Anda di halaman 1dari 20

TUGAS INDIVIDU

“PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA BAGI MAHASISWA”

DOSEN PENGAMPU :

YUSRIZAL SH.MH

DISUSUN OLEH :

SEFTYA RAHMI WILDA

NIM : 19021134

KELAS 2D RMIK

STIKes HANG TUAH PEKANBARU

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan rahmat kepada kita semua, sehingga kita mampu
menyelesaikan tugas pembuatan makalah “PENTINGNYA PENDIDIKAN
PANCASILA BAGI MAHASISWA”  ini sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.

Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penggarapan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu
kami bapak Drs, Yusrizal, SH, M.H sehingga kami mampu melaksanakan tugas mata
kuliah ini.

Kami juga memohonkan maaf  kepada semuanya apabila dalam makalah yang


kami buat ini kurang maksimal, karena masih terdapat banyak sekali kekurangan-
kekurangan, lebih-lebih mengenai referensi. Untuk itu kami kelompok empat sangat
menunggu kritik maupun saran dari semua pembaca agar kedepannya kami bisa
membuat makalah yang lebih baik lagi.

Pekanbaru, 19 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3

A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................ 3

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 4

C. TUJUAN PENULISAN .............................................................................. 4

D. METODE PENULISAN.............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 5

A.PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA BAGI MAHASISWA....... 5

B. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA DAN PERUMUSANNYA........... 9

C. PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA ........................ 14

D. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA ............................................ 14

E. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ......................................... 15

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 18

A. KESIMPULAN .............................................................................. 18
B. SARAN .......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHLUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini, komunikasi dan teknologi berkembang pesat


khususnya media elekronik yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan generasi
muda yang cenderung tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Munculnya fenomena yang dapat mengancam ideologi Negara saat ini sudah terlihat
dimana seorang Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma salah satu lulusan
Universitas di Semarang Jawa Tengah menggunakan kaos palu-arit, Artis penyanyi
dangdut Zaskia Gotik (tanpa mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi) yang
melecehkan Pancasila, Pemasangan gambar palu arit dalam bentuk bendera, stiker,
dan logo atribut PKI di kamar kost Mahasiswa yang baru baru ini terjadi dan menjadi
sumber keresahan dan sangat mengancam ideologi bangsa (Gredinant, 2017).

Selain itu, kurangnya sikap motivasi tinggi mahasiswa dalam


mengerjakan sesuatu, kurang ingin melakukan kegiatan yang menambah
kompetensi, kurang bersemangat, kurang berorganisasi, kurang berprestasi, kurang
empati terhadap kegiatan sosial dan kurang kreatif merupakan cerminan dari
rendahnya pengetahuan mahasiswa dalam memahami dan
mengimplementasikan nilai nilai bela Negara dalam kehidupan sehari hari
(Noor, 2016). Akhir-akhir ini menurut (Kristiawan, 2016) dengan kemutakhiran
teknologi informasi dan komputer sekarang ini, juga banyak terjadi karakter
negatif di kalangan mahasiswa, antara lain: (1) menulis tugas makalah hanya
mengunduh dari internet; (2) mereplikasi skripsi hasil karya orang lain; (3) menjawab
soal ujian dengan bantuan HP yang dapat tersambung dengan internet.

Fenomena di atas, sedikit menggambarkan pudarnya rasa Nasionalisme dan


semangat berprestasi generasi muda saat ini yang tentu sangat membahayakan

4
ketahanan Negara. Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Friedman, 2009)
bahwa kekuatan ekonomi Negara ditentukan oleh kekuatan pertahanan Negara.
Oleh karena itu, sangat penting dan mendesak untuk melakukan kajian terhadap
pentingnya pendidikan pancasila di lingkungan Perguruan Tinggi, baik kajian teori,
maupun pelaksanaannya

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa?

2. Bagaimana Sejarah lahirnya Pancasila dan perumusannya?

3. Bagaimana Pancasila sebagai Falsafah hidup bangsa Indonesia? Bagaimana


Pancasila sebagai dasar hidup bangsa Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya pancasila dan prumusannya.

2. Untuk mengetahui pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia dan pancsila
sebagai dasar hidup bangsa Indonesia.

3.Untuk mengambil pengetahuan sekaligus untuk pengalaman.

5. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa.

6. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Yusrizal, SH. MH selaku dosen
pengampu mata kuliah Pancasila.

