Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KESADARAN BELA NEGARA

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Imam Ghozali, MM.

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

1. NaufalIntifa F. 18051010003

2. Nur Latifah I. 18051010004

3. Mas Erlangga A. 18051010007

4. Amalia Febriane 18051010027

5. Aztari Prima A. 18051010045

KELAS A 2018
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

KESADARAN BELA NEGARA 1


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami bisa menyelesaikan makalah berjudul
“Kesadaran Bela Negara” ini dengan baik tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari
para pembaca demi tersusunnya makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Surabaya, September 2019

Penyusun

KESADARAN BELA NEGARA 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1Latar Belakang ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
1.2Rumusan Masalah ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.3Tujuan .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II ................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kesadaran Masyarakat Dalam Bela Negara ........................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Nilai-nilai Bela Negara ............................................................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Pancasila sebagai Ideologi Negara ............................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III .................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.2 Saran............................................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14

KESADARAN BELA NEGARA 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaanya
kepada warga negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan undang-
undang dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya,
Dalam era global ini masih banyak masyarakat Indonesia yang masih kurang peduli
dengan rasa bela negara. Dalam dasar negara Indonesia kini sudah diterangkan tentang rasa
bela negara yaitu terkandung dalam sila pancalisa yang menjadi dasar pedoman hidup bangsa
Indonesia. Jadiperlunyakonsep Pancasila sebagaidasar negara dalam era global ini untuk lebih
mengetahui rasa bela negara.
Jadi sebagai warga bela negara yang baik sudah sepantasnya turut serta dalam bela
negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan pada NKRI seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan
kesatuan NKRI.

1.2 RumusanMasalah

1.2.1. Mengapa kesadaran masyarakat dalam bela negara di era modern ini
cenderung semakin berkurang?
1.2.2. Apa yang seharusnya dilakukan agar kesadaran masyarakat akan bela negara
dapat meningkat?
1.2.3. Bagaimana konsep Pancasila sebagai ideologi negara?

1.3 Tujuan

1.3.1. Mengetahui alasan masyarakat dalam bela negara semakin berkurang

1.3.2. Mengetahui cara meningkatnya kesadaran masyarakat dalam bela negara

1.3.3. Mengetahui konsep Pancasila sebagai ideologi negara

KESADARAN BELA NEGARA 4


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesadaran Masyarakat Dalam Bela Negara


Dalamartiluas “kesadaran” adalahkesanggupankodratimanusia yang
membuatdiamengakuidirinyasebagaikeadaannyasendiri. Kesadaranmenurut Schneider dan
Velmans (2007), adalah : “Apa pun yang kitasadari pada
saattertentumerupakanbagiandarikesadarankita, membuatpengalamansadarmerupakanhal yang
paling umumdikenal dan paling misteriusdalamaspekkehidupankita”. Istilah “sadardiri”
digunakanuntukmenekankanbentukpengetahuan yang lebihreflektif, dalam mana kitasecara
formal mengakuikeadaankitasebagaikeadaanmilikkitasendiri.
Kesadaranberkaitaneratdenganhatinurani. Hatinuranidisebut juga kesadaran moral,
kesadaranetis, kesadaranmanusiaterhadaphal yang baik dan buruk. Dari haltersebut,
kitabertanyaapakahmembela negara itumerupakanhal yang baikatauburuk? Orang yang
memilikihatinurani yang bening, akansecarajujurmengatakanjikaapa yang
kitalakukanituburuk, pasti orang lain juga mengatakanburuk, dan sebaliknyaapa yang
kitalakukanitubaik, orang lain pasti juga akanmengatakanbaik.
Pembelaan negara merupakanhak dan sekaliguskewajibandasarwarga negara.
Atasdasarituwarga negara denganasumsiini, warga negara wajibmembela negara
apabilakemerdekaanbangsa dan negara sertakedaulatan negara terancambahaya. Hal
inisesuaidenganpandanganbangsa Indonesia tentangperang dan damaiYakni “kitacintadamai,
akantetapilebihcintakemerdekaan”. Dengandemikianmembela negara
dalamrangkamempertahankankemerdekaantidakbertentangandenganhatinurani dan
kesadarankitasebagaiwarga negara dalambela negara sebagaimanatelahdiperintahkan negara
melaluiperaturanperundang-undangan yang ada. Diperlukanupaya-upayasadar dan
terencanasecaramatanguntukmenanamkandalamdiri para wargalandasan dan nilai-nilaibela
negara sebagaiberikut :
a. Cintaterhadaptanah air.
b. Sadarberbangsa dan bernegara.
c. Yakin akan Pancasila sebagaiideologi negara.19
d. Relaberkorbanuntukbangsa dan negara Indonesia.
b. Memilikikemampuanawalbela negara.

