Anda di halaman 1dari 24

3.

Kritik Normatif

Kritik Arsitektur Normatif adalah mengkritisi suatu karya arsitektur sesuai dengan norma
atau keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah
perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah
prinsip.

Narasi Arsitektur

Menurut Lang, (1987:15-16) bahwa. Teori normatif adalah istilah yang ambigu Teori
normatif yang dibangun dari teori positif, keduanya didasarkan pada persepsi tentang
bagaimana dunia bekerja tetapi kedua hal ini didasarkan juga pada persepsi tampilan yang
baik dan benar atau salah, yang diinginkan dan tidak diinginkan, apa yang bekerja dengan
baik dan apa yang bekerja buruk. Teori Normatif dibidang desain adalah bersangkutan juga
dengan isu-isu substantif dan prosedural. Berbeda dengan teori positif, teori normatif yang
bersangkutan dengan posisi yang berbeda telah diambil atau mungkin diambil dari
lingkungan hidup peran desainer adalah apa lingkungan yang baik, dan bagaimana proses
desain harus dilakukan.

Hakikat Kritik Normatif

 Melalui suatu prinsip, keberhasilan kualitas lingkungan buatan dapat dinilai


 Suatu norma tidak saja berupa standard fisik yang dapat dikuantifikasi tetapi juga non
fisik yang kualitatif.
 Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak
ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi.

Kritik Arsitektur Normatif dibagi dalam beberapa metode, yaitu :


 Metode Doktrin merupakan metode yang dilihat dari aliran atau nilai-nilai sosial.
Contohnya, seperti disaat kita membuat sebuah tema perancangan bentuk arsitektur.
Tema tersebut adalah doktrin yang kita buat untuk meyakinkan diri sendiri tentang
apa yang ingin kita buat.
 Metode Tipikal merupakan metode yang mempunyai uraian urutan secara tersusun.
Kebiasaan yang terarah. Contohnya, bangunan rumah tinggal, secara tipikal dimana
pun selalu memiliki kamar tidur, ruang keluarga, ruang tamu, ruang makan, dapur,
kamar mandi/toilet, dan ruangan lain.
 Metode Ukuran merupakan metode dengan ukuran yang dijadikan sebagai patokan
untuk menilai namun pada akhirnya kecenderungan relativitas akan lebih berperan.
Sifatnya akan berakhir tidak pasti, relatif, sesuai dengan pemahaman yang diinginkan
masing-masing. Contohnya, disaat kita membuat denah suatu bangunan biasanya
ukuran ruang bangunan tersebut berpatokan pada data arsitek namun pada akhirnya
ukuran ruang bangunan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan individu masing-
masing.

Keuntungan Kritik Arsitektur Normatif

 Dapat menjadi guideline tunggal sehingga terlepas dari pemahaman yang samar
dalam arsitektur
 Dapat memberi arah yang lebih jelas dalam pengambilan keputusan

 Dapat memberikan daya yang kuat dalam menginterpretasi ruang

 Dengan doktrin perancang merasa bergerak dalam nilai moralitas yang benar

 Memberikan kepastian dalam arsitektur yang ambigu

 Memperkaya penafsiran

Kerugian Kritik Arsitektur Normatif

 Mendorong segala sesuatunya tampak mudah


 Mengarahkan penilaian menjadi lebih sederhana
 Menganggap kebenaran dalam lingkup yang tunggal
 Meletakkan kebenaran lebih kepada pertimbangan secara individual
 Memandang arsitektur secara partial
 Memungkinkan tumbuhnya pemikiran dengan kebenaran yang “absolut”
 Memperlebar tingkat konflik dalam wacana teoritik arsitektur

Contoh studi tipologi kritik arsitektur normative

Kritik normatif adalah adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia


manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola,
standar, atau sandaran sebagai sebuah prinsip. Melalui suatu prinsip, keberhasilan kualitas
lingkungan buatan dapat dinilai. Suatu norma tidak saja berupa standar fisik yang dapat
dikuantifikasi tetapi juga non fisik yang kualitatif. Norma juga berupa sesuatu yang tidak
konkret dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah
benda konstruksi.

