Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MATERI PAI SMP KELAS IX


MATA KULIAH : MATERI PAI 2
DOSEN PENGAMPU : IBU SEPTIAH, M.Pd.

Dibuat Oleh :
MASRANAH

SEMESTER : IV (EMPAT)
LOKAL : B5 EKSEKUTIF

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


KUALA KAPUAS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufiq dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Dan juga kami berterima
kasih kepada Ibu SEPTIAH M.Pd. selaku dosen mata kuliah Materi PAI II.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya di dalam tugas ini
terdapat kekurangan – kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
kami harapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kapuas, 28 Juni 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan Masalah ............................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A. Al Quran surah At Tin……….. ......................................................... 2
B. Makna Surah At Tin ......................................................................... 3
C. Kewajiban menuntut Ilmu................................................................. 4
D. Iman Kepada Hari Akhir.................................................................... 6
E. Qanaah dan Tasamuh......................................................................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 14
A. Kesimpulan .................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Datang para pedagang yang berasal dari Timur Tengah ke Nusantara sangat memberikan
pengaruh. Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi ada juga yang
berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Indonesia ini
bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut. Meskipun belum tersebar secara
intensif ke seluruh wilayah Indonesia.
Dalam struktur ajaran Islam, pendidikan akhlak adalah yang terpenting. Penguatan akidah
adalah dasar. Sementara, ibadah adalah sarana, sedangkan tujuan akhirnya adalah
pengembangan akhlak mulia.Dengan kata lain, hanya akhlak mulia yang dipenuhi dengan sifat
kasih sayang sajalah yang bisa menjadi bukti kekuatan akidah dan kebaikan ibadah. Sejalan
dengan itu, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diorientasikan pada pembentukan
akhlak yang mulia, penuh kasih sayang, kepada segenap unsur alam semesta.
Hal tersebut selaras dengan Kurikulum sekarang yang dirancang untuk mengembangkan
kompetensi yang utuh antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Selain itu, peserta didik
tidak hanya diharapkan bertambah pengetahuan dan wawasannya, tapi juga meningkat
kecakapan dan keterampilannya serta semakin mulia karakter dan kepribadiannya atau yang
berbudi pekerti luhur.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna yang terkandung dalam Qur’an surah At-Tiin?
2. Apa saja hadits tentang menuntut ilmu?
3. Apa Pengertian hari akhir?
4. Apa pengertian tasamuh dan qanaah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam Qur’an surah At-Tin
2. Untuk mengetahui hadits tentang menuntut ilmu
3. Untuk mengetahui pengertian hari akhir
4. Untuk mengetahui pengertian tasamuh dan qanaah

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Al-Quran Surah At-Tin:

ْ ‫﴾ ﰒُﱠ َرَد ْد َ ﻩُ أ‬٤﴿ ‫َﺣ َﺴ ِﻦ ﺗَـ ْﻘ ِﻮ ٍﱘ‬


‫َﺳ َﻔ َﻞ‬ ْ ‫ﻧﺴﺎ َن ِﰲ أ‬ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِّ‫واﻟﺘ‬
َ ‫﴾ َوﻃُﻮِر ﺳﻴﻨ‬١﴿ ‫ﲔ َواﻟﱠﺰﻳْـﺘُﻮن‬
َ ‫﴾ ﻟَ َﻘ ْﺪ َﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ ْاﻹ‬٣﴿ ‫﴾ َوَﻫـٰ َﺬا اﻟْﺒَـﻠَﺪ ْاﻷَﻣﲔ‬٢﴿ ‫ﲔ‬ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫﴾ إِﱠﻻ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨﻮا وﻋ ِﻤﻠُﻮا اﻟ ﱠ‬٥﴿ ‫ﺳﺎﻓِﻠِﲔ‬
ِ ‫ﺎﳊ‬
ٍ ُ‫ﺎت ﻓَـﻠَﻬﻢ أَﺟﺮ ﻏَﻴـﺮ ﳑَْﻨ‬
ْ ِ ُ‫ﺲ اﻟﻠﱠـﻪ‬
‫َﺣ َﻜ ِﻢ‬ َ ‫﴾ أَﻟَْﻴ‬٧﴿ ‫ﻚ ﺑـَ ْﻌ ُﺪ ّﻟﺪﻳﻦ‬
َ ُ‫﴾ ﻓَ َﻤﺎ ﻳُ َﻜ ّﺬﺑ‬٦﴿ ‫ﻮن‬ ُْ ٌْ ْ ُ َ ‫ﺼ‬ َ َ َُ َ َ َ
﴾٨﴿ ‫ﲔ‬ ِِ ْ
َ ‫اﳊَﺎﻛﻤ‬
Artinya:
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun.
2. Demi gunung Sinai,
3. Dan demi negeri (Mekah) yang aman ini.
4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
5. kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat
pahala yang tidak ada putus-putusnya.
7. Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah
(adanya keteranganketerangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang paling adil?
B. Makna Surah At-Tin
Setelah kalian mengetahui arti Q.S. at-Tin, menurut pendapatmu apa makna yang
terkandung di dalam Surah tersebut? Makna yang dapat diambil dari Q.S. at Tin antara lain:
1. Manusia merupakan makhluk terbaik yang dijadikan oleh Allah swt., baik jasmaniah
maupun rohaniah.
2. Jika manusia tidak beriman dan beramal saleh, maka manusia menjadi makhluk yang
amat rendah.
3. Manusia yang beriman dan beramal saleh akan mendapatpahala yang tiada
putus-putusnya yaitu surga.
4. Allah swt. merupakan hakim yang seadil-adilnya.1

1
Loso, Samroni, Mulyadi, Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas IX, Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011. Hlm 2-5

