Siti Munirohatin
SMP N 3 Brebes
Alifmuti@yahoo.co.id
Abstrak
Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimanakah
aktivitas dan peningkatan hasil belajar peserta didik kelas
VIID SMP Negeri 3 Brebes. Desain penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Hasil
belajar peserta didik mengalami peningkatan rata-rata
sebesar 5,72 dari nilai rata-rata sebesar 78,26 pada siklus I
menjadi 85,53 pada siklus II sedangkan ketuntasan belajar
sebesar 11,77 % dari 79,41 % pada siklus I menjadi sebesar
91,18 % pada siklus II.
Abstract
The formulation of the problem in the research is how the
activity and improvement of learning outcomes of students of
Sulasfiana Alfi Raida
A. PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA Terpadu SMP Kelas VII semester 2, salah
satu Kompetensi Dasar pengetahuannya 3.7 Menganalisis interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi
akibat interaksi tersebut. Materi tersebut juga menekankan pada
ranah ketrampilan yakni 4.7 Menyajikan hasil pengamatan
terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya,
sehingga guru harus mencoba memberikan kegiatan ranah
psikomotor yang dapat mendekatkan peserta didik secara langsung
melalui aplikasi sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian guru perlu merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
matang agar dapat menciptakan suasana belajar peserta didik
menjadi lebih aktif dan dapat menumbuhkan keterlibatan peserta
didik secara langsung.
Dari tahun ke tahun proses pembelajaran materi tersebut
masih mengandalkan kegiatan konvensional yaitu ceramah. Selain
ceramah, kegiatan belajar mengajar yang terlihat adalah mencatat
materi dari guru. Di sisi lain peserta didik belum terbiasa
berdiskusi, bertanya, menjawab pertanyaan guru, praktikum, dan
membuat proyek. Hanya sekitar 25% guru yang mencoba
melakukan metode lain seperti praktikum, sehingga masih rendah
dalam aktivitas peserta didiknya.
Rendahnya aktivitas peserta didik dalam proses
pembelajaran di kelas berimplikasi pada keterampilan proses dan
hasil belajarnya. Proses pembelajaran yang miskin inovatif ini
menyebabkan peserta didik menjadi pasif, tidak termotivasi dan
minat terhadap kegiatan proses pembelajarannya pun rendah.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Brebes yang berlokasi
di Jalan Gajah Mada No. 38 kecamatan Brebes kabupaten Brebes,
dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2016/ 2017
selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Maret 2017.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII D SMP
Negeri 3 Brebes Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 34
peserta meliputi 15 laki-laki dan 19 perempuan.
Sumber data diperoleh dari (1) Data primer, yaitu data
yang diperoleh dari peserta didik, berupa nilai tes tertulis peserta
didik dan nilai kinerja dalam bentuk laporan tugas kelompok. Pada
tiap siklus dilakukan satu tes dan peserta didik mengumpulkan
laporan tugas kelompok, (2) Data sekunder, yaitu data yang
diperoleh dari pengamatan peneliti dan kolaborator,
C. PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan data tes awal sebelum dilakukan tindakan hasil
belajar peserta didik rendah. Nilai terendah yang diperoleh
peserta didik adalah 57, nilai tertinggi adalah 85, sedangkan nilai
rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 72,41 sementara
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) adalah 76. Data jelas
menunjukkan peserta didik yang telah tuntas sebanyak 21 orang
atau hanya 61,76 % peserta didik yang tuntas. Adapun rekap
hasil ulangan harian kondisi awal disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan penelitian ini dilakukan persiapan pada awal
bulan Januari 2017. Perencanaan ini merupakan langkah awal
yang dilakukan peneliti setelah memahami masalah-masalah yang
dihadapi peserta didik dan melihat kondisi pembelajaran di kelas.
Pada tahap ini dilakukan perencanaan antara lain : Menyusun
instrumen penelitian berupa perangkat pembelajaran meliputi
silabus, RPP, menentukan lokasi observasi, alat evaluasi hasil
belajar, membagi kelompok secara heterogen berdasarkan
kemampuan siswa, menyiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan
praktik dan proyek.
Pelaksanaan (Akting)
Siklus I dilaksanakan tanggal 24, 25, dan 31 Januari 2017.
Pertemuan pertama berupa eksplor materi komponen-komponen
ekosistem. Pertemuan kedua digunakan pembuatan produk
akuarium mini. Pertemuan ketiga untuk kegiatan pos tes siklus I.
Tahapan pelaksanaan terdiri dari pendahuluan, kegiatan
inti, dan penutup. Guru menyampaikan salam pembuka dan
menanyakan presensi peserta didik , kemudian menyampaikan
tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik akan
pentingnya materi yang akan disampaikan. Guru menjelaskan
langkah-langkah tentang kegiatan eksplorasi materi komponen-
komponen ekosistem. Guru menjelaskan materi tersebut melalui
diskusi kelas, peserta didik mencatat hal-hal penting berkenaan
dengan materi dan menanyakan hal-hal yang belum diketahuinya.
3 Kegiatan Kesimpulan 28 82 %
Penutup
Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I telah sesuai RPP.
Alokasi waktu sesuai rencana. Kegiatan kerjasama dalam
kelompok dan kegiatan dalam kelompok aktivitasnya perlu
ditingkatkan sehingga membutuhkan motivasi dan fasilitasi
bimbingan guru, kelompok masih terlalu besar, sehingga perlu
peningkatan kualitas proses pembelajaran. Hasil belajar peserta
didik pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan
pembelajaran prasiklus. Perbandingan hasil belajar peserta didik
dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Untuk lebih jelasnya hasil belajar dapat dilihat pada grafik berikut:
100 85 88
72.4718.26 79.41
80 57 65 61.76
60
40
20 Prasiklus
0
Siklus I
Perencanaan (Planning)
Perencanaan pada siklus II diawali dengan menyusun RPP
materi interaksi antar makhluk hidup dengan tindakan
disesuaikan hasil refleksi dari siklus I dan menyiapkan instrumen
pengamatan dan soal pos tes siklus II.
Pelaksanaan (Akting)
Melaksanakan rencana pembelajaran dengan materi
intraksi antar makhluk hidup. Tahapan yang dilakukan oleh guru
hampir sama dengan tahapan pembelajaran yang dilakukan pada
siklus I. Tindakan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari
tindakan pada siklus I. Kelemahan pada siklus I antara lain masih
ada beberapa peserta didik yang belum aktif dalam diskusi
kelompok dan kurangnya pemahaman peserta didik tentang
pembuatan produk. Guru melakukan pendekatan personal kepada
peserta yang masih pasif, diam, dan belum terlihat mau bekerja
sama. Guru memotivasi peserta didik agar lebih terlibat aktif
dalam proses pembelajaran.
Pengamatan (Observing)
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, diketahui
interaksi belajar peserta didik sebagimana disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 6. Data Observasi Pembelajaran Siklus II
Frek Perse
Indikator Sub Indikator
ntase
1 Kegiatan Membuka pelajaran 32 94 %
Pendahuluan
2 Kegiatan Inti a. Diskusi dan 30 88 %
kerjasama
b. Presentasi, umpan 33 97 %
balik
c. Pemecahan masalah, 30 88 %
penyampaian ide
gagasan, berfikir
logis
3 Kegiatan Kesimpulan 33 97 %
Penutup
Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II telah sesuai RPP.
Alokasi waktu sesuai rencana. Selain mampu menguasai pelajaran
dengan baik, guru juga mampu mengorganisasikan dan
mengarahkan peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk
melaksanakan pembuatan proyek pada kelompoknya. Guru juga
mampu meningkatkan keterlibatan/partisipasi aktif peserta didik
dalam pembelajaran. Guru sudah memanfaatkan sumber
belajar/media dalam pembelajaran.
gagasan, berfikir
logis
3 Kegiatan Kesimpulan 28 82 33 97
Penutup
120 94 88 97 97
100 88 82
79 73
80 62 67
60
40 Siklus I
20
0 Siklus II
Siklus I Siklus II
Indikator
No Juml Juml
observasi (%) Kriteria (%) Kriteria
siswa siswa
Bekerja sama
Sangat
1 dengan teman 23 67 aktif 30 88
aktif
satu kelompok
Mendiskusikan
masalah yang
dihadapi dalam Sangat
2 24 70 aktif 31 91
kegiatan aktif
belajar
mengajar
Pembuatan
Sangat Sangat
3 produk sesuai 27 79 32 94
aktif aktif
prosedur
Menjawab
Sangat
4 pertanyaan 22 65 aktif 33 97
aktif
dalam LKPD
Keterlibatan
siswa dalam sangat Sangat
5 28 82 34 100
pembuatan aktif aktif
produk
Sangat
Rata-rata 24,80 73 aktif 32 94,1
aktif
120 100
88 91 94 97
1 00 79 82
80 67 70 65
60
40
20 Siklus I
0
Siklus II
0
Nilai Nilai Nilai Ra ta - Ketuntasan
Terenda h Terting gi rata Belaj ar
Pembahasan Siklus I
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 1 berupa hasil tes
(post test siklus I) dan hasil observasi dijelaskan sebagai berikut :
Aktivitas belajar
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan lembar
observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran, diketahui bahwa
aktivitas siswa pada siklus I dalam kegiatan pembuatan produk
berupa akuarium mini menunjukkan rata-rata aktivitas belajar
peserta didik dengan persentase sebesar 73% dengan kriteria
aktif.
