Anda di halaman 1dari 33

KAJIAN LINGKUNGAN TAPAK

Perancangan Arsitektur 3
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR @ 2018
Definisi
 Proses pemahaman kualitas tapak dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
karakter tapak, dengan memadukan program kebutuhan

Fungsi/tujuan:
 Menyesuaikan tapak dengan program
 Memelihara lingkungan alami
OUTPUT (KELUARAN)
INPUT (DATA)

ANALISIS
• Persoalan
• Kondisi Analisis (problem)
Fisik Eksternal, • Limitasi
• Kondisi Non Internal, • Kendala
Fisik meliputi (constraint)
komponen • Potensi
• Standar
Peraturan/ desain dan Fisik & Non
aspek Fisik
Kebijakan
analisis (feature)
Maksud: Kategori:
1. Melayani keperluan 1. Potensi Tapak: dpt digunakan
fungsional manusia sebaik mungkin (sumberdaya, view,
dll)
2. Melayani keperluan
rekreatif 2. Persoalan Tapak: yg diperhatikan,
kelangkaan yang harus dilestarikan,
3. Menjaga proses
perlu upgrading, improvement
alam (lingkungan
fisik/biologis) 3. Fitur Tapak/Ameniti: keistimewaan
yang khas, menyenangkan, harus
dilindungi
4. Tanda Bahaya & Limitasi: harus
dihindari, pematangan lahan mahal.
 Analisis thd Pemakai,  Analisis Lingk. Binaan,
karakteristik pemakai dianalisis semua data dari elemen
untuk menentuan kebutuhan dan buatan manusia dlm tapak,
aktivitas ruang mis: bangunan, drainase, dll
untuk memahamu konsep
ruang, sirkulasi, dll.

 Analisis thd Lingkungan  Analisis thd Sosial,


Alamiah, elemen alami dan Budaya dan
keadaan tempat sekitar tapak
(iklim, air, tanah, topografi, Lingkungan Sekitar
vegetasi, dan kehidupan makhluk dijadikan pertimbangan
lainnya) dalam menentukan zoning
dan aktivitas kegiatan yang
dirancang
IKLIM

KONTUR TANAH

ORIENTASI

AKSESIBILITAS

KDB, KLB

ELEMEN RUANG LUAR


Iklim
Aspek iklim harus diperhatikan untuk mendukung
kenyamanan bangunan, berdasarkan letak geografisnya

Hal yang perlu diperhatikan :


 Temperatur  Angin
 Curah hujan  Matahari
Kontur Tanah / Topografi
Kondisi kontur tanah mempengaruhi konsep bentuk,
fondasi dan penempatan bangunan Klasifikasi kemiringan kontur berdasarkan
SK Mentan No. 837/KPTS/Um/11/1980
Cara membangun di lahan Kontur
No. Klasifikasi Kemiringan (%)
 Cut (kupasan)
1. Datar 0–8%
 Fill (Urugan)
bangunan di lereng 2. Landai 8-15%
 Cut and Fill (Kupasan dan urugan) gunung selalu mengikuti 3. Agak curam 15-25%
 Stepped foundations garis kontur. (Frick ,
4. Curam 25-45%
 Pole foundation 2006:39)
5. Sangat curam >45%

Bangunan split-level yang berdiri Banguanan sengkeden yang Bangunan sengkeden yang tersusun
sendiri, berderet dan sebagainya. berdiri sendiri, berderet dan (terraced houses). Diperuntukan
Diperuntukan dilerengan <10%. sebagainya. Diperuntukan dilerengan >20%.
dilerengan 10-20%.

Gambar Bentuk Rumah dan Peruntukannnya Berdasarkan Tingkat Kemiringan Lereng


Sumber : Frick, H. (2006:19-20)
Orientasi

a. Orientasi terhadap Matahari


 Arah yang di sarankan
 Pengendalian arah sinar matahari
 Daerah bukaan sinar matahari
 Pengaruh sinar matahari terhadap bangunan dan
manusia

b. Orientasi Angin
 Arah yang di sarankan
 Pengendalian arah angin
 Daerah bukaan arah angin
 Pengaruh angin terhadap bangunan dan manusia
Orientasi  Bangunan sebaiknya berbentuk
persegi panjang, hal ini
menguntukngkan dalam penerapan
ventilasi silang
Beberapa cara mengatur orientasi
bangunan untuk menghemat energi

 Orientasi
bangunan
diletakkan
antara lintasan
matahari dan
angin

 Menghadirkan pohon peneduh


dihalaman yang dapat menurunkan
suhu

 Letak
bangunan
tegak lurus
arah angin
Aksesibilitas / sirkulasi PENCAPAIAN RUANG
 Pencapaian Frontal , pencapaian ini men
Sistem sirkulasi sangat erat hubungannya dengan
garah langsung padar uang yang akan
pola penempatan aktivitas dan pola dituju, pandangan ke objek yang dituju
penggunaan lahan sehingga menentukan sangat jelas
pergerakan dari ruang satu ke ruang yang lain.
Pertimbangan pencapaian dari dan ke
tapak, antara lain: informatif, kemudahan,
kenyamanan, dan keamanan.

