Kewajiban Perusahaan kepada Bank:
- Menyalurkan pembiayaan yang dananya bersumber dari Bank Peserta Sindikasi dengan prinsip syariah.
- Menjaga kelancaran pembiayaan yang diberikan kepada nasaba Pegadaian.
- Memberitahukan secara tertulis kepada Agen Fasilitas apabila memperoleh pinjaman/pembiayaan dari Bank/Lembaga Keuangan lainnya.
- Memberitahukan Agen Fasilitas dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank peserta sindikasi apabila akn mengajukan pinjaman/pembiayaan dari
Bank/Lembaga Keuangan Lainnya, yang dapat mengakibatkan Debt to Equity Ratio melampaui 10 (sepuluh) kali.
- Menjaga Debt to Equity Ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, menjaga tingkat Non Performing Loan Netto nasabah maksimal 3% (tiga persen), dan current
ratio minimal 1,1 (satu koma satu) kali atau 110% (seratus sepuluh persen).
- Menjaga piutang pembiayaan diatas 50% (lima puluh persen) dari total aktiva.
- Menjaga kualitas, reputasi, itikad baik, dan kualitas organisasi.
- Melakukan pembaharuan/perpanjangan atas dokumen-dokumen yang telah jatuh tempo dan melaporkan/menyerahkan fotokopi dokumen terkini kepada
Agen Fasilitas.
- Jaminan tagihan/piutang yang diagunkan adalah piutang dengan kolektibilitas 1 (lancar).
- Jaminan yang diberikan Rahin kepada Nasabah, harus diikat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan diamankan dengan baikl serta tidak dapat
diagunkan kepada pihak lain.
- Apabila kolektibilitas piutang yang dijaminkan turun menjadi tidak lancar, maka dalam kesempatan pertama nasabah wajib menggantinya dengan piutang
lancar dengan nilai nominal yang sama.
- Menyampaikan laporan keuangan unaudited triwulanan paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah akhir laporan dan laporan keuangan audited
tahunan paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari setelah akhir periode lamporan.
- Menyampaikan laporan non keuangan setiap triwulanan paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah akhir laporan.
- Memberitahukan secara tertulis kepada Agen Fasilitas apabila terjadi perubahan pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) ataupun Anggaran Dasar
Perusahaan.

Selama pembiayaan belum lunas, Perusahaan tidak diperkenankan untuk:


- Memindahkan jaminan
- Mengalihkan/menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang timbul berkaitan dengan akad fasilitas pembiayaan
musyarakah sindikasi.

Telah dilakukan pelunasan dan pengakhiran kerjasama Fasilitas Pembiayaan Musyarakah Sindikasi terhitung setelah selesai jatuh tempo perpanjangan
sementara berdasarkan surat PT Pegadaian (Persero) nomor 0137/00023.02/2018 tanggal 22 Januari 2018 perihal Pelunasan dan Pengakhiran Kerjasama
Fasilitas Pembiayaan Musyarakah Sindikasi.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 101
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank DKI Syariah Bilateral

Fasilitas pinjaman musyarakah dari PT Bank DKI Syariah pertama kali diperoleh pada tahun 2011. Berdasarkan Akta perjanjian kredit No. 43 tanggal 20
September 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Dinah, S.H. Fasilitas dengan plafon Rp200.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang
Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan 100% dari limit penjaminan.

Fasilitas pinjaman yang diberikan bersifat revolving dengan jangka waktu pinjaman selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak ditandatanganinya akad dan
akan berakhir pada tanggal 20 September 2012. Adapun nisbah bagi hasil ditetapkan sebesar 68.52% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk
Perusahaan dan sebesar 31.48% untuk Bank.

Berdasarkan Akta No. 01/GSY/II/2012 tanggal 03 Februari 2012 tentang Addendum I Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah Nomor 43 tanggal 20
September 2011 mengubah nisbah bagi hasil dengan prosentase menjadi sebesar 98.90% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk Perusahaan dan
sebesar 1,10% untuk Bank, serta perubahan metode dari revenue sharing menjadi profit sharing.

Berdasarkan Akta Adendum II Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 52 tanggal 20 November 2012, fasilitas tersebut telah diperpanjang sejak tanggal
20 September 2012 sampai dengan tanggal 20 September 2013.

Berdasarkan surat dari Bank DKI Syariah No. 2013/GSY/IX/2013 tanggal 16 September 2013, fasilitas musyarakah ini telah dilakukan reaktivasi selama 2
(dua) bulan sejak tanggal 20 September 2013 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sesuai Akta nomor 09 tanggal 14 November 2013 perjanjian telah
diperpanjang dengan periode 20 September 2013 sampai dengan 20 September 2014.

Berdasarkan surat dari Bank DKI Syariah No. 2504/BSY/IX/2014 tanggal 12 September 2014 dan Akta Addendum ke IV (Keempat) nomor 14 tanggal 06
November 2014, fasilitas musyarakah ini telah dilakukan reaktivasi serta penambahan plafon pinjaman sebesar Rp 200 miliar sehingga total fasilitas menjadi
Rp400.000.000.000 (empat ratus miliar rupiah). Adapun jangka waktu reaktivasi selama 2 (dua) bulan sejak tanggal 20 September 2014 sampai dengan 20
November 2014.

Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 06 November 2014 telah ditandatangani perpanjangan perjanjian sehingga akan berakhir pada tanggal 20 September 2015.
Bank DKI Group Syariah telah melakukan reaktivasi selama 2 (dua) bulan sejak tanggal 20 September 2015 sampai dengan 20 November 2015.

Berdasarkan Akta Addendum V (Lima) Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 18 tanggal 9 November 2015, fasilitas tersebut telah diperpanjang sejak
tanggal 20 September 2015 sampai dengan tanggal 20 September 2016.

Berdasarkan Akta Addendum VI (Enam) Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 55 tanggal 20 September 2016, fasilitas tersebut telah diperpanjang
sejak tanggal 20 September 2016 sampai dengan tanggal 20 September 2017.

Berdasarkan Akta Addendum VII (Tujuh) Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 04 tanggal 03 Maret 2017, Perusahaan memperoleh tambahan limit
Fasilitas Pembiayaan Musyarakah dari Bank sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus Milyar Rupiah) dari semula sebesar Rp400.000.000.000,- (empat ratus
Milyar Rupiah) menjadi sebesar Rp700.000.000.000 (tujuh ratus Milyar Rupiah).

Berdasarkan Addendum VIII (Delapan) Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No.36 tanggal 18 September 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Ir. Nanette
Cahyanie Handari Adi Warsito,S.H., jangka waktu fasilitas diperpanjang 12 bulan terhitung sejak tanggal 21 September 2017 sampai dengan tanggal 20
September 2018.

Sesuai akad, hal-hal yang harus dipenuhi oleh Perusahaan selama fasilitas kredit adalah:
- Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran angsuran, maka Perusahaan akan dikenakan denda sebesar kerugian riil yang ditanggung oleh pihak bank
dan denda sebesar 1,5% dari nisbah bagi hasil, dan akan disetorkan untuk dana kebajikan (infaq/shodaqoh/sosial).
- Memberitahukan kepada kreditur tentang adanya permohonan pernyataan pailit perusahaan.
- Melaporkan informasi keuangan dan informasi lainnya mengenai kondisi atau operasi perusahaan bila doperlukan atau diminta oleh Bank.
- Memenuhi peraturan pemerintah termasuk ijin-ijin yang harus dimiliki yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.
- Apabila terjadi kerugian dalam kegiatan usaha, kerugian akan ditanggung bersama oleh para pihak secara proporsional sebesar porsi modal yang
digunakan, namun tidak termasuk kerugian yang timbul akibat dari kesalahan yang disengaja oleh Perusahaan.

Mengacu pada akad pasal 12 ayat 2, Perusahaan wajib :


- Jaminan yang diberikan oleh end user/Rahn kepada Bank harus diikat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pinjaman yang diberikan kepada rahin
tidak dapat dijaminkan kepada pihak lain.
- Jaminan tagihan/piutang yang diagunkan kepada Bank adalah piutang dengan kolektibilitas yang lancar.
- Menyalurkan dana yang berasal dari pembiayaan ini berdasarkan prinsip syariah.
- Menjaga kelancaran pembiayaan yang diberikan kepada rahin.
- Menyampaikan laporan keuangan unaudited semesteran paling lambat 60 hari setelah akhir laporan, dan laporan keuangan audited tahunan paling
lambat 180 hari setelah akhir periode laporan.
- Memberitahukan kepada Bank Apabila memperoleh pinjaman/pembiayaan dari Bank/Lembaga Keuangan lainnya.
- Mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Apabila akan mengajukan pinjaman/pembiayaan dari Bank/Lembaga Keuangan lainnya, yang dapat
mengakibatkan Debt to Equity Ratio melampaui 10 kali.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 102
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank DKI Syariah Bilateral (lanjutan)

Mengacu pada akad pasal 12 ayat 2, Perusahaan wajib : (lanjutan)


- Menjaga Debt to Equity Ratio maksimum 10 kali dan menjaga tingkat Non Performing Loan Netto maksimal 3%.
- Memberitahukan secara tertulis kepada Bank Apabila terjadi perubahan pengurus (Dewan Komisaris dan Dewan Direksi) ataupun Anggaran Dasar
- Berkewajiban menjaga kualitas, reputasi, itikad baik, dan kualitas organisasi.
- Memberikan kuasa kepada Bank untuk memindahkan/mendebit dana dari rekening giro/pinjaman/deposito atas nama Perusahaan untuk pembayaran
kewajiban-kewajiban kepada Bank.
- Melakukan pembaharuan/perpanjangan atas dokumen-dokumen yang telah jatuh tempo dan Melaporkan atau menyerahkan copy dokumen terkini
kepada Bank.

PT Bank Syariah Mandiri

Fasilitas pembiayaan musyarakah dari PT Bank Syariah Mandiri Tbk pertama kali diterima tahun 2007 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 20 tanggal 22
Februari 2007, yang dibuat di hadapan Notaris Ina Rosaina, S.H., disebut dengan Akad Pembiayaan Dana Berputar dengan Akad Musyarakah yang
selanjutnya disebut dengan Akad Pembiayaan dengan nilai fasilitas Rp50.000.000.000 jatuh tempo tanggal 22 Februari 2008, dijamin dengan pinjaman yang
diberikan (PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit pinjaman. Adapun Nisbah bagi hasil ditetapkan sebesar 56% dari pendapatan Ujrah (jasa
simpan) untuk Perusahaan dan sebesar 44% untuk Bank.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 15 tanggal 20 Maret 2009, yang dibuat di hadapan Notaris Ina Rosaina, S.H., nilai fasilitas dinaikkan menjadi
Rp100.000.000.000 jatuh tempo tanggal 20 Maret 2010, dijamin dengan pinjaman yang diberikan (PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit
pinjaman. Adapun Nisbah bagi hasil ditetapkan sebesar 60% dari pendapatan Ujrah (jasa simpan) untuk Perusahaan dan sebesar 40% untuk Bank.

Pada tahun 2009 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 10 Desember 2009, yang dibuat dihadapan Notaris Ina Rosaina, S.H., nilai fasilitas diganti
menjadi Rp200.000.000.000 jatuh tempo tanggal 20 Desember 2010, dijamin dengan piutang gadai dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit
pinjaman. Adapun Nisbah bagi hasil ditetapkan sebesar 63,26% dari pendapatan Ujrah (jasa simpan) untuk Perusahaan dan sebesar 36,74% untuk Bank.

Pada tanggal 9 Desember 2010, berdasarkan Surat Penegasan No. 12/240/060/SPPA atas Addendum Akad Al-Musyarakah Pembiayaan Dana Berputar No.
12/411/060/AL-MUSYARAKAH, Bank menyetujui perpanjangan jangka waktu pembiayaan sampai dengan tanggal 10 Februari 2011.

Pada tanggal 25 Februari 2011, berdasarkan Perjanjian No. 13/042060/SPPP menyatakan bahwa terdapat Perubahan Surat Penegasan Persetujuan
Pembiayaan Perusahaan untuk cabang syariah mengenai perpanjangan jangka waktu selama 12 bulan dari tanggal akad perjanjian dan penambahan
pembiayaan modal kerja dari semua sebesar Rp200.000.000 menjadi Rp350.000.000.

Semua fasilitas yang jatuh tempo tahun 2011 tidak dilunasi ,tetapi telah diperpanjang dengan beberapa yang ditambah fasilitas plafonnya. Apabila terdapat
penurunan saldo hutang bank, penurunan saldo tersebut bukan merupakan pelunasan hutang, namun merupakan penempatan kelebihan likuiditas/penurunan
sementara pinjaman perbankan, sebelum dipergunakan sebagai modal kerja pada bulan-bulan berikutnya secara bertahap.

Pada tanggal 29 Maret 2012, berdasarkan Akta Adendum Pembiayaan Dana Berputar dengan Akad Musyarakah Nomor 31 tanggal 29 Maret 2012, dimana
Perusahaan mendapatkan tambahan plafon pembiayaan sebesar Rp150.000.000.000 dari semula Rp350.000.000.000, sehingga total pembiayaan menjadi
Rp500.000.000.000, yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2012. Adapun Nisbah bagi hasil ditetapkan sebesar 60,47% dari pendapatan Ijarah
(jasa simpan) untuk Perusahaan dan sebesar 39,53% untuk Bank.

Berdasarkan Adenddum VI Pembiayaan Dana Berputar dengan Akad Musyarakah No.14/192A/060/PDB Musyarakah tanggal 3 September 2012 Nisbah Bagi
Hasil Diubah menjadi sebesar 64,63% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk Perusahaan dan sebesar 35,37% untuk Bank.

Berdasarkan Adendum VII Pembiayaan Dana Berputar Dengan akad Musyarakah No. 14/002/060- OPD/XII/2012/ADD-MSYR tanggal 10 Desember 2012
fasilitas tersebut telah diperpanjang sementara sejak tanggal 10 Desember 2012 sampai dengan tanggal 10 Februari 2013.

Berdasarkan Akta Perjanjian Pembiayaan No. 10 tanggal 08 Maret 2013 perihal Addendum Pembiayaan Dana Berputar Akad Musyarakah telah diperpanjang
jangka waktu fasilitas terhitung sejak tanggal 10 Februari 2013 dan berakhir 10 Februari 2013 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2014.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 103
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan)

Pada tanggal 8 Mei 2014 telah ditandatangani Akta No. 12 perihal Addendum Pembiayaan Dana Berputar Akad Musyarakah dengan jangka waktu fasilitas
terhitung sejak tangtgal 10 Februari 2014 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2015.

Pada tanggal 05 Februari 2015 telah ditandatangani Akta No. 05 perihal Adendum Pembiayaan Dana Berputar (PDB) Akad Musyarakah dengan jangka waktu
fasilitas terhitung sejak tanggal 10 Februari 2015 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2016. Selain perpanjangan waktu fasilitas, terdapat
penambahan plafon Fasilitas Commited sebesar Rp250.000.000.000 dan Fasilitas Uncomitted sebesar Rp250.000.000.000, sehingga total Fasilitas PDB Akad
Musyarakah yang semula Rp500.000.000.000 menjadi sebesar Rp1.000.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Pembiayaan Jumlah Expected Return

PDB Committed 750.000.000.000 10,00 % p.a


PDB Uncommitted 250.000.000.000 10,00 % p.a
Jumlah 1.000.000.000.000

Berdasarkan Surat Penawaran Pembiayaan (SP3) No. 17/098-3/SP3/CB1 tanggal 28 September 2015 yang telah disetujui oleh Direktur IV PT Pegadaian
(Persero), dimana terdapat perubahan struktur pembiayaan dengan pertimbangan penerapan indikatif rate untuk Fasilitas PDB dimohonkan di bawah 10,00%
p.a dan Fasilitas PDB Jangka Pendek (Line Facility Musyarakah) sesuai indikatif rate pasar uang pada saat terjadi transaksi, yaitu:

Jenis Pembiayaan Jumlah Expected Return

PDB 600.000.000.000 10,00 % p.a


PDB Jk Pendek/ Line Facility 400.000.000.000 9,75 % p.a
Jumlah 1.000.000.000.000

Berdasarkan Akta No. 36 tanggal 26 Februari 2016 perihal Adendum Pembiayaan Dana Berputar Akad Musyarakah, disepakati untuk melakukan
perpanjangan jangka waktu fasilitas terhitung sejak tanggal 10 Februari 2016 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2017.

Pada tanggal 26 Februari 2016 telah ditandatangani Akta No. 37 perihal Line Facility Modal Kerja Musyarakah, dalam akta tersebut disepakati untuk
melakukan perpanjangan jangka waktu fasilitas terhitung sejak tanggal 10 Februari 2016 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2017.

Pada tanggal 24 Januari 2017, PT Bank Syariah Mandiri telah menyetujui perpanjangan fasilitas Pembiayaan Dana Berputar Akad Musyarakah dan Line
Facility Modal Kerja Musyarakah yang berakhir pada tanggal 10 Februari 2018. Berdasarkan perpanjangan tersebut terdapat perubahan rate, untuk Fasilitas
Pembiayaan Dana Berputar Akad Musyarakah yang semula sebesar 10,00% p.a menjadi 9,50% p.a, sedangkan untuk Line Facility Modal Kerja Musyarakah
yang semula sebesar 9,75% p.a menjadi 9,00% p.a.

Perpanjangan fasilitas tersebut telah diaktakan namun masih dalam proses penyelesaian sesuai dengan surat keterangan Notaris Ashoya Ratam, SH, Mkn
tanggal 9 Maret 2017.

Pada tanggal 9 Maret 2017, berdasarkan Addendum XIV (Empat Belas) Akad Musyarakah Pembiayaan dana Berputar (PDB) No.08 PT Bank Syariah Mandiri
menyetujui untuk dilakukan perpanjangan waktu fasilitas kredit PDB terhitung mulai tanggal 10 Februari 2017 sampai dengan tanggal 10 Februari 2018
dengan rate semula sebesar 10,00% p.a menjadi sebesar 9,50% p.a.

Pada tanggal 9 Maret 2017, berdasarkan Addendum I (Pertama) Line Facility Modal Kerja Musyarakah No.09 telah disetujui untuk dilakukan perpanjangan
jangka waktu fasilitas PDB Jangka Pendek/ Line Facility terhitung tanggal 10 Februari 2017 sampai dengan tanggal 10 Februari 2018 dengan rate semula
sebesar 9,75% p.a menjadi sebesar 9,00% (reviewable) .

Jenis Pembiayaan Jumlah Expected Return


PDB 600.000.000.000 9,50 % p.a
PDB Jk Pendek/ Line Facility 400.000.000.000 9,00 % p.a
Jumlah 1.000.000.000.000

Berdasarkan akta Penegasan Addendum XVII (Ketujuhbelas) akad Musyarakah Pembiayaan Dana Berputar No.03 tanggal 02 April 2018 dan akta Penegasan
Addendum IV (Keempat) Line Facility Modal Kerja Musyarakah No.04 tanggal 02 April 2018, telah dilakukan penandatangan perpanjangan jangka waktu dari
10 Februari 2018 sampai dengan 10 Februari 2019, dengan perubahan skim pembiayaan yaitu sebagai berikut :

Jenis Pembiayaan Jumlah Expected Return

PDB 400.000.000.000 8,00 % p.a


PDB Jk Pendek/ Line Facility 600.000.000.000 8,00 % p.a
Jumlah 1.000.000.000.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 104
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan)

Kewajiban Perusahaan kepada Bank:


- Menyerahkan laporan realisasi penyaluran pembiayaan dan pendapatan sebagai dasar perhiungan bagi hasil setiap tanggal 20 (dua puluh) pada bulan
berikutnya.
- Memanfaatkan Cash Management System (CMS) Bank untuk seluruh kantor operasionalnya.
- Menyerahkan laporan keuangan in-house setiap 3 (tiga) bulan paling lambat tanggal 30 (tiga puluh) pada bulan berikutnya dan laporan keuangan audited
tahunan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari setelah akhir periode laporan.
- Mengupayakan aktivitas keuangan yang dibiayai oleh Bank melalui rekening Perusahaan di Bank.
- Menjaga Rasio Leverage maksimal 10 (sepuluh) kali, NPF maksimal 3% (tiga persen), Recovery rate barang lelang minimal 70% (tujuh puluh persen),
Kondisi laporan laba rugi triwulan terakhir tidak dalam keadaan rugi.
Apabila salah satu atau lebih dari financial conditionter sebut diatas terlampaui, maka pencairan pembiayaan sementara dibekukan sampai Perusahaan
dapat memenuhi kembali financial condition tersebut yang dibuktikan dengan penyerahan laporan keuangan in-house bulanan atau triwulanan yang
ditandatangani minimal oleh Direktur Keuangan Perusahaan.
- Perusahaan mengurus perpanjangan perijinan usaha dan legalitas pengurus yang telah jatuh tempo selama masa pembiayaan dan copy diserahkan ke
Bank.

PT Bank Rakyat Indonesia Syariah

Fasilitas pinjaman dari PT Bank BRI Syariah pertama kali diperoleh pada tahun 2016. Berdasarkan Akta perjanjian kredit No. 10 tanggal 10 Maret 2016, yang
dibuat di hadapan Notaris Ashoya Ratam, SH, MKn. Fasilitas dengan plafon Rp400.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan sejak ditandatanganinya
akad tersebut dan akan berakhir 10 Maret 2017 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai pengikatan awal minimal
senilai 50% dari plafon sebesar Rp200.000.000.000. Pengikatan selanjutnya dilakukan secara bertahap setelah penarikan fasilitas melebihi
Rp200.000.000.000.
Pada tanggal 10 April 2017, PT Bank BRI Syariah telah menyetujui perpanjangan fasilitas tersebut yang berakhir pada tanggal 10 Maret 2018. Berdasarkan
perpanjangan tersebut tidak terdapat perubahan rate dan plafon.

Perpanjangan fasilitas tersebut telah diaktakan namun masih dalam proses penyelesaian sesuai dengan surat keterangan Notaris Ashoya Ratam, SH, Mkn
tanggal 8 Juni 2017.

Nisbah bagi hasil berdasarkan bagi hasil atas porsi Bank yang akan ditentukan pada setiap penarikan sebesar 9.5 % p.a.

Berdasarkan Addendum II (Kedua) Akad Pembiayaan Musyarakah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian atau disingkat PT Pegadaian (Persero)
No.4 tahun 2017 tanggal 8 Juni 2017, telah disetujui perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dari Bank BRI Syariah selama 12 bulan dan akan berakhir
pada tanggal 10 Maret 2018.

Berdasarkan Surat Bank BRI Syariah No.S.B.087/CBG/3-2018 tanggal 7 Maret 2018 perihal Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan (SPPP), memperpanjang
sementara jatuh tempo dari tanggal 10 Maret 2018 sampai dengan 10 Juni 2018 dengan plafon pembiayaan musyarakah tetap sebesar Rp400.000.000.000,-
(empat ratus miliar rupiah).

Berdasarkan Addendum Kelima Akad Pembiayaan Musyarakah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian Nomor : 003/ADD-
MUSYARAKAH/KP/03/2018 tanggal 07 Maret 2018, telah dilaksanakan perpanjangan sementara jatuh tempo dari tanggal 10 Maret 2018 sampai dengan 10
Juni 2018 dengan plafon pembiayaan musyarakah tetap sebesar Rp400.000.000.000,-(empat ratus miliar rupiah).

Berdasarkan Addendum Kedelapan Akad Pembiayaan Musyarakah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian Nomor : 017/ADD-
MUSYARAKAH/KP/05/2018 tanggal 21 Mei 2018, telah dilaksanakan perpanjangan jatuh tempo dari tanggal 10 Juni 2018 sampai dengan 10 Maret 2019
dengan plafon pembiayaan musyarakah tetap sebesar Rp400.000.000.000,-(empat ratus miliar rupiah).

Kewajiban Perusahaan kepada Bank:


1. Menggunakan fasilitas pembiayaan sesuai dengan tujuan akad ini.
2. Menjamin bahwa pembiayaan Bank digunakan untuk pembiayaan syariah dan bukan end user fiktif serta tidak sedang dijaminkan ke pihak lain.
3. Menyerahkan laporan pendapatan usaha syariah, sebagai dasar bagi Bank untuk membebankan porsi bagi hasil setiap bulannya.
4. Menyerahkan daftar piutang PYD usaha syariah yang akan dijaminkan Bank setiap 3 (tiga) bulan.
5. Memelihara posisi total outstanding pembiayaan dari seluruh Bank Syariah lebih kecil atau sama dengan nilai piutang PYD usaha Syariah.
6. Memberikan persetujuan kepada Bank untuk dapat mengajukan pemeriksaan administrasi pembukuan dan kondisi Perusahaan oleh Bank atau Pihak
ketiga yang ditunjuk oleh Bank.

