Anda di halaman 1dari 19

PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM PERTUMBUHAN

EKONOMI

PIDATO PENGUKUHAN GURU BESAR

BIDANG ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

Disampaikan Dalam Sidang Senat Terbuka

UNIVERSITAS HALU OLEO

Pada Tanggal 12 DESEMBER 2019

OLEH

Prof. Dr. MANAT RAHIM, SE,M.P


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamalaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Yang terhormat

 Rektor Universitas Halu Oleo


Yang saya hormati
 Ketua Sekretaris dan Anggota Dewan Penyantun Universitas Halu Oleo
 Ketua, Sekretaris dan Anggota senat Universitas Halu Oleo
 Ketua, Sekretaris, Anggota Dewan Guru Besar Universitas Haluoleo
 Ketua Sekretaris dan Anggota Dewan Pertimbangan Universitas Halu Oleo
 Ketua Sekretaris Dewan Kehormatan Kode Etik dan disiplin Universitas Halu oleo
 Para Wakil Rektor ,Dekan ,Direktur .Ketua Lembaga dan satuan dalam Lingkup
Universitas Halu oleo
 Pimpinan PerguruanTinggi se-Sulawesi Tenggara
 Para Pejabat Sipil , Militer , dan Tokoh Masyarakat se-Sulawesi Tenggara
 Para Wakil Dekan Wakil Direktur, Sekretaris Lembaga Kepala UPT, dan kepala
Badan Usaha Universitas Halu oleo
 Pimpinan Jurusan/Program Studi, Unit KepalaLaboratorium dalam Lingkup
Universitas Halu oleo
 Ketua dan Angggota Darma wanita Persatuan Unit dan Sub Unit lingkup Universitas
Halu oleo
 Rekan-rekan Dosen, Alumni, tenaga kependidikan dan Mahasiswa
 Keluarga, sahabat Undangan dan hadirin yang berbahagia

Pertama-tama saya mengajak kepada kita semua untuk memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah Subhanahu Wataala karena atas Limpahan Rahmat dan hidayahnya
sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi kekuatan dan kesehatan
sehingga dapat hadir pada Acara Rapat Senat Terbuka Universitas Halu oleo
penyampaian Pidato Ilmiah dan Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan .

i
Hadirin Yang saya Hormati

Pada kesempatan yang berbahagia ini, Izinkanlah saya menyampaikan pidato Pengukuhan
Guru Besar dengan Judul

“ PERAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM PERTUMBUHAN


EKONOMI”

Pemilihan topik pidato Ilmiah ini didasarkan pada pengalaman dan studi saya serta
harapan saya untuk berkontribusi terhadap pengembangan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan khsususnya ekonomi makro dan ekonomi internasional.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................. iii
A. PENDAHULUAN....................................................................................................................................... 1
B. PEMBAHASAN.......................................................................................................................................... 1
1. MODEL PERDAGANGAN INTERNASIONAL STANDAR DAN PEREKONOMIAN .............. 2
2. PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI .............................. 4
3. HASIL ESTIMASI VAR ............................................................................................................................ 7
4. IMPULSE RESPONS ................................................................................................................................ 8
5. VARIANCE DECOMPOSITION ............................................................................................................. 10
6. HASIL ANALISIS GRANGER CAUSALITY ........................................................................................ 12

C. PENUTUP ................................................................................................................................................... 13
1. KESIMPULAN .................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14

iii
Bapak Rektor dan Hadirin yang saya Hormati

PENDAHULUAN

Pada dasarnya setiap negara yang ada didunia akan melakukan perdagangan, karena
setiap negara dengan wilayah yang endowment berbeda sehingga kegiatan pertukaran
barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan menjadi tak terelahkan. Agar biaya
produksi dapat ditekan serendah mungkin, maka setiap negara melakukan spesialisasi.
Hal ini karena masing-masing negara tidak mungkin mampu menghasilkan semua barang
yang dibutuhkan. Suatu negara mengekspor barang keluar negeri karena ingin
memperoleh keuntungan yang lebih dari adanya harga yang lebih di pasar dunia atau luar
negeri dibandngkan dengan harga yang berlaku di dalam negeri. Sebaliknya suatu negara
mengimpor barang karena ingin membeli barang dengan harga yang lebih murah
dibandingkan jika harus menghasikan sendiri. Perdagangan internasional juga berkaitan
dengan term of trade dan gains from trade. Dimana term of trade adalah suatu negara
mempertimbangkan barang-barang yang hendak diekspor maupun yang diimpor,
sedangkan gains from trade adalah manfaat masing-masing negara dalam perdagangan
baik yang mengekspor maupun yang mengimpor.

Ekonomi dunia yang semakin Interpenden dan global konsek wensiter besar adalah
peningkatan arus perdagangan barang dan jasa antar negara. Bagi negara-negara yang
sedang berkembang peranan perdagangan luar negeri sangat penting karena memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui tiga unsur yaitu ; 1.
Perluasan pasar, 2. Pembentukan Modal, dan 3. Penyerapan Teknologi. Disatu sisi
perdagangan Internasional memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi masing-
masing negara yang terlihat didalam pembetukan modal..

Lebih jauh arti perdagangan internasional dari sudut pembangunan ekonomi dapat
ditinjau manfaat secara langsung yaitu negara mengkhususkan diri pada komoditi tertentu
dan pembagian kerja. Serta mengekspor komoditi yang produktif lebih murah atau biaya
yang lebih murah. Manfaat lain perdagangan intenasional, negara memperoleh
keuntungan dan pendapatan nasional meningkat, pada gilirannya meningkatnya jumlah
output danlajupertumbuhanekonomi. Tingkat output yang lebih tinggi tentu lingkaran
kemiskinan dapat diputuskan. Disisi lain perdagangan Internasional dapat mengalihkan
sector pangan ke sektor moneter karena pasar bagi produk pertanian meningkat dan

1
standar kehidupan petani meningkat. Sementara maanfaat tidak langsung perdagangan
Internasional antara lain :

1. Perdagangan internasional membantu mempertukarkan barang-barang yang


kemampuan pertumbuhan rendah dengan barang-barang luar negeri yang kemampuan
pertumbuhan tinggi
2. Perdagangan internasional dapat menstransfer teknologi dan ketrampilan tenaga kerja
terdidik dari negara majuke Negara berkembang
3. Perdagangan internasional dapat mengendalikan monopoli yang tidak efisien dan
dapat meningkatkan persaingan sehat,

Menurut ahli ekonomi klasik, neo klassik dan modern mulai dari Adam Smith, David
Hum, Richardo, Marshall, Edgeworth Harbeler sampai H-0, mengemukakan bahwa
perdagangan internasional merupakan mesin pertumbuhan ( trade as engine of growth);
bagi negara-negara yang terlibat dalam transaksi perdagangan Internasional.

Richardo mengembangkan teori comporative adventage yang intinya bahwa setiap


negara mengekspor barang yang memiliki comporative adventage yaitu barang yang
dapat di hasil kandengan menggunakan factor produksi yang melimpah di Negara dan
mengimpor barang yang comporative adventage kecil. Hal ini negara yang melakukan
transaksi ekspor-impor akan memperoleh garis from trade atau keuntungan dari
perdagangan dan pada gilirannya memperbesar potensi pertumbuhan ekonomi.

Bapak Rektor dan Hadirin yang saya Hormati.

MODEL PERDAGANGAN INTERNASIONAL STANDAR DAN PEREKONOMI


AN.

Dunia terus mengalami perubahan pola dan model perdagangan berubah sepanjang
waktu dalam perekonomian dunia yang semakin tumbuh. Dalam kaitan ini model
permintaan dan penawaran dunia juga berubah. Terlepas dari adanya berbagai macam
dalam penyebaran-penyebarannya, seluruh model pergadangan internasonal pada
dasarnya sama-sama memiliki kesamaan sebagai berikut:

1. Kapasitas produktif dari suatu perekonomian terbuka akan dapat diketahui


berdasarkan batas-batas kemungkinan produksinya, dan sesungguhnya perbedaan

2
didalam kemungkinan produksi itulah yang membuka peluang bagi terjadinya
hubungan perdagangan diantara segenap perekonomian atau negara-negara yang
bersangkutan.
2. Batas-batas kemungkinan produksi tersebut senantiasa menentukan skedul
penawaran relative dari masing-masing negara.
3. Keseimbangan dunia akan ditentukan oleh permintaan dan penawaran relative dunia
yang terletak antara skedul-skedul penawaran relative masing-masing negara.

Rentangan persoalan dunia dalam perdagangan, dampak yang akan ditimbulkan oleh
pergeseran-pergeseran penawaran dunia sebagai akibat adanya pertumbuhan ekonomi
yang terus berlangsung, dan pergeseran-pergesaran permintaan dunia sebagai akibat dari
adanya bantuan luar negeri, pembayaran internasonal, dan berbagai transfer pendapatan
internasional lainnya, serta pergeseran-pergeseran penawaran dan permintaan secara
serentak sebagai akibat dari penerapan tariff dan pemberian subsidi ekspor.

Model perdagangan internasional standar dikembangkan oleh Paul R. Krugman (1994),


ada empat hubungan yaitu :

1. Hubungan antara batas-batas kemungkanan produksi dengan penawaran relative.


2. Hubungan harga –harga relative dengan permintaan dunia.
3 Penentuan keseimbangan dunia dengan penawaran dan permintaan relative dunia.
4 Dampak dari nilai tukar ( Term of Trade). Harga ekspor dibagi dengan harga impor
terhadap kesejahteran suatu negara.

Nilai tukar perdagangan itu menggambarkan nilai produksi dalam negeri terhadap nilai
produksi luar negeri. Jika nilai tukar perdagangan meningkat dari tahun ketahun maka harga
barang-barang dalam negeri semakin mahal dibandingkan harga barang-barang luar negeri.
Sebaliknya jika nilai tukar perdagangan makin kecil nilainya, maka harga barang-barang
dalam negeri semakin murah terhadap harga barang-barang luar negeri.Sehingga untuk
mengimpor sejumlah barang yang sama dari luar negeri suatu negara harus mengorbankan
barang-barang ekspor dari dalam negeri yang lebih banyak. Biasanya negara-negara
berkembang yang relative banyak mengekspor barang primer yang berbasis sumberdaya alam
mempunyai nilai tukar perdagangan relative sulit meningkat, karena harga komoditas ini sulit
meningkat dan tergantung dari permintaan negara pengimpor. Sedangkan negara maju yang
mengekspor barang-barang manukfaktur yang berbasis riset dan pengembangan tehnologi
harganya relative meningkat, karena harganya ditentukan oleh produsen sebagai negara

3
pengekspor. Contohnya Indonesia mengekspor karet dan hasil alam lainnya ke Jepang, dan
mengimpor komponen mobil dan mesin-mesin industry dari Jepang
Hubungan antara perdagangan internasional dengan perekonomian terlihat pada tingkat
output , konsumsi dan harga relative dunia. Dimana harga relative dunia menentukan output
perekonomian dengan batas-batas kemungkianan produksi maksimum. Suatu negara dalam
perekonomian dengan tingkat nilai output berada pada titik maksimum akan berpengaruh
terhadap nilai tukar perdagangan. Meningkatnya nilai tukar perdagangan meningkatkan
kesejahteraan suatu negara. Sebaliknya penurunan nilai tukar perdagangan akan menurunkan
kesejahteraan suatu negara.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Model perekonomian terbuka, dimana variable eksport import barang dan jasa
merupakan komponen pendapatan Nasional.Ekspor berasal dari produksi dalam Negeri
dijual atau dipakai oleh penduduk luar negeri, maka ekspor netto merupakan injeksi ke
dalam aliran pendapatan, sedangkan komponen Impor merupakan kebocoran dari
pendapatan, hal ini karena impor menimbulkan aliran modal keluar ( net capital ourtlow).
Arus keluar netto adalah jumlah dana yang di pinjamkan orang asing kepada negara yang
mengalami defisit, jika arus modal keluar netto positif maka tabungan melebihi investas
idan negara bersangktan meminjamkan kelebihannya kepihak asing. Sebaliknya arus
modal keluar netto negative, investasi melebihi tabungan, artinya perekonomian suatu
negara meminjam dan atau hutang dari luar negeri. Jadi arus modal netto keluar
mencerminkan arus dana internasional untuk membiayai akumulasi modal. Pendapatan
nasional menunjukan bahwa arus modal keluar netto selalu sama dengan neraca
perdagangan yaituS - I = NX

