TINJAUAN LAHAN
Kepemimpinan Rumah Sakit pada tahun 1970 dipimpin oleh seorang dokter dibantu beberapa
tenaga medis dan non medis. Sejak saat itu organisasi dan tata laksana RSUD ditetapkan.
Selanjutya, dalam perkembangannya Rumah Sakit ditetapkan sebagai rumah sakit kelas C,
berdasarkan SK Menkes Republik Indonesia nomor 051/Menkes/SK/II/1979 tentang
pengelolaan rumah sakit umum pemerintah. Pada 1 April 1999 RSU diserahkan oleh pemda
Kabupaten Bekasi kepada Pemda Kabupaten Bekasi kepada Pemda Kotamadya Daerah
Tingkat II Bekasi.
Pada tanggal 30 November 2000 ditetapkan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 12 tahun
2000 tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi Nomor 12 Tahun 2000
tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kota Bekasi sekaligus dengan
peningkatan status menjadi RSUD kelas B Non Pendidikan Pemerintah Kota Bekasi oleh
Walikota.
Pada tahun 2001 dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Penetapan
RSUD Kota Bekasi menjadi Unit Swadana, untuk melengkapi Dasar Hukum dalam
operasional Rumah Sakit ditetapkanlah Perda Nomor 21 Tahun 2001 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan RSUD Kota Bekasi.
Pada tahun 2009 dikeluarkan Peraturan Walikota Nomor 060/Kep.251-Org/VII/2009 tentang
RSUD Kota Bekasi menjadi BLUD dengan status penuh
TAHUN PEMIMPIN STATUS
Tanggal 8 Juni 2016 Nama RSUD Kota Bekasi di ubah menjadi RSUD dr. Chasbullah A.M
yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Bekasi Nomor : 445/Kep.332-RSUD/VI/2016
tentang Nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah A.M Kota Bekasi.
Dikarenakan salah penulisan nama Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi sesuai dengan
Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 445/Kep.332-RSUD/VI/2016 tentang Nama Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah A.M Kota Bekasi, maka nama RSUD dr. Chasbullah
A.M diubah kembali menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota
Bekasi sesuai dengan Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 445/Kep.204-RSUD/IV/2017
tentang Perubahan Nama Rumah Sakit Umum Kota Bekasi yang ditetapkan tanggal 3 April
2017.
Motto
Tujuan
Dengan adanya tujuan yang elah dirumuskan, Ruang Wijaya Kusuma berusaha
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien sebelum dan sesudah operasi
sesuai standar, mencegah infeksi daerah operasi, meningkatkan kemampuan staf
keperawatan melalui pendidikan berkelanjutan.
b. Rawat Inap
RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi memiliki pelayanan medis rawat
inap sebagai berikut :
Ruang Rawat Inap Gedung B
OK IBS ( Lt 5 )
2) Misi Ruangan
1. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien sebelum dan sesudah
operasi sesuai standar
2. Mencegah infeksi daerah operasi
3. Meningkatkan kemampuan staf keperawatan melalui pendidikan
berkelanjutan
Keterangan : misi ruangan nomor 1 dan 2 saat ini juga tidak sesuai dengan
kondisi ruangan karena alih fungsi dari ruangan bedah menjadi ruangan paru
Kesimpulan :
Masalah manajemen keperawatan yang ditemukan yaitu :
1. Visi dan misi ruangan wijaya kusuma tidak sesuai karena mengalami
alih fungsi untuk sementara. Semula perawatan bedah menjadi
perawatan paru.
