Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian
Chlamydia adalah penyakit menular seksual umum yang disebabkan oleh bakteri
Chlamydia trachomatis. Chlamydia menyebabkan penyakit pada mata dan alat
kelamin manusia. Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan penderitanya
mengalami kemandulan. Chlamydia mempengaruhi baik pria dan wanita dan
terjadi pada semua kelompok umur, meskipun yang paling umum di kalangan
wanita muda. Chlamydia tidak sulit untuk diobati setelah mengetahui jika
memilikinya. Jika tidak diobati, chlamydia dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang lebih serius. Chlamydia (Chlamydia trachomatis) adalah bakteri
yang menyebabkan infeksi yang sangat mirip dengan gonore dalam cara yang
tersebar dan gejala yang dihasilkan. Ini adalah umum dan mempengaruhi sekitar
4 juta perempuan setiap tahunnya. Seperti gonore,bakteri chlamydia ditemukan
pada serviks dan uretra dan dapat hidup di tenggorokan atau rektum. Baik pria
dan wanita terinfeksi seringkali tidak memiliki gejala infeksi klamidia. Dengan
demikian, orang-orang tidak sadar dapat menyebarkan infeksi kepada orang lain.

B. Tanda dan Gejala Chlamydia


Sekitar 75 % perempuan dan 50% laki-laki yang tertular Chalmydia tidak
menunjukkan tanda dan gejala. Keluhan dan gejala biasanya timbul sekitar 3
minggu setelah tertular kuman Chlamydia
C. Diagnosis
Diagnosis infksi C. trachomatis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran
klinik dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium merupakan
dasar dalam menegakkan diagnosis. Pada pemeriksaan laboratorium, infeksi C.
trachomatis pada genital ditegakkan bila dijumpai suatu tes chlamydial yang
positif, serta tidak dijumpai kuman penyebab spesifik. Untuk laboratorium
dengan fasilitas yang terbatas, sebagai pedoman infeksi C.trachomatis pada pria
memberi gejala berupa sekret uretraeropurulen/mukopurulen serta ditemukan
sel PMN > 5 Ipb dan tidak ditemukan diplokok negatif Gram intra/ekstra sel pada
pemeriksaan sediaan apus sekret uretra. Sedangkan pada wanita adanya sekret
serviks sero/mukopurulen dan sel PMN > 30 Ipb serta tidak ditemukan kuman
diplokok Gram negatif intra/ekstraseluler pada sediaan apus atau T. vaginalis.

D. Pencegahan
Cara yang paling baik untuk mencegah penularan penyakit ini adalah abstensia.
Untuk mengurangi resiko tertular oleh penyakit ini sebaiknya menjalani perilaku
seksual yang aman (tidak berganti – ganti pasangan seksual atau menggunakan
kondom)
E. Pengobatan
Penting untuk dijelaskan pada pasien dengan infeksi genital oleh C. trachomatis,
mengenai resiko penularan kepada pasangan seksualnya, Contact tracing
(pemeriksaandan pengobatan partner seksual) diperlukan untuk keberhasilan
pengobatan.
Untuk pengobatan, Tetrasiklin adalah antibodi pilihan yang sudah digunakan
sejak lama untuk infeksi genitalia yang disebabkan oleh C.trachomatis. Dapat
diberikan dengan dosis 4 x 500 mg/h selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama
14 hari. Analog dari tetrasiklin seperti doksisiklin dapat diberikan dengan dosis 2 x
l00 mg/h selama 7 hari. Obat ini yang paling banyak dianjurkan dan merupakan
drug of choice karena cara pemakaiannya yang lebih mudah dan dosisnya lebih
kecil. Azithromisin merupakan suatu terobosan baru dalam pengobatan masa
sekarang. Diberikan dengan dosis tunggal l gram sekali minum.
Regimen alternatif dapat diberikan :
Erythromycin 4 x 500 mg/hari selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama l4 hari.
Ofloxacin 2 x 300 mg/hari selama 7 hari
Regimen untuk wanita hamil :
Erythromycin base 4 x 500 mg/hari selama 7 hari

Maria Theresia. 2015. “Masalah Kesehatan Reproduksi”


https://www.academia.edu/15033124/MAKALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI
diakses pada 13 juli 20202 (13:56 WIB)

Anda mungkin juga menyukai