Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim
paru dan bronkus, yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis.
Tuberkulosis paru tergolong penyakit air bone infection yang dapat masuk
kedalam tubuh manusia melalui udara pernafasan kedalam paru-paru.
5.1.1 Pengkajian
Sebelum melakaukan pengkajian penulis melakukan kontrak
terlebih dahulu dengan keluarga klien sehingga terjalin trust yang baik,
data yang dikumpulkan melalui wawancara baik dengan klien dan
keluarga klien, observasi pemeriksaan fisik, studi dokumentasi serta tim
kesehatan yang terkait. Pada tahap pengkajian pada An.D pada tanggal
04 Mei 2020 sampai dengan 06 Mei 2020, dalam pengumpulan data
dengan metode wawancara, penulis tidak mendapatkan banyak
kesulitan karena menggunakan teknik komunikasi terapeutik sebagai
pendekatan kepada klien dan keluarga, setra tim kesehatan yang terkait
dalam proses asuhan keperawatan. Pada tahap pemeriksaan fisik,
penulis juga tidak mengalami kesulitan karena dibantu oleh keluarga
yang cukup kooperatf.
5.1.2 Diagnosa
Ada beberapa masalah keperawatan yang mengalami kesenjangan
pada kasus yang ditemukan, yaitu : Hipertermia berhubungan dengan
reaksi inflamasi, Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan berlebih, Risiko penyebaran infeksi berhubungan
dengan organisme verulen, Tidak efektifnya jalan napas berhubungan
dengan adanya batuk dan adanya secret.
.
5.1.3 Perencanaan
Rencana tindakan keperawatan berorientasi pada tujuan
mengatasi permasalahan yang dialami oleh klien. Hipertermi teratasi
dengan kriteria hasil suhu tubuh dalam batas normal, kekurangan
volume cairan teratasi dengan klien mau minum banyak, resiko infeksi
teratasi dengan klien dan keluarga mengikuti anjuran dari tim medis,
ketidakefektifan jalan nafas teratasi dengan klien memakai oksigen.
5.1.4 Implementasi
Penulis melakukan asuhan keperawatan selama tiga hari dengan
fokus melakukan penatalaksanaan yang terdapat pada perencanaan.
Mengobservasi tanda-tanda vital, kompres hangat, selalu memakai
masker, menganjurkan banyak minum, mengobservasi intake output,
memakai oksigen, dan memonitor hasil labolatorium.
5.1.5 Evaluasi
Berdasarkan ke empat diagnosa yang muncul semua masalah
teratasi. Demam dapat teratasi pada hari ke tiga, resiko kekurangan
volume cairan teratasi pada hari kedua, resiko infeksi teratasi pada hari
ke tiga, dan ketidakefektifan jalan nafas dapat teratasi pada hari
pertama.

5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan, penulis ingin memberikan saran
yang dapat dijadikan pertimbangan untuk semua pihak yang terlibat dalam
asuhan keperawatan pada Tuberkulosis pada An. B diperlukan adanya suatu
perubahan dan perbaikan yaitu :
5.2.1 Bagi Klien dan Keluarga
Sebagai tambahan pengetahuan bagi klien dan keluarga untuk
mengambil keputusan yang sesuai dengan masalah serta ikut
memperhatikan dan melaksanakan tindakan yang diberikan oleh
perawat.
5.2.2 Bagi Penulis
Dasar pertimbangan dalam memberikan Asuhan keperawatan
pada klien yang mengalami Tuberkulosis paru dengan ketidakefektifan
bersihan jalan napas.
5.2.3 Bagi institusi
Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah referensi
mahasiswa bagi mata kuliah tentang Asuhan Keperawatan pada klien
yang mengalami Tuberkulosis Paru dengan ketidakefektifan bersihan
jalan napas.

Anda mungkin juga menyukai