Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

`
PENGARUH BUBU MODIFIKASI VELG SEPEDA TERHADAP
PRODUKTIVITAS HASIL TANGKAPAN PADA KAWASAN
PERAIRAN HUTAN BAKAU NIPAH (Nypa fruticans)
DAN BAKAU KURAP (Rhizophora mucronata)

OLEH :

MUH FAJRIN
STK 316032

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERAIRAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KELAUTAN BALIK DIWA
MAKASSAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Bubu Modifikasi Velg Sepeda


Terhadap Produktivitas Hasil Tangkapan
Pada Kawasan Perairan Hutan Bakau
Nipah (Nypa fruticans) dan Bakau Kurap
(Rhizophora mucronata)

Nama : Muh. Fajrin

Stambuk : 416032

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perairan

Disetujui :

Tim Pembimbing

Pembimbing Ketua Pembimbing Anggota

Nuraeni L. Rapi.S.Pi.,M.Si. Arnold Kabangnga, S.Pi., M.Si.


NIDN.0904098501 NIDN.0910108906

Mengetahui:

Ketua Program Studi


Pemanfaatan Sumberdaya Perairan

Husni Angreni, S.Pi., M.Si.


NIK. 093115.C.IV-01
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah

Subhanahu Wa’Taala, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

Penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan Proposal dengan

judul “Pengaruh Bubu Modifikasi Velg Sepeda Terhadap Produktivitas

Hasil Tangkapan Pada Kawasan Perairan Hutan Bakau Nipah (Nypa

Fruticans) Dan Bakau Kurap (Rhizophora Mucronata)”.

Berkat bimbingan dari berbagai pihak, maka proposal ini dapat

terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini perkenankan penulis

dengan segala kerendahan hati untuk menhaturkan ucapan terima kasih

yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ketua Yayasan Pendidikan Balik Diwa Makassar, Ibu Dr. Hj. Andi

Aslinda, M.Si.

2. Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar,

Bapak Prof.Dr.H. Muh. Akmal Ibrahim, M.Si.

3. Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Bapak Awaluddin,

S.P.,M.Si.

4. Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Husni

Angreni, S.Pi., M.Si.

5. Penasehat Akademik, Ibu Warda Susaniati, S.Pi.,M.Si., yang

memberikan arahan dan kepada Penulis selama penyusunan

proposal ini.
6. Pembimbing Ketua, Ibu Nuraeni L. Rapi.S.Pi.,M.Si. dan

Pembimbing anggota, Bapak Arnold Kabangnga, S.Pi., M.Si. yang

memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis, sehingga

proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Teristimewa kepada Orangtua tersayang yang telah banyak

memberikan dukungan baik dari segi moral maupun materi, serta

doa yang selalu Beliau Panjatkan.

8. Teman-teman angkatan 2016 dan Senior yang membantu Penulis

dalam Penelitian ini.

9. Seluruh staff dan semua Pihak yang membantu Penulis baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam proses perkuliahan di

STITEK Balik Diwa Makassar.

Dalam Penyusunan Proposal ini, Penulis harapkan Masukan,

saran yang bersifat membangun agar nantinya proposal ini menjadi

lebih baik.

Makassar, 03 Maret 2020

Muh. Fajrin,
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR SAMPUL ..................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

1.1 Latar Belakang ........................................................................

1.2 Rumusan Masalah...................................................................

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................

2.1 Hutan Estuaria .........................................................................

2.2 Hutan Bakau Nipah (Nypa fruticans) ...................................

2.3 Hutab Bakau Kurap (Rhizophora mucronata)..........................

2.4 Hasil Tangkapan......................................................................

2.5 Alat Tangkap Bubu...................................................................

2.6 Bubu Modifikasi Velg Sepeda

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................

3.1 Desain Penelitian ....................................................................

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian..................................................


3.3 Alat dan Bahan Penelitian.......................................................

3.4 Unit Analisis.............................................................................

3.5 Teknik Sampling......................................................................

3.6 Objek Penelitian.......................................................................

3.7 Analisa Data............................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. ................................................................................................

Tabel 2.2 ..................................................................................................

Tabel 3.1 ..................................................................................................

Tabel 3.2 .................................................................................................

Tabel 3.3 .................................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. .............................................................................................

Gambar 2.2 ..............................................................................................

Gambar 2.3. .............................................................................................

Gambar 3.1. .............................................................................................

Gambar 3.2 ..............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepiting bakau (Scylla sp) merupakan salah satu komoditas perairan

payau yang banyak diminati. Kandungan protein yang tinggi

menyebabkan kepiting bakau banyak dicari dan disukai banyak orang

(Catacutan, 2002). Permintaan terus meningkat khususnya pada

kepiting yang sedang matang gonad untuk kebutuhan dalam negeri dan

untuk keperluan ekspor (Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten

Sinjai, 2015). Kegiatan budidaya yang telah dilakukan belum mampu

memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar sehingga masih

mengandalkan dari penangkapan di alam (Alamsyah, 2017).

Populasi kepiting di alam telah mengalami penurunan yang diduga

disebabkan oleh degradasi ekosistem mangrove dan tangkap lebih.

Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan serta alih

fungsi lahan mangrove menjadi tambak semakin memperparah kondisi

sumber daya kepiting bakau secara alami. Laju eksploitasi yang terus

meningkat berdampak terhadap penurunan populasi kepiting

bakau di alam dan semakin mengecilnya ukuran kepiting yang

tertangkap (Siahainenia, 2008 dalam Bonine et al., 2008). Menurut

Lebata et al. (2009 dalam Alamsyah 2017) peningkatan eksploitasi,


konversi habitat dan perubahan lingkungan menjadi faktor-faktor

penyebab utama penurunan populasi kepiting bakau.

Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan unik dan kompleks.

Tipe vegetasi hutan ini didominasi oleh tanaman berkayu yang

digenangi oleh air laut atau dipengaruhi oleh pasang surut air laut,

daerah pantai dengan kondisi tanah berlumpur, berpasir atau lumpur

berpasir (Onrizal, 2008). Menurut Notji (2002) Hutan mangrove adalah

tipe hutan yang khas terdapat disepanjang pantai atau muara sungai,

yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Degradasi ekosistem

mangrove diduga menjadi salah satu penyebab Populasi kepiting di

alam telah mengalami penurunan.

Secara umum penelitian tentang dinamika populasi kepiting telah

banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti Monoarfa

(2013) meneliti tentang analisis parameter dinamika populasi kepiting

bakau (Scylla serrata) di perairan Kabupaten Gorontalo Utara, Masiyah

(2014) meneliti tentang aspek dinamika populasi kepiting bakau scylla

serrate (Forsskal, 1775) di perairan distrik merauke Kabupaten

Merauke Provinsi Papua dan Alamsyah (2017) meneliti tentang

dinamika populasi kepiting bakau (Scylla sp) di perairan Kabupaten

Sinjai. Penelitian terdahulu tentang dinamika populasi kepiting bakau

menitikberatkan pada aspek wilayah kabupaten saja, sama sekali

belum ada yang mencoba penelitian tentang dinamika populasi pada


dua kawasan; Bakau nipah (Nypa fruticans) dan Bakau kurap

(Rhizophora mucronata) di perairan Kabupaten Takalar menggunakan

metode uji coba penangkapan. Selain itu, yang menjadikan penelitian

ini berbeda dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya yaitu

dengan adanya bubu velg, yakni prototype alat tangkap berbahan dasar

dari limbah masyarakat yang akan dioperasikan pada kawasan bakau

nipah dan bakau kurap perairan Kabupaten Takalar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi diatas, pembahasan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana populasi kepiting bakau pada kawasan bakau nipah

di perairan Kabupaten Takalar berdasarkan tangkapan

prototype bubu velg?

2. Bagaimana populasi kepiting bakau pada kawasan bakau kurap

di perairan Kabupaten Takalar berdasarkan tangkapan

prototype bubu velg?


C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis beberapa parameter dinamika populasi kepiting

bakau kawasan bakau nipah berdasarkan hasil tangkapan

prototype bubu velg.

2. Menganalisis beberapa parameter dinamika populasi kepiting

bakau kawasan bakau kurap berdasarkan hasil tangkapan

prototype bubu velg.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang

beberapa parameter dinamika populasi kepiting bakau kawasan

bakau kurap dan bakau nipah di perairan Kabupaten Takalar

berdasarkan hasil tangkapan prototype bubu velg. Serta dapat

mengetahui desain dan konstruksi bubu velg.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepiting Bakau

1. Klasifikasi kepiting bakau

Menurut Soim (1994), Kepiting bakau dari genus Scylla

memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut.

