AGRIBISNIS
OLEH :
NAMA : FEBRIANSYAH
NIM : B1A1 17 184
KELAS :A
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena hanya dengan ijin dan
kuasanyalah, saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Prospek
Pengembangan Agribisnis Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan” dengan tepat
waktu. Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Agribisnis.
Tak lupa pula sholawat serat salam marilah kita hanturkan kepada
baginda Rasulullah SAW karena dengan perantara beliaulah kita di
pandu dari zaman kebodohan, zaman kebatilan, menuju zaman penuh
dengan cahaya ilmu pengetahuan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................
A. Latar Belakang......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................
A. Pengertian Agribisnis............................................................
A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agribisnis merupakan bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang
mendukungnya, baik di sektor hulu maupun hilir. Penyebutan “hulu” dan “hilir”
mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan
(food supply chain). Dengan kata lain, agribisnis adalah cara pandang ekonomi bagi
usaha penyediaan pangan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
a) Untuk Mengetahui Pengertian Agribisnis
b) Untuk Mengetahui Proses Kegiatan Agribisnis
c) Untuk Mengetahui Konsep Pengembangan Agribisnis
d) Untuk Mengetahui Prospek Pengembangan Agribisnis Dalam Mewujudkan
Ketahanan Pangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agribisnis
Agribisnis atau usaha niaga tani adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau
bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan
"hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada
rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah
cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik,
agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek
budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap
pemasaran. Dalam konteks manajemen agribisnis di dalam dunia akademik, setiap
elemen dalam produksi dan distribusi pertanian dapat dijelaskan sebagai aktivitas
agribisnis. Namun istilah "agribisnis" di masyarakat umum sering kali ditekankan
pada ketergantungan berbagai sektor ini di dalam rantai produksi
Input produksi terdiri dari pupuk, teknologi, lahan, bibit, tenaga kerja dan
kebutuhan lainnya. Usahatani merupakan kegiatan on-farm yakni kegiatan teknik
penanamannya di lahan hingga harvest. Dari subsistem ini hasil produksi
selanjutnya diolah untuk dijadikan barang yang lebih mempunyai harga tinggi.
Pilihan terhadap pengolahan tergantung pada permintaan pasar dan keuntungan
dari hasil panen (mana yang menguntungkan dijual segar atau olahan). Dari
ketiga subsistem ini terdapat subsistem yang penting yaitu pemasaran. Pemasaran
yakni proses distribusi barang hasil pertanian kepada konsumen baik kepada
industri maupun perorangan. Sedangkan subsistem jasa-jasa yang sangat penting
dalam pendekatan agribisnis adalah permodalan dan asuransi.
Perusahaan ini tentunya di desain dengan daya saing yang kuat dengan basis
kepemilikan masyarakat dan basis dasar daerah. Desentralisasi ini dilakukan
agar perusahaan agribisnis di daerah tidak berorientasi pada pengambilan
keuntungan saja, namun juga memperhatikan kepentingan daerah terutama
maksimalisasi potensi daerah dan keunggulan komparatif daerah.
Indonesia memiliki iklim yang cukup bersahabat. Hujan dan panas cukup
teratur dan sangat minim terjadi bencana.
Indonesia berada pada garis katulistiwa yang beriklim tropis. Hal ini
menyebabkan cukupnya sinar matahari bagi pertanian di Indonesia.
3. Sub Sektor Peternakan. Garapan peternakan mulai dari ternak besar (sapi dan
sejenisnya), ternak kecil (kambing dan sejenisnya), bermacam-macam unggas
baik untuk konsumsi, proses produksi pertanian, maupun untuk kegemaran
(hobi).
4. Sub Sektor Perikanan. Perikanan ini terdiri dari perikanan air tawar, perikanan
air payau (tambak). Dengan produksi untuk tujuan konsumsi, ekspor maupun
untuk kepentingan kegemaran.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pelaku pasar seringkali dihadapkan pada faktor resiko yang tinggi dan faktor
ketidakpastian yang besar. Apalagi kalau dikaitkan dengan masalah kualitas
produk dalam kaitannya dengan pemasaran. Untuk itu, pelaku pasar dapat
mengatasinya dengan memperkuat/menciptakan kelembagaan yang mendukung.
Misalnya asosiasi perdagangan Kamar Dagang Industri (Kadin), Asosiasi
Pengusahaan Hutan Indonesia (APHI), Gabungan Pengusaha Walet dan lain
sebagainya. Dengan upaya yang melembaga ini kesulitan pengembangan
agribisnis lebih mudah diatasi (misalnya mencari pasar, mencari informasi jenis
produk yang diminati, mencari informasi lain tentang pemasaran hasil dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
https://imaperta.wordpress.com/2017/01/06/prospek-agribisnis-di-indonesia-
peluang-bisnis-sekala-makro/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-perkembangan-usaha-agribisnis-di-
indonesia/