2
Dalam surat ini, untuk menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang
terbaik,Allah SWT., bersumpah dengan beberapa kata. Pada ayat pertama, Allah bersumpah
dengan kata lat-Tłnl dan 'al-Zaitunî. Selain mengandung makna buah, para ułama berbeda
pendapat tentang makna dua kata tersebut. Sebagian mereka berpendapat bahwa tat-Tłnt
berarti sebuah Masjid yang teletak di Damaskus (Maroko sekarang), sebagian lagi berpendapat
bahwa at-Tin berarti Masjid Ashab al-Kahfi, dan yang lainnya mengatakan lat-TinI berarti
Mesjid Nabi Nuh a.s. Demikian pula kata al-Zaitun, para ułama berbeda pendapat tentang
maknanya. Sebagian mereka mengatakan 'al-Zaitunl adalah Bait al-Maqdis (Masjid al-Aqsha)
di Yerusalem. Ayat kedua, Allah juga bersumpah dengan kata 'Thurisina yang mengandung
makna bukit Thursina/Sinai, yaitu tempat berdialognya Nabi Musa a.s. dengan Allah SWT.
Dan pada ayat ketiga, Allah memakai kata al-Balad al-Amin yang artinya kota Mekah yang
aman.
Berangkat dari pendapat-pendapat di atas sebagian ułama menyimpulkan bahwa pada
masing-masing tempat tersebut Allah mengutus nabi dan rasul yang termasuk golongan Ulul
Azmi. at-Tin dan al-Zaitun adalah Bait al-Maqdis atau Masjid al-Aqsha, tempat dimana Allah
mengutus Nabi Isa a.s., 'Thurisina yaitu bukit Tursina, tempat dimana Nabi Musa a.s.,
berdialog dengan Allah, dan al-Balad al-Aminl yaitu kota Mekah, tempat dimana Nabi
Muhammad SAW diutus. Dan dengan keistimewaan tempat tempat tersebut, Allah
menggunakannya dalam bersumpah.
Pada Ayat keempat, setelah bersumpah Allah SWT menegaskan bahwa la telah
menciptakan manusia dalam bentuk atau performance yang terbaik, baik dari aspek rohani
maupun aspek jasmani. Pada aspek rohani, manusia dianugerahkan jiwa dan akal untuk
berfikir tentang tanda-tanda kekuasaanNya.2
Anugerah akal tidak diberikan oleh Allah kepada makhlukNya yang lain seperti binatang dan
tumbuh-tumbuhan. Sedangkan aspek jasmani, manusia diberikan susunan anatomi yang paling
indah dan proporsional, mulai dari ujung rambut sampai telapak kaki. Namun apabila manusia
tidak mentaati perintah Allah dan RasulNya, maka keistimewaan yang telah dianugerahkannya
tidak akan membawa kemuliaan dan kebahagiaan baginya, bahkan akan dikembalikan ke

2
Drs. Masudi, M. Ag, dkk, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Duta Karya Ilmu 2007) Hlm 7

3
tempat yang paling rendah, yaitu neraka, sebagaimana dijelaskan pada ayat kelima.
Selanjutnya pada ayat keenam dijelaskan bahwa untuk dapat selamat dari api neraka dan tetap
bedahan sebagai makhluk Allah yang paling istimewa, manusia harus beriman dan beramal
shaleh (berbuat kebaikan kepada sesama), dan merekalah orang-orang yang akan mendapatkan
pahala (balasan) yang terus-menerus.
Pada ayat ketujuh, Allah mempertanyakan bahwa apa yang menyebabkan manusia
mendustakan dan tidak beriman terhadap pembalasan (perbuatan baik dan buruk) di hari akhir?
Sementara ia mengetahuinya setelah Allah memberikan peringatanıringatan (ajaran agama).
Dan pada ayat kedelapan Allah menegaskan bahwa la adalah seadil-adil Hakim yang
memberikan ganjaran (surga atau neraka) sesuai dengan amal perbuatan manusia itu sendiri.3
C. Kewajiban menuntut ilmu
Agama Islam mewajibkan umatnya menuntut ilmu. Banyak hadis yang berisikan
kewajiban menuntut ilmu. Hadis tersebut antara lain sebagai berikut.
ٍ ِ‫ﺲ ﺑ ِﻦ ﻣﺎﻟ‬ ِِ ِ ٍِ ِ ِ ِ
‫ﺎل‬
َ َ‫ ﻗ‬: ‫ﺎل‬
َ َ‫ﻚ ﻗ‬ َ ْ ِ َ‫ﻳﻦ َﻋ ْﻦ أَﻧ‬ ُ ‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ﻫ َﺸ ُﺎم ﺑْ ُﻦ َﻋ ﱠﻤﺎ ٍر َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﺣ ْﻔ‬
َ ‫ﺺ ﺑْ ُﻦ ُﺳﻠَْﻴ َﻤﺎ َن َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﻛﺜﲑُ ﺑْ ُﻦ ﺷْﻨﻈﲑ َﻋ ْﻦ ُﳏَ ﱠﻤﺪ ﺑْ ِﻦ ﺳﲑ‬
ْ ‫اﳋَﻨَﺎ ِزﻳ ِﺮ‬
‫اﳉَْﻮَﻫَﺮ َواﻟﻠﱡ ْﺆﻟَُﺆ‬ ِ ‫ﻮل ا ﱠِ ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ ﻃَﻠَﺐ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ ﻓَ ِﺮﻳﻀﺔٌ ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِﻞ ﻣﺴﻠٍِﻢ وو‬
ْ ‫اﺿ ُﻊ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ ِﻋْﻨ َﺪ َﻏ ِْﲑ أ َْﻫﻠِ ِﻪ َﻛ ُﻤ َﻘﻠِّ ِﺪ‬ ََ ْ ُ ّ َ َ ُ َ ََ َْ ُ َ ُ ‫َر ُﺳ‬

‫ﺐ‬ ‫ﱠ‬
َ ‫َواﻟﺬ َﻫ‬
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah
menceritakan kepada kami Hafsh bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami
Katsir bin Syinzhir dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.
Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada pada ahlinya, seperti seorang yang
mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi." (IBNUMAJAH - 220)

‫ب ﻳـَ ْﻮِم‬ َ ْ َْ ُ َ َ
ِ ‫ﻮل ا ﱠِ ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ ﻣﻦ ﻧـَﻔﱠﺲ َﻋﻦ ﻣ ْﺆِﻣ ٍﻦ ُﻛﺮﺑﺔً ِﻣﻦ ُﻛﺮ‬
ِ ‫ب اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴﺎ ﻧـَﻔﱠﺲ ا ﱠ َﻋْﻨﻪُ ُﻛﺮﺑﺔً ِﻣﻦ ُﻛﺮ‬
َ ْ َْ ُ ْ َ َْ َ ََ ُ َ ُ ‫ﺎل َر ُﺳ‬ َ َ‫َﻋ ْﻦ أَِﰊ ُﻫَﺮﻳْـَﺮةَ ﻗ‬
َ َ‫ ﻗ‬: ‫ﺎل‬

‫اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ َوَﻣ ْﻦ ﻳَ ﱠﺴَﺮ َﻋﻠَﻰ ُﻣ ْﻌ ِﺴ ٍﺮ ﻳَ ﱠﺴَﺮ ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َو ْاﻵ ِﺧَﺮةِ َوَﻣ ْﻦ َﺳﺘَـَﺮ ُﻣ ْﺴﻠِ ًﻤﺎ َﺳﺘَـَﺮﻩُ ا ﱠُ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َو ْاﻵ ِﺧَﺮةِ َوا ﱠُ ِﰲ َﻋ ْﻮ ِن اﻟْ َﻌْﺒ ِﺪ َﻣﺎ‬

ْ ‫ﺲ ﻓِ ِﻴﻪ ِﻋ ْﻠ ًﻤﺎ َﺳ ﱠﻬ َﻞ ا ﱠُ ﻟَﻪُ ﺑِِﻪ ﻃَ ِﺮﻳ ًﻘﺎ إِ َﱃ‬


‫اﳉَﻨ ِﱠﺔ‬ ِ ِ َ َ‫َﻛﺎ َن اﻟْ َﻌْﺒ ُﺪ ِﰲ َﻋ ْﻮ ِن أ َِﺧ ِﻴﻪ َوَﻣ ْﻦ َﺳﻠ‬
ُ ‫ﻚ ﻃَﺮﻳ ًﻘﺎ ﻳـَْﻠﺘَﻤ‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah

3
Ibid.,

4
bersabda: 'Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah
akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi
kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan
kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan
menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba
tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari
ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya.” (MUSLIM: 4867)
ٍ ِ‫ﺲ ﺑ ِﻦ ﻣﺎﻟ‬ ٍ َ‫ي َﻋ ْﻦ اﻟﱠﺮﺑِﻴ ِﻊ ﺑْ ِﻦ أَﻧ‬ ِ ِ َ ‫ﺎل ﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ﺧﺎﻟِ ُﺪ ﺑﻦ ﻳ ِﺰ‬ ِ
‫ﺎل‬
َ َ‫ ﻗ‬: ‫ﺎل‬
َ َ‫ﻚ ﻗ‬ َ ْ ِ َ‫ﺲ َﻋ ْﻦ أَﻧ‬ ِّ ‫ﻳﺪ اﻟْ َﻌﺘَﻜ ﱡﻲ َﻋ ْﻦ أَِﰊ َﺟ ْﻌ َﻔ ٍﺮ اﻟﱠﺮاز‬ َ ُْ َ ْ َ‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ﻧ‬
َ َ َ‫ﺼُﺮ ﺑْ ُﻦ َﻋﻠ ٍّﻲ ﻗ‬
‫ﺐ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ َﻛﺎ َن ِﰲ َﺳﺒِ ِﻴﻞ ا ﱠِ َﺣ ﱠﱴ ﻳـَْﺮِﺟ َﻊ‬
ِ َ‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ و َﺳﻠﱠﻢ َﻣ ْﻦ َﺧﺮج ِﰲ ﻃَﻠ‬
ََ َ َ
ِ ُ ‫رﺳ‬
ُ َ ‫ﻮل ا ﱠ‬ َُ
Artinya: “Telah bercerita kepada kami Nahsr bin Ali dia berkata, telah bercerita kepada
kami Khalid bin Yazid Al Ataki dari Abu Ja'far Ar Razi dari Ar Rabi' bin Anas dari Anas bin
Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa keluar
dalam rangka menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali." (TIRMIDZI:
2571)4
Ilmu laksana pelita yang menerangi setiap kegelapan. Manusia tidak akan mampu
melakukan apa pun tanpa memiliki ilmu atau mengetahui apa yang ia kerjakan. la hanya bisa
meraba-raba dan menerka-nerka seperti orang yang berada dalam gelap gulita. Ilmu adalah
penuntun manusia dalam mengarungi kehidupan ini. Dalam Hadis ini dijelaskan bahwa Islam
memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu. Dan menuntut ilmu disini mengandung makna
yang sangat luas, yaitu mencari ilmu pengetahuan melalui proses belajar, baik secara mandiri
atau otodidak maupun melalui bimbingan seorang guru. Belajar secara mandiri dapat
dilakukan dengan membaca, mengamati dan mempelajari suatu ilmu tanpa bantuan seorang
guru atau pengajar. Sedangkan belajar di bawah bimbingan guru, yaitu mempelajari suatu ilmu
dengan bantuan orang yang ahli di bidangnya, seperti yang kita temukan di sekolah, di kampus,
dan lembaga-lembaga pendidikan Iainnya.
Mengingat pentingnya ilmu pengetahuan, Islam memberikan apresiasi yang tinggi bagi
orang Yang menuntuti lmu. Dalam Hadis di atas, setelah mewajibkan untuk menuntut ilmu,
Rasulullah saw, mengabarkan berita gembira sebagai sebuah apresiasi atau penghargaan bagi

4
Op, cit., 12

5
penuntut ilmu bahwa semua (makhluk) bahkan sampai binatang binatang di lautan akan
memohonkan ampun terhadap dosa orang-orang yang menuntut ilmu. Dalam Hadis Iain, Nabi
saw menegaskan apresiasinya:

ْ ‫ﺲ ﻓِ ِﻴﻪ ِﻋ ْﻠ ًﻤﺎ َﺳ ﱠﻬ َﻞ ا ﱠُ ﻟَﻪُ ﺑِِﻪ ﻃَ ِﺮﻳ ًﻘﺎ إِ َﱃ‬


‫اﳉَﻨ ِﱠﺔ‬ ِ ِ َ َ‫ َﻣ ْﻦ َﺳﻠ‬:‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠﻢ‬
ُ ‫ﻚ ﻃَﺮﻳ ًﻘﺎ ﻳـَﻠْﺘَﻤ‬ َ
ِ ُ ‫ﺎل رﺳ‬
َ ‫ﻮل ا ﱠ‬ َ َ‫ع َ◌ ْن أَِﰊ ُﻫَﺮﻳْـَﺮةَ ﻗ‬
ُ َ َ َ‫ ﻗ‬: ‫ﺎل‬
Artinya: "Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa
yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan
jalannya menuju surga". (H.R. Muslim)
Menuntuti lmu adalah pekerjaan yang sangat mulia di hadapan Allah SWT, karena dengan
menuntut ilmu manusia dapat mengetahui segala hal termasuk mengetahui kebesaran dan
kekuasaan Allah sehingga dengan begitu manusia dapat selalu dekat dengan Sang Maha
Penciptanya. Oleh sebab itu, Hadis di atas menggambarkan bagaimana Allah sangat apresiatif
kepada orang yang menuntut ilmu, yaitu Allah akan memudahkan jalan menuju surga
baginya.5
Dalam Al-Qur’an, tidak sedikit ayat yang menjelaskan tentang apresiasi Allah terhadap
orang yang menuntut ilmu. Pada surat al-Mujadalah, ayat 11, Allah berfirman:

ِ ِ ٍ ِ ِ‫ﱠ‬ ِ ِ‫ﱠ‬
ٌ‫ﻳﻦ أُوﺗُﻮا اﻟْﻌ ْﻠ َﻢ َد َر َﺟﺎت ۚ َوا ﱠُ ﲟَﺎ ﺗَـ ْﻌ َﻤﻠُﻮ َن َﺧﺒﲑ‬
َ ‫ﻳﻦ َآﻣﻨُﻮا ﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ َواﻟﺬ‬
َ ‫ﻳـَْﺮﻓَ ِﻊ ا ﱠُ اﻟﺬ‬
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.”6
D. Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita percayai. Hal ini sesuai dengan
firman Allah swt. yang berbunyi sebagai berikut:

﴾٧﴿ ‫ﺚ َﻣﻦ ِﰲ اﻟْ ُﻘﺒُﻮِر‬ ِ ‫وأَ ﱠن اﻟ ﱠﺴﺎﻋﺔَ آﺗِﻴﺔٌ ﱠﻻ رﻳ‬


ُ ‫ﺐ ﻓ َﻴﻬﺎ َوأَ ﱠن اﻟﻠﱠـﻪَ ﻳـَْﺒـ َﻌ‬
َ َْ َ َ َ
Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan
sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.” (Q.S. al-Hajj/22: 7)
Berdasarkan firman Allah swt. tersebut, bahwa hari kiamat pasti akan datang. Hanya waktunya

5
Drs. Masudi, M. Ag, dkk, Pendidikan Agama Islam, hlm 13
6
Ibid., 13-14

6
kapan itu merupakan rahasia Allah dan tidak seorang pun yang mengetahuinya. Sebagaimana
firman Allah swt. dalam surah al-A‘raf ayat 187:

‫ض ۚ َﻻ َْﺗِﻴ ُﻜ ْﻢ إِﱠﻻ‬ ِ ‫ﻨﺪ رِﰊ ۖ َﻻ ُﳚﻠِّﻴﻬﺎ ﻟِﻮﻗْﺘِﻬﺎ إِﱠﻻ ﻫﻮ ۚ ﺛـَ ُﻘﻠَﺖ ِﰲ اﻟ ﱠﺴﻤﺎو‬ ِ ِ ِ ‫ﻚ ﻋ ِﻦ اﻟ ﱠﺴ‬
ِ ‫ات َو ْاﻷ َْر‬ََ ْ َُ َ َ َ َ ّ َ َ ‫ﺎﻫﺎ ۖ ﻗُ ْﻞ إِﱠﳕَﺎ ﻋ ْﻠ ُﻤ َﻬﺎ ﻋ‬
َ ‫ﺎﻋﺔ أَﱠ َن ُﻣ ْﺮ َﺳ‬
َ َ َ َ‫ﻳَ ْﺴﺄَﻟُﻮﻧ‬
ِ ‫ﻨﺪ اﻟﻠﱠ ِـﻪ َوﻟَـٰ ِﻜ ﱠﻦ أَ ْﻛﺜَـَﺮ اﻟﻨ‬ ِ ‫ﺑـ ْﻐﺘﺔً ۗ ﻳﺴﺄَﻟُﻮﻧَﻚ َﻛﺄَﻧ‬
﴾١٨٧﴿ ‫ﱠﺎس َﻻ ﻳـَ ْﻌﻠَ ُﻤﻮ َن‬ َ ‫ﱠﻚ َﺣﻔ ﱞﻲ َﻋْﻨـ َﻬﺎ ۖ ﻗُ ْﻞ إِﱠﳕَﺎ ِﻋ ْﻠ ُﻤ َﻬﺎ ِﻋ‬
َ َ َْ َ َ
Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?”
Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada
(seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia.” (Q.S. al-A‘raf 7: 187)7
Peristiwa kiamat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra8:
1. Kiamat sugra atau kiamat kecil, yaitu peristiwa rusaknya sebagian alam seperti matinya
sebagian makhluk hidup, rusaknya lingkungan alam, gunung meletus, gempa bumi, dan
lain-lain.
2. Kiamat kubra atau kiamat besar, yaitu rusaknya seluruh alam semesta beserta isinya. Pada
peristiwa itu tidak ada satu makhluk pun ciptaan Allah SWT. Yang tidak rusak atau hancur.
Semua binasa dan berubah menjadi alam akhirat.
Sebagaimana firman Allah swt. Dalam surah al-Haqqah ayat 13 – 15 yang berbunyi:

