Anda di halaman 1dari 75

Interior

Onky G. L. Dapawole
Velda G. Y. Dakabessi
Jendrifid C. Ndolu
Dian K. R. B. Oematan
Marthin A. Petrus
Mardha J. C. Lolle
Noftiyen Ko
Imanuel E. Ndapa
Interior
Pendahuluan
Pengertian
Desain Interior

Desain Interior
proses menggambarkan rencana untuk
memecahkan masalah yang berkaitan
dengan ruang dalam suatu bangunan

memikirkan, menggambar bagian dalam dari


rencana, menyusun bagian-bagian
gedung/bangunan.
menjadi sesuatu yang baru
Bruce Acher
Desain adalah suatu aktivitas pemecahan masalah
yang diarahkan pada suatu tujuan (goal)
Suptandar (1999)
Interior desain adalah karya seni yang
mengungkapkan dengan jelas dan tepat tata
kehidupan manusia dari suatu masa melalui media
ruang. Ia melihat desain interior sebagai satu akibat
dari perkembangan yang pesat dalam bidang
Desain teknologi, ilmu pengetahuan dan seni secara
menyeluruh.

Interior
Ching (2002)
Desain interior adalah sebuah perencanaan tata
letak dan perancangan ruang dalam di dalam
Menurut bangunan. keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan
dasar kita akan naungan dan perlindungan,
mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi
para Ahli aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang
menyertai tindakan kita, disamping itu desain
interior juga mempengaruhi pandangan , suasana
hati dan kepribadian kita.
Desain
Teknik Seni
Interio
r
Kedudukan Desain
Interior
Manusia

Ruang Lingkungan
Faktor Utama
Sistem
Perancangan Desain
Interior Interior
Suptadar (1999)
Interior
Elemen Desain
Garis berfungsi untuk menggabungkan, menghubungkan,
mengelilingi ataupun memotong elemen-elemen visual,
menjelaskan batas-batas serta memberikan bentukan bentukan
pada bidang dan menegaskan permukaan bidang. Jenis-jenis garis,
antara lain:
1. Garis Organis; diilhami dari bentuk-bentuk yang terdapat di alam

2. Garis Jadian-Geometris; terbentuk dari alat

3. Garis Batas; terbentuk karena terdapat dua bidang atau


permukaan yang memiliki perbeadan warna atau perbedaan
kedudukan permukaan

Elemen
Desain
Garis 1 2 3
Karakter Garis:
Garis horizontal dapat memberikan kesan yang akrab, rendah,
tenang dan respon terhadap hal yang tidak bergerak;
Garis vertikal dapat memberi kesan agung, anggun, tegas, stabil,
kuat, simple dan sombong;
Garis diagonal memberikan kesan yang dinamis;

Garis zigzag memberi kesan dinamis dan ekstrim


Elemen Garis lengkung memberi kesan alami, dekoratif dan feminim
Desain
Garis
Bidang terbentuk dari perpanjangan garis yang berbeda arah dan
saling memotong. Sebuah bidang memiliki panjang dan lebar namun
tidak memiliki kedalaman.

Karakteristik Bidang
stabil, tegas, kaku, berat, sombong, massif, serta
melambankan kemurnian dan rasionalisme

Elemen alami, unity, dekoratif dan fleksibel

Desain
stabil jika diletakan pada salah satu sisinya dan dinamis
Bidang jika diletakan pada salah satu sudutnya
Bidang Atas
Kepala

Elemen
Desain
Bidang

Bidang Bidang
Dinding Dasar
Bentukan volume bergantung

pada bentukan dasarnya

Elemen Memiliki kesan kuat

Desain
Volume
Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan
membentuk /menciptakan kesan pada ruang. Berikut adalah jenis
warna berdasarkan kejadiannya.

Jenis Warna
Warna Dasar

Merah

Warna Adiktif
(Spektrum)
Hijau

Elemen Biru

Desain
Warna
Cyan
Warna
Subtraktif Magenta
Warna (Pigmen)
Kuning
Teori Warna
Teori Isaac Newton (abad ke 17)

Newton menemukan lingkaran warna yang bila

diputar akan menghasilkan bidang memutih. Dia

menemukan tujuh warna pelangi yang disebut

spectrum warna, yang terdiri dari atom-atom

merah, jingga, kuning, hijau, biru, indigo (nila) dan

ungu.
Teori Warna
Teori Johan Wolfgang von Goethe (abad ke 18)

Johan Wolfgang Goethe adalah seorang filsuf abad

ke 18 dan penyair yang menyelidiki laras warna

dan pengalaman rasa terhadap warna. Ia

berpendapat bahwa warna adalah ungkapan jiwa

dan warna berpengaruh terhadap jiwa.