Jika S - I dan NX adalah positif, berarti surplus perdagangan. Dalam hal ini ekspor
barang dan jasa lebih banyak dari pada mengimpor. Jika S-I dan NX negative berarti
deficit perdagangan, Implikasinya negara tersebut merupakan negara penghutang di pasar
uang, karena lebih banyak mengimpor barang dari pada mengekspor. Keadaan ini banyak di
alami oleh negara-negara berkembang dimana banyak produk ekspornya sangat tergantung
pada input yang di import.

4
Bapak Rektor dan Hadirin yang saya Hormati

Peranan Perdagangan Internasional dalam Pertumbuhan eksis Perdagangan


Internasional dalam hal ini ekport Impor merupakan aliran modal yang sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi. Dalam persamaan pendapatan Nasional yaitu 1 + X = S + M
ini benar dan realita. Tetapi ini tidak selalu menunjukan bahwa apa yang direncanakan oleh
pemerintah, investor, Exportir atau importir, pada suatu periode selalu sama. Apabila I + X =
S + M itu sama dalam arti yang di rencanakan ( I + X ) yang di rencanakan = (S + M )maka
ekonomi (GNP) dikatakan dalam keadaan seimbang dengan anggapan bahwa harga dan
tingkat bunga tetap, maka impor secara positif tergantung pada pendapatan, makin tinggi
pendapatan suatu negara makin tinggi Impor. Tetapi impor tidak hanya tergantung pada
pendapatan, faktor lain yang juga mempengaruhi seperti daya saing produksi dalam Negeri
selera dan sebagainya. Perubahan faktor-faktor tersebut menggeser fungsi Impor, misalnya
karena inflasi didalam negeri akan mempengaruhi impor cenderung meningkat. Sedangkan
ekspor suatu negara tergantung dari pendapatan luar negeri atau negara pengimpor.
Berapapun besarnya pendapatan nasional, eksport tidak berubah. Hal ini berarti pendapatan
nasional tidak mempengaruhi ekspor. Tetapi sebaliknya ekspor mempengaruhi pendapatan
nasional atau GNP. .

Sidang yang Terhormat dan Hadirin yang saya Hormati

Kajian Hasil Penelitian Perdagangan Internasional.

Indonesia sebagai negara penganut system ekonomi terbuka memiliki keterkaitan


langsung dengan ekonomi negara lain guna membiayai pembangunan ekonomi di tahun 1970
an perdagangan Internasional Indonesia yang mengandalkan penerimaan dari sector migas
memang telah membawa hasil yang sangat menggembirakan namun di akhir tahun 1980an
dengan menurunnya harga minyak dan gas membawa dampak terhadap ekspor Indonesia .

Hasil penelitian Manat Rahim dan Hepi Millia (2015) mengenai pola perdagangan
Indonesia- Tiongkok menunjukkan bahwa selama periode 2006 sampai 2014 ekspor
komoditas non migas Indonesia keTiongkok lebih kecil dari pada perkembangan impor asal
Tiongkok, sehingga neraca perdagangan Indonesia deficit.Tetapi peran Tiongkok dalam
perdagangan Internasional Indonesia semakin besar baik sebagai pangsa pasar ekspor non
migas maupun sebagai pemasok bahan baku dan barang modal. Bahkan menggeser posisi

5
USA, Uni Eropa dan Jepang. Ekspor Indonesia keTingkok posisi kuat adalah batu bara,
,nikel, kepiting dan kayu lapis sedangkan komoditas ekspor yang stabil adalah Udang,
minyaks awit, karet, alat-alat listrik, buah-buahan dan tembaga.. Hasil peneltian ini searah
dengan Andrew Warner dan Jeffry Sachs (1989), bahwa negara berkembang pola
perdagangan dengan ekspor komoditas hasil-hasil non manufaktur dan mengimpor komoditas
hasil-hasil manufaktur dan barang modal dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,7 persen
pertahun. Sedangkan negara maju pola perdagangan dengan ekspor manufaktur dan barang
modal dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3 persen pertahun,
Selama periode 70an sampai 90 an negara berkembang neraca perdagangan deficit.

