Anda di halaman 1dari 4

Bab 1

Pendahuluan

A . Latar Belakang

Paru-Paru merupakan salah satu organ yang sangat penting bagi kita dan harus dijaga

kesehatannya. Diperlukan keinginan yang kuat dan perjuangan dalam menjaga kesehatan

paru-paru . Pemeriksaan fungsi paru dapat dilakukan dengan pemeriksaan spirometri

sederhana ataupun beberapa alat canggih lainnya seperti bodypletyismography yaitu alat yang

mampu mengukur volume paru lebih komplit dibanding dengan spirometer . Fungsi paru-

paru yang dapat diukur adalah kapasitas inspirasi ,kapasitas residu fungsional ,kapasitas paru

dan kapasitas paru total . Kapasitas paru adalah jumlah udara maksimum yang dapat

dikeluarkan seseorang dari paru , sebelumnya memasukkan dahulu mengisi paru sampai batas

maksimum lalu mengeluarkannya lagi kira-kira (4600 militer) . Nilai kapasitas vital paru pria

dewasa lebih tinggi 20%-25% dibanding wanita dewasa (Juarfianti , Joice N.A.Engka

,Siantan Supil 2015 )

Volume dan kapasitas pernapasan adalah gambaran fungsi sistem respirasi. Dengan

mengetahui besarnya volume atau kapasitas pernapasan dapat diketahui besarnya kapasitas

ventilasi atau ada atau tidaknya kelainan pada ventilasi tersebut . Dengan alat spirometri kita

dapat mengukur faal paru yaitu , Volume residu adalah banyaknya udara yang masuk dan

masih tertinggal didalam paru setelah ekspirasi maksimal , yang kedua Kapasitas inspirasi

adalah jumlah udara yang bisa dihirup maksimal , yang ketiga kapasitas residu fungsional

yaitu jumlah udara yang ada diparu disaat akhir rkspirasi , Yang ke empat Kapasitas vital

yaitu udara yang bisa dikeluarkan maksimal , Kelima kapasitas vital paksa hampir sama

dengan kapasitas vital namun harus dilakukan dengan paksa an , dan yang terakhir kapasitas

paru total atau jumlah total udara yang ada diparu – paru saatakhir inspirasi maksimal (Arief

Bakhtiar , Wirya Sastra Amran 2016)


Adapula , dilingkungan sekitar terdapat berbagai pemicu yang bisa mengakibatkan

paru-paru tak sehat . Zat-zat perusak paru-paru yang biasa ditemui misalnya Rokok atau asap

rokok . Kebiasaan merokok akan mempercepat penurunan faal paru pada orang merokok

fungsi paru akan mengalami penurunan FEV1 lebih dari 50 ml pertahunnya , sedangkan

fungsi paru normal dan bukan merokok akan mengalami penurunan FEV1 20 ml

pertahunnya.

Menurut WHO pada tahun 2017 tembakau (Rokok) telah menewaskan lebih dari 7

juta orang setiap tahunnya . Lebih dari 6 juta kematian pada perokok aktif dan sisanya

sekitar 890.000 kematian berdasarkan perokok pasif , Diperkirakan akan terus meningkat

setiap harinya hingga mencapai 10 juta orang pada tahun 2030 (Arifiana Khoirunnisa ,

Priyadi NP ,Kusyogo Cahyo 2019)

Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar didunia setelah

China dan India . Jumlah perokok di Indonesia sebesar 43,2% usia merokok pertama yaitu di

usia 12 sampai 13 tahun . jumlah perokok di usia 15 tahun lebih di Indonesia sering

mengalami kenaikan dari 34,2% pada tahun 2007 menjadi 34,7% pada tahun 2010 dan

menjadi 36,3% pada tahun 2013 (Arifiana Khoirunnisa , Priyadi NP ,Kusyogo Cahyo 2019)

Menurut Dinkes Kalimantan Selatan jumlah perokok muda dikalsel setiap tahun terus

mengalami peningkatan yang cukup signifikan , jumlah perokok di Kalsel mencapai 30,5%

dari 3,6 juta penduduk daerah ini . Jumlah tersebut hampir sama dengan angka nasional

34,7% . Dari 30,5% tersebut perokok terbesar pada kelompok umur 15-19 tahun yaitu

41,3% , 10 – 14 tahun 17,5 % dan usia 5-9 tahun sebanyak 1,7% . Sedangkan jumlah perokok

dirumah mencapai 84,7% atau jauh diatas nasional sebesar 76,6% (DINKES 2011)
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut ‘’apakah ada perbandingan kapasitas paru-paru pada orang merokok

dan tidak merokok dalam melakukan aktifitas fisik’’ di Rumah sakit Anshari Saleh

Banjarmasin , Kalimantan Selatan

C . Pertanyaan Penelitian

D . Tujuan Penelitian

1 . Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan kapasitas paru-paru pada orang merokok dan tidak merokok

dalam melakukan aktifitas fisik di Rumah sakit Anshari Saleh Banjarmasin , Kalimantan

Selatan

2 . Tujuan Khusus

1 . Mengetahui kapasitas paru – paru pada orang yang merokok

2 . Mengetahui kapasitas paru – paru pada orang yang tidak merokok

3 . Perbandingan kapasitas pada paru – paru pada orang merokok dan tidak merokok

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perokok

Memberikan pengetahuan yang bermanfaat tentang pentingnya bahaya merokok terhadap

kesehatan atau dampak bagi paru-paru .


2. Bagi Institusi Kesehatan dan pendidikan

Sebagai Masukan bagi institusi kesehatan dan pendidikan untuk memberikan edukasi kepada

pkerokok tentang bahaya rokok dan dampak yang akan ditimbulkan untuk kesehatan suatu

individu

3. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan keilmuan serta menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan

penelitian dilapangan dengan sampel orang merokok dan bukan merokok

Anda mungkin juga menyukai