Anda di halaman 1dari 2

PENGKAJIAN KEGAWATDARURATAN LUKA KANKER

Manajemen Kegawatan Kanker merupakan Penatalaksanaan keperawatan yang dilakukan


pada penderita kanker yang mengalami komplikasi akibat proses penyakit, tindakan pengobatan
atau keduanya. Gangguan yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

a) Spinal Cord Compression (SCC).


b) Superior Vena Cava Syndrom (SVCS).
c) SIAD (Syndrome of Inappropriate Antidiuresis).
d) Cardiac Tamponade.
e) Anafilaksis.
f) Hiperkalsemia.
g) Tumor Lisis Sindrom.
h) Hemoragik sistitis.
i) Peningkatan Tekanan Intra cranial.
j) Sepsis.
k) DIC (Disseminated Intravacular Coagulation).
l) ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome).

(Permenkes, 2015)

Hasil pengkajian:

Keluhan utama : pasien mengalami Luka kanker payudara, payudara yang kanan sudah
diambil, dan luka kanker muncul di payudara kiri sehingga
payudaranya menghilang.

Ciruculation : Tidak ada perdarahan di luka; TD 110/70 mmHg; HR 90x/menit, CRT


< 3 dtk; Akral hangat; warna kulit normal; turgor kulit kembali baik
mukosa bibir sedikit kering; suara jantung normal, Sinus Takikardia,
suhu badan 36.3 C (tidak ada masalah)

Airway : jalan napas bersih, mampu berbicara (tidak ada masalah)

Breathing : suara nafas vesikuler, RR 17x/mnt (tidak ada masalah)


Disability : Kesadaran komposmentis, GDS 110 g/dl, VAS nyeri luka di payudara
kiri 7

Masalah keperawatan : nyeri kronis

Exposure : terdapat luka kronik di payudara kiri derajat 3 dengan luas 20x16 cm,
produksi purulen banyak, berbau tidak sedap, dengan warna dasar
merah 30% kuning 70 %, tepi luka menyatu dengan dasar luka,
keadaan sekitar luka teraba panas, nyeri +, kemerahan +, bengkak (-)

(masalah keperawatan : gangguan integritas kulit, resiko perdarahan,


gangguan citra tubuh, resiko deficit nutrisi)

Tidak ada kegawatdaruratan pada pasien namun dari kriteria rujukan, pasien
memerlukan rujukan untuk pengobatan tindakan medic (kemoterapi, radiasi,
pemeriksaan stadium kanker)

Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :

a) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (missal operasi)
dan lain lain (Ada pada pasien )
b) Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap
c) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten atau
melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan medik
spesialis di puskesmas

Reffrensi :

Permenkes. 2015. Nomor 10 tahun 2015 tentang standar pelayanan keperawatan di rumah
sakit khusus.

Anda mungkin juga menyukai