Teori Warna
Teori Wilhelm Ostwald (abad ke 19)

Teori warna Wilhelm Ostwald disusun secara praktis dengan

menjadikan abjad dan angka sebagai tanda. Sistem warna ini lebih

cocok untuk fungsi psikologis. Cirinya adalah terdapat deretan

abu-abu atau gradasi dari putih ke hitam dalam lingkaran

warnanya dia menampilkan 8 warna pokok. Perpindahan dari

sebuah warna ke warna yang lain melalui 3 tahapan warna

sehingga keseluruhannya terdapat 24 warna.


Deret Intensitas Warna Teori Warna
Khroma
Jenjang gelap terang warna
Teori Warna
Nada Warna
Harmoni warna adalah
penggabungan dua warna atau
lebih yang berbeda agar terlihat
indah. Harmoni warna terdiri atas
Teori Warna
laras dan kontras. Harmoni Warna
Laras Paduan warna yang
berdekatan khroma
Warna maupun warnanya

Monokhromatik

Harmoni Warna
Analog
Laras Warna
Harmoni Warna
Kontras Warna Kontras
Warna

Split Double Split


Komplementer
Komplementer Komplementer Triad Tetrad
Warna Sifat Efek yang ditimbulkan
Merah Menggairahkan, semangat, hangat, kuat, Agresif, menggelisahkan, kasar dan
manusiawi menentang, menonjol, panas, melelahkan

Kuning Riang gembira, bercahaya, mengandung Sombong atau kekauan, silau, sukar
harapan, kuat, luas, ceria atau cendekia, dikombinasikan
manja, makmur
Hijau Tenang, menghibur atau gembira, nyaman, Umum, membosankan
alami
Biru Nyaman, tentram luwes atau luas Dingin, keras
Putih Suci, agung, bersih Silau, tidak beremosi, dingin
Ungu Agung, wibawa Angkuh

Teori Warna Abu-abu Tertib, santai, aman atau terlindungi, Redup, seram, membosankan, tidak
romantis atau sendu menarik, hangat

Karakteristik Warna Jingga Gembira, akrab, ramah, kuat Keras, mencolok, mendekat, mengacaukan

Cokelat Kokoh, mantap, pasti, dapat dipercaya Janggal, kaku, membosankan, kotor
Material Alami

Material Alami Olahan

Material
Material Sintetis

Bahan Siap Pakai


Elemen
Desain Aksesoris (hardware)
Material
Penyelesai /
Penyempurna (Finishing)
Kriteria Material Interior menurut Subkiman (2010)

Kriteria Fungsional

Material
Kriteria Estetika
Elemen
Desain Kriteria Ekonomi
Material
Tekstur :
Keadaan Fisik Suatu permukaan

Tekstur Raba Tekstur Lihat


Elemen
Desain
Tekstur
Tekstur
Tekstur Raba
Tekstur
Tekstur Lihat
Interior
Elemen Pembentuk Ruang
Lantai
Dinding

Plafond
ELEMEN
PEMBENTUK
RUANG
Pengantar Ruang
LANTAI

ELEMEN
PEMBENTUK Ciri Ruang
Penanda
Aktifitas
RUANG
Lantai
Lantai

Ruang Keluarga Memiliki


Kesan yang Menonjol

Ruangan
dengan
Ruang dengan Kesan Kesan
Hangat Intim
Fungsi Dinding:
1. Pemisah dan pembentuk ruang
2. Memperindah ruangan

ELEMEN
PEMBENTUK 2
RUANG
Dinding
Fungsi Plafond antara lain:
a. Pelindung kegiatan manusia
b. Sebagai pembentuk ruang
c. Sebagai skylight
d. Sebagai bidang penempelan titik lampu
ELEMEN e. Sebagai penunjang dekorasi ruang bagian dalam
PEMBENTUK f. Sebagai peredam suara akustik
RUANG
Plafond
Interior
Tata Kondisional
Pencahayaan

Penghawaan
TATA
KONDISIONAL
Tata
Akustik
TATA KONDISIONAL
Pengantar
Penghawaan

Alami Buatan
TATA KONDISIONAL
Pengahawaan
Pengahawaan
Alami

Memanfaatkan
elemen
bangunan yang

TATA KONDISIONAL terbuka

Pengahawaan Alami
Cara memaksimalkan penggunaan penghawaan alami:
a. Croos Ventilation System atau Sistem Ventilasi Silang
b. Barrier System
c. Elemen Air (Kolam)
d. Plafon

TATA KONDISIONAL
Pengahawaan Alami
Pengahawaan
Buatan

Mekanis

TATA KONDISIONAL
Pengahawaan Buatan
AC
TATA KONDISIONAL
Nyaman untuk dinikmati
Akustik
Sifat Bunyi

Refleksi Absorbsi Difusi Difraksi


Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi
TATA KONDISIONAL
Akustik
MATERIAL AKUSTIK 1

1. Glasswool
2
2. Rockwool

3. Greenwool 3

TATA KONDISIONAL 4. Safe Foil


Akustik

4
Pencahayaan

Alami Buatan
TATA KONDISIONAL
Pencahayaan
Pencahayaan
Alami

TATA KONDISIONAL
Pencahayaan Alami
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami
mendapat keuntungan, yaitu:

1. Variasi intensitas cahaya matahari.

2. Distribusi dari terangnya cahaya.

3. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya.