D. Metode Penulisan

Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah Metode Pustaka yaitu metode
yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA BAGI MAHASISWA

a. Pengertian Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi
seluruh mahasiswa dengan bobot 2 sks. Mata kuliah ini dirancang untuk membekali
mahasiswa dengan pengetahuan tentang Pancasila baik sebagai dasar negara maupun
sebagai pandangan hidup bangsa serta membangun moral yang dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diharapkan terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Materi yang akan dibahas meliputi : landasan dan tujuan Pendidikan
Pancasila, Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Pancasila
sebagai sistem filsafat, Pancasila sebagai etika politik dan ideologi nasional,
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI dan Pancasila sebagai paradigma
kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Tujuan Pendidikan Pancasila

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu memahami,


menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, sesuai hatinurani berdasarkan agamanya.

Dalam UU No 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan juga


termuat dalam SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, dijelaskan bahwa tujuan
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud
dalam kehidupan yaitu perilaku yang mencerminkan iman dan taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa yang terdiri atas berbagai golongan agama dan budaya. Tujuan
pendidikan diartikan sebagai seperangkat tindakan intelektual penuh tanggung jawab
pada kompetensi mahasiswa pada bidang profesi masing-masing. Kompetensi

6
pendidikan Pancasila adalah seperangkat tindakan intelektual yang berlandaskan
nilai-nilai Pancasila.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang beragama


dengan sikab dan perilaku yang memiliki tanggung jawab sesuai dengan hati
nuraninya, mampu mengenali masalah hidup dan cara pemecahannya, mengenali
perubahan dan perkembangan ilmu pendididian, memiliki rasa persatuan yang tinggi.
Melalui pendidikan Pancasila, warga nerara Republik Indonesia diharapkan mampu
memahami, menganalisis, dan mengimplememasikan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari dalam menjawab masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia secara
berkesinambungan dan konsistan berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

c. Pentingnya Pendidikan Pancasila

Dampak yang cukup serius dalam manipulasi Pancasila oleh para penguasa pada
masa lampau , sekarang ini banyak kalangan elit politik serta sebagian masyarakat
berangapan bahwa pancasila merupakan label politik Orde Baru. Pandangan yang
sinis sera upaya melemahkan peranan ideologi Pancasila pada era reformasi sekarang
ini akan sangat berakibat fatal yaitu melemahnya kepercayaan rakyat terhadap
ideologi Negara yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
yang telah lama dibina, dipelihara serta didambakan bangsa Indonesia sejak dahulu.

Bukti yang secara objektif dapat disaksikan adalah hasil reformasi yang telah
berjalan , tapi belum juga menunjukkan hasil yang dapat dinikmati oleh rakyat,
nasionalisme bangsa rapuh, martabat bangsa Indonesia dipandang rendah di
masyarakat internasional.

Sekarang ini banyak para tokoh politik kurang memahami filsafat hidup serta
pandangan hidup bangsa kita yaitu pancasila, namun bersikap seakan – akan
memahaminya namun mereka salah dalam menerapkannya.

7
Oleh karena itu kiranya merupakan tugas berat kalangan intelektual sebagai
generasi muda penerus bangsa untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang keliru
tersebut kearah cita-cita bersama bagi bangsa Indonesia dalam hidup bernegara.

d. Landasan Pendidikan Pancasila

1. Landasan Historis

Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara objektif histories
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Asal mula nilai-nilai Pancasila digali
dari bangsa Indonesia sendiri atau bangsa Indonesia sebagai kausa materialis
pancasila. Beberapa dasar pengesahannya antara lain :

• SK Dirjen Dikti 1985 : MKU (Agama dan Pancasila )

• SK Dirjen Dikti 1999 : MKDU (Agama, Pancasila, Alamiah Dasar dan Budaya
Dasar)

• SK Dirjen Dikti 2000 : MKPK (agama, pancasila dan pendidikan Kewiraan)

• SK Dirjen Dikti No 38 thn 2002 : MPK (Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila


dan Pendidikan Kewarganegaraan)

2. Landasan Kultural

Nilai yang terkandungn dalam sila-sila pacasila bukanlah merupakan suatu


hasil konseptual seseorang saja melainkan hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri,
yang diangkat dari nilai cultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri melalui
proses refleksi filosofis para pendiri negara. Contohnya seperti :

• Pancasila sebagai budaya bangsa

• Pancasila sebagai kepribadian

8
3. Landasan Yuridis

Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi didasari oleh Undang-undang No.


20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Mata kuliah Pancasila adalah
mata kuliah yang memdidik warga negara akan dasar filsafat negaranya. Seperti yang
tertera dalam :

a. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 4 (Mencerdaskan kehidupan


bangsa)

b. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) dan (2)

1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan dan memilih pendidikan dan


pengajaran

2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem mengajaran


nasional yang diatur dengan undang-undang.

