Anda di halaman 1dari 3

Bab II

Pembahasan

A. Pengertian Family Centered Care


Family Centered Care (FCC) didefinisikan menurut Hanson (199, dalam dunst dan
Trivette 2009) sebagai pendekatan inovatif dalam merencanakan, melakukan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan didasarkan pada manfaat
hubungan antara perawat dan keluarga.
B. Konsep dari Family Centered Care
1. Martabat dan Kehormatan
Praktisi keperawatan mendengarkan dan menghormati pandangan dan pilihan
pasien. Pengetahuan, nilai, kepercayaan dan latar belakang budaya pasien dan
keluarga bergaung dalam rebcana dan intervensi keperawatan (mis. Pada ODHA).
2. Berbagi informasi
Praktisi keperawatan berkomunikasi dan memeberitahukan informasi yang
berguna bagi pasien dan keluarga dengan benar dan tidak memihak kepaa pasien
an keluarga. Pasien dan keluarga menerima informasi setiap waktu, lengkap,
akurat agar apat berpartisipasi dalam perawatan dan pengambilan keputusan.
3. Partisipasi
Pasien dan keluarga termotivasi dalam perawatan dan pengambilan keputusan
sesuai dengan kesepakatan yang telah mereka buat.
4. Kolaborasi
Pasien dan keluarga termasukalam komponen kolaborasi. Perawat berkolaborasi
dengan pasien dan keluarga dalam pengambilan kebijakan dan pengembangan
progam, implementasi, dan evaluasi, desain fasilitas kesehatan dan pendidikan
professional terutama alam pemberian keperawatan.
C. Penyebab dilakukannya Family Centered Care pada ODHA
a. Membangun sistem kolaborasi dari pada kontrol atau penyembuhan pada ODHA
(orang dengan HIV AIDS).
b. Berfokus pada kekuatan dan sumber keluarga dari pada kelemahan keluarga.
c. Mengakui keahlian keluarga dalam merawat ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)
seperti sebagaimana professional.
d. Membangun pemberdayaan dari pada ketergantungan.
e. Meningkatkan lebih banyak sharing informasi dengan pasien ODHA, keluarga
dan pemberi pelayanan dari pada informasinya diketahui oleh professional.
f. Menciptakan progam yang fleksibel dan tidak kaku.
D. Elemen Family Centered Care pada ODHA
1. Keluarga dipandang sebagai unsur yang konstan sementara kehadiran profesi
kesehatan fluktuatif.
Menurut (shelton, 2012), terdapat beberapa elemen family centered care
yaitu : perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang konstan dalam
kehidupan ODHA, sementara system layanan dan anggota kesehatan tersebut
berfluktuasi. Oleh karena itu, dalam menjalankan system perawatan kesehatan,
keluarga dilibatkan dalam embuat keputusan, mengasuh, mendidik, melakukan
pendidikan dan melakukakan pembelaan terhadap hak pada pasien ODHA selama
menjalani masa perawatan.
2. Memfasilitasi kolaborasi keluarga professional pada semua level perawatan
kesehatan.
Memfasilitasi kerja sama antara keluarga dan perawatan disemua tingkat
pelayanan kesehatan, seperti pengembangan program, pelaksanaan dan evaluasi
serta pembentukan kebijakan terhadap klien.
3. Meningkatkan kekuatan keluarga dan mempertimbangkan metode-metode
altervative dalam koping.
4. Memperjelas hal-hal yang kurang jelas dan informasi lebih komplit oleh keluarga
tentang perawatan pada ODHA yang tepat.
Hal ini bertujuan untuk mengurangikecemasan yang dirasakan keluarga
terhadap perawat pasien ODHA , selain itu dengan aanya informasi tersebut
keluarga dapat merasa menjadi bagian yang terpenting dalam perawatan pasien
ODHA.
5. Menimbulkan kelompok support antara orang tua dengan ODHA.
6. Mengerti dan memanfaatkan sistem pelayanan kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan pada ODHA.
7. Melaksanakan kebijakan dan progam yang tepat, komprehensif meliputi dukungan
emosional dan finansial dalam memenuhi kebutuhan kesehatan keluarganya.
8. Menunjukkan desain transportasi perawatan kesehatan yang fleksibel, accesible
dan responsif ODHA terhadap kebutuhan pasien.
9. Implementasi kebijakan dan progam yang tepat komprehensif meliputi dukungan
emosional dengan staff.
E. Intervensi Family Centered Care pada ODHA
a. Orientasi keluarga : mengorientasikan keluarga dilingkingan tatanan klinis baik
dilingkunganya, peralatanan tindakan medisnya.
b. Visitasi terbuka: visitasi yanf melibatkan keluarganya.
c. Mengijinkan keluarga untuk didekat pasien selama pasien dilakukan tindakan.
d. Dibentuk dan dijalankanya family support group.
e. Mendorong keterlibatan keluarga dalam perawatan.

Anda mungkin juga menyukai