PT Bank Negara Indonesia Syariah

Fasilitas pinjaman dari PT Bank BNI Syariah pertama kali diperoleh pada tahun 2017. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 17 Maret 2017,
yang dibuat di hadapan Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn. Fasilitas dengan plafon Rp250.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan sejak
ditandatanganinya akad tersebut dan akan berakhir 17 Maret 2018 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai
Penjaminan 100% dari limit penjaminan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 105
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia Syariah (lanjutan)

Berdasarkan Addendum I Akad Plafond Pembiayaan No.029/ADD-ADMP/2018 tanggal 15 Maret 2018, telah dilakukan penandatanganan perpanjangan
fasilitas secara Non Notariil (dibawah tangan) palfond tetap Rp250.000.000.000,-(dua ratus lima puluh miliar rupiah) dengan perubahan jangka waktu terhitung
sejak penandatanganan Addendum akad induk sampai dengan tanggal 16 Maret 2019.

Kewajiban Perusahaan kepada Bank:


a. Mempertahankan kinerja keuangan dengan indikator sebagai berikut:
- Current Ratio minimal 1 kali;
- Debt to Equity Ratio maksimal 10 kali;
- Rasio NPF Portofolio syariah maksimal 3,00%.
b. Menyampaikan laporan triwulanan paling lambat 3 bulan setelah akhir bulan laporan dan laporan keuangan keuangan tahunan audited yang diaudit oleh
KAP rekanan BNI Syariah paling lambat 12 bulan setelah akhir bulan laporan.
c. Menyampaikan setiap perubahan terbaru atas dokumen akta perubahan anggaran dasar dan perijinan yang telah diperpanjang masa berlakunya.
d. Menyampaikan informasi kepada BNI Syariah, apabila:
- Mengijinkan pihak lain menggunakan Pegadaian untuk kegiatan usaha pihak lain;
- Mengikatkan diri sebagai penjamin, menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain;
- Mengadakan penggabungan usaha (merger) atau konsolidasi dengan perusahaan lain serta perubahan bentuk hukum;
- Melakukan akuisisi yang diwajibkan oleh hukum, nasionalisasi, atau penyitaan aset Pegadaian dalam jumlah yang materil;
- Melakukan perubahaan susunan pengurus;
- Menerima kredit dari bank lain atau perusahaan di luar BNI Syariah;
- Melakukan perubahan badan hukum.
e. Memberi kuasa kepada BNI Syariah untuk melakukan:
- Kuasa pendebetan rekening, berkaitan dengan pemberian fasilitas pembiayaan dari BNI Syariah, dimana BNI Syariah dapat melaksanakan
pendebetan atas rekening Pegadaian baik berupa giro, deposito, maupun simpanan dan/atau tabungan lain yang ada pada BNI Syariah.
- Pemberian kuasa tidak dapat dibatalkan selama fasilitas pembiayaan Pegadaian di BNI Syariah belum lunas.
f. BNI Syariah dengan sepengetahuan Pegadaian berhak untuk:
- Meminta langsung kepada akuntan publik yang mempersiapkan laporan keuangan audited Pegadaian untuk memperoleh copy manajemen letter
dari tahun audit yang bersangkutan.
- Mendiskusikan permasalahan Pegadaian baik secara terpisah maupun bersama-sama dengan akuntan publik yang ditunjuk.
- BNI Syariah secara sepihak dapat menunjuk akuntan publik lainnya untuk mengevaluasi laporan keuangan audited untuk periode sebelumnya
apabila BNI Syariah menilai bahwa laporan keuangan audited yang diserahkan terdapat kejanggalan yang menyimpang dari prinsip akuntansi.

PT Bank Central Asia Tbk

Fasilitas Pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk terdiri dari:


1. Fasilitas Local Credit & Time Loan Revolving
2. Fasilitas Money Market Loan

1) Local Credit & Time Loan Revolving

Fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk pertama kali diperoleh berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 12 tanggal 26 Juni 2000, yang dibuat di
hadapan Notaris Irawati Marzuki Arifin, S.H. Fasilitas dengan plafon Rp50.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Pinjaman yang Diberikan (PYD)
dengan nilai Penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dengan suku bunga 16% per tahun (reviewable ), jatuh tempo tanggal 26 Juni 2001. Sejak tahun
2006 nilai fasilitas pinjaman ditingkatkan menjadi sebesar Rp1.200.000.000.000.

Berdasarkan Akta/Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo S.H. fasilitas kredit lokal dan Time
Loan Revolving diubah menjadi sebagai berikut:

Nama Fasilitas Pinjaman Plafon pinjaman Jatuh tempo

Local credit 100.000.000.000 26 Juni 2010


Time Loan Revolving 1.500.000.000.000 26 Juni 2010

Berdasarkan Akta/Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 23 Juli 2010 tentang Perubahan Kesepuluh atas Perjanjian Kredit No.21 tanggal 16 Juli 2003 yang
dibuat di hadapan Notaris Ny Erly Soehandojo, S.H., menerangkan fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut:

Nama Fasilitas Pinjaman Plafon pinjaman Jatuh tempo

Local credit 100.000.000.000 26 Juni 2011


Time Loan Revolving 1.500.000.000.000 26 Juni 2011

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 106
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan)

1) Local Credit & Time Loan Revolving (lanjutan)

Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 17 Februari 2011 tentang perubahan kesembilan atas perjanjian kredit No. 21 tanggal 16 Juli 2003 yang dibuat di
hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo, S.H. yang telah beberapa kali diubah dan terakhir diubah dengan perubahan ke delapan atas perjanjian kredit No.
179/Add-KCK/2009 tanggal 17 Juli 2009 menerangkan fasilitas PT Bank Central Asia Tbk sebagai berikut:

Nama Fasilitas Pinjaman Plafon pinjaman Jatuh tempo

Local credit 100.000.000.000 26 Juni 2012


Time Loan Revolving 1.500.000.000.000 26 Juni 2012

Perubahan keduabelas atas PK Akta No. 01 tanggal 3 Januari 2012 pasal 1 mengubah plafon fasilitas Time Loan Revolving dari semula
Rp1.500.000.000.000 menjadi Rp1.700.000.000.000. Sehingga pinjaman menjadi sebegai berikut:

Nama Fasilitas Pinjaman Plafon pinjaman Jatuh tempo

Local credit 100.000.000.000 26 Juni 2012


Time Loan Revolving 1.700.000.000.000 26 Juni 2012

Untuk Kredit Lokal dan Time Loan Revolving telah diperpanjang sementara sampai dengan tanggal 26 September 2012, dan telah diperpanjang
sementara untuk yang kedua sampai dengan 26 Desember 2012.

Berdasarkan Akta No. 42 tanggal 10 Desember 2012 tentang Perubahan Ketiga Belas atas Perjanjian Kredit, BCA menyetujui untuk memperpanjang
batas waktu Kredit Lokal dan Time Loan Revolving untuk periode 26 Juni 2012 sampai dengan 26 Juni 2013.

Melalui Surat No. 40169/GBK/2013 tanggal 18 Juni 2013, BCA telah melakukan perpanjangan sementara selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal 26
Juni 2013 dan berakhir pada tanggal 26 September 2013.

Sesuai dengan Akta No. 32 tentang Perubahan Kedua belas atas Perjanjian Kredit yang ditandatangani pada tanggal 17 September 2013, fasilitas
pinjaman Time Loan dan Kredit Lokal telah diperpanjang dengan periode 26 Juni 2013 sampai dengan 26 Juni 2014.

Melalui surat No. 40372/GBK/2014 tanggal 20 Juni 2014, BCA telah melakukan perpanjangan sementara untuk keseluruhan pinjaman selama 3 bulan
terhitung sejak tanggal 26 Juni 2014 dan berakhir pada tanggal 26 September 2014.

Pada tanggal 11 September 2014 Bank BCA melalui surat No. 40467/GBK/2014 telah melakukan perpanjangan sementara kedua selama 3 bulan
terhitung sejak tanggal 26 September 2014 dan berakhir pada tanggal 10 Desember 2014.

Sesuai dengan Akta nomor 16 tanggal 10 Desember 2014 tentang Perubahan Kelima Belas atas Perjanjian Kredit untuk Kredit Lokal dan Time Loan telah
diperpanjang dengan periode 26 Juni 2014 sampai dengan 26 Juni 2015.

Sesuai Surat dari BCA No. 40287/GBK/2015 tanggal 01 Juni 2015, fasilitas Kredit Lokal dan Time Loan Revolving diperpanjang sementara sejak tanggal
26 Juni 2015 sampai dengan 26 September 2015.

Sesuai Surat dari BCA No. 40431/GBK/2015 tanggal 03 September 2015, fasilitas kredit lokal dan Time Loan Revolving diperpanjang sementara sejak
tanggal 26 September 2015 sampai dengan 26 Desember 2015.

2) Money Market Loan

Fasilitas Money Market Loan dari PT Bank Central Asia Tbk pertama kali diperoleh berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 7 tanggal 5 Juli 2005 yang
dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo, S.H., di Jakarta dan telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian tersebut.

Berdasarkan Akta/Perjanjian Kredit No. 33 tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo, S.H. fasilitas Money Market Loan
diubah plafonnya menjadi Rp500.000.000.000 dan jatuh tempo tanggal 24 Juni 2010.

Berdasarkan Akta/Perjanjian Kredit No. 22 tanggal 23 Juli 2010 tentang perubahan kedelapan atas Akta Perjanjian Kredit No. 7 tanggal 5 Juli 2005 yang
dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo, S.H. di Jakarta menerangkan bahwa PT Pegadaian telah menerima fasilitas pinjaman berjangka Money
Market dengan plafon Rp500.000.000.000 dan mengubah batas waktu pemberian fasilitas kredit terhitung sejak tanggal 26 Juni 2010 dan berakhir
tanggal 26 Juni 2011.

Perubahan kesepuluh atas PK Nomor 2, Akta tanggal 3 Januari 2012, pasal 1, mengubah plafon fasilitas Money Market dari semula Rp500.000.000.000
menjadi Rp800.000.000.000.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 107
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan)

2) Money Market Loan

Berdasarkan Akta No. 43 tanggal 10 Desember 2012 tentang Perubahan Kesebelas atas Perjanjian Kredit yang dibuat di hadapan Notaris Ir. Nanette
Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. menetapkan jumlah pokok fasilitas Money Market Line tidak melebihi Rp800.000.000.000 dan diperpanjang terhitung
sejak tanggal 26 Juni 2012 dan berakhir tanggal 26 Juni 2013.

Melalui Surat No. 40170/GBK/2013 tanggal 18 Juni 2013, BCA telah melakukan perpanjangan sementara selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal 26
Juni 2013 dan berakhir pada tanggal 26 September 2013.

Sesuai dengan Akta nomor 33 tentang Perubahan Keempat belas atas perjanjian kredit yang ditandatangani pada tanggal 17 September 2013, fasilitas
pinjaman Money Market Loan telah diperpanjang dengan periode 26 Juni 2013 sampai dengan 26 Juni 2014.

Melalui surat No. 40373/GBK/2014 tanggal 20 Juni 2014, BCA telah melakukan perpanjangan sementara untuk keseluruhan pinjaman selama 3 bulan
terhitung sejak tanggal 26 Juni 2014 dan berakhir pada tanggal 26 September 2014.

Pada tanggal 11 September 2014 Bank BCA melalui surat No. 40468/GBK/2014 telah melakukan perpanjangan sementara kedua selama 3 bulan
terhitung sejak tanggal 26 September 2014 dan berakhir pada tanggal 10 Desember 2014.

Sesuai dengan Akta No. 15 tanggal 10 Desember 2014 tentang Perubahan Ketiga belas atas Perjanjian Kredit Money Market Loan , fasilitas pinjaman
tersebut telah diperpanjang untuk periode 26 Juni 2014 sampai dengan 26 Juni 2015.

Sesuai Surat dari BCA No. 40288/GBK/2015 tanggal 01 Juni 2015, fasilitas kredit pinjaman berjangka Money Market diperpanjang sementara sejak
tanggal 26 Juni 2015 sampai dengan tanggal 26 September 2015.

Sesuai Surat dari BCA No. 40432/GBK/2015 tanggal 03 September 2015, fasilitas kredit pinjaman berjangka Money Market diperpanjang sementara
sejak tanggal 26 September 2015 sampai dengan 26 Desember 2015.

Sesuai dengan Akta Nomor 18 tentang Perubahan Keenam Belas atas Perjanjian Kredit yang ditandatangani pada tanggal 7 Desember 2015, perjanjian
kredit Fasilitas Kredit Lokal, Time Loan Revolving dan Money Market Line /fasilitas PBMM digabung dalam satu perjanjian kredit dan telah diperpanjang
dengan periode 26 Juni 2015 sampai dengan 26 Juni 2016. Sehingga komposisi pinjaman kredit menjadi sebagai berikut:

Nama Fasilitas Pinjaman Plafon pinjaman Jatuh tempo

Local credit 100.000.000.000 26 Juni 2016


Time Loan Revolving 1.700.000.000.000 26 Juni 2016
Money Market Line (PBMM) 1.300.000.000.000 26 Juni 2016

Sesuai Surat dari BCA No. 40361/GBK/2015 tanggal 08 Juni 2016, Kredit Lokal (Rekening Koran), Fasilitas Kredit Time Loan Revolving , dan fasilitas
kredit pinjaman berjangka Money Market diperpanjang sejak tanggal 26 Juni 2016 sampai dengan 26 September 2016.

Sesuai dengan Akta nomor 34 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Perjanjian Kredit yang ditandatangani pada tanggal 12 Oktober 2016, terdapat
pengalihan fasilitas Time Loan Revolving sebesar Rp200.000.000.000 menjadi tambahan fasilitas Money Market Line /fasilitas PBMM dan
perperpanjangan atas fasilitas Kredit Lokal, Time Loan Revolving , dan PBMM sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 26 Juni 2017.
Sehingga komposisi pinjaman kredit menjadi sebagai berikut:

Nama Fasilitas Pinjaman Plafon pinjaman Jatuh tempo

Local credit 100.000.000.000 26 Juni 2017


Time Loan Revolving 1.500.000.000.000 26 Juni 2017
Money Market Line (PBMM) 1.500.000.000.000 26 Juni 2017

Sesuai dengan Surat No. 40193/GBK/2017 tanggal 22 Mei 2017 perihal Pemberitahuan Perpanjangan batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan
Fasilitas Kredit, Bank BCA telah menyetujui untuk memperpanjang batas waktu penarikan dan/atau penggunaan fasilitas kredit menjadi sebagai berikut :

Nama Fasilitas Pinjaman Plafon pinjaman Jatuh tempo

Local credit 100.000.000.000 26 September 2017


Time Loan Revolving 1.500.000.000.000 26 September 2017
Money Market Line (PBMM) 1.500.000.000.000 26 September 2017

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 108
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan)

2) Money Market Loan (Lanjutan)

Sesuai dengan Surat No. 40324/GBK/2017 tanggal 9 Agustus 2017 perihal pemberitahuan Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit,
Bank BCA telah menyetujui untuk memperpanjang batas waktu penarikan dan/atau penggunaan fasilitas kredit menjadi sebagai berikut :

Nama Fasilitas pinjaman Plafon Pinjaman Jatuh Tempo

Local credit 100.000.000.000 26 Desember 2017


Time Loan Revolving 1.500.000.000.000 26 Desember 2017
Money Market Line (PBMM) 1.500.000.000.000 26 Desember 2017

Sesuai dengan Akta Perubahan Kedelapan belas Atas Perjanjian Kredit nomor : 24 tanggal 13 Desember 2017, Bank BCA telah menyetujui untuk
memperpanjang batas waktu penarikan dan/atau penggunaan fasilitas kredit jangka waktu yang akan berakhir pada tanggal 26 September 2018 menjadi

Nama Fasilitas pinjaman Plafon Pinjaman Jatuh Tempo

Local credit 100.000.000.000 26 September 2018


Time Loan Revolving 1.500.000.000.000 26 September 2018
Money Market Line (PBMM) 3.500.000.000.000 26 September 2018

Kewajiban Perusahaan kepada Bank:


- Menggunakan fasilitas kredit yang diberikan BCA hanya untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.3 perjanjian kredit.
- Mentaati semua undang-undang, peraturan pemerintah, kebijakan pemerintah, petunjuk atau intruksi dari pemerintah yang berlaku terhadap Debitur.
- Segera memberitahukan kepada BCA secara tertulis tentang adanya setiap perkara yang menyangkut Debitur, baik perdata, tata usaha negara,
tuntutan pajak, penyidikan maupun perkara pidana.
- Membayar semua biaya yang timbul dan berhubungan dengan pemberian fasilitas kredit serta pelaksanaan syarat dan ketentuan perjanjian kredit
meskipun fasilitas kredit tidak dipergunakan atau perjanjian kredit dibatalkan.
- Memberikan segala keterangan yang diminta oleh BCA yang berhubungan dengan pemberian fasilitas kredit dan Agunan.
- Mempertahankan Hak atas Keyakinan Intelektual, antara lain hak cipta, paten, dan merek yang telah atau akan dimiliki oleh Debitur.
- Membentuk dan memelihara sistem pembukuan, administrasi dan pengawasan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi umum yang diterima di
Indonesia yang diterapkan secara terus menerus untuk mencerminkan secara wajar keadaan, kekayaan, keuangan serta hasil usaha Perusahaan.
- Memeberikan izin kepada BCA atau pihak yang ditunjuk oleh BCA pada setiap waktu untuk memeriksa kegiatan, pembukuan dan catatan lain yang
dibuat oleh Perusahaan.
- Memberitahukan secara tertulis apabila terjadi perubahan status kelembagaan, anggaran dasar, susunan Direksi dan susunan Dewan Komisaris
selambat-lambatnya 14 hari kerja tanggal efektifnya terjadi perubahan tersebut disertai dengan dokumen pendukung atas perubahan tersebut.
- Menjaga dan mempertahankan rasio keuangan Perusahaan.
- Mengupayakan agar mutasi rekening di BCA lebih aktif.

Kewajiban Perusahaan kepada Bank (lanjutan)

- Menyerahkan kepada BCA daftar piutang setiap 6 bulan sekali selambat-lambatnya 30 hari kalender terhitung sejak berakhirnya periode kaporan 6
bulan tersebut.
- Memberitahukan kepada Bank secara tertulis apabila Perusahaan melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang
telah ada dengan nilai diatas Rp10.000.000.000.
- Memberitahukan kepada Bank secara tertulis apabila Perusahaan menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam
menjalankan usahanya yang secara keseluruhan jumlahnya melebihi Rp25.000.000.000 kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
- Memberitahukan kepada Bank secara tertulis apabila Perusahaan melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan atau pengambil alihan atau
pembubaran. Didalam melakukan tindakan tersebut Perusahaan berkewajiiban untuk memenuhi peraturan perundang-undangan terkait dengan
tindakan tersebut.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 109
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT. Bank Permata Tbk

Fasilitas pinjaman (ketentuan khusus atau fasilitas Overdraft ) dari PT. Bank Permata Tbk pertama kali diperoleh pada tahun 2010. Berdasarkan Akta
perjanjian kredit No. 12 tanggal 25 Febuari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H., M.Kn. Fasilitas dengan plafon sebesar
Rp100.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman yang DIberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit kredit dengan suku
bunga pinjaman sebesar 10,25% dan jatuh tempo pada tanggal 25 Febuari 2011.

Fasilitas pinjaman Money Market dari PT Bank Permata Tbk pertama kali diperoleh pada Tahun 2010. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.13 tanggal 25
Febuari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H., M.Kn dengan plafon sebesar Rp200.000.000.000 dengan tingkat bunga ditetapkan pada
saat terjadi kesepakatan antara PT. Pegadaian dengan Bank saat penarikan, dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai
penjaminan sebesar 100% dari limit kredit dan suku bunga yang berlaku ditetapkan oleh Bank yang disepakati semua pihak, dan jatuh tempo tanggal 25
Febuari 2011.

Pada tanggal 25 April 2011, dibuat Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. MM/11/521/AMD/NBFI yang berisi bahwa para pihak terkait telah membuat dan
menandatangani Akta Perjanjian Kredit Fasilitas Money Market tertanggal 25 Febuaro 2010 No. 13 yang dibuat di hadapan notaris Imas Fatimah S.H., M.Kn
yang terakhir dirubah dengan Perubahan Perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market ) tertanggal 24 Febuari 2011 No. MM/11/253/AMD/FI berupa pemberian
Fasilitas Money Market dari Bank Permata kepada PT Pegadaian sebesar Rp200.000.000.000 berupa pemberian Fasilitas Money Market untuk jumlah tidak
melebihi Rp75.000.000.000. Jangka waktu Fasilitas Money Market akan berakhir pada 24 April 2011.

Berdasarkan perubahan Perjanjian Kredit fasilitas Money Market No. MM/12/1243/AMD/FI tanggal 25 Juni 2012, maka atas fasilitas Money Market tersebut
telah diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Agustus 2012 senilai Rp200.000.000.000.

Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market ) No. 33 tanggal 13 September 2012, maka atas fasilitas Money Market tersebut telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 25 April 2013.

Bank Permata melalui surat No. 324/PB/MF-FI/VI/2013 tanggal 05 Juni 2013 menginformasikan bahwa Bank Permata telah menyetujui perpanjangan jangka
panjang waktu secara otomatis sekama 3 (tiga) bulan untuk fasilitas Money Market sehingga akan berakhir pada tanggal 25 Juli 2013.

Sesuai Perubahan Perjanjian Kredit No. MM/13/1349/AMD/FI tanggal 25 Juli 2013, Fasilitas Money Market Line diperpanjang kembali selama 1 (satu) bulan
terhitung sejak tanggal 25 Juli 2013 sampai dengan 25 September 2013.

Sesuai Perubahan Perjanjian Kredit No. MM/13/1766/AMD/FI tanggal 25 September 2013, Fasilitas Money Market Line diperpanjang kembali selama 1 (satu)
bulan terhitung sejak tanggal 25 September 2015 sampai dengan 25 Oktober 2013. Berdasarkan Akta No. 39 tanggal 23 Oktober 2013, telah diperpanjang
selama 12 bulan sejak ditandatangani sehingga berakhir pada tanggal 23 Oktober 2014.

Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 21 Januari 2015 telah diperpanjang selama 12 bulan sejak ditandatangani sehingga akan berakhir pada tanggal 25 Oktober
2015.
Mengacu pada ketentuan dalam Perjanjian Kredit, apabila sampai dengan berakhirnya periode investasi bank belum memutuskan untuk mengakhiri atau
memperpanjang periode investasi, maka periode investasi harus dianggap diperpanjang secara otomatis selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal
berakhirnya periode investasi.

Berdasarkan Addendum Perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market ) No. 17 tanggal 21 Januari 2016 Fasilitas Money Market diberikan maksimum
Rp200.000.000.000 dengan jangka waktu kredit selama 12 bulan sejak tanggal 25 Oktober 2015 sampai dengan 25 Oktober 2016.

Berdasarkan Addendum Perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market ) No. MM/17/0136/ADD/FI tanggal 23 Januari 2017, Fasilitas Money Market diberikan
maksimum Rp200.000.000.000 dengan jangka waktu selama 12 bulan sejak tanggal 25 Oktober 2016 sampai dengan 25 Oktober 2017. Apabila sampai
dengan berakhirnya jangka waktu fasilitas Bank belum memutuskan untuk mengakhiri atau memperpanjang jangka waktu fasilitas, maka jangka waktu fasilitas
harus dianggap diperpanjang secara otomatis selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal berakhirnya jangka waktu fasilitas.

Berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Kredit Fasilitas Money Market No.38 tanggal 23 Februari 2018, telah dilakukan penandatanganan perpanjangan
Fasilitas Money Market dengan plafond tetap sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar rupiah) jatuh tempo 25 Oktober 2017 sampai dengan 25 Oktober
2018 secara Notariil dengan Kantor Notaris Ny. Susanna Tanu, SH.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 110
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT. Bank Permata Tbk (lanjutan)

Mengacu pada perjanjian kredit pasal 6, Perusahaan wajib:


1. Menyerahkan Laporan Posisi Keuangan dan Perhitungan Laba Rugi kepada Bank dalam bentuk danisi yang dapat diterima oleh Bank.
2. Menyerahkan Laporan Keuangan Audit yang sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
3. Melaporkan informasi keuangan dan informasi lainnya mengenai kondisi atau operasi perusahaan bila diperlukan atau diminta oleh Bank.
4. Memelihara pembukuan, administrasi dan catatan-catatan yang cukup mengenai usaha yang dijalankan perusahaan sesuai dengan prinsip dan praktik
akuntansi yang berlaku umum.
5. Mengijinkan pegawai-pegawai atau wakil-wakil Bank yang layak untuk memeriksa kekayaan dan usaha perusahaan dan memeriksa/mengaudit
6. Melapor ke bank apabila:
i. Terjadi tuntutan perkara perdata terhadap Perusahaan yang nilainya minimal 10% dari nilai ekuitas Perusahaan;
ii. Perusahaan melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan memperoleh sebagian besar aset atau saham dari perusahaan lain atau
bentuk usaha lain;
iii. Melakukan perubahan berupa apapun terhadap anggaran dasar Perusahaan;
iv. Melakukan perubahan sifat dan kegiatan Perusahaan.

PT Bank Permata Syariah

Fasilitas pinjaman Musyarakah dari PT Bank Permata Syariah pertama kali diperoleh pada tahun 2011. Berdasarkan Akta perjanjian kredit No. 19 tanggal 14
Juli 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Sjarmeini S Chandra, S.H. Fasilitas dengan plafon Rp300.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan sejak
ditandatanganinya akad tersebut dan akan berakhir 14 Juli 2012 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan
100% dari limit penjaminan. Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 13 September 2012 tentang Addendum Ketiga Akad Musyarakah, fasilitas tersebut telah
diperpanjang terhitung sejak tanggal 25 April 2012 sampai dengan tanggal 25 April 2013.
Selanjutnya berdasarkan Akta No. 35 tanggal 13 September 2012 tentang Akad Fasilitas Musyarakah Pembiayaan II, Pegadaian mendapatkan tambahan
fasilitas Musyarakah dengan plafon sebesar Rp300.000.000.000 sehingga total fasilitas Musyarakah di Bank Permata Syariah menjadi sebesar
Rp600.000.000.000. Adapun periode Musyarakah II adalah terhitung sejak tanggal 13 September 2012 sampai dengan tanggal 13 September 2013.

Bank Permata melalui surat No. 324/PB/MF-FI/VI/2013 tanggal 05 Juni 2013 menginformasikan bahwa Bank Permata telah menyetujui perpanjangan jangka
waktu secara otomatis selama 3 (tiga) bulan untuk fasilitas Musyarakah 1 sehingga akan berakhir pada tanggal 25 Juli 2013.

Sesuai Akta nomor 40 tangal 23 Oktober 2013 telah diperpanjang selama 12 bulan sejak ditandatangani sehingga akan berakhir pada tanggal 23 Oktober
2014 dan terdapat penggabungan akad Musyarakah I dan Musyarakah II.

Sesuai Akta No. 29 tangal 21 Januari 2015 telah diperpanjang selama 12 bulan sejak ditandatangani sehingga akan berakhir pada tanggal 23 Oktober 2015
dan terdapat penggabungan akad Musyarakah I dan Musyarakah II.

Mengacu pada ketentuan dalam Perjanjian Kredit, apabila sampai dengan berakhirnya periode investasi bank belum memutuskan untuk mengakhiri atau
memperpanjang periode investasi, maka periode investasi harus dianggap diperpanjang secara otomatis selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal
berakhirnya periode investasi.

Berdasarkan Addendum Perjanjian Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 18 tanggal 21 Januari 2016, Fasilitas Pembiayaan Musyarakah diubah batas
periode investasinya sampai dengan tanggal 25 Oktober 2016.

Mengacu pada Addendum No. 18, Perusahaan memiliki kewajiban kepada Bank untuk menyerahkan laporan keuangan yang telah di audit oleh Akuntan
Publik sesuai dengan pedoman standar akuntansu keuangan yang berlaku di Indonesia atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), selambat-
lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak berakhirnya periode pelaporan keuangan.

Berdasarkan Addendum Perjanjian Kredit yang ditandatangani secara dibawah tangan mengenai persetujuan perubahan perjanjian kredit untuk melakukan
perpanjangan jangka waktu kredit pinjaman selama 12 bulan sejak tanggal 25 Oktober 2016 sampai dengan 25 Oktober 2017. Dalam klausul perjanjian
otomatis perpanjangaan 3 bulan sejak jatuh tempo.

Berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Fasilitas Pembiayaan Musyarakah antara PT Pegadaian (Persero) dengan PT Bank Permata, Tbk No.39 tanggal 23
Februari 2018, telah dilakukan penandatanganan perpanjangan Fasilitas Pembiayaan Musyarakah dengan plafond tetap sebesar Rp600.000.000.000,-(enam
ratus miliar rupiah) jatuh tempo 25 Oktober 2017 sampai dengan 25 Oktober 2018 secara Notariil dengan Kantor Notaris Ny. Susanna Tanu, SH.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Syariah)

Fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Syariah pertama kali diperoleh pada tahun 2016. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 30 tanggal 16 Mei
2016, yang dibuat di hadapan Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn. Fasilitas dengan plafon Rp250.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan sejak
ditandatanganinya akad tersebut dan akan berakhir 16 Mei 2017 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan
100% dari limit penjaminan. Jenis fasilitas yang diberikan adalah Pembiayaan Khusus – Musyarakah, Pembiayaan Langsung, On Revolving Basis,
Uncommitted .

Nisbah bagi hasil berdasarkan bagi hasil atas porsi Bank yang akan ditentukan pada setiap penarikan dan didasarkan proyeksi pendapatan bulanan unit
usaha syariah nasabah yang ditentukan ambang batas (threshold) minimumnya, yaitu sebesar 9.5 % p.a.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 111
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Syariah) (lanjutan)

Sesuai dengan Surat No.007/OL/SCB/VIII/2017 perihal Persetujuan perpanjangan fasilitas Pembiayaan PT Pegadaian (Persero) telah disetujui perpanjangan
fasilitas pembiayaan kepada PT Pegadaian (Persero) sebesar Rp 250.000.000.000 sampai dengan tanggal 16 Mei 2018.

Berdasarkan surat dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk Nomor : 066/MAH/CBT-X/V/2018 tanggal 14 Mei 2018, pembiayaan musyarakah plafond tetap sebesar
Rp250.000.000.000,-(dua ratus lima puluh miliar rupiah) jangka waktu fasilitas pembiayaan otomatis diperpanjang paling lama untuk periode 90 (sembilan
puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo fasilitas pembiayaan.

Kewajiban Perusahaan pada Bank:


a. Melakukan transaksi lindung nilai (hedging) yang sesuai dengan Prinsip Syariah atas setiap Hutang/Kewajiban dalam mata uang asing, kecuali Bank
menyetujui lain.
b. Senantiasa memberikan ijin kepada Bank untuk:
- Melakukan pemeriksaan terhadap catatan keuangan dan administrasi Perusahaan;
- Melakukan peninjauan ke dalam proyek, bangunan dan kantor yang digunakan Perusahaan; dan
- Melakukan pemeriksaan terhadap Agunan, dengan ketentuan bahwa Perusahaan dan/atau Pemberi Agunan menyatakan bahwa tindakan tersebut
bukan merupakan tindakan memasuki tempat dan/atau bangunan tanpa izin.
c. Membuka dan mengoperasikan secara aktif rekening Perusahaan pada Bank.
d. Memberikan kepada Bank, setiap waktu, baik diminta maupun tidak diminta, segala dokumen dan/atau informasi/keterangan/data secara lengkap, tepat,
benar, dan terkini serta sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan seperti:


a. - Menjual dan/atau dengan cara lain mengalihkan hak milik atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan milik
Perusahaan baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak;
- Mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Perusahaan kepada pihak lain;
- Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Perusahaan membayar kepada pihak lain;
- Memberikan pembiayaan/pinjaman kepada pihak lain;
Kecuali dalam rangka menjalankan usaha Perusahaan sehari-hari yang tidak memmpengaruhi kemampuan Perusahaan untuk melaksanakan Perjanjian
Penyediaan Fasilitas dan/atau Perjanjian Pembiayaan;
b. Tindakan yang berkaitan dengan struktur perusahaan seperti namun tidak terbatas pada:
- Mengadakan perubahan atas maksud, tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan.
- Mengubah susunan Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham atau pengurus atau pihak yang setara lainnya;
- Mengumumkan dan membagikan dividen dan/atau bentuk keuntungan usaha lainnya kepada pemegang saham; dan/atau pihak yang setara lainnya;
- Melakukan perubahan terhadap struktur permodalan perusahaan antara lain penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan;
c. Membayar atau membayar kembali tagihan atau piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh para
pemegang saham atau pihak yang setara lainnya dalam perusahaan baik berupa hutang/kewajiban pokok, Imbalan dan lain-lain jumlah uang yang wajib
dibayar.

PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk

Berdasarkan Akta Addendum II Perjanjian Kredit Nomor : 46 tanggal 08 Juni 2018, telah dilakukan penandatanganan perpanjangan Fasilitas kredit dengan
plafond tetap sebesar Rp750.000.000.000,-(tujuh ratus lima puluh miliar rupiah) jatuh tempo 06 Juni 2018 sampai dengan 06 Juni 2019 secara Notariil dengan
Kantor Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH.

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk

Berdasarkan akta akad Line Fasilitas Pembiayaan Musyarakah iB No.54 tanggal 21 Februari 2018 telah dilakukan penandatanganan perjanjiaan kerjasama
pembiayaan musyarakah PT Pegadaian (Persero) dengan PT Bank Maybank Indonesia, Tbk dengan limit pembiayaan sebesar Rp1.000.000.000.000,-(satu
triliun rupiah) dengan jangka waktu terhitung dari tanggal 21 Februari 2018 sampai dengan 21 Februari 2019.

Entitas Anak PT Pesonna Optima Jasa

PT Bank DKI Syariah


Berdasarkan Perjanjian antara PT Pesonna Optima Jasa dan Bank DKI Syariah tanggal 24 Mei 2017, Nomor 1695/GSY/V/2017 perihal Surat Pemberitahuan
Persetujuan Pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000, jangka waktu perjanjian 42 bulan, jangka waktu pembiayaan maksimal 36 bulan. Pada tanggal 31 Mei
2017 pencairan fasilitas pembiayaan sebesar Rp 25.000.000.000 dan tanggal 23 November 2017 pencairan fasilitas pembiayaan sebesar Rp 17.239.950.000,
cicilan nisbah bagi hasil sebesar Rp 940.446.201. Jaminan atas fasilitas ini berupa aset tetap kendaraan sebanyak 137 unit.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 112
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. PINJAMAN BANK (lanjutan)

Rincian Pinjaman Bank berdasarkan umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Nama Kreditur Nilai Nominal Umur Jatuh Tempo
Konvensional
1. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- BRI - KMK 507.757.836.501 8 bulan
- BRI - KMK Revolving 89.607.911.474 8 bulan
- BRI - FPJP 300.000.000.000 1 bulan
2. Bank Central Asia (BCA)
- BCA - TL 800.000.000.000 3 bulan
- BCA - KL 30.624.203.933 6 bulan
- PBMM BCA 3.500.000.000.000 1 bulan
3. Bank Mandiri
- Mandiri - KMK 1.291.736.306.597 10 bulan
- Mandiri - KMK Revolving 129.934.867.018 10 bulan
- Mandiri - KJP 4.280.000.000.000 1 bulan
4. Bank Negara Indonesia (BNI)
- BNI - KMK 774.826.621.169 6 bulan
- BNI - KMK Revolving 43.056.071.581 6 bulan
- BNI - KMK Promes 3.074.000.000.000 1 bulan
5. Bank Permata
- Money Market Line 50.000.000.000 1 bulan
7. Bank BJB
- Pinjaman Jangka Pendek BJB 700.000.000.000 1 bulan
15.571.543.818.274
Syariah
1. Bank Syariah Mandiri (BSM)
- BSM - Musyarakah PDB 7.985.847.159 7 bulan
- BSM - Line Facility 400.000.000.000 1 bulan
2. Bank Permata Syariah
- Permata - Musyarakah 155.787.048.802 4 bulan
3. Bank DKI Syariah
- DKI - Musyarakah 700.000.000.000 1 bulan
- DKI - Musyarakah Sindikasi - 1 bulan
4. BRI Syariah
- BRIS - PMKR Musyarakah 400.000.000.000 8 bulan
5. BNI Syariah
- BNI Syariah - Musyarakah 150.000.000.000 1 bulan
6. Bank CIMB Syariah
- Pembiayaan transaksi Khusus CIMB 250.000.000.000 1 bulan
7. Bank Maybank
- Pembiayaan Musyarakah 900.000.000.000 4 bulan
2.963.772.895.961

Jumlah 18.535.316.714.235

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 113
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

17. UTANG KEPADA REKANAN

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Pihak Ketiga:
Titipan Angsuran Nasabah KUMK 56.148.444.216 88.883.636.942
Pengadaan Barang dan Jasa 49.227.373.256 36.625.006.104
Pembayaran Online 43.075.979.555 15.279.599.478
Titipan Premi Asuransi 24.780.873.820 17.547.795.052
Notaris dan Institusi Hukum 13.269.701.936 9.208.464.265
Angsuran Recovery 8.017.257.626 7.248.753.739
Utang Klaim Asuransi 6.042.985.239 5.765.076.373
Konsinyasi Persediaan Mulia 11.727.272.381 5.396.561.684
Titipan KCA 2.499.232.782 1.879.576.987
Utang Lainnya 12.564.003.761 8.627.119.899

Jumlah 227.353.124.571 196.461.590.522

Seluruh utang kepada rekanan adalah dalam mata uang Rupiah.


Utang titipan angsuran nasabah KUMK adalah angsuran yang dibayarkan oleh nasabah KUMK kepada Pegadaian tetapi belum sampai jatuh tempo waktu
pembayaran angsuran kredit nasabah yang bersangkutan.
Utang pengadaan barang merupakan utang pengadaan barang dan jasa seperti pengadaan inventaris serta pemeliharaan dan perbaikan tetap sehubungan
pembukaan Unit Pelayanan Cabang dan Unit Pelayanan Syariah baru.
Titipan premi asuransi kepada Perusahaan Asuransi merupakan nilai premi asuransi yang telah dibayarkan oleh nasabah KUMK yang belum disetorkan ke
Perusahaan Asuransi.

Utang kepada Notaris dan institusi hukum adalah merupakan dana titipan dari nasabah Kreasi yang akan digunakan untuk pembayaran biaya pengesahan
perjanjian kredit dan Akta jaminan.
Utang konsinyasi persediaan Mulia adalah kewajiban yang timbul kepada nasabah karena diterimanya emas Mulia milik nasabah tersebut yang dititipkan untuk
dijual kembali.
Utang angsuran recovery kredit UKM kepada Perusahaan Asuransi merupakan nilai setoran nasabah yang pinjamannya telah diklaim ke asuradur.

18. UTANG KEPADA NASABAH

30 Juni 2018 31 Desember 2016

Utang Pengadaan Barang Mulia 227.550.491.700 144.469.626.510


Utang Kepada Nasabah 133.487.969.276 117.991.818.028

361.038.460.976 262.461.444.538

Saldo utang pengadaan barang Mulia merupakan utang kepada nasabah atas pembelian barang Mulia yang belum diserahkan karena masih dalam proses
pemesanan atau pengiriman.
Seluruh utang kepada nasabah adalah dalam mata uang Rupiah.
Saldo utang kepada nasabah merupakan uang kelebihan nilai penjualan lelang barang jaminan dari pokok pinjaman, sewa modal (bunga) dan bea lelang, yang
belum diambil oleh nasabah.
Apabila dalam jangka waktu 12 bulan uang kelebihan tersebut tidak diambil oleh nasabah bersangkutan maka dinyatakan kadaluarsa dan dialihkan menjadi
Hutang Dana Kepedulian Sosial (gadai konvensional) & Hutang Dana Kebajikan Umat (gadai syariah) sesuai perjanjian kredit dengan nasabah.
Prosedur yang dilakukan Perusahaan untuk memberitahu nasabah mengenai uang kelebihan lelang mengacu Surat Edaran Direksi Nomor 12/UI.1.00211/2006
tanggal 14 Maret 2006 adalah:
- Kantor cabang mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada nasabah tentang jadwal lelang pada saat kredit telah jatuh tempo.
- Kantor cabang mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada nasabah yang tidak menghadiri lelang tentang uang kelebihan lelang yang melebihi Rp 20.000
yang merupakan hak nasabah terkait.
Pengambilan uang kelebihan tersebut dengan cara menunjukkan Surat Bukti Kredit (SBK) atau bukti lain yang sah.
Berdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (RI) pada 13 April 2015 No. 392/PAN/HM.00/IV/2015, menyatakan bahwa hasil penjualan
lelang barang jaminan setelah dikurangi Uang Pinjaman, Sewa Modal, dan Bea Lelang merupakan kelebihan yang menjadi hak nasabah, jangka waktu
pengambilan uang kelebihan tersebut adalah selama satu tahun sejak tanggal lelang, dan jika lewat dari jangka waktu pengambilan uang kelebihan, nasabah
menyatakan setuju untuk menyalurkan uang kelebihan tersebut sebaga Hutang Dana Kepedulian Sosial (gadai konvensional) & Hutang Dana Kebajikan Umat
(gadai syariah) yang pelaksanaannya diserahkan kepada PT Pegadaian (Persero).

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 114
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar Dimuka


30 Juni 2018 31 Desember 2017
Entitas Induk
Pajak penghasilan Pasal 21 - -
Pajak Penghasilan Pasal 23 84.111.041 -
Pajak Penghasilan Pasal 25 105.571.528.894 105.606.346.899
Pajak Penghasilan Pasal 22 dibayar sendiri 276.504.282 -
Pajak dibayar dimuka lainnya - -
105.932.144.217 105.606.346.899
Entitas Anak
Pajak penghasilan Pasal 21 7.824.197 7.824.197
Pajak Pertambahan Nilai Masukan 15.109.500.293 12.943.930.728
18.199.944.948 12.951.754.925
Jumlah 124.132.089.165 118.558.101.824
b. Utang Pajak
30 Juni 2018 31 Desember 2017
Entitas Induk
Pajak Penghasilan Pasal 21 41.783.833.906 30.626.364.139
Pajak Penghasilan Pasal 21 UKPHK 447.688.785 650.530.334
Pajak Penghasilan Pasal 22 3.024.719.428 4.744.758.903
Pajak Penghasilan Pasal 23 686.885.593 506.454.701
Pajak Penghasilan Pasal 25 96.606.713.480 -
Pajak Penghasilan Pasal 29 250 76.747.228.496
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 1.347.912.874 1.984.062.384
Pajak Pertambahan Nilai 1.490.405.883 4.883.259.624
BPHTB 11.103.500 11.000.000
Pajak Bumi Bangunan 226.202.657 204.833.863
145.625.466.357 120.358.492.444
Entitas Anak
Pajak Penghasilan Pasal 21 178.096.499 657.622
Pajak Penghasilan Pasal 23 76.539.325 8.779.189
Pajak Penghasilan Pasal 25 494.740.843 182.069.373
Pajak Penghasilan Pasal 29 - 3.759.239.425
Pajak Penghasilan Pasal 26 66.658.047 66.658.047
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 18.309.579 2.861.508
Pajak Pertambahan Nilai 814.728.167 100.575.283
Pajak Pembangunan (PB1) 887.929.146 1.388.953.020
Pajak Bumi Bangunan 83.196.656 -
2.620.198.262 5.509.793.467
Jumlah 148.245.664.619 125.868.285.912
c. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
30 Juni 2018 31 Desember 2017
Entitas Induk
Beban Pajak Kini 504.608.981.750 947.292.306.500
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan (27.873.557.010) (51.280.025.081)
476.735.424.740 896.012.281.419
Entitas Anak
Beban Pajak Kini - 7.777.368.830
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan - 125.248.426
- 7.902.617.256
Jumlah 476.735.424.740 903.914.898.674
Pajak Penghasilan Badan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai entitas yang terpisah secara hukum.
Taksiran laba kena pajak Perusahan, dan pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 sebagai berikut:
30 Juni 2018 31 Desember 2017
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Konsolidasian 1.850.837.103.158 3.417.453.265.146
Laba Rugi Entitas Anak (11.076.145.326) (19.341.471.997)
Penyesuaian Eliminasi 10.964.343.519 11.318.471.797
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan 1.850.725.301.350 3.409.430.264.946

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 115
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (lanjutan)


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan 1.850.725.301.350 3.409.430.264.946


Beda Waktu
- Beban Manfaat Karyawan 101.102.556.970 182.176.951.345
- Penyisihan Kerugian Klaim TGR - 5.232.938.848
- Biaya Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 10.391.671.071 (1.441.134.484)
- Penyusutan dan penurunan nilai Aset Tetap - 19.151.344.617
111.494.228.041 205.120.100.326
Beda Tetap
- Biaya Denda Pajak 7.724.348.054 102.403.754.724
- Estimasi Beban Jasa Produksi YMH Dibayar - 90.897.893.204
- Biaya penyusutan hotel 15.235.923.040 32.472.299.001
- Biaya Ulang Tahun RI/Pegadaian 11.824.340.451 11.624.218.663
- Biaya Pengobatan dan Bantuan Kacamata 5.884.931.262 11.459.749.255
- Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 5.082.627.457 9.919.784.889
- Bagian rugi investasi asosiasi - 7.377.445.636
- Biaya Pembinaan Jasmani/Rohani 5.222.678.691 7.057.568.013
- Biaya Jamuan dan Representasi 3.658.593.386 4.789.086.335
- Biaya Sewa Rumah 509.205.361 2.109.838.211
- Biaya Pemeliharaan Perbaikan dan Rumah Dinas 101.519.523 945.174.912
- Biaya Operasional PKBL 296.106.269 925.129.473
- Sumbangan 495.139.063 877.082.352
- Beban sewa gedung 137.437.899 832.332.283
- Uang Duka 321.087.103 390.693.200
- Iuran Keanggotaan 962.402.560 298.276.277
- Biaya Pindah Anak Sekolah 57.024.000 100.155.000
- Biaya Penghapusan KRESNA - 93.134.920
- Biaya Sewa Aktiva Tetap Kendaraan Dinas 6.270.027.496 56.200.000
- Biaya Listrik, Telpon, Air Rumah 12.813.915 32.806.937
- Biaya Pengadaan Non Meubelair Rumah 90.925.600 23.795.798
- Biaya Perawatan Inventaris Rumah Jabatan 60.949.750 23.469.399
- Biaya PBB Tanah/Rumah Kosong 26.242.915 10.705.899
- Biaya Fasilitas DP dan KA Lainnya - 8.884.645
- Biaya Telepon Rumah 125.200 419.681
- Pendapatan Sewa Gedung (6.299.763.427) (19.896.916.691)
- Pendapatan Hotel - (8.377.436.364)
- Pendapatan Jasa Giro (1.458.287.174) (1.591.024.301)
- Perubahan Nilai Wajar Properti Investasi - (80.245.660.000)
56.216.398.393 174.618.861.351

Laba Fiskal 2.018.435.927.784 3.789.169.226.622

Laba Fiskal (Dibulatkan) 2.018.435.927.000 3.789.169.226.000

Entitas Induk
Beban Pajak Kini 504.608.981.750 947.292.306.500
Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Tahun Berjalan (408.002.471.770) (870.545.078.254)

Kurang (Lebih) Bayar Pajak Penghasilan Pasal Badan 96.606.509.980 76.747.228.246

Entitas Anak
Beban Pajak Kini - 7.777.368.830
Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Tahun Berjalan - (4.018.129.405)

Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal Badan - 3.759.239.425

Perhitungan laba sebelum pajak dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun yang bersangkutan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 116
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERPAJAKAN (lanjutan)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan
Perusahaan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian 1.850.837.103.158 3.417.453.265.146


Laba sebelum pajak penghasilan - entitas Anak (11.076.145.326) (19.341.471.997)
Penyesuaian untuk eliminasi 10.964.343.519 11.318.471.797
Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan 1.850.725.301.350 3.409.430.264.946

Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku 25% 462.681.325.338 852.357.566.236
Dampak pajak atas koreksi beda tetap 14.054.099.598 43.654.715.338
Koreksi tidak terpulihkan dan pembulatan (196) (463.871.760)
Beban pajak penghasilan Perusahaan 476.735.424.740 895.548.409.814
Beban pajak penghasilan entitas anak - 7.902.617.256

Jumlah Beban Pajak Penghasilan 476.735.424.740 903.451.027.070

d. Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan per 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Aset pajak tangguhan

Dikreditkan /
Dikreditkan / (Dibebankan) ke
(Dibebankan) ke Penghasilan
1 Januari 2018 Laporan Laba Rugi Komprehensif Lain 30 Juni 2018
Cadangan Penurunan Nilai
Piutang Karyawan 6.754.886.916 - - 6.754.886.916
Cadangan Penurunan Nilai PYD 69.519.603.694 2.597.917.768 - 72.117.521.462
Liabilitas Imbalan Kerja 304.693.995.028 25.275.639.243 - 329.969.634.270
Aset Tetap 4.799.200.766 - - 4.799.200.766
Jumlah 385.767.686.403 27.873.557.010 - 413.641.243.414

Dikreditkan /
Dikreditkan / (Dibebankan) ke
(Dibebankan) ke Penghasilan
1 Januari 2017 Laporan Laba Rugi Komprehensif Lain 31 Desember 2017
Cadangan Penurunan Nilai
Piutang Karyawan 5.446.652.204 1.308.234.712 - 6.754.886.916
Cadangan Penurunan Nilai PYD 69.879.887.315 (360.283.621) - 69.519.603.694
Liabilitas Imbalan Kerja 219.096.168.427 45.544.237.836 40.053.588.766 304.693.995.030
Pendapatan/Biaya Unamortisasi PYD - - - -
Aset Tetap 136.613.037 4.662.587.728 - 4.799.200.765
Cadangan Dana Pensiun - - - -
Jumlah 294.559.320.983 51.154.776.655 40.053.588.766 385.767.686.404

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh Aset Pajak Tangguhan dapat terpulihkan dalam tahun-tahun mendatang.