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Crustacea

Ordo: Decapoda

Famili: Portunidae

Genus: Scylla

Spesies:Scylla spp

………………………………………………………………………………………

…. (referensi yg berkaitan klasifikasi kepiting bakau) …….......................

……………………………………………………………………………………

2. Morfologi kepiting bakau

………………………………………………………………………………

…………. (referensi yg berkaitan morfologi kepiting bakau)

….......................

………………………………………………………………………………

……
B. Populasi Kepiting Bakau

………………………………………………………………………………

…………. (referensi yg berkaitan populasi kepiting bakau)

…….......................

………………………………………………………………………………

……

C. Penyebaran kepiting bakau

………………………………………………………………………………

………….…….......................

………………………………………………………………………………

……

D. Kelompok umur

………………………………………………………………………………

………….…….......................

………………………………………………………………………………

……

E. Laju Pertumbuhan

………………………………………………………………………………

………….…….......................
………………………………………………………………………………

……

F. Mortalitas

………………………………………………………………………………

………….…….......................

………………………………………………………………………………

……

G. Hutan Mangrove

…………………………………………………………………………………

……….…….......................

……………………………………………………………………………………

H. Hutan Bakau Nipah (Nypa fruticans)

…………………………………………………………………………………

……….…….......................

……………………………………………………………………………………

I. Hutan Bakau Kurap (Rhizophora mucronata)

…………………………………………………………………………………

……….…….......................

……………………………………………………………………………………
J. Alat Tangkap Bubu

…………………………………………………………………………………

……….…….......................

……………………………………………………………………………………

K. Hasil Tangkapan

…………………………………………………………………………………

……….…….......................

……………………………………………………………………………………
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menerapkan metode experimental fishing yakni

melakukan uji coba penangkapan langsung di lapangan pada dua

kawasan perairan hutan nipah dan bakau. Desain penelitian disajikan

pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Pada Gambar 3.1 dijelaskan bahwa jenis data primer diperoleh

melalui metode uji coba penangkapan pada dua kawasan hutan bakau

diantaranya: hutan bakau nipah dan bakau kurap. Hasil tangkapan dari

bubu velg kemudian dianalisis berdasarkan beberapa aspek dari

parameter dinamika populasi.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April Sampai Mei 2020

di kawasan hutan bakau perairan Kabupaten Takalar, Sulawesi

selatan.
C. Bahan dan Alat Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini diterangkan

pada Tabel 3.1. dan 3.2.

Tabel 3.1. Alat-alat yang digunakan selama penelitian


Nama Alat Fungsi
Prototype bubu velg Untuk percobaan penangkapan
kepiting bakau
Timbangan (0,001g) Untuk mengukur berat hasil
tangkapan kepiting bakau
Jangka sorong (0,01mm) Untuk mengukur panjang dan
lebar karapas tangkapan
kepiting bakau
Kamera digital Untuk dokumentasi
Kalkulator Untuk membantu perhitungan
Alat tulis Untuk pencatatan data
Kotak Styrofoam atau Untuk menyimpan Hasil
baskom tangkapan
Tali rafia Sebagai pengikat kepiting,
Kaos tangan Untuk mengambil kepiting yang
tertangkap

Tabel 3.2. Bahan-bahan yang digunakan selama penelitian


Bahan Kegunaan
Umpan ikan segar Untuk merangsang indera
penciuman kepiting bakau
Hasil tangkapan kepiting bakau Sebagai objek yang akan
dianalisis

D. Unit analisis

Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah beberapa

parameter dinamika populasi berdasarkan hasil tangkapan prototype

bubu velg pada kawasan hutan bakau nipah (Nypa fruticans) dan

bakau kurap (Rhizophora mucronata) perairan Kabupaten Takalar,

Sulawesi selatan.
E. Tehnik sampling

1. Tehnik operasi penangkapan

Operasi penangkapan dilakukan empat kali dalam dua minggu

selama 8 minggu sehingga dilakukan sebanyak 16 kali trip, setiap

satu kali setting dilakukan 3 kali hauling dengan selang waktu

pertiga jam. Umpan yang digunakan adalah jenis umpan yang sama

pada setiap kawasan hutan bakau. Adapun urutan-urutan penelitian

seperti diuraikan di bawah ini:

a. Penyiapan alat dan bahan

Mempersiapkan seluruh keperluan peralatan dan bahan-bahan

yang akan dipergunakan untuk melakukan percobaan

penangkapan.

