Anda di halaman 1dari 17

TUGAS RINGKASAN GEOLOGI TEKNIK

“KLASIFIKASI BATUAN”
NAMA : KRISTIN KARMELITA MEKA
SEMESTER/KELAS : VIII/ TPIPP A
NIM : 1623715006
PENGERTIAN BATUAN
Dalam geologi, batu dan batuan  adalah benda padat atau solid yang tebuat secara alami
dari mineral dan atau mineraloid. Berdasarkan kejadiannya batuan dapat dibagi menjadi tiga
jenis yaitu:
• Batuan Beku
• Batuan Sedimen
• Batyan Metamorf
TABEL CIRI
UMUM JENIS
BATUAN
BATUAN BEKU
1. Pengertian batuan beku
Batuan beku merupakan hasil dari pembekuan dari magma, yaitu masa cair dan pijar di dalam
bumi. Batuan ini juga merupakan material-material yang membentuk kerak bumi. Batuan beku
terdiri dari berbagai jenis.
Untuk memudahkan dalam penelaahan sifat fisik dan kimiawinya, para ahli mengelompokkan
batuan beku berdasarkan dasar-dasar tertentu.
BATUAN BEKU
2. Klasifikasi batuan beku
Berdasarkan komposisi mineral dan teksturnya
• Komposisi Mineral, misalnya : batuan beku yang banyak mengandung kwarsa (SiO2) dan
mineral-mineral terang lainnya disebut batuan asam : granit, riolit. Batuan beku yang tidak
mengandung kwarsa dan terdiri dari mineral-mineral gelap (mafic minerals) dinamakan
batuan basa : gabro, basalt.
• Tekstur : Keadaan kristalnya (berkristal atau tidak), besarnya kristal, bentuk kristal dan
susunan-susunannya.
BATUAN BEKU
Berdasarkan kejadiannya
• Batuan Intrusi : Batuan yang terbentuk karena pendinginan magma jauh di dalam bumi. Tanda-
tanda: mempunyai bentuk kristal yang besar-besar (terlihat oleh mata biasa),misal : granit,
diorit, gabro.
• Batuan Ekstrusi : Batuan terbentuk karena pendinginan magma yang terjadi di permukaan
bumi. Tanda-tanda : - Mempunyai bentuk kristal yang kecil-kecil (aphanitik) - Atau sama
sekali tidak berkristal yang disebut gelas (amorf): obsidian.misal : riolit, andesit, basalt, hasil
pendinginan lava.
• Batuan Propiri : Batuan yang terbentuk karena pendinginan magma tetapi letaknya tidak jauh
dari permukaan bumi. Tanda-tanda : mempunyai bentuk kristal campuran antara yang
besarbesar dan yang halus atau dengan gelas. Misal : granit propiri, diorit propiri, gabro
propiri.
TABEL KLASIFIKASI
BATUAN BEKU
SECARA UMUM
TABEL KLASIFIKASI BATUAN
BEKU
BATUAN SEDIMEN
1. Pengertian batuan sedimen
Batuan sedimen terbentuk karena proses pengendapan dari hasil rombakan batuan-batuan yang telah
ada. Hasil rombakan-rombakan tersebut dapat diendapkan langsung ditempat asal batuan aslinya atau
di bawa oleh air, angin, gletser air laut sebagai larutan, suspensi dan lain-lain dan diendapkan di
tempat lain. Batuan sedimen terbentuk melalui 4 tahap yakni:
• Pelapukan (weathering)
• Pengangkutan (transportation)
• Pengendapan (deposition) – terjadi bila geologic agent tidak dapat mengangkut sedimen lebih lama
• Pembatuan (lithification)
BATUAN SEDIMEN
2. Klasifikasi batuan sedimen
Berdasarkan cara pengendapan
• Hancur mengendap. Jenis endapannya disebut endapan klastik atau endapan mekanis.
Berdasarkan ukuran butirannya, sedimen klastik terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai
berikut.
Tekstur (butiran) kasar, biasanya diendapkan di lingkungan darat, sungai, atau danau. Contoh
jenis ini antara lain breksi, konglomerat, dan batu pasir.
Tekstur (butiran) halus, biasanya diendapkan di lingkungan laut. Contohnya antara lain batu
lempeng, lanau, serpih, dan napal.
BATUAN SEDIMEN
• Larut mengendap. Prosesnya terdiri atas proses langsung dan tidak langsung.
Proses langsung. Akibat adanya campuran pengaruh unsur lain, batuan akan melarut dan
mengendap dengan cepat membentuk batuan lain. Salah satu bentuknya akan membentuk batuan
sedimen evaporit. Batuan sedimen ini terjadi akibat adanya penguapan dari larutan yang
mengandung bahan baku dari batuan tersebut. 
Proses tidak langsung. Pembentukan batuan baru yang dibentuk dalam waktu yang relatif lama
dan mendapat pengaruh dari bahan-bahan organik. Contohnya, sedimen batubara. Batubara adalah
jenis batuan sedimen yang terbentuk atas unsur-unsur organik berupa sisa-sisa tumbuhan terutama
sejenis pakis. Pada saat tumbuhan mati, dengan cepat tetumbuhan tidak sampai lapuk. Akibat
suhu dan tekanan tinggi dalam waktu yang sangat lama, sisa tumbuhan berubah menjadi endapan
batubara.
BATUAN SEDIMEN
Berdasarkan tenaga pengendapan
• Endapan aeolis atau aeris adalah Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dengan
bantuan tenaga angin, contohnya barchan.
• Endapan aquatis adalah Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dengan bantuan
tenaga air, contohnya delta.
• Endapan glasial adalah Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dengan bantuan
tenaga es. Proses ini hanya terjadi pada wilayah pegunungan tinggi. Contoh yang paling jelas adalah
gletser. Gletser juga membawa reruntuhan batuan dalam jumlah besar yang dipecahakan oleh es dari
pegunungan dan mengendapkan material tersebut menjadi bentuk-bentuk besar disebut morains.
• Endapan marine adalah Proses pengendapan batuan yang dihasilkan dengan bantuan gelombang air laut.
Air laut yang sampai ke daratan atau pantai membawa berbagai material hasil pengikisan dalam
terjadinya gelombang. Material ini kemudian diendapkan di daratan dan membentuk sebuah bentang
lahan baru, misalnya gosong pasir.
BATUAN SEDIMEN
Berdasarkan tempat pengendapan
• Sedimen terisentris adalah Jenis batuan sedimen yang diendapkan di daratan yang
dipengaruhi oleh tenaga air, es, dan angin. Hasil dari proses ini akan menghasilkan sebuah
bentukan lahan baru.
• Sedimen marine adalah Jenis batuan sedimen yang diendapkan di laut, pada umumnya
banyak mengandung mineral karbonat (kapur). Batuan ini terbentuk dari sisa-sisa cangkang
hewan laut, seperti moluska, alga, dan foraminifera. Batuan karbonat terbentuk
di lingkungan laut dangkal. Contoh sedimen karbonat antara lain batu gamping, dolomit, dan
kalkarenit.
• Sedimen limnis adalah Batuan sedimen yang diendapkan di danau atau rawa yang banyak
mengandung unsur-unsur organik.
BATUAN SEDIMEN
• Sedimen fluvial adalah Batuan sedimen yang diendapkan di sekitar wilayah sungai dan
merupakan akumulasi dari berbagai pengerjaan air sungai. Sedimen fluvial banyak
ditemukan di wilayah hilir atau muara sungai, di mana aliran air sudah melambat, contohnya
delta.
• Sedimen glasial adalah Batuan sedimen yang diendapkan di ujung pengerjaan sebuah massa
es. Contohnya iceberg. Iceberg merupakan bongkahan es yang besar di ujung sebuah gletser
dan mengapung di laut. Es yang pecah tersebut disebut pemahatan. Fenomena ini sering
terjadi ketika ombak atau gelombang meng gerakkan lapisan es naik atau turun, khususnya
pada musim panas, ketika bongkahan es melemah.
BATUAN METAMORF
1. Pengertian batuan metamorf
Batuan Metamorf, adalah batuan yang terbentuk karena adanya perubahan/ pembentukan baru
kamposisi mineral-mineral dalam batuan asal, tanpa melalui fasa cair dahulu. Proses perubahan dalam
kondisi padat dinamakan proses metamorfosa. Proses metamorfosa dapat menghasilkan jenis batuan
yang kondisinya baru sama sekali berbeda dari batuan asalnya.
Faktor-faktor yang menyebakan proses metamorfosa ialah :
• Temperatur (t)
• Tekanan (p)
• Larutan-larutan kimia yang aktif.
BATUAN METAMORF
Batuan asal yang membentuk batuan metamorf terjadi dari batuan yang ada sebelumnya, jadi dapat
berupa batuan beku, batuan sedimen atau batuan metamorf.
Penggolongan proses metamorfosa
• Metamorfosa Regional (Regional Metamorphism) Terjadi karena proses pembentukan pegunungan-
pegunungan lipatan batuan yang telah ada terlipat oleh gaya-gaya yang kuat dan terjadi kenaikan
temperatur yang tinggi proses metamorfosa. Jadi dalam hal ini, faktor tekanan dan temperatur
memegang faktor yang dominan.
• Kontak metamorfosa (Contact Metamorphism) Terjadi karena adanya bersinggungan magma yang cair
panas dengan batuan yang ada disekelilingnya. Jadi faktor temperatur (t) yang memegang peranan.
• Batuan-batuan metamorf yang dihasilkan Dari kedua proses metamorfosa tersebut akan menghasilkan
batuanbatuan yang berlainan, misalnya : slate (batu sabak) phyllit, kwarsit, marmer, sekis, gneiss, dll.
BATUAN METAMORF
2. Klasifikasi batuan metamorf
Batuan metamorf dapat digolongkan menjadi dua bagian besar :
• Yang mempunyai foliasi (Foliated) Misal : Gneis, sekis, sabak (slate), phylit. Tanda :
Mempunyai bidang-bidang perlapisan akibat orientasi mineralmineral.
• Yang tidak berfoliasi (Non foliated) Misal : Kwarsit, marmer. Tanda : Umumnya
terdiri dari butiran-butiran kristal masif

Anda mungkin juga menyukai