Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER

SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR

[ ARSITEKTUR KONTEMPORER, GREEN ARSITEKTUR, EKO ARSITEKTUR, &


ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ]

DOSEN :
THOMAS K. DIMA, ST. MT.

MAHASISWA :
1. ADEL A. S. TOI ( 2206090007 )
2. CINDY C. G. L. G. A. LAA ( 2206090009 )
3. GERALD H. J. MBATU ( 2206090087 )
4. GILBERD B. F. TAGI HUMA ( 2206090097 )
5. NI NYOMAN N. SUMARTIANI ( 2206090071 )
6. YOHANES H. UE ( 2206090040 )

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
ARSITEKTUR KONTEMPORER.................................................................................................. 1
1. Sejarah Arsitektur Kontemporer.......................................................................................... 1
2. Ciri dan Karakteristik Arsitektur Kontemporer......................................................................2
3. Prinsip Arsitektur Kontemporer............................................................................................4
4. Tokoh Arsitektur Kontemporer............................................................................................. 4
5. Contoh Bangunan Arsitektur Kontemporer..........................................................................6
GREEN ARCHITECTURE.............................................................................................................8
1. Sejarah Green Architecture................................................................................................. 8
2. Ciri-Ciri dan sifat dari Green Architecture............................................................................ 8
3. Karakteristik Green Architecture........................................................................................10
4. Prinsip Green Architecture................................................................................................. 11
5. Tokoh serta contoh bangunan Green Architecture............................................................ 12
ECO ARCHITECTURE................................................................................................................17
1. Sejarah Eko Architecture................................................................................................... 17
2. Ciri- ciri serta prinsip Eko Architecture...............................................................................17
3. Karakteristik Eco Architecture............................................................................................18
4. Tokoh serta contoh bangunan Eko Arsitektur.................................................................... 19
BIOKLIMATIK............................................................................................................................. 23
1. Sejarah Arsitektur BIoklimatik............................................................................................23
2. Ciri-ciri atau Karakteristik Arsitektur Bioklimatik................................................................ 23
3. Prinsip Arsitektur Bioklimatik............................................................................................. 24
4. Tokoh Arsitektur Bioklimatik...............................................................................................25
5. Contoh Bangunan Arsitektur Bioklimatik........................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 27

i
ARSITEKTUR KONTEMPORER

Berdasarkan waktu, arsitektur kontemporer adalah arsitektur yang dibuat dan dikenal
pada masa kini bukan di masa lalu ataupun di masa depan. Berdasarkan bentuk, yang
dimaksud dengan arsitektur kontemporer adalah arsitektur yang mengambil bentuk suatu
bangunan monumental yang pada masanya dikenal.

1. Sejarah Arsitektur Kontemporer

Arsitektur kontemporer lebih banyak dikenal pada sekitar tahun 1920. Meski
sudah mulai dikenal pada tahun 1920. Namun arsitektur kontemporer mulai mengalami
pengembangan yang cukup pesat pada tahun 1940 hingga 1980-an. Adanya perubahan
gaya ini dipengaruhi oleh adanya keinginan untuk mendapatkan hal-hal baru daripada
sebelumnya dalam lingkup arsitektur. Kebanyakan arsitektur kontemporer akan lebih
cenderung untuk selalu berubah ke sesuatu yang lebih baru dari sebelumnya.
Sejarah arsitektur kontemporer dimulai pada tahun 1945 ketika Perang Dunia II berakhir.
Pasca perang, kebutuhan akan perumahan yang murah dan cepat dibutuhkan
untuk mengatasi kerusakan besar pada kota-kota di Eropa dan Jepang. Arsitektur
kontemporer muncul sebagai jawaban atas kebutuhan ini, dengan gaya arsitektur yang
sederhana, minimalis, dan fungsional.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, arsitektur kontemporer mengalami
perkembangan pesat, dan menjadi semakin populer di seluruh dunia. Pada saat itu,
arsitektur kontemporer cenderung menggunakan bahan-bahan baru seperti beton
bertulang, kaca, dan baja. Beberapa arsitek terkenal pada masa ini adalah Ludwig Mies
van der Rohe, Le Corbusier, dan Frank Lloyd Wright.
Pada tahun 1970-an, arsitektur kontemporer mulai mengalami perubahan. Gaya
arsitektur yang lebih ramah lingkungan mulai populer, dan arsitek mulai lebih
memperhatikan aspek-aspek seperti efisiensi energi, penggunaan bahan daur ulang,
dan pemanfaatan sumber energi alternatif. Arsitektur kontemporer pada masa ini juga
mulai menggabungkan unsur-unsur arsitektur tradisional dengan gaya modern.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, arsitektur kontemporer semakin berkembang
dan menyebar ke seluruh dunia. Pada masa ini, beberapa arsitek terkenal seperti
Richard Rogers, Renzo Piano, dan Zaha Hadid mulai muncul dan menghasilkan
karya-karya yang inovatif dan unik. Hingga saat ini, arsitektur kontemporer terus
berkembang dan mengalami perubahan. Arsitek terus mencari cara baru untuk

1
menciptakan bangunan yang lebih fungsional, ramah lingkungan, dan efisien dari segi
energi. Kini, arsitektur kontemporer juga mencakup aspek-aspek seperti teknologi digital,
seni, dan ekspresi individual.

2. Ciri dan Karakteristik Arsitektur Kontemporer

● Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Saling Menyatu


Ciri yang pertama dari arsitektur kontemporer adalah adanya ruang
terbuka yang terbilang lebih banyak ditemukan. Ruang terbuka ini tanpa memiliki
sekat pada bagian tengah dan tentunya akan bisa untuk menghubungkan antara
satu ruangan dengan ruangan lainnya.
● Bentuk Arsitektur Kontemporer Terbilang Berbeda
Unsur dominan dalam arsitektur kontemporer adalah garis lurus.
Arsitektur kontemporer, sebaliknya, tampak menghindari tradisi ini dengan
dominasi garis lengkung. Dalam kasus tertentu, suatu struktur seluruhnya terbuat
dari garis lengkung. Dalam kasus tertentu, garis lengkung dan lurus digabungkan
untuk membuat pola.
● Material Baru
Penggunaan material modern pada interior dan eksterior merupakan
karakteristik lain dari arsitektur kontemporer. Kaca, kayu, batu, dan logam lebih
disukai daripada bahan lain. Tanaman juga biasa digunakan dalam arsitektur
kontemporer, terutama pada atap dan dinding.
● Menggunakan Cahaya Alami
Sumber daya alam terus dimanfaatkan seiring dengan perkembangan
pola arsitektur. Hal ini juga terlihat pada gaya arsitektur modern, terutama pada
penggunaan cahaya alami. Jendela lebar, skylight, pengadaan void rumah, dan
penggunaan kaca atau material tembus pandang lainnya merupakan ciri-ciri
yang dapat dilihat pada gaya arsitektur kontemporer.
● Atap
Salah satu ciri arsitektur kontemporer adalah bentuk atap terbuka. Di
dunia sekarang ini, Anda lebih cenderung melihat bentuk datar dengan overstek
untuk melindungi bangunan dari terik matahari daripada atap berbentuk perisai.
Arsitek yang lebih berani dalam eksplorasi arsitektur kontemporer mungkin dapat
menemukan gaya atap yang tidak biasa, seperti atap hijau, atap bersudut, atau
bentuk kompleks lainnya.

2
● Material untuk Eksterior
Eksterior rumah atau bangunan merupakan ruang dinamis tanpa batas
dalam arsitektur kontemporer. Dimulai dengan penggunaan material tradisional
yang polos dan berlanjut ke penggunaan material non konvensional yang
dinamis yang dapat diterapkan pada gaya arsitektur tradisional.
● Harmonisasi dengan Lingkungan Luar
Kemampuan arsitektur kontemporer dalam menjalin hubungan yang
harmonis antara bangunan dan lingkungan alam merupakan salah satu
keunggulan. Tidak hanya dalam penggunaan material lokal dan kombinasi
desain landscape, tetapi juga dalam integrasi lingkungan dan alam ke dalam
bangunan itu sendiri, baik secara visual maupun fungsional. Alhasil, bangunan
yang dirancang dengan gaya arsitektur kontemporer akan beradaptasi dengan
iklim apapun, termasuk yang kondisi cuaca buruk.
● Penataan ruangan
Garis lengkung juga dapat digunakan untuk membuat bentuk spasial lain
selain kubus. Bangunan dengan bentuk melingkar sangat populer dalam
arsitektur kontemporer. Ketika garis lurus digunakan dalam arsitektur
kontemporer, komposisi spasial yang lebih unik terbentuk. Dengan komposisi
spasial ini, ruang interior dengan tata letak yang tidak biasa dapat
dikembangkan. Arsitektur kontemporer adalah alternatif sempurna bagi mereka
yang menikmati sesuatu yang berbeda.
● Jendela
Arsitektur kontemporer juga memiliki jendela yang lebih besar dan lebih
banyak. Seringnya, jendela dipasang di lokasi yang tidak biasa. Arsitektur
kontemporer menjadi pilihan jika ingin menikmati cahaya alami dan
pemandangan yang indah. Namun, jika memprioritaskan privasi dan berniat
membuat rumah di perkotaan dengan tetangga yang padat, harus ada perhatian
khusus pada penempatan jendela.
● Memperhatikan lingkungan
Eco Housing merupakan istilah yang sering digunakan dalam arsitektur
kontemporer. Banyak struktur tradisional menggunakan bahan yang ramah
lingkungan dan hemat energi. Arsitektur kontemporer berupaya untuk
memadukan rumah dengan alam sekitarnya dalam hal pengembangan hunian.

3
Tujuannya tidak hanya untuk melindungi atmosfer dari gangguan, tetapi juga
untuk memberikan kepribadian yang unik pada rumah.

3. Prinsip Arsitektur Kontemporer

Arsitektur kontemporer memiliki beberapa prinsip dasar yang meliputi:


● Ekspresi Fungsionalitas: Arsitektur kontemporer mengutamakan fungsi
bangunan sebagai dasar utama dalam perancangannya. Sehingga, bangunan
yang dihasilkan mampu memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi
penggunanya.
● Penggunaan Teknologi Canggih: Arsitektur kontemporer menggunakan teknologi
terkini dalam perancangan bangunan. Sehingga, bangunan yang dihasilkan
mampu memberikan solusi yang lebih baik dalam hal kenyamanan, keamanan,
dan keindahan.
● Pemikiran yang Kreatif: Arsitektur kontemporer membutuhkan pemikiran yang
kreatif dan inovatif dalam perancangan bangunan. Sehingga, hasil yang
dihasilkan dapat memberikan keunikan dan keindahan tersendiri.
● Penggunaan Material yang Modern: Arsitektur kontemporer menggunakan
material modern dan bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan dan dapat
mendukung desain arsitektur yang lebih kompleks.
● Perancangan dengan Skala Global: Arsitektur kontemporer menghasilkan karya
yang mampu bersaing ditingkat global. Sehingga, perancangannya
mempertimbangkan berbagai faktor seperti budaya, keberlanjutan, dan teknologi
yang mendukung desain arsitektur yang memenuhi kebutuhan masyarakat
secara global.

4. Tokoh Arsitektur Kontemporer

Berikut ini adalah tokoh-tokoh arsitektur yang pernah menghasilkan teori atau karya
kontemporer:
● Piet Blom (Arsitek kebangsaan Jerman)
Susunan seluruh dari lingkungan binaan harus dapat diperluas selama satu
periode waktu, tanpa perubahan-perubahan besar pada rupa keseluruhan. Hal

4
ini mengacu pada penyesuaian-penyesuaian terhadap tata guna baru di masa
depan.
● Herman Hertzberger
Herman Hertzberger adalah seorang arsitek struktural. Dalam prinsip
kontemporernya ia menyebutkan:
Sebuah penciptaan dimulai dari struktur yang memudahkan kontak sosial,
perbaikan kondisi sosial, lingkungan dan kehidupan yang mengarah pada
arsitektur manusiawi. Bentuk-bentuk arsitektur kontemporer meliputi
bentuk-bentuk yang tidak akan netral; sebaliknya ia akan banyak mengandung
banyak tawaran.
● Hans Hollein
Setiap elemen arsitektur adalah suatu pembawa informasi yang penting.
Arsitektur Kontemporer adalah suatu media dari informasi yang berbalasan dari
bangunan ke penerimanya. Bentuk seperti fungsi , bentuk menciptakan fungsi,
bentuk adalah bagian integral dari kadar spiritual bagi pernyataan bangunan.
● Arata Isozaki
Arata Isozaki adalah orang yang pertama kali memperkenalkan gagasan
‘metabolisme arsitektur’ ia mengungkapkan bahwa: penggabungan dari
elemen-elemen ruang geometrik yang jelas dan transformasi akan menonjol dan
mencirikan ketentuan dari elemen ruang. Pengaturan objek-objek dalam ruang
mempunyai arti tersendiri dan simbolik, struktur dari objek-objek tersebut tidak
bergantung pada konstruksi ataupun fungsi.
● Louis I Kahn
Louis Kahn merupakan arsitek internasional yang dipengaruhi oleh banyak
gaya-gaya internasional seperti Le Corbusier dan Mies Van der Rohe. Bagi Kahn
arsitektur dimulai dari ‘dimana fungsi-fungsi telah dibentuk dengan jelas’, artinya
arsitektur adalah ruang-ruang yang terbentuk dari fungsi-fungsi yang ada pada
bangunan. Kahn menyebutkan lagi bahwa: bukanlah ruang jika orang tidak dapat
memahami bagaimana ruang itu diciptakan. Dari sini jelaslah bahwa Louis Kahn
merupakan salah satu pendukung arsitektur kontemporer, namun ia sendiri
menghormati gerakan arsitektur modern.

5
5. Contoh Bangunan Arsitektur Kontemporer

● The Capital Gate Tower

Gambar1. The Capital Gate Tower


Sumber:https://i.insider.com/629709c930506900183120a1?width=1136&format=jpeg

Bangunan ini terletak di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Struktur melingkar
gedung ini memiliki 34 lantai dan kemiringan 18 derajat ke arah timur. The
Capital Gate Tower adalah bangunan paling miring di dunia/ Desain interiornya
memberikan nuansa unik pada setiap ruang, dan tidak ada dua ruangan yang
persis sama. RMJM, sebuah firma arsitektur Skotlandia, merancang struktur
tersebut.

● The Auditorio de Tenerife

Gambar 2. The Auditorio de Tenerife


Sumber:https://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/0e/4e/e0/e0/auditorium-de-santa-cruz.jpg

6
Auditoriumnya melingkar dan memiliki kanopi melengkung yang menggantung
dari langit-langit. Kanopi di atas juga bulat dan melawan gravitasi. Auditorium nya
berada di kota Santa Cruz de Tenerife, Spanyol. Santiago Calatrava, seorang
arsitek Spanyol, yang sukses merancang struktur ini.

● Sydney Opera House

Gambar 3. Sydney Opera House


Sumber:https://cdn.britannica.com/96/100196-050-C92064E0/Sydney-Opera-House-Port-Jackson.jpg

Bangunan yang berfungsi sebagai gedung opera ini berbentuk seperti


layar kapal atau kerang raksasa. Terlepas dari usia bangunan ini yang dibangun
pada tahun 1973, Sydney Opera House terus menjadi panduan arsitektur
kontemporer. Jorn Utzon, seorang arsitek Denmark, adalah nama dibalik
pembangunan masterpiece ini.

7
GREEN ARCHITECTURE

1. Sejarah Green Architecture

Green Architecture, juga dikenal sebagai arsitektur berkelanjutan, adalah konsep


arsitektur yang mempertimbangkan dampak lingkungan dari bangunan, serta
memaksimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan. Konsep ini telah ada
sejak zaman kuno, ketika manusia pertama kali membangun rumah menggunakan
bahan-bahan alami seperti kayu dan tanah liat. Namun, istilah "Green Architecture" baru
muncul pada tahun 1960-an dan semakin populer pada tahun 1970-an, ketika gerakan
lingkungan mulai tumbuh di seluruh dunia.
Pada tahun 1960-an, arsitek seperti Richard Buckminster Fuller mulai
mengeksplorasi ide-ide arsitektur berkelanjutan, termasuk penggunaan bahan-bahan alami
dan teknologi ramah lingkungan seperti panel surya dan sistem pengolahan air limbah.
Pada tahun 1970-an, organisasi-organisasi lingkungan seperti Greenpeace dan Friends of
the Earth mulai menekankan pentingnya arsitektur berkelanjutan dan mengadvokasi
kebijakan yang mendukungnya.
Pada tahun 1980-an, arsitek-arsitek seperti Ken Yeang dan Norman Foster mulai
menciptakan bangunan-bangunan yang memperhitungkan lingkungan, dengan
menggunakan bahan-bahan seperti kaca berenergi rendah dan sistem pencahayaan alami.
Pada tahun 1990-an, arsitek-arsitek seperti William McDonough dan Michael Braungart
mulai memperkenalkan konsep "cradle-to-cradle" dalam desain bangunan, yaitu sebuah
konsep dimana bahan-bahan bangunan yang digunakan dapat digunakan kembali atau
didaur ulang setelah bangunan tersebut tidak lagi digunakan.
Pada saat ini, Green Architecture menjadi semakin populer di seluruh dunia, dengan
bangunan-bangunan seperti The Edge di Amsterdam dan Bullitt Center di Seattle menjadi
contoh bangunan yang sangat efisien secara energi dan lingkungan. Perkembangan
teknologi juga terus memungkinkan arsitek untuk menciptakan bangunan yang semakin
berkelanjutan dan ramah lingkungan.

2. Ciri-Ciri dan sifat dari Green Architecture

Ciri-ciri Green Arsitektur

8
● Bangunan memiliki banyak bukaan seperti jendela-jendela yang besar dan tinggi.
Dengan banyak bukaan, rumah akan lebih banyak mengadopsi udara dan
cahaya alami sekaligus mengurangi penggunaan energi listrik pada siang hari.
● Bangunan-bangunannya lebih tinggi, yakni plafon yang dibuat lebih dari tiga
meter.
● konsep ini kerap memanfaatkan banyak lansekap, seperti taman di area depan
maupun belakang bangunan.

Sifat-sifat Green Arsitektur


Green Architecture (arsitektur hijau) mulai tumbuh sejalan dengan kesadaran
dari para arsitek akan keterbatasan alam dalam menyuplai material yang mulai menipis.
Alasan lain digunakannya arsitektur hijau adalah untuk memaksimalkan potensi site.
Penggunaan material-material yang bisa didaur-ulang juga mendukung konsep
arsitektur hijau, sehingga penggunaan material dapat dihemat.
Green dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earth friendly
(ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat
baik).
1. Sustainable (Berkelanjutan)
Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan
berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu
dengan alam tanpa adanya perubahan – perubahan yang signifikan tanpa
merusak alam sekitar.
2. Earth Friendly (Ramah Lingkungan)
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep
green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah
lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak
hanya dalam perusakan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut
masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep green
architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan
aspek – aspek pendukung lainnya.
3. High Performance Building (Bangunan dengan Performa yang Baik)
Bangunan berkonsep Green Arsitektur mempunyai satu sifat yang
tidak kalah pentingnya dengan sifat – sifat lainnya. Sifat ini adalah “High
performance building”. Mengapa pada bangunan Green Arsitektur harus

9
mempunyai sifat ini? Salah satu fungsinya adalah untuk meminimalkan
penggunaan energi dengan memanfaatkan energi yang berasal dari alam
(Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High
technology performance). Contohnya :
1) Penggunaan panel surya (solar cell) untuk memanfaatkan energi
panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik
rumahan.
2) Penggunaan material – material yang dapat didaur ulang,
penggunaan konstruksi – konstruksi maupun bentuk fisik dan
fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep Green
Arsitektur. Bangunan perkantoran yang menggunakan bentuk
bangunan untuk menyatakan simbol Green Arsitektur.

3. Karakteristik Green Architecture

● Material yang ramah lingkungan: Bangunan Green Architecture menggunakan


material yang ramah lingkungan seperti kayu, bambu, batu, tanah liat, dan bahan
daur ulang, yang dapat mengurangi dampak lingkungan selama siklus hidup
bangunan.
● Penggunaan sumber daya terbarukan: Bangunan Green Architecture
memanfaatkan sumber daya terbarukan seperti energi surya, angin, dan air
hujan untuk mengurangi penggunaan energi berasal dari bahan bakar fosil.
● Efisiensi energi: Bangunan Green Architecture menggunakan teknologi
penghematan energi seperti isolasi termal yang baik, kaca berenergi rendah, dan
sistem ventilasi alami, yang dapat mengurangi konsumsi energi.
● Konservasi air: Bangunan Green Architecture mempertimbangkan penggunaan air
dan menerapkan teknologi penghematan air seperti sistem pengumpulan air
hujan dan toilet yang efisien dalam penggunaan air.
● Integrasi dengan lingkungan: Bangunan Green Architecture dirancang untuk
terintegrasi dengan lingkungan sekitarnya, seperti mempertimbangkan arah
angin, pencahayaan alami, dan pemandangan untuk menciptakan bangunan yang
nyaman dan berkelanjutan.

10
● Dukungan sosial: Bangunan Green Architecture menciptakan ruang publik dan
area terbuka yang dapat digunakan oleh masyarakat setempat untuk mendukung
keberlanjutan lingkungan.
● Desain yang estetis dan fungsional: Bangunan Green Architecture dirancang
untuk menciptakan keserasian antara fungsi dan estetika. Desain yang
fungsional dan ergonomis juga mempertimbangkan kenyamanan dan kesehatan
penghuni.
● Daur ulang dan pengolahan limbah: Bangunan Green Architecture menggunakan
teknologi daur ulang dan pengolahan limbah yang dapat mengurangi dampak
lingkungan selama siklus hidup bangunan.
● Penekanan pada kualitas lingkungan dalam ruangan: Bangunan Green
Architecture memperhatikan kualitas lingkungan dalam ruangan, seperti
pencahayaan alami, ventilasi yang baik, dan penggunaan bahan ramah
lingkungan untuk menciptakan ruangan yang sehat dan nyaman bagi
penghuninya.

4. Prinsip Green Architecture

● Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus


meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin
memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
● Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus
berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
● Minimizing new resources : mendesain dengan mengoptimalkan kebutuhan
sumber daya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat
digunakan di masa mendatang /
Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan
sumber daya alam.
● Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan
tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan
sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah
tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak
lingkungan yang ada ).

11
● Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang
bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi
semua kebutuhannya.
● Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan /
Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai
kebutuhan bangunan kita.

5. Tokoh serta contoh bangunan Green Architecture

Beberapa tokoh dan contoh bangunan Green Architecture yang terkenal antara lain:
● Ken Yeang: Ken Yeang adalah seorang arsitek dari Malaysia yang terkenal dengan
karyanya yang menggunakan konsep arsitektur hijau. Beberapa karyanya yang terkenal
antara lain Menara Mesiniaga, Menara Boustead, dan Menara Telekom.

Gambar 4. Menara Mesiniaga karya Ken Yeang Gambar 5, Menara Boustead karya Ken Yang
Sumber:https://www.flickr.com/photos/jacomejp/15 Sumber:https://www.boustead.com.my/property-in
544675411/ vestment/

● William McDonough: William McDonough adalah seorang arsitek dan desainer yang
terkenal dengan konsep "Cradle to Cradle", yaitu konsep desain yang berfokus pada
pembuatan produk yang dapat didaur ulang atau kembali ke alam dengan mudah dan
tidak menimbulkan limbah. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain Ford Rouge
Center dan Adam Joseph Lewis Center.

12
Gambar 6. Ford Rouge Center karya William McDonough
Sumber:https://mcdonoughpartners.com/projects/ford-rouge-center-landscape-master-plan/

Gambar 7. Adam Joseph Lewis Center karya William McDonough


Sumber:https://mcdonoughpartners.com/projects/adam-joseph-lewis-center-for-environmental-studies-
oberlin-college/

● Norman Foster: Norman Foster adalah seorang arsitek Inggris yang terkenal dengan
karyanya yang mencakup konsep Green Architecture. Beberapa karyanya yang terkenal
antara lain Menara Millennium, Beijing Airport, dan Swiss Re Building.

13
Gambar 8. Swiss Re Building karya Norman Foster
Sumber:https://www.newtonperkins.com/article/334/swiss-re-to-sublet-gherkin-space

● The Edge, Amsterdam: The Edge adalah bangunan perkantoran di Amsterdam yang
terkenal dengan konsep Green Architecture dan menjadi bangunan yang paling
berkelanjutan di dunia pada tahun 2016. Bangunan ini menggunakan sistem pemanas
dan pendingin yang ramah lingkungan, teknologi cahaya alami, dan panel surya yang
menghasilkan energi hijau.

Gambar 9. The Edge, Amsterdam


Sumber:https://www.bloomberg.com/features/2015-the-edge-the-worlds-greenest-building/

● The Bullitt Center, Seattle: The Bullitt Center adalah bangunan perkantoran di Seattle
yang terkenal dengan konsep arsitektur hijau dan menjadi bangunan perkantoran
pertama di Amerika Serikat yang memiliki sertifikasi Living Building Challenge.

14
Bangunan ini menggunakan sistem ventilasi alami, panel surya, dan sistem
pengumpulan air hujan.

Gambar 10. The Built Center, Seattle


Sumber:https://hammerandhand.com/field-notes/our-tour-of-the-bullitt-center-an-intro/

● One Angel Square, Manchester: One Angel Square adalah bangunan perkantoran di
Manchester, Inggris, yang terkenal dengan konsep Green Architecture dan menjadi
bangunan perkantoran paling berkelanjutan di dunia pada tahun 2013. Bangunan ini
menggunakan sistem pemanas dan pendingin ramah lingkungan, panel surya, dan
teknologi penghematan energi yang canggih.

15
Gambar 11. One Angel Square, Manchester
Sumber:https://www.costar.com/article/292878834/landmark-%C2%A3210-million-manchester-office-hit
s-market

16
ECO ARCHITECTURE

1. Sejarah Eko Architecture

Ekologi Arsitektur atau Eco-Architecture adalah konsep arsitektur yang


mempertimbangkan dampak lingkungan pada bangunan dan lingkungan sekitarnya.
Eco-Architecture bertujuan untuk menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan,
ramah lingkungan, dan menghasilkan dampak minimal pada alam sekitar. Sejarah
Eco-Architecture dapat ditelusuri hingga awal abad ke-20 ketika sejumlah arsitek mulai
menciptakan bangunan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan.
Arsitektur ekologi atau hijau mulai terkenal pada 1960-an. Bangunan yang
menggunakan arsitektur ini adalah Angkor Wat berupa candi di Kamboja yang telah
dibangun pada abad ke 12 M.Gelombang arsitektur ini semakin populer di Amerika
Serikat sebagai penghormatan penduduk asli dengan alam. Pada 1969, Ian McHarg
yakni arsitektur lanskap memperkenalkan arsitektur ekologi lewat bukunya berjudul
Design With Nature.
Eco-Architecture atau Arsitektur Berkelanjutan menjadi salah satu tren arsitektur
yang paling populer dan banyak diterapkan dalam desain bangunan. Konsep bangunan
hijau yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan terus dikembangkan dengan
mempertimbangkan teknologi yang lebih maju, bahan-bahan yang lebih ramah
lingkungan, dan efisiensi energi yang lebih baik.

2. Ciri- ciri serta prinsip Eko Architecture

1. Holistik
Bangunan memiliki sistem alam semesta yang bersifat kimiawi, sifik, ekonomi
dan lainnya. Tidak heran bila dalam prinsip holistik dapat mendirikan bangunan yang
mengandalkan tenaga surya, struktur alamiah dan material konstruksi ekologis.
2. Hemat Energi
Bahan dan desain bangunan mengedepankan hemat energi dan ramah
lingkungan. Bangunan tidak menggunakan bahan yang berbahaya seperti chlor atau
logam berat. Material mampu didaur ulang kembali dan mudah untuk
diperbaiki.Bangunan terdiri atas external shading dan cross ventilation. Luas bukaan
dan letak bukaannya peka terhadap iklim.

17
3. Menanggapi Keadaan Tapak Bangunan
Perencanaan fokus terhadap bangunan dan tapak. Keberadaan bangunannya
dari bentuk, konstruksi hingga pengoperasian tidak merusak lingkungan. Apabila
bangunan sudah tidak terpakai maka tapak asli masih ada dan tidak banyak mengalami
perubahan.
4. Minim Sumber Daya Baru
Perancangan bangunan memakai material yang ada dan tidak membahayakan
ekosistem. Materialnya minim sumber daya baru sehingga akhir usia bangunan bisa
digunakan kembali dalam membentuk tatanan arsitektur lainnya.
5. Penggunaan Bangunan
Dalam perancangan bangunan tetap mengutamakan fungsi sejatinya. Bangunan
mampu memenuhi kebutuhan, kenyamanan dan kesehatan penggunanya.

3. Karakteristik Eco Architecture

Bangunan eko arsitektur memiliki beberapa karakteristik yang khas, yaitu:


1. Ramah Lingkungan: Karakteristik utama bangunan eko arsitektur adalah ramah
lingkungan. Dalam pembangunannya, dilakukan pemilihan bahan-bahan yang dapat
didaur ulang atau memiliki dampak minimal terhadap lingkungan seperti batu bata
ramah lingkungan, kayu dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan, bahan daur
ulang, dan lain-lain.
2. Efisiensi Energi: Bangunan eko arsitektur dirancang sedemikian rupa agar menghemat
energi melalui penggunaan teknologi yang hemat energi, seperti panel surya, pemanas
air matahari, sistem pencahayaan hemat energi, dan lain-lain. Selain itu, ventilasi dan
pencahayaan alami juga diperhatikan untuk memaksimalkan penggunaan energi secara
efisien.
3. Kesehatan dan Kenyamanan: Bangunan eko arsitektur juga memperhatikan kesehatan
dan kenyamanan penghuninya. Oleh karena itu, sistem pengaturan suhu dan
kelembaban udara di dalam ruangan harus diatur secara optimal agar lingkungan di
dalam bangunan sehat dan nyaman.
4. Integrasi dengan Lingkungan: Karakteristik eko arsitektur yang lain adalah integrasi
bangunan dengan lingkungan sekitar. Bangunan eko arsitektur diintegrasikan dengan
tanaman, taman, atau bahkan diatur sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan
pencahayaan alami, sirkulasi udara, dan lingkungan yang lebih asri dan sehat.

18
5. Sistem Air: Penggunaan sistem pengumpulan air hujan, pengolahan air limbah, dan
penggunaan air daur ulang merupakan bagian dari karakteristik bangunan eko
arsitektur. Dengan demikian, bangunan eko arsitektur dapat mengurangi penggunaan air
dan meminimalkan dampaknya pada lingkungan.
6. Keberlanjutan: Karakteristik bangunan eko arsitektur yang terakhir adalah keberlanjutan.
Bangunan eko arsitektur didesain untuk dapat bertahan lama dan membutuhkan
perawatan yang minimal. Selain itu, penggunaan bahan yang ramah lingkungan juga
memastikan bahwa bangunan ini memiliki masa pakai yang lebih lama dan dapat
diwariskan kepada generasi selanjutnya.

4. Tokoh serta contoh bangunan Eko Arsitektur

1. Ken Yeang: Arsitek asal Malaysia yang terkenal dengan karya-karyanya yang ramah
lingkungan dan berkonsep bioklimatik. Salah satu contoh bangunan yang dirancang oleh
Ken Yeang adalah Menara Solaris di Kuala Lumpur, Malaysia.

Gambar 12. Menara Solaris karya Ken Yeang


Sumber:https://suriasunshade.com.my/menara-sapura-kencana-solaris-dutamas/

2. William McDonough: Arsitek Amerika Serikat yang terkenal dengan konsep desain
Cradle to Cradle (C2C) yang berfokus pada penggunaan bahan-bahan yang dapat
didaur ulang dan berkelanjutan. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Ford Rouge
Center di Dearborn, Michigan.

19
3. Renzo Piano: Arsitek Italia yang terkenal dengan desain bangunan-bangunan yang
ramah lingkungan, termasuk Pusat Ilmu Pengetahuan California Academy of Sciences di
San Francisco, California.

Gambar 13. California Academy of Sciences, San Francisco


Sumber:https://id.hotels.com/go/usa/california-academy-of-sciences-san-francisco

4. Norman Foster: Arsitek Inggris yang terkenal dengan karya-karyanya yang inovatif dan
berkonsep ekologis, termasuk Bangunan Pertemuan World Trade Center di New York
City.

Gambar 14. World Trade Center karya Norman Foster

20
Sumber:https://arquitecturaviva.com/works/reconstruccion-y-torre-del-world-trade-center-1

5. The Edge: Bangunan perkantoran yang terletak di Amsterdam, Belanda dan dirancang
oleh arsitek Belanda, William McDonough + Partners. Bangunan ini menjadi salah satu
bangunan perkantoran paling ramah lingkungan di dunia dengan menggunakan panel
surya, pemanas air matahari, dan sistem pengolahan air daur ulang.
6. Bosco Verticale: Bangunan apartemen yang terletak di Milan, Italia dan dirancang oleh
arsitek Italia, Stefano Boeri. Bangunan ini dilengkapi dengan teras berbentuk kebun
yang ditanam pohon dan tanaman, sehingga memberikan udara yang lebih segar dan
menyerap emisi CO2.

Gambar 15. Bosco Verticale karya Stefano Boeri


Sumber:https://www.pedestal-eternoivica.com/pt-BR/postagens/bosco-verticale-in-milan

7. The Crystal: Bangunan konferensi dan pameran yang terletak di London, Inggris dan
dirancang oleh arsitek asal Jerman, Christoph Ingenhoven. Bangunan ini menggunakan
teknologi hijau seperti sistem pengolahan air daur ulang, panel surya, dan sistem
canggih untuk mengatur suhu dan pencahayaan.

21
Gambar 16. The Crystal, London
Sumber:https://www.arch2o.com/the-crystal-wilkinson-eyre-architects/

22
BIOKLIMATIK

1. Sejarah Arsitektur BIoklimatik


Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari 1960-an. Arsitektur Bioklimatik
merupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh iklim. Arsitektur bioklimatik merupakan
pencerminan kembali arsitektur Frank Lloyd Wright yang terkenal dengan arsitektur yang
berhubungan dengan alam dan lingkungan dengan prinsip utamanya bahwa didalam seni
membangun tidak hanya efisiensinya saja yang dipentingkan tetapi juga ketenangannya,
keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan bangunan dan kegiatan yang sesuai dengan
bangunannya, “Oscar Niemeyer dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian terhadap
keadaan alam dan lingkungan, penguasaan secara fungsional, dan kematangan dalam
pengolahan secara pemilihan bentuk, bahan dan arsitektur”. Akhirnya dari Frank Wright
Akhirnya dari Frank Wright dan Oscar dan Oscar Niemeyer Niemeyer lahirlah r lahirlah
arsitek lain seperti arsitek lain seperti Victor Victor Olgay pada tahun 1963 mulai
memperkenalkan arsitektur bioklimatik. Setelah tahun 1990-an Kenneth Yeang mulai
menerapkan arsitektur bioklimatik pada bangunan tinggi bioklimatik yang memenangkan
penghargaan Aga Khan Award tahun 1966 dan Award pada Award pada tahun 196 tahun
1966.
Bangunan bioklimatik adalah bangunan yang bentuk bangunannya disusun oleh desain
penggunaan teknik hemat energi yang berhubungan dengan iklim setempat dan data
meteorologi, hasilnya adalah bangunan yang berinteraksi dengan lingkungan, dalam
penjelmaan dan operasinya serta penampilan berkualitas tinggi. (Yeang Kenneth tahun
1996). Maka berdasarkan dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan Arsitektur Bioklimatik
adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian
desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya
dalam kaitan iklim daerah tersebut.

2. Ciri-ciri atau Karakteristik Arsitektur Bioklimatik


Ciri-ciri atau Karakteristik Arsitektur Bioklimatik
Arsitektur Bioklimatik merupakan seni merancang bangunan dengan metode hemat
energy yang memperhatikan iklim setempat dan memecahkan masalah iklim dengan
menerapkan pada elemen bangunan (Rosang, 2016). Arsitektur bioklimatik memiliki
karakteristik yaitu:
1. Menciptakan suatu lingkungan dan bangunan yang dirancang untuk sepenuhnya
2. Menutupi kebutuhan energi tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan
3. Suatu pendekatan bioklimatik akan mengurangi ketergantungan karya arsitektur
terhadap sumber energi yang tidak dapat diperbarui
4. Arsitektur bioklimatik lebih berfokus pada iklim sebagai konteks pembangkit
tenaga utama, tidak membahayakan lingkungan sekitar, menggunakan energi
minimal sebagai targetnya sendiri, tanpa mengurangi kenyamanan penggunanya

23
3. Prinsip Arsitektur Bioklimatik
Prinsip Arsitektur Bioklimatik
Penampilan bentuk arsitektur sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan setempat
a. Meminimalkan ketergantungan pada sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui.
b. Penghematan energi dari segi bentuk bangunan, penempatan bangunan, dan
pemilihan material.
c. Mengikuti pengaruh dari budaya setempat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain dengan tema bioklimatik strategi
pengendalian iklim
a. Memperhatikan keuntungan matahari Meminimalkan perlakuan aliran panas
Meminimalkan pembesaran bukaan/bidang terhadap matahari
b. Memperhatikan ventilasi Memperhatikan penguapan pendinginan, sistem atap.
Ken Yeang (1994) mengemukakan beberapa alasan kuat yang mengharuskan
penerapan bioklimatik dalam desain, yakni: pemanfaatan energi yang lebih rendah
dalam pengoperasian bangunan, keinginan untuk merasakan iklim eksternal yang khas
dari suatu tempat dan kepedulian terhadap lingkungan ekologis. (Ken Yeang, 1994.)
sejalan dengan hal tersebut Al Musaid (2011) menyatakan bahwa Arsitektur Bioklimatik
menggabungkan kepentingan keberlanjutan, kesadaran lingkungan hijau, alami, organik
dan merespon karakteristik lahan, konteks lingkungannya, iklim mikro setempat dan
topografinya. Ken Yeang (1994), arsitektur bioklimatik memiliki desain tertentu yang
berbeda dengan bangunan-bangunan pada umumnya.
Prinsip-prinsip desain bangunan dengan arsitektur bioklimatik di daerah tropis antara
lain:
1.) Perletakkan Core Perletakkan core cenderung di sisi timur dan/atau barat
bangunan sebagai buffer zone, melindungi ruang-ruang internal dan radiasi
matahari langsung.
2.) Orientasi Bukaan Bukaan sebaiknya menghadap ke utara dan selatan. Karena
pada sisi ini dampak radiasi langsung matahari paling minimum.
3.) Denah Bangunan Denah bangunan harus memungkinkan terjadinya pergerakan
udara yang melewati ruang-ruang dan pemasukkan sinar matahari ke dalam
bangunan. Lantai dasar sebaiknya terbuka dan memiliki ventilasi alami.
4.) Ruang Transisi Bangunan tingkat. tinggi sebaiknya memiliki ruang-ruang transisi
yang sebaiknya diletakkan di bagian tengah atau pinggir bangunan sebagai
ruang udara atau atrium.
5.) Dinding Interaktif (Interactif Wall) Dinding eksternal seharusnya bersifat interaktif
terhadap lingkungan dengan bukaan yang dapat diatur (dioperasikan) dan
dengan kemampuan insulasi termal yang baik.
6.) Pelindung Matahari (Sun Shield) Pelindung matahari sebaiknya digunakan untuk
semua dinding kaca (bukaan) yang menghadap ke matahari terutama bagian
timur dan barat.

24
7.) Cross Ventilation Pendinginan ruangan dapat dilakukan dengan ventilasi alami
sistem cross ventilation yang dikombinasikan dengan elemen vegetasi untuk
mendapatkan sirkulasi udara yang segar. Bukaan akan diletakkan pada sisi utara
dan selatan bangunan, agar udara dapat bersirkulasi secara terus menerus.

4. Tokoh Arsitektur Bioklimatik


Tercatat para arsitek pelopor desain bioklimatik antara lain Ken Yeang, Norman Foster,
Renzo Piano, Thomas Herzog, Donald Watson, Jeffry Cook. Berikut adalah potret dari
para tokoh-tokoh arsitektur bioklimatik:

Gambar 17. Ken Yeang, Norman Foster, Renzo Piano, Thomas Herzog
Sumber: Google

25
5. Contoh Bangunan Arsitektur Bioklimatik

Gambar 18. Jungle House Gambar 19. Chahna


Sumber:https://www.archdaily.com/790847/jun Sumber:https://divisare.com/projects/293905-s
gle-house-studiomk27-marcio-kogan-plus-sam eshan-design-chahna-house-at-glenhill-saujan
anta-cafardo a

Gambar 20. Brillhart House Gambar 21. Secret Garden House


Sumber:https://www.archdaily.com/603088/brill Sumber:https://www.archdaily.com/797754/sec
hart-house-brillhart-architecture ret-garden-house-wallflower-architecture-plus-
design

26
DAFTAR PUSTAKA

Agnesiaa, Nadine. “ARSITEKTUR LINGKUNGAN | nadineagnesiaa.” nadineagnesiaa, 7

Oktober 2016, https://nadineagnesiaa.wordpress.com/2016/10/07/arsitektur-lingkungan/.

Accessed 1 Mei 2023.

Ananda. “Arsitektur Kontemporer dan Contohnya Pada Bangunan Ternama di Dunia.”

Gramedia.com, 1 April 2022,

https://www.gramedia.com/best-seller/arsitektur-kontemporer/. Accessed 1 May 2023.

“Arsitektur Ekologi: Sejarah, Unsur & Prinsipnya.” SIPILNESIA, 14 Januari 2023,

https://www.sipilnesia.com/2023/01/Arsitektur-ekologi.html. Accessed 1 Mei 2023.

“Arsitektur Hijau: Pengertian, Kriteria, dan Contoh Bangunan.” Pinhome,

https://www.pinhome.id/kamus-istilah-properti/arsitektur-hijau/. Accessed 1 Mei 2023.

“ARSITEKTUR KONTEMPORER.” Perkembangan Arsitektur Dunia, 24 January 2013,

http://perkembanganarsitekturdunia.blogspot.com/2013/01/arsitektur-kontemporer.html.

Accessed 1 Mei 2023.

Karundeng, Frensy G. ARSITEKTUR BIOKLIMATIK.

https://www.scribd.com/doc/111751856/Makalah-Arsitektur-Bioklimatik#. Accessed 2 Mei

2023.

“(PPT) Arsitektur ekologi eco-architecture | Forty Seven.” Academia.edu,

https://www.academia.edu/11575628/Arsitektur_ekologi_eco_architecture. Accessed 1

Mei 2023.

“10 Prinsip Arsitektur Kontemporer & Contoh Bangunannya.” Prospeku, 29 April 2021,

https://prospeku.com/artikel/arsitektur-kontemporer---2942. Accessed 1 May 2023.

27

Anda mungkin juga menyukai