Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

ANTENATAL SENAM IBU HAMIL

MODUL B1-5 KLINIK II

AYU DIANASARI

118016

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

SEMARANG

2020
LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

1 Tindakan keperawatan Masa kehamilan merupakan masa dimana ibu akan


yang dilakukan mengalami perubahan fisik maupun psikis. Perubahan fisik
Nama Pasien : Ny.A yang terjadi bahkan kadang memberikan ketidaknyamanan
Diagnosa Medis : bagi ibu, salah satunya adalah nyeri punggung bagian
Tanggal tindakan : 06 bawah. Nyeri punggung bawah pada wanita hamil terjadi
juli 2020 pada kehamilan trimester II dan III yang berkaitan dengan
peningkatan berat badan akibat pembesaran rahim dan
peregangan dari otot penunjang, karena hormon relaksan
(hormon yang membuat otot relaksasi dan lemas) yang
dihasilkan (Triyana, 2013).

Salah satu cara untuk mengurangi ketidaknyamanan


tersebut adalah dengan melakukan senam hamil.

Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna

memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot

dinding perut, ligamenligamen, serta otot dasar

panggul yang berhubungan dengan proses persalinan.

Latihan ini berfungsi untuk memperkuat stabilitas inti

tubuh yang akan membantu memelihara kesehatan

tulang belakang. Mempunyai kekuatan tubuh yang

baik dapat meningkatkan keseimbangan dan kestabilan

individu serta meminimalkan risiko trauma tulang

belakang ataupun jatuh pada saat hamil. Senam hamil

dapat meringankan keluhan nyeri punggung yang


dirasakan oleh ibu hamil karena didalam senam hamil

terdapat gerakan yang dapat memperkuat otot abdomen

( Yosefa, et all, 2013).

Prevalensi terjadinya nyeri tulang belakang pada ibu hamil


terjadi lebih dari 50% di Amerika Serikat, Kanada, Iceland,
Turki, Korea, dan Israel. Sementara yang terjadi di negara
non-Skandinavia seperti Amerika bagian utara, Afrika,
Timur Tengah, Norwegia, Hongkong maupun Nigeria lebih
tinggi prevalensinya yang berkisar antara 21% hingga
89,9% (Hakiki, 2015). Hasil dari penelitian pada ibu hamil

diberbagai daerah di Indonesia mencapai 60-80% ibu hamil


mengalami back pain (nyeri punggung) pada kehamilannya.
Di Jawa Timur sekitar 65% dari seluruh ibu hamil
mengalami back pain (nyeri punggung) (Mafikasari dkk,
2015).

Menurut penelitian tahun 2013, hasil penelitiannya


menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (75%) ibu hamil
yang tidak pernah melakukan senam hamil mengalami nyeri
punggung. Nyeri punggung bawah saat hamil terjadi karena
adanya perubahan hormone kehamilan yang meningkatkan
hormone relaksan (hormone yang membuat otot relaksasi
dan lemas), hal ini mempengaruhi fleksibilitas jaringan
ligamen yang akhirnya meningkatkan mobilitas sendi di
pelvis dan akan berdampak pada ketidakstabilan spinal dan
pelvis serta menyebabkan rasa nyeri pada punggung. Faktor
predisposisi lainnya yang menyebabkan nyeri punggung
berkaitan dengan penambahan berat badan,

perubahan postur tubuh karena pembesaran uterus, nyeri


punggung terdahulu dan peregangan yang berulang. Selain
itu nyeri punggung juga dirasakan akibat kesalahan postur
tubuh saat duduk, berdiri, berbaring dan bahkan pada saat
melakukan aktivitas rumah (Braxshaw, 2008).

Salah satu cara untuk menurunkan nyeri punggung bawah


ibu hamil dengan melakukan senam hamil. Senam hamil
merupakan bagian dari perawatan antenatal pada beberapa
pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan yang
lainnya (Safi’i, 2010).

Peran ibu dalam mengikuti senam hamil sangat penting


dilakukan oleh ibu hamil setelah kehamilan mencapai usia
28 minggu (Saminem, 2012). Mengikuti senam hamil
secara teratur dapat menjaga kesehatan tubuh dan dapat
meringankan nyeri punggung bawah yang dirasakan ibu
hamil (Yosefa dkk, 2011)