﴾15﴿ ُ‫ﺖ اﻟْ َﻮاﻗِ َﻌﺔ‬


ِ ‫﴾ ﻓَـﻴـﻮﻣﺌِ ٍﺬ وﻗَـﻌ‬14﴿ ً‫اﺣ َﺪة‬
َ َ ََْ
ِ ‫ﺎل ﻓَ ُﺪ ﱠﻛﺘﺎ َد ﱠﻛﺔً و‬
َ َ ُ َ‫اﳉﺒ‬
ِْ ‫ﺖ ْاﻷَرض و‬
َُ ْ
ِ َ‫ﲪﻠ‬
ُِ ‫﴾ و‬13﴿ ٌ‫اﺣ َﺪة‬
َ َ َ ‫ﻓَِﺈذَا ﻧُِﻔ َﺦ ِﰲ اﻟ ﱡ‬
ِ ‫ﺼﻮِر ﻧـَ ْﻔﺨﺔٌ و‬

Artinya: “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup dan diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari
Kiamat. (Q.S. al-Haqqah/69:13-15)
Setelah malaikat meniup sangkakala, semua makhluk hidup mengalami ajalnya kecuali
Allah swt. yang kekal selama-lamanya.
Firman Allah swt.:

﴾18﴿ ‫اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎءُ ُﻣْﻨـ َﻔ ِﻄٌﺮ ﺑِِﻪ َﻛﺎ َن َو ْﻋ ُﺪﻩُ َﻣ ْﻔ ُﻌﻮﻻ‬

Artinya: “Langit terbelah pada hari itu. Janji Allah pasti terlaksana. (Q.S. al-Muzzamil/73: 18)
Dari ayat di atas diketahui bahwa langitpun mengalami pecah belah, dengan demikian
seisinya pun mengalami kerusakan yang sangat parah. Rasulullah saw. menjelaskan

7
Loso, Samroni, Mulyadi, Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas IX, hlm 18
8
Ibid., 20

7
mengenai kejadian kiamat sebagai berikut:
ِ‫ات ﻳـﻮم اﻟْ ِﻘﻴﺎﻣ ِﺔ ﰒُﱠ ْﺧ ُﺬﻫ ﱠﻦ ﺑِﻴ ِﺪﻩ‬
ِ ِ ِ ُ ‫ﺎل رﺳ‬ َ َ‫َﺧﺒَـَﺮِﱐ َﻋْﺒ ُﺪ ا ﱠِ ﺑْ ُﻦ ُﻋ َﻤَﺮ ﻗ‬
َ ُ ُ َ َ َ َ ْ َ ‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻳَﻄْ ِﻮي ا ﱠُ َﻋﱠﺰ َو َﺟ ﱠﻞ اﻟ ﱠﺴ َﻤ َﺎو‬
َ ‫ﻮل ا ﱠ‬ ُ َ َ َ‫ ﻗ‬:‫ﺎل‬ ْ‫أ‬
‫اﳉَﺒﱠ ُﺎرو َن أَﻳْ َﻦ اﻟْ ُﻤﺘَ َﻜُِّﱪو َن‬ ِ ُ ‫ﲔ ﺑِ ِﺸ َﻤﺎﻟِِﻪ ﰒُﱠ ﻳـَ ُﻘ‬ ِ ِ
ْ ‫ﻚ أَﻳْ َﻦ‬
ُ ‫ﻮل أَ َ اﻟْ َﻤﻠ‬ َ ‫اﳉَﺒﱠ ُﺎرو َن أَﻳْ َﻦ اﻟْ ُﻤﺘَ َﻜِّﱪُو َن ﰒُﱠ ﻳَﻄْ ِﻮي ْاﻷ ََرﺿ‬
ْ ‫ﻚ أَﻳْ َﻦ‬
ُ ‫ﻮل أَ َ اﻟْ َﻤﻠ‬
ُ ‫اﻟْﻴُ ْﻤ َﲎ ﰒُﱠ ﻳـَ ُﻘ‬
Artinya: “Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, berkata: Rasulullah saw. bersabda
bahwa pada hari kiamat Allah swt. melipat langit kemudian menggegamnya dengan tangan
kanan lalu berfirman: Akulah raja! Dimanakah orang yang gagah perkasa? Di manakah orang
yang menyombongkan diri? Kemudian Allah swt. melipat bumi dengan tangan kiri-Nya lalu
berfirman: Akulah Raja! Di manakah orang gagah perkasa? Di manakah orang yang
menyombongkan diri?” (H.R. Al-Bukhari/6863; Muslim/4995).
Dari hadits Rasulullah saw. di atas kita mengetahui betapa kecilnya manusia-manusia yang
ketika di dunia mengaku perkasadan bersikap sombong akhirnya menemui siapa yang
sesungguhnya perkasa dan berhak sombong yaitu Allah swt.9
E. Qanaah dan Tasamuh
1. Qanaah
a. Pengertian qanaah
Qanaah menurut bahasa artinya merasa cukup. Sedangkan menurut istilah artinya merasa
cukup atas pemberian dari Allah swt. setelah berusaha dan berdoa. Jika merasa qanaah kita
akan selalu bisa mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah swt. Orang yang qanaah akan
dikarunai batin yang tentram dan selalu berpikir positif. Bagi mereka, ukuran kekayaan tidak
ditentukan oleh seberapa banyak harta yang dipunyai. Akan tetapi lebih pada bentuk rasa
bersyukur atas apapun pemberian Allah swt. Kaya harta bukan utama, tapi kaya hati adalah
segalanya.
Sabda Rasulullah SAW:

ِ ‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻟَْﻴﺲ اﻟْﻐِ َﲎ َﻋ ْﻦ َﻛﺜْـَﺮةِ اﻟْ َﻌَﺮ‬ ِ ِ ِ ِ ‫ﺣ ﱠﺪﺛـَﻨﺎ ﺳ ْﻔﻴﺎ ُن ﻋﻦ أَِﰊ‬
‫ض‬ َ ‫اﻟﺰَ د َﻋ ْﻦ َﻋْﺒﺪ اﻟﱠﺮ ْﲪَ ِﻦ ْاﻷ َْﻋَﺮِج َﻋ ْﻦ أَِﰊ ُﻫَﺮﻳْـَﺮةَ ﻳـَْﺒـﻠُ ُﻎ ﺑِﻪ اﻟﻨِ ﱠ‬
َ ‫ﱠﱯ‬ ّ َْ َ ُ َ َ
ِ ‫َوﻟَ ِﻜ ْﻦ اﻟْﻐِ َﲎ ﻏِ َﲎ اﻟﻨﱠـ ْﻔ‬
‫ﺲ‬

Artinya:: “Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Abdurrahman
Al A'raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam,

9
Ibid., 20-21

8
beliau bersabda: "Kekayaan itu bukanlah diukur dari banyaknya harta benda akan tetapi pada
hakekatnya kekayaan itu adalah kekayaan hati” (AHMAD - 7015)
Dari hadis di atas secara jelas diketahui bahwa ukuran kebahagiaan bukanlah ditentukan
oleh jumlah kekayaan yang dipunyai oleh seorang manusia lebih pada kelapangan hati dan rasa
syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah swt.10
Sabda Rasulullah saw:

‫َﺣ ٌﺪ ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ إِﱠﻻ أ َْﻋﻄَﺎﻩُ َﺣ ﱠﱴ ﻧَِﻔ َﺪ‬ ِ


َ ‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻓَـﻠَ ْﻢ ﻳَ ْﺴﺄَﻟْﻪُ أ‬
ِ َ ‫ أَ ﱠن أُ َ ﺳﺎ ِﻣﻦ ْاﻷَﻧْﺼﺎ ِر ﺳﺄَﻟُﻮا رﺳ‬: ‫ي أَﺧﺒـﺮﻩ‬
َ ‫ﻮل ا ﱠ‬ َُ َ َ ْ ً َُ َ ْ ‫اﳋُ ْﺪ ِر ﱠ‬
ٍ ِ‫أَ ﱠن أَ ﺳﻌ‬
ْ ‫ﻴﺪ‬ َ َ
‫ﺼﺒﱠـ ْﺮ‬ ِ ‫ﺎل َﳍﻢ ِﺣﲔ ﻧَِﻔ َﺪ ُﻛ ﱡﻞ َﺷﻲ ٍء أَﻧْـ َﻔﻖ ﺑِﻴ َﺪﻳ ِﻪ ﻣﺎ ﻳ ُﻜﻦ ِﻋْﻨ ِﺪي ِﻣﻦ ﺧ ٍﲑ َﻻ أَ ﱠد ِﺧﺮﻩ ﻋْﻨ ُﻜﻢ وإِﻧﱠﻪ ﻣﻦ ﻳﺴﺘﻌِ ﱠ‬ ِ
َ َ‫ﻒ ﻳُﻌﻔﱠﻪُ ا ﱠُ َوَﻣ ْﻦ ﻳـَﺘ‬ َ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُْ َْ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ُْ َ ‫َﻣﺎ ﻋْﻨ َﺪﻩُ ﻓَـ َﻘ‬

‫ﺼِّْﱪﻩُ ا ﱠُ َوَﻣ ْﻦ ﻳَ ْﺴﺘَـ ْﻐ ِﻦ ﻳـُ ْﻐﻨِ ِﻪ ا ﱠُ َوﻟَ ْﻦ ﺗُـ ْﻌﻄَْﻮا َﻋﻄَﺎءً َﺧْﻴـًﺮا َوأ َْو َﺳ َﻊ ِﻣ ْﻦ اﻟ ﱠ‬
‫ﺼ ِْﱪ‬ َ ُ‫ﻳ‬
Artinya: “Bahwa Abu Sa'id Al Khudri telah mengabarkan kepada mereka bahwa beberapa
kaum Anshar meminta (sedekah) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidaklah
salah seorang dari mereka meminta melainkan beliau akan memberinya, hingga habislah apa
yang ada pada beliau. Ketika apa yang ada pada beliau telah habis (diinfaqkan), beliau
bersabda kepada mereka: "Jika kami memiliki kebaikan, maka kami tidak akan menyimpannya
dari kalian semua, namun barangsiapa merasa cukup maka Allah akan mencukupkan baginya,
barangsiapa berusaha sabar maka Allah akan menjadikannya sabar dan barangsiapa merasa
(berusaha) kaya maka Allah akan mengayakannya. Dan sungguh, tidaklah kalian diberi sesuatu
yang lebik baik dan lebih lapang dari kesabaran." “(BUKHARI - 5989)11
b. Contoh perilaku Qanaah
Contoh yang pas untuk menggambarkan orang yang memiliki sifat qanaah adalah pribadi
Rasulullah saw. sendiri. Beliau adalah seorang utusan Allah yang bergelar Rasulullah dan
Khatamun nabiyyin, sekaligus pemimpin pemerintahan dalam urusan duniawi. Namun
demikian, beliau tak jarang mengalami kekurangan.12
Tak jarang beliau siang hari hanya menyantap sebutir atau dua butir korma, namun beliau
tak pemah merasa kekurangan. Takjarang beliau memperbaiki sendiri alas kaki atau menjahit
pakaiannya yang robek, padahal kalau beliau mau menggunakan pendekatan kekuasaan, beliau

10
Ibid., 28-29
11
Drs. Masudi, M. Ag, dkk, Pendidikan Agama Islam, hlm 32
12
Ibid., 33

9
bisa menumpuk berapapun harta yang beliau mau, sebab beliau adalah pemimpin negara.
Namun beliau tidak membutuhkan semua itu. Beliau merasa sudah cukup dengan apa yang ada
di tangan beliau. Sebagian besar waktu beliau dihabiskan untuk berjuang menegakkan Islam.
Keteladanan Rasulullah saw. ini juga diikuti para sahabat, contohnyaAbu Bakar
Ash-Shidiq dan Utsman bin Affan. Mereka berdua ini adalah para saudagar kaya raya. Namun
hati mereka tidak dikuasai oleh harta benda yang mereka miliki. Mereka dengan ikhlas
menyumbangkan sebagian besar harta yang mereka miliki untuk perjuangan Islam. Mereka
merasa bahagia kalau hartanya itu bermanfaat untuk menegakkan ajaran Islam.
Keagungan pribadi Rasulullah dan para sahabat inilah yang harus kita teladani agar kita
dapat memiliki sifat qanaah, karena dengan memiliki sifat qanaah, kita akan bahagia di dunia
dan di akherat.13
c. Membiasakan sikap qanaah.
Memang tidak mudah untuk memiliki sifat qanaah. Namun jika kita memiliki kemauan
untuk membiasakan diri, maka kitapun akan mampu menjadikan sifat ini menjadi kebiasaan
dalam kehidupan kita sehari-hari . Biasakanlah jika kamu mendapatkan kenikmatan, kamu
mensyukurinya. Kalau suatu ketika kamu menginginkan sesuatu, yang kamu dapatkan tidak
sesuai yang kamu inginkan, terimalah dengan lapang dada dan penuh keikhlasan serta rasa
syukur yang mendalam. Lebih rincinya membiasakan sikap qanaah dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1) Merasa cukup berapapun rezeki yang didapatkan dari Allah SWT.
2) Senantiasa berpikir positif, berapapun rezeki yang dia dapatkan, itulah yang terbaik baginya,
karena harta yang melimpah belum tentu mendatangkan kebaikan baginya, sebaliknya, harta
yang pas-pasan kadang justru yang terbaik baginya
3) Tidak pernah frustasi untuk selalu ikhtiar guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
4) Menerima dengan ikhlas semua ujian yang diberikan Allah SWT.
5) Tidak membelanjakan dengan boros uang yang ia miliki.14
2. Tasamuh
1) Pengertian tasamuh

13
Ibid., 33
14
Ibid., 33

10
Tasamuh menurut artinya adalah tenggang rasa. Sedangkan menurut istilah artinya adalah
saling menghormati dan meng-hargai antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Manusia tidak bisa hidup sendiri. Dalam segala bentuknya, manusia selalu membutuhkan
keberadaan manusia lain untuk memenuhi keperluan hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, baik atau tidaknya kualitas hidup kita sangat ditentukan oleh
diri kita sendiri. Apabila kita selalu berperilaku terpuji, maka akan terpancar kualitas yang baik
dari diri kita. Demikian juga sebaliknya, apabila kita hanya berbuat kejahatan, maka kita pun
akan dikenal sebagai orang yang tidak baik.
Ketika bergaul dengan orang lain, dapat timbul permasalahan dalam segala bentuknya.
Sifat orang yang berbeda-beda dapat menimbulkan benturan-benturan kepentingan. Akibatnya,
bisa mengganggu hubungan kita dengan orang lain.
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman yang lebih besar, sifat tasamuh atau
tenggang rasa sangat diperlukan. Apabila kita mempunyai sifat tenggang rasa, maka kita tidak
akan mengedepankan emosi dalam menyelesaikan persoalan. Orang dengan sifat tasamuh akan
mempunyai hati yang lembut dan penuh pengertian. Rasulullah saw. bersabda:

َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗ‬ ِ َ ‫ﻚ أَ ﱠن رﺳ‬


ٍ ِ‫ﺲ ﺑ ِﻦ ﻣﺎﻟ‬ ِ ِ ٍِ
‫ﻀﻮا‬
ُ َ‫ﺎل َﻻ ﺗَـﺒَﺎﻏ‬ َ ‫ﻮل ا ﱠ‬ َُ َ ْ ِ َ‫ْت َﻋﻠَﻰ َﻣﺎﻟﻚ َﻋ ْﻦ اﺑْ ِﻦ ﺷ َﻬﺎب َﻋ ْﻦ أَﻧ‬ َ َ‫َﺣ ﱠﺪﺛَِﲏ َْﳛ َﲕ ﺑْ ُﻦ َْﳛ َﲕ ﻗ‬
ُ ‫ﺎل ﻗَـَﺮأ‬
‫ﺎﺳ ُﺪوا َوَﻻ ﺗَ َﺪاﺑـَُﺮوا َوُﻛﻮﻧُﻮا ﻋِﺒَ َﺎد ا ﱠِ إِ ْﺧ َﻮا ًن‬
َ َ‫َوَﻻ َﲢ‬
Artinya: "Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya berkata; 'Aku membaca Hadits
Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah saling memarahi, saling mendengki, saling membelakangi, tetapi jadilah
kalian hamba Allah yang bersaudara.” (MUSLIM - 4641)
Dalam hadis tersebut Rasulullah saw. menyerukan tentang pentingnya hidup
berdampingan secara rukun layaknya saudara. Dengan bersikap tasamuh maka kita akan
mempunyai teman dan saudara yang banyak. Karena orang dengan jiwa tasamuh akan
senantiasa memancarkan pesona teduh dan jauh dari kesan-kesan jahat.15
2) Arti Pentingnya Tasamuh.
Sikap tasammuh atau toloransi akan bordampak positif bagi hubungan antar beragama.

