Anda di halaman 1dari 2

Kebangkitan Nasional

Harkitnas lahir dari semangat persatuan, kesatuan, nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Masa itu
ditandai dengan dua peristiwa, yakni berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 dan terucapnya ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Asal usul kebangkitan nasional dimulai pada tahun 1912, saat berdirinya partai politik pertama, Indische Partij. “Tiga serangkai” Dr. Cipto
Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan dr. Douwes Dekker sebagai penggagasnya.

Tanggal/ tahun Peristiwa


20 Mei 1908 Pertemuan anak muda (Soetomo dan kawan-kawannya, yaitu M. Soeradji, M. Muhammad Saleh, M. Soewarno, M.
Goenawan, RM Goembrek, dan R. Angka) yang menyepakati berdirinya organisasi bernama boedi oetomo.
3-5 Oktober 1908 Kongres pertama boedi utomo di Yogyakarta
20 Mei 1948 Soekarno menetapkan hari itu (20 Mei 1948) sebagai hari kebangkitan Nasional. Karena pada saat itu situasi politik di
Indonesia kian memanas, dengan partai politik yang sedang bertengkar dan rakyat Indonesia lewat momen ini dapat
mengumpulkan kekuatan bersatu melawan Belanda.

Penjajahan Belanda dan Perlawanannya

Tanggal/ tahun Peristiwa


1817 Belanda kembali mengambil alih Indonesia dari tangan Inggris
1817 (Perang Maluku) Rakyat maluku (daerah Saparua) melawan Belanda dipimpin oleh Pattimura (Thomas Matulessi)
1811-1822 Perlawanan Palembang
1 Juli 1811 Belanda menduduki keraton di Palembang, Sultan Baddarudin meninggalkan keraton mengungsi ke hulu sungai musi dan
melanjutkan perlawanan selama 8 bulan, hingga dia ditangkap dan diasingkan.
1821-1837 Perang Padri dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol
1825-1830 Perang Diponegoro Pangeran Diponegoro
1859 Perlawanan rakyat Banjar (Kalimantan) melawan Belanda dipimpin oleh Pangeran Antasari, perlawanan tersebut terus
berlanjut sampai awal abad ke-20

1850 Perlawanan rakyat Bone yang dipimpin oleh Ratu Bone (raja perempuan)
1905 Perlawanan kembali oleh rakyat bone terhadap Belanda
1906 Padamnya perlawanan rakyat Sulawesi terhadap belanda
1846-1908 Perlawanan rakyat Bali dipimpin Gusti Ketut Jelantik
1873-1905 Perang Aceh
1978-1907 Perang Tapanuli dipimpin oleh Sisingamangaraja XII
21 Juli 1947 Agresi Militer Belanda I
- Persengketaan setelah perjanjian linggarjati. Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah RI
- Belanda mendapat kecaman dari DK PBB yang memaksanya untuk menghentikan agresi
19 Desember 1948 Agresi Militer Belanda II
- Belanda menduduki ibukota RI, Yogyakarta
- Soekarno mengirimkan mandate pada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintah Darurat RI
(PDRI) dengan ibukota bukittinggi
- Belanda mendapat kecaman dari DK PBB dan memaksanya untuk kembali melakukan perundingan

Anda mungkin juga menyukai