Tugas Peng. Bahan Pangan (Lilis Neneng K.)
Tugas Peng. Bahan Pangan (Lilis Neneng K.)
Soal : Apabila hewan telah mati, maka respirasi dan sirkulasi darah akan terhenti dan reaksi-
reaksi biokimia dalam jaringan otot berlangsung secara anaerobic yang menghasilkan
terjadinya perubahan-perubahan fisika kimia pada jaringan otot yaitu :
a. Perubahan struktur jaringan otot
b. Perubahan pH
c. Perubahan kelarutan protein
d. Perubahan daya ikat air
Jawaban
b. Perubahan pH
Dalam keadaan masih hidup pH daging berkisar antara 6,7-7,2. Setelah disembelih maka
terjadi penurunan pH karena terjadi penimbunan asam laktat dalam jaringan otot akibat
proses glikolisis anaerob. Pada daging unggas (ayam) penurunan akan mencapai nilai 5,8-
5,9 setelah melewati fase pasca mortem selama 2- 4 jam.
Penimbunan asam laktat akan berhenti setelah cadangan glikogen otot habis atau setelah
kondisi pH cukup rendah untuk menghentikan aktivitas enzim glikolitik di dalam proses
glikolisis anaerobik. Daging post mortem memiliki pH ultimat normal 5,5 yang sesuai
dengan titik isoelektrik sebagian besar protein daging termasuk protein miofibril.
Perubahan pH setelah post mortem dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu spesies, tipe
otot dan variasi lainnya dari ternak, serta faktor ekstrinsik yaitu penanganan ternak sebelum
dipotong dan suhu penyimpanan daging. Laju penurunan pH karkas post mortem akan cepat
pada suhu penyimpanan yang tinggi, sedangkan temperatur rendah akan menghambat laju
penurunan pH. Pengaruh suhu penyimpanan terhadap perubahan pH post mortem ini adalah
sebagai pengaruh langsung suhu terhadap laju glikolisis post mortem.
Nilai akhir pH pada rentang 5,1-6.1, membuat struktur daging menjadi lebih terbuka.
Nilai akhir pH yang tinggi yaitu kisaran 6,2–7,2 menghasilkan struktur tertutup dan kompak,
warna merah gelap, flavor jelek serta memungkinkan pertumbuhan mikroba menjadi lebih
baik. Dan sebaliknya jika pH rendah, maka daging berwarna pucat, flavor hambar, penetrasi
garam dan bumbu baik serta umumnya daya awetnya juga baik.