2.2 Nilai-nilai Bela Negara


2.2.1. Cintaterhadap TanahAir.
Cintatanah air adalahperasaancintaterhadapbangsa dan negara. Karena
cintaterhadaptanah air makadengansepenuhhatirelaberkorbanuntukmembelabangsa dan
negara darisetiapancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Pada

KESADARAN BELA NEGARA 5


hakikatnyacintatanah air adalahkebanggaanmenjadibagiandaritanah air dan bangsa yang
pada ujungnyainginberbuatsesuatuuntukmengharumkannamatanah air dan bangsa.
Untukmemahamipentingnyamewujudkancintatanah air,
dapatkitawujudkansetiapharidenganbagaimanasikapkitadalammenjalanihidupbermasyar
akat, berbangsa dan bernegaradenganpantangmenyerah, peduli dan
salingmembantuantaraumat. Itumerupakancerminancintatanah air. Cintatanah air
adalahsebagiandariiman. Negara dan bangsaadalahbagian yang
tidakterpisahkandarikehidupankita., yang akanselalukitabawasampaiakhirhayatkita.
Negara dan bangsatidakakanterlepasdarikehidupankita.
Cintatanah air dapat pula diartikan rasa kebanggan, rasa memiliki, rasa
menghormati dan loyalitas yang dimilikisetiapindividu pada negara dimanadiatinggal.
Kesemuanyaitutercermin pada perilakumembela, menjaga dan melindungitanahairnya,
relaberkorban demi kepentinganbangsa dan negaranya, mencintaiadat dan budaya yang
ada di negaranyasertamelestarikanalam danlingkungannya.
Beberapasikap dan perilaku yang mencerminkanbahwakitamencintaitanah
air, antara lain :
a. Banggasebagai orangIndonesia,
b. Memakaiprodukdalamnegeri,
c. Mentaatisemuaperaturan-perundangan,
d. Taatmembayarpajak
e. Denganikhlasmengikutiupacarabendera.
f. Menjagakelestarianlingkungan,
g. Salinghormat-menghormatisesamawarga negara, dan masihbanyaklagisikap dan
perilaku yang menunjukkan rasa cintatanahair.

2.2.2. Sadarberbangsa dan bernegara.


Bangsaadalahsekelompokmanusia yang memilikikesamaanasalketurunan, adat-
istiadat, budaya, sejarah dan berpemerintahansendiri.
Sedangkanberbangsaadalahsekelompokmanusiatersebutmemilikilandasanetika,
bermoral dan berakhlakmuliadalambersikapmewujudkanmakna social dan adil. Negara
adalahsuatuorganisasidarisekelompokataubeberapakelompokmanusia yang bersama-
samamendiamisuatuwilayah tertentu dan mengakuiadanyasatupemerintahan yang
mengurus tata tertib dan