20. BEBAN AKRUAL

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Beban Administrasi YMHD 133.775.324.231 195.249.883.406


Beban Bunga Bank dan Obligasi YMHD 161.930.020.801 162.083.706.256
Beban Umum YMHD 67.240.384.716 96.336.676.174
Beban Pegawai YMHD 362.913.362.896 15.516.569.030

Jumlah 725.859.092.644 469.186.834.866

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 117
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

21. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

Merupakan pendapatan sewa gedung yang di terima di muka dan pendapatan sewa gedung yang ditangguhkan sesuai dengan umur sewa, terdiri dari:

a. Pendapatan Diterima Dimuka Yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya 41.208.288.299 38.802.317.420


Pendapatan Marjin Mulia Diterima Dimuka 32.591.069.609 36.551.308.576
Sewa Gedung Diterima Dimuka 2.042.209.557 4.632.989.315
Sewa Gedung Harco 1.637.488.632 1.637.488.632

Jumlah 77.479.056.097 81.624.103.943

b. Pendapatan Diterima Dimuka Setelah Dikurangi Bagian Yang Diamortisasi


Dalam Satu Tahun 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Pendapatan Sewa Diterima Dimuka 11.325.963.074 12.963.451.710


Dikurang Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (1.637.488.632) (1.637.488.636)

Jumlah 9.688.474.442 11.325.963.074

22. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Utang Jasa Produksi 67.912.450.795 412.616.878.983


Utang Iuran Taspen, THT, BPJS 82.203.599.691 74.558.946.456
Utang Dana Kebajikan Umat & Kepedulian Sosial 94.889.841.023 63.892.775.863
Utang Tantiem 33.333.333.334 54.000.000.000
Utang Kepada Pegawai 28.628.394.636 22.032.505.273
Utang Dana Sosial dan Dana Pendidikan 2.585.130.753 2.585.130.759
Utang Bea Lelang 3.250.391.471 982.973.638
Utang Dana PKBL & CSR 426.518.101 338.186.901
Utang Lancar Lainnya 1.764.745.115 73.489.397

Jumlah 314.994.404.918 631.080.887.269

23. OBLIGASI

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Obligasi Jangka Pendek 2.189.697.683.102 2.539.086.354.760


Obligasi Jangka Panjang 7.642.513.232.387 5.094.586.010.595

Jumlah 9.832.210.915.489 7.633.672.365.355

Obligasi Jangka Pendek


30 Juni 2018 31 Desember 2017
Nilai nominal
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D 500.000.000.000 -
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C 177.000.000.000 177.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri B - 1.300.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A 1.000.000.000.000 1.000.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A 450.000.000.000 -
Obligasi X Seri B 63.500.000.000 63.500.000.000
Sub Jumlah 2.190.500.000.000 2.540.500.000.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 118
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Jangka Pendek (lanjutan)


30 Juni 2018 31 Desember 2017
Diskonto
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D (71.443.930) -
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C (1.964.418) (46.132.482)
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri B - (146.465.926)
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A (407.474.015) (1.185.167.650)
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A (319.605.567) -
Obligasi X Seri B (1.828.971) (35.879.184)
Sub Jumlah (802.316.899) (1.413.645.241)

Nilai Bersih
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D 499.928.556.071 -
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C 176.998.035.583 176.953.867.519
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri B - 1.299.853.534.075
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A 999.592.525.986 998.814.832.350
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A 449.680.394.434 -
Obligasi X Seri B 63.498.171.030 63.464.120.817
Jumlah 2.189.697.683.102 2.539.086.354.760

Obligasi Jangka Panjang


30 Juni 2018 31 Desember 2017
Nilai Nominal
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C 500.000.000.000 500.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D - 500.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri D 601.000.000.000 601.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri C 398.000.000.000 398.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri C 1.200.000.000.000 1.200.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri B 500.000.000.000 500.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri C 1.000.000.000.000 1.000.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri B 1.050.000.000.000 -
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri C 2.000.000.000.000 -
Obligasi XIII Seri C 400.000.000.000 400.000.000.000
Sub Jumlah 7.649.000.000.000 5.099.000.000.000

Diskonto
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C (568.915.257) (641.931.854)
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D - (126.721.278)
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri D (442.704.281) (541.484.118)
Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri C (132.387.457) (192.190.996)
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri C (439.863.460) (545.876.990)
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri B (600.826.342) (720.981.673)
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri C (1.360.635.162) (1.493.276.762)
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri B (950.962.386) -
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri C (1.889.216.955) -
Obligasi XIII Seri C (101.256.315) (151.525.736)
Sub Jumlah (6.486.767.613) (4.413.989.405)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 119
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Jangka Panjang (lanjutan)


30 Juni 2018 31 Desember 2017
Nilai Bersih
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C 499.431.084.744 499.358.068.146
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D - 499.873.278.723
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri D 600.557.295.719 600.458.515.883
Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri C 397.867.612.544 397.807.809.005
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri C 1.199.560.136.540 1.199.454.123.010
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri B 499.399.173.659 499.279.018.327
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri C 998.639.364.838 998.506.723.238
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri B 1.049.049.037.614 -
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri C 1.998.110.783.045 -
Obligasi XIII Seri C 399.898.743.686 399.848.474.265
Jumlah 7.642.513.232.387 5.094.586.010.595

Rating masing-masing obligasi berdasarkan penilaian PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) terhadap Obligasi X, XI, XII, dan XIII adalah AA+ (Double A;
Stable Outlook ). Untuk rating Pemantauan Obligasi Tahun 2017 dan 2016.

Obligasi X

Obligasi X Seri B Tahun 2004 sebesar Rp63.500.000.000 memiliki jangka waktu pelunasan 15 tahun yang jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2018 dengan
tingkat bunga tetap sebesar 13,125% per tahun untuk tahun pertama sampai ketiga dan bunga mengambang untuk tahun keempat sampai dengan tahun
kelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu tiga bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00%,
maksimal 15,50% dan minimal 10,50%.

Penerbitan obligasi X berdasarkan perjanjian Perwaliamanatan No. 39 tanggal 12 Mei 2003 dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dengan
beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat (ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat) dan jika jawaban Wali Amanat atas
permohonan ijin tersebut tidak diperoleh dalam 14 (empat belas) hari kerja setelah permohanan ijin tersebut dan dokumen pendukungnya diterima oleh
Wali Amanat, maka ijin tersebut dianggap telah diberikan, Emiten tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengagunkan sebagian maupun seluruh aktiva tetap yang telah ada maupun yang akan diperoleh di kemudian hari, yang jumlahnya melebihi 50%
(lima puluh persen) dari ekuitas.
b. Melakukan pengeluaran Obligasi atau instrumen lain yang sejenis yang mempunyai tingkatan (rank ) lebih tinggi dari Obligasi ini.

2. Emiten berkewajiban untuk:


a. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini
b. Menyetorkan jumlah uang untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedia (in
good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Bunga Obligasi
harus telah efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
Sehubungan dengan pembayaran dana tersebut di atas, Emiten berkewajiban untuk menyerahkan kepada Wali Amanat bukti pengiriman uang
tersebut pada hari yang sama.
c. - Bila Emiten lalai menyetorkan dana tersebut di atas, maka atas kelalaian tersebut Emiten wajib membayar denda atas jumlah dana yang wajib
dibayar, sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah dana yang harus disetor oleh Emiten tersebut di atas.
- Jumlah denda tersebut dihitung harian harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender dan 1 (satu) tahun
adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari kalender sampai dengan pelunasan efektif jumlah dana yang harus disetor/dibayar tersebut di atas.
- Denda dibayar oleh Emiten yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional
berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 120
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi X (lanjutan)

d. Menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan secara efisien dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan
kegiatan usahanya.
e. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan memelihara buku-buku dan
catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Emiten dan hasil operasinya sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan.
f. Segera memberikan kepada Wali Amanat data, dokumen, dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat berkaitan
dengan operasi, keadaan keuangan, dan aset emiten dan lain-lain.
g. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh
penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Emiten.
h. Membayar semua kewajiban pajak Emiten sebagaimana mestinya.
i. Menyerahkan kepada wali amanat:
- Laporan Keuangan Tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa keuangan (OJK) selambat-lambatnya
120 (seratus dua puluh) hari setelah berakhirnya tiap tahun buku.
- Laporan-laporan keuangan intern Emiten, yang disahkan oleh Direksi Emiten, dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah berakhirnya tiap masa
triwulan dari tiap tahun buku.
- Laporan-laporan yang diperlukan OJK dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-persetujuan
berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap
perjanjian yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali Amanat.
- Salinan resmi dari akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lain yang dibuat sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
j. Memelihara harta kekayaan dan semua aktivanya agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan
asuransi dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana lazimnya dalam penutupan asuransi.
k. Memberikan ijin kepada wakil-wakil Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan
untuk melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin, dan keuangan Emiten, inventaris, kontrak-kontrak, faktur-faktur, rekening-rekening dan
dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l. Memberitahukan secara tertulis setiap perubahan tentang anggaran dasar Emiten dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris kepada
Wali Amanat selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak perubahan tersebut berlaku.
m. Apabila obligasi telah terjual melalui Penawaran Umum, menyampaikan semua informasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh OJK.
n. Memelihara likuiditas, yaitu rasio antar Aktiva Lancar dibanding Hutang Lancar, sebesar minimal 1 : 1 (satu berbanding satu).
o. Memilhara ratio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar maksimal 5:1 (lima berbanding satu) sampai tanggal dua puluh satu Juli dua ribu delapan (21-7-
2008), sedangkan untuk selanjutnya diberlakukan ratio kewajiban terhadap Ekuitas sebesar maksimal 7 : 1 (tujuh berbading satu).
p. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi.
q. Menyerahkan Jaminan sesuai ketentuan-ketentua Perjanjian Perwaliamanatan dan Akta Jaminan Fidusia.

Obligasi XIII

Obligasi XIII Seri C tahun 2009 sebesar Rp400.000.000.000 dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2019 dengan
tingkat bunga tetap sebesar 12,875% untuk tahun pertama sampai tahun ke sepuluh.
Tingkat suku bunga rata-rata obligasi XIII adalah sebagai berikut:
Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Obligasi XIII seri C 12,875% 12,875%

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 121
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi XIII (lanjutan) ,

Penerbitan obligasi XIII berdasarkan perjanjian Perwaliamanatan No. 24 tanggal 12 Juni 2009 dengan PT Bank Mega Tbk, dengan beberapa persyaratan
sebagai berikut:
1. Tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat (ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat) dan jika jawaban Wali Amanat atas
permohonan ijin tersebut tidak diperoleh dalam 14 (empat belas) hari kerja setelah permohanan ijin tersebut dan dokumen pendukungnya diterima oleh
Wali Amanat, maka ijin tersebut dianggap telah diberikan, Emiten tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pengeluaran Obligasi yang mempunyai tingkatan (rank) lebih tinggi dari obligasi ini.
b. Perubahan kegiatan usaha, kecuali perubahan bentuk badan hukum lain yang dikehendaki oleh Pemerintah Republik Indonesia atau ditentukan lain
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Emiten berkewajiban untuk:
a. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
b. Menyetorkan jumlah uang untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedia (in
good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Bunga Obligasi
harus telah efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
Sehubungan dengan pembayaran dana tersebut di atas, Emiten berkewajiban untuk menyerahkan kepada Wali Amanat bukti pengiriman uang
tersebut pada hari yang sama.
c. - Bila Emiten lalai menyetorkan dana tersebut di atas, maka atas kelalaian tersebut Emiten wajib membayar denda atas jumlah dana yang wajib
dibayar, sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun di atas bunga Obligasi dari jumlah dana yang harus disetor oleh Emiten tersebut di
- Jumlah denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender dan 1 (satu) tahun adalah
360 (tiga ratus enam puluh) hari kalender sampai dengan pelunasan efektif jumlah dana yang harus disetor/dibayar tersebut di atas.
- Denda dibayar oleh Emiten yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional
berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
d. Menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan secara efisien dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan
kegiatan usahanya.
e. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang umum diterima di Indonesia dan
diterapkan.
f. Segera memberikan kepada Wali Amanat data, dokumen, dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat berkaitan
dengan operasi, keadaan keuangan, dan aset emiten dan lain-lain.
g. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh
penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Emiten.
h. Membayar semua kewajiban pajak Emiten sebagaimana mestinya.
i. Menyerahkan kepada wali amanat:
- Laporan Keuangan Tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari
setelah berakhirnya tiap tahun buku.
- Laporan-laporan keuangan intern Emiten, yang disahkan oleh Direksi Emiten, dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah berakhirnya tiap masa
triwulan dari tiap tahun buku.
- Laporan-laporan yang diperlukan OJK dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-persetujuan
berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap
perjanjian yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali Amanat.
- Salinan resmi dari akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lain yang dibuat sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
j. Memelihara harta kekayaan dan semua aktivanya agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan
asuransi dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana lazimnya dalam penutupan asuransi.
k. Memberikan ijin kepada wakil (-wakil Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan
untuk melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin, dan keuangan Emiten, inventaris, kontrak-kontrak, faktur-faktur, rekening-rekening dan
dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l. Memberitahukan secara tertulis setiap perubahan tentang anggaran dasar Emiten dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris kepada
Wali Amanat selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak perubahan tersebut berlaku.
m. Apabila obligasi telah terjual melalui Penawaran Umum, menyampaikan semua informasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh OJK.
n. Memelihara:
- likuiditas, yaitu rasio antar Aktiva Lancar dibanding Hutang Lancar, sebesar minimal 1:1 (satu berbanding satu);
- ratio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar maksimal 10:1 (sepuluh berbanding satu);
Berdasarkan laporan keuangan seusai dengan Pasal 6.2 huruf i dalam perjanjian ini.
o. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi serta menyerahkan Sertifikat Jumbo
Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukar dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama apabila Emiten melakukan pembelian kembali (buyback)
Obligasi dengan tujuan untuk pelunasan Obligasi dan copy- nya diserahkan kepada Wali Amanat.
p. Melakukan pemeringkatan ulang terhadap Obligasi yang akan dilakukan oleh Pemeringkat sesuai dengan Peraturan OJK Nomor : IX.C.11 tentang
Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang berikut pengubahan-pengubahanya dan/atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Emiten.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 122
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,0%
per tahun dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan Tahap I Seri C dilakukan pada tanggal 11 Januari
2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal hari ulang tahun ke-10 (sepuluh) terhitung sejak tanggal
emisi, yaitu 11 Oktober 2021.
Sebelum Jumlah Terhutang dilunasi, Emiten berjanji dan mengikat diri bahwa:
1. Tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat (ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat) dan jika jawaban Wali Amanat atas
permohonan ijin tersebut tidak diperoleh dalam 14 (empat belas) hari kerja setelah permohanan ijin tersebut dan dokumen pendukungnya diterima oleh
Wali Amanat, maka ijin tersebut dianggap telah diberikan, Emiten tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pengeluaran Obligasi yang mempunyai tingkatan (rank) lebih tinggi dari obligasi ini.
b. Perubahan kegiatan usaha, kecuali perubahan bentuk badan hukum lain yang dikehendaki oleh Pemerintah Republik Indonesia atau ditentukan lain
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Emiten berkewajiban untuk:
a. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
b. Menyetorkan jumlah uang untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedia (in
good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Bunga Obligasi,
harus telah efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
Sehubungan dengan pembayaran dana tersebut di atas, Emiten berkewajiban untuk menyerahkan kepada Wali Amanat bukti pengiriman uang
tersebut pada hari yang sama.
c. Bila Emiten lalai menyetorkan dana tersebut di atas, maka atas kelalaian tersebut Emiten wajib membayar Denda atas jumlah dana yang wajib
dibayar.
Denda dibayar oleh Emiten yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan
besarnya Obligasi yang dimilikinya.
d. Menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan secara efisien dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan
kegiatan usahanya.
e. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan memelihara buku-buku dan
catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Emiten dan hasil operasinya sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan.
f. Segera memberikan kepada Wali Amanat, data, dokumen, dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat berkaitan
dengan operasi, keadaan keuangan, dan aset emiten dan lain-lain.
g. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh
penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Emiten.
h. Membayar semua kewajiban pajak Emiten sebagaimana mestinya.
3. Menyerahkan kepada wali amanat:
a. Laporan Keuangan Tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) Hari
Kalender setelah berakhirnya tiap tahun buku, atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
b. Laporan-laporan keuangan intern Emiten, yang disahkan oleh Direksi Emiten, dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah berakhirnya tiap
masa triwulanan dari tiap tahun buku atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
c. Laporan-laporan yang diperlukan OJK dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-persetujuan
berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap perjanjian
yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali Amanat.
d. Salinan resmi dari akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lain yang dibuat sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
4. Memelihara harta kekayaan dan semua aktivanya agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan asuransi
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana lazimnya dalam penutupan asuransi.
5. Memberikan ijin kepada wakil (-wakil) Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan untuk
melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin, dan keuangan Emiten, inventaris, kontrak-kontrak, faktur-faktur, rekening-rekening dan dokumen-
dokumen lain yang berhubungan dengan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Memberitahukan secara tertulis setiap perubahan tentang anggaran dasar Emiten dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris kepada Wali
Amanat selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak perubahan tersebut berlaku.
7. Apabila obligasi telah terjual melalui Penawaran Umum, menyampaikan semua informasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
OJK.
8. Memelihara:
a. Likuiditas, yaitu rasio antar Aset Lancar dibanding Utang Lancar, sebesar minimal 1 : 1 (satu berbanding satu);
b. Ratio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar maksimal 10:1 (sepuluh berbanding satu);
Berdasarkan laporan keuangan sesuai dengan Pasal 6 ayat 2 huruf i dalam perjanjian ini;

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 123
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I (lanjutan)

9. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan
dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama apabila Emiten melakukan pembelian kembali obligasi dengan tujuan untuk pelunasan obligasi dan copy
nya diserahkan kepada Wali Amanat.
10. Melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang akan dilakukan oleh Pemeringkat sesuai dengan Peraturan OJK Nomor IX.C.11 tentang Pemeringkatan
Efek Bersifat Utang berikut perubahan-perubahannya atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Emiten.

Obligasi Berkelanjutan I Tahap II

Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D, jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000, tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 7 tahun.
Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7
(tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Februari 2019.

Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan I tahap II adalah sebagai berikut:

Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Obligasi berkelanjutan I tahap II seri D 7,75% 7,75%

Sebelum Jumlah Terhutang dilunasi, Emiten berjanji dan mengikat diri bahwa:
1. Memenuhi semua ketentuan dalam dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
2. Menyetorkan jumlah uang untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedia (in good
funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, harus telah efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
Sehubungan dengan pembayaran dana tersebut di atas, Emiten berkewajiban untuk menyerahkan kepada Wali Amanat bukti pengiriman uang tersebut
pada hari yang sama.
3. Bila Emiten lalai menyetorkan dana tersebut di atas, maka atas kelalaian tersebut Emiten wajib membayar Denda atas jumlah dana yang wajib dibayar.
Denda dibayar oleh Emiten yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan
besarnya Obligasi yang dimilikinya.
4. Menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan secara efisien dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan kegiatan
usahanya.
5. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan memelihara buku-buku dan catatan-
catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Emiten dan hasil operasinya sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan.
6. Segera memberikan kepada Wali Amanat, data, dokumen, dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat berkaitan
dengan operasi, keadaan keuangan, dan aset emiten dan lain-lain.
7. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting
atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Emiten.
8. Membayar semua kewajiban pajak Emiten sebagaimana mestinya.
9. Menyerahkan kepada wali amanat:
a. Laporan Keuangan Tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) Hari
Kalender setelah berakhirnya tiap tahun buku, atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
b. Laporan-laporan keuangan intern Emiten, yang disahkan oleh Direksi Emiten, dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah berakhirnya tiap
masa triwulanan dari tiap tahun buku atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
c. Laporan-laporan yang diperlukan OJK dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-persetujuan
berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap perjanjian
yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali Amanat.
d. Salinan resmi dari akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lain yang dibuat sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
10. Memelihara harta kekayaan dan semua asetnya agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan asuransi
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana lazimnya dalam penutupan asuransi.
11. Memberi ijin kepada wakil(-wakil) Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan untuk
melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin, dan keuangan Emiten, inventaris, kontrak-kontrak, faktur-faktur, rekening-rekening dan dokumen-
dokumen lain yang berhubungan dengan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Memberitahukan secara tertulis setiap perubahan tentang anggaran dasar Emiten dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris kepada Wali
Amanat selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak perubahan tersebut berlaku.
13. Apabila obligasi telah terjual melalui Penawaran Umum, menyampaikan semua informasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Ketua OJK.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 124
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I (lanjutan)

14. Memelihara:
a. Likuiditas, yaitu rasio antar Aset Lancar dibanding Utang Lancar, sebesar minimal 1 : 1 (satu berbanding satu);
b. Ratio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar maksimal 10:1 (sepuluh berbanding satu);
Berdasarkan laporan keuangan sesuai dengan Pasal 6 ayat 2 huruf I dalam perjanjian ini;
15. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan
dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama apabila Emiten melakukan pembelian kembali obligasi dengan tujuan untuk pelunasan obligasi dan copy-
nya diserahkan kepada Wali Amanat.
16. Melakukan pemeringkatan atas obligasi sesuai dengan Peraturan OJK Nomor IX.C.11 tentang Pemeringkat atas Efek Bersifat Utang berikut perubahan
perubahannya dana tau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Emiten.