TATA KONDISIONAL 4. Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung

Pencahayaan Alami
Cahaya Alami
Sumber Cahaya Utama

Sunlight

Daylight
TATA KONDISIONAL
Reflected
Pencahayaan Alami
Light
Strategi Merancang Pencahayaan Alami

Naungan (Shade)

Pengalihan (Redirect)

Pengendalian (Kontrol)

Efisiensi

TATA KONDISIONAL Interfasi


Pencahayaan Alami
Pencahayaan
Buatan

TATA KONDISIONAL
Pencahayaan Buatan
Faktor faktor yang mempengaruhi sistem pencahayaan buatan
pada bangunan/ruangan yaitu:

1. Fungsi Bangunan/ruangan

2. Aktivitas didalam Bangunan/Ruangan

3. Kebutuhan Cahaya

TATA KONDISIONAL 4. Luasan Ruangan yang ingin di sinari.

Penchayaan Buatan
Lampu

Lampu
Lampu Pijar
Fluorescent

Lampu LED

Lampu
Halogen
TATA KONDISIONAL
Penchayaan Buatan
Interior
Pemilihan dan Penataan Perabot
Perabot berfungsi sebagai penunjang aktifitas dalam sebuah
ruang
Material: Kayu, bambu, rotan, logam

PEMILIHAN DAN
PENATAAN PERABOT
Pengantar
Lemari Meja

PEMILIHAN DAN
PENATAAN PERABOT
Jenis Perabot
Kursi Tempat Tidur
Ruang Keluarga Ruang Makan Tempat Bekerja

PEMILIHAN DAN
PENATAAN PERABOT
Pola Penataan Perabot
Kamar Tidur Dapur
Interior
Unsur Dekorasi
Unsur-unsur dekorasi mencakup pengertian tentang teori estetika, seperti
titik, garis, bidang, komposisi warna, proporsi, tekstur, keseimbangan,
dan lain-lain yang diaplikasikan pada kesatuan elemen ruang. Dekorasi
dalam interior biasanya menyangkut pemilihan material.

Unsur Dekorasi
Pengantar
Material

Logam Non Logam

Unsur Dekorasi
Material
Aluminium

Besi dan Baja Tembaga


Logam
Non ferro Perunggu

Kuningan
Unsur Dekorasi
Material Timah
Furniture

Kereta dorong untuk sajian


makanan

Kuningan
Kaki dan alas lemari

Dekorasi pada dinding dan patung

Unsur Dekorasi Pegangan pada tombol pintu


rumah dan furniture

Material
Aneka barang-barang kerajinan,
patung, tempat lilin, lampu hias, dll
Timah
Pengikat Kaca
Dekoratif

Unsur Dekorasi
Material
Komposit

Plastik

Kayu dan
Non Logam
Plywood

Rotan

Bambu

Unsur Dekorasi
Material
Interior
Langkah-langkah Desain Interior
Bahan Pertimbangan

Peruntukan Efisiensi
Ekonomis Waktu
LANGKAH-LANGKAH Ruang Ruang
MENDSAIN INTERIOR
Interior
Contoh Desain
CONTOH DESAIN
RESTORAN SUSHI-SEI DINING
RESTORAN SUSHI-
SEI DINING
Lantai Dasar : Keramik hitam diagonal
Lantai
Lantai Atas : Parket
Anyaman
Kayu

RESTORAN SUSHI-
SEI DINING
Dinding
Spotlight

RESTORAN SUSHI-
SEI DINING
keramik kotak-kotak 10 x 10
Dinding cm dengan dua variasi
warna yaitu warna coklat
muda dan coklat tua
RESTORAN SUSHI- Dinding kaca entrance

SEI DINING
zigzag

Dinding
RESTORAN SUSHI-
SEI DINING Plafon pada bangunan ini
bertingkat pada beberapa
bagian dan rata pada
Langit-langit beberapa bagian
Desain meja modern dengan
material stainless steel, kaca
dan kayu. bagian tengah meja
diberi kotak acrylic dengan
tambahan pencahayaan

RESTORAN SUSHI-
SEI DINING
Desain kursi casual
Furnitur dan warna senada
dengan dinding
Aksesoris tambahan
bernuansa alami sesuai
dengan konsep Jepang

RESTORAN SUSHI-
SEI DINING
Aksesoris
Pencahayaan
Downlight

Warna cahaya lampu


kuning redup

RESTORAN SUSHI-
SEI DINING
Pencahayaan

Pencahayaan Spotlight
Sekian
&
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai