Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESAI REKAYASA LINGKUNGAN

“DAMPAK PANDEMI VIRUS CORONA PADA


LINGKUNGAN HIDUP”

OLEH:

NAMA: KRISTIN KARMELITA MEKA

NIM: 1623715006

SEMESTER/KELAS: VIII/A

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK PERANCANGAN


IRIGASI DAN PENANGANAN PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2020
“ DAMPAK PANDEMI VIRUS KORONA TERHADAP
LINGKUNGAN HIDUP ”

Virus Corona gaya baru (SARS-Cov-2) merupakan beban kesehatan di


seluruh dunia. Virus ini benar-benar tersebar ke seluruh dunia, menginfeksi ke
sendi-sendi masyarakat. SARS-CoV-2 merupakan antek atau agen penyebab
penyakit Coronavirus Disease 2019 atau yang biasa dikenal sebagai COVID-19.

Perlu kita ketahui bahwa SARS-CoV-2 merupakan nama virus sedangkan


COVID-19 merupakan nama ppenyakitnya. Seperti halnya pada HIV/AIDS
dimana HIV merupakan nama virus sedangkan AIDS adalah nama penyakitnya.

Virus Corona menginfeksi saluran pernapasan manusia, dalam banyak


kasus virus ini akan menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu. Akan
tetapi virus ini dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti infeksi paru-
paru (pneumonia) bahkan kematian. Seseorang dapat tertular COVID-19 apabila
dia tidak sengaja menyentuh atau menhirup percikan ludah/batuk/bersin dari
penderita COVID-19. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan setelah
menyentuh bendah yang terkena cipratan ludah atau batu dari penderita COVID-
19. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19.

Berdasarkan data yang diperoleh South Morning China Post kasus


pertama muncul pada tanggal 17 november 2019 di Hubei China namun pada
akhir november 2019 dokter di china baru menyadari bahwa mereka sedang
menghadapi penyakit baru. Sedangkan pasien 01 COVID-19 di Indonesia baru
ditemukan pada awal Maret 2020 dan diumumkan langsung oleh presiden kita
Joko Widodo.

Setelah pengumuman adanya pasien Covid-19 di indonesia, pemerintah


pusat sampai ke daerah menganjurkan belajar, bekerja dan beraktivitas di rumah.
Tanggar #dirumahaja memenuhi sosial media masyarakat indonesia. Segalah
aktivitas yang menimbulkan kerumunan orang mulai di batasi, sekolah-sekolah,
kantor dan pusat perbelanjaan ditutup. Roda pergerakan ekonomi mulai melemah.
Semua tempat pariwisata ditutup. Hal ini menyebabakan berbagai dampak
terkhususnya ekonomi. Selain dampak ekonomi ada juga dampak virus corona
pada lingkungan hidup walaupun dampak ini lebih terasa di negara dan kota besar.

Bagaikan kabar baik di tengah kabar buruk, dampak pandemi virus corona
justru membawah banyak dampak positif bagi lingkungan hidup. Salah satu
dampak dari pandemi ini yaitu kualitas udara menjadi lebih baik. Terhentinya
sebagian besar kegiatan industri mengurangi tingkat polusi udara. Bahkan citra
satelit menggungkapkan adanya penurunan signifikan terhadap gelobal
Nitrogendioksida (NO2) yang merupakan gas yang dihasilkan dari mesin mobil
dan pabrik manufaktur komersil yang menyebabkan buruknya kualitas udara di
kota besar.

Dampak yang berikutnya adalah berkurangnya emisi CO2 atau yang


sering disebut carbondioksida. Seperti halnya NO2, emisi CO2 juga mulai
berkurang ketika kegiatan perekonomian mulai di hentikan. Hal ini terakhir terjadi
pada tahun 2008-2009 saat krisis keuangan. Di cina sendiri emisi CO2 mengalami
penurunan hingga 25% ketika Lock Down diberlakukan, menurut Carbon Brief.
Namu perubahan itu hanya bersifat sementara.

Adanya dunia baru bagi satwa liar, jumlah manusia yang terus-menerus
bertambah dari tahun ketahun menyebabkan satwa liar kian terjebak. Selain
jumlahnya yang kian berkurang, mereka juga kekurangan ruang gerak karena
kehadiran manusia di semua wilayah. Selama adanya Lock Down dan pembatasan
aktivitas satwa liar seakan mendapatka runga gerak baru. Di sejumlah negara
seperti Cina, Jepang, Inggris, Italia, Spanyol dan lain sebagainya dilaporkan
kemunculan hewan liar di jalan maupun pemukiman. Hal ini mungkin terkesan
aneh, tapi setidaknya pandemi COVID-19 memberikan ruang gerak baru yang
lebih luas bagi satwa liar.

Menarik perhatian dunia terhadap penjualan satwa liar. Seperti yang kita
ketahui bahwa penyebara kemungkinan besar berasal dari pasar hewan Wuhan,
yang menjual hewan hidup dan merupakan pusat bagi satwa liar yang
diperdagangkan baik secara legal maupun ilegal. Diharapkan dengan adanya
pandemi COVID-19 ini dapat membantu mengekang perdagangan satwa liar
global yang menjadi salah satu penyebab kepunahan satwa liar dunia.

Saluran air mengalir jerni, belum lama setelah Italia memberlakukan lock
down sebuah foto kanal yang jerni di Venesia tersebar di jejaringan sosial.
Dengan bersandarnya kapal-kapal pesiar lautan juga mengalami penurunan polusi
suara sehingga menurunka tingkat stres makhluk laut seperti ikan paus dan
membuat migrasi hewan laut lebih tenang.

Tanaman tumbuh lebih bebas, berdasarkan laporan organisasi Nirlaba


Plantilife berbagai jenis tanaman dan bunga tumbuh lebih banyak daripada
biasanya. Hal ini disesabkan dari berkurangnya kaki manusia yang menginjak atau
tangan-tangan nakal yang memetik bunganya. Efeknya kehadiran kehadiran
hewan seperti burung, kupu-kupu dan lebah yang lebih banyak dari biasanya.

Meskipun pandemi virus Corona membawah banyak dampak positif bagi


lingkungan hidup, adapun dampak negatif yang ditimbulkan. Seperti jumlah
sampah plastik yang terus meningkat. Penggunaaan plastik sekali pakai dari
peralatan medis hingga kemasan makanan dari plastik. Banyak orang yang lebih
memilih membeli makanan dengan kemasan plastik, kafe yang tetap buka juga
tidak lagi menyajikan makanan dan minuman menggunakan cangkir maupun
piring yang bisa digunakan kembali guna menghentikan penyebara Virus Corona.

Namun untuk beberapa orang lain, seperti Nicholas, gerakan masyarakat


semacam ini memberikan harapan untuk iklim dalam jangka panjang. Dan
Pongratz melihat, waktu yang dihabiskan dalam masa isolasi mandiri bisa menjadi
kesempatan bagus untuk orang-orang membatasi konsumsi mereka.

Tidak ada yang menginginkan penurunan emisi dengan cara seperti ini.
Covid-19 telah mengorbankan banyak nyawa, servis kesehatan, pekerjaan dan
kesehatan mental.

Namun jika ada hikmah yang bisa kita ambil dari situasi ini, epidemi
memperlihatkan bahwa masyarakat bisa melakukan banyak hal jika mereka saling
menjaga dan membantu satu sama lain — pelajaran yang sangat berharga untuk
menghadapi perubahan iklim.

Oleh karena itu marilah kita saling menjaga dengan terus mengikuti
protokol kesehatan jaga jarak, rajin cuci tangan agar dapat terhindar dari COVID-
19 sehingga kita bisa hidup dengan tenang tanpa kecemasan dan bisa terus
melanjutkan kelestarian lingkungan meskipun pandemi telah usai.

DAFTAR PUSTAKA

https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/COVID19_pandemic&hl=id&sl=en&tl=id&client
=srp&prev=search

https://www.kompasiana.com/eggialvado/5ead7707d541df1549258dd2/dampak-
yangditimbulkan-akibat-wabah-covid-19-terhadap-lingkungan

Anda mungkin juga menyukai