KESADARAN BELA NEGARA 6


sertakeselamtansekelompokataubeberapakelompokmanusiatersebut.
Sedangkanbernegaraadalahsikapdarikelompokmanusia yang mempunyaikepentingan
yang sama dan menyatakandirinyasebagaisatubangsasertaberprosesdalamsatu wilayah
atausatu negara.
Kesadarandapatdiartikansebagaisikapperilakudiri yang
tumbuhdarikemauandiridengandengandilandasisuasanahati yang
ikhlas/relatanpatekanandariluaruntukbertindak yang pada
umunyadalamupayamewujudkankebaikan yang bergunauntukdirisendiri dan
lingkungannya. Berbangsa dan bernegaramerupakansuatukonsepatauistilah yang
seorangindividuterikat dan ataumenjadisatubagiandarisuatubangsa (nation) dan
negara(state).
Jadikesadaranberbangsa dan bernegara Indonesia
mempunyaimaknabahwaindividu yang hidup dan terikatdalamkaidah dan naungan
Negara KesatuanRepublik Indonesia harusmempunyaisikap dan perilakudiri yang
tumbuhdarikemauandiri yang dilandasikeikhlasan/kerelaanbertindak demi
kebaikanbangsa dan negara Indonesia.
Bagaimanakesadaranberbangsa dan bernegararakyat Indonesia ?
Apakahmasihkuatataucenderunglemah? Bilamelemahapagejalanya dan penyebabnya ?
Gejalamelemahnyakesadaranberbangsa dan bernegaraantara lain
dapatkitalihatdariperilakuindividusebagairakyatmaupunpejabat yang
masihmenunjukkantindakan-tindakan yang melanggarkaidahhukum, seperti mafia
hukum, pencemaranlingkungan, tindakankriminalitas, pembalakan liar,
lebihmementingkandiri dan kelompok, korupsi, bersikapkedaerahan yang berlebihan,
anarkis, penggunaannarkoba, kurangmenghargaikaryabangsasendiri,
mendewakanprodukbangsa lain dan masihbanyaklagiperilaku yang
memperlemahkesadaranberbangsa danbernegara.
Merosotnyakesadaranberbangsa dan bernegarasecaraumumdiakibatkan oleh
empatpenyebabyang sekaligusmerupakantantangankedepan, yaitu :

1) Globalisasi yang didukungdenganperkembanganteknologiinformasi dan


transportasi, membuatantarabangsa dan negara seolah-
olahtidakadabataslagi(borderless), bahkanseolah-olahkitamenjadiwarga dunia
sehinggaidentitassebagai

KESADARAN BELA NEGARA 7


bangsamandiri dan memilikikarakteristiktersendirimenjadileburdenganbangsa lain
yang juga hilangidentitasnya. Akibatnyatumbuh dan munculbudayadunia/global.
Identitassebagaibangsasemakintidakjelas. Kedaulatansemakinmenjadimitos.
Ketergantunganantar negara semakintinggi.
2) Kepicikanperasaankedaerahansemakinmenebal.
Otonomidaerahtelahmerangsangnafsuputra-
putridaerahuntukmenguasaitempatbasah.
Posisipolitisstrategisdimanfaatkanuntukmemperkayadiri dan
keluargasertamembangun “kerajaan” atau “trah” atau “dinasti” baru.
Merekakehilanganwawasan dan solidaritasbangsa dan
tanggungjawabuntukkepentinganksejahteraanrakyat.
3) Budayakonsumisme dan hedenostikmemunculkangayahidup(live style) mewah.
Konsumismeadalahsikapketagihan para konsumenterhadapprodukkapitalis.
Kapitalistidakhanyamemproduksiuntukmemenuhikebutuhanmasyarakat, tapi juga
menciptakankebutuhan-kebutuhanbaruuntukkepuasanmasyarakat.
Dengangayahidupmewahsudahtidakmemperhatikanlagiazasmanfaattapicenderungm
engikutitrend gayahidupkonsumtifhedonis.
Dampaknyakurangmenghargaiproduklokal yang
dipandangkurangmemberikanprestisegayahidup modern yang diartikansalah.
4) Munculnyaideologi-ideologitotaliter yang meng-klaimmemilikikebenaran yang
mutlaksertamenuntutketaatantanpa reserve. Ideologikomunisme dan
naziismemerupakanideologitotaliter yang
dikelompokkansebagaiideologiekstrimkiri.
Sedangkanideologireligiusfundamentalisdikelompokkansebagaiideologitotaliterekst
rimkanan. Keduanyadapatmengancamkesadaranterhadapberbangsa dan bernegara.
Ada kesanbahwadenganhargamati Pancasila sebagaiideologi yang
tidakperludipermasalahkanlagi, seolah-olah Pancasila
tidakperludipermasalahkanlagi, tohmasyarakatsudahmenerima. Kita dan
pemerintahlupabahwagenerasiselaluberganti. Oleh karenaituharusterus-
menerusdiberikanpendidikanpolitikbagigenerasibaru demi kelanggengan dan
kesinambunganNKRI.
Disampinggejaladan penyebabmemudarnya rasa kesadaranberbangsa dan
bernegara, adabeberapafaktorpenghambatyaitu :

KESADARAN BELA NEGARA 8


a. Rasa maluberbangsa dan bernegaraIndonesia.
b. Ketidak-tahuanakannilai-nilaipositif / kekayaanNKRI.
c. MenurunnyatingkatkeamananIndonesia.
d. Ketidak-percayaanterhadappemerintah.
e. Ketidak-sederhanaankehidupan parapemimpin.
f. Ketidak-tegasanhukum.