Hasil peneltian Dini Septiani, Manat Rahim dan Muh. Armawadin (2017) Ekspor
berpengaruh signifikan dan positif terhadap dan cadangan devisa dan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Dalam kaitannya dengan neraca perdagangan cadangan devisa untuk membiayai
impor dan . menjaga kestabilan moneter serta mempertahankan nilai tukar mata uang.
Akumulasi cadangan devisa suatu negara ditentukan oleh transaksi ekspor dan impor. Hal ini
mengindkasikan bahwa semakin besar nilai ekspor, maka semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi. Hasil peneltian ini memperkuat pendapat Peter H. Lindert (1995),bahwa hubungan
antara ekspor dan cadangan devisa dapat memperbesar pendapatan nasional, pada gilirannya
pertumbuhan ekonomi meniingkat.

Selanjutnya hasil penelitian Manat Rahim (2019),hubungan kausalitas ekspor –impor


dan pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 1990 – 2017 dengan menggunakan metode
analisis Granger kausalitas dengan estimasi model OLS yaitu ada hubungan kausalitas
searah antara ekspor (Xt), impor (Mt), dan pertumbuhan Ekonomi (Grwt) di Indonesia. Hasil
analisis kausalitas menunjukkan bahwa pada lag 2 terdapat kausalitas satu arah dari
pertumbuhan ekonomi ke ekspor dan dari pertumbuhan ekonomi ke impor. Hasil estimasi
sebagai berikut :

6
HASIL ESTIMASI VAR

Vector Autoregression Estimates


Date: 11/27/19 Time: 21:37
Sample (adjusted): 2001 2017
Included observations: 17 after adjustments
Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

LOG(GRWT) LOG(EKSPOR) LOG(IMPOR)

LOG(GRWT(-1)) 1.779819 20.42044 30.57389


(0.61528) (16.8914) (18.2030)
[ 2.89267] [ 1.20892] [ 1.67961]

LOG(GRWT(-2)) -0.759852 -18.87577 -29.38080


(0.61473) (16.8763) (18.1867)
[-1.23607] [-1.11848] [-1.61551]

LOG(EKSPOR(-1)) 0.050035 0.993331 0.903748


(0.03444) (0.94551) (1.01892)
[ 1.45276] [ 1.05058] [ 0.88696]

LOG(EKSPOR(-2)) 0.004062 -0.900603 0.067308


(0.03479) (0.95506) (1.02922)
[ 0.11675] [-0.94298] [ 0.06540]

LOG(IMPOR(-1)) -0.056366 -0.738032 -0.896425


(0.01892) (0.51953) (0.55987)
[-2.97847] [-1.42057] [-1.60112]

LOG(IMPOR(-2)) 0.012942 0.673988 0.621637


(0.02911) (0.79922) (0.86127)
[ 0.44454] [ 0.84331] [ 0.72177]

C -0.528428 -21.00484 -22.43449


(0.51441) (14.1220) (15.2185)
[-1.02726] [-1.48739] [-1.47416]

R-squared 0.999762 0.944483 0.968749


Adj. R-squared 0.999620 0.911173 0.949998
Sum sq. resids 0.000283 0.213634 0.248099
S.E. equation 0.005324 0.146162 0.157511
F-statistic 7015.007 28.35416 51.66488
Log likelihood 69.39208 13.08001 11.80875
Akaike AIC -7.340245 -0.715296 -0.565735
Schwarz SC -6.997157 -0.372208 -0.222648
Mean dependent 20.38763 11.72190 11.44311
S.D. dependent 0.273104 0.490414 0.704401

Determinant resid covariance (dof adj.) 3.13E-09


Determinant resid covariance 6.37E-10
Log likelihood 107.6155
Akaike information criterion -10.19006
Schwarz criterion -9.160801

