Anda di halaman 1dari 11

22/07/2019

PENGELOLAAN TENAGA
PERAWAT DAN BIDAN
DEPARTEMEN KEPERAWATAN PT. MH

LATAR BELAKANG
1. Perubahan Status Perusahaan “HHG menjadi PT
Medikaloka Hermina, tbk”
2. Visi & Misi RS Hermina
3. Keputusan Rakor Desember 2018 → diputuskan program
bersama yaitu meningkatkan pendapatan dan
menurunkan biaya
4. Kebijakan Dirut No 533/KEP-DIR/MH/X/2018 tentang
metode perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan
5. Kebijakan Dirut No 053/Kep-Dir/MH/2019 tentang
kebijakan lembur di RS Hermina

1
22/07/2019

PERUBAHAN DIBIDANG KEPERAWATAN

1. Metode perhitungan kebutuhan tenaga “Ratio


menjadi Gilles dengan koreksi yang telah
disesuaikan “
2. Ketetapan indeks SDM 65 - 75%
3. Indeks lembur 1%
4. Ketetapan indeks susunan tenaga (5 %
struktural, 7% PP dan staf klinis 88%)

Negatif Positif
?????????? PERUBAHAN ??????????

Paham
+
Komitmen
=
Strategy

Perubahan keperawatan perlu didukung banyak bidang


diantaranya “HRD cek komposisi SDM disetiap bagian,
Yanmed “asuhan medis”, Jangmed “terutama farmasi”,
Jangum “ kebersihan & linen”, Keuangan “kasir”

2
22/07/2019

Standar perhitungan keb.tenaga


Rumus Gillies

Tenaga Perawat (TP) = A X B X 365


(365 – C) X Jam kerja/ hr
• Keterangan Rumus
A = Jam perawatan / 24 jam, waktu perawat
yang dibutuhkan tiap pasien
B = Rata-rata jumlah pasien per hari
C = Jumlah hari libur per tahun
365 = Jumlah hari kerja selama 1 tahun

Jumlah jam perawatan


rata-rata untuk setiap pasien
RATA-RATA JAM
NO JENIS PELAYANAN
PERAWATAN
1 Umum 4,0 jam
( mengacu dari anak )
2 Kebidanan 3,0 jam
3 Anak 4,0 jam
4 KBBL/ Perina Level I 3,0 jam
5 Perina Level II 4,5 jam
6 Bedah 4,0 jam
7 IGD 0,5 jam

3
22/07/2019

Lanjutan…
8 ICU 14 jam
9 Rawat Jalan 0,15 (9 menit)
10 Kamar Bersalin 8,0 jam
11 Intermediate Care Unit 8,0 jam

Sistem penugasan berdasarkan level


kompetensi klasifikasi pasien

• Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori yaitu :


1. Self Care ( perawatan mandiri )
- Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, seperti
mandi dan ganti pakaian
- Makan dan minum dilakukan sendiri
- Pengawasan dalam ambulansi atau gerakan
- Observasi tanda – tanda vital setiap shift
- Pengobatan minimal, status psikologi stabil
- Persiapan prosedur pengobatan

4
22/07/2019

2. Partial Care ( perawatan intermediate )


- Dibantu dalam kebersihan
diri,makan,minum,ambulasi
- Observasi tanda – tanda vital tiap 4 jam
- Pengobatan lebih dari satu kali
- Terpasang alat – alat invasif ( cateter & infus )
- Intake & output dicatat
- Pengobatan perlu prosedur

3. Total Care
- Dibantu segala sesuatunya, posisi diatur
- Observasi tanda – tanda vital tiap 2 jam
- Pemakaian slang NGT
- Terapi intra vena
- Pemakaian saction
- Kondisi gelisah / disorientasi / tidak sadar
Adapun waktu perawatan berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien yaitu :
a. Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam
b. Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam
c. Total care dibutuhkan 1 – 11/2 x 4 jam : 4 – 6 jam

5
22/07/2019

STRATEGY ................
1. Penuhi SDM jika masih dibawah indek, bekalin pemahaman secara
positif
2. Jadwal dinas harus dibuat dengan memperhatikan komposisi SDM
dan harus disalin dalam buku jadwal harian dengan menuliskan
pembagian tugas serta dengan perubahan yang ada bila diperlukan
jumlah staf klinis pagi dikurangi
3. Kebutuhan SDM pagi dapat juga dibantu Kaper & PP secara
bergantian ikut terlibat sebagai staf klinis agar ikut memberikan
contoh cara bekerja secara 2E
4. Pembagian tugas PN berdasarkan tingkat asuhan keperawatan (self
care, partial dan total) → dengan pola ini akan sangat memudahkan
untuk menetukan cakupan jumlah pasien “ asuhan terpola
melibatkan pasien”
5. Konsep mobilisasi SDM harus dipahami bersama

STRATEGY ................
6. Lembur atas perintah mankep dengan mempertimbangkan level
kompetensi, masa kerja dan juga lama waktu lembur yang dibutuhkan
7. Orientasi lembur tidak melebihi ketetapan (3 jam/ hari, 14 jam/minggu,
56 jam/bulan) dan lembur tidak tersentralisasi ke satu orang
8. Evaluasi efektifitas capaian lembur (harian, mingguan), secara umum
lembur cukup tinggi yaitu di OK dan Poli, hal ini karena banyak faktor
mulai dari ketepatan tim operasi dan juga ketepatan jam praktek
9. Untuk unit khusus penuhi tenaga 100% (jika tidak terselesaikan maka
unit tsb menjadi penyumbang lembur tertinggi)
10. Hindari lembur lembur 1 shift dan bila dibutuhkan maka dapat diatur
dengan 3 jam pertama dilakukan oleh staf klinis yang bertugas awal dan
3 jam berikutnya dapat memajukan staf klinis yang bertugas berikutnya

6
22/07/2019

Pembinaan etika profesi dan


disiplin SDM di unit
• Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang
individu yaitu konselor dan konseli. Interaksi yang terjadi
dalam suasana yang profesional dilakukan dan dijaga sebagai
alat untuk memudahkan perubahan dalam tingkah laku klien.
Pendapat lain (Pietrofesa) mengemukakan tentang konseling
seorang profesional berusaha membantu orang lain dalam
mencapai pemahaman dirinya (self Understanding) membuat
keputusan dan pemecahan masalah

Macam – macam Konseling


• Konseling Rutin adalah proses interaksi antara konselor dan
konseli yang dilakukan secara kontineu dengan periode waktu 3-4
bulan/masing-masing tenaga keperawatan

• Konseling Promosi adalah proses interaksi antara konselor dan


konseli yang dilakukan kepada tenaga keperawatan yang
dipromosikan (promosi yang dibutuhkan cepat atau sesuai maping
jenjang karier)

• Konseling Pembinaan adalah proses interaksi antara konselor dan


konseli yang dilakukan fokus pada tenaga keperawatan yang
sedang dalam masa pembinaan, baik pembinaan tertulis atau tidak

7
22/07/2019

Konsep dasar Konseling tenaga keperawatan

• Komunikasi dalam konseling

Dalam konseling ada 2 fokus utama yang memiliki dampak

yang besar dalam mendukung keberhasilan konseling, yaitu :

1. Bahasa Non Verbal (non verbal communication)

S – O – F – T – E – N” (Smile, Open Arms, Forward Lean,

Touch, Eye Contact, Nod)

2. Bahasa Verbal (verbal communication) REACH yang berarti

merengkuh atau meraih.

• Sikap Konselor

• Memiliki sikap yang sopan, sabar dan sederhana

• Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa


yang mudah dimengerti oleh konseli

• Menunjukan sikap ingin membantu konseli

• Menciptakan suasana lingkungan konseling yang nyaman

- Mampu menjadi pendengar yang baik dalam

menerima keterangan dari konseli (hindari memotong

pembicaraan yang ada)

8
22/07/2019

• Teknik Konseling
Beberapa teknik konseling yang perlu dipedomani oleh konselor guna
mendukung keberhasilan proses konseling, diantaranya :
a. Perilaku Attending
Perilaku attending dimana konselor mengambil sikap menghampiri
konseli dapat dimulai dengan kontak mata, bahasa tubuh yang
bersahabat dengan sapaan yang lembut
b. Empati
Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang
dirasakan konseli, secara umum empati dilakukan sejalan dengan
perilaku attending.

IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSELING


KEPERAWATAN
1. Ruang Konseling

Dalam melakukan konseling perlu memperhatikan kenyamanan dan privasi ruangan


yang akan digunakan, jika belum memiliki ruangan terpisah sebaiknya sebelum
konseling dimulai perlu disiapkan ruang tersendiri sehingga privasi perawat yang
sedang dilakukan konseling dapat terlindungi dan upayakan fasilitas yang memadai,
misalnya kursi, air minum, tissue.

2. Sasaran dan Fungsi Konseling

• Sasaran konseling adalah seluruh tenaga keperawatan (staf klinis, perawat pendidik
dan tenaga struktural), yang dilakukan secara terjadwal atau dalam kondisi tertentu.

• Fungsi konseling adalah pembinaan dan bimbingan sebagai upaya pencegahan,


penyesuaian, perbaikan dan juga pengembangan tenaga keperawatan ditingkatkan
kompetensinya, memiliki sikap dan perilaku yang baik.

9
22/07/2019

3. Tahapan Konseling
Konseling dilakukan melalui 3 tahapan / rangkaian,
diantaranya :
• Pra konseling
• Konseling
• Paskah konseling
4. Jenis – jenis konseling
5. Rangkaian proses pelaksanaan konseling
6. Alur pelaksanaan konseling

Contoh Perhitungan tenaga


• Ruangan perawatan Umum :
4 x 17,94 x 365
( 365 – 79 ) x 7
26.192
2002
13,08
PJ = 15% ( 1,96 )
Total : 15,04 orang

10
22/07/2019

11

Anda mungkin juga menyukai