Anda di halaman 1dari 1

Rumah Adat Kalimantan Timur

Nah, di artikel kali ini kami akan mengulas secara lengkap tentang bagaimana arsitektur dan keunikan
rumah adat Kalimantan Timur tersebut beserta sejarah, fungsi, dan ciri khasnya. Bagi Anda yang tertarik untuk
mengenal bagaimana uniknya rumah adat yang satu ini, silakan simak pembahasan berikut!

1. Struktur Bangunan Rumah


Rumah adat Lamin sebetulnya merupakan rumah kediaman bagi masyarakat suku Dayak di masa silam.
Rumah ini berukuran sangat besar, yakni berkisar pada tinggi tiang 3 meter, lebar 15 meter, dan panjang sekitar
300 meter. Dengan ukuran yang sedemikian besar, rumah lamin dapat menampung 12 sd 30 keluarga atau
sekitar 100-150 orang. Rumah Lamin merupakan rumah dengan struktur panggung yang secara keseluruhan
materialnya terbuat dari kayu ulin, kayu khas Pulau Kalimantan yang terkenal kuat dan tahan lapuk.
Masyarakat Dayak sering menyebut kayu ulin dengan istilah kayu besi. Hal ini sesuai dengan struktur kayunya
yang justru akan semakin keras seperti besi bila terus terkena air. Struktur panggung pada rumah adat
Kalimantan Timur ini ditopang oleh banyak tiang-tiang penyangga yang berbentuk silindris (tabung). Akan
tetapi, secara umum tiang tersebut terbagi atas 2 jenis, yaitu tiang yang menyangga atap rumah dan tiang yang
menyangga lantai dan dinding rumah. Untuk masuk ke dalam rumah, seseorang harus meniti salah satu dari 2
tangga yang tersedia di bagian depan rumah. Tangga ini umumnya memiliki jumlah anak tangga ganjil yang
melambangkan keselamatan dalam kepercayaan suku dayak. Selain adanya tangga, kita juga akan menemukan
pagar kayu di sekeliling rumah adat lamin bagian atas. Pagar kayu yang biasanya berukir ini digunakan untuk
menjaga pengunjung atau anggota keluarga tidak jatuh dari rumah. Selain pada pagar, ukiran-ukiran etnik suku
dayak yang umumnya didominasi oleh warna kuning, putih, dan hitam tersebut juga dapat ditemukan pada
dinding-dinding dan ujung atap rumah yang berbentuk pelana. Ukiran tersebut meski terlihat hanya berfungsi
sebagai hiasan, namun masyarakat Dayak menganggap bahwa ia juga mampu menolak bala dan penyakit bagi
pemilik rumah.
2. Fungsi Rumah Adat
Seperti telah disebutkan di atas bahwa rumah Lamin berfungsi sebagai tempat tinggal masyarakat suku
Dayak secara berkelompok. Oleh karenanya, rumah adat Kalimantan Timur ini terbagi menjadi beberapa
ruangan. Namun, secara umum, ruangan-ruangan rumah Lamin tersebut dibagi dalam 3 fungsi, yaitu : Ruang
Tidur. Ruang tidur ada banyak jumlahnya, tergantung jumlah keluarga yang menghuni rumah tersebut. Namun,
ruang tidur juga dapat dibedakan menjadi 3, ada ruang tidur khusus laki-laki, ruang tidur khusus perempuan,
dan ruang tidur untuk pasangan yang sudah menikah. Ruang Tamu. Ruangan ini terletak di bagian depan rumah
setelah seseorang naik melalui tangga. Ruang tamu adalah ruang panjang yang kosong. Biasanya ruangan ini
hanya digunakan untuk menerima tamu, pertemuan adat, atau musyawarah keluarga. Ruang Dapur. Sesuai
namanya, ruangan ini digunakan untuk kegiatan para wanita saat memasak. Letaknya berada di belakang
rumah. Pada ruangan ini kita dapat menemukan beragam perkakas alat masak dan persediaan bahan makanan.
3. Ciri Khas dan Nilai Filosofi
Ada beberapa hal unik yang membedakan rumah adat Lamin khas Kalimantan Timur dengan beragam
rumah adat lainnya di Nusantara. Keunikan-keunikan inilah yang kemudian menjadi ciri khas dari rumah adat
Kalimantan Timur ini di mata dunia. Keunikan tersebut antara lain: Memiliki ukiran-ukiran pada dinding, ujung
atap, pagar, tangga, dan bagian rumah lainnya. Ukiran yang didominasi warna kuning putih dan hitam ini selain
berfungsi sebagai hiasan juga disebut dapat memberi tuah sebagai penolak bala. Terdapat totem atau patung-
patung dewa di sekitar halaman rumah yang dipercaya dapat menjaga penghuni rumah dari segala mara bahaya.
Ukurannya sangat besar dengan jumlah penghuni yang juga sangat banyak menunjukan bahwa masyarakat suku
Dayak adalah masyarakat yang hidup dalam kebersamaan dan kegotongroyongan.

Anda mungkin juga menyukai