7
IMPULSE RESPONS

Response of
LOG(GRWT):
Period LOG(GRWT) LOG(EKSPOR) LOG(IMPOR)

1 0.005324 0.000000 0.000000


(0.00091) (0.00000) (0.00000)
2 0.008425 0.002427 -0.005716
(0.00263) (0.00330) (0.00215)
3 0.010428 0.005911 -0.007481
(0.00451) (0.00707) (0.00445)
4 0.009394 0.003356 -0.007720
(0.00616) (0.00896) (0.00628)
5 0.005172 -0.000834 -0.005852
(0.00856) (0.00634) (0.00597)
6 0.002123 -0.002082 -0.003926
(0.01193) (0.00669) (0.00510)
7 0.002523 -0.000477 -0.003375
(0.01377) (0.00912) (0.00653)
8 0.004826 0.001348 -0.004165
(0.01121) (0.00622) (0.00601)
9 0.006547 0.001943 -0.005239
(0.00677) (0.00723) (0.00336)
10 0.006792 0.001561 -0.005790
(0.00608) (0.00949) (0.00478)

Response of
LOG(EKSPOR):
Period LOG(GRWT) LOG(EKSPOR) LOG(IMPOR)

1 0.103083 0.103621 0.000000


(0.03073) (0.01777) (0.00000)
2 0.129816 0.066826 -0.074837
(0.05490) (0.08409) (0.05422)
3 0.065882 0.018845 -0.055623
(0.06293) (0.12347) (0.08001)
4 -0.004499 -0.027006 -0.021777
(0.07310) (0.09067) (0.06643)
5 -0.039636 -0.036221 0.008732
(0.12436) (0.13693) (0.07061)
6 -0.029547 -0.017222 0.015276
(0.14836) (0.15457) (0.10294)
7 0.001743 0.006766 0.003905
(0.10920) (0.09796) (0.09052)
8 0.025552 0.017376 -0.011196
(0.10466) (0.10838) (0.05791)
9 0.029313 0.013195 -0.018742
(0.13220) (0.12389) (0.07565)
10 0.018943 0.003284 -0.017063
(0.10179) (0.08069) (0.07936)

Response of
LOG(IMPOR):
Period LOG(GRWT) LOG(EKSPOR) LOG(IMPOR)

1 0.110157 0.048920 0.101401


(0.03320) (0.02598) (0.01739)
2 0.157192 0.049794 -0.090898
(0.05996) (0.09075) (0.05887)
3 0.152970 0.127351 -0.097862
(0.08115) (0.13314) (0.08963)

8
4 0.100170 0.047727 -0.084889
(0.10530) (0.16266) (0.10559)
5 -0.013504 -0.057803 -0.024376
(0.14364) (0.12187) (0.09504)
6 -0.079627 -0.077190 0.023396
(0.18750) (0.18115) (0.11013)
7 -0.053429 -0.023867 0.030173
(0.20344) (0.22408) (0.15682)
8 0.012743 0.024947 0.004207
(0.15147) (0.14107) (0.13615)
9 0.051982 0.034181 -0.023034
(0.15875) (0.17727) (0.09093)
10 0.047934 0.017771 -0.032233
(0.20871) (0.20994) (0.12828)

Cholesky
Ordering:
LOG(GRWT)
LOG(EKSPOR)
LOG(IMPOR)
Standard
Errors: Analytic

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.


Response of LOG(GRWT) to LOG(GRWT) Response of LOG(GRWT) to LOG(EKSPOR) Response of LOG(GRWT) to LOG(IMPOR)
.04 .04 .04

.02 .02 .02

.00 .00 .00

-.02 -.02 -.02

-.04 -.04 -.04


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of LOG(EKSPOR) to LOG(GRWT) Response of LOG(EKSPOR) to LOG(EKSPOR) Response of LOG(EKSPOR) to LOG(IMPOR)


.4 .4 .4

.2 .2 .2

.0 .0 .0

-.2 -.2 -.2

-.4 -.4 -.4


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of LOG(IMPOR) to LOG(GRWT) Response of LOG(IMPOR) to LOG(EKSPOR) Response of LOG(IMPOR) to LOG(IMPOR)