15
Loso, Samroni, Mulyadi, Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas IX, hlm 30

11
Sisi positifnya antara Iain:
1) Akan terhindar dari rasa saling curiga mencurigai;
2) Akan terhindar konflik antar umat beragama.
3) Akan memperkuat jalinan sosial.
4) Akan terbina perdamaian dan ketenteraman16
3) Membiasakan diri Bersikap Tasamuh
Mengingat pentingnya sikap toleransi ini, kita harus membiasakan diri dengan sikap ini.
Toleransi itu ada dua hal, pertama yaitu toleran dengan sesama muslim yang berbeda pendapat.
Bentuk toleransi disini, kita membiasakan diri menghargai pendapat orang Iain yang berbeda
dengan pendapat kita. Kita tidak perlu perang urat syaraf dengan orang yang memiliki
pendapat yang kita anggap salah. Kita berdo'a kepada Allah saja mudah mudahan yang salah
segera mendapat hidayah. Dengan cara seperti ini, akan dapat dihindari permusuhan dan
pertikaian.
Toleransi yang kedua dengan pemeluk agama Iain. Bentuk toleransi yang perlu kita
biasakan ialah kita tidak menghalang-halangi orang Iain yang ingin melaksanakan ibadah
sesuai dengan agama dan keyakinannya17
4) Fungsi Tasamuh
Segala sesuatu yang bersumber dari ajaran agama mengandung kebaikan atau hikmah maupun
fungsi. Sabda Rasulullah saw.:
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda: Siapa yang membantu
menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan
menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang
memberikan kemudahan kepada orang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan
kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat.” (H.R. Muslim/4867)
Hadis di atas menerangkan bahwa apabila kita ingin meng-hilangkan kesulitan yang
dihadapi, hendaknya kita melakukan sesuatu yang bisa menghilangkan kesulitan orang lain
terlebih dahulu. Apabila ingin memudahkan semua urusan kita, maka kita harus memudahkan

16
Drs. Masudi, M. Ag, dkk, Pendidikan Agama Islam, hlm 36
17
Ibid.,

12
urusan yang dihadapi orang lain terlebih dahulu.18

18
Loso, Samroni, Mulyadi, Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas IX, hlm 33

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Al-Quran Surah At-Tin:

ْ ‫﴾ ﰒُﱠ َرَد ْد َ ﻩُ أ‬٤﴿ ‫َﺣ َﺴ ِﻦ ﺗَـ ْﻘ ِﻮ ٍﱘ‬


‫َﺳ َﻔ َﻞ‬ ْ ‫ﻧﺴﺎ َن ِﰲ أ‬ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِّ‫واﻟﺘ‬
َ ‫﴾ َوﻃُﻮِر ﺳﻴﻨ‬١﴿ ‫ﲔ َواﻟﱠﺰﻳْـﺘُﻮن‬
َ ‫﴾ ﻟَ َﻘ ْﺪ َﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ ْاﻹ‬٣﴿ ‫﴾ َوَﻫـٰ َﺬا اﻟْﺒَـﻠَﺪ ْاﻷَﻣﲔ‬٢﴿ ‫ﲔ‬ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫﴾ إِﱠﻻ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨﻮا وﻋ ِﻤﻠُﻮا اﻟ ﱠ‬٥﴿ ‫ﺳﺎﻓِﻠِﲔ‬
ِ ‫ﺎﳊ‬
ٍ ُ‫ﺎت ﻓَـﻠَﻬﻢ أَﺟﺮ َﻏﻴـﺮ ﳑَْﻨ‬
ْ ِ ُ‫ﺲ اﻟﻠﱠـﻪ‬
‫َﺣ َﻜ ِﻢ‬ َ ‫﴾ أَﻟَْﻴ‬٧﴿ ‫ﻚ ﺑـَ ْﻌ ُﺪ ّﻟﺪﻳﻦ‬
َ ُ‫﴾ ﻓَ َﻤﺎ ﻳُ َﻜ ّﺬﺑ‬٦﴿ ‫ﻮن‬ ُْ ٌْ ْ ُ َ ‫ﺼ‬ َ َ َُ َ َ َ
﴾٨﴿ ‫ﲔ‬ ِِ ْ
َ ‫اﳊَﺎﻛﻤ‬
2. Makna Surah At-Tin
a Manusia merupakan makhluk terbaik yang dijadikan oleh Allah swt, baik jasmaniah maupun
rohaniah.
b Jika manusia tidak beriman dan beramal saleh, maka manusia menjadi makhluk yang amat
rendah.
c Manusia yang beriman dan beramal saleh akan mendapat pahala yang tiada putus-putusnya
yaitu surga.
d Allah swt. merupakan hakim yang seadil-adilnya.
3. Kewajiban menuntut ilmu
Agama Islam mewajibkan umatnya menuntut ilmu. Ilmu laksana pelita yang menerangi
setiap kegelapan. Manusia tidak akan mampu melakukan apa pun tanpa memiliki ilmu atau
mengetahui apa yang ia kerjakan. la hanya bisa meraba-raba dan menerka-nerka seperti orang
yang berada dalam gelap gulita. Ilmu adalah penuntun manusia dalam mengarungi kehidupan
ini.
4. Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita percayai. Peristiwa kiamat
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.
5. Qanaah dan Tasamuh
a Qanaah
1) Pengertian qanaah
2) Contoh perilaku Qanaah

14
3) Membiasakan sikap qanaah.
b Tasamuh
1) Pengertian tasamuh
2) Arti Pentingnya Tasamuh.
3) Membiasakan diri Bersikap Tasamuh
4) Fungsi Tasamuh
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Tulisan ini dibuat
sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang “Materi PAI SMP kelas IX semester 1”.
Tulisan ini diharapkan menjadi salah satu yang dapat membantu untuk menanamkan
pemahaman tentang pembelajaran“Materi PAI SMP”.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen mata
kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf.

15
DAFTAR PUSTAKA
Loso, Samroni, Mulyadi, 2011, Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas IX, Jakarta :
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional,.
Masudi, dkk, 2007, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV Duta Karya Ilmu

16

Anda mungkin juga menyukai