Anda di halaman 1dari 2

Judul : Implementasi Material Kaca sebagai Elemen Estetis pada

Perancangan Hotel Bintang Empat di Kota Bandun


Peneliti : Faishal Aulia Shiddieq
Tahun : 2019
Reviewer : Mas Erlangga A. / 18051010007

Setelah membaca bagian awal abstrak, saya mulai penasaran kenapa


pemilihan material harus kaca. Tetapi di awalan abstraksi saya cukup jelas yang
akan dibahas di jurnal, dan jurnal ini mengajak pembaca meyakinkan untuk
percaya bahwasannya fasad bermaterial kaca sangatlah estetik.
Pada bab pendahuluan, saya selaku pembaca di ajak untuk memahami
perlahan-lahan sehingga mengerti yang akan di sampaikan di dalam jurnal.
Layaknya pendahuluan pada umumnya, kita diajak untuk ikut memahami
arsitektur modern yang menonjolkan material kaca sebagai elemen estetis
yang diterapkannya pada fasad hotel tersebut. Temanya agar dapat menjadikan
daya Tarik yang berbeda bagi pengunjung. Dari sini saja pembahasannya yang
akan ditampilkan dari hasil penelitian cukup jelas dan menarik.
Ketika masuk ke bab selanjutnya eksplorasi dan proses rancangan,
penulis membahas lebih dalam lagi tentang metode arsitektur modern yang
menggunakan material kaca dan memunculkan definisi arsitektur modern dan
material kaca. Lalu si penulis menjelaskan material kaca sebagai elemen estetis
yang dapat disimpulkan “Modern Glass”, gaya asritektur ini sudah terjadi padi
abad ke-20 yang memadukan material kaca sebagai elemen estetis pada
bangunan dan juga banyak digunakan oleh bangunan internasional maupun
nasional. Lalu si penulis memperdalam/lebih spesifikasi tentang menjelaskan
lokasi hotel tersebut yaitu di Kota Bandung, serta menjelaskan luasan lahan,
KDB, dsb.
Pada bagian hasil dan pembahasan , di bagi menjadi beberapa sub bab,
sub bab pertama yang dibahas adalah rancangan bentuk. Proses mendapatkan
ide bentuk berawal dari membuat gubahan massa yang sesuai dengan kaidah
dan bentukan site. Bentukan sudah muncul yaitu bentukan persegi Panjang
yang dibagi menjadi 6 tumpukkan, lalu menambahkan dibagian belakang masa
sebagai private area. Yang ketiga bagian bawah didorong kedepan membentuk
ruang sebagai lobby dan bagian lobby agar tidak sejajar dengan entrance.
Bab berikutnya yaitu membahas zoning tapak yang sebelumnya telah
dianalisa pada tahapan planning programming, terdapat dua zoning yaitu
zoning horizontal dan zoning vertical. Bab selanjutnya membahas aksesbilitas
tapak dibagi menjadi 9 akses. Langsung saja ke bab selanjutnya karena waktu
dateline sudah didepan kening saya. Masuk ke bab zoning bangunan dimana si
penulis merencakan pembagian zona public, semi-publik , privat, dan servis.
Bab berikutnya menjelaskan tentang fasad bangunan dan menjelaskan
lagi tema ‘Modern Glass’. Penerapan tema tersebut diterapkan pada area fasad
tampak depan bangunan hotel, tampak samping, tampak kiri. Aplikasi modern
glass kedalam desain terbagi menjadi 2 aspek. Aplikasi efisiensi serta aplikasi
sehat & nyaman. Selain fasad tema modern glass juga diterapkan di interior
ruangan kamar hotel. Setiap kamar diberi bukaan kaca yang besar dan
beberapa dinding masif, material kaca salain sebagai estetis juga untuk
masuknya cahaya alami ke bangunan.
Bagian kesimpulan, si penulis menjelaskan kembali teman “Modern
Arsitektur dengan implementasi Material Kaca” yang diterapka pada bangunan
Sudirman Glass Hotel di Bandung, si penulis berharap bahwa bangunan
bertema Modern Glass dapat menjadikan icon bagi Kota Bandung.
Lalu penutup berisi ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing
seperti pada umumnya. Kemudian ada daftar pustaka yang tersusun dengan
rapi dan jelas.

Anda mungkin juga menyukai