Proses pembuatan peraturan perundang-undangan nasional
No. Kegiatan Penjelasan
1. Asas - Asas Hierarki: peraturan tidak bertentangan dengan peraturan yg lebih tinggi tingkatannya. penyusunan - UU tidak dapat diganggu gugat (hanya boleh diuji oleh DPR dan MK) - UU yang khusus lebih utama drpd UU umum - Perpu dapat dicabut atau diubah oleh peraturan yang sederajat atau lebih tinggi - UU tidak berlaku surut (peraturan tidak berlaku sebelum disahkan) kecuali dinyatakan secara tegas dalam peraturan tersebut. - UU yang baru mengesampingkan UU lama - Konstitensi (tidak ada pasal-pasal yang bertentangan antar peraturan yang lainnya) 2. Alur 1. Proses penyiapan RUU penyusunan - RUU dr Presiden disiapkan presiden, diproses, dan dibahas dengan Menteri dan staf ahlimenjadi draft, selanjutnya peraturan diajukan ke DPR. perundang- - RUU dari DPR diproses oleh Pan Ad Hoc DPR yang dimasukkan dalam pembahasan rapat DPR undangan 2. Proses Pengajuan RUU - RUU dr Presiden diajukan ke DPR, RUU dari DPR juga dibahas DPR - DPR berwenang untuk mengubah, menambah dan mengurangi RUU untuk menjadi UU 3. Proses Pembahasan RUU RUU yang diajukan presiden ataupun DPR dibahas dalam permusyawarahan DPR 4. Proses penetapan RUU menjadi UU dalam forum rapat Pleno DPR 5. Pengesahan dan Pemberlakuan UU Setelah DPR menetapkan RUU menjadi UU, UU disahkan Presiden untuk diundangkan oleh Mensesneg dalam lebaran negara tentang pemberlakuan UU 3. Pihak-pihak yang terlibat dalam 1. DPR 2. Presiden penyusunan 4. Kerangka 1. Judul berisi jenis, nomor, tahun, dan nama peraturan perundang-undangan. Peraturan 2. Pembukaan “Dengan Rahmat Tuhan YME”, jabatan pembentuk peraturan perundangan-undangan, konsideran, dasar Perundang- hukum dan dictum. undangan 3. Batang tubuh atau isi terdiri atas bab, ayat, ketentuan peralihan, ketentuan penutup, pengesahan dan perundangan