Anda di halaman 1dari 6

JUDUL KS TEORI ANALISI DATA TEKS JUDUL JURNAL

Daun yang Jatuh Tak Kritik Arsitektur 1. Dinding tembok Transformasi Desain
Pernah Membenci 1. Statis toko buku ini diganti Arsitektur:
Angin karya tere Liye 2. Dinamis seluruhnya menjadi Penggunaan Kaca
kaca-kaca tebal. (Tere dalam Arsitektur
Liye, 2010:4) Retail Modern

2. Berdiri tepekur di
sini, kalian bak masuk
dalam sebuah
akuarium. Bebas
memandang, bebas
dipandang. (Tere Liye,
2010:4)

 Kritik Statis
Dalam kutipan tersebut terlihat penggantian dinding dengan kaca berukuran besar
sebagai perubahan material dan tekstur rumah. Hal ini menunjukkan adanya pendekatan
yang mencoba menggantikan material tradisional (dinding) dengan material yang lebih
modern (kaca). Pendekatan kritik statis dapat menentukan apakah perubahan-perubahan
ini setara atau apakah elemen tradisional mungkin lebih baik dalam beberapa hal,
misalnya dalam hal keamanan atau keberlanjutan.

 Kritik Dinamis
Dalam kutipan tersebut menunjukkan pendekatan kritik dinamis terhadap lingkungan
yang dijelaskan dalam cerita. Perumpamaan "akuarium" digunakan untuk
menggambarkan lingkungan di mana karakter berada, memberikan warna yang berbeda
dan kreatif untuk deskripsi lingkungan. Dengan menggunakan "bebas memandang, bebas
dipandang", Anda mendapatkan sensasi kebebasan dan kesempatan untuk berinteraksi
dengan lingkungan yang dinamis, yang menunjukkan kesan kreatif dan perasaan bebas
yang mungkin diinginkan oleh karakter. Dengan kata lain, perumpamaan dan penjelasan
tentang lingkungan ini membawa unsur-unsur dinamis ke dalam cerita, yang menambah
kedalamannya.
Transformasi Desain Arsitektur: Penggunaan Kaca dalam
Arsitektur Retail Modern
5210911002 IRFAN NUR KHUROHMAN & 5210911003 LUTFHI FEBRIAN M.
Universitas Teknologi Yogyakarta
Sains dan Teknologi
Program Studi Arsitektur

