Anda di halaman 1dari 2

UJIAN PRAKTIKUM FTS STERIL

NAMA : SITTI MUSRINAWATI BASRI


NIM : O1A117061
KELAS :B
KODE SOAL :D

JAWABAN
1. Menggunakan sterilisasi akhir. Karena zat aktif tersebut tahan terhadap panas dan juga
lembab. Jika menggunakan teknik aseptik, maka sediaan dapat rusak karena teknik
aseptik hanya untuk zat aktif yang sensitif terhadap suhu tinggi dimana suhu tinggi
tersebut dapat mengakibatkan penguraian dan penurunan kerja farmakologinya.
Syarat untuk sterilisasi akhir yaitu zat aktif harus stabil dengan adanya molekul air dan
tingginya suhu sterilisasi, sehingga zat aktif tersebut cocok dengan sterilisasi ini. Juga
karena salah satu contoh alatnya adalah autoklaf, dimana autoklaf ini cocok untuk zat
aktif yang tahan lembab.

2. Sediaan infus yang sesuai untuk pasien tersebut adalah infus Ringer Lactate (RL), yang
fungsinya digunakan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh
terutama saat kondisi dehidrasi seperti yang dialami oleh pasien tersebut. Kandungan dari
infus ini tersusun dari banyak ion-ion (elektrolit) yang memiliki kemiripan dengan cairan
ekstraseluler tubuh.

3. Agar isotonis, tonisitas sediaan harus = tonisitas tubu yaitu 0,9% (b/v)
NaCl 0,9% = 0,9/100 (NaCl 0,9% artinya 0,9 gram NaCl yang terlarut dalam volume
total 100 mL).

Metode Ekuivalen NaCl


Jumlah nilai NaCl dalam sediaan (berdasarkan resep) yaitu:

Rumus W x E

Menjadi: Ketorolac Tremetanol BM = 376,4, K = 3 (dengan konsentrasi obat dalam 1


mL 3%)
NaCL BM = 58,5, K = 2

Penyelesaian:
a. Jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan
W = (0,01 – (3/376,4 x 3) x 58,5/2)
= (0,031 – (0,023) x 29,25)
= 0,234
Maka, jumlah NaCl yang dibutuhkan adalah 1/100 x 0,234 = 0,00234 gram NaCl
atau 0,234% untuk menjadikan larutan isotonis.

4. EDTA

5. Jika 2 bulan yang dimaksud adalah 2 bulan setelah juni 2020, maka jawabannya adalah
tidak dapat digunakan, walaupun masa expire dari obat tetes hidung tersebut adalah bulan
desember 2020, obat tetes hidung hanya dapat disimpan dan digunakan kembali
maksimal 30 hari. Apabila sudah melewati 30 hari, disarankan untuk membuangnya saja
karena dari pabrik farmasi sudah tidak menjamin stabilitas dan kesterilannya. Dan jika
yang dimaksud adalah 2 bulan setelah masa expire, maka jawabannya adalah ibu tersebut
harus mengecek BUD (Beyond Use Date) dari obat tersebut, jika tidak tercantum pada
obat, maka ditanyakan ke apotekernya. Karena BUD dari tiap obat berbeda-beda, ada
yang hanya 24 jam, 3 hari, 7 hari bahkan 30 hari yang dipengaruhi oleh stabilitas obat
dan penyimpanan obat.

Anda mungkin juga menyukai