Anda di halaman 1dari 13

Gaya-gaya Desain Interior

MILATA IHSANI HANIFA


17206241011
KELAS G 2017
Gaya klasik
1. Bangunan Yang
Memiliki Banyak
Pilar, Profil Yang
Berbentuk Kuno

Ciri karakteristik
arsitektur bangunan
klasik yaitu terlihat pada
pilar-pilar, ornamen, dan
profil-profil yang
berkembang pada era
Kerajaan kuno. Rumah
tipe desain ini biasanya
menggunakan pilar-pilar
besar sebagai pondasi
rumah baik di dalam
maupun diluar seperti di
teras rumah.
 2. Furnitur Yang Digunakan Mengunakan Bahan Kayu Solid
Furniture dan peralatan yang digunakan biasanya terbuat dari bahan solid dan
marmer. Seperti pada meja makan, kursi, kitchen set, lemari, wardrobe dan sofa
biasanya terbuat dari kayu berwarna coklat tua dengan ukiran yang indah dengan
harga yang tergolong mahal. Untuk aksesorisnya bisa menggunakan wallpaper
bermotif dan vas bunga besar pada pojok ruangan, dan menggunakan lampu-lampu
gantung kristal untuk memberikan kesan klasik.
 3. Ciri Khas Warna Desain Klasik Adalah Emas
Warna yang digunakan dalam desain klasik biasanya terinspirasi dari alam. Warna-
warna seperti kuning keemasan, biru langit dan krem banyak diterapkan pada
ruang, furnitur maupun elemen pelengkapnya.
 4. Aksesoris Elegan, Karpet Permadani, Nuansa Timur Tengah
Aksesoris yang biasanya digunakan pada desain interior klasik yaitu karpet
permadani, dengan desain seperti di timur tengah.

(https://voireproject.com/artikel/post/ciri-karakteristik-desain-interior-klasik)
Gaya modern
Desain interior modern
yaitu gaya tren kekinian,
memiliki karakteristik
ruangan yang tidak banyak
menggunakan dekorasi
untuk menghiasi ruangan,
terlihat rapih dan bersih.
penggunaan bahan alami
yang dipadukan dengan
bahan metal yang di
terapkan sebagai ciri
karakteristik desain ini.
Ruangan terbuka dengan
jendela-jendela besar,
menggunakan warna-
warna netral seperti
putih,hitam,cokelat untuk
warna dasar ruangannya.
Ciri ruang pada rumah dengan gaya modern yaitu
transparan dimana ruang-ruang saling terhubung
biasanya hanya menggunakan partisi untuk menjadi
perantara antar ruang itu pun tidak menyeluruh.
Menggunakan bahan bangunan berupa stainless
steel finishing polished, aluminum, kaca lebar, dan
bahan alami yang di olah hingga finishing.

(https://voireproject.com/artikel/post/ciri-ciri-desain-interior-modern)
Gaya
kontemporer
1. Interior kontemporer
menggunakan banyak
garis yang terlihat
ramping dan kontras.
Bisa dipadukan dengan
penggunaan bahan
sutra, beludru, linen
atau wol pada bantal,
bedcover dan beberapa
perabotan lainnya. Hal
tersebut untuk
menghilangkan kesan
kaku dan menampakan
aksen yang lebih
menarik.
 2. Furnitur kayu berwarna terang atau gelap sering sekali digunakan.
Furnitur berlapis pada interior kontemporer mampu memberikan tampilan
yang nyaman dan lembut.
 3. Pencahayaan digunakan untuk fokus pada elemen atau dinding aksen
atau karya seni.
 4. Material seperti baja, krom, nikel biasanya digunakan untuk perangkat
keras, lampu dan beragam aksesori, dengan pilihan warna hitam sebagai
aksen yang menonjol.
 5. Gaya desain interior kontemporer lebih memilih untuk menunjukkan
diri dan tampil dalam “kedewasaan” masa sekarang. Dan di sisi lainya,
desain interior kontemporer juga tidak menampilkan kesan futuristik atau
masa depan.

(https://interiordesign.id/ciri-khas-gaya-desain-interior-kontemporer/)
Retro art deco Retro pop art
Gaya Retro
1. Retro Art Deco

Gaya desain retro satu ini


merupakan desain retro yang
paling awal berkembang di era
tahun 1930-an. Desain retro art
deco lebih identik dengan
kesederhanaan dibandingkan
desain retro lainnya.
Didominasi dengan bentuk-
bentuk gubahan masa yang Retro fifties Retro seventies
lebih formal dan geometrik
serta elemen garis yang tegas
dan simpel . Bentuk-bentuk
perabot juga cenderung
melebar ke samping atau
secara horizontal. Desain retro
art deco banyak menggunakan
warna mint, kuning gading,
coklat muda atau beige, abu-
abu muda, dan juga krem
sebagai warna dasar.
 Retro fifties
 Sesuai dengan namanya, desain retro fifties berkembang pada era 1950-an.

 Munculnya gaya desain retro fifties erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi dan industri yang pesat
pada saat itu, sehingga penggunaan warna dan material pada desain interior menjadi lebih berani dan
eksploratif.
 Pada desain retro fifties kamu sudah akan menemukan lebih banyak perabot dengan material olajan
seberti fiber, vinil, melamim, plastik, karet, dan berbagai material industri lainnya.
 Tak seperti desain retro art deco, pada desain retro fifties kamu akan menemukan warna-warna lebih
berani seperti merah, kuning, jingga, hingga warna seperti fuschia sebagai palet warna primer pada
ruangan baik dalam elemen perabotan hingga dinding dan lantai.
 Retro pop art
 Memasuki eran 1960-an, dunia seni dan fashion mulai berkembang dan menjadi kiblat dari
perkembangan dunia desain retro
 Pada era ini, desain retro lebih dikenal sebagai pop art dimana bentuk-bentuk mulai di ekplorasi lebih
tajam dan penggunaan warna pada desain interior sudah tak lagi memiliki batas. Era pop art merupakan
era desain retro yang memiliki kekhasan paling berbeda dibandingkan dengan desain retro yang
berkembang pada era-era sebelumnya.
 Retro seventies
 Saat perpindahan dan memasuki era 1970-an, gaya retro art deco mulai kembali dilirik sebagai bentuk
estetis yang baik untuk diterapkan pada gaya interior.
 Tak lagi terlalu simpel, pada gaya desain retro seventies bentuk lebih dieksplorasi dan kiblat penggunaan
warna lebih mengarah pada palet-palet warna earthy tone.
(https://www.dekoruma.com/artikel/64482/apa-itu-desain-retro)
Gaya country
Salah satu material yang
banyak digunakan untuk
membuat rumah bergaya
country yaitu batu alam. Batu
alam tersebut biasanya
digunakan pada bagian
dinding. Selain batu, kayu juga
banyak diaplikasikan untuk
dinding. Rumah country
memiliki kesan yang hangat.
Rumah gaya ini juga umumnya
dilengkapi dengan aneka
tanaman yang akan membuat
bangunan tampak lebih
asri. Sementara dari sisi atap,
ciri yang menonjol adalah
penggunaan atap berbentuk
pelana, atau atap yang
(http://edupaint.com/warna/ragam-warna/7011-ciri-rumah-bergaya-country.html)
mempunyai dua sisi miring
dengan ditopang kuda-kuda
kayu.
Gaya Jepang
Dalam rumah Jepang yang
sangat kental akan aura
kesederhanaan, soal perabot
pun tak banyak diletakkan dan
sengaja didesain built-in.
Pemilihan furnitur lebih kepada
fungsi. Bentuk kubus atau
geometri kotak pun
mendominasi dari furnitur
sampai ornament-ornamen
pajangan dinding. Ciri hunian
bergaya Jepang adalah lantai
yang beralaskan tatami. Tatami
merupakan sejenis karpet atau
lebih tepat disebut tikar tebal
yang terbuat dari jerami tenun.
Biasanya diletakkan di ruang
makan lesehan ala orang
Jepang.
Gaya
Industrial
Salah satu ciri khas yang
menonjol pada konsep
industrial adalah kayu dan
logam. Umumnya kedua
material ini digunakan pada
furnitur dan struktur bangunan,
seperti kabinet, kursi, dan
tangga. Bata dan semen ekspos
adalah elemen yang identik
dengan desain interior
industrial. Keduanya memberi
efek tampilan unfinished pada
ruangan sehingga tercipta
nuansa yang lebih kasual
sekaligus artistik. Pipa besi
biasanya sengaja dibiarkan
terpasang melintasi setiap sudut
ruangan. Dilapisi warna hitam
atau abu-abu. Elemen vintage
pada interior industrial biasanya
hadir melalui furnitur dan aksen
motif. Tata ruang terbuka yang
(https://www.suara.com/lifestyle/2019/08/02/161445/kenali-lebih-jauh-ini-5-ciri-desain-interior-industrial)
tak dibatasi sekat masif
membantu menciptakan kesan
lapang.
Gaya Oriental
Pada desain interior gaya
oriental, dinding cenderung
sederhana dengan hiasan-
hiasan dinding yang
kebanyakan terbuat dari kain
sulaman. Dinding memang
sengaja didesain dengan warna
yang sederhana dan tak terlalu
ramai karena dinding ini akan
difungsikan sebagai latar
belakang untuk ornamen-
ornamen dan hiasan yang ada
dalam ruangan. Warna-warna
kalem yang cenderung pucat
seperti warna putih, krem,
kuning lebih disukai untuk
diterapkan pada dinding di
ruangan bergaya oriental ini.
Lantai biasanya dibuat dari
bahan kayu atau ubin.
Kebanyakan furnitur yang
digunakan adalah furnitur
dengan warna-warna yang gelap
yang diukir dengan ukiran khas
seni tradisional Asia.

Anda mungkin juga menyukai