KESADARAN BELA NEGARA 9


g. Munculnya rasa inginmenonjolkankelompokataugolonganmasing-masing.
h. Merosotnyanilaitoleransi dan salingmenghargai.

Untukmengatasihambatan-hambatantersebut, diperlukanadanyafaktor-
faktorpendukungyang harusterus-menerusdiupayakan,untukterciptanya rasa
kesadaranberbangsa dan bernegara, yaitu :
a) Tingkat ke-amanahan dan keteladananseorangpejabat/pemimpin.
Apabilapejabat/pemimpinamanahdalammenjalankansertamemberikanteladan
yang baik, tentusemuaoknumakanberlakujujurdalammenjalankantugas dan
masyarakatakanmengikutihal-hal yang baiktersebut.
b) Pemerataankesejahteraan.
Denganadanyapemerataankesejahteraanmakasetiapwargaakanmerasakanadanyaa
turan yang sama dan perlakuan yang samasebagaiwarga negara. (Ingat salah
satutujuannasional yang diamanatkandalamalineakeempatPembukaan UUD 1945 :
….memajukankesejahteraanumum…..)
c) Keadilandalammemberikanhak dan kewajibansesamawarganegara.
Beberapahak dan kewajibansetiapwarga negara
telahdiamanatkandalamkonstitusikita (UUD 1945).
Sebaliknyakewajibanpemerintahbelumsepenuhnyamenyentuhataumenjawabapa yang
menjadihakwarga negara. Misalnya, pasal 31 ayat
(1) UUD 1945 mengamanatkansetiapwarga negara berhakmendapatkanpendidikan,
namunkitamasihmelihatmasihbanyakwarga negara yang belummendapatkanpendidikan
yanglayak.
d) Kepercayaankepada wakil rakyat danpemerintah.
Denganmemberikankepercayaankepadapemerintahakantumbuh rasa
banggabahwasanyamempunyai negara yang dapatdibanggakan. Serta wakil rakyat –pun
akansenanghatimenjalankanamanah yang diberikanwarga negara/rakyat.
e) Tegasnyaperaturan danperundangan.
Republik Indonesia adalah negara hukumdengantigaprinsipdasar yang
harusdipatuhisegenapwarga dan pejabat. (supremasihukum di atassegala-galanya,
kesetaraan di depanhukum, penegakkanhukumtanpamelanggarhukum). Denganhukum
dan aturan yang tegasakanmenumbuhkan rasa percaya dan banggaterhadap negara.

