Nuclear - Magnetic - Resonance Laprak Kating PDF
Nuclear - Magnetic - Resonance Laprak Kating PDF
Rizki Abdul Basith, Nur Nabila Azhar, Ryan Rizaldy, Dinda Yudistira, Annisa Suparman, Jedi Pranata
Kelompok Praktikum Eksperimen Fisika Lanjut Program Studi Fisika – UIN Jakarta
Email: fisika2011@ymail.com
ABSTRAK
Aplikasi spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) sangat sering dipakai di bidang fisika, kimia,
biologi, bahkan didunia medis. Inti dari praktikum NMR adalah menentukan jumlah, jenis dan posisi
relatif suatu inti pada molekul, dengan melibatkan sifat magnetis dari inti, pada percobaan ini kami
memfokuskan mengamati resonansi pada hidrogen dan fluorin, dengan menggunakan dua sampel yaitu
Teflon dan Gliserin, dimana didalam kedua sampel tersebut terdapat inti yang ingin diamati dengan
NMR, yaitu fluorin pada sampel teflon dan hidrogen pada sampel gliserin, dimana sampel dimasukkan
kedalam tengah kumparan magnet, dan outputnya ke osiloskop dimana sinyal akan terbaca pada setiap
frekuensi dan arus yang divariasikan. Dari pengambilan data yang dilakukan di praktikum ini, kami
memfokuskan pada tujuan menentukan faktor-g pada setiap sampel, dari data yang kami dapatkan di
praktikum untuk 𝑔𝑇𝑒𝑓𝑙𝑜𝑛 2,929 dan 𝑔𝐺𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑖𝑛 3,521.
ABSTRACT
Applications of NMR (Nuclear Magnetic Resonance) is very often used in the physics, chemistry,
biology, and even the medical world. The core of the NMR experiment is to determine the number, type
and relative position of a nucleus in the molecule, involving the magnetic properties of the nucleus, in this
experiment we focus on the observed resonance of hydrogen and fluorine, using two different samples are
Teflon and Glycerin, where in the two samples there are nucleuses who want to be observed by NMR,
fluorine in teflon and hydrogen in glycerin samples, where the sample put into the middle of the magnet
coil, and the output signal to the oscilloscope which will be read at each frequency and varied currents. Of
data collection conducted in this experiment, we focus on the purpose of determining the g-factor in each
sample, from which we get the data in the experiment for 𝑔𝑇𝑒𝑓𝑙𝑜𝑛 2,929 dan 𝑔𝐺𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑖𝑛 3,521.
( Y = B, K = b, I = X ) b = 22331024,53 a = 7351836,364
4. Pembahasan
a) Aplikasi dalam Kimia (NMR Spectroscopy) Dari pengolahan data didapatkan faktor g pada
Bentuk dan posisi dari sinyal kurang lebih sampe uji, dengan nilai dan kesalahan literatur
sama seperti untuk sampel gliserin ditunjukkan sebagai berikut :
pada Gambar. 4. Intensitas tergantung pada
jumlah inti hidrogen dalam sampel yang 2,929 kesalahan literatur : 44,28%
diselidiki.
36,96 kesalahan literatur : 36,96%
b) Aplikasi dalam Biologi (Spektroskopi)
Bentuk dan posisi dari sinyal kurang lebih 6. Referensi
sama seperti untuk sampel air. Intensitas
tergantung pada jumlah inti hidrogen dalam Priambodo, Eksperimen Fisika 2, pusat
sampel yang diselidiki. laboratorium UIN jakarta, 2006.
informasi tambahan
E spin nuklir . g . proton dapat berorientasi
pada salah satu dari dua cara sehubungan
dengan medan magnet . Sejauh mana satu
orientasi ( keadaan energi ) lebih difavoritkan
daripada yang lain tergantung pada kekuatan
magnet nuklir kecil ( sebanding dengan rasio
gyromagnetic = 2π ⋅ ⋅ g μn / h) dan kekuatan
medan magnet B0 .
Dalam prakteknya , sejumlah agak besar (
mendekati bilangan Avogadro ) inti dalam
sampel yang ditempatkan dalam medan
magnet . Distribusi inti dalam keadaan energi
yang berbeda ( yaitu orientasi spin nuklir ) di
bawah kondisi di mana sistem spin nuklir
adalah gentar oleh aplikasi dari setiap energi rf
dapat diperkirakan dengan menggunakan
persamaan Boltzmann ( III ) . Pada suhu
kamar perbedaan antara rendah dan tingkat
atas untuk proton ( penduduk negara spin )
pada B0 = 1 T hanya sekitar 10-6 ! Tanpa ini
jumlah kelebihan kecil dari inti dalam keadaan
energi yang lebih rendah , sinyal NMR tidak
dapat terdeteksi . Untuk alasan bahwa aplikasi
modern spektroskopi NMR menggunakan
bidang yang lebih tinggi B0 dan sesuai dengan
kondisi resonansi
( persamaan ( IV ) ) frekuensi yang lebih
tinggi . Hal ini memungkinkan untuk
menyelesaikan berbagai lini resonansi dalam
spektrum NMR yang karena berbagai inti dari
sampel . Selanjutnya sinyal diukur dalam
domain waktu dengan teknik NMR berdenyut
canggih .
The NMR spektrum diperoleh dengan ( Cepat
- Fourier Transformation ( FFT ) .
Spektroskopi NMR demikian telah menjadi
alat penting dalam banyak bidang ( misalnya
minyak bumi , industri kosmetik dan farmasi )