 Pencapaian Spiral/Melingkar , sifat pencapaia  Pencapaian Samping, akan memperkuat efek p


n ini adalah memperlambat dan memperbanyak erspektif objek yang dituju, jalur pada
squence dan dapatmemberikan dan memperlih pencapaian ini dapat dibelokan berkali-kali
atkan kesan 3D karena kita mengelilingi objek untuk memperbanyak squence sebelum sampai
sebelum sampai ke tujuan. kepada objek
Hubungan Jalur sirkulasi dengan ruang
dibedakan menjadi :

 Jalur Melalui ruang, digunakan jika masing


-masing ruang memiliki fungsi yang sama
pentingnya atau mempunyai kesamaan bobot
fungsi, jalur ini mempunyai bentuk alur
dengan sifat cukup fleksibel

 Jalur Memotong ruang, yang akan mengaki-


batkan terjadinya ruang gerak dan ruang diam

 Jalur Berakhir pada ruang, jalur ini banyak digunak


an pada ruang-ruang yang bernilai fungsional atau
simbolis, arah jalur ini ditentukan oleh lokasi ruang
KDB, GSB, KLB
Koefisien Dasar Bangunan(KDB),yaitu angka persentase
perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung
yang dapat dibangun dan luas lahan/ tanah yang dikuasai.

Koefisien Lantai Bangunan (KLB),yaitu angka persentase perbandingan


antara jumlah seluruh luas lantai seluruh bangunan yang dapat dibangun dan
luas lahan/ tanah yang dikuasai.

Garis Sempadan Bangunan (GSB),yaitu garis imajiner yang menentukan


jarak bangunan dengan ruas jalan.

Koefisien Daerah Hijau (KDH),yaitu angka persentase perbandingan antara luas


seluruh ruang terbuka diluar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah dikuasai.
Lokal /
Lingku
ngan
Elemen Ruang Luar

Ruang luar adalah sebuah ruang yang terbentuk oleh batas horizontal
bawah(bentangalam) dan batas vertical (massa bangunan atau vegetasi)

Ruang luar berdasar kegiatan dikategorikan menjadi:


• Ruang aktif adalah ruang-ruang yang dibentuk untuk difungsikan sebagai ruang
untuk aktivitas olahraga, jalan, dan bermain. Ruang luar ini dapat berbentuk: plaza,
playround, lapangan OR, sidewalk.

• Ruang pasif adalah ruang-ruang yang dibentuk bukan difungsikan sebagai tempat
manusia berkegiatan. Ruang luar ini dapat berbentuk : taman pasif, area hijau damija
Elemen Ruang Luar
Menurut (Hakim, 2012) elemen atau material lansekap digolongkan menjadi dua
jenis yaitu hardscape dan softscape.

 ELEMEN HARDSCAPE

Hardscape adalah unsur-unsur material buatan atau elemen selain vegetasi yang
dimaksudkan adalah benda-benda pembentuk taman, terdiri dari bangunan, gazebo,
kursi taman, kolam ikan, pagar, pergola, air mancur, lampu taman, batu, kayu, dan lain
sebagainya.
Hardscape berfungsi sebagai :
1. Penambah suasana untuk meningkatkan nilai-nilai estetika atau keindahan
2. Dapat membangkitkan jiwa seni seseorang
3. Sebagai tempat untuk meningkatkan rasa nyaman, aman, dan nikmat
4. Menambah pengetahuan 5. Tempat rekreasi
Elemen Ruang Luar
 ELEMEN SOFTSCAPE

Softscape adalah istilah yang digunakan untuk unsur-unsur material yang berasal
dari alam. Elemen softscape merupakan elemen yang dominan, terdiri dari tanaman
atau pepohonan dan air

Fungsi vegetasi khususnya vegetasi antara lain :


 Pengendali Angin
 Pengendali Kebisingan
 Pengendali Udara
 Pengendali Erosi
 Pembatas (Privasi)
 Pengarah
 Tempat habitat makhluk hidup
 dll
CONTOH KAJIAN ANALSIS TAPAK

3
Iklim
Iklim
Tautan Lingkungan
Sirkulasi
Pancaindera
Ukuran & Wilayah
Iklim
Tautan
Lingkungan
Ukuran
&
Wilayah
Sirkulasi
Panca
indera
Pancaindera,
Budaya, & Utilitas
Superimpose
Tumpang-tindihkan semua
gambar analisis tapak, untuk
kemudian dianalisis
bersama-sama secara
menyeluruh. Dapat melalui
diskusi
brainstorming tim,
sehingga merumuskan satu
konsep perencanaan tapak

Anda mungkin juga menyukai