KESADARAN BELA NEGARA 10


2.3 Pancasila sebagaiideologinegara.
IdeologiberasaldaribahasaInggrisyakni “idea” yang berartigagasan,
pemikiranpengertian, dan ”logy” yang berartiilmu, pengetahuan. Dalambahasa Yunani
“idean” yang berartimengetahui, melihatdenganbudi, dan “logos” yang
berartiajaranatauilmu. Jadiideologimempunyaiartipengetahuantentanggagasan-gagasan,
pengetahuantentang ide-ide ataupengertiandasar.
Pengertianideologisecaraumumadalahsuatukumpulangagasan, ide,
keyakinansertakepercayaan yang bersifatsistematis dan berorientasi pada
tingkahlakudalamberbagaibidangkehidupan, diantaranyakehidupanpolitik, hukum,
pertahanankeamanan, ekonomi, sosial-budayasertabidangkeagamaan / kepercayaan.
Jadi Pancasila sebagaiideologi negara, adalahideologi yang
bersumberdariseluruhnilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagaiideologi negara adalahnilai-
nilai Pancasila menjadisumberinspirasi dan cita-citahidupbangsa Indonesia. Pancasila
menjadipedomanhidupdalambermasyarakat, berbangsaberkehiduoandalamsehari-
haridan bernegara. Berikutadalahmaknapanacasilasebagai idola negara:
1. Sebagaicita-cita negara
Ideologisebagaicita-cita negara berartinilai-
nilaipancailadiimplementasikansebagaicita-citadaripenyelenggaraanpemerintahan
negara. Hal itulah yang menjadikanpancasilasebagaipedomandalamkehidupansehari-
hari.
2. Sebagainilai integrative bangsa
Pancasila
sebagaiintegratifbangsadapatdiartikansebagaisaranamenyatukanperbedaanbangsa
negara. Negara Indonesia memilikibanyaksuku, budaya, bahasadaerah, dan
adatistiadat yang berbeda. Namundenganadanyapancasila,
perbedaantersebutmenjadikan Indonesia lebihbersatu.
Disitulahmaknapentingpancasilasebagaialatkesatua, persatuanbangsa dan
penyetarakesenjangan.
Pancasila sebagaikonsep, gagasanatauhimpunan dan ide-
idesesungguhnyatelahteruji, baikdalamkajianilmiahapalagidalammenghadapiujian dan
ancaman yang secarafisikinginmerubah Pancasila sebagaiideologi negara. Setelah
ProklamasiKemerdekaantanggal 17 Agustus 1945, telahterjadibeberapaperistiwa yang
sadaratautidakinginmerubahideologi Pancasila. Antara lain pemberontakan PKI Madiun

KESADARAN BELA NEGARA 11


pada 1948, pemberontakan DI/TII, pemberontakan PRRI/Permesta, pemberontakan
G.30.S/PKI. Namunperistiwa-peristiwatersebutdapatditumpas oleh bangsa Indonesia
yang tetapmempertahankan Pancasila sebagaiideologi negara. Kita
tidakberlebihanbilamengatakanbahwa Pancasila
terbuktisaktidalammenghadapiberbagaiujian dan gangguan.

LandasanMaknadari Pancasila SebagaiIdeologiBangsa


Keputusan bangsa Indonesia untukmenetapkanpancasilasebagai ideology
bangsadikokohkandengankonstitusitertulis. Konstitusitersebutmerupakanketetapan
MPR no.17 tahun 1998, yang menyatakanpencabutanketetapan MPR
tentangpancasilasebelumnya No/II/MPR/1978. Denganadanyaketetapan MPR No.17
tahun 1978, Indonesia menetapkanbahwadalampembukaan UUD 1945, Pancasila
adalahdasar negara dan sekaligusideologi negara. Yang mengandungsebagaitujuan dan
cita-citabangsa Indonesia.

Pandangan Ahli MengenaiMaknadari Pancasila SebagaiIdeologi Negara


1. Menurut Soekarno, pancasilaadalahasasbersama yang
mampumembuatsemuakelompokmasyarakat di Indonesia bersatu.
2. Menurut Adnan BuyungNasution (1995), Pancasila
sebenarnyadimaksudkansebagaisaranademokrasibagiseluruhwarga negara
Indonesia. Dan ideology initidakdimiliki oleh negara lainnya.
3. MenurutnegarawanNotonegoro, Pancasila sebagaifilsafat yang artinyasebagai
ideology yang kemperhensif. Hal tersebutmenggambarkanbahwapancasilaitubersifat
massif dan bisadiinterprestasikandalamberbagaibentuk

Keyakinanakan Pancasila sebagaiideologi negara, sebagai salah


satunilaidarikesadaranbela negara harusditanamkankepadasetiapwarga negara.
Pemahamaman Pancasila sebagaiideologi negara sertabuktinyataakankesaktian
Pancasila dalamperjalanansejarahbangsaharustertanamdalamsanubarisetiapwarga
negara yang memilikihak dan kewajibandalamupayabela negara.
Terutamakenalkanpengertianpancasilasejakdini, sebabkeberadaanpancasilatergantung
pada generasimuda yang akandatang.