Abstrak : Dalam desain arsitektur modern, kaca semakin populer, terutama dalam lingkungan
ritel. Artikel ini menjelaskan transformasi dalam desain arsitektur, dengan penekanan khusus
pada penggunaan kaca sebagai komponen penting dalam bangunan ritel. Kami mencatat
keuntungan dari penggunaan kaca dalam membuat lingkungan yang terbuka, transparan, dan
mengundang. Analisis ini memasukkan studi kasus dari beberapa proyek arsitektur ritel modern
untuk menunjukkan bagaimana konsep ruang ritel telah diubah oleh kaca. Selain itu, kami juga
mengeksplorasi tantangan dan pertimbangan yang terkait dengan penggunaan kaca dalam
arsitektur ritel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain arsitektur ritel mengalami
perubahan signifikan, yang menunjukkan dorongan industri untuk mengembangkan dan
meningkatkan teknologi.
Kata Kunci : Kaca, Arsitektur, Lingkungan Terbuka.
Abstract: In modern architectural design, glass has become increasingly popular, particularly in
retail environments. This article elucidates the transformation in architectural design, with a
specific emphasis on the use of glass as a crucial component in retail buildings. We delineate the
advantages of using glass in creating open, transparent, and inviting environments. The analysis
incorporates case studies of various modern retail architectural projects to demonstrate how the
concept of retail space has been reshaped by the use of glass. Additionally, we explore the
challenges and considerations associated with the utilization of glass in retail architecture. The
research findings indicate a significant shift in retail architectural design, underscoring the
industry's drive to develop and enhance technology.
Keywords: Glass, Architectural, Open Environment.
1. Pendahuluan 2. Sejarah Kaca Dalam Arsitektur
Perubahan dan inovasi terus-menerus Sejarah kaca dalam Arsitektur Dimulai
sangat penting dalam dunia desain arsitektur dari penggunaan awalnya sebagai dekorasi
modern untuk menghadapi tantangan yang hingga menjadi komponen penting dalam
muncul dari perubahan sosial, teknologi, dan desain bangunan modern, kaca memiliki
preferensi masyarakat. Salah satu sejarah yang panjang dan menarik dalam
perubahan besar adalah penerapan kaca arsitektur.
sebagai komponen penting dalam
Zaman Kuno: Sekitar 3.500 SM, kaca
lingkungan ritel. Hal ini semakin populer
digunakan dalam arsitektur di Mesopotamia
dalam proyek arsitektur ritel kontemporer,
dan Mesir kuno. Pada awalnya, kaca
dan ini menunjukkan evolusi dalam
digunakan sebagai hiasan kecil di dinding
pandangan kita tentang bagaimana
atau sebagai perhiasan.
bangunan ritel seharusnya dirancang.
Transformasi ini telah membawa manfaat Zaman Romawi: Saat orang Romawi mulai
dalam menciptakan ruang ritel yang ramah menggunakan kaca tipis untuk jendela,
pelanggan, transparan, dan terbuka. penggunaan kaca mulai berkembang. Pada
saat ini, kaca masih diproduksi dalam bentuk
Tujuan dari artikel ini adalah untuk
lembaran tipis dan terbatas dalam ukuran
mempelajari lebih lanjut tentang pergeseran
dan kualitasnya.
ini dalam desain arsitektur ritel. Kami akan
berfokus pada penggunaan kaca dan Abad Pertengahan: Pada masa ini, kaca
mencatat bagaimana perubahan ini telah masih mahal dan sulit diproduksi dengan
mempengaruhi ide ruang ritel dan kualitas yang baik, jadi penggunaan kaca
bagaimana penggunaan kaca telah dalam arsitektur hanya terbatas pada
meningkatkan pengalaman pengunjung. jendela kecil di gereja dan bangunan agama.
Kami akan mencoba menunjukkan melalui
studi kasus beberapa proyek arsitektur ritel Abad Renaisans dan Barok: Meskipun
modern yang mencolok bagaimana kaca menjadi sangat populer sebagai
penggunaan kaca telah mengubah wajah elemen dekoratif pada furnitur dan cermin,
ritel. Namun, perubahan ini tidak penggunaan arsitekturnya masih terbatas
menghilangkan masalah dan pertimbangan karena kendala produksi dan kemajuan
penting dalam perancangan arsitektur ritel. teknologi.

Dengan berfokus pada penggunaan Abad ke-19: Revolusi Industri menghasilkan


kaca dalam arsitektur ritel, kami berharap produksi kaca yang lebih masif dan lebih
dapat memberikan wawasan yang lebih murah, yang memungkinkan penggunaan
dalam tentang dinamika perubahan dalam kaca yang lebih luas dalam arsitektur,
desain arsitektur yang memengaruhi industri terutama untuk jendela yang lebih besar.
ritel modern. Penelitian ini relevan dengan Abad ke-20 dan Kontemporar: Kemajuan
konteks kesulitan dan peluang yang dihadapi dalam teknologi kaca, seperti pembuatan
oleh arsitek dan perancang dalam upaya kaca tempered, laminasi, dan reflektif,
mereka untuk memberikan pengalaman mengubah paradigma tentang bagaimana
pelanggan yang paling baik dalam ruang ritel kaca digunakan dalam arsitektur. Salah satu
yang sedang berubah. material penting dalam desain modern
adalah kaca, yang memungkinkan bangunan
dengan fasad transparan, ruangan yang
terang, dan gaya arsitektur yang inovatif.
3. Metode Penelitian
Pada tahap ini menggunakan sebuah metode penelitian seleksi studi kasus, dilakukan
penilaian dan pemilihan bangunan ritel modern yang memiliki penggunaan kaca yang signifikan
sebagai fokus analisis. Kriteria seleksi studi kasus ini didasarkan pada karakteristik desain yang
unik, ukuran bangunan, lokasi geografis, atau inovasi arsitektural yang menarik. Pemilihan studi
kasus yang tepat menjadi langkah awal yang penting karena akan menjadi fokus utama dalam
analisis untuk memahami bagaimana penggunaan kaca telah mengubah wajah desain arsitektur
ritel modern.

4. Pembahasan
Contoh beberapa Studi Kasus :
Apple Store, Fifth Avenue, New York
City: Toko Apple ini memiliki fasad kaca
yang ikonik dengan Kubus Apple besar
yang sepenuhnya terbuat dari kaca.
Desainnya yang minimalis dan transparan
menciptakan pengalaman unik bagi
pengunjung, memberikan tampilan modern
dan terbuka yang merefleksikan branding
Apple.
https://www.gotokyo.org/en/spot/260/in
dex.html

Galeries Lafayette, Paris, Prancis: Toko


departemen ini memiliki kubah kaca yang
spektakuler sebagai bagian dari struktur
bangunannya. Kaca yang digunakan
memungkinkan pencahayaan alami yang
melimpah masuk ke dalam ruangan,
menciptakan pengalaman belanja yang unik.

https://en.wikipedia.org/wiki/Apple_Fifth
_Avenue

Ginza Six, Tokyo, Jepang: Gedung


pusat perbelanjaan ini memiliki fasad yang
dominan terbuat dari kaca. Desainnya
memungkinkan cahaya alami untuk masuk
ke dalam bangunan dengan baik,
menciptakan atmosfer terang dan terbuka di
dalam ruangan. https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_
Review-g187147-d189193-Reviews-
Galeries_Lafayette_Paris_Haussmann-
Paris_Ile_de_France.html
The Crystal, London, Inggris: Sebuah
bangunan yang menonjol dalam
penggunaan teknologi hijau dan kaca
berkinerja tinggi. Fasad kaca berfungsi
sebagai elemen pasif untuk mengontrol suhu
dalam ruangan dan memaksimalkan
pemanfaatan cahaya alami, menunjukkan
bagaimana kaca dapat digunakan dalam
desain berkelanjutan. https://www.archdaily.com/275111/the-
crystal-wilkinson-eyre-architects

5. Kesimpulan
Dari analisis terhadap penggunaan kaca dalam arsitektur ritel modern, tampaknya
pergeseran ini telah membawa transformasi yang signifikan dalam konsep desain. Penerapan
kaca sebagai komponen utama telah menghasilkan ruang ritel yang lebih terbuka, transparan,
dan ramah pelanggan. konsep yang muncul dengan memanfaatkan material kaca untuk
mendukung konsep kontinuitas visual dan konektivitas antara bangunan dengan lingkungan
maupun ruang dalam dengan ruang luar (Lestari, M. Ridha Alhamdani, 2014:41). Melalui studi
kasus proyek-proyek terkemuka, kita melihat bagaimana kaca telah menjadi katalisator untuk
mengubah wajah industri ritel, meningkatkan pengalaman pengunjung, serta memberikan
perspektif baru tentang harmoni antara fungsi dan estetika. Meski demikian, pemahaman akan
tantangan dan pertimbangan dalam perancangan arsitektur ritel tetaplah krusial. Dengan
memfokuskan perhatian pada peran kaca dalam transformasi ini, jurnal ini bertujuan untuk
memberikan wawasan mendalam yang relevan terhadap dinamika evolusi desain arsitektur,
merespons perubahan dan peluang dalam menghadapi kebutuhan akan pengalaman pelanggan
yang dinamis dalam ruang ritel modern.
Lebih dari sekadar menjadi elemen struktural, penggunaan kaca telah menjadi simbol
perubahan dalam pandangan kita terhadap desain arsitektur ritel. Transformasi ini menjadi
landasan bagi eksplorasi lebih lanjut tentang cara kita memandang dan merancang ruang ritel di
masa depan. Dengan menyoroti dampak positifnya pada pengalaman pengunjung dan citra
merek, penggunaan kaca telah memperluas batas-batas kreativitas dan efisiensi dalam
menciptakan lingkungan ritel yang menarik dan adaptif. Penelitian ini mengilhami untuk terus
mengeksplorasi inovasi yang mempertahankan keseimbangan harmonis antara fungsi,
keindahan, dan keberlanjutan dalam mendefinisikan masa depan arsitektur ritel yang dinamis
dan inklusif.
6. Referensi
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=TMsfEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Pengg
unaan+Kaca+dalam+Arsitektur+Retail+Modern&ots=gk7WVXc2qR&sig=qhrkQigxP7dxJ3fqA-
SDd8yKxqU&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
http://eprints.undip.ac.id/47661/
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/lb/article/download/18798/15815
Tere Liye. (2010) . Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
https://www.archdaily.com/275111/the-crystal-wilkinson-eyre-architects
https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g187147-d189193-Reviews-
Galeries_Lafayette_Paris_Haussmann-Paris_Ile_de_France.html
https://www.gotokyo.org/en/spot/260/index.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Apple_Fifth_Avenue

Anda mungkin juga menyukai