b. Pemilihan lokasi uji coba prototype bubu velg

Lokasi uji coba prototype bubu di lakukan pada kawasan hutan

bakau nipah (Nypa fruticans) dan bakau kurap (Rhizophora

mucronata) perairan Kabupaten Takalar Sulawesi selatan.

c. Pemasangan umpan dan setting

Umpan yang akan digunakan adalah umpan ikan mujair segar

Umpan ikan mujair digunakan karena ikan ini merupakan

komoditi yang banyak dan paling mudah didapatkan di perairan

Kabupaten Takalar. Proses setting kemudian dilakukan setelah

umpan di pasang pada prototype bubu.


2. Pengukuran hasil tangkapan

a. Lebar Karapas dan Berat Kepiting bakau

b. Struktur umur

c. Laju pertumbuhan

d. Mortalitas

e. Kelompok umur

3. Pengambilan sampel

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

F. Objek Penelitian

Variabel yang akan diukur adalah beberapa parameter dinamika

populasi pada hasil tangkapan prototype bubu velg kawasan hutan

bakau nipah dan bakau kurap di perairan Kabupaten Takalar.

1. Lebar Karapas dan Berat Kepiting bakau

…………………………………………………………………………

(Rumus mencari lebar dan berat kepiting bakau)

…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

2. Struktur umur

…………………………………………………………………………

...............................(Rumus)........................................................
3. Laju pertumbuhan

…………………………………………………………………………

...............................

(Rumus)..........................................................................................

..........................................

4. Mortalitas

…………………………………………………………………………

...............................

(Rumus)..........................................................................................

..........................................

5. Kelompok umur

…………………………………………………………………………

...............................

(Rumus)..........................................................................................

.........................................

6. Analisa Data

Data-data yang diambil berdasarkan objek penelitian dianalisis

dengan menggunakan software Ms.Excel 2010 dalam bentuk grafik dan

tabel. Apabila data terdistribusi normal maka akan dilanjutkan dengan

uji t student dengan menggunakan software SPSS Versi 20. Namun,

apabila data tidak terdistribusi normal maka analisis data yang

digunakan adalah non-parametrik Chi-Square.


DAFTAR PUSTAKA

Catacutan MR. 2002. Growth and body composition of juvenile mud


crab, Scylla serrata, fed different dietary protein and lipid levels
and protein to energy ratios. Journal and book, aquaculture. 1
(2): 113-123. (http://dx.doi.org/10.1016/S0044-8486(01)00709-8
diakses 21 Maret 2020).

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sinjai. 2015. Statistik


Perikanan Kabupaten Sinjai Tahun. 2014. DKPSinjai. hal 47.

Alamsyah R, Liswahyuni A, Mapparimeng, Permatasari A. 2017. Dinamika


Populasi Kepiting Bakau (Scyllasp.) di Perairan Kabupaten Sinjai.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan. 5 (2) : 111-116
(https://pdfs.semanticscholar.org/bb53/115beb4fa5de9d585e2b20d
d900f259218fd.pdf diunduh 21 Maret 2020)

Bonine KM, Bjorkstedt EP, Ewel KC, Palik M. 2008. Population


Characteristics of the Mangrove Crab Scylla serrata(Decapoda:
Portunidae) in Kosrae, Federated States of Micronesia: Effects
of Harvest and Implications for Management. Pacific Science.
62 (1): 1-19.(https://doi.org/10.2984/1534-
6188(2008)62[1:PCOTMC]2.0.CO;2 diunduh 21 Maret)

DINAMIKA POPULASI KEPITING BAKAU (Scylla sp) PADA DUA


KAWASAN HUTAN BAKAU PERAIRAN KABUPATEN TAKALAR
MENGGUNAKAN PROTOTYPE BUBU VELG

Anda mungkin juga menyukai