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan belum mengacu pada 3 S
(SDKI, SLKI, dan SIKI)
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Kepala Ruangan
Ns. Yetri Nefi, S. Kep
Administrasi:
Wakil Kepala Ruangan
Ns. Rina Sopiyana, S. Kep 1. Latiawati
2. Yoga
Perkarya :
1. Ilyas
2. Nauval Pradana
3. Nurul Istiqmah
TIM I TIM II TIM III TIM IV
2) Urian Tugas
a. Kepala Ruangan
i. Pengertian : Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di Ruangan rawat inap
ii. Persyaratan :
a. Pendidikan : Ahli Madya Keperawatan/Sarjana
Keperawatan
b. Kursus/Pelatihan : Managemen Ruangan Rawat
c. Pengalaman Kerja : Sebagai Ketua Tim/Shif minimal 3 tahun
d. Kondisi : Sehat jasmani dan rohani
b. Ketua Tim
1. Pengertian
Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di beberapa
bagian Ruangan rawat inap/di tiap shift (Pagi, Sore, Malam)
2. Persyaratan
a. Pendidikan : Ahli Madya/Sarjana Keperawatan
b. Kursus/Pelatihan : Managemen Ketua Tim
c. Pengalaman Kerja : Sebagai Perawat Pelaksana minimal 3 tahun
d. Kodisi : Sehat jasmani dan rohani
3. Tanggung Jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Tim bertanggung jawab kepada
Kepala Ruangan Rawat Inap terhadap hal – hal :
a. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja Katim
b. Kebenaran dalam pendaya gunaan tenaga Perawat Pelaksana dalam
pelayanan pasien
c. Kebenaran dalam pendaya gunaan sarana dan asuhan dan prasarana
dalam pealayanan pasien
d. Kebenaran dalam mengkoordinir pelaksanaan asuhan keperawatan
dalam Tim/Shif
e. Keobyektifan dan kebenaran memberi masukan penilaian kinerja
Perawat Pelaksana Tenaga, Admonistrasi, Perkarya, kepada Kepala
Ruangan
f. Kebenaran dalam pelaporan pelaksanaan pelayanan pasien dalam
Tim/Shif
g. Kebenaran dalam memfasilitasi/memberi bimbingan staf dan
mahasiswa keperawatan
4. Wewenang
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
b. Membuat rencana kerja Tim
c. Pendaya gunaan tenaga dalam pelayanan pasien di ruangan rawat
inap
d. Pendaya gunaan sarana dan prasarana ruangan dalam pelayanan
pasien dalam Tim/Shif
e. Memberi bimbingan kepada staf Perawat, Tenaga adminstrasi,
Perkarya, Mahasiswa
f. Menilai kinerja tenaga ruangan rawat inap
g. Melaporkan pelaksanaan pelayanan pasien Tim/Shif kepada Kepada
Ruangan/ Ka Jaga
h. Berkordinasi dengan instalasi/bagian terkait yang berhubungan
dengan pelayanan pasien.
c. Perawat Pelaksana
1) Pengertian
Seorang tenaga Perawat yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
memberi asuhan keperawatan kepada pasien dengan pembagian tugas yang
diberikan oleh Ketua Tim pada tiap shif (Pagi, Sore, Malam)
2) Persyaratan
a. Pendidikan : Ahli Madya Keperawatan/Sarjana Keperawatan
b. Kursus/pelatihan : Asuhan Keperawatan
c. Pengalaman Kerja : 0 tahun/lulus pendidikan D3/S1 Keperawatan
d. Kondisi : Sehat jasmani dan rohani
3) Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Perawat Pelaksana bertanggung jawab
kepada Katim, Kepala Ruangan Rawat Inap terhadap hal – hal :
a. Kebenaran dan ketepatan dalam mengkaji, mendeteksi, mengobservasi
kebutuhan dasar pasien yang perlu diantisipasi pada pasien keloaannya
b. Kebenaran dalam memfasilitasi/memenuhi kebutuhan dasar Pasien
yang tidak dapat memenuhi secara mandiri atau dengan bantuan
keluarga
c. Kebenaran dalam menggunakan sarana dan prasarana dalam
pelayanan pasien
d. Kebenaran dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
e. Kebenaran dalam pelaporan pelaksanaan pelayanan pasien
kelolaannya
4) Wewenang
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada Ketua Tim/Kepala ruangan
b. Mengikuti conference bersama Ka Tim/Ka Ruangan
c. Membaca laporan dinas sebelum, dan rencana asuhan keperawatan
Tim
d. Mengkaji, mendeteksi, mengobservasi kebutuhan dasar pasien
kelolaannya
e. Memfasilitasi/memenuhi kebutuhan dasar pasien yang tidak
memenuhi secara mandiri atau dengan bantuan keluarga yaitu :
Oksigenasi, cairan, makan, minum, kebersihan, eliminasi, aktifitas,
rasa aman dan nyaman, psikologis, sosial, spiritual
f. Melakukan tugas kolaborasi dengan 6 benar
g. Memberi edukasi asuhan keperawatan sesuai kebutuhab pasien
h. Melaporkan pelaksanaan pelayanan pasien kepada Ka Tim/Shift
4. Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada ketua tim atau kepala ruangan
b. Mengikuti confrence bersama Katim/Karu
c. Bersama seluruh staf ruangan menjaga kebersihan lingkungan
d. Membaca laporan tenagan adminstrasi dinas sebelumnya dan rencana
selanjutnya
e. Mencatat data pasien masuk dan keluar pada buku register, sensus
harian, dokumen pasien, dan pengembalian dokumen pasien
f. Membuat permintaan barang, bahan habis pakai, laporan kerusakan.