.6 .6 .6

.4 .4 .4

.2 .2 .2

.0 .0 .0

-.2 -.2 -.2

-.4 -.4 -.4

-.6 -.6 -.6


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

9
VARIANCE DECOMPOSITION

Variance
Decomposition of
LOG(GRWT):
Period S.E. LOG(GRWT) LOG(EKSPOR) LOG(IMPOR)

1 0.005324 100.0000 0.000000 0.000000


2 0.011742 72.03396 4.272916 23.69313
3 0.018372 61.64264 12.09677 26.26059
4 0.022285 59.66353 10.48973 29.84674
5 0.023629 57.86204 9.455371 32.68258
6 0.024137 56.22693 9.805471 33.96760
7 0.024506 55.60304 9.549685 34.84728
8 0.025358 55.55387 9.201888 35.24425
9 0.026779 55.79220 8.777843 35.42996
10 0.028270 55.83339 8.181329 35.98528

Variance
Decomposition of
LOG(EKSPOR):
Period S.E. LOG(GRWT) LOG(EKSPOR) LOG(IMPOR)

1 0.146162 49.73945 50.26055 0.000000


2 0.219731 56.91218 31.48810 11.59971
3 0.236794 56.74675 27.74711 15.50614
4 0.239364 55.56999 28.42736 16.00266
5 0.245468 55.44814 29.20859 15.34327
6 0.248309 55.60236 29.02503 15.37260
7 0.248438 55.54957 29.06908 15.38135
8 0.250603 55.63374 29.04985 15.31641
9 0.253350 55.77229 28.69446 15.53325
10 0.254651 55.75735 28.41871 15.82394

Variance
Decomposition of
LOG(IMPOR):
Period S.E. LOG(GRWT) LOG(EKSPOR) LOG(IMPOR)

1 0.157511 48.91044 9.646057 41.44351


2 0.245481 61.14038 8.085923 30.77370
3 0.330842 55.03909 19.26885 25.69206
4 0.359130 54.48979 18.11896 27.39125
5 0.364818 52.94095 20.06881 26.99024
6 0.382019 52.62549 22.38500 24.98951

10
7 0.387651 53.00714 22.11836 24.87450
8 0.388684 52.83307 22.41283 24.75409
9 0.394305 53.07549 22.52988 24.39463
10 0.398910 53.30116 22.21122 24.48763

Cholesky Ordering:
LOG(GRWT)
LOG(EKSPOR)
LOG(IMPOR)

Variance Decomposition
Percent LOG(GRWT) variance due to LOG(GRWT) Percent LOG(GRWT) variance due to LOG(EKSPOR) Percent LOG(GRWT) variance due to LOG(IMPOR)
100 100 100

80 80 80

60 60 60

40 40 40

20 20 20

0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Percent LOG(EKSPOR) variance due to LOG(GRWT) Percent LOG( EKSPOR) var iance due to LOG(EKSPOR) Percent LOG(EKSPOR) variance due to LOG(IMPOR)
60 60 60

50 50 50

40 40 40

30 30 30

20 20 20

10 10 10

0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Percent LOG(IMPOR) variance due to LOG(GRWT) Percent LOG(IMPOR) variance due to LOG(EKSPOR) Percent LOG(IMPOR) variance due to LOG(IMPOR)
80 80 80

60 60 60

40 40 40

20 20 20

0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11
HASIL ANALISIS GRANGER CAUSALITY

Pairwise Granger Causality Tests


Date: 11/27/19 Time: 21:52
Sample: 1999 2017
Lags: 2

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

EKSPOR does not Granger Cause GRWT 17 0.00560 0.9944


GRWT does not Granger Cause EKSPOR 5.95769 0.0160

IMPOR does not Granger Cause GRWT 17 2.69839 0.1077


GRWT does not Granger Cause IMPOR 4.46844 0.0354

IMPOR does not Granger Cause EKSPOR 17 1.01727 0.3908


EKSPOR does not Granger Cause IMPOR 4.15979 0.0424

Hasil Analisis Granger Kausalitas Menunjukkan Bahwa Pada Lag 2 Terdapat Kausalitas Satu
Arah Dari Gdp Ke Ekspor Dan Dari Gdp Ke Impor Tapi Tidak Pada Sebaliknya.

12
PENUTUP

Kesimpuan

1. Perdagangan internasional merupakan mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi,


dan memberi manfaat bagi suatu Negara untuk meningkatkan barang-barang yang
diproduksi dalam bersaing dan memperbaiki nilai tukar perdagangan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan Internasional yaitu ekspor dan
impor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Andinggar.A. Widiastuti,2010: Perdagangan bebas Regional dan daya saing Ekspor. Kasus
Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Juli 2010: B.I Jakarta

Albert E. Hirshman, 2003. Problems of International Tradi

Biro Pusat Statistik. Statistik Indonesia 2012,2013 dan 2017 BPS Jakarta

DPJN.2015. Statistika Perdagangan Luar Negeri Indonesia Jakarta Gujarati; D. dan Porter C.
Down .2012, Terjemahan Mangungsong R.C. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi
5 Jakarta

Chacholiades, Multiades. 1990, International Economics, Mc Graw-Hill Pusbslihing


Company Singapore

Charles P. Kindle berger and Peter H, Linders. 1986, International Economics Eighth Edition

Krusman Paul. R and Maurica Obstfeld. 1993, Internatinal Economics. Theory and Policy.
Harper-Collins Publisher Inc

Manat Rahim 2009. Pengaruh Exchange Rate Terhadap Ekspor Non Migas Indonesia. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. Vol.III Edisi Juni. Fakultas Ekonomi Universitas
Halu Oleo Kendari

Manat Rahim 2009. Ekspor Komoitas Perikanan Laut Provensi Sulawesi Tenggara. Vol: IV
Desember 2009, Fakultas Ekonomi Universitas Halu Oleo Kendari

Manat Rahim dan Heppimilir.2014. Pola Perdagangan Indonesia- Tiongkok Jurnal Ecosains.
Vol: 3 No. I Mei 2014. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Manat Rahim. 2008. Perdagangan International dan Spesialisasi Faktor Produksi Ekonomi
Pembangunan Universitas Halu Oleo

Manat Rahim, Laode Fariadi, Heppimilia. 2016. Analisis ofExport of Marine Fishery
Commodities in Southeast Sulawesi. International Journal of Humnities and
Social Science. Vol: 6 No 10

14
Manat Rahim, Hardin, Laode Suriadi, Heppimilia, Muh. Yani Balaka, Muh. Arwaddin, 2016.
Competiteveness of Expoat Cumonodities of Indonesia Plantation in the ASEAN Countrus.
Scholars Journal of Economic, Business and Management

Manat Rahim, Madjiani Thahir, Muh. Rizal Ijal, 2015. Expoat Commodity of Mining Sector
Analysis of southeast Sulawesi the International Journal of Engineering and
Science ( IJES). Vol:4

Mankiw, N Gregory 2003. Macro Economics. Fifth Edition Worth Publishrs

Pan. A. Y and Jeffrey, B.N 1976 Economics of Devolopment Emperical Investigations. New
York. Hasper

Salvator Dominick. 1985 Ekonomi Internasional. Edisi ke-2. Penerbit Erlangga Jakarta

Todaros M. 1989 Economic Devolopment in the Third World ( Fourth Edition ). New York
Longman Group Limited

Ronald Shone. 1997. Open Economic Macro Economics Theory, Policy and
Evidence,London Harvester.W.

Enders, W. 2004. Applied Econometric Time series. Jihn Wiley & Sons Inc, New York.

Dini Septiani, Manat Rahim dan Muh. Armawaddin 2017.Pengaruh Ekspor , Hutang Luar
Negeri. Kurs Terhadap Cadangan Devisa dan Pertumbuhan Ekonomi.

Ekonomika Jurnal Ekonomi dan Pembangunan.FE Unimus Bireun Aceh.

Fitah Hariati, Manat Rahim dan Heppi Millia.2019. Determinan Faktor_Faktor Yang
Mempenaruhi Impor Kedelei Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Richard T. Froyen. 1996. Macroecinomucs , Theories & Policies. A Simon & Schuster
Company. New York.

15

Anda mungkin juga menyukai