Contoh Kritik Arsitektur dengan Metode Doktrin

1. Guggenheim Museum Bilbao

Lokasi : Bilbao, Basque Country, Spanyol

Arsitek : Frank Gehry

Luas lahan : 32.700 m2

Peresmian : 18 October 1997

Konsep Bangunan : Bergaya Arsitektur Kontemporer


atau Dekonstruktivisme
Merupakan museum dan seni modern kontemporer. Museum ini dirancang oleh
arsitek Kanada-Amerika yaitu Frank Gehry, dibangun oleh Ferrovial dan terletak di Bilbao,
Basque Country, Spanyol. Guggenheim Museum Bilbao dibangun di sepanjang Sungai
Nervion dan merupakan salah satu dari beberapa museum milik Solomon R. Guggenheim
Foundation. Hal yang sangat mengagumkan dari Guggenheim Museum ini yaitu desainnya
yang bergaya karya arsitektur kontemporer atau Corak bangunannya bergaya dekonstruksi
yang unik dari seni arsitektur modern. Museum yang berada di Spanyol tersebut memiliki
pameran tetap dan mengunjungi karya-karya seniman Spanyol dan internasional.

Guggenheim selesai dibangun tahun 1980 Bangunan ini menjadi arsitektur yang
merupakan momen tunggal dalam budaya arsitektur karena berupa arsitektur langka.
Bangunan menempati total 24000 meter persegi dan terdiri dari serangkaian volume
kompleks yang berinteraksi satu sama lain dengan cara spektakuler, dengan jelas
mengabaikan hukum statika. Museum ini adalah bangunan paling sering disebut sebagai
karya yang menakjubkan tak hanya di Spanyol tetapi juga di tingkat internasional. Hal
tersebut berdasarkan survey di kalangan ahli arsitektur di tahun 2010.

Bangunan ini menjadi yang paling penting dari karya-karya yang terkandung di
dalamnya dan salah satu bangunan paling spektakuler dari dekonstruksionisme. Dirancang di
perairan yang tercermin meningkat bahkan lebih yang spektakuler, terutama pada malam hari
ketika Anda mempertimbangkan bahwa tingkat air ditempatkan burner yang menonjol api
berwarna dicampur dengan semprotan air. Bentuk bangunan ini sering diinterpretasikan
sebagai seekor ikan, walaupun ia tidak secara eksplisit tergambar seperti itu. Namun konteks
kota Bilbao yang berada di antara dua sungai dan tapak Guggenheim sendiri yang berada di
tepi air menjadikan proses pembentukan bangunan ini mengambil bentuk dari seekor ikan
dengan pola bekas air di sekitarnya Frank Gehry mengambil bentuk ikan ini dikarenakan
bangunan ini diapit oleh dua sungai.
Yang mencolok dari bangunan ini adalah, elemen penutup yang menyelimuti hampir
seluruh bangunan ternyata bukan dari pelat besi atau aluminium seperti pada karya-karya
Gehry sebelumnya, melainkan terdiri dari lapisan bahan metal yang sangat kuat dan tahan
ratusan tahun, yaitu titanium, yang biasanya digunakan untuk membuat pesawat terbang.

 STRUKTUR

Dampak dengan lingkungan sekitarnya tentu kuat tetapi tidak cukup untuk membuat
gangguan, memang struktur mengesankan menyatu dengan lingkungan berkat keanggunan
sederhana dari bahan Titanium yang membuat struktur brilian hampir seperti sisik ikan
(lembaran batu kapur dan lembar kaca yang dibentuk oleh thermal kristal ganda yang
melindungi interior dari panas dan radiasi matahari).
Pemandangan paling spektakuler adalah didalam atrium setinggi 55 m yang tersusun
dari kepingan- kepingan dinding masif dan transparan yang meliuk-liuk dan menciptakan
ruang yang yang sangat plastis dan sculptural.

 EKSTERIOR

Eksteriornya memiliki gaya yang unik berbahan kaca dan batu pasir serta berlapis plat
titanium. Dari atrium ini kita juga bisa menuju ruang luar yang menghadap sungai dan kota
tua Bilbao sengan bukaan kaca berukuran besar yang dilengkapi kanopi berkolom tunggal
dan menjorok ke arah sungai.
Di sekitar area museum terdapat dua patung unik. Tepatnya di pintu masuk berdiri
anjing raksasa yang terbuat dari rangkaian ratusan bunga hasil kreasi Jeff Koons. Tak jauh
dari situ, giant spider karya Louise Bourgeois ikut berdiri dengan angkuhnya menghadang
setiap pengunjung museum.

2. Dwamitra Headqurter (DMHQ Office)

Architects : Aboday Architects

Location : Jl. Empu Sendok 41, Kebayoran Baru, RT.8/RW.3, Selong,


Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia

Team Member: Rafael David, Johansen Yap, Armeyn Ilyas, Wahid Annasir.
Site Area : 542 m²

Building Coverage : 275 m²

Built Up Area : 566 m²

Project Year : 2010

DMHQ Office atau Dwamitra Headqurter adalah bangunan perkantoran yang terletak
di daerah Jakarta Selatan, pada sebuah kawasan padat berisi hunian mewah dan perkantoran
kecil. Gedung yang selesai dibangun pada 2010 lalu ini dibangun untuk mengakomodasi
kebutuhan sebuah perusahan keluarga yang memperkerjakan kurang lebih 15 staff karyawan.
Gedung yang didirikan di atas lahan seluas kurang lebih 540 meter persegi ini didesain
seolah-olah tampak seperti lima buah bangunan kecil yang dikelilingi oleh pepohonan dan
semak yang rimbun.

Yang unik dari penampilan bangunan ini yaitu, dibungkus dengan dinding putih serta
kaca dengan kadar besi yang rendah, sehingga memberi kesan minimalis dan “humble”.
Kemudian hadir beberapa bidang dinding berpori berwarna coklat dari bahan Papan GRC
yang memberi irama tersendiri, menciptakan kesan hangat dan fun.

DMHQ Office ini memiliki desain yang tidak identik dengan perkantoran pada
umumnya yang memiliki kesan kaku dan formal yang melekat pada bangunan. Bertindak
sebagai tim perencana dari Aboday Architects, dalam proses perencanaan para staff karyawan
ikut dilibatkan, hal ini untuk memaksimalkan fungsi yang nantinya akan mereka lakukan
sebagai pelaku aktifitas pada bangunan ini. Hasilnya adalah gubahan ruang yang “mengalir”
dan menciptakan interaksi yang maksimal dalam bangunan, dimana banyak ruangan sisa dan
koridor yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang komunal, untuk mengobrol dan bahkan untuk
makan siang bersama. Keterbatasan lahan yang tersedia juga menuntut desain yang kompak
dan efisien, tetapi tetap memberikan kesan luas kepada pelaku kegiatan di dalamnya, akses
visual yang maksimal terhadap tata lansekap menjadi solusinya.

• Konsep Design

Konsep dari bangunan ini adalah


penggabungan antara bentuk dan dimensi.
Terlihat dari bagian luarnya yang terdapat
beberapa bidang dinding berpori berwarna
coklat dari papan GRC, yang
menghilangkan kesan masif dari bangunan
ini. Sentuhan warna – warna cokelat putih
yang mendominasi dapat menguatkan
kesan natural, serta kaca yang memberi
kesan minimalis dan humble. Kolom-
kolom yang menyokong bangunan utama
yang didesain dengan bentuk melingkar
tentunya berbeda dengan bentuk dari
kolom pada umumnya yang terkesan kaku.
Dari desain tersebutlah, tema bangunan
yang dinamis semakin terasa kuat.
• Interior

Tak hanya dari sisi eksterior, pada bagian interior, konsep dinamis dan minimalis juga
ditonjolkan. Karena fungsinya sebagai perkantoran, gedung ini memiliki ruang kerja, lobby,
ruang pertemuan dan fasilitas umum lainnya yang didesain eksentrik sesuai dengan konsep
bagunan. Flow dari gedung ini unik, karena didesain menanjak, menurun dan penataan dari
ruang yang menyerupai seperti labirin dengan jalur-jalur terhubung. Hal lain yang menjadi
keunikan adalah letak ruang pertemuan dibawah tanah dan hanya mempunyai akses masuk
melalui pintu disamping pintu masuk utama bangunan. Bagian dalam diberi finishing dengan
sentuhan modern berupa marmer putih, kaca, batu, lingkaran.Tak hanya dari sisi eksterior,
pada bagian interior, konsep dinamis dan minimalis juga ditonjolkan. Karena fungsinya
sebagai perkantoran, gedung ini memiliki ruang kerja, lobby, ruang pertemuan dan fasilitas
umum lainnya yang didesain eksentrik sesuai dengan konsep bagunan. Flow dari gedung ini
unik, karena didesain menanjak, menurun dan penataan dari ruang yang menyerupai seperti
labirin dengan jalur-jalur terhubung. Hal lain yang menjadi keunikan adalah letak ruang
pertemuan dibawah tanah dan hanya mempunyai akses masuk melalui pintu disamping pintu
masuk utama bangunan. Bagian dalam diberi finishing dengan sentuhan modern berupa
marmer putih, kaca, batu, lingkaran.