g. Mengembalikan dokumen pasien, mengantar sensus, permintaan
barang, laporan kerusakan.
h. Memasukan data pelayanan pasien pada biling sistem, mencetak
perincian pasien keluar.
i. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Katim/Shif, Kepala Ruangan
Kebutuhan Tenaga
Jumlah jam efektif x jumlah pasien(sesuai BOR) x 365
(365 - libur) x jam kerja efektif
Libur = 53 hari minggu + 19 cuti + 16 hari libur nasional = 88 hari
4,75 x 22 x 365 = 38,142,5 = 19,67 = 20 orang
( 365 – 88 ) x 7 1.939
Sementara jumlah perawat ruang wijaya kusuma saat ini masih
berjumlah 17 orang. Upaya yang telah dilakukan untuk masalah
kekurangan tenaga antara lain :
1. Mengajukan permohonan tambahan tenaga perawat
2. Mengatur jadwal dinas perawat yang ada menjadi 4 kelompok (
dinas pagi, dinas siang, dinas malam, dan libur ).
4) Metode Penugasan
Metode penugasan yang digunakan di Ruang Wijaya Kusuma adalah
metode tim, namun metode tersebut hanya berjalan saat shift pagi, dan untuk
shift sore dan malam hanya ada penanggung jawab shift. Hal ini tentunya
membawa dampak dalam pelaksanaan proses asuhan keperawatan, antara
lain : pelayanan pasien akan terputus-putus, dan banyak tugas yang tidak
dapat dijalankan.
Pengaturan jadwal dinas perawat meliputi :
a. Dinas pagi :
Kepala ruang :1 orang
Wakil kepala ruang : 1 orang
Perawat pelaksana : 3 orang
b. Dinas Sore :
3 orang dengan 1 orang yang ditunjuk menjadi penanggung jawab
shift.
c. Dinas Malam :
3 orang dengan 1 orang yang ditunjuk menjadi penanggung jawab
shift.
d. Libur : 3 orang
Kesimpulan :
Kesimpulan :
1. ruangan wijaya kusuma belum melaksanakan ronde keperawatan karena turn over
pasien bedah sangat tinggi.
2. Pendelegasian tugas disampaikan secara lisan karena belum ada formulir
pendelegasian tugas di ruangan.
d. Pengendalian
1) Indikator Mutu
BOR (Bed Occupancy Rate)
Rumus : Jumlah Hari Perawatan RS
Jumlah TT x Jumlah hari dalam 1 Periode
0.7 64.50%
0.6
0.5
40.00%
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Apr-20 May-20 Jun-20
Selama pandemi covid ruangan wijaya kusuma dialihfungsikan yang semula ruangan
bedah menjadi ruangan paru. BOR selama pandemi covid terutama di bulan Mei
mengalami penurunan cukup banyak yakni hanya 40%. Jumlah pasien yang
meninggal selama pandemi juga mengalami peningkatan yakni :
Bulan April sebanyak 11 orang
635
Bulan Mei 2020 =
101
= 6,2 = 6 hari
453
Bulan Juni 2020 = ̶ = 3,8 = 4 hari
124
29 x 30
Bulan April 2020 =
135
= 6,4
29 x 31
Bulan Mei 2020 =
101
= 8,1
29 x 30
Bulan Juni 2020 = = 7,0
124
2. Komunikasi efektif
Konsultasi kondisi pasien kepada dokter jaga maupun dokter
penanggung jawab pasien didokumentasikan dalam catatan
perkembangan pasien terintegrasi dengan menggunakan SBAR
(Situation, Background, Assesment, Recomendation ).
