Anda di halaman 1dari 16

1.

KONSEP RUSTIC

Arsitektur Rustic merupakan gaya arsitektur dari Amerika Serikat yang digunakan untuk
bangunan pemerintah di desa atau struktur dan interior rumah pribadi. Gaya ini
dipengaruhi oleh gaya pengrajin Amerika. Secara harfiah, Rustic diartikan sebagai sesuatu
yang simpel, tak berseni dan kasar. Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau
tua, dan memiliki tekstur yang kasar dan tidak difinish-ing dengan baik. Gaya rustic bisa
diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan pada
kesan alami, dari material yang tidak difinish-ing atau dihaluskan, misalnya kayu, batu,
logam, dan sebagainya yang lebih menitik-beratkan pada kesan alamiah.
Pada era Romawi hingga Renaissance, gaya rustic lebih memusatkan diri pada finishing
façade menggunakan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras, dengan ornamen
lain yang dapat mempercantik ruangan. Pada abad 18, ciri unfinished gaya rustic ini
diaplikasikan melalui material kayu yang dilapisi pasir hingga terlihat se perti batu.

Gaya rustic memiliki karakteristik seperti menggunakan bahan alami, bentuk atap biasanya
terbuka dan menonjolkan kesan material kasar dan tua. Ciri-ciri gaya rustic terutama pada
penggunaan material yang alami dan tidak difinishing, misalnya daripada menggunakan
tembok yang diaci, dalam gaya ini menggunakan tembok yang tidak diaci, bisa juga ditutupi
dengan unsur batuan dengan tekstur yang kuat. Bentuk atapnya biasanya model tradisional
yang menggunakan bahan yang terkesan alami bukan pabrikan. Yang ditonjolkan adalah
kesan material yang kasar dan tua. Rustic style is boldly, blatantly real.

Tembok biasanya juga tidak dihaluskan atau bisa juga ditutupi dengan unsur batuan
dengan tekstur yang kuat.
Warna yang paling sering digunakan adalah warna yang lebih alamiah dan mendekati
tampilan bahan yang digunakan seperti abu-abu, terakota atau merah batu bata, tanah,
hitam, kuning pucat, dan coklat kayu yang tergolong warna alami material.
Desain interior rustic dapat terlihat dari struktur permukaannya yang kasar dan
terkesan berantakan. Material dinding dibiarkan seperti aslinya, furnitur dari
bongkahan kayu, atau lampu gantung berkarat merupakan ciri khas dari gaya rustic.
Barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi seperti ranting pohon, kaleng, atau
barang vintage lainnya dapat menjadi penghias ruangan.

BAHAN SERTA FURNITURE DALAM RUSTIC STYLE


Elemen kunci dalam menggunakan gaya desain rustic adalah kayu, batu alam, besi tempa,
logam, dan bahan alami lain seperti katun, linen, wol, kulit. Desain interior rustic membawa
anda menuju ke alam pedesaan dengan dominasi palet warna coklat. Jika menginginkan
tambahan warna cerah, pilih aksesoris ruangan dari palet warna lain untuk meningkatkan
mood ruangan. Dimana meningkatkan mood ruangan dimaksudkan menambah kesan ceria
atau berwarna dalam ruang, tidak monoton. Warna yang dominan adalah warna dari kesan
material yang kuat, seperti abu-abu, terakota, hitam, coklat kayu.
Berikut beberapa interior yang dapat menambah kesan rustic pada ruangan:
a. Pola dan warna natural. Warna hijau, biru denim, khaki, warna merah oxblood,
dan warna pucat lainnya merupakan warna-warna yang selalu digunakan dalam
gaya rustic. Motif atau pola yang digunakan harus terlihat tradisional, mulai dari
kotak-kotak, motif sulam, atau belacu.
b. Logam lama. Gunakan furnitur logam seperti perunggu, tembaga, timah, atau
besi yang memiliki sedikit goresan, karat, dan terkesan sudah lama dipakai.
Furnitur logam ini dapat digunakan sebagai meja di samping tempat tidur, meja
tamu, atau tempat lampu. Hindari penggunaan logam baru atau stainless
steel, yang dapat membawa kesan yang lebih kontemporer.
c. Barang yang tidak sengaja ditemukan. Dulunya, para pemilik rumah berusaha
memanfaatkan barang apapun yang mereka punya untuk furnitur rumah, seperti
peti yang digunakan sebagai lemari dan meja atau lampu yang terbuat dari
kaleng kosong dan botol bekas.
d. Atap dari balok kayu. Atap rumah yang terbuat dari balok-balok kayu dapat
membuat suasana natural yang paling nyata. Dalam gaya rustic, balok kayu yang
digunakan biasanya berukuran besar.
e. Tembok putih. Jika Anda tidak dapat membuat tembok menggunakan panel
kayu, alternatif lain yang dapat Anda pilih adalah menggunakan tembok putih.
Tembok berwarna putih terlihat cerah, ceria, dan sangat serbaguna untuk
membantu Anda menciptakan suasana pedesaan yang segar.
f. Kain yang dijahit dengan tangan. kesan indah yang sederhana dari tampilan
rustic selain selimut buatan tangan di atas tempat tidur atau digantung di
dinding.
2. KONSEP INDUSTRIAL

Industrial merupakan konsep arsitektur yang banyak diterapkan pada eksterior dan interior
sebuah kafe, restoran, atau hunian. Konsep unik ini sebenarnya terinspirasi dari bangunan
bekas pabrik di Eropa yang dibangun ulang tanpa menghilangkan bentuk aslinya.
Bangunan bergaya industrial cenderung “maskulin” dengan warna-warna monokrom,
berkonsep ala pabrik tua, dan sarat dengan nilai seni. Hal tersebut tentu sangat berbanding
terbalik dengan shabby chic dan warna-warna pastelnya yang feminin.
Konsep industrial merupakan gaya khas yang modern, simple, dan bercita rasa seni tinggi.
Selain konsepnya yang unik, desain industrial juga memiliki beberapa ciri khusus yang
berbeda dari kebanyakan konsep arsitektur.
Ciri konsep industrial :
a. Menggunakan material upcycle dan recycle
Ciri utama desain bangunan bergaya industrial adalah penggunaan
material upcycle dan recycle. Upcycle merupakan barang bekas yang dimodifikasi dengan
barang baru sehingga memiliki kegunaan yang baru pula. Misalnya: menggunakan besi
bekas yang diberi bohlam baru dan menjadikannya standing lamp di ruang tamu.
Sedangkan recycle merupakan proses daur ulang barang-barang bekas agar bisa digunakan
kembali secara layak, misalnya: menggunakan kursi bekas angkutan umum yang telah
diperbaiki sebagai kursi di teras atau taman. Cita rasa yang mampu melihat potensi barang
bekas sebagai karya seni inilah yang membuat desain industrial diminati banyak orang.

b. Minimalisasi proses finishing

Selain penggunaan barang-barang bekas, ciri khas desain industrial lainnya bisa dilihat dari
proses finishing bangunan. Untuk tembok bata merah misalnya. Jika kebanyakan rumah
akan memoles bata dengan semen lalu mengecatnya menggunakan warna-warna favorit, di
desain industrial proses tersebut dihilangkan sehingga membuat unsur utama bata merah
terekspos. Sisi dinding yang minim finishing untuk menciptakan kesan khas industrial yang
usang, kusam, tetapi terlihat cantik dan indah dipandang. Istilah kerennya, desain yang
effortless tetapi bernilai seni tinggi.

Dinding bata tanpa finishing


Ekspos struktur dengan material logam

c. Identik dengan warna monokrom

Menggunakan elemen-elemen bahan dengan warna alami seperti bata, besi, dan kayu yang
disajikan secara kasar, warna monokrom dianggap sesuai saat dipadukan dengan konsep
industrial. Furnitur atau interior pada hunian industrial identik dengan warna monokrom
dan warna-warna bumi seperti cokelat, abu-abu, dan hijau kusam.

pinterest.com
d. Sistem bangunan terekspos
Salah satu ciri utama bangunan industrial adalah over expose. Artinya banyak hal yang
dibiarkan “terlihat” dan ditata sedemikian rupa sehingga tampak rapi, berkonsep, dan
bergaya. Sistem bangunan seperti saluran listrik, pipa air, ventilasi, dan pendingin udara
misalnya.
Pada bangunan industrial, elemen-elemen yang biasanya tersembunyi di balik dinding
tersebut sengaja dimunculkan untuk menambah kesan gloomy dan khas pabrik tua Eropa.
Meskipun begitu, tidak semua sistem bangunan bisa diekspos. Kita harus tahu mana yang
sekiranya pantas diekspos dan mana yang tidak.

houzz.com

e. Elemen lantai unik

Untuk lantai, biasanya menggunakan lantai parquette, acian, beton, atau semen. Unsur-
unsur tersebut bisa meningkatkan cita rasa industrial yang khas, dan menciptakan
suasana gloomy yang keren.
Meskipun kelihatannya muram, bukan berarti desain ini tidak memiliki sisi yang cantik. Agar
rumah tampak harmonis, gunakan furnitur berwarna cerah untuk menyeimbangkan warna-
warna monokrom pada unsur-unsur bangunan. Jadi, apakah Anda tertarik untuk
menggunakan desain industrial saat membangun rumah nanti?
Gaya desain industrial yaitu karakter bangunan yang identik dengan penggunaan material
yang berbahan dasar metal, dan dinding bata dengan lantai dasar biasanya menggunakan
kayu,beton, ataupun semen. Karakteristik ruangan ini yaitu memberikan kesan unfinished.
Biasanya tipe desain ini populer digunakan untuk cafe-cafe. Tetapi sekarang sudah mulai
banyak orang menggemari tipe desain ini untuk diterapkan untuk dekorasi
rumah/residensial.
3. KONSEP MODERN

Arsitektur modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi
lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan DiIndonesia rumah-
rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal tahun 70an.
Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya
arsitektur modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi
terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior bangunan dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang
berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjorok
ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah
modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan
diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas. Interior bangunan modern
ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan void di ruang-ruang
public yang memberikan kesan luas.
Ruang pada bangunan dengan gaya Arsitektur modern umunya transparan, menerus,
ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi
interior yang tidak masiv. Bahan bangunan berupa stainless steel

Beberapa ciri arsitektur modern


 Asimetris
 Atap datar
 Tidak ada cornice atau profil atap
 Bentuk kotak
 Tekstur halus
 Penampilan efisien (minim dekorasi)
 Sudut lengkung
 Jendela kaca
 Alumunium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela
 Panel mengkilap
 Deretan jendela atau garis – garis
 Sedikit atau bahkan tidak ada hiasan
 Denah terbuka.

Contoh bangunan dengan konsep modern

bentuk geometris
Bentuk geometris, menyatu dengan alam

Bentuk atap datar dengan bukaan yang lebar, ruang luar menembus ruang dalam
Unsur pembentuk fasade berupa garis yang tegas

Menyatukan ruang luar dan ruang dalam


Gaya modern tropis

Gaya modern tropis


Denah terbuka menembus antara ruang satu dengan yang lain

Memanfaatkan material kaca untuk memberi kesan terbuka


Bahan bangunan metal

Warna abu abu untuk menunjukkan kesan modern

Anda mungkin juga menyukai