Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KAJIAN ANALISIS ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA


SAUS CILOK YANG BEREDAR DI SEKOLAH DASAR
KOTA MATARAM

BIDANG KEGIATAN
PKM-P

Diusulkan oleh :
Lilis Neneng Karyanti J1A016053/2016
Maria Ulfa B1D016153/2016
Lisa Seftianingsih C1M019075/2019

UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2019
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................2
1.3 Manfaat................................................................................................2
1.4 Luaran yang Diharapkan.....................................................................2
BAB 2. TINJAUN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Saus.....................................................................................................3
2.2 Bahan Pembuatan Saus.......................................................................4
2.3 Proses Pembuatan Sau.........................................................................6
BAB 3. METODE PENELITIAN........................................................................7
3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian...................................................7
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................7
3.3 Prosedur Penelitian..............................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN....................................................9
4.1 Anggaran Biaya...................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan..................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penelitian dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Penelitian
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan atau produk pangan. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.329/MenKes/PER/XII/76 menyebutkan, yang
dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan dan
dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk
ke dalamnya adalah pewarna, penyedap rasa, pengawet, pemanis, pengemulsi, dan
pengental.
Zat warna makanan merupakan kelompok bahan tambahan yang paling
menarik karena sering kali warna suatu produk makanan menentukan ketertarikan
konsumen. Namun, saat ini banyak sekali produsen nakal yang menggunakan zat
pewarna makanan yang tidak seharusnya ditambahkan ke dalam makanan seperti
halnya Rhodamin B. Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umumnya
digunakan sebagai pewarna tekstil. Rhodamin B berbentuk Kristal hijau atau
serbuk ungu kemerahan dan berfluorensensi. Penggunaan Rhodamn B pada
makanan dan minuman dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kanker
dan gangguan fungsi hati. Hingga saat ini Rhodamin B masih banyak digunakan
pada berbagai makanan dan minuman seperti kue basah, sirup, biskuit, terasi,
kerupuk, jeli dan saus.
Saus merupakan bahan pelengkap yang digunakan sebagai tambahan
untuk menambah kelezatan makanan, variasi rasa pada makanan, dan
memperbaiki penampilan. Penggunaan Rhodamin B pada saus ini bertujuan untuk
menghasilkan warna merah pada saus sehingga menarik perhatian konsumen.
Fasimi dan Fatimah (2014) menyatakan bahwa penggunaan Rhodamin B pada
jajanan anak-anak dikarenakan anak-anak lebih menyukai makanan dengan warna
yang menarik, seperti minuman warna-warni, jelly, saus cilok, serta makanan
ringan lainnya. Hasil penelitian Silalahi dan Rahman (2011) mengungkapkan
bahwa sebanyak (10%) jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Labuhan Batu
Selatan positif mengandung Rhodamin B yaitu es doger, saus dan kerupuk.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian oleh Rohmah (2013) mengenai kajian
keamanan pangan cilok di desa Blawirejo Kecamatan Kendungpring Lamongan,
menunjukkan bahwa semua sampel saus tomat cilok mengandung Rhodamin B.
Penggunaan bahan kimia berbahaya masih menjadi suatu permasalahan di
Indonesia, serta masih banyak ditemukan di lingkungan sekolah jajanan yang
mengandung bahan kimia berbahaya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
oleh BPOM menunjukkan ada 4 bahan berbahaya yang sering ditambahkan pada
makanan yaitu Rhodamin B, broraks, formalin dan Methanyl Yellow. Namun
2