Pada aktivitas/kegiatan bekerjasama dengan teman dalam
kelompok tampak sebanyak 23 peserta didik yang terlibat atau
sebanyak 67%, kegiatan mendiskusikan masalah aktivitas
belajarnya sebesar 70%, aktivitas kegiatan pembuatan produk
79%, menjawab pertanyaan sebesar 65%, dan aktivitas
keterlibatan peserta sebesar 82%. Jelaslah bahwa melalui
penggunaan model PjBL dapat meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik dalam pembelajaran.
Hasil Belajar
Hasil belajar pada siklus I cukup bagus dari 34 peserta
didik yang mengikuti pembelajaran ada 27 peserta didik (79,40%)
peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM dan terdapat 7
(20,6%) peserta didik masih dibawah KKM. Tingkat ketuntasan
klasikal baru mencapai 79,40 %. Ini berarti pembelajaran siklus I
cukup berhasil hanya perlu upaya – upaya perbaikan.
Guru diharapkan untuk lebih mengoptimalkan peran dan
terus memfasilitasi peningkatan pemahaman peserta didik dalam
menguasai materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dan
perlunya meningkatkan keaktifan kegiatan diskusi dan pembuatan
produk sehingga pembelajaran melalui model PjBL menjadi lebih
maksimal. Pada siklus I ini dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran cukup berhasil tapi belum maksimal sehingga perlu
dilanjutkan ke siklus II
Pembahasan Siklus II
Hasil tindakan pada siklus II berupa test (post test siklus)
dan hasil observasi yang akan diterangkan di bawah ini:
Aktivitas belajar
Pada aktivitas/kegiatan bekerjasama dengan teman dalam
kelompok tampak sebanyak 30 peserta didik yang terlibat atau
sebanyak 88%, kegiatan pembuatan produk sebesar 94%, kegiatan
mendiskusikan masalah aktivitas belajarnya sebesar 91%,
mejawab pertanyaan 97% dan aktivitas keterlibatan peserta
sebesar 100%. Jadi rata-rata keterlibatan peserta didik dalam
belajar pada siklus II adalah 94%. Jelaslah bahwa melalui
penggunaan model PjBL dapat meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik dalam pembelajaran
Hasil Penelitian
peningkat
Siklus I Siklus II
an
Indikator Jum
No (
observasi Juml Kriter Juml l
(%) (%) Kriteria %
Siswa ia siswa sisw
)
a
Bekerja
sama
Sangat
1 dengan 23 67 aktif 30 88 7 20
aktif
teman satu
kelompok
Mendiskusi
kan masalah
yang
dihadapi Sangat
2 24 70 aktif 31 91 7 20
dalam aktif
kegiatan
belajar
mengajar
Pembuatan
produk Sanga Sangat 14
3 27 79 32 94 5
sesuai t aktif aktif ,7
prosedur
Menjawab
Sangat
4 pertanyaan 22 65 aktif 33 97 11 32
aktif
dalam LKPD
Keterlibatan
siswa dalam sanga Sangat
5 28 82 34 100 6 17
pembuatan t aktif aktif
produk
Sangat
Rata-rata 25 73 aktif 32 94,1 7 21
aktif
D. KESIMPULAN
Pelaksanaan proses pembelajaran materi interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan menggunakan model
pembelajaran project based learning di kelas VII D SMP Negeri 3
Brebes berlangsung efektif dengan partisipasi peserta didik dalam
pembelajaran di atas 90 %.
Aktivitas belajar peserta didik pada materi interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan menggunakan model
pembelajaran project based learning di kelas VII D SMP Negeri 3
Brebes mengalami peningkatan dari 73 % pada siklus 1 dan 94 %
pada siklus 2 sehingga mengalami kenaikan rata -rata sebesr 21
%
DAFTAR PUSTAKA