2 Diagnosa Keperawatan Pola mempersiapkan, Mempertahankan dan memperkuat proses


kehamilan dan persalinan.
(PPNI, 2016)
3 Tujuan tindakan Senam hamil sangat bermanfaat untuk dilakukan selama
kehamilan. Berlatih senam hamil pada masa kehamilan dapat
membantu melatih pernafasan dan membuat ibu hamil merasa
relaks sehingga memudahkan adaptasi ibu terhadap perubahan
tubuh selama kehamilan (Ayodya, 2015).
Menurut Mandriwati (2008) tujuan senam hamil adalah:
1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, ligamen-ligamen, otot dasar panggul yang berhubungan
dengan proses persalinan.
2. Membentuk sikap tubuh, sikap tubuh yang baik selama
kehamilan dan persalinan dapat mengatasi keluhan-keluhan
umum pada wanita hamil, mengharapkan letak janin normal,
mengurangi sesak nafas akibat bertambah besarnya perut.
3. Menguasai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peranan
penting dalam persalinan dan selama hamil untuk mempercepat
relaksasi tubuh yang diatasi dengan napas dalam, selain itu juga
untuk mengatasi rasa nyeri pada saat kontraksi.
4. Menguatkan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan
menopang berat tubuh ibu yang semakin lama makin berat
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
5. Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik
(vena) secara segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
6. Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya
janin maka dia akan mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini
akan membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa
optimal. Dengan senam hamil maka ibu akan dapat berlatih agar
nafasnya lebih panjang dan tetap relaks.
7. Latihan pernafasan khusus yang disebut penting quick
breathing terutama dilakukan setiap saat perut terasa kencang.
8. Latihan mengejan, latihan ini khusus utuk menghadapi
persalinan, agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat
lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.
9. Mendukung ketenangan fisik
4 Prinsip-prinsip tindakan Menurut Anggraeni (2010),prinsip pelasksanaan senam hamil
dan rasional yang aman, yaitu:
(1) Melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur
(2) Selama latihan berlangsung, sebaiknya petugas kesehatan
melakukan pengawasan
(3) Latihan fisik dapat dimulai pada usia kehamilan 7 bulan
(4) Makan cukup agar tenaga selalu ada
(5) Lakukan seluruh rangkaian senam ini sebatas
kemampuan. Rasa nyeri jantung berdenyut terlalu keras
& sesak nafas merupakan tanda batas yang tidak boleh
dilampui
(6) Senam relaksasi pernafasan dan penenangan dapat
dilakukan setiap saat apabila di butuhkan
(7) Pantaulah gerakan bayi sebelum, selama dan sesudah
melakukan senam.
5 Analisa Tindakan A. Tahap Pre Interaksi
1) Persiapan pasien
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan
2) Persiapan alat
Menurut (Fauziah & Sutejo, 2012) perlengkapan alat dan
ruangan yang diperlukan adalah :
a. Kaset, tape recorder, matras beserta bantal-bantalnya,
kursi-kursi untuk latihan.
b. Persyaratan ruangan; setiap kelas 6-12 peserta dengan
umur kehamilan yang rata-rata sama, jauh dari
keramaian/tenang, cat ruangan cerah dilengkapi cermin
dan gambar-gambar yang berhubungan dengan
kehamilan, perkembangan janin, persalinan, menyusui,
serta cukup ventilasi , dilengkapi pilar setinggi pinggul
yang kuat, serta kamar mandi, jarak antara matras 0,5 m
dengan ukuran 80 x 200 m.
B. Tahap Orientasi
1) Berikan salam, panggil nama pasien dengan namanya
(cocokkan data dengan yang tertulis pada gelang pasien)
2) Perkenalkan diri, jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
3) Berikan kesempatan untuk bertanya

C. Tahap Kerja
Senam di Masa Kehamilan
1. Senam untuk Kaki
a. Duduklah dengan kaki diluruskan kedepan dengan
tubuh bersandar tegak lurus (rileks)
b. Tarik jari-jari kaki ke arah tubuh secara perlahan-lahan
lalu lipat ke depan
c. Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai gerakan
d. Tarik kedua telapak kaki ke arah tubuh secara perlahan-
lahan dan dorong ke depan. Lakukan sebanyak 10 kali,
penghitungan sesuai gerakan
2. Senam Duduk Bersila
a. Duduklah bersila
b. Letakkan kedua telapak tangan diatas lutut
c. Tekan lutut ke bawah dengan perlahan-lahan
d. Lakukanlah sebanyak 10 kali.
Lakukan senam duduk bersila ini selama 10 menit
sebanyak 3 kali sehari.
3. Cara Tidur yang Nyaman Berbaringlah miring pada
sebelah sisi dengan lutut ditekuk
Tidurlah dengan posisi yang nyaman
4. Senam untuk Pinggang (Posisi Terlentang)
a. Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut jangan terlalu
lebar, arah telapak tangan ke bawah dan berada di
samping badan
b. Angkatlah pinggang secara secara perlahan
c. lakukan sebanyak 10 kali
5. Senam untuk Pinggang (Posisi Merangkak)
a. Badan dalam posisi merangkak
b. Sambil menarik nafas angkat perut berikut punggung ke
atas dengan wajah menghadap ke bawah membentuk
lingkaran
c. Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan
nafas, turunkan punggung kembali dengan perlahan
d. lakukan sebanyak 10 kali
6. Senam dengan Satu Lutut
a. Tidurlah terlentang, tekuk lutut kanan
b. Lutut kanan digerakkan perlahan ke arah kanan lalu
kembalikan
c. Lakukanlah sebanyak 10 kali
d. Lakukanlah hal yang sama untuk lutut kiri
7. Senam dengan Kedua Lutut
a. Tidurlah terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lutut
saling menempel
b. Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling
menempel
c. Kedua lutut digerakkan perlahanlahan ke arah kiri dan
kanan
d. Lakukanlah sebanyak 8 kali