• Denah
Dari denah tersebut, dapat dilihat bahwa bangunan memiliki axis yang kuat pada area
sirkulasi di bagian tengah bangunan dengan bentukan memanjang. Komposisi bentuk dan
dimensi ruang yang beragam pada bangunan menjadi suatu hal yang unik, dan menyebabkan
bangunan ini menjadi asimetris. Bangunan dikelilingi oleh existing berupa pepohonan yang
membuat kesan green dan natural melekat pada bangunan. Pepohonan juga membuat kondisi
sejuk bagi pengguna dan cocok bagi tipikal bangunan yang berada di jakarta dengan kondisi
temperatur kota yang terbilang panas atau tinggi.

• Potongan
Sementara itu, jika dilihat dari potongan, kesan dinamis berusaha ditonjolkan pada
bangunan lewat perbedaan level pada ruang, dan juga flow atau sirkulasi aktivitas bagi
pengguna. Bentuk dari office ini juga didapat melalui berbagai transformasi bentuk-bentuk
geometris.

Meskipun DMHQ Office merupakan kantor yang dirancang di atas lahan terbatas,
bangunan ini mampu menghilangkan kesan sempit dan membosankan dengan bentukannya
yang minimalis dan dinamis, tidak seperti keadaaan kantor pada umunya di Jakarta.
Banyaknya tempat yang mewadahi aktivitas sosial penggunanya menjadi nilai plus tersendiri
bagi bangunan ini. Dari sanalah DMHQ Office dapat dikategorikan sebagai good building,
karena memiliki kesesuaian antara desain dengan tema dan konsep perancangannya, dan yang
terpenting mampu mengakomodir kebutuhan penggunanya secara optimal sebagai gedung
perkantoran.

Kesimpulan
Teori normatif adalah teori yang berasal dari suatu ideologi tentang bagaimana dunia bekerja
dan membandingkan cara bekerja berbagai macam orientasi professional sehingga
memunculkan guidelines yang dapat digunakan sebagai panduan mendesain di suatu wilayah
tertentu dan dalam waktu tertentu pula.

Teori normatif mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dan dapat dilakukan pada
lingkungan terbangun atau pada proses desainnya. Teori ini berfungsi menggali peran
arsitektur dalam rona kemasyarakatan dan sosial budaya tertentu sehingga dapat
mempengaruhi kepekaan apresiasi, evaluasi dan antisipasi terhadap fenomena arsitektur di
masa lampau, masa kini dan masa mendatang

Teori normatif adalah teori


yang berasal dari suatu
ideologi tentang bagaimana
dunia bekerja dan
membandingkan cara
bekerja berbagai macam
orientasi
professional sehingga
memunculkan guidelines
yang dapat digunakan
sebagai
panduan mendesain di suatu
wilayah tertentu dan dalam
waktu tertentu pula.
Teori normatif
mempertimbangkan apa yang
telah dilakukan dan dapat
dilakukan
pada lingkungan terbangun
atau pada proses
desainnya. Teori ini
berfungsi
menggali peran arsitektur
dalam rona kemasyarakatan
dan sosial budaya tertentu
sehingga dapat mempengaruhi
kepekaan apresiasi, evaluasi
dan antisipasi terhadap
fenomena arsitektur di masa
lampau, masa kini dan masa
mendatang.
Teori normatif adalah teori
yang berasal dari suatu
ideologi tentang bagaimana
dunia bekerja dan
membandingkan cara
bekerja berbagai macam
orientasi
professional sehingga
memunculkan guidelines
yang dapat digunakan
sebagai
panduan mendesain di suatu
wilayah tertentu dan dalam
waktu tertentu pula.
Teori normatif
mempertimbangkan apa yang
telah dilakukan dan dapat
dilakukan
pada lingkungan terbangun
atau pada proses
desainnya. Teori ini
berfungsi
menggali peran arsitektur
dalam rona kemasyarakatan
dan sosial budaya tertentu
sehingga dapat mempengaruhi
kepekaan apresiasi, evaluasi
dan antisipasi terhadap
fenomena arsitektur di masa
lampau, masa kini dan masa
mendatang.
Teori normatif adalah teori
yang berasal dari suatu
ideologi tentang bagaimana
dunia bekerja dan
membandingkan cara
bekerja berbagai macam
orientasi
professional sehingga
memunculkan guidelines
yang dapat digunakan
sebagai
panduan mendesain di suatu
wilayah tertentu dan dalam
waktu tertentu pula.
Teori normatif
mempertimbangkan apa yang
telah dilakukan dan dapat
dilakukan
pada lingkungan terbangun
atau pada proses
desainnya. Teori ini
berfungsi
menggali peran arsitektur
dalam rona kemasyarakatan
dan sosial budaya tertentu
sehingga dapat mempengaruhi
kepekaan apresiasi, evaluasi
dan antisipasi terhadap
fenomena arsitektur di masa
lampau, masa kini dan masa
mendatang.
3.1 Kesimpulan
Teori normatif adalah teori
yang berasal dari suatu
ideologi tentang bagaimana
dunia bekerja dan
membandingkan cara
bekerja berbagai macam
orientasi
professional sehingga
memunculkan guidelines
yang dapat digunakan
sebagai
panduan mendesain di suatu
wilayah tertentu dan dalam
waktu tertentu pula.
Teori normatif
mempertimbangkan apa yang
telah dilakukan dan dapat
dilakukan
pada lingkungan terbangun
atau pada proses
desainnya. Teori ini
berfungsi
menggali peran arsitektur
dalam rona kemasyarakatan
dan sosial budaya tertentu
sehingga dapat mempengaruhi
kepekaan apresiasi, evaluasi
dan antisipasi terhadap
fenomena arsitektur di masa
lampau, masa kini dan masa
mendatang.
3.1 Kesimpulan
Teori normatif adalah teori
yang berasal dari suatu
ideologi tentang bagaimana
dunia bekerja dan
membandingkan cara
bekerja berbagai macam
orientasi
professional sehingga
memunculkan guidelines
yang dapat digunakan
sebagai
panduan mendesain di suatu
wilayah tertentu dan dalam
waktu tertentu pula.
Teori normatif
mempertimbangkan apa yang
telah dilakukan dan dapat
dilakukan
pada lingkungan terbangun
atau pada proses
desainnya. Teori ini
berfungsi
menggali peran arsitektur
dalam rona kemasyarakatan
dan sosial budaya tertentu
sehingga dapat mempengaruhi
kepekaan apresiasi, evaluasi
dan antisipasi terhadap
fenomena arsitektur di masa
lampau, masa kini dan masa
mendatang.
Daftar Pustaka

Lang, Jon. 1987. Creating Architectural Theory - The Role of the Behavioral Sciences in
Environmental Design. Van Nostrand Reinhold Company. New York. Hal. 13-19.

https://earlyretno.blogspot.com/2018/11/kritik-arsitektur-normatif-dengan.html

https://www.archdaily.com/422470/ad-classics-the-guggenheim-museum-bilbao-frank-
gehry

http://www.archdaily.com/72590/dmhq-office-aboday-architects

http://www.dinilifarchitect.com/2011/10/aplikasi-unik-material-grc-pada.html

http://rwienuniverse.blogspot.co.id/2008/12/dmhq-building.html

http://kommunars.com/dmhq-office-alternatif-desain-kantor/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor

Brooke A, Kendrick D, Meeraus A. 1988. GAMS: A User’s Guide. Copyright by The


International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank. USA: The
Scientific Press.

Intrilligator MD. 1971. Mathematical Optimization and Economic Theory. Englewood


Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Sadeghi SHR, Jalili K. 2008. Land use optimization in watershed scale, Land Use Policy
2008.

Saefulhakim S. 2008. Analisis Kuantitatif Perencanaan Wilayah. Bahan ajar Studio


Perencanaan Wilayah. Bogor: Laboratorium Perencanaan Pengembangan Wilayah,
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai