Anda di halaman 1dari 2

GANGGUAN/MASALAH

KEBUTUHAN ELEKTROLIT
“HIPOKALEMIA”

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

1. Anisa Radjab
2. Febriani R. Karim
3. Fitrananda Napu
4. Mira Yunus Zakaria
5. Sri Nurain Dunggio
6. Sultika Kaluku

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2019
HIPOKALEMIA

Pengertian

Hipokalemia adalah kondisi ketika kadar kalium dalam aliran darah berada di bawah
batas normal. Dalam kondisi normal, kadar kalium di dalam darah berkisar antara 3,6 sampai
5,2 milimolar per liter (mmol/L). Namun, apabila kadar kalium sangat rendah, yakni kurang
dari 2,5 mmol/L.

Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar atau serum mengacu pada konsentrasi
dibawah normal yang biasanya menunjukkan suatu kekurangan nyata dalam simpanan kalium
total. (Brunner dan Suddarth, 2002).

Nilai normal hipokalemia

Hipokalemia atau hypopotassaemia (ICD-9), mengacu pada kondisi di mana konsentrasi


kalium (K+) dalam darah rendah. Tingkat normal kalium serum adalah antara 3,5-5,0 mEq /
L, setidaknya 95% dari kalium tubuh ditemukan di dalam sel, dengan sisanya dalam darah.
Ini gradien konsentrasi dipertahankan terutama oleh pompa Na+/K+.

Manifestasi Klinik

 Kram perut dan sembelit.


 Kesemutan dan mati rasa.
 Mual, kembung, dan muntah.
 Palpitasi atau jantung berdebar.
 Pingsan saat tekanan darah rendah.
 Sering buang air kecil dan merasa haus.
 Kelelahan, serta kram di otot lengan dan kaki.
 Gangguan psikologis, seperti depresi, delirium, bingung, atau berhalusinasi.

Anda mungkin juga menyukai