Anda di halaman 1dari 8

DETEKTOR JEJAK

Detektor Jejak adalah detektor yang apabila radiasi pengion melintasi


bahan detektor, maka antara bahan detektor dan radiasi pengion akan terjadi
interaksi, sehingga menimbulkan jejak tertentu (dapat berupa kilatan cahaya atau
gambaran secara optikal).

Jenis – jenis detektor jejak, yaitu:

1. Ruang Kabut (Cloud Chamber)

Cloud Camber (Kamar Kabut) atau biasa disebut Wilson Chamber


dirancang oleh C.T.R. Wilson pada tahun 1911. Merupakan salah satu jenis
detektor, yang menyediakan jejak lintasan yang berisi partikel seperti elektron,
proton, dan partikel α. (V.K Mittal, R.C Verma, 2011).

A. Prinsip Kerja Kamar Kabut


- Pada kamar kabut didasarkan pada prinsip bahwa udara bebas debu yang
jenuh dengan uap air (seperti air, alkohol, dll) didiamkan mengembang
secara adiabatik
- Pada tahap ini, partikel terionisasi masuk kedalam ruang dan membentuk
ikatan ion.
- Tetesan cairan mengembun, dan ion tersebut membentuk lintasan
disepanjang jejak lintasan dari ionisasi radiasi
- Jejak lintasan yang terlihat ini dapat diamati melalui foto kamera
(fotografi).

- Gambar. Kontruksi Kamar Kabut (V.K Mittal, R.C Verma, 2011).


B. Cara Kerja Kamar Kabut
- Udara yang digabungkan dengan cairan yang diambil diantara perpindahan
piston P dan piringan gelas G. dengan tekanan tinggi didalam ruang kabut.
- Tekanan didalam ruang kabut di melemah seiring pergerakan turunnya
piston.
- Suhu dari gabungan cairan dan gas menjadi sangat jenuh. Pada saat ini,
kumpulan partikel yang melewati kamar, akan membentuk ikatan ion.
- Gas yang sangat jenuh mengembun dan membentuk lintasan ion dari
tetesan disepanjang partikel yang terlihat dan jalur ini disebut dengan jalur
kabut
- Jika ruangan tersebut diterangi dengan cahaya, kamera akan mengambil
foto dari jalur/jejak lintasan dalam bentuk garis putih dengan latar gelap.

Kelebihan kamar kabut:

- Saat mengalami medan listrik atau magnet, kamar kabut dapat digunakan
untuk menemukan muatan pada partikel pengion dan momentumnya.
- Kisaran energi tinggi dapat ditentukan
- Dengan melihat luasnya lintasan pada kamar kabut, dapat diketahui
apakah partikel tersebut merupakan partikel berat (seperti α) atau partikel
cahaya (seperti elektron).

Kekurangan kamar kabut:


- Jika energi partikel pengion tinggi, partikel tersebut tidak sepenuhnya
berhenti didalam kamar kabut dan keluar dari kamar kabut. Jadi tidak
sepenuhnya mendapatkan informasi mengenai partikel tersebut.
- Waktu pemulihan detector kamar kabut relatif lama, 10 – 60 detik setelah
ekspansi, sehingga dimungkinkan dapat kehilangan banyak partikel
pengion. (V.K Mittal, R.C Verma, 2011).

2. Kamar Buih (Bubble Chamber)

Pada tahun 1952, D.A Glaser ,menyusun gagasan tentang menggukan


cairan panas untuk menunjukan lintasan partikel pengion, seperti halnya ruang
kabut yang menggunakan pemanasan tinggi.

Dalam detektor ini, dikenal sebagai ruang buih, karena jalur dari ruang
buih ini terdiri dari serangkaian buih yang berjarak dekat, sedangkan dalam ruang
kabut terdiri dari tetesan cairan yang sangat kecil. (V.K Mittal, R.C Verma, 2011).
Gambar. Kontruksi kamar buih

A. Prinsip Kerja Kamar Buih


- Pada kamar buih didasarkan pada prinsip bahwa dibawah tekanan tinggi,
sangat mungkin untuk memanaskan cairan tanpa adanya buih yang
terbentuk diatas titik didih normal
- Jika tekanan tiba – tiba dilepaskan, cairan akan tetap dipanaskan untuk
beberapa waktu.
- Jika cairan yang dipanaskan tersebut keluar untuk mengionisasikan
partikel, maka pengionisasian partikel akan menghasilkan ikatan ion and
ion – ion ini berlaku sebagai pusat kondensasi untuk pembentukan gas
buih disepanjang jalur partikel.

B. Cara Kerja Kamar Buih


- Awalnya, hidrogen disimpan dibawah tekanan tinggi, tetapi ketika partikel
bermuatan melewatinya, tekanan dilepaskan sehingga cairan berada dalam
keadaan yang sangat panas.
- Uap cairan terkondensasi dalam bentuk gelembung ion partikel yang
diperoleh dari foto kamera.

Kelebihan Kamar Gelembung:

- Karena kepadatan cairan tinggi, sinar kosmik berenergi tinggi juga dapat
direkam dalam ruang gelembung.
- Kamar gelembung peka terhadap partikel pengion tinggi dan rendah
- Saat gelembung bertambah, lintasan yang terbentuk dalam kamar
gelembung jernih dan tidak terdistorsi.

Kekurangan Kamar Gelembung:

- Penggunaaan waktu dalam kamar gelembung sangat sensitif, hanya


beberapa milidetik
- Masuknya partikel pengion dan memotret jejak yang terbentuk
berlangsung sangat cepat
- Kamar gelembung merupakan detector temahal. (V.K Mittal, R.C Verma,
2011).

3. Kamar Pancaran (Spark Chamber)

Kamar pancaran terdiri dari sejumlah keeping logam sejajar dalam kamar
yang berisi gas mulia seperti neon. Tegangan tinggi dipasang diantara masing –
masing pasangan keeping. Jika partikel bermuatan melalui kamar itu, pancaran
terjadi disepanjang lintasan ion yang ditimbulkan oleh partikel itu karena
bertambahnya konduktivitas gas di situ. Hasil deretan pancaran itu dapat dipotret
dan jika kamar itu diletakkan dalam medan magnetic, muatan dan momentum
partikel dapat ditentukan dari lengkungan lintasannya. Kamar pancaran dapat
dipicu oleh alat cacah eksternal, dan waktu pekanya dapat dibuat sangat pendek
supaya kita dapat menentukan asal – usul serta hubungan antara kejadian tertentu.
(Arthur Beiser, 1990).

Gambar. Konstruksi kamar pancaran

A. Prinsip Kerja Kamar Pancaran

- Tegangan tinggi diantara dua elektroda pelat paralel dalam gas, medan
listrik diantara pelat tidak cukup kuat untuk menyebabkan percikan api.
- Sekarang jika ionisasi partikel masuk kedalam gas, ionisasi atom – atom
gas membentuk ikatan ion disepanjang jalur.
- Hal ini memberikan lajur resistansi rendah dan karena tegangan tinggi
melewati elektroda pancaran mengambil posisi disepanjang jalur diikuti
dengan ionisasi partikel.
B. Cara Kerja Kamar Pancaran

- Ketika partikel berenergi tinggi masuk kedalam ruang pancaran, detektor


sintilasi diluar kamar mengirim pulsa menjadi generator pulsa bertegangan
tinggi, yang bergiliran mengirimkan tegangan tinggi menuju piringan
ruang pancaran
- Ketika partikel berenergi tinggi melewati ruang pancaran, akan
menghasilkan sejumlah besar ikatan ion disepanjang jalur.
- Pancaran yang terlontar disepanjang jalur dari ionisasi partikel diantara
dua plat besi. Kemudian kamera merekam penampakan jalur dari partikel.

Kelebihan kamar pancaran:

- Mampu beroperasi dengan cepat


- Arah partikel pengion jelas
- Relatif lebih murah dibandingkan dengan kamar kabut dan kamar
gelembung.

Kekurangan kamar pancaran:

- Percikannya sebesar 15 -20 seperseribu inci, dan ketidakpastian lintasan


meningkat saat lintasan partikel menjadi sejajar dengan lempeng. (V.K
Mittal, R.C Verma, 2011).

4. Emulsi Nuklir (Nuclear Emulsion)

Emulsi nuklir adalah emulsi fotografik yang mempunyai kandungan perak


tinggi yang dilapiskan tebal – tebal pada sekeping gelas. Partikel pengionisasian
yang melaluinya meninggalkan sejumlah Kristal perak bromide yang telah
berubah sehingga setelah dikembangkan akan muncul sebagai barisan butir hitam
dari perak koloidal sepanjang lintasan partikel. Dari karakteristik jejaknya kita
dapat mengidentifikasi partikelnya dan menentukan energi mulanya. Untuk
maksud itu kita memerlukan mikroskop proton 10 MeV. Misalnya, meninggalkan
jejak hanya 0.6 mm panjangnya.

Karena kerapatannya tinggi, murah, kokoh dan tak rumit emulsi ini pada
suatu waktu dapat dipakai secara luas dalam penelitian nuklir dan partikel
elementer. Khususnya, banyak penemuan penting yang menyangkut interaksi
partikel elementer dan peluruhannya didapatkan dengan memakai emulsi yang
dibawa ke atas oleh balon supaya kena radiasi kosmik tinggi di atmosfer.
Perkembangan selanjutnya dari pemercepat yang berdaya tinggi bersama dengan
detector seperti kamar gelembung lebih sesuai untuk pengumpulan dan
pemrosesan data yang sangat cepat, sehingga emulsi nuklir ketinggalan jaman.
(Arthur Beiser, 1990).

Gambar. Kontruksi Emulsi Film

Kelebihan Emulsi Film:

- Lempengan emulsi sangatlah ringan dan untuk memaparkannya pada


partikel bermuatan, dan tidak adanya muatan listrik yang dibutuhkan
- Emulsi digunakan secara luas dalam penelitian sinar kosmik. Emulsi
tersebut dapat terpapar sinar kosmik diatas permukaan atmotfer dengan
menggunakan balon terbang.
- Dari kisaran yang diamati dari ionsiasi partikel dalam emulsi nuklir,
energinya dapat dengan mudah dihitung.
- Partikel pengion yang berbeda membentuk jejak yang sangat berbeda,

Kekurangan Emulsi Film :

- Sensitivitas emulsi dipengaruhi oleh suhu atmosfer, kelembaban dll.


- Kepekaan emulsi nuklir tergantung pada umur emulsi nuklir.
- Panjang lintasan relative kecil dibandingkan dengan yang dicatat dalam
churter muatan. Oleh karena itu, pengukurannya terbilang sulit.
- Pengukuran lintasan harus dilakukan secara manual. (V.K Mittal, R.C
Verma, 2011).

5. Detektor Cerenkov

Pada tahun 1934, fisikawan rusia, P.A Cerenkov mendemonstrasikan zat


penghantar bening seperti air, kaca, mica. Yang dimana disaat diekspos denga
sinar gamma (γ), memancarkan cahaya lemah putih kebiruan di daerah yang
terlihat. Kemudian, ditemukan juga ketika kumpulan partikel bergerak melalui
medium dengan kecepatan besar melebihi kecepatan cahaya pada suatu meduim ,
terdapat radiasi terlihat yang disebut dengan Radiasi Cerenkov. Peristiwa dari
radiasi ini berbeda dari peristiwa fluorisensi pada radiasi Bremsstrahlung. Tidak
seperti radiasi Bremsstrahlung, radiasi Cerenkov tidak tergantung pada jumlah
atom dari medium pada kumpulan partikel yang bergerak atau massa dari
kumpulan partikel. (V.K Mittal, R.C Verma, 2011).

Gambar. Kontruksi Detektor Cerenkov

Emisi dari radiasi Cerenkov dijelaskan sebagai berikut:

- Disepanjang jalur, pulsa elektromagnetik dengan partikel bermuatan


bergerak dengan cepat yang menyebabkan polarisasi atom dari medium
dengan mengeser elektron yang terikat. Variasi waktu polarisasi yang
dihasilkan oleh medan ini menyebabkan atom - atom memancarkan
gelombang elektromagnetik. Jika partikel bergerak lambat, radiasi yang
mencapai titik jauh akan menggangu secara destruktif, dan intensitas
cahaya yang dihasilkan adalah nol. Namun jika kecepatan partikel lebih
c
besar dari , sebuah kerucut cahaya dipancarkan. Karena massa elektron
n
kecil kecepatan elektron menggunakan energi kinetik lebih besar dari c ,
oleh karena itu, kehilangan energi akibat radiasi Cerenkov lebih penting
bagi elektron. Namun kehilangan energi akibat radiasi Cerenkov akan
terjadi jika elektron lebih kecil daripada ionisasi dan Bremsstrahlung.
Radiasi Cerenkov datang dari kerucut setengah sudut θ dengan partikel di
puncak. Pada sudut tersebut berhubungan dengan kecepatan v dari
partikel:
 
c t
sin   n 
c
vt nv
Gambar. muka gelombang radiasi Cerenkov dalam medium

Cahaya tampak yang dipancarkan dapat dengan mudah dideteksi dan sudut θ
dapat diukur. Ini memungkinkan untuk mengukur kecepatan dan energi kinetik
partikel. Radiasi Cerenkov terlihat bercahaya saat sinar intens elektron terlibat.
(V.K Mittal, R.C Verma, 2011).

Kelebihan Detektor Cerenkov :

- Durasi pulsa cahaya pada titik dimanapun akan semakin kecil (≤ 10-10 s),
sehingga detector ini merupakan detector yang mendeteksi cukup cepat.
- Efisiensi dan rerata perhitungan tinggi.
- Emisi cahaya terarah dengan sudut bergantung pada kecepatan partikel
yang datang.
- Intensitas cahaya yang dipancarkan oleh partikel bergantung pada
kecepatan partikel

Kekurangan Detektor Cerenkov

- Tidak efektif untuk partikel yang bergerak lambat


- Penghitungannya sangat terarah sehingga radiasi Cerenkov hanya
dipancarkan dari bagian depan kerucut. (V.K Mittal, R.C Verma, 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. Liong, The Houw. 1990. KONSEP FISIKA MODERN EDISI
IV. Jakarta: Erlangga.

Mittal, V.K, Verma, R.C. 2011. Introduction to Nuclear and Particle Physics.
New Delhi: PHI Learning Private.

Anda mungkin juga menyukai