temuan terbesar pada jajanan anak sekolah yaitu zar pewarna Rhodamin B
(BPOM, 2013). Oleh karena itu perlu dikaji penulisan tentang “Kajian Analisis
Zat Pewarna Rhodamin B Pada Saus Cilok Yang Beredar Di Sekolah Dasar Kota
Mataram”.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan Naskah Seminar ini untuk mengkaji adanya zat pewarna
Rhodamin B pada saus cilok yang beredar di sekolah dasar kota Mataram.
1.3 Manfaat
Hasil penulisan naskah seminar ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber
informasi dasar mengenai kadar zat pewarna Rhodamin B pada saus cilok yang
beredar di sekolah dasar kota Mataram.
1.4 Luaran
1. Laporan kemajuan dan laporan akhir.
2. Artikel ilmiah yang dipublikasikan
3. Produk yang dihasilkan
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saus
Saus adalah olahan makanan yang umumnya berasal dari buah dan sayur
yang merupakan jenis bumbu penyedap makanan berbentuk bubur dengan warna
oranye hingga merah yang berasal dari bahan baku alami maupun penambahan zat
pewarna makanan. Saus dibuat dalam bentuk pasta yang terdiri atas campuran
buah dengan penambahan cabai untuk menambah rasa pedas. Saus memiliki
berbagai variasi rasa tergantung bumbu yang ditambahakan. Saus umumnya dapat
disimpan dalam waktu yang lama akibat penambahan bahan pengawet (Hambali,
2006).
Saus pada umunya memiliki tekstur yang agak kental yang dihasilkan dari
pengolahan buah tomat dan ditambahkan bahan lain seperti gula, garam, bahan
pewarna untuk meningkatkan warna alami dan penambahan bahan pengawet
untuk meningkatkan daya simpan. Menurut Hambali (2006) saus tidak hanya
digunakan sebagai penyedap rasa tetapi juga sebagai bahan pendamping berbagai
makanan seperti perkedel, bakwan, tahu isi dan sebagai bahan campuran kuah
bakso, mie ayam serta makanan laut yang selalu menggunakan saus sebagai
pelengkap.

Gambar 1. Saus
(Sumber : Herawati, 2019)
4

Syarat mutu saus menurut SNI 01-3546-2004 adalah sebagai berikut :


Tabel 1. Syarat Mutu Saus
Uraian Persyaratan
Aroma Normal
Rasa Normal
Warna Normal
Jumlah total soluble solid Min. 30, Brix 20oC
Keasaman Min. 0,8% bb
Bahan tambahan makanan
- pengawet SNI 01-0222-1995
- pewarna SNI 01-0222-1995
Cemaran logam
- timbal (Pb) Maks 0,1 mg/kg
- temabaga (Cu) Maks 50,0 mg/kg
- seng (Zn) Maks 40,0 mg/kg
- Timah (Sn) Maks 40,0-250 mg/kg
- Raksa (Hg) dan Arsen (As) Maks 0,03 mg/kg
- Angka Lempeng Total Maks 2 x 102 koloni/g
- Kapang dan Khamir Maks 50 koloni/g
(Sumber : BSN 2004)

2.2 Bahan Pembuatan Saus


a. Tomat
Buah tomat merupakan komoditi hortikultura, buah tomat mudah
mengalami kerusakan jika tidak disimpan pada kondisi yang baik. Besarnya
kerusakan buah tomat setelah panen berkisar antara 20% sampai dengan 50%.
Salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan buah tomat dengan
mengolahnya menjadi produk olahan. Tomat sebagai sumber pangan dan mineral
mengandung vitamin yang tinggi terdiri atas vitamin B, C, E dan provitamin A
Karoten, sedangkan mineral yang dikandung Ca, Mg, P, K, Na, Fe, Sulfur dan
Klorin. Dalam 100 gram tomat dapat menyumbangkan sekitar 10-20% vitamin A.
selain vitamin dan mineral, tomat juga mangandung pigmen pemberi warna merah
yang didominasi oleh likopen. Tomat segar mengandung likopen anatara 3-5 ppm,
sedangkan konsentrat likopen dari pasta tomat mengandung 50% likopen (Sjarif,
2016)

Syarat tomat segar menurut SNI 01-3162-1992 adalah sebagai berikut :


5

Tabel 1. Syarat Mutu Tomat


No Persyaratan
Jenis Uji Satuan
. Mutu I Mutu II
1 Kesamaan sifat, varietas - Seragam seragam
2 Tingkat ketuaan - Tua tapi tidak Tua tapi tidak
terlalu matang terlalu matang
dan tidak lunak dan tidak lunak
3 Ukuran - seragam seragam
4 kotoran - Tidak ada Tidak ada
5 kerusakan % Maks. 5 Maks. 10
6 busuk % Maks. 1 Maks. 1
(Sumber : BSN 1992)

b. Gula
Penambahan gula dalam produk bukanlah untuk menghasilkan rasa manis
saja meskipun sifat ini penting. Gula bersifat menyempurnakan rasa asam dan
citarasa lainnya dan juga memberikan kekentalan, daya larut yang tinggi dari gula,
kemampuan mengurangi kelembaban relatif dan daya mengikat air adalah sifat-
sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam proses pengawetan bahan pangan.
Dengan adanya gula pertumbuhan mikroba dapat ditekan, adanya proses
pemanasan pada gula akan menyebabkan terjadinya reaksi karamelisasi gula
sehingga akan menghasilkan rasa yang khas pada produk olahan makanan. Pada
pembuatan manisan dan saus gula dapat membentuk tekstur, warna dan rasa (Gay,
2009).
c. Garam
Garam adalah benda padat berwarna putih berbentuk Kristal yang
merupakan senyawa dengan bagian terbesar Natrium cholorida (>80%) serta
senyawa lain seperti Magnesium chloride, Magnesium sulfat dan Calsium
Chlorida. Sumber garam yang terdapat di alam berasal dari air laut, air danau
asin, deposit dalam tanah, tambang garam dan sumber air dalam tanah. Garam
berfungsi untuk memeperbaiki cita rasa, pengawetan dan melarutkan protein.
Garam menjadi lebih efektif pada suhu yang lebih rendah dan kodisi asam.
Jumlah pemakaian garam menurut US Wheat Associates 2-2,25%. Jika kurang
dari 2% maka rasa akan hambar, sedangkan di atas 2,25% akan menghambat
aktivitas mikroba (Eddy dan Lilik, 2007).
d. Tepung Maizena
Tepung maizena yang berasal dari jagung ini digunakan sebagai bahan
tambahan dalam pembuatan saus. Tepung meizena berfungsi sebagai pengikat dan
perekat antara satu bahan dengan bahan yang lain. Kualitas tepung maizena yang
digunakan sebagai bahan makanan sangat berpengaruh terhadap makanan yang
dihasilkan.
6

e. Bumbu
Bumbu yang ditambahkan dalam pembuatan saus adalah bubuk merica,
cengkeh, bawang putih, bawang merah, kayu manis, pala dan asam cuka. Bumbu
adalah bahan yang ditambahakan ke dalam komposisi suatu produk untuk
memperbaiki citarasa produk tersebut. Tujuan utama penambahan bumbu adalah
untuk meningkatkan citarasa pruduk yang dihasilkan dan sebagai bahan alami
2.3 Proses Pembuatan Saus
Proses pengolahan saus diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan dan
alat yang akan digunakan. Bahan baku yang akan digunakan harus dalam keadaan
segar, bebas dari kotoran agar dapat menghasilkan saus yang bermutu.
Sebaiknnya menggunakan buah tomat yang berwarna merah dengan daging buah
yang tebal. Kemudian bahan dibersihakan menggunakan air bersih dan air
mengalir. Kemudian dikukus pada suhu 80-85oC selama 5 menit menggunakan
panci dengan tujuan menonaktifkan enzim dan mempertahankan warna alami
bahan. Kemudian dilakukan penghancuran buah yang dilakaukan dengan
penambahan air 1:1 pada masing-masing buah dengan menggunakan blender
sampai diperoleh bubur basah yang halus. Selanjutnya dilakukan pencampuran
tomat yang sudah halus dengan tepung maizena dan bumbu-bumbu lainnya.
Kemudian dilakukan pemasakan selam 30 menit dengan suhu 80 oC sampai
mengental (Saloko, 2019).
7

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Laboratorium kimia dan biokimia Pangan
Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri untuk proses analisis kandungan
Rhodamin B pada saus cilok.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian


3.2.1 Alat-Alat Penelitain
Mangkuk porselin, tabung reaksi, sendok, pipet tetes, sarung tangan
plastic, masker, Erlenmeyer, penanas air, neraca analitik, gelas beaker, labu ukur,
waterbath, corong, kertas saring.

3.2.2 Bahan-Bahan Penelitian


Saus cilok, KIT Rhodamin B (reagen cair), akuades, methanol, HCL 0,1
N, Na-sulfat anhidrat, asam asetat, NaOH 10%, eter.

3.3 Prosedur Penelitian


Proses analisa Rhodamin B terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
1. Disiapkan sampel yang akan diujikan
2. Diambil sebanyak 1 sendok teh sampel yang akan diuji
3. Ditambahkan 10 ml air mendidih, kemudian aduk agar Rhodamin yang
ada pada sampel tertarik ke fase air. Kemudian diamkan hingga sampel
dingin
4. Ditambahkan reagen A dan Reagen B masing-masing sebanyak 1 tetes
5. Ditambahkan reagen B2 sebanyak 4 tetes kemudian diaduk hingga
homogen
6. Ditambahkan 5 ml cairan uji dan didiamkan selama 10-20 menit
7. Apabila warna cairan berubah menjadi ungu berarti sampel tersebut positif
mengandung Rhodamin
8

Saus

Diambil 1 sendok saus

Ditambahkan 10 ml air
mendidih sambil diaduk

Di tambahkan reagen A dan B


masing-masing 1 tetes

Ditambahkan 4 tetes reagen


B2

Di tambahkan 5 ml larutan uji

Diamkan selama t=10-20


menit

Berwarna Ungu (positif


mengandung Rhodamin B)
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Anggaran Biaya Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 1.035.000
2 Bahan habis pakai 3.570.000
3 Perjalanan 675.000
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, 1.735.000
seminar, laporan
Jumlah 7.015.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-PE
Maret April Mei Juni
Kegiatan Minggu ke-

Penulisan
Proposal
Survei Lokasi

Pengumpulan
Perlengkapan
Penelitian

Penulisan
naskah
Seminar
naskah
10

DAFTAR PUSTAKA

BPOM, 2016. Laporan Tahunan BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Yogyakarta.

BPOM RI, 2012. Senttra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas). Badan


Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.

Herawati, H., 2017. Cara Membuat Saus Tomat Sendiri Rumahan Homemade.
https://carabuatresep.blogspot.com/2017/03/cara-membuat-saus-
tomat.html?m=1. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2019. Pukul : 10.32
WITA.

Laksmita, A.S., N.P. Widayanti dan M.A.F. Refi, 2018. Indentifikasi Rhodamin B
Dalam Saus Sambal Yang Beredar Di Pasar Tradisional Dan Modern
Kota Denpasar. Jurnal Media Sains. 2(1) : 8-13.

Rohmah, N., 2013. Kajian Keamanan Pangan Pentol Cilok Di Desa Blawirejo
Kecamatan Kendungpring Lamongan. Jurnal Tata Boga. 2(1) : 58-65.

Saloko, S., D. Handito, N. Rahayu, S. Rahman dan A. Dwiani, 2019. Pengolahan


Tomat Menjadi Saus Tomat. Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian
Masyarakat. 2(2) : 204-208.

Saputri, F.A., B.P. Irinda dan R. Pratiwi, 2018. Analisis Rhodamin B Dalam
Makanan. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan. 7(1) : 50-58.

Silalahi, J. dan Rahman, 2010. Analisis Rhodamin B Pada Jajanan Anak Sekolah
Dasar di Labuhan Batu Selatan Sumatra Utara. Jurnal Indon Med
Assod. 61(7) : 293-298.

Sjarif, S.R. dan S. W. Apriani, 2016. Pengaruh Bahan Pengental Pada Saus
Tomat. Jurnal Penelitian Teknologi Industri. 8(2) : 141-150.

Sugiyatmi, S., 2006. Analisis Faktor-faktor Resiko Pencemaran Bahan Toksik


Boraks Pada Jajanan Bakso di SDN Kompleks Mangkura Kota
Makassar. Jurnal FKM UNHAS. 13(3): 24-36

Susanna, D. dan Hartono, 2003. Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak dan


Gado-Gado Dilingkungan Kampus UI Depok Melalui Pemeriksaan
Bakteriologis. FKM UI. Depok.

Yasa, W.S., M. A. Zain dan S. Rahman, 2015. Pedoman Praktikum Forensik


Pangan. Universitas Mataram. Mataram.
11
12
13
14

DOSEN PENDAMPING
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dody Handito, S.T.P., M.P.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
4 NIP/NIDN 197405242008121002/0024057402
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 24 Mei 1974
6 Alamat E-mail dodyhandito@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081 353 460 047

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Institusi Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Jurusan/Bidang Ilmu Teknologi Hasil Pertanian / Ilmu dan Teknologi
Teknologi Pengolahan Hasil Pangan
Pertanian
Tahun Masuk-Lulus 1993-1999 2001-2004

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
.
1. Gizi dan Pangan Wajib 2
2. Evaluasi Gizi dalam Pengolahan Pangan Wajib 2
3. Teknologi Pengolahan Pangan Wajib 3
4. Biokimia Nutrisi Wajib 2
5. Pangan Fungsional Wajib 2
6. Analisis Pangan Wajib 2
7. Formulasi dan Suplementasi Pangan Wajib 2
8. Gizi Eksperimental Pilihan 2
9. Perencanaan Pangan dan Gizi Pilihan 2

Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian Penyandang
. Dana
1 2018 Pengembangan Cookies Ubi Jalar Kaya Protein PNBP/BLU
yang Bersumber dari Tepung Daun Kelor. Unram
(Ketua)
2 2017 Pengembangan Produk Bakery dari Tepung PNBP/BLU
Terigu yang Disubstitusi dengan Tepung Unram
Kentang Hitam (Coleus tuberosus).
3 2016 Profil Asam Amino dan Daya Cerna Protein Roti PNBP/BLU
15

Mocaf Tinggi Protein (Romo Tipro) yang Unram


Diperkaya Pangan Lokal.
4 2015 Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Produk PNBP/BLU
Patiseri Berbasis Mocaf. Unram
5 2015 Karakteristik “Romo Tipro” Diperkaya Tepung PNBP/BLU
Tempe Menuju Pangan yang Berdaulat. Unram
6 2014 Karakteristik Kimia dan Organoleptik Minyak PNBP/BLU
Goreng Bekas Hasil Penyaringan Dengan Unram
Penambahan Vitamin E.
7 2014 Pengembangan Kelompok Industri Karaginan MP3EI, Dikti
danEdible Film di Grupuk Lombok Tengah
untuk Menunjang Program Unggulan Daerah.
(lanjutan)
8 2013 Pengembangan Kelompok Industri Karaginan MP3EI, Dikti
danEdible Film di Grupuk Lombok Tengah
untuk Menunjang Program Unggulan Daerah.
(lanjutan)
9 2013 Karakteristik Produk Mie “JaMoRu” Berbasis BOPTN, Dikti
Bahan Dasar Lokal. (Ketua)
10 2013 Potensi Rosela dan Rumput Laut Lokal Sebagai PNBP Unram
Bahan Pembentuk Edible Film. (Ketua)

Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang
. Dana
1 2018 Pengolahan Tomat Menjadi Saos Tomat. PNBP Unram
2 2018 Diversifikasi Olahan Daun Kelor. BOPTNUnram
3 2017 Sanitasi Lingkungan dan Proses Pengolahan PNBP Unram
Produk Ikan.
4 2016 Pengolahan Bahan Pangan Hasil Pertanian PNBP Unram
dengan Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk
Meningkatkan Nilai Tambah Produk.
5 2016 Teknik Pengolahan Hasil Pertanian di Kabupaten BOPTNUnram
Lombok Barat.
6 2015 Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk PNBP Unram
Meningkatkan Nilai Tambah Produk Berbahan
Baku Umbi-Umbian.
7 2015 Pembuatan Asap Cair Sebagai Pengawet Pangan BOPTNUnram
Alami Dari Limbah Tempurung Kelapa di
Pemenang Barat Kecamatan Pemenang
Kabupaten Lombok Utara.
8 2014 Pengenalan Teknik Pengolahan Umbi-Umbian BOPTNUnram
16

dan Hubungannya dengan Kandungan Gizi.


9 2014 Penerapan Teknologi Tepat Guna Untuk PNBP Unram
Meningkatkan Kualitas dan Nilai Tambah
Produk Olahan Kelapa.
10 2013 Diversifikasi Produk Pangan Olahan Berbasis PNBP Unram
JagungUntuk Mendukung Ketahanan Pangan
dan Gizi Rumah Tangga. (Ketua)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerimasanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiata


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Mangkok Tempat bahan 50 buah 10.000 500.000
Mengambil
Sendok bahan atau 1 lusin 35.000 35.000
memisahkan
Timbangan
Menimbang 2 buah 250.000 500.000
Analitik
SUB TOTAL (Rp) 1.035.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Saus cilok Bahan baku 50 sampel 5.000 250.000
Bahan
Aquades 2 liter 25.000 50.000
penelitian
Tes kit Bahan
1 peket 2.000.000 2.000.000
Rhodamin B penelitian
Sarung Penunjang
30 buah 6.000 180.000
tangan penelitian
Penunjang
Masker 30 buah 2000 60.000
penelitian
Penunjang
Tisu 2 bungkus 15.000 30.000
penelitian
Sewa
laboratoriu
Penunjang
m kimia dan 10 hari 100.000 1.000.000
penelitian
biokimia
pangan
SUB TOTAL (Rp) 3.570.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Pembelian
alat dan bahan
Biaya
(Pasar ke 3 orang 225.000 675.000
transportasi
Laboratorium
)
18

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan)


Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Kebutuhan
Penggandaan Print + jilid 4
hasil 20.000 80.000
proposal buah
penelitian
Penggandaan Kebutuhan
Print + jilid 4
proposal hasil 20.000 80.000
buah
kemajuan penelitian
Publikasi
Publikasi
jurnal hasil 1 kali 800.000 800.000
jurnal
penelitian
Seminar
Seminar hasil 1 kali 600.000 600.000
penelitian
Dokumentasi
Cetak foto 35 lembar 5000 175.000
penelitian
Biaya tak terduga 1.735.000
SUB TOTAL (Rp) 1.735.000
Total (Keseluruhan) 7.015.000
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama Deskripsi Tugas Uraian Tugas


1 Lilis Neneng  Membuat proposal dengan
Karyanti rincian biaya yang akan
dikeluarkan Ketua
 Menentukan tujuan utama
penulisan
 Memantau jalannya
penelitian secara universal
 Menganalisa hasil penelitian
2 Maria Ulfa  Survei proses bahan baku Anggota
 Survey kebutuhan bahan Pelaksana 1
baku
3 Lisa Seftianingsih  Mengatur proses analisis Anggota
 Mengatur keuangan dan Pelaksana 2
penggunaan biaya
 Membantu dalam
pengerjaan laporan dan
literatur penunjang
20

Anda mungkin juga menyukai