4. Landasan Filofis

Pancasila adalah dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa


Indonesia. Secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan, konsekuensinya
rakyat adalah merupakan asal mula kekuasaan negara. Beberapa pendekatan filsafat
antara lain :

• Pendekatan etika/ filsafat moral

• Pendekatan epistemologi/filsafat ilmu

• Pendekatan aksiologis/ filsafat nilai

• Pendekatan ontologis (karya tulis/sastra)

• Pendekatan antropologis (ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat


suatu etnis tertentu)

9
• Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu
memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat/bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan
tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945

B. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA DAN PERUMUSANNYA

a. Sejarah perumusan Pancasila

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia .Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945,
dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam sidang
pertama tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara untuk Indonesia
merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas dan
mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.

Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai calon dasar
negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu :

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

10
2. Persatuan Indonesia

3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul
mengenai calon dasar negara yaitu :

1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)

2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung
Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila,
yaitu:

1. Sosio nasionalisme

2. Sosio demokrasi

3. Ketuhanan.

Selanjutnya oleh Bung Karno tiga hal tersebut masih bisa diperas lagi menjadi
Ekasila yaitu GOTONG ROYONG.

11
Selesai sidang pembahasan Dasar Negara, maka selanjutnya pada hari yang sama
(1 Juni 1945) para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil
yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta
melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan
mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945.

Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan
para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain
disetujui dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul - usul/ Perumus Dasar
Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr.
A.A. Maramis, K.H. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno
Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo dan Mr. Muh. Yamin. Panitia
Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan Mukadimah
Hukum Dasar, yang kemudian dikenal dengan sebutan PIAGAM JAKARTA.

Dalam sidang BPUPKI kedua, Tanggal 10 s/d 16 Juli 1945, hasil yang dicapai
adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dan pada Tanggal 15 Agustus
1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, sejak saat itu Indonesia kosong
dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para
pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan mem-Proklamasi-kan Kemerdekaan
Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan
PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama :

1. Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar dengan Preambulnya (Pembukaan)

2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden.

b. Sejarah Pengesahan Pancasila

12
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang sangat panjang, sehingga
sebelum mengesahkan Preambul, Drs. Muhammad Hatta terlebih dahulu
mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah
Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang
menemuinya. Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea
keempat preambul, di belakang kata KETUHANAN yang berbunyi 'dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' dihapus. Jika tidak
maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang
baru saja diproklamasikan.

Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya
kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo,
KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Bung Hatta berusaha meyakinkan
tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena pendekatan
yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia baru saja
merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya 'dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' di belakang kata Ketuhanan
dan diganti dengan 'Yang Maha Esa', sehingga Preambule (Pembukaan) UUD1945
disepakati sebagai berikut :

- UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1945

- PEMBUKAAN (Preambule)

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA :

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB :

3. PERSATUAN INDONESIA

13
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

c. Lahirnya Pancasila

Pancasila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato
spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno
mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme;
Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni
itu, katanya:

”Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat,


kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma,
tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya
ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita
mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.’

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa
dokumen penetapannya ialah:

• Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945

• Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945

• Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27


Desember 1949

• Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15


Agustus 1950

14
• Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk
Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

C. PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

Pancasila sebagai suatu system Filsafat artinya Pancasila terdiri dari 5 sila
yang hakikatnya merupakan sistem filsafat.

Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,


salingbekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan satu
ksatuan yang utuh.

D. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai Dasar Negara atau sering juga disebut sebagai Dasar Falsafah
Negara ataupun sebagai ideologi Negara, hal ini mengandung pengertian bahwa
Pancasila sebagai dasar mengatur penyelenggaraan pemerintahan.

Pancasila sebagai dasar Negara ditegaskan lagi dengan adanya Ketetapan MPR
No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada Ketetapan ini dinyatakan bahwa Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar
Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara
konsekuen dan konsisten. Dalam penjelasan Ketetapan inipun dinyatakan bahwa
kedudukan. Pancasila sebagia Dasar Negara di dalamnya mengandung makna sebagai
Ideologi Nasional, Cita-cita dan Tujuan Negara.

Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai fungsi dan kedudukan


sebagai kaidah Negara yang fundamental atau mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat
dan tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR/DPR hasil pemilihan
umum.

15
Mengubah Pancasila berarti membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang di proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai makna yaitu:

 Sebagai dasar untuk menata Negara yang merdeka dan berdaulat;


 Sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur Negara yang bersih
dan berwibawa, sehingga tercapai tujuan nasional; yang tercntum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke 4; dan
 Sebagai dasar, arah dan petunjuk aktifitas perikehidupan bangsa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.

E. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

a. Filsafat pancasila
Menurut Ruslan Abdul Gani,bahwa pancasila merupakan Negara yang lahir
collective idiologi (cita–cita bersama ). Dari seluruh bangsa Indonesia.
Dikatakan sebagai filsafat,karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa
yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia,
kemudian di tuangkan dalam suatu “ system “ yang tepat. Adapun menurut
Notonagoro, filsafat pancasila member pengetahuan dan pengertian ilmiah,
yaitu tentang hakekat pancasila

b. Karakteristik System Filsafat Pancasila


Sebagai, filsafat pancasila memiliki karakteristik system filsafat tersendiri
yang berbeda dengan filsafat lainnya. Diantaranya:
1. Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan system yang bulat dan utuh
(sebagai satu totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan

16
tidak utuh atau satu sila dengan sila yang lainnya terpisah-pisah,maka ia
bukan pancasila.
2. Susunan pancasila dengan suatu system yang bulat dan utuh :
 Sila 1, meliputi,mendasari,menjiwa:sila 2,3,4 dan 5
 Sila 2,diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,serta mendasari dan menjiwai
sila 3,4,dan 5
 Sila 3,meliputi,mendasari,dan menjiwai sila 1,2 serta mendasari jiwa
;sila 4 dan 5
 Sila 4, meliputi,didasari,dan di jiwai sila 1,2,dan 3,serta mendasari dan
menjiwai sila 5
 Sila 5,meliputi didasari,dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4
 Pancasila sebagai suatu substansi. Artinya unsur asli/permanen/primer
pancasila sebagai suatu yang ada mandiri,yaitu unsure-unsurnya
berasal dari dirinya sendiri
3. Prinsip – prinsip filsafat pancasila

Pancasila ditinjau dari Kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kausal Materialis,maksudnya sebab yang berhubungan dengan


materi/bahan
2. Kausal Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya
sebab yang berhubungan dengan bentuknya, pancasila yang ada pada
pembukaan UUD 45 memenuhi bsyarat formal (kebenaran formal;
3. Kausal Efisiens, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI idalam
menyusun dan merumuskan pancasila menjadi dasar Negara Indonesia
merdeka; serta
4. Kausa finalis, maksudnya berhubngan dengan tujuannya ,yaitu tujuan
diusu’kannya pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merdeka.

17
Inti atau esensi sila- sila pancasila meliputi:
1. Tuhan,yaitu sebagai kausa prima;
2. Manusia, yaitu mahluk individu dan mahluk sosial;
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki milik kepribadian sendiri;
4. Rakyat,yaitu unsur mutlak Negara,harus bekerja sama dengan
bergotongroyong,;serta
5. Adil,yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan diadakannya pembelajaran pendidikan Pancasila ini tidak lain karena


ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi. Hal ini jelas seperti yang disebutkan dalam landasan pendidikan Pancasila.
Kita tentu tidak ingin masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan
Pendidikan Pancasila ini kembali terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap
Indonesia menjadi lebih baik nantinya. Tidak ada lagi masalah sosial seperti
kemiskinan dan kualitas pendidikan yang rendah, banyaknya kasus sara, korupsi
yang merajalela, dan daerah-daerah yang semakin tertinggal dan diabaikan
oleh pemerintah pusat. Jadi, butuh partisipasi dari masyarakat khususnya
mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri ini untuk dapat
mengamalkan pembelajaran yang dipelajari dari pendidikan Pancasila.

B. Saran

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih


mengefisienkan pembelajaran Pendidikan Pancasila ini. Pendidikan Pancasila dinilai
masih kurang, dengan pembelajaran yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu.
Sebaiknya pembelajaran lebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih
berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan Pancasila, harus dapat memahami dan
mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya menjadi sebatas teori
didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus mendukung setiap
upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di negeri ini. Sehingga
dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya,

19
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Kaelan, Ms. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta. Paradigma Jogja. 2010.

Sutono, Drs. Mengenal Filsafat Pancasila II. PT Hanindita Graha Widya.


Yogyakarta. 1988.

Ahmadi Abu, Drs., H., dkk. Sosiologi dan Antropologi. CV Ramadhani. Solo.1986.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/09/peran-moral-politik-pemuda-mahasiswa/

http://alfin1991.blogspot.com/2011/05/implementasi-pancasila-sebagai.html

20

Anda mungkin juga menyukai