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I

Obligasi Berkelanjutan II PT Pegadaian (Persero) tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar
Rp7.000.000.000.000, dan ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak
efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

Obligasi ini terbagi dalam dua tahap, yang pertama disebut dengan Obligasi Berkelanjutan II PT Pegadaian (Persero) Tahap I tahun 2013 dengan tingkat
bunga tetap, yang selanjutnya disebut Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dengan jumlah pokok sebesar Rp1.225.000.000.000 setelah dikurangi dengan
obligasi yang jatuh tempo pada 9 Juli 2013 sebesar Rp430.000.000.000 dan obligasi yang jatuh tempo pada 9 Juli 2016 sebesar Rp17.000.000.000 yang
terdiri dari:

Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Obligasi berkelanjutan II tahap I seri C 177.000.000.000 177.000.000.000


Obligasi berkelanjutan II tahap I seri D 601.000.000.000 601.000.000.000

778.000.000.000 778.000.000.000

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp177.000.000.000 (seratus tujuh puluh tujuh miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap
sebesar 7,75% per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C dilakukan pada tanggal 9
Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal
emisi, yaitu 9 Juli 2018.

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri D dengan jumlah pokok sebesar Rp601.000.000.000 (enam ratus satu miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar
8,0% per tahun dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan Tahap I Seri D dilakukan pada tanggal 9 Oktober
2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi,
yaitu 9 Juli 2020.

Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan II tahap I adalah sebagai berikut:
Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Obligasi berkelanjutan II tahap I seri C 7,75% 7,75%


Obligasi berkelanjutan II tahap I seri D 8,00% 8,00%

Sebelum Jumlah Terhutang dilunasi, Emiten berjanji dan mengikat diri bahwa:
1. Memenuhi semua ketentuan dalam dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
2. Menyetorkan jumlah uang untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedia (in good
funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, harus telah efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
Sehubungan dengan pembayaran dana tersebut di atas, Emiten berkewajiban untuk menyerahkan kepada Wali Amanat bukti pengiriman uang tersebut
pada hari yang sama.
3. Bila Emiten lalai menyetorkan dana tersebut di atas, maka atas kelalaian tersebut Emiten wajib membayar Denda atas jumlah dana yang wajib dibayar.
Denda dibayar oleh Emiten yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan
besarnya Obligasi yang dimilikinya.
4. Menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan secara efisien dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan kegiatan
usahanya.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 125
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I (lanjutan)

5. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan memelihara buku-buku dan catatan-
catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Emiten dan hasil operasinya sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan.
6. Segera memberikan kepada Wali Amanat, data, dokumen, dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat berkaitan
dengan operasi, keadaan keuangan, dan aset emiten dan lain-lain.
7. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting
atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Emiten.
8. Membayar semua kewajiban pajak Emiten sebagaimana mestinya.
9. Menyerahkan kepada wali amanat:
a. Laporan Keuangan Tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) Hari
Kalender setelah berakhirnya tiap tahun buku, atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada Otoritas Jasa
Keuangan.
b. Laporan-laporan keuangan intern Emiten, yang disahkan oleh Direksi Emiten, dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah berakhirnya tiap
masa triwulanan dari tiap tahun buku atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
c. Laporan-laporan yang diperlukan OJK dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-persetujuan
berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap perjanjian
yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali Amanat.
d. Laporan-laporan yang diperlukan OJK dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-persetujuan
berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap perjanjian
yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali amanat.
e. Salinan resmi dari akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lain yang dibuat sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
10. Memelihara harta kekayaan dan semua asetnya agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan asuransi
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana lazimnya dalam penutupan asuransi.
11. Memberikan ijin kepada wakil(-wakil) Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan untuk
melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin, dan keuangan Emiten, inventaris, kontrak-kontrak, faktur-faktur, rekening-rekening dan dokumen-
dokumen lain yang berhubungan dengan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Memberitahukan secara tertulis setiap perubahan tentang anggaran dasar Emiten dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris kepada Wali
Amanat selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak perubahan tersebut berlaku.
13. Apabila obligasi telah terjual melalui Penawaran Umum, menyampaikan semua informasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan.
14. Memelihara:
a. Likuiditas, yaitu rasio antar Aset Lancar dibanding Utang Lancar, sebesar minimal 1 : 1 (satu berbanding satu);
b. Ratio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar maksimal 10:1 (sepuluh berbanding satu);
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di OJK yang diserahkan kepada Wali
Amanat, berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat 2 huruf i;
15. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan
dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama apabila Emiten melakukan pembelian kembali obligasi dengan tujuan untuk pelunasan obligasi dan copy
nya diserahkan kepada Wali Amanat.
16. Melakukan pemeringkatan atas obligasi sesuai dengan Peraturan OJK Nomor IX.C.11, yang wajib dipatuhi oleh Emiten sehubungan dengan
pemeringkatan, yaitu antara lain:
a. Pemeringkatan Tahunan
i. Emiten wajib menyampaikan pemeringkatan tahunan atas Obligasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Wali Amanat paling lambat 10 (sepuluh)
Hari Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Emiten telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait
dengan Obligasi yang diterbitkan.
ii. Dalam hal peringkat Obligasi yang diperoleh berbeda dari peringkat sebelumnya, Emiten wajib mengumumkan kepada Masyarakat paling sedikit
dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website) Bursa Efek paling lama 10 (sepuluh) Hari
Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir, mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Peringkat tahunan yang diperoleh; dan
b) Penjelasan singkat mengenai penyebab peruhanan peringkat
b. Pemeringkatan Karena Terdapat Fakta Material/Kejadian Penting
i. Dalam hal Pemeringkat menerbitkan peringkat baru maka Emiten wajib menyampaikan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan
kepada masyarakat paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website) Bursa
Efek paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat baru tersebut, mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Peringkat baru; dan
b) Penjelasan singkat mengenai faktor-faktor penyebab terbitnya peringkat baru.
ii. Masa berlaku peringkat baru adalah sampai dengan akhir periode peringkat tahunan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 126
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I (lanjutan)

c. Pemeringkat Obligasi Dalam Penawaran Umum Berkelanjutan


i. Emiten yang menerbitkan Obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana diatur pada Peraturan OJK Nomor IX.A.15 wajib
memperoleh peringkat yang mencakup keseluruhan nilai Penawaran Berkelanjutan yang direncanakan.
ii. Peringkat tahunan dan peringkat baru wajib mencakup keseluruhan nilai Penawaran Umum Berkelanjutan sepanjang:
a) Periode Penawaran Umum Berkelanjutan masih berlaku; dan
b) Emiten tidak dalam keadaan kondisi dilarang untuk melaksanakan penawaran Obligasi tahap berikutnya dalam periode Penawaran Umum
Berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor IX.A.15.
d. Pemeringkatan Ulang
i. Dalam hal Emiten menerima hasil pemeringkatan ulang dari Pemeringkat terkait dengan peringkat Obligasi selain karena hal-hal sebagaimana
dimaksud dalam butir (xiv) angka 1) butir i dan angka 2 butir i, maka Emiten wajib menyampaikan hasil pemeringkatan ulang dimaksud kepada
OJK dan Wali Amanat paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat dimaksud.
ii. Dalam hal peringkat yang diterima sebagaimana dimaksud dalam butir i berbeda dari peringkat sebelumnya, maka Emiten wajib mengumumkan
kepada Masyarakat paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website Bursa
Efek paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat dimaksud.
Atau melakukan pemeringkatan sesuai dengan peraturan OJK, apabila ada perubahan terhadap peraturan OJK nomor: IX.C.11.

Obligasi Berkelanjutan II Tahap II

Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri C dengan jumlah pokok Rp398.000.000.000 (tiga ratus sembilan puluh delapan miliar rupiah) dengan tingkat bunga
tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkenajutan II Tahap II Seri C dilakukan pada
tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan pada hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tangga emisi, yaitu pada
tanggal 11 Juli 2019.

Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Obligasi berkelanjutan II tahap II seri C 398.000.000.000 398.000.000.000


Jumlah 398.000.000.000 398.000.000.000

Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan II tahap II adalah sebagai berikut:

Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Obligasi berkelanjutan II tahap II seri C 9,75% 9,75%

Sebelum Jumlah Terhutang dilunasi, Emiten berjanji dan mengikat diri bahwa:
1. Tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat (ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat) dan jika jawaban Wali Amanat atas
permohonan ijin tersebut tidak diperoleh dalam 14 (empat belas) hari kerja setelah permohanan ijin tersebut dan dokumen pendukungnya diterima oleh
Wali Amanat, maka ijin tersebut dianggap telah diberikan, Emiten tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pengeluaran Obligasi yang mempunyai tingkatan (rank) lebih tinggi dari obligasi ini.
b. Perubahan kegiatan usaha, kecuali perubahan bentuk badan hukum lain yang dikehendaki oleh Pemerintah Republik Indonesia atau ditentukan lain
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Emiten berkewajiban untuk:
a. Memenuhi semua ketentuan dalam dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
b. Menyetorkan jumlah uang untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedia (in
good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi
dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, harus telah efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen
Pembayaran. Sehubungan dengan pembayaran dana tersebut di atas, Emiten berkewajiban untuk menyerahkan kepada Wali Amanat bukti
pengiriman uang tersebut pada hari yang sama.
c. Bila Emiten lalai menyetorkan dana tersebut di atas, maka atas kelalaian tersebut Emiten wajib membayar Denda atas jumlah dana yang wajib
dibayar. Denda dibayar oleh Emiten yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional
berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
d. Menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan secara efisien dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan
kegiatan usahanya.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 127
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan II Tahap II (lanjutan)

e. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan memelihara buku-buku dan
catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Emiten dan hasil operasinya sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan.
f. Segera memberikan kepada Wali Amanat, data, dokumen, dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat berkaitan
dengan operasi, keadaan keuangan, dan aset emiten dan lain-lain.
g. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh
penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Emiten.
h. Membayar semua kewajiban pajak Emiten sebagaimana mestinya.
i. Menyerahkan kepada Wali Amanat:
- Laporan Keuangan Tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) Hari
Kalender setelah berakhirnya tiap tahun buku, atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
- Laporan-laporan keuangan intern Emiten, yang disahkan oleh Direksi Emiten, dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah berakhirnya
tiap masa triwulanan dari tiap tahun buku atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
- Laporan-laporan yang diperlukan OtoritasJasa Keuangan dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-
persetujuan berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan
setiap perjanjian yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali Amanat.
- Salinan resmi dari akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lain yang dibuat sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
j. Memelihara harta kekayaan dan semua asetnya agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan asuransi
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana lazimnya dalam penutuoan asuransi.
k. Memberikan ijin kepada wakil(-wakil) Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan
untuk melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin, dan keuangan Emiten, inventaris, kontrak-kontrak, faktur-faktur, rekening-rekening dan
dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l. Memberitahukan secara tertulis setiap perubahan tentang anggaran dasar Emiten dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris kepada
Wali Amanat selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak perubahan tersebut berlaku.
m. Apabila obligasi telah terjual melalui Penawaran Umum, menyampaikan semua informasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh OJK.
n. Memelihara:
i. Likuiditas, yaitu rasio antar Aset Lancar dibanding Utang Lancar, sebesar minimal 1 : 1 (satu berbanding satu);
ii. Ratio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar maksimal 10:1 (sepuluh berbanding satu);
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftardi OJK yang diserahkan kepada Wali
Amanat, berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat 2 huruf i;
o. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi yang baru kepada KSEI untuk
ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama apabila Emiten melakukan pembelian kembali obligasi dengan tujuan untuk pelunasan
obligasi dan copy -nya diserahkan kepada Wali Amanat.
p. Melakukan pemeringkatan atas obligasi sesuai dengan Peraturan OJK Nomor IX.C.11, yang wajib dipatuhi oleh Emiten sehubungan dengan
pemeringkatan, yaitu antara lain:
i. Pemeringkatan Tahunan
a) Emiten wajib menyampaikan pemeringkatan tahunan atas Obligasi kepada OJK dan Wali Amanat paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja
setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Emiten telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan
Obligasi yang diterbitkan.
b) Dalam hal peringkat Obligasi yang diperoleh berbeda dari peringkat sebelumnya, Emiten wajib mengumumkan kepada Masyarakat paling
sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website) Bursa Efek paling lama 10
(sepuluh) Hari Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir, mencakup hal-hal sebagai berikut:
i) Peringkat tahunan yang diperoleh; dan
ii) Penjelasan singkat mengenai penyebab peruhanan peringkat.
ii. Pemeringkatan Karena Terdapat Fakta Material/Kejadian Penting
a) Dalam hal Pemeringkat menerbitkan peringkat baru maka Emiten wajib menyampaikan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan
kepada masyarakat paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website)
Bursa Efek paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat baru tersebut, mencakup hal-hal sebagai berikut:
b) Peringkat baru;
c) Penjelasan singkat mengenai faktor-faktor penyebab terbitnya peringkat baru; dan
d) Masa berlaku peringkat baru adalah sampai dengan akhir periode peringkat tahunan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 128
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan II Tahap II (lanjutan)

q. Pemeringkat Obligasi Dalam Penawaran Umum Berkelanjutan


i. Emiten yang menerbitkan Obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana diatur pada Peraturan OJK Nomor IX.A.15 wajib
memperoleh peringkat yang mencakup keseluruhan nilai Penawaran Berkelanjutan yang direncanakan.
ii. Peringkat tahunan dan peringkat baru wajib mencakup keseluruhan nilai Penawaran Umum Berkelanjutan sepanjang:
a) Periode Penawaran Umum Berkelanjutan masih berlaku; dan
b) Emiten tidak dalam keadaan kondisi dilarang untuk melaksanakan penawaran Obligasi tahap berikutnya dalam periode Penawaran Umum
Berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor IX.A.15.
r. Pemeringkatan Ulang
i. Dalam hal Emiten menerima hasil pemeringkatan ulang dari Pemeringkat terkait dengan peringkat Obligasi selain karena hal-hal sebagaimana
dimaksud dalam butir (xiv) angka 1) butir i dan angka 2 butir i, maka Emiten wajib menyampaikan hasil pemeringkatan ulang dimaksud kepada
Otoritas Jasa Keuangan dan Wali Amanat paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat dimaksud.
ii. Dalam hal peringkat yang diterima sebagaimana dimaksud dalam butir i berbeda dari peringkat sebelumnya, maka Emiten wajib mengumumkan
kepada Masyarakat paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website) Bursa
Efek paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat dimaksud.

Obligasi Berkelanjutan II Tahap III

Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri C dengan jumlah pokok Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar
9,50% per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri C dilakukan pada tanggal 7
Agustus 2015, sedangkan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan pada hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tangga emisi, yaitu pada tanggal 7 Mei
2020.
Sebelum Jumlah Terhutang dilunasi, Emiten berjanji dan mengikat diri bahwa:
1. Memenuhi semua ketentuan dalam dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
2. Menyetorkan jumlah uang untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedia (in good
funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, harus telah efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
Sehubungan dengan pembayaran dana tersebut di atas, Emiten berkewajiban untuk menyerahkan kepada Wali Amanat bukti pengiriman uang tersebut
pada hari yang sama.

3. Bila Emiten lalai menyetorkan dana tersebut di atas, maka atas kelalaian tersebut Emiten wajib membayar Denda atas jumlah dana yang wajib dibayar.
Denda dibayar oleh Emiten yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan
besarnya Obligasi yang dimilikinya.
4. Menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan secara efisien dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan kegiatan
usahanya.
5. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan memelihara buku-buku dan catatan-
catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Emiten dan hasil operasinya sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan.
6. Segera memberikan kepada Wali Amanat, data, dokumen, dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat berkaitan
dengan operasi, keadaan keuangan, dan aset emiten dan lain-lain.
7. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting
atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Emiten.
8. Membayar semua kewajiban pajak Emiten sebagaimana mestinya.
9. Menyerahkan kepada wali amanat:
a. Laporan Keuangan Tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) Hari
Kalender setelah berakhirnya tiap tahun buku, atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
b. Laporan-laporan keuangan intern Emiten, yang disahkan oleh Direksi Emiten, dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah berakhirnya tiap
masa triwulanan dari tiap tahun buku atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK.
c. Laporan-laporan yang diperlukan OJK dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-persetujuan
berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap perjanjian
yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali Amanat.
d. Salinan resmi dari akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lain yang dibuat sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 129
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan II Tahap III (lanjutan)

10. Memelihara harta kekayaan dan semua asetnya agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan asuransi
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana lazimnya dalam penutuoan asuransi.
11. Memberikan ijin kepada wakil(-wakil) Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan untuk
melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin, dan keuangan Emiten, inventaris, kontrak-kontrak, faktur-faktur, rekening-rekening dan dokumen-
dokumen lain yang berhubungan dengan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Memberitahukan secara tertulis setiap perubahan tentang anggaran dasar Emiten dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris kepada Wali
Amanat selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak perubahan tersebut berlaku.
13. Apabila obligasi telah terjual melalui Penawaran Umum, menyampaikan semua informasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
OJK.
14. Memelihara:
a. Likuiditas, yaitu rasio antar Aset Lancar dibanding Utang Lancar, sebesar minimal 1 : 1 (satu berbanding satu);
b. Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar maksimal 10:1 (sepuluh berbanding satu);
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftardi OJK yang diserahkan kepada Wali
Amanat, berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat 2 huruf i;
15. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan
dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama apabila Emiten melakukan pembelian kembali obligasi dengan tujuan untuk pelunasan obligasi dan copy
nya diserahkan kepada Wali Amanat.
16. Melakukan pemeringkatan atas obligasi sesuai dengan Peraturan OJK Nomor IX.C.11, yang wajib dipatuhi oleh Emiten sehubungan dengan
pemeringkatan, yaitu antara lain:
a. Pemeringkatan Tahunan
i. Emiten wajib menyampaikan pemeringkatan tahunan atas Obligasi kepada OJK dan Wali Amanat paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah
berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Emiten telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Obligasi yang
diterbitkan.
ii. Dalam hal peringkat Obligasi yang diperoleh berbeda dari peringkat sebelumnya, Emiten wajib mengumumkan kepada Masyarakat paling sedikit
dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website) Bursa Efek paling lama 10 (sepuluh) Hari
Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir, mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Peringkat tahunan yang diperoleh; dan
b) Penjelasan singkat mengenai penyebab peruhanan peringkat.
b. Pemeringkatan Karena Terdapat Fakta Material/Kejadian Penting
i. Dalam hal Pemeringkat menerbitkan peringkat baru maka Emiten wajib menyampaikan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan
kepada masyarakat paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website) Bursa
Efek paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat baru tersebut, mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Peringkat baru; dan
b) Penjelasan singkat mengenai faktor-faktor penyebab terbitnya peringkat baru.
ii. Masa berlaku peringkat baru adalah sampai dengan akhir periode peringkat tahunan.
c. Pemeringkat Obligasi Dalam Penawaran Umum Berkelanjutan
i. Emiten yang menerbitkan Obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana diatur pada Peraturan OJK Nomor IX.A.15 wajib
memperoleh peringkat yang mencakup keseluruhan nilai Penawaran Berkelanjutan yang direncanakan.
ii. Peringkat tahunan dan peringkat baru wajib mencakup keseluruhan nilai Penawaran Umum Berkelanjutan sepanjang:
a) Periode Penawaran Umum Berkelanjutan masih berlaku; dan
b) Emiten tidak dalam keadaan kondisi dilarang untuk melaksanakan penawaran Obligasi tahap berikutnya dalam periode Penawaran Umum
Berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.15 sebagaimana telah diubah dengan peraturan Otoritas Jasa
Keuangan nomor: 36/POJK.04/2014.
d. Pemeringkatan Ulang
i. Dalam hal Emiten menerima hasil pemeringkatan ulang dari Pemeringkat terkait dengan peringkat Obligasi selain karena hal-hal sebagaimana
dimaksud dalam butir (xiv) angka 1) butir i dan angka 2 butir i, maka Emiten wajib menyampaikan hasil pemeringkatan ulang dimaksud kepada
OJK dan Wali Amanat paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat dimaksud.
ii. Dalam hal peringkat yang diterima sebagaimana dimaksud dalam butir i berbeda dari peringkat sebelumnya, maka Emiten wajib mengumumkan
kepada Masyarakat paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional atau laman (website) Bursa
Efek paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat dimaksud.
Atau melakukan pemeringkatan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, apabila ada perubahan terhadap Peraturan OJK Nomor: IX.C.11.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 130
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan III Tahap I

Obligasi Berkelanjutan III Tahap I yang diterbitkan adalah sebesar Rp 2.500.000.000.000 (Dua Triliun Lima Ratus Milyar Rupiah),- dan dana hasil penawaran
umum Obligasi tersebut telah diterima pada tanggal 3 Oktober 2017. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan
atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih seri yang dikehendakinya , yaitu dengan
adanya 3 (tiga) seri Obligasi yang ditawarkan sebagai berikut:

1. Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A


Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A 1.000.000.000.000 -
Jumlah 1.000.000.000.000 -
Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan III tahap I Seri A adalah sebagai berikut:
Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A 6,55% 0,00%

2. Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri B


Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri B 500.000.000.000 -
Jumlah 500.000.000.000 -
Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan III tahap I Seri B adalah sebagai berikut:
Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri B 7,40% 0,00%

3. Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri C


Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri C 1.000.000.000.000 -
Jumlah 1.000.000.000.000 -
Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan III tahap I Seri C adalah sebagai berikut:
Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri C 7,70% 0,00%

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100 % (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap
Triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada Tanggal 3 Januari 2018.
Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (Bullet Payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Yaitu 13 Oktober 2018 untuk Seri A, 3 Oktober 2020 untuk Seri
B, dan 3 Oktober 2022 untuk Seri C.

Obligasi Berkelanjutan III Tahap II

Obligasi Berkelanjutan III Tahap II yang diterbitkan adalah sebesar Rp 3.500.000.000.000 (Tiga Triliun Lima Ratus Milyar Rupiah),- dan dana hasil penawaran
umum Obligasi tersebut telah diterima pada tanggal 16 Maret 2018. Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan,
dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) atau
kelipatannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk
mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000 (lima juta
Rupiah) dan/atau kelipatannya. Tingkat bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat,
di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018
ada 3 (tiga) seri Obligasi yang ditawarkan sebagai berikut:

1. Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A


Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A 450.000.000.000 -
Jumlah 450.000.000.000 -

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 131
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan III Tahap II

Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan III tahap II Seri A adalah sebagai berikut :
Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A 5,80% 0,00%

2. Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri B


Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri B 1.050.000.000.000 -
Jumlah 1.050.000.000.000 -

Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan III tahap II Seri B adalah sebagai berikut :
Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri B 6,90% 0,00%

3. Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri C


Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri C 2.000.000.000.000 -
Jumlah 2.000.000.000.000 -

Tingkat suku bunga rata-rata obligasi berkelanjutan III tahap II Seri C adalah sebagai berikut :
Jenis Obligasi 30 Juni 2018 31 Desember 2017
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri C 7,10% 0,00%

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100 % (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap
Triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada Tanggal 16 Juni 2018. Pembayaran
Obligasi dilakukan secara penuh (Bullet Payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu 26 Maret 2018 untuk Seri A, 26 Maret 2021 untuk Seri B, dan 26
Maret 2023 untuk Seri C.

Sebelum Jumlah Terhutang dilunasi, Emiten berjanji dan mengikat diri bahwa :
1. Tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat (ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat) dan jika jawaban Wali Amanat atas
permohonan ijin tersebut tidak diperoleh dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah permohonan ijin tersebut dan dokumen pendukungnya diterima
oleh Wali Amanat, maka ijin tersebut dianggap telah diberikan, Emiten tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menerbitkan obligasi yang mempunyai tingkatan (rank) lebih tinggi dari Obligasi ini.
b. Merubah kegiatan usaha, kecuali perubahan kegiatan usaha yang dikehendaki oleh Pemerintah Republik Indonesia atau ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Emiten berkewajiban untuk:
a. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini.
b. Menyetorkan jumlah uang untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedia (in
good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi,
harus telah efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
c. Bila Emiten lalai menyetorkan dana tersebut di atas, maka atas kelalaian tersebut Emiten wajib membayar Denda atas jumlah dana yang wajib
dibayar.
Denda dibayar oleh Emiten yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan
besarnya Obligasi yang dimilikinya.
d. Menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan secara efisien dan tidak bertentangan dengan praktek-praktek yang sesuai dengan
kegiatan usahanya.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 132
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

2. Emiten berkewajiban untuk (lanjutan) :


e. Memelihara system akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan memelihara buku-buku dan
catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Emiten dan hasil operasinya sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan.
f. Segera memberikan kepada Wali Amanat, data, dokumen dan/atau keterangan-keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat berkaitan
dengan operasi, keadaan keuangan dan asset Emiten dan lain-lain.
g. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan-keterangan tentang setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh
penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Emiten.
h. Membayar semua kewajiban pajak Emiten sebagaimana mestinya.
i. Menyerahkan kepada Wali Amanat:
I. Laporan keuangan tahunan Emiten yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya 90 (Sembilan puluh) Hari
Kalender setelah berakhirnya tiap tahun buku, atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK;
II. Laporan-laporan keuangan intern Emiten, yang disahkan oleh Direksi Emiten, dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah berakhirnya
tiap masa triwulanan dari tiap tahun buku atau paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah disampaikannya laporan tersebut kepada OJK;
III. Laporan-laporan yang diperlukan OJK dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwajib dan persetujuan-persetujuan
berdasarkan anggaran dasar Emiten, untuk pengeluaran penawaran dan penerbitan Obligasi untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap
perjanjian yang bertalian dengan itu, dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Wali Amanat.
IV. Salinan resmi dari akta perjanjian perwaliamanatan dan akta-akta lain yang dibuat sehubungan dengan emisi obligasi ini.
j. Memelihara harta kekayaan dan semua asetnya agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan asuransi
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana lazimnya dalam penutupan asuransi.
k. Memberi ijin kepada wakil (-wakil) Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik emiten dan untuk
melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan keuangan emiten, inventaris, kontrak-kontrak, faktur-faktur, rekening-rekening dan dokumen-
dokumen lain yang berhubungan dengan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l. Memberitahukan secara tertulis setiap perubahan tentang anggaran dasar emiten dan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris kepada wali
amanat selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak perubahan tersebut berlaku.
m. Apabila Obligasi telah terjual melalui penawaran umum, menyampaikan semua informasi secara berkala sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh OJK.
n. Memelihara:
- Likuiditas, yaitu ratio antara asset lancer disbanding dengan utang lancer, sebesar minimal 1:1 (satu berbanding satu);
- Ratio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 10:1 (sepuluh berbanding satu);
Berdasarkan laporan keuangan tahunan emiten yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di OJK, yang diserahkan kepada wali
amanat berdasarkan ketentuan pasal 6 ayat 2 huruf i.
o. Menerbitkan dan menyerahkan sertifikat jumbo obligasi kepada KSEI untuk kepentingan pemegang obligasi serta menyerahkan sertifikat jumbo
obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengna seritifikat jumbo obligasi yang lama apabila emiten melakukan pembelian kembali obligasi
dengan tujuan untuk pelunasan dan copynya diserahkan kepada wali amanat;
p. Melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan peraturan OJK nomor: IX.C.11, yang wajib dipatuhi oleh emiten sehubungan dengan
pemeringkatan, yaitu antara lain:
1) Pemeringkatan Tahunan
i. Emiten wajib menyampaikan pemeringkatan tahunan atas obligasi kepada otoritas jasa keuangan dan wali amanat paling lambat 10 (sepuluh)
hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan emiten telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait
dengan obligasi yang diterbitkan.
ii. Dalam hal peringkat obligasi yang diperoleh berbeda dari peringkat sebelumnya, emiten wajib mengumumkan kepada masyarakat paling
sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang bereperdaran nasional atau laman (website ) bursa efek paling lama 10
(sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir, mencakup hal-hal sebagai berikut :
a) Peringkat tahunan yang diperoleh; dan
b) Penjelasan singkat mengenai penyebab perubahan peringkat.
2) Pemeringkatan karena terdapat fakta material/kejadian penting
i. Dalam hal pemeringkat menerbitkan peringkat baru maka emiten wajib menyampaikan kepada OJK dan wali amanat serta mengumumkan
kepada masyarakat paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atau laman (website
bursa efek paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat baru tersebut, mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Peringkat baru; dan
b) Penjelasan singkat mengenai faktor-faktor penyebab terbitnya peringkat baru.
ii. Masa berlaku peringkat baru adalah sampai dengan akhir periode peringkat tahunan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 133
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. OBLIGASI (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan III Tahap I (lanjutan)


3) Pemeringkatan Obligasi Dalam Penawaran Umum Berkelanjutan.
i. Emiten yang menerbitkan Obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana diatur pada Peraturan OJK nomor:
36/POJK.04/2014 wajib memperoleh peringkat yang mencakup keseluruhan nilai Penawaran Umum Berkelanjutan yang direncanakan.
ii. Peringkat tahunan dan peringkat baru wajib mencakup keseluruhan nilai Penawaran Umum Berkelanjutan sepanjang:
a) Periode Penawaran Umum Berkelanjutan masih berlaku;
b) emiten tidak dalam keadaan kondisi dilarang untuk melaksanakan penawaran Obligasi tahap berikutnya dalam periode Penawaran Umum
Berkelanjutan sebagaimana diatur dalam peraturan OJK nomor: 36/POJK.04/2014.
4) Pemeringkatan Ulang
i Dalam hal Emiten menerima hasil pemeringkatan ulang dari Pemeringkat terkait dengan peringkat Obligasi selain karena hal-hal
sebagaimana dimaksud dalam butir p angka 1) Butir I dan angka 2) butir I, maka emiten wajib Menyampaikan hasil pemeringkatan ulang
dimaksud kepada OJK dan Wali Amanat paling lama akhir hari kerja ke -2 (dua) setelah diterimanya peringkat dimaksud.
ii. Dalam hal peringkat yang diterima sebagaimana dimaksud dalam butir I berbeda dari peringkat sebelumnya, maka emiten wajib
mengumumkan kepada masyarakat paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atau
laman (website ) bursa efek paling lama akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah diterimanya peringkat dimaksud.
Atau melakukan pemeringkatan sesuai dengan peraturan OJK, apabila ada perubahan terhadap Peraturan OJK Nomor: IX.C.11.

Rincian obligasi berdasarkan jumlah bagian yang jatuh tempo yang dibagi berdasarkan tanggal jatuh tempo dan umur jatuh tempo:

Jenis Obligasi Nilai Nominal Tanggal Jatuh Tempo Umur Jatuh Tempo

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I seri C 500.000.000.000 11 Oktober 2021 3 tahun 4 bulan


Obligasi Berkelanjutan I Tahap II seri D 500.000.000.000 14 Pebruari 2019 8 bulan
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I seri C 177.000.000.000 9 Juli 2018 1 bulan
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I seri D 601.000.000.000 9 Juli 2020 2 tahun 1 bulan
Obligasi Berkelanjutan II Tahap II seri C 398.000.000.000 11 Juli 2019 1 tahun
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III seri C 1.200.000.000.000 7 Mei 2020 1 tahun 11 bulan
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A 1.000.000.000.000 13 Oktober 2018 3 bulan
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri B 500.000.000.000 3 Oktober 2020 2 tahun 4 bulan
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri C 1.000.000.000.000 3 Oktober 2022 4 tahun 4 bulan
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A 450.000.000.000 26 Maret 2019 9 bulan
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri B 1.050.000.000.000 16 Maret 2021 2 tahun 9 bulan
Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri C 2.000.000.000.000 16 Maret 2023 4 tahun 9 bulan
Obligasi X seri B 63.500.000.000 11 Juli 2018 1 bulan
Obligasi XIII seri C 400.000.000.000 1 Juli 2019 1 tahun

Jumlah 9.839.500.000.000

24. MTN

30 Juni 2018 31 Desember 2017

MTN 500.000.000.000 -

500.000.000.000 -

MTN yang diterbitkan adalah MTN syariah Mudharabah Pegadaian I Tahun 2018 yang diterbitkan dalam 2 seri yaitu Seri A dan Seri B dengan jangka waktu 3
tahun

Rincian MTN berdasarkan jumlah bagian yang jatuh tempo yang dibagi berdasarkan tanggal jatuh tempo dan umur jatuh tempo:

Jenis MTN Nilai Nominal Tanggal Jatuh Tempo Umur Jatuh Tempo

MTN Syariah Mudharabah Seri A 450.000.000.000 6 Maret 2021 2 tahun 8 bulan


MTN Syariah Mudharabah Seri B 50.000.000.000 13 Maret 2021 2 tahun 8 bulan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 134
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

25. PINJAMAN PEMERINTAH

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Surat Utang Pemerintah 246.000.000.000 328.000.000.000


Pusat Investasi Pemerintah 101.693.569.627 14.607.140.224

Jumlah 347.693.569.627 342.607.140.224


Dikurangi
Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (105.915.575.912) (168.817.719.731)
Bagian Pinjaman Pemerintah jangka panjang 241.777.993.715 173.789.420.493

Pinjaman Dari Pemerintah terdiri dari :

1. Surat Utang Pemerintah (SUP)

Pinjaman Pemerintah Pusat merupakan Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp410.000.000.000 untuk Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)
sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No. S-121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004 dan Perjanjian Pinjaman No. KP-019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004,
dan diubah terakhir dengan Persetujuan Perubahan No. AMA-33/KP-019/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal
10 Desember 2019 dengan tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan
sekali.
Pembatasan-pembatasan yang diwajibkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima dari Pemerintah (SUP 005) sesuai Surat Menteri Keuangan RI No. S-
121/MK.06/2004 tanggal 21 April 2004 adalah:
1. Tujuan penyaluran pinjaman untuk pendanaan kredit usaha mikro dan kecil untuk usaha produktif.
2. Persyaratan tingkat bunga dan jangka waktu pinjaman kepada emiten:
a. Tingkat bunga sebesar tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 bulan yang ditetapkan setiap 3 bulan sekali pada tanggal 10
Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember atas dasar lelang SBI terakhir sebelum tanggal penetapan tersebut.
b. Bunga dihitung sejak penarikan pinjaman dan dibayarkan setiap 3 bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember
setiap tahun.
3. Tingkat bunga KUMK dari PT Pegadaian (Persero) kepada usaha mikro dan usaha kecil setinggi-tingginya sebesar tingkat bunga pinjaman tersebut (SBI
3 bulan) ditambah 12%.
4. Risiko tunggakan penerusan pinjaman pendanaan KUMK dari BUMN pengelola kepada Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP) dan risiko tunggakan
penyaluran KUMK dari LKP kepada usaha mikro dan usaha kecil sepenuhnya ditanggung oleh masing-masing BUMN pengelola dan LKP.
5. Persyaratan lainnya, termasuk persyaratan denda, mengikuti ketentuan dalam keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari
2003 yang telah diubah dan disempurnakan dengan keputusan Menteri Keuangan No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004 serta ketentuan dalam
perjanjian pinjaman pendanaan KUMK.
Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan telah memenuhi pembatasan–pembatasan yang diwajibkan di atas.
Rata-rata tingkat bunga selama periode 2018 dan 2017 adalah sebesar 5,75%. Bunga dibayar pada tanggal 6 Maret, 9 Juni, 9 September dan, 9 Desember
setiap tahunnya.

2. Pinjaman Kepada Pusat Investasi Pemerintah

Berdasarkan Nota Kesepahaman antara Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dengan PT PEGADAIAN (Persero), Nomor PRJ-2/IP/2017 dan Nomor:
339/00013.03/2017, tanggal 05 Mei 2017, tentang Pelaksanaan Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi).

Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 22/PMK.05/2017 tanggal 23 Februari 2017 tentang Pembiayaan Ultra Mikro (PMK), maka PIP
selaku Badan Layanan Umum (BLU) wajib untuk melaksanakan Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), yang bertujuan untuk:
1. Menyediakan fasilitas pembiayaan yang mudah dan murah bagi Usaha Mikro.
2. Menambah jumlah wirausaha yang terfasilitasi oleh Pemerintah termasuk wirausaha baru.
3. Meningkatkan nilai keekonomian nasabah.

Berdasarkan hal ini maka PIP dan Pegadaian sepakat untuk melakukan kerjasama dalam rangka penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro sesuai kriteria
penyaluran yang telah ditetapkan dalam PMK Nomor 22/PMK.05/2017.

Persyaratan pinjaman UMi antara lain:


a. Pembiayaan dari PIP ditujukan khusus untuk produk kreasi yang dimiliki oleh PT Pegadaian (Persero),
b. Apabila ada perubahan atau penambahan atas produk PT Pegadaian (Persero) sebagaimana dimaksud poin 16 huruf (a), PT Pegadaian (Persero) wajib
memberitahukan kepada PIP.
c. Semua data debitur harus sudah masuk dalam system SIKP sebelum pelaksanaan pencairan pinjaman dilaksanakan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 135
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

25. PINJAMAN PEMERINTAH (lanjutan)

2. Pinjaman Kepada Pusat Investasi Pemerintah (lanjutan)

d. PT Pegadaian (Persero) wajib menyerahkan surat kesanggupan untuk menyalurkan pembiayaan UMI kepada sejumlah nasabah dan sesuai dengan
target dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggal pencairan, apabila melebihi jangka waktu tersebut, maka:
- PT Pegadaian (Persero) wajib mengembalikan Pinjaman/Pembiayaan yang tidak terpakai kepada PIP, atau
- PIP dapat menarik Pinjaman/Pembiayaan tersebut.
Proses penarikan pinjaman segera dilakukan 3 (tiga) hari setelah surat pemberitahuan kepada PT Pegadaian (Persero) diterima.
e. Menyerahkan daftar piutang PT Pegadaian (Persero) yang menjadi jaminan fidusia berdasarkan laporan keuangan PT Pegadaian (Persero) setiap 6
(enam) bulanan dengan nilai minimal 100% (seratus persen) dari outstanding pinjaman. Apabila dalam jangka waktu pinjaman terdapat penurunan
kualitas piutang yang dijaminkan, maka PT Pegadaian (Persero) wajib mengajukan piutang baru yang sehat kepada PIP.
f. Menyerahkan sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Unaudited setiap enam bulan/per semester (Juni dan Desember) selambat-lambatnya akhir bulan berikutnya.
2. Laporan Keuangan tahunan Audited yang dilakukan oleh Akuntan Publik, selambat-lambatnya akhir Mei tahun berikutnya.
g. PIP berhak mengunjungi nasabah yang memperoleh pinjaman.
h. Memberitahukan secara tertulis kepada PIP, apabila melakukan hal-hal berikut ini:
1. Merubah susunan pengurus (Direksi dan Dewan Pengawas).
2. Menerima pinjaman baru atau tambahan pinjaman dari lembaga keuangan lain khusus untuk produk PT Pegadaian (Persero) yang menyalurkan
pembiayaan Umi, baik dengan atau tanpa jaminan.
3. Melakukan perubahan anggaran dasar.
i. PIP dapat menghentikan proses kerjasama pembiayaan, apabila kegiatan pembiayaan Umi yang dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) menyimpang
dari PMK 22 tahun 2017 atau tidak sesuai target.
j. Kebijakan penerbitan Obligasi oleh PT Pegadaian (Persero) beberapa tahun ke depan tidak boleh mengurangi/merubah kewajiban PT Pegadaian
(Persero) terhadap PIP.

Monitoring dan Pembinaan :


Dalam rangka monitoring dan pembinaan, PT Pegadaian (Persero) wajib:
a. Menyampaikan laporan realisasi penyaluran pinjaman kepada PIP selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh lima) hari kalender sejak pencarian pinjaman.
b. Menyampaikan laporan perkembangan pinjaman setiap 3 (tiga) bulanan (Maret, Juni, September dan Desember), selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja.
c. Apabila PT Pegadaian (Persero) tidak melakukan laporan sebagaimana tersebut pada point 17 huruf (a) dan (b) akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1. Dipertimbangkan tidak memperoleh penambahan fasilitas pembiayaan dari PIP;
2. Dicatatkan dalam daftar hitam (blacklist) mitra PIP yang mengakibatkan terbatasnya akses pembiayaan PT Pegadaian (Persero) ke pihak ketiga
lainnya.
d. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PIP dalam rangka monitoring dan evaluasi.

pengikatan : Notariil.

Lain-lain:
a. jika PT Pegadaian (Persero) mengalami kondisi berupa perubahan kepemilikan secara signifikan lebih dari (>51%), maka harus dilakukan pelunasan
seketika kecuali ditetapkan lain dalam peraturan pemerintah yang diterbitkan kemudian.
b. jika ditemukan debitur yang terbiayai UMI namun telah mendapat fasilitas KUR maka PT Pegadaian (Persero) wajib mengganti dengan debitur baru dalam
tempo waktu sesuai kesepakatan pada akad.
c. PIP berhak mengalihkan piutang atas nama PT Pegadaian (Persero) berdasarkan perjanjian ini berikut jaminannya kepada pihak ketiga atau disekuritisasi
di pasar modal termasuk dalam bentuk efek beragunan Aset (EBA). Untuk keperluan tersebut, PT Pegadaian (Persero) memberi kuasa kepada PIP yang
tidak bisa dicabut kembali karena sebab apapun juga.
d. Rencana plafon pinjaman yang diajukan PT Pegadaian (Persero) sebagaimana Surat Permohonan No. 027-B/00014.01/2017 tanggal 13 Juni 2017
perihal Pengajuan Plafond Pembiayaan sebagai lembaga penyalur pembiayaan ultra mikro (UMI) sebesar Rp. 465.000.000.000,- (empat ratus enam
puluh lima milyar), akan dilaksanakan secara bertahap sesuai pengajuan PT Pegadaian (Persero) dengan mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku di
PIP.
Sampai saat ini terdapat 2 Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan dari PIP antara lain:
1. Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan dari PIP Nomor S-135/IP/2017 Tanggal 02 Agustus 2017, telah disetujui Pembiayaan Kredit Ultra Mikro dengan
keterangan sebagai berikut :
1. Plafon sebesar Rp. 15.000.000.000,- (Lima belas milyar rupiah);
2. Jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan atau 3 tahun tanpa waktu tenggang terhitung sejak pencairan dana efektif di rekening LKBB;
3. Suku Bunga 4% efektif per tahun;
4. Setting pinjaman adalah angsuran bulanan dari Pokok + Bunga.

PT Pegadaian (Persero) telah melakukan pencairan atas plafon sebesar 15 Milyar dengan 2 kali pencairan yaitu:
1. tanggal 20 November 2017 Rp 7.500.000.000
2. tanggal 30 November 2017 Rp 7.500.000.000
Total Rp 15.000.000.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 136
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

25. PINJAMAN PEMERINTAH (lanjutan)

2. Pinjaman Kepada Pusat Investasi Pemerintah (lanjutan)

2. Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan dari PIP, Nomor S-383/IP/2017, Tanggal 29 Desember 2017, telah disetujui Pembiayaan Kredit Ultra Mikro
dengan keterangan sebagai berikut:
1. Plafon sebesar Rp. 200.000.000.000,- (Dua ratus milyar rupiah);
2. Jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan atau 3 tahun tanpa waktu tenggang terhitung sejak pencairan dana efektif di rekening LKBB;
3. Suku Bunga 4% efektif per tahun;
4. Setting pinjaman adalah angsuran bulanan dari Pokok + Bunga.

PT Pegadaian (Persero) telah melakukan pencairan atas plafon sebesar 200 Milyar pada tanggal 22 Februari 2018 sebesar Rp. 100.000.000.000,-

26. LIABILITAS IMBALAN KERJA

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Liabilitas Program Pensiun 406.452.770.783 389.799.390.810


Liabilitas Program Pesangon 363.159.306.176 358.173.005.771
Liabilitas Program Cuti Besar 128.373.610.705 124.279.439.293
Liabilitas Selisih DPLK dan Uang Pisah dengan UU 13/2003 111.997.271.937 97.526.290.065
Liabilitas Program Santunan dan Penghargaan Pensiun 87.553.969.665 80.571.525.930
Liabilitas Program Masa Persiapan Pensiun 15.808.046.258 14.724.948.558

Jumlah 1.113.344.975.524 1.065.074.600.427

Liabilitas Program Pensiun

Manfaat Pensiun diberikan kepada karyawan yang telah memasuki usia pensiun atau berhenti bekerja oleh sebab lainnya yang diatur dalam peraturan dana
pensiun. Besarnya manfaat pensiun yang diberikan ditentukan oleh masa kerja karyawan dan besarnya Penghasilan Dasar Pensiun terakhir (gaji pokok ditambah
tunjangan keluarga).

Sesuai dengan Surat Edaran Direksi No. 11/SDM.300323/2011 tanggal 17 Februari 2011 tentang perubahan Iuran JPK untuk masa pensiun, Iuran dana pensiun
dan iuran Taspen serta tata cara pembayarannya yaitu Perusahaan menyelenggarakan program pensiun yang pengelolaan dananya dilaksanakan oleh Dana
Pensiun Pegadaian. Pendanaan atas program ini diperoleh dari potongan gaji pokok pegawai sebesar 4,75% per bulan dan kontribusi dari perusahaan sebagai
pemberi kerja sebesar 10,85% dari gaji pokok + tunjangan istri + tunjangan anak pegawai.

Sebelumnya perusahaan menyelenggarakan program pensiun yang pengelolaan dananya dilaksanakan oleh Dana Pensiun Pegadaian. Pendanaan atas
program ini diperoleh dari potongan gaji pokok pegawai sebesar 4,75% per bulan dan kontribusi dari Perusahaan sebagai pemberi kerja sebesar 10,85% dari gaji
pokok pegawai.

Pengelolaan dana program pensiun dilakukan oleh Dana Pensiun PT Pegadaian (Persero). Adapun peraturan dana pensiunnya yang terakhir kali ditetapkan oleh
Surat Keputusan Direksi No. KP.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan No. Kep-336/KM.17/1999 tanggal 8 September
1999.

Untuk karyawan yang terhitung mulai bekerja sejak tahun 2007 ke atas, maka pengelolaan dana pensiun dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
PT BNI (Persero) Tbk.

Liabilitas Program Pesangon

Perusahaan juga memberikan imbalan berupa lumpsum yang diberikan kepada pegawai tetap yang memasuki masa pensiun. Jumlah lumpsum yang diberikan
ditentukan berdasarkan gaji terakhir dikalikan dengan angka indeks tertentu yang besarnya ditentukan oleh golongan gaji pegawai yang bersangkutan.
Penyelenggaraan program imbalan ini didanai secara internal Perusahaan. Penyelenggaraan Program Pesangon (UP4) didasarkan pada peraturan Direksi No.
1817/Kp300323/2000, Peraturan Direksi No. 15A/SDM.30023/2009 tanggal 5 Januari 2009 tentang Uang Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja (UKPHK).
Manfaat pesangon berupa pembayaran jumlah lumpsum diberikan kepada karyawan yang memasuki usia pensiun atau berhenti bekerja oleh sebab lain yang
diatur dalam Peraturan direksi tersebut. Adapun Jumlah lumpsum yang diberikan ditentukan berdasarkan besar gaji terakhir dikalikan dengan angka indeks
tertentu yang besarnya ditentukan oleh golongan gaji pegawai yang bersangkutan. Penyelenggaraan program imbalan ini didanai secara internal Perusahaan.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 137
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

26. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

Liabilitas Program Cuti Besar

Program cuti besar diberikan selama 2 (dua) bulan bagi pegawai yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun terus menerus dan berlaku kelipatannya dengan
tetap membayarkan penghasilan penuh kecuali tunjangan tetap. Ketentuan hak dan besarnya uang cuti besar diatur dalam Surat Keputusan Direksi Perum
Pegadaian No. 12/SDM.300323/2009 tanggal 2 Januari 2009 dan pada tahun 2010 diubah melalui Surat Keputusan Direksi No. 3871/SDM.300323/2010 tanggal
9 Juni 2010 tentang cuti Pegawai, dan melalui Surat Edaran Direksi No. 87/SDM.300323/2010 tanggal 25 Oktober 2010 tentang Amandemen /Perubahan
terhadap Peraturan Cuti Pegawai. Dan berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 51/SDM300323/2011 tanggal 23 Juni 2011 dilakukan penyesuaian perhitungan
atas tunjangan Cuti Besar bagi pegawai.

Liabilitas Selisih DPLK dan Uang Pisah dengan UU 13/2003

Perusahaan memiliki program iuran pasti untuk karyawan yang terhitung mulai bekerja sejak tahun 2007 ke atas, maka pengelolaan dana pensiun dialihkan ke
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT BNI (Persero) Tbk. Pendanaan atas program ini diperoleh dari kontribusi dari Perusahaan sebagai pemberi kerja
sebesar 10,85% dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) pegawai. Di tahun 2014, aktuaria melakukan perhitungan selisih pendanaan melalui iuran pasti DPLK
dan uang pisah yang berdasarkan Perjanjian Kerjasama No 104 tahun 2013 dan No. 40/DPP-SP/XI/2013 dengan perhitungan imbalan kerja bila menggunakan
perhitungan UU No 13/ 2003.

Liabilias Program Santunan dan Penghargaan Pensiun

Perusahaan memiliki program pendanaan untuk santunan meninggal dunia dan penghargaan pensiun bagi karyawan berdasarkan Peraturan Direksi No. 28
tahun 2013 tentang Santunan Meninggal Dunia dan Peraturan Direksi No. 443/KHI.300323/2011 tentang Pemberian Penghargaan/Cinderamata Pegawai diatur
dalam Perjanjian Kerjasama No. 104 tahun 2013 dan No. 40/DPP-SP/XI/2013.

Liabilitas Program Masa Persiapan Pensiun

Perusahaan memiliki program pendanaan untuk masa persiapan pensiun bagi karyawan berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 104 Tahun 2013 dan No.
40/DPP-SP/XI/2013.
Perhitungan beban dan liabilitas aktuaria merupakan pembebanan akrual dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama yang tertuang dalam
laporannya masing-masing yaitu No.123-A/PSAK/DAT/I/2018, No.123-B/PSAK/DAT/I/2018, No.123-C/PSAK/DAT/I/2018, No.123-D/PSAK/DAT/I/2018, No.123-
E/PSAK/DAT/I/2018, dan No.123-F/PSAK/DAT/I/2018, keenamnya tertanggal 5 Januari 2018.

27. EKUITAS

a. Modal Saham
30 Juni 2018 31 Desember 2017

Modal Saham 6.250.000.000.000 6.250.000.000.000

Jumlah 6.250.000.000.000 6.250.000.000.000

Berdasarkan penetapan Menteri BUMN dengan surat No.S-161/MBU/2012 tanggal 28 Maret 2012 yang disahkan berdasarkan PP 51/2011 telah ditetapkan
modal dasar untuk Perusahaan sebesar Rp251.252.000.000 yang berasal dari Negara Republik Indonesia. Modal saham dasar tersebut terdiri dari modal
saham sebanyak 251.252 saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1.000.000.

Berdasarkan penetapan Menteri BUMN dengan surat No.S-314/MBU/05/2016 tanggal 23 Mei 2016, modal saham dasar perseroan ditetapkan sebesar
Rp25.000.000.000.000 terdiri dari 25.000.000 saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1.000.000. Dari modal tersebut ditempatkan dan
diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebesar Rp6.250.000.000.000 yang terdiri dari 6.250.000 saham yang masing-masing saham memiliki nilai
nominal Rp1.000.000.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 138
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

27. EKUITAS (lanjutan)

Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode adalah sebagai berikut:
30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo Awal Tahun 6.250.000 6.250.000


Penambahan tahun berjalan - -

Saldo akhir 6.250.000 6.250.000

b. Saldo Laba
30 Juni 2018 31 Desember 2017

Ditentukan Penggunaannya 5.010.489.291.451 3.502.438.307.925


Belum Ditentukan Penggunaannya 1.594.635.758.845 2.734.063.865.759

Jumlah 6.605.125.050.296 6.236.502.173.684

c. Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya

Merupakan Saldo Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan rincian sebagai berikut:

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo Awal Tahun 3.502.438.307.925 1.952.320.487.413


Penambahan
Cadangan Umum 1.508.050.983.526 1.550.117.820.512
Cadangan Tujuan - -
5.010.489.291.451 3.502.438.307.925
Pengurangan
Kapitalisasi Cadangan Umum ke Modal Saham - -

Jumlah 5.010.489.291.451 3.502.438.307.925

d. Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya

Merupakan Saldo Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaannya berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan rincian sebagai berikut:

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo Awal Tahun 2.734.063.865.759 2.385.602.247.626


Pembagian Laba Bersih:
Dividen (1.005.367.000.000) (660.000.000.000)
Cadangan Umum (1.508.050.983.526) (1.550.117.820.512)

Sub Jumlah (2.513.417.983.526) (2.210.117.820.512)

Penyusutan Nilai Revaluasi dan Nilai Perolehan - 45.161.455.118


Laba Tahun Berjalan 1.373.989.876.611 2.513.417.983.526

Jumlah 1.594.635.758.844 2.734.063.865.759

28. SURPLUS REVALUASI

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo Awal 6.115.829.152.077 6.160.990.607.195


Surplus Revaluasi Tahun Berjalan - -
Pemulihan Surplus Revaluasi Aset Tetap Atas Penyusutan Nilai Revaluasi
dan Nilai Perolehan - -
Pembayaran Pajak final - (45.161.455.118)
Dampak Pajak Tangguhan - -

Jumlah 6.115.829.152.077 6.115.829.152.077

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 139
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

29. LABA (RUGI) AKTUARIAL IMBALAN KERJA

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo Awal (393.894.115.955) (273.733.349.656)


Rugi Aktuarial Tahun Berjalan - (160.214.355.065)
Dampak Pajak Tangguhan Tahun Berjalan - 40.053.588.766

Jumlah (393.894.115.955) (393.894.115.955)

30. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Yayasan Kesejahteraan Pegadaian Permata 1.934.635.312 1.822.833.505

Jumlah 1.934.635.312 1.822.833.505

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Saldo awal 1.822.833.505 1.732.804.930


Penambahan modal - -
Pembagian dividen - (30.354.370)
Bagian laba (rugi) tahun berjalan 111.801.808 120.382.945

Saldo akhir 1.934.635.312 1.822.833.505

31. PENDAPATAN SEWA MODAL

30 Juni 2018 30 Juni 2017


Usaha Gadai
Sewa Modal Golongan A 44.667.674.996 50.707.505.428
Sewa Modal Golongan B 1.909.630.543.076 1.903.220.048.248
Sewa Modal Golongan C 1.238.126.731.280 1.184.730.944.000
Sewa Modal Golongan D 586.547.743.324 557.758.186.232
Sewa Modal Gadai Fleksi 6.890.058.099 4.757.234.672
Potongan Sewa Modal Gadai (190.358.903) (12.459.837.825)
Penyelesaian BJDPL 96.877.525.236 71.161.792.787
Sub Jumlah 3.882.549.917.108 3.759.875.873.542

Sewa Modal Krasida 102.582.619.294 90.858.672.062


Potongan Sewa Modal Krasida (165.114.257) -
102.417.505.037 90.858.672.062

Usaha Syariah
Ujrah Golongan A 5.103.522.865 4.397.036.538
Ujrah Golongan B 269.536.298.184 230.343.440.739
Ujrah Golongan C 191.106.693.085 166.978.489.670
Ujrah Golongan D 91.790.157.618 85.546.678.765
Ujrah Golongan Rahn Fleksi 1.189.382.310 30.476.196
Potongan Ujrah Rahn (41.883.672) (1.760.413.515)
Pemeliharaan MDPL 6.869.541.800 7.233.827.300
Sub Jumlah 565.553.712.190 492.769.535.693

Ujrah Rahn Tanah 4.372.650 -


Ujrah Arrum 65.557.494.055 42.561.342.350
Ujrah Amanah 62.684.579.684 10.756.326.870
Sub Jumlah 128.246.446.389 53.317.669.220

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 140
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. PENDAPATAN SEWA MODAL ( lanjutan)

30 Juni 2018 30 Juni 2017


Usaha Mikro
Sewa Modal Kreasi 228.289.464.217 162.041.320.459
Sewa Modal Kresna 55.499.070.292 53.530.454.927
Sewa Modal Krista 13.081.700 11.206.909
Sub Jumlah 283.801.616.209 215.582.982.295

Usaha Emas
Marjin Mulia 34.620.164.169 36.170.473.742

Jumlah 4.997.189.361.102 4.648.575.206.554

32. PENDAPATAN ADMINISTRASI

30 Juni 2018 30 Juni 2017


Usaha Gadai
Admin Golongan A 5.202.798.000 5.624.586.000
Admin Golongan B 273.537.106.500 201.814.782.000
Admin Golongan C 112.978.779.900 85.310.020.000
Admin Golongan D 32.050.735.000 24.341.700.000
Admin Golongan Khusus - -
Admin Gadai Fleksi 2.643.868.350 1.785.285.900
Sub Jumlah 426.413.287.750 318.876.373.900

Admin Krasida 5.355.870.000 4.178.280.000

Usaha Syariah
Mu'nah akad Golongan A 150.137.000 543.378.000
Mu'nah akad Golongan B 6.406.040.000 25.704.859.000
Mu'nah akad Golongan C 2.841.875.000 12.766.300.000
Mu'nah akad Golongan D 825.250.000 3.989.600.000
Sub Jumlah 10.223.302.000 43.004.137.000

Admin ujrah Rahn Tanah 630.000 -


Admin ujrah Arrum 2.500.870.000 1.833.310.000
Admin ujrah Amanah 371.840.000 137.890.000
Sub Jumlah 2.873.340.000 1.971.200.000

Usaha Mikro
Admin Kreasi 12.233.577.000 10.990.883.000
Admin Kresna 45.525.000 100.725.000
Admin Usaha Lain 9.498.534 6.140.000
Sub Jumlah 12.288.600.534 11.097.748.000

Usaha Emas
Admin Mulia 2.414.484.133 2.221.200.016

Jumlah 459.568.884.417 381.348.938.916

Merupakan pendapatan administrasi atas barang jaminan milik nasabah yang ditentukan berdasarkan golongan kredit sedangkan pendapatan administrasi
fidusia dan usaha lain merupakan pendapatan administrasi atas Kreasi, Kresna dan usaha lainnya.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 141
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

33. PENDAPATAN USAHA LAINNYA

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Galeri 24 22.845.257.281 9.952.419.201


Pendapatan Denda Angsuran/Keterlambatan Kredit 16.132.802.756 12.104.050.444
Penjualan Tabungan Emas 13.935.496.068 10.051.406.483
Pendapatan Tabungan Emas 18.147.939.165 3.725.804.652
Pendapatan Sewa Properti Investasi 4.286.757.537 5.602.838.232
Jasa Payment 7.168.958.923 4.795.458.109
Pendapatan Sewa 5.852.601.722 7.329.950.375
Jasa Pengiriman Uang 2.880.432.490 2.236.950.063
Subrogasi dan Recovery 2.399.325.700 1.373.980.622
Pendapatan SDB 374.917.141 250.487.718
Jasa Taksiran dan Titipan 162.002.819 143.917.457
Pendapatan Gemologi 123.885.889 58.047.300
Jasa Lainnya 19.069.282.990 8.900.169.249

Jumlah 113.379.660.481 66.525.479.906

34. BEBAN BUNGA DAN PROVISI

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Bunga Obligasi 391.734.250.000 317.207.806.944


Bunga Bank Mandiri 190.665.319.235 277.929.258.443
Bunga Bank Negara Indonesia 107.013.932.897 241.842.526.912
Bunga Bank Rakyat Indonesia 94.950.373.232 159.504.766.935
Bunga Bank Central Asia 137.981.631.009 114.324.922.350
Bagi Hasil Bank DKI Syariah 28.642.638.887 55.682.361.117
Bagi Hasil Permata Syariah 19.852.962.704 20.882.792.029
Provisi, admin dan pengelolaan pinjaman 44.232.448.648 34.473.370.297
Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri 21.702.138.649 16.350.287.524
Bunga Bank BJB 19.044.194.444 10.768.616.382
Bagi Hasil Bank Rakyat Indonesia Syariah 15.384.494.444 12.424.894.445
Bagi Hasil Bank CIMB Niaga Syariah 10.475.000.390 8.739.374.996
Bunga SUP dan Pemerintah Daerah 8.379.908.711 9.567.599.370
Bagi Hasil Bank BNI Syariah 7.067.361.110 4.891.696.668
Bagi Hasil Bank Maybank 12.303.103.102 -
Bunga Bank Permata 3.818.819.444 3.715.555.556
Bunga Bank DKI 1.256.111.111 3.581.111.110
Bunga Bank ICBC 5.736.111.110 1.175.003.506
Bagi Hasil Lainnya - 26.388.889
Jumlah 1.120.240.799.126 1.293.088.333.473

35. BEBAN PEMASARAN

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Beban Promosi, Sponsor, Iklan 71.751.039.367 83.986.470.763


Jumlah 71.751.039.367 83.986.470.763

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 142
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

36. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Beban Pegawai Outsourcing 320.918.027.945 268.446.912.676


Beban Penyusutan Aset Tetap 149.937.150.096 158.375.925.996
Beban Operasional Perusahaan 39.020.388.414 29.422.980.857
Beban Air, Listrik, Telepon, Internet dan Gas 80.692.540.858 68.490.485.587
Beban Sewa 64.198.689.911 65.186.242.258
Beban Penelitian dan Pengembangan 33.919.779.581 (4.673.853.206)
Beban Perjalanan Dinas 31.831.945.385 29.013.630.000
Beban Amortisasi 25.546.471.964 14.850.806.578
Beban Cetak, Alat Tulis Kantor 11.463.707.551 9.806.293.470
Beban PKBL 10.233.233.709 8.268.220.997
Beban Keamanan 6.236.853.012 12.656.866.164
Beban Perlengkapan 19.836.574.650 8.457.172.112
Beban Konsultan 27.640.531.042 (2.855.053.842)
Beban Pemeliharaan Bangunan 7.929.216.243 9.121.883.479
Beban Asuransi 5.672.954.196 8.634.154.688
Beban Pemeliharaan Kendaraan Dinas 9.087.497.880 6.853.853.797
Beban Pemeliharaan Inventaris 5.623.070.900 3.744.594.619
Beban PBB, PPh 23, PPN 4.765.391.380 3.693.440.118
Beban Sarana Menaksir 1.510.863.056 603.046.915
Beban Administrasi Lain 49.281.909.421 970.379.354
Beban Administrasi dan Umum Lainnya 1.917.759.944 680.518.456
Jumlah 907.264.557.138 699.748.501.071

37. BEBAN PEGAWAI

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Tunjangan-tunjangan 1.124.426.444.369 1.087.241.353.922


Gaji pokok 166.588.231.208 100.169.651.539
Beban Dana Pensiun 110.410.747.937 114.714.048.065
Beban Kesejahteraan 87.365.041.865 78.895.364.667
Beban Direksi dan Komisaris 75.736.497.591 40.425.442.969
Beban Pendidikan dan Latihan 27.297.689.808 22.164.245.437
Beban Pegawai Tidak Tetap 15.534.456.148 10.718.067.427

Jumlah 1.607.359.108.926 1.454.328.174.026

38. BEBAN PENYISIHAN (PENYESUAIAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Beban Penyisihan (Penyesuaian) CKPN - PYD (Catatan 5) 9.656.561.080 3.662.710.399


Beban Penyisihan (Penyesuaian) CKPN - Piutang Lainnya (Catatan 6) (59.557.588) (100.614.983)
Beban Penyisihan (Penyesuaian) CKPN - KPYD (Catatan 15) - -
Beban Penyisihan (Penyesuaian) CKPN - BJ Bermasalah (Catatan 15) 5.800.211.000 6.935.570.300

Jumlah 15.397.214.492 10.497.665.716

39. PENDAPATAN JASA GIRO

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Pendapatan Jasa Giro 1.696.873.413 882.571.944

Jumlah 1.696.873.413 882.571.944

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 143
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

40. PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Pendapatan Lain-lain
Kartu Nasabah Hilang 255.951.000 224.111.000
Pendapatan dari Pemulihan Kredit 154.100.000 219.751.374
Pendapatan Selisih Perhitungan Kas 50.616.226 52.603.647
Laba Penjualan Barang Lelang Perusahaan, Barang
Jaminan Yang Disisihkan, dan Marhun Yang Disisihkan 7.735.000 978.600
Pendapatan lainnya 567.112.063 1.189.183.914
1.035.514.289 1.686.628.535
Beban Lain-lain
Beban Penghapusan Piutang 8.911.000 93.134.920
Rugi Investasi pada Entitas Asosiasi (Catatan 11) - 2.442.002.645
Rugi Penjualan Barang Lelang Perusahaan, Barang
Jaminan Yang Disisihkan, dan Marhun Yang Disisihkan 11.560.495 14.331.610
20.471.495 2.549.469.175

Jumlah 1.015.042.794 (862.840.639)

41. LABA PER SAHAM

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 1.373.989.876.611 1.162.131.458.679
Rata-rata tertimbang saham (lembar) 6.250.000 6.250.000
Laba Bersih per lembar saham dasar 219.838 185.941

Dilusian tidak ada instrumen keuangan yang diterbitkan Entitas yang berdampak dilusian.

42. PERIKATAN JANGKA PANJANG

Perikatan dengan PT Harco Indah


Berdasarkan pasal 2 Akta Perjanjian Tambahan No. 178 tanggal 30 Juni 1988 Notaris Buniarti Tjandra, S.H., apabila terjadi kebakaran/huru-hara, maka PT
Harco Indah wajib membangun kembali gedung sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan, dan PT Harco Indah mempunyai hak
perpanjangan waktu hak guna penuh untuk jangka waktu selama gedung dilaksanakan perbaikan. PT Harco Indah wajib menyerahkan Gedung HARCO
beserta fasilitasnya yang melekat pada gedung tersebut pada Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2005 tanpa syarat dengan kondisi baik dan layak pakai
serta sebelumnya telah diadakan pengecatan secara menyeluruh dan semua sarana/fasilitas dapat berfungsi dengan baik.
Pada tanggal 30 Nopember 2005 PT Harco Indah telah menyerahkan Gedung HARCO beserta fasilitasnya yang melekat pada gedung tersebut kepada
Perusahaan dengan kondisi baik, layak pakai dan semua sarana/fasilitas dapat berfungsi dengan baik.
Selanjutnya gedung HARCO Pasar Baru tersebut disewakan senilai Rp32.749.772.728 (bersih setelah pajak) kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20
tahun (terhitung sejak tanggal 1 Desember 2005 sampai dengan 30 Nopember 2025) sesuai dengan Surat Perjanjian yang dikukuhkan dengan Akta No.6
tanggal 17 Nopember 2005, Notaris Buniarti Tjandra, S.H.

43. INFORMASI LAIN-LAIN

1. Perkara Perdata
Penanganan dalam upaya hukum banding yang dimohonkan oleh Sdr.Yesaya Budi Handoyo dan Sdr.Wawan Kurniawan (Pemohon Banding) di Pengadilan
Tinggi Jawa Barat, Telah diputus dengan Putusan Nomor:395/PDT/2017/PT.BDG tanggal 23 Oktober 2017 dengan amar putusan yang pada pokoknya
antara lain menetapkan Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung Nomor:35/Pdt.G/2016/PN.Blb dan Menerima Permohonan banding dari
Pembanding

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 144
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

43. INFORMASI LAIN-LAIN (lanjutan)

2. Sengketa Hubungan Industrial


a. Penanganan perkara Sengketa Perselisihan Hak di Pengadilan Hubungan Industrial Semarang, Sdr.Nurdianto Gigih Martono,dkk Selaku Penggugat
melawan PT PEGADAIAN (Persero) selaku Tergugat, diputus dengan Putusan Nomor:10/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Smg tanggal 05 April 2017, dengan amar
putusan yang pada pokoknya menetapkan Menolak Gugatan Para Tergugat. Pada tanggal 12 Juli 2017 Pihak Sdr.Nurdianto Gigih Martono,dkk
mengajukan Kasasi. Saat ini menunggu Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung.

b. Penanganan perkara Sengketa Perselisihan Hak di Pengadilan Hubungan Industrial Semarang, Sdri.Jaminah, dkk Selaku Penggugat melawan PT
PEGADAIAN (Persero) selaku Tergugat, dengan Register perkara No.14/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Smg tanggal 05 April 2017, dengan amar putusan yang
pada pokoknya menetapkan Menolak Gugatan Para Tergugat. Pada tanggal 12 Juli 2017 Pihak Sdri.Jaminah, dkk mengajukan Kasasi. Saat ini
menunggu Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung.

c. Penanganan perkara Sengketa Perselisihan Hak di Pengadilan Hubungan Industrial Semarang, Sdr.Intoyib, dkk Selaku Penggugat melawan PT
PEGADAIAN (Persero) selaku Tergugat, dengan Register perkara No.15/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Smg tanggal 05 April 2017. Sdr.Intoyib, dkk mengajukan
Kasasi. Saat ini menunggu Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung

3. Perkara Pidana

a. Penanganan kasus fraud Barang Jaminan palsu dan Gadai Fiktif di Kantor Cabang Tente dan Kantor Cabang Dompu yang dilakukan oleh Sdri.Roswati.
Proses hukum telah diputus dengan Putusan di Pengadilan TIPIKOR pada Pengadilan Negeri Mataram dengan Nomor:33/PID.Sus.Tpk/2017/PN.Mtr
tanggal 30 Januari 2018.

b. Penanganan Perkara Penggelapan dalam Jabatan (barang jaminan & uang kas) di UPC Pasar Atom (Kanwil XII Surabaya) terhadap Sdr. Benny
Mahendra /NIK P.74033588 (Mantan Pengelola UPC Pasar Atom pada Kantor Cabang Kalianyar) dengan Kerugian sebesar Rp. 1,054,087,601, Saat ini
Sdr. Benny Mahendra dinyatakan DPO berdsarkan surat yang dikeluarkan oleh Polres Tanjung Perak No. B/45/III/2017/Reskrim tanggal 14 Maret 2017
perihal Daftar Pencarian Orang (DPO) a.n. Benny Mahendra, saat ini dalam tahap persiapanpengajuan gugatan di Pengadilan Negeri Surabaya.

4. Sengketa Pajak

a. Sengketa Pajak Pertambahan Nilai atas Pendapatan Administrasi.


Penanganan sengketa Pajak Pertambahan Nilai pada tingkat Peninjauan Kembali masa bulan Oktober 2009. Sehubungan dengan adanya Permohonan
Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Pajak terkait sengketa Pajak Pertambahan Nilai atas biaya administrasi dalam penyaluran kredit
atas dasar hukum gadai untuk masa Pajak bulan Oktober 2009. Saat ini sedang menunggu putusan Peninjauan Kembali.

b. Sengketa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas eksekusi Barang Jaminan Gadai Jatuh Tempo yang tidak laku dilelang dan dicatat sebagai Barang Lelang
Perusahaan (BLP) dan Aktiva Yang Disisihkan (AYD) Masa Pajak Tahun 2012, pada tanggal 23 Februari 2018 telah diajukan sidang ke - 5 dan pada
tanggal 26 April 2018 amar Putusan "Mangabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding".

c. Sengketa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas eksekusi Barang Jaminan Gadai Jatuh Tempo yang tidak laku dilelang dan dicatat sebagai Barang Lelang
Perusahaan (BLP) dan Aktiva Yang Disisihkan (AYD) Masa Pajak Tahun 2013, pada tanggal 27 Maret 2018 telah diajukan Bantahan atas Surat Uraian
Banding yang dikirimkan oleh Direktur Jenderal Pajak atas ketetapan PPN Masa Pajak Tahun 2013.

d. Sengketa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas eksekusi Barang Jaminan Gadai Jatuh Tempo yang tidak laku dilelang dan dicatat sebagai Barang Lelang
Perusahaan (BLP) dan Aktiva Yang Disisihkan (AYD) Masa Pajak Tahun 2014, pada tanggal 19 Februari 2018 telah diajukan Bantahan atas Surat Uraian
Banding yang dikirimkan oleh Direktur Jenderal Pajak atas ketetapan PPN Masa Pajak Tahun 2014.

44. SEGMEN INFORMASI

Segmen Operasi Perusahaan disajikan berdasarkan jenis usaha terdiri dari:

a. Pendapatan Usaha Menurut Segmen Usaha


30 Juni 2018 30 Juni 2017

Konvensional 4.857.321.737.527 4.488.859.117.622


Syariah 718.407.114.148 600.257.794.832
Lainnya (5.590.945.675) 7.332.712.922

Jumlah 5.570.137.906.000 5.096.449.625.376

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 145
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

44. SEGMEN INFORMASI (lanjutan)

Segmen Operasi Perusahaan disajikan berdasarkan jenis usaha terdiri dari (lanjutan) :

b. Laba Sebelum Pajak Menurut Segmen Usaha


30 Juni 2018 30 Juni 2017

Konvensional 1.490.874.897.007 1.238.610.369.911


Syariah 354.932.769.872 309.688.120.779
Lainnya 5.029.436.279 6.521.720.940

Jumlah 1.850.837.103.158 1.554.820.211.630

c. Aset Menurut Segmen Usaha


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Konvensional 46.019.888.881.963 44.483.363.319.252


Syariah 4.682.157.955.156 4.106.586.966.204
Lainnya 93.931.804.761 97.142.032.824

Jumlah 50.795.978.641.880 48.687.092.318.280

d. Aset Tetap Menurut Segmen Usaha


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Konvensional 7.745.943.557.876 7.807.102.819.633


Syariah 299.304.849.238 285.400.097.715
Lainnya 194.079.434.985 168.672.736.279

Jumlah 8.239.327.842.100 8.261.175.653.627

e. Beban Penyusutan Menurut Segmen Usaha


30 Juni 2018 30 Juni 2017

Konvensional 124.683.066.748 134.881.898.616


Syariah 6.200.925.693 5.614.827.934
Lainnya 19.053.157.655 17.879.199.446

Jumlah 149.937.150.096 158.375.925.996

f. Liabilitas Menurut Segmen Usaha


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Konvensional 28.385.792.844.531 26.922.619.985.947


Syariah 3.674.904.464.007 3.453.978.531.134
Lainnya 156.286.611.613 100.233.757.888

Jumlah 32.216.983.920.151 30.476.832.274.969

Segmen Operasi Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari:

Wilayah Daerah Operasi Jumlah Kantor Wilayah dan Kantor Cabang

Sumatera Pulau Sumatera 3 (Tiga) Kantor Wilayah yang terdiri dari 751 Kantor Operasional

Jawa Pulau Jawa 5 (Lima) Kantor Wilayah yang terdiri dari 1.984 Kantor Operasional

Kalimantan Pulau Kalimantan 1 (Satu) Kantor Wilayah yang terdiri dari 347 Kantor Operasional

Bali dan Nusa Tenggara Pulau Bali dan NusaTenggara 1 (Satu) Kantor Wilayah yang terdiri dari 435 Kantor Operasional

Sulawesi, Maluku dan Papua Pulau Sulawasi, Maluku, dan Papua 2 (Dua) Kantor Wilayah yang terdiri dari 702 Kantor Operasional

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 146
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

44. SEGMEN INFORMASI (lanjutan)

Segmen Operasi Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari (lanjutan) :

a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah


30 Juni 2018 30 Juni 2017

Jawa 2.625.648.260.335 2.409.077.114.661


Sulawesi, Maluku dan Papua 1.066.416.188.198 956.160.674.702
Sumatra 872.746.731.596 808.230.666.776
Bali dan Nusa Tenggara 566.041.640.495 508.487.256.070
Kalimantan 439.285.085.375 414.493.913.166
Jumlah 5.570.137.906.000 5.096.449.625.376

b. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Menurut Wilayah


30 Juni 2018 30 Juni 2017

Jawa 317.034.967.344 353.786.355.396


Sulawesi, Maluku dan Papua 562.345.823.171 428.782.989.630
Sumatra 414.598.922.952 328.809.420.820
Bali dan Nusa Tenggara 319.867.487.945 248.614.483.270
Kalimantan 234.277.985.538 194.807.231.210
Jumlah 1.848.125.186.950 1.554.800.480.326
Pendapatan (Beban) Lain-Lain 2.711.916.207 19.731.304
Jumlah 1.850.837.103.158 1.554.820.211.630

c Aset Menurut Wilayah


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Jawa 47.765.829.182.898 44.717.955.708.185


Sumatra 960.588.774.446 1.215.740.828.275
Sulawesi, Maluku dan Papua 887.244.894.034 1.228.784.884.965
Bali dan Nusa Tenggara 658.351.226.152 834.567.488.272
Kalimantan 523.964.564.349 690.043.408.582
Jumlah 50.795.978.641.880 48.687.092.318.279

d. Aset Tetap Menurut Wilayah


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Jawa 6.277.734.052.831 6.309.514.872.823


Sumatra 668.310.456.637 663.754.976.956
Sulawesi, Maluku dan Papua 543.779.452.878 533.877.647.719
Bali dan Nusa Tenggara 373.431.469.945 374.271.695.820
Kalimantan 376.072.409.808 379.756.460.309
Jumlah 8.239.327.842.100 8.261.175.653.628

e. Beban Penyusutan Menurut Wilayah


30 Juni 2018 30 Juni 2017

Jawa 110.804.072.883 119.164.960.311


Sulawesi, Maluku dan Papua 16.316.805.696 14.833.960.629
Sumatra 11.268.863.742 12.129.516.033
Bali dan Nusa Tenggara 6.149.822.524 6.902.682.099
Kalimantan 5.397.585.251 5.344.806.924
Jumlah 149.937.150.096 158.375.925.996

f. Liabilitas Menurut Wilayah


30 Juni 2018 31 Desember 2017

Jawa 31.942.495.208.242 30.182.408.944.143


Sulawesi, Maluku dan Papua 100.513.408.149 111.244.469.512
Sumatra 85.544.744.776 96.998.126.013
Kalimantan 43.535.604.478 46.061.576.632
Bali dan Nusa Tenggara 44.894.954.506 40.119.158.668
Jumlah 32.216.983.920.151 30.476.832.274.969

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 147
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

45. TRANSAKSI PIHAK BERELASI

a. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi

Pihak-Pihak Berelasi Sifat Hubungan Sifat Transaksi

PT Balai Lelang Arta Gasia Entitas anak Investasi


PT Pesona Optima Jasa Entitas anak Investasi
PT Pesona Indonesiia Jaya Entitas anak Investasi
PT Pefindo Biro Kredit Entitas asosiasi Investasi
Yayasan Kesejahteraan Pegadaian Permata Berelasi Tidak ada
Dana Pensiun Pegadaian Berelasi Setoran Dana Pensiun
PT Bank BRI (Persero) Tbk Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Kredit Modal Kerja
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Kredit Modal Kerja
PT Bank BNI (Persero)Tbk Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Kredit Modal Kerja
PT Bank Negara Indonesia Syariah Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Kredit Modal Kerja
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Berelasi Imbalan Jasa Pertanggungan
PT Askrindo (Persero) Berelasi Imbalan Jasa Pertanggungan
PT Bank DKI Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan
PT Bank Syariah Mandiri Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan
PT Bank Tabungan Negara Syariah Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan
PT Bank DKI Syariah Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan
PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Berelasi Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan
Direksi dan Dewan Pengawas Berelasi Remunerasi
Pemerintah Pusat Berelasi Fasilitas Kredit Modal Kerja

b. Saldo Pihak Berelasi


30 Juni 2018 31 Desember 2017
Bank
PT Bank Syariah Mandiri 71.959.223.521 75.612.796.566
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 100.316.099.553 67.357.377.926
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 51.245.987.664 42.507.336.901
PT Bank Negara Indonesia Syariah 24.232.098.148 22.311.989.567
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 34.445.134.459 22.035.702.167
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 26.150.548.653 12.269.403.321
PT Bank DKI Syariah 2.222.396.998 11.792.551.661
PT Bank Tabungan Negara (Persero) 40.641.747 189.116.103
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 12.875.105 7.146.736
PT Bank Tabungan Negara Syariah 4.213.472 4.332.990
PT Bank DKI 3.039.693 3.320.248
Jumlah 310.632.259.012 254.091.074.186

Persentase Terhadap Aset 0,61% 0,52%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.701.671.173.615 5.592.541.008.083


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3.891.882.692.750 4.896.200.141.445
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 897.365.747.975 3.037.521.280.811
PT Bank Syariah Mandiri 407.985.847.159 661.345.462.312
PT Bank DKI Syariah 723.759.467.010 636.226.664.351
PT Bank DKI Syariah (Sindikasi) - 500.000.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 400.000.000.000 400.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia Syariah 150.000.000.000 200.000.000.000
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 700.000.000.000 -
Jumlah 12.872.664.928.510 15.923.834.557.002

Persentase Terhadap Liabilitas 39,96% 52,25%

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi menggunakan kebijakan harga dan syarat transaksi yang disepakati oleh para pihak.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 148
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

46. MANAJEMEN RISIKO

Keberhasilan PT Pegadaian (Persero) dalam mengelola perusahaan yang kuat, sehat dan tumbuh secara berkesinambungan salah satunya adalah pelaksanaan
bisnis yang disertai pengelolaan risiko secara terpadu dan sistematis, yakni pengelolaan terhadap risiko operasional, risiko pasar, risiko bisnis, risiko hukum dan
risiko reputasi.

Dalam aktivitas usaha sehari-hari, PT Pegadaian (Persero) dihadapkan pada risiko utama yang timbul dari instrument keuangan seperti risiko pasar (penurunan
harga emas dan kenaikan tingkat suku bunga pinjaman) dan risiko operasional. Fungsi utama dari manajemen risiko PT Pegadaian (Persero) adalah
mengidentifikasikan seluruh risiko utama, mengukur risiko-risiko tersebut dan mengelola posisi risiko sesuai dengan Piagam, Kebijakan, dan Pedoman
Manajemen Risiko yang ada. Secara berkala perusahaan melakukan review atas kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan
perubahan pasar, produk dan praktek manajemen risiko terbaik.

Struktur Manajemen Risiko PT Pegadaian (Persero) menerapkan sistem pengendalian dan pengawasan untuk mengatasi risiko-risiko dalam bisnisnya. Secara
berkala PT Pegadaian (Persero) memperbaiki kebijakan, menyempurnakan prosedur sehingga penerapan manajemen risiko dapat sejalan dengan
perkembangan usaha Perusahaan dan Perusahaan Anak. Dengan penerapan manajemen risiko yang baik dan menyeluruh, maka diharapkan PT Pegadaian
(Persero) dapat terus berkembang dengan kinerja keuangan yang baik dan risiko yang terkendali.

Dalam penerapan manajemen risiko, struktur tata kelola dan akuntabilitas dibagi menjadi 3 (tiga) lini pertahanan, yaitu:

Lini Pertahanan Pertama


Divisi bisnis dan unit kerja pendukung (supporting) sebagai pemilik risiko harus bertanggung jawab dalam mengelola risiko yang dapat berdampak pada
pencapaian sasaran atau target. Untuk itu masing-masing unit kerja harus mampu mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang mungkin terjadi. Disamping itu
melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan Divisi Risk Management & Compliance untuk memberikan masukan dan kajian yang menyeluruh atas
risiko-risiko yang ada pada Perusahaan.

Lini Pertahanan Kedua


Divisi Risk Management & Compliance sebagai pembuat kebijakan Manajemen Risiko dan unit kerja yang berfungsi dalam hal pengendalian, membentuk lini
pertahanan kedua guna meningkatkan efektifitas pengedalian dan pengelolaan risiko operasional. Lini pertahanan kedua ini menggunakan panduan penerapan
Manajemen Risiko Enterprise Risk Management (ERM) yang dapat mendukung dan membantu bisnis untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan
perlakuan risiko sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko operasional yang dapat berdampak pada pencapaian target bisnis serta mengurangi kejadian dan
kerugian risiko operasional.

Lini Pertahanan Ketiga


Internal Audit memberikan rekomendasi perbaikan secara terus menerus atas hasil pemeriksaan dan evaluasi secara independen terhadap operasional
Setiap kegiatan proses operasional unit kerja di PT Pegadaian (Persero) berpedoman pada standar operasional Perusahaan yang didalamnya telah melekat
sistem pengendalian internal yang memadai. Efektivitas pengendalian internal unit kerja dilakukan pengawasan secara berkala oleh Satuan Pengawasan Internal
di unit pengelola cabang, kantor cabang, kantor wilayah dan kantor pusat.
Seluruh manajemen dan karyawan PT Pegadaian (Persero) juga memiliki peran dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaan sistem
pengendalian internal Perusahaan.
Sesuai dengan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko, PT Pegadaian (Persero) melakukan pengelolaan atas 5 (lima) jenis risiko, yaitu risiko Operasional,
Bisnis, Pasar, Hukum, dan Reputasi dengan uraian sebagai berikut:

1. Risiko Operasional
Risiko operasional yaitu risiko yang disebabkan karena ketidakcukupan dan atau kurang berfungsinya proses internal, adanya kesalahan atau
penyalahgunaan wewenang oleh karyawan, kegagalan sistem, bencana alam dan problem lainnya yang dapat mempengaruhi operasional Perusahaan.
Risiko Operasional diantaranya memiliki sub risiko sebagai berikut:
a. Risiko Kredit
Risiko Kredit di Perusahaan merupakan risiko yang timbul atas pinjaman yang diberikan. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas
dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan usaha menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan penyaluran kredit mikro berbasis
fidusia, Perusahaan menghadapi risiko kredit dalam hal terjadi kesalahan penaksiran barang jaminan Nasabah dan analisis kelayakan usaha yang tidak
akurat sehingga berakibat pada penetapan uang pinjaman melebihi nilai barang jaminan atau taksiran tidak optimal dan kredit mikro macet.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 149
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

46. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

1. Risiko Operasional (lanjutan)

a. Risiko Kredit (lanjutan)

Risiko ini muncul apabila terjadi:


- Penyaluran kredit tidak sesuai dengan SOP atau aturan yang berlaku di Perusahaan;
- Turunnya nilai/kualitas barang jaminan yang diagunkan, sehingga pada saat dieksekusi tidak mencukupi untuk melunasi pinjaman;
- Lemahnya sistem pengawasan;
- Masuknya barang palsu sebagai jaminan;
- Hasil analisis kelayakan kredit mikro tidak akurat;
- Data pendukung untuk internal checking calon nasabah sedikit.

Probabilitas risiko ini muncul relatif kecil dikarenakan:


- Adanya proses waskat yang dilakukan oleh Pemimpin Cabang secara berkala;
- Perusahaan mempunyai hak eksekusi atas barang jaminan tersebut yang digunakan untuk melunasi pinjamannya;
- Kompetensi penaksir terus ditingkatkan melalui pelatihan, workshop , refreshing penaksir, dan pengetahuan produk (product knowledge)
- Proses kredit mikro telah menggunakan aplikasi P4D yang terintegrasi dengan data eksternal checking, seperti Dukcakpil, Pefindo dan Jasa Raharja
Putra.

Eksposur maksimum risiko kredit Pegadaian adalah sebagai berikut:


30 Juni 2018 31 Desember 2017
ASET
Kas dan Setara Kas 568.580.130.319 461.957.683.145
Pinjaman Yang Diberikan 38.675.649.425.208 36.882.053.255.741
Piutang Lainnya 13.688.350.947 14.509.502.782
Jumlah 39.257.917.906.473 37.358.520.441.667

Dari tabel diatas diketahui tidak terdapat konsentrasi kredit yang signifikan.

b. Risiko Barang Jaminan


Dalam menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat, Perusahaan mewajibkan para Nasabah untuk menyerahkan barang bergerak sebagai barang
jaminan. Terhadap barang jaminan milik Nasabah tersebut Perusahaan menghadapi risiko barang jaminan palsu, tertukar atau hilang. Pada kredit mikro
adanya BPKB sebagai jaminan dan fisik barang jaminan yang dipegang oleh nasabah, Perusahaan menghadapi risiko akan hilang atau rusaknya jaminan
tersebut.

c. Risiko Sumber Daya Manusia


Perusahaan memiliki jumlah outlet dan distribusi yang merata di seluruh wilayah. Keberhasilan memberikan pelayanan kepada Nasabah oleh para
karyawan menjadi kunci utama. Setiap karyawan dibekali dengan pengetahuan produk dan keterampilan menjual. Risiko kurangnya pengetahuan produk
dan keterampilan menjual telah diminimalisir dengan berbagai pendidikan seperti workshop, pelatihan dan keterampilan yang terstruktur.

d. Risiko Sistem Teknologi Informasi


Menghadapi perubahan eksternal dan internal yang berkembang pesat perlu didukung dengan perkembangan teknologi, baik insfratruktur seperti
hardware, software dan pengembangan kompetensi SDM. Perusahaan telah mempunyai sistem online dan melakukan pengembangan bisnis transaksi
fee base income. Proses bisnis yang dilakukan harian memungkinkan adanya risiko gangguan sistem yang dikembangkan oleh Perusahaan dan pihak
ketiga. Terhadap risiko ini telah dilakukan beberapa upaya seperti pemindahan Data Center di Sentul Bogor, membangun Data Recovery Center (DRC)
yang dipusatkan di Sidoarjo – Jawa Timur.

2. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis yaitu risiko yang berhubungan dangan posisi kompetitif dan prospek Perusahaan untuk berhasil dalam pasar yang terus berubah. Dengan
diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, maka akan meningkatkan persaingan di industri gadai. Dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) telah memberikan persetujuan terbentuknya Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PGI) sebagai asosiasi perusahaan pergadaian berdasarkan
surat No.S-5/D.05/2018 pada 15 Januari 2018. Pada Pasal 40, menyebutkan bahwa perusahaan pergadaian wajib terdaftar sebagai anggota asosiasi. Tujuan
dari dibentuknya asosiasi ini adalah sebagai upaya membesarkan industri pergadaian sekaligus memberikan perlindungan dan kepastian bagi konsumen.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 150
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

46. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

3. Risiko Pasar

Risiko Pasar yaitu risiko yang disebabkan terjadinya pergerakan variabel pasar, seperti nilai agunan terutama harga emas dan gejolak pasar yang dapat
mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman.

Risiko Pasar memiliki sub risiko sebagai berikut:


a. Risiko Fluktuasi Harga Emas
Portofolio kredit Perusahaan sebagian besar berupa kredit gadai dan bisnis emas yang sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas. Fluktuasi harga
emas berdampak pada tingkat NPL serta mempengaruhi perilaku masyarakat dalam bertransaksi emas di Pegadaian. Pada bulan Juni 2017 rata-rata
harga emas sebesar $1.261 per troy ons dan di Bulan Juni 2018 rata-rata harga emas naik menjadi $1.281 per try ons. Harga tertinggi pada Bulan
Januari 2018 yaitu sebesar $1.362 per troy ons dan terendah pada Bulan Juli 2017 yaitu sebesar $1.211 per troy ons. Harga emas selama Semester I
tahun 2018 memiliki trend menurun, di mana penurunan signifikan terjadi pada bulan Juni 2018 dengan harga terendah $ 1.250 per troy ons. Namun bila
dibandingkan dengan kenaikan kurs Dollar terhadap rupiah, penurunan harga emas berbanding terbalik, di mana kurs tertinggi selama bulan Juni 2018
adalah Rp.14.404 per Dollar US.

Sumber : www.goldprice.org

Beberapa faktor fundamental yang membuat harga emas berfluktuatif adalah sebagai berikut
- Kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) sebesar 25 basis poin menjadi 1.5 %;
- Tensi perang dagang global antara AS dan Tiongkok yang semakin panas;
- Meredanya ketegangan geopolitik antara AS dengan Korea Utara;
- Menguatnya dollar AS terhadap Rupiah; dan
- Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang dijadikan acuan mencapai level tertingginya sejak 2011.

Untuk harga emas dalam negeri mengalami kenaikan yang diakibatkan menguatnya Dollar AS terhadap rupiah. Sepanjang bulan Juni 2018 kurs tertinggi
mencapai level Rp.14.404,- per Dollar AS, hal ini menjadikan harga emas di Indonesia mengalami kenaikan signifikan.

Menyikapi risiko ini Perusahaan menyediakan sistem melalui penetapan Standard Taksiran Logam (STL) dengan memperhatikan peluang di masa yang
akan datang dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian (prudential).

b. Risiko Pendanaan
Dalam memberikan pinjaman kepada Nasabah, Perusahaan menghadapi kemungkinan risiko yang terkait dengan pendanaan, yaitu kemungkinan
Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek. Hal itu dapat disebabkan terjadinya kenaikan suku bunga acuan BI 7-day
(reverse) repo rate 5,25% per tanggal 29 Juni 2018 dan mempengaruhi tingkat suku bunga perbankan di pasar serta terkait dengan struktur permodalan.
Pada semester I/2018, Perusahaan menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap 2 sebesar Rp.3,5 Trilyun dan MTN Syariah sebesar Rp.500 Milyar.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 151
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

46. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

b. Risiko Pendanaan (lanjutan)

Risiko Pendanaan yang dialami oleh Perusahaan pada Semester I Tahun 2018 adalah Risiko Likuiditas dan Solvabilitas yaitu kemungkinan Perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek dan jangka panjang kepada para krediturnya.

Risiko ini muncul apabila terjadi :


- Kreditur secara bersama-sama menarik atau tidak memperpanjang pinjaman jangka pendeknya;
- Belum adanya kreditur pengganti; dan
- Kinerja keuangan menurun sehingga kepercayaan investor juga menurun.
Probabilitas risiko ini muncul relatif kecil dikarenakan :
- Current Ratio Perusahaan 184,08% di mana 1.45% dari total aset merupakan kas dan setara kas sedangkan 98,55% merupakan outstanding
pinjaman dengan jangka waktu kredit (cash collection ) 4 bulan, sedangkan sebagian besar utang berjangka waktu kurang dari 1 tahun.
- Kinerja keuangan Perusahaan dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan;
- Terkait dengan kinerja keuangan yang baik, kepercayaan investor semakin meningkat. Hal ini terlihat dari penilaian Pefindo untuk Obligasi PT
Pegadaian (Persero) mendapat rating AAA+ (triple A plus; stable outlook ) klasifikasi investment grade; dan
- Telah dilakukannya portofolio sumber pendanaan jangka pendek yang berasal dari 6 (enam) kreditur perbankan.

4. Risiko Hukum
Risiko Hukum yaitu risiko yang timbul sebagai akibat lemahnya aspek yuridis yang dapat menimbulkan kerugian Perusahaan, antara lain disebabkan adanya
tuntutan hukum, tiadanya Undang-Undang yang mendukung atau kelemahan perikatan syarat-syarat suatu pengikatan jaminan yang diagunkan debitur.

Sepanjang tahun ini perusahaan sedang melakukan proses hukum terkait sengketa pajak pertambahan nilai atas pendapatan administrasi (PPn). Proses
perkara ini dalam tahap Banding yang di ajukan oleh Perusahaan.

Dalam mengelola Risiko Hukum, Perusahaan perlu mengawasi kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan risiko hukum. Dalam hal ini Perusahaan perlu
melakukan audit internal terkait aktivitas pekerjaan telah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan
terjadinya kasus atau sengketa yang dapat menimbulkan kerugian Perusahaan

5. Risiko Reputasi
Risiko Reputasi yaitu risiko yang disebabkan adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau adanya persepsi negatif
Perusahaan. Proses identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko reputasi dapat dilakukan oleh pemilik bisnis secara bersama-sama dengan
Sekretariat Perusahaan (Bagian Komunikasi Perusahaan).
Sepanjang semester I 2018 jumlah pemberitaan negatif Perusahaan baik di media cetak dan media online tidak ada/zero. Pemberitaan yang sering muncul
hasil dari survey yaitu pemberitaan positif, di mana berita yang terpopuler adalah terkait kinerja Pegadaian yang semakin membaik.

47. NILAI WAJAR INSTRUMENT KEUANGAN

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan:

30 Juni 2018 31 Desember 2017


Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

ASET TETAP
Kas dan setara kas 568.580.130.319 568.580.130.319 461.957.683.145 461.957.683.145
Pinjaman yang diberikan 38.675.649.425.208 38.675.649.425.208 36.882.053.255.741 36.882.053.255.741
Piutang lain 13.688.350.947 13.688.350.947 14.509.502.782 14.509.502.782
Aset lainnya 9.140.398.217 9.140.398.217 9.566.651.968 9.566.651.968

LIABILITAS
Pinjaman bank 18.559.076.181.245 18.559.076.181.245 19.657.469.058.840 19.657.469.058.840
Pinjaman obligasi 9.832.210.915.489 9.832.210.915.489 7.633.672.365.355 7.633.672.365.355
Pinjaman pemerintah 347.693.569.627 347.693.569.627 342.607.140.224 342.607.140.224

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 152
PT PEGADAIAN (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 30 JUNI 2017

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

48 PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN

Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal pelaporan yang memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan keuangan.

49. INFORMASI TAMBAHAN

PSAK No. 4 (Revisi 2013) mengatur dalam hal entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi
tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat
investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi dengan menggunakan metode ekuitas.

50. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan isi dari Laporan Keuangan Konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit tanggal 25 Juli 2018.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 153

Anda mungkin juga menyukai