KESADARAN BELA NEGARA 12


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesadaran berkaitan erat dengan hati nurani yang disebut juga kesadaran moral,
kesadaran etis, kesadaran manusia terhadap hal yang baik dan buruk. Dari hal tersebut,
kita bertanya apakah membela negara itu merupakan hal yang baik atau buruk?.
Pembelaan negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban dasar warga negara.Warga
negara wajib membela negara apabila kemerdekaan bangsa dan negara serta kedaulatan
negara terancam bahaya.
Kesadaran bela negara harus ditingkatkan dalam masyarakat, namun hal itu harus
melalui hambatan-hambatan yang ada, untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, diperlukan
adanya faktor-faktor pendukung yang harus terus-menerus diupayakan,untuk terciptanya rasa
kesadaran berbangsa dan bernegara, yaitu; tingkat keamanahan dan keteladanan seorang
pejabat/pemimpin, pemerataan kesejahteraan, keadilan dalam memberikan hak dan
kewajiban sesama warga negara,, dan tegasnya peraturan dan perundangan.
Konsep bela negara sebagai ideologi inilah berguna sebagai ideologi yang
bersumber dari seluruh nilai-nilai Pancasila, untuk memberikan kesadaraan bela
negara. Pancasila sebagai ideologi negara adalah nilai-nilai Pancasila menjadi sumber
inspirasi dan cita-cita hidup bangsa Indonesia, serta menjadi pedoman hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa berkehiduoan dalamsehari-haridan bernegara.

3.2 Saran
Kesadaran bela negara harus di lakukan oleh semua warga negara, sebab jika upaya-
upaya yang dilakukan pemerintah untuk memberikan faktor-faktor pendukung seperti
keadilan dan memberikan hak dan kewajiban yang sama bagi semua warga, tegasnya
peraturan dan perundangan tidak di hiraukan. Hal itu sangat tidak berguna, jadi mulailah
dari diri sendiri atas kesadaran membela negara dalam hal apapun. Pahamilah arti
pancasila sebagai ideologi negara yang memberikan pedoman-pedoman dalam
bertingkah laku dalam kehiudpan sehaari-hari.

KESADARAN BELA NEGARA 13


DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/makna-pancasila-sebagai-ideologi-
negara/amp

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.upnjatim.ac.id/ima
ges/upnjatim/documents/Buku%2520Ajar%2520Bela%2520Negara.pdf&ved=2ahUKEwjzo
-
3zp6jkAhVa73MBHS35D2oQFjAHegQICBAB&usg=AOvVaw2Ncri08MStqwkhgOanJ6w
z

AgusSurata, dkk, 2003. WidyaMwatYasa, Ypgyakarta, UPN “Veteran” Yogyakarta Press.

As’ad Said Ali, dkk., 2010. Nasionalisme dan Pembangunan KarakterBangsa.Editor:


Surono.
Yogyakarta.PSP Press.

Bratakusumah.D.S. dan D. Solihin. 2001.OtonomiPenyelengaraan Pemerintahan


Daerah, Jakarta, Gramedia

DirjenPothanDepartemenPertahanan RI, 2005, Jakarta HimpunanPerundang-Undangan yang


TerkaitdenganPenyelenggaraan dan PengelolaanPertahanan,

DirjenPothanDephan RI , 2006, Tataran Dasar Bela Negara. Dephan RI, Jakarta

DirjenPothanDephan RI, 2007,Pendidikan Kesadaran Bela Negara: PedomanbagiDosen


Pendidikan Kewarganegaraan., Dephan RI, Jakarta

DirjenPothanDepartemenPertahanan RI, 2010, Jakarta, Pedoman Pendidikan Bela Negara

Kabul Santosodkk, 2005, Pembangunan Moral Bangsa, PT. Java Pustaka Media, Surabaya

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2001. Akuntabilitas dan Good


Governance: LAN dan BPK, Jakarta.

Mustopadidjaja, AR. 2001. Manajemen Proses Kebijakan. LAN RI, Jakarta.

PuspitoNanang T, dkk, 2011, PSendidikan Anti KorupsiUntukPerguruan Tinggi, Penerbit


Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Jakarta

Soemarsonodkk., 2005. PendidkanKewarganegaraan, PT. Gramedia, Jakarta.

KESADARAN BELA NEGARA 14

Anda mungkin juga menyukai