3. Peningkatan kewaspadaam penggunaan obat – obatan High alert
4. Kepastian penandaan lokasi operasi
Penandaan lokasi operasi / site marking dilakukan pada semua pasien
operasi menggunakan spidol permanen dan dilakukan oleh dokter
penanggung jawab pasien.
5. Pencegahan dan pengendalian infeksi
Upaya yang dilakukan mengacu pada 11 pilar kewaspadaan standar
PPI antara lain : wajib memakai masker bagi pasien dan pendamping
pasien, wajib memakai masker bedah bagi perawat atau tenaga
kesehatan, dan wajib mencuci tangan 6 langkah pada 5 moment.
Selama pandemi covid APD yang digunakan oleh perawat untuk
tindakan ke pasien yakni APD level 1 dan 2.
6. Pengurangan resiko jatuh
Ruangan wijaya kusuma melakukan upaya pengurangan resiko jatuh
dengan nilai skala morse, humpty dumpty, pasien resiko tinggi
ditandai dengan kancing berwarna kuning dan pemasangan tanda
segitiga kuning di tempat tidur pasien.
3) Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Audit dilakukan oleh komite mutu keselamatan pasien (KMKP) setiap
sebulan sekali
4) Survey Kepuasan Kerja Perawat
Survey dilakukan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada seluruh
perawat yang bertugas di ruang wijaya kusuma. Berikut hasil survey kepuasan
kerja perawat :
Tabel 2.1 Survey perencanaan r. wijaya kusuma
16
14
14 13
12 12
12 11
10
8
6
6 5 5
4
4 3
2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Planning1 Planning2 Planning3 Planning4 Planning5
n= 17
n= 17
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data 14 orang perawat ruang wijaya kusuma
asuhan keperawatan yang dilakukan di ruangan sudah sesuai model praktek
keperawatan profesional (MPKP), 11 orang mengatakan memahami struktur
organisasi ruangan, 14 orang mengatakan telah bekerja sesuai dengan uraian tugas, 13
orang mengatakan jumlah tenaga yang ada di ruangan sudah sesuai dengan beban
kerja, dan 11 orang mengatakan pengaturan shif sudah sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
n= 17
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data, sebanyak 11 orang perawat ruang wijaya
kusuma mengatakan puas dengan kegiatan supervisi, 13 orang mengatakan puas
dengan operan antar shif di ruangan, 12 orang mengatakan puas dengan adanya
kegiatan pre conference di ruangan, 13 orang mengatakan puas dengan kegiatan post
conference di ruangan, dan 12 orang mengatakan senang dengan adanya kegiatan
ronde keperawatan di ruangan.
n= 17
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data, 11 orang perawat ruang wijaya kusuma
mengatakan ada evaluasi kinerja di ruangan per 3 bulan, 11 orang mengatakan audit
BOR dilakukan per bulan, 11 orang mengatakan audit ALOS dilakukan per bulan, 11
orang mengatakan audit TOI dilakukan per bulan, 11 orang mengatakan dilakukan
penghitungan angka kejadian infeksi nosokomial dilakukan per bulan, dan 11 orang
mengatakan dilakukan audit mutu 6 sasaran keselamatan pasien per bulan.
Alternatif
a. Membuat contoh formulir pendelegasian
tugas
b. Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat
inap untuk pengadaan formulir
pendelegasian tugas
Alternatif
a. Mengenalkan dan melakukan simulasi
penerapan asuhan keperawatan
menggunakan 3S
b. Mengundang nara sumber untuk
pengenalan dan sosialisasi penerapan 3S
Alternatif
a. Melakukan simulasi operan dinas
menggunakan metode tim
b. Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat
inap dan kepala bidang perawatan untuk
penerapan MPKP dan kecukupan jumlah
perawat
Alternatif
Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap
dan kepala bidang perawatan untuk penambahan
tenaga perawat
Alternatif
Mencari dan mengenalkan visi dan misi ruang
perawatan paru (alamanda) kepada teman-teman
perawat ruang wijaya kusuma.
Keterangan
C : Capability
A : Accessability
R : Readiness
L : Loverage
Berdasarkan tabel di atas maka prioritas pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1) Mencari dan mengenalkan visi dan misi ruang perawatan paru (alamanda) kepada
teman-teman perawat ruang wijaya kusuma
2) Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap untuk pengadaan formulir
pendelegasian tugas
3) Membuat contoh formulir pendelegasian tugas
4) Melakukan simulasi operan dinas menggunakan metode tim
5) Melakukan simulasi ronde keperawatan
6) Mengundang nara sumber untuk pengenalan dan sosialisasi penerapan 3S
7) Mengenalkan dan melakukan simulasi penerapan asuhan keperawatan menggunakan
3S
8) Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap dan kepala bidang perawatan untuk
penambahan tenaga perawat
9) Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap dan kepala bidang perawatan untuk
penerapan MPKP dan kecukupan jumlah perawat
Perencanaan Operasional Intervensi Manajemen Keperawatan
Waktu Penanggung
No Kegiatan Tujuan Metode Sasaran
&Tempat Jawab
1. Mencari dan mengenalkan visi dan Perawat ruang wijaya kusuma Diskusi Perawat ruang Selasa, 07 Juli Ratna Dewi
misi ruang perawatan paru (alamanda) mengenal visi dan misi perawatan WK 2020
kepada teman-teman perawat ruang paru, meskipun alih fungsi hanya Ruang WK
wijaya kusuma. sementara.
2. Berkoordinasi dengan kepala instalasi Mengusulkan pengadaan formulir Diskusi Kepala Inst Selasa, 07 Juli Haeruman
rawat inap untuk pengadaan formulir pendelegasian wewenang, serta Rawat Inap 2020
pendelegasian tugas. pengajuan contoh formulir Ruang Ka Inst
Ranap
3. Membuat contoh formulir Tersedianya formulir Cetak Kepala ruang, Rabu, 08 Juli Trisna
pendelegasian tugas pendelegasian secara tertulis formulir CI, dan perawat 2020
pelaksana Ruang WK
4. Melakukan simulasi operan dinas Mendemonstrasikan cara hand Simulasi saat Kepala ruang, Selasa, 07 Juli Masturoh
menggunakan metode tim CI, dan perawat 2020
over menggunakan metode tim hand over Ratna Dewi
pelaksana Ruang WK
5. Melakukan simulasi ronde Perawat ruang WK dapat Simulasi ke Kepala ruang, Rabu, 08 Juli Trisna
keperawatan melaksanakan ronde keperawatan CI, dan perawat 2020
pasien Selvi S
pelaksana Ruang WK
6. Mengundang nara sumber untuk Meningkatkan pemahaman Edukasi Kepala ruang, Kamis, 09 Juli Selvi S
pengenalan dan sosialisasi penerapan perawat tentang CI, dan perawat 2020
3S pendokumentasian asuhan pelaksana Ruang WK
keperawatan menggunakan 3S
7. Mengenalkan dan melakukan simulasi Perawat ruang WK mengenal Diskusi Kepala ruang, Kamis, 09 Juli Ratna Dewi
penerapan asuhan keperawatan buku 3S dan memahami isi dari CI, dan perawat 2020
Masturoh
menggunakan 3S setiap buku pelaksana Ruang WK
8. Berkoordinasi dengan kepala instalasi Sebagai upaya meningkatkan Diskusi Kepala Inst Selasa, 07 Juli Haeruman
rawat inap dan kepala bidang Rawat Inap 2020
pelayanan asuhan keperawatan
perawatan untuk penambahan tenaga Ruang Ka Inst
perawat Ranap
9. Berkoordinasi dengan kepala instalasi Sebagai upaya meningkatkan Diskusi Kepala Inst Selasa, 07 Juli Haeruman
rawat inap dan kepala bidang Rawat Inap 2020
pelayanan asuhan keperawatan
perawatan untuk penerapan MPKP Ruang Ka Inst
dan kecukupan jumlah perawat Ranap