PENGELOLAAN TENAGA
PERAWAT DAN BIDAN
DEPARTEMEN KEPERAWATAN PT. MH
LATAR BELAKANG
1. Perubahan Status Perusahaan “HHG menjadi PT
Medikaloka Hermina, tbk”
2. Visi & Misi RS Hermina
3. Keputusan Rakor Desember 2018 → diputuskan program
bersama yaitu meningkatkan pendapatan dan
menurunkan biaya
4. Kebijakan Dirut No 533/KEP-DIR/MH/X/2018 tentang
metode perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan
5. Kebijakan Dirut No 053/Kep-Dir/MH/2019 tentang
kebijakan lembur di RS Hermina
1
22/07/2019
Negatif Positif
?????????? PERUBAHAN ??????????
Paham
+
Komitmen
=
Strategy
2
22/07/2019
3
22/07/2019
Lanjutan…
8 ICU 14 jam
9 Rawat Jalan 0,15 (9 menit)
10 Kamar Bersalin 8,0 jam
11 Intermediate Care Unit 8,0 jam
4
22/07/2019
3. Total Care
- Dibantu segala sesuatunya, posisi diatur
- Observasi tanda – tanda vital tiap 2 jam
- Pemakaian slang NGT
- Terapi intra vena
- Pemakaian saction
- Kondisi gelisah / disorientasi / tidak sadar
Adapun waktu perawatan berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien yaitu :
a. Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam
b. Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam
c. Total care dibutuhkan 1 – 11/2 x 4 jam : 4 – 6 jam
5
22/07/2019
STRATEGY ................
1. Penuhi SDM jika masih dibawah indek, bekalin pemahaman secara
positif
2. Jadwal dinas harus dibuat dengan memperhatikan komposisi SDM
dan harus disalin dalam buku jadwal harian dengan menuliskan
pembagian tugas serta dengan perubahan yang ada bila diperlukan
jumlah staf klinis pagi dikurangi
3. Kebutuhan SDM pagi dapat juga dibantu Kaper & PP secara
bergantian ikut terlibat sebagai staf klinis agar ikut memberikan
contoh cara bekerja secara 2E
4. Pembagian tugas PN berdasarkan tingkat asuhan keperawatan (self
care, partial dan total) → dengan pola ini akan sangat memudahkan
untuk menetukan cakupan jumlah pasien “ asuhan terpola
melibatkan pasien”
5. Konsep mobilisasi SDM harus dipahami bersama
STRATEGY ................
6. Lembur atas perintah mankep dengan mempertimbangkan level
kompetensi, masa kerja dan juga lama waktu lembur yang dibutuhkan
7. Orientasi lembur tidak melebihi ketetapan (3 jam/ hari, 14 jam/minggu,
56 jam/bulan) dan lembur tidak tersentralisasi ke satu orang
8. Evaluasi efektifitas capaian lembur (harian, mingguan), secara umum
lembur cukup tinggi yaitu di OK dan Poli, hal ini karena banyak faktor
mulai dari ketepatan tim operasi dan juga ketepatan jam praktek
9. Untuk unit khusus penuhi tenaga 100% (jika tidak terselesaikan maka
unit tsb menjadi penyumbang lembur tertinggi)
10. Hindari lembur lembur 1 shift dan bila dibutuhkan maka dapat diatur
dengan 3 jam pertama dilakukan oleh staf klinis yang bertugas awal dan
3 jam berikutnya dapat memajukan staf klinis yang bertugas berikutnya
6
22/07/2019
7
22/07/2019
• Sikap Konselor
8
22/07/2019
• Teknik Konseling
Beberapa teknik konseling yang perlu dipedomani oleh konselor guna
mendukung keberhasilan proses konseling, diantaranya :
a. Perilaku Attending
Perilaku attending dimana konselor mengambil sikap menghampiri
konseli dapat dimulai dengan kontak mata, bahasa tubuh yang
bersahabat dengan sapaan yang lembut
b. Empati
Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang
dirasakan konseli, secara umum empati dilakukan sejalan dengan
perilaku attending.
• Sasaran konseling adalah seluruh tenaga keperawatan (staf klinis, perawat pendidik
dan tenaga struktural), yang dilakukan secara terjadwal atau dalam kondisi tertentu.
9
22/07/2019
3. Tahapan Konseling
Konseling dilakukan melalui 3 tahapan / rangkaian,
diantaranya :
• Pra konseling
• Konseling
• Paskah konseling
4. Jenis – jenis konseling
5. Rangkaian proses pelaksanaan konseling
6. Alur pelaksanaan konseling
10
22/07/2019
11