Latihan Untuk Saat Persalinan


1. Cara pernafasan saat persalinan
a. Cari posisi yang nyaman
Misalnya : duduk bersandar antara duduk dan berbaring
serta kaki diregangkan, posisi merangkak, duduk di
kursi dengan bersandar ke depan dll
b. Tarik nafas dari hidung dan keluarkan melalui mulut
c. Usahakan tetap rileks
2. Cara mengejan
a. Cari posisi yang nyaman/posisi ibu antara duduk dan
berbaring serta kaki direnggangkan
b. Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3 kali dan pada
hitungan ke-4 tarik nafas kemudian tahan nafas, sesuai
arahan pembantu persalinan
3. Cara pernafasan pada saat melahirkan
Cara ini dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah
mengejan lagi.
a. Letakkanlah kedua tangan di atas dada
b. Bukalah mulut lebar-lebar bernafaslah pendek sambil
mengatakan hah-hah-ha

6 Bahaya yang mungkin Menurut Anggraeni (2010), senam hamil dapat diikuti oleh
terjadi akibat tindakan semua wanita yang hamil namun ada larangan atau
tersebut dan cara kotraindikasinya, yaitu:
pencegahan 1) Absolut atau mutlak. Bila seorang wanita hamil
mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks
inkompeten (serviks membuka), kehamilan kembar,
riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III,
kelainan letak plasenta seperti plasenta previa, pre
eklamsi maupun hipertensi.
2) Relatif. Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat,
irama jantung yang tidak teratur, penyakit paru bronkhitis
yang kronis, riwayat penyakit diabetes mellitus, obesitas,
hipertensi, penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedik dan perokok berat.
3) Segera menghentikan senam hamil. Bila terjadi gejala
seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu, sakit
kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot, gejala kelahiran
prematur, penurunan gerakan bayi intrauterin.
7 Hasil yang didapat dan Setelah dilakukan senam hamil ibu dapat mempertahankan dan
makna mengoptimalkan keseimbangan fisik, menghilangkan keluhan
yang terjadi karena perubahan-perubahan akibat proses
kehamilan, dan mempermudah proses persalinan. Senam hamil
hanya boleh dilakukan setelah umur kehamilan telah memasuki
usia lebih dari 3 bulan atau trimester kedua, mengingat sebelum
usia janin dalam kandungan menginjak trimester kedua pelekatan
janin dalam uterus belum terlalu kuat sehingga dapat
menimbulkan abortus atau kematian janin dalam kandungan
(Abdullah, 2010).
Latihan senam hamil apabila dilakukan dengan baik dan teratur
maka akan dapat memberikan hasil yang optimal. Disamping
mengikuti latihan secara terpimpin dengan bantuan instruktur
yang terlatih, senam hamil juga dapat dilakukan sendiri di rumah
dengan mengikuti pedoman yang ada serta memperhatikan
kondisi dan syarat-syarat melakukan senam hamil di rumah.
Senam hamil tidak hanya sekedar dilakukan namun benar-benar
mengikuti prosedur dan waktu latihan yang telah dianjurkan.
(Widdowson, 2012)
8 Identifikasi tindakan a. identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi,waktu
keperawatan lainy yang dan stessor)
dapat dilakukan untuk b. identifikasi kemampuan mengambil keputusan
mengatasi masalah atau c. diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
diagnosa tersebut datang
d. anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
e. latih kegiatan pegalihan untuk mengurangi ketegangan
(PPNI, 2018)
9 Evaluasi diri tentang a. melakukan senam ibu hamil dengan baik dan benar supaya
pelaksanaan tindakan untuk menambah stamina agar klien bisa mempersiapkan diri
tersebut untuk melahirkan
b. selalu perhatikan klien dalam setiap gerakan agar
mendapatkan hasil yang diharapkan dan kondisi klien bila
tidak mampu melanjutkan ke tahap berikutnya.
REFERENSI

Agnesti & Hendrik (2010) Senam Hamil praktis. Yogyakarta: PT Buku Kita

Anggraeni, Poppy. 2010. Serba-serbi Senam Hamil. Yogyakarta. Intan Media

Anggraini. (2010). Pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan pada primigravida di RSIA
‘Aisyiyah Klaten tahun 2006. Prodi D3 Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

Arief wibowo & Inka putry (2012). Pengaruh Keikutsertaan Senam Ibu Hamil Terhadap
Kecemasan Primigrafia Trimester ketiga Dalam Menghadapi Persalinan Jurnal
Bimomedika dan Kependudukan. Volume 1 Nomor 1, Agustus 2012

https://media.neliti.com/media/publication/3869-ID-praktik-senam-hamil-hubungannya-dengan-
kelancaran-proses-persalinan.pdf

Maryunani, A dan Sukaryati, Y. 2011. Senam Hamil, Senam Nifas, dan Terapi Musik.

Jakarta: Trans Info Media

PPNI. (2016) Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Devinisi dan Indikator diagnostic. Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai