Antenatal Care - Senam Hamil
Antenatal Care - Senam Hamil
AYU DIANASARI
118016
SEMARANG
2020
LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN
C. Tahap Kerja
Senam di Masa Kehamilan
1. Senam untuk Kaki
a. Duduklah dengan kaki diluruskan kedepan dengan
tubuh bersandar tegak lurus (rileks)
b. Tarik jari-jari kaki ke arah tubuh secara perlahan-lahan
lalu lipat ke depan
c. Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai gerakan
d. Tarik kedua telapak kaki ke arah tubuh secara perlahan-
lahan dan dorong ke depan. Lakukan sebanyak 10 kali,
penghitungan sesuai gerakan
2. Senam Duduk Bersila
a. Duduklah bersila
b. Letakkan kedua telapak tangan diatas lutut
c. Tekan lutut ke bawah dengan perlahan-lahan
d. Lakukanlah sebanyak 10 kali.
Lakukan senam duduk bersila ini selama 10 menit
sebanyak 3 kali sehari.
3. Cara Tidur yang Nyaman Berbaringlah miring pada
sebelah sisi dengan lutut ditekuk
Tidurlah dengan posisi yang nyaman
4. Senam untuk Pinggang (Posisi Terlentang)
a. Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut jangan terlalu
lebar, arah telapak tangan ke bawah dan berada di
samping badan
b. Angkatlah pinggang secara secara perlahan
c. lakukan sebanyak 10 kali
5. Senam untuk Pinggang (Posisi Merangkak)
a. Badan dalam posisi merangkak
b. Sambil menarik nafas angkat perut berikut punggung ke
atas dengan wajah menghadap ke bawah membentuk
lingkaran
c. Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan
nafas, turunkan punggung kembali dengan perlahan
d. lakukan sebanyak 10 kali
6. Senam dengan Satu Lutut
a. Tidurlah terlentang, tekuk lutut kanan
b. Lutut kanan digerakkan perlahan ke arah kanan lalu
kembalikan
c. Lakukanlah sebanyak 10 kali
d. Lakukanlah hal yang sama untuk lutut kiri
7. Senam dengan Kedua Lutut
a. Tidurlah terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lutut
saling menempel
b. Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling
menempel
c. Kedua lutut digerakkan perlahanlahan ke arah kiri dan
kanan
d. Lakukanlah sebanyak 8 kali
6 Bahaya yang mungkin Menurut Anggraeni (2010), senam hamil dapat diikuti oleh
terjadi akibat tindakan semua wanita yang hamil namun ada larangan atau
tersebut dan cara kotraindikasinya, yaitu:
pencegahan 1) Absolut atau mutlak. Bila seorang wanita hamil
mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks
inkompeten (serviks membuka), kehamilan kembar,
riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III,
kelainan letak plasenta seperti plasenta previa, pre
eklamsi maupun hipertensi.
2) Relatif. Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat,
irama jantung yang tidak teratur, penyakit paru bronkhitis
yang kronis, riwayat penyakit diabetes mellitus, obesitas,
hipertensi, penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedik dan perokok berat.
3) Segera menghentikan senam hamil. Bila terjadi gejala
seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu, sakit
kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot, gejala kelahiran
prematur, penurunan gerakan bayi intrauterin.
7 Hasil yang didapat dan Setelah dilakukan senam hamil ibu dapat mempertahankan dan
makna mengoptimalkan keseimbangan fisik, menghilangkan keluhan
yang terjadi karena perubahan-perubahan akibat proses
kehamilan, dan mempermudah proses persalinan. Senam hamil
hanya boleh dilakukan setelah umur kehamilan telah memasuki
usia lebih dari 3 bulan atau trimester kedua, mengingat sebelum
usia janin dalam kandungan menginjak trimester kedua pelekatan
janin dalam uterus belum terlalu kuat sehingga dapat
menimbulkan abortus atau kematian janin dalam kandungan
(Abdullah, 2010).
Latihan senam hamil apabila dilakukan dengan baik dan teratur
maka akan dapat memberikan hasil yang optimal. Disamping
mengikuti latihan secara terpimpin dengan bantuan instruktur
yang terlatih, senam hamil juga dapat dilakukan sendiri di rumah
dengan mengikuti pedoman yang ada serta memperhatikan
kondisi dan syarat-syarat melakukan senam hamil di rumah.
Senam hamil tidak hanya sekedar dilakukan namun benar-benar
mengikuti prosedur dan waktu latihan yang telah dianjurkan.
(Widdowson, 2012)
8 Identifikasi tindakan a. identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi,waktu
keperawatan lainy yang dan stessor)
dapat dilakukan untuk b. identifikasi kemampuan mengambil keputusan
mengatasi masalah atau c. diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
diagnosa tersebut datang
d. anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
e. latih kegiatan pegalihan untuk mengurangi ketegangan
(PPNI, 2018)
9 Evaluasi diri tentang a. melakukan senam ibu hamil dengan baik dan benar supaya
pelaksanaan tindakan untuk menambah stamina agar klien bisa mempersiapkan diri
tersebut untuk melahirkan
b. selalu perhatikan klien dalam setiap gerakan agar
mendapatkan hasil yang diharapkan dan kondisi klien bila
tidak mampu melanjutkan ke tahap berikutnya.
REFERENSI
Agnesti & Hendrik (2010) Senam Hamil praktis. Yogyakarta: PT Buku Kita
Anggraini. (2010). Pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan pada primigravida di RSIA
‘Aisyiyah Klaten tahun 2006. Prodi D3 Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Arief wibowo & Inka putry (2012). Pengaruh Keikutsertaan Senam Ibu Hamil Terhadap
Kecemasan Primigrafia Trimester ketiga Dalam Menghadapi Persalinan Jurnal
Bimomedika dan Kependudukan. Volume 1 Nomor 1, Agustus 2012
https://media.neliti.com/media/publication/3869-ID-praktik-senam-hamil-hubungannya-dengan-
kelancaran-proses-persalinan.pdf
Maryunani, A dan Sukaryati, Y. 2011. Senam Hamil, Senam Nifas, dan Terapi Musik.
PPNI. (2016) Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Devinisi dan Indikator diagnostic. Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI