PENDAHULUAN
dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi
insulin. Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes Melitus yaitu polidipsia,
gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan
sekresi insulin oleh sel beta pankreas danatau ganguan fungsi insulin (resistensi
Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita Diabetes Melitus pada
tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang
dilakukam, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun
2030 (IDF,2011). Diabetes mellitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian.
Selain itu pengeluaran biaya kesehatan untuk Diabetes Mellitus telah mencapai 465
1
bahwa sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap
menengah, (IDF,2011). Pada tahun 2006, terdapa tlebih dari 50 juta orang yang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari tujuan penulisan tugas ini dapat mengetahui pemantauan
penggunaan terapi obat pada pasien Diabetes Melitus dan memperluas pengetahuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
dimana penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup
atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadilah
kelebihan gula di dalam darah dan baru dirasakan setelah terjadi komplikasi lanjut
Secara epidemiolgik diabetes sering kali tidak terdeteksi dan dikatakan onset
atau mulai terjadinya diabetes adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga
morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi ini. Faktor
lebih banyak dan lebih lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas
jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan beberapa faktor
genetik yang berhubungan dengan terjadinya diabetes mellitus tipe 2 (Sudoyo, dkk,
2006, 1915).
berikut :
3
a. Diabetes melitus (DM) tipe 1 DM yang terjadi karena kerusakan atau destruksi sel
beta di pankreas. kerusakan ini berakibat pada keadaan defisiensi insulin yang terjadi
secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel beta antara lain autoimun dan idiopatik.
b. Diabetes melitus (DM) tipe 2 Penyebab DM tipe 2 seperti yang diketahui adalah
resistensi insulin. Insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tidak dapat bekerja secara
optimal sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi di dalam tubuh. Defisiensi
insulin juga dapat terjadi secara relatif pada penderita DM tipe 2 dan sangat mungkin
c. Diabetes melitus (DM) tipe lain Penyebab DM tipe lain sangat bervariasi. DM tipe
ini dapat disebabkan oleh defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin,
penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati pankreas, obat, zat kimia, infeksi, kelainan
imunologi dan sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM. d. Diabetes melitus
Gestasional.
Diabetes Melitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan DM sebagai penyebab
kematian urutan ke tujuh di dunia sedangkan tahun 2012 angka kejadian diabetes me
litus didunia adalah sebanyak 371 juta jiwa dimana proporsi kejadian diabetes melitus
tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia yang menderita diabetes mellitus. Hasil Riset
membesar sampai 57%. Tingginya prevalensi Diabetes Melitus tipe 2disebabkan oleh
faktor risiko yang tidak dapat berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan faktor
4
genetik yang kedua adalah faktor risiko yang dapat diubah misalnya kebiasaan
Diabetes Mellitus disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat
mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit
yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit
jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren,
infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang,
penderita DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi
maka dilakukan pencegahan seperti modifikasi gaya hidup dan pengobatan seperti
5
BAB III
STUDI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn. B
Tanggal Lahir 16 Agustus 1946
Umur 73 Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Status Sudah Menikah
Agama Islam
Pekerjaan Wiraswasta
Alamat Jln. Kesehatan Deli Tua
Berat Badan 60 kg
Tinggi Badan 156 cm
Ruangan 13 IVI
Tanggal Masuk 21 Oktober 2019
Pukul 19:30 WIB
Pasien masuk ke RSU Sembiring melalui instalasi gawat darurat (IGD) pada
tanggal 21 oktober 2019 pukul 19.30 dengan kondisi lemas, dan sakit kepala.
6
N Data hasil Rujukan Satuan 21 22 23 24 25 26 27
pemeriksaan
o Oktober Oktobe Oktober Oktober Oktobe Oktober Oktober
fisik
r r
1 Tekanan mmHg 130/80 120/80 120/80 130/90 120/90 110/80 130/90
Darah
2 Temperatur 37 ⁰C 36,8 37 37 37 37 37 37
3 Pernapasan 20 Kali/meni 22 22 22 20 26 24 22
(RR) t
4 Nadi (HR) 60-80 Kali/meni 88 80 80 80 80 80 80
t
3.5 Diagnosa
7
3 Leukosit 4,5-11,0 103 / mm3 7,54
4 Trombosit 150 – 450 103 / mm3 243,4
5 KGD 70 – 120 Mg/dl 380
6 Ureum < 50 Mg/dl 26
7 Kreatinin 0,70 – 1,20 Mg/dl 0,8
8 Asam Urat < 7,0 Mg/dl 2,9
3 1 ampul/ 12 √ √ √ √ √ √ √
Omeprazol Injeksi
jam
4 Alprazolam Tablet 1x 0,5 mg √ √ √
10 Pioglitazon Tablet 1 x 30 mg √ √
8
3.8 Catatan Perkembangan Pasien
SOAP FARMASI
Subjek lemas, sakit kepala, dan nyeri ulu hati, susah tidur ( insomnia )
batas normal.
10
kepala.
SOAP FARMASI
11
Pasien mengalami nyeri neuropati diabetik, namun anti
nyeri tidak diberikan.
Insomnia pada pasien berkurang.
Planing Disarankan untuk cek KGD sewaktu setiap hari
batas normal.
SOAP FARMASI
12
Novorapid 3x sehari 14 Unit
13
sebelumnya.
pasien.
SOAP FARMASI
14
Gabapentin capsul untuk mencegah dan mengontrol
kejang. Obat ini juga digunakan untuk meredakan nyeri
saraf.
Meloxicam tablet untuk mengurangi rasa nyeri,
neuropati diabetik.
KGD pasien sudah menurun tetapi masih diatas batas
normal.
Pasien masih mengalami kebas.
Planing Sebaiknya pemberian mecobalamine tetap dilanjutkan.
SOAP FARMASI
Hari ke-5 (25 oktober 2019)
Subjek Pasien sudah mulai membaik, nyeri masih dirasakan, masih
merasa kebas-kebas.
Objek TD: 110/80mmHg RR: 21x/menit N= 82x/menit T: 36,80C
KGD : 242 mg/dl
15
Novorapid untuk terapi DM tipe II, berfungsi untuk
membantu memperbaiki produksi insulin dalam tubuh.
Injeksi cefriaxone digunakan untuk mengatasi berbagai
infeksi bakteri menghambat pertumbuhan bakteri atau
membunuh bakteri dalam tubuh.
Gabapentin capsul untuk mencegah dan mengontrol
kejang. Obat ini juga digunakan untuk meredakan nyeri
saraf.
Meloxicam tablet untuk mengurangi rasa nyeri,
neuropati diabetik.
KGD pasien sudah menurun tetapi masih diatas batas
normal.
Pasien masih mengalami kebas dan nyeri.
Planing Sebaiknya pemberian mecobalamin tetap dilanjut.
SOAP FARMASI
Hari ke-6 (26 oktober 2019)
Subjek Pasien sudah membaik, nyeri sudah berkurang.
Objek TD: 130/80mmHg RR: 24x/menit N : 82x/menit T: 36,5 0C
16
Meloxicam 7,5 mg 1 x sehari 1 tablet
SOAP FARMASI
Hari ke-7 (27 oktober 2019)
Subjek Pasien sudah membaik, nyeri sudah berkurang.
Objek TD: 120/80mmHg N: 84x/menit RR: 24x/menit T: 36,50C
17
KGD : 145 mg/dl
18
Planing Sebaiknya pemberian mecobalamin tetap dilanjut.
mengontrol KGD.
Tidak ada interaksi obat. Pada tanggal 22-23 oktober, tidak seharusnya
19
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Pasien masuk Rumah Sakit Umum Sembiring Deli Tua melalui IGD pada
tanggal 21 oktober 2019 pukul 19.30 Wib. Kemudian di periksa oleh dokter,
dengan keluhan utama lemas, nyeri ulu hati, sakit kepala, dan susah tidur. hal ini
di alami sejak 3 hari terakhir, pasien mengeluhkan buang air kecil 5-6 kali 1
pasien, yang menunjukan TD: 130/80 mmHg, HR:88 X/i, RR: 22X/i, T: 36.8˚C KGD:
370 mg/dl. Dengan hasil tersebut dokter memberikan terapi obat Infus Nacl 500
Unit, Alprazolam 0,5 mg 1 x sehari 1 tablet. Disarankan untuk cek KGD sewaktu
20
setiap hari. Dosis pemberian Insulin Novorapid sebaiknya di tingkatkan, karena
Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan KGD pada pasien, yang
menunjukan TD 120/80 mmHg, HR:80X/i, RR: 22X/i, T: 37˚C, KGD :269 mg/dl. .
Dengan hasil tersebut dokter memberikan terapi obat Infus Nacl 0,9 % 20
Pada tanggal 23 oktober lemas, pasien mengatakan masih kebas dan nyeri
hasil TD: 120/80 mmHg, HR:80X/i, RR: 22X/i, T: 37˚C KGD :380 mg/dl
Trombosit : 243,4 103/mm3 (normal 150-450 103/mm3) KGD : 380 mg/dl (normal
70-120 mg/dl) Ureum : 26 mg/dl (normal <50 mg/dl) Kreatinin : 0,80 mg/dl
(normal 0,70-1,20 mg/dl) Asam urat : 2,9 mg/dl (normal <7,0 mg/dl). Dengan
hasil tersebut dokter memberikan terapi obat Infus Nacl 0,9 % 20 tetes/menit
sehari 1 tablet. KGD pasien meningkat dari hari sebelumnya. Pasien sudah tidak
mengalami insomnia.
21
Pada tanggal 24 oktober pasien mengatakan lemas, kebas dan nyeri belum
255 mg/dl. Dengan hasil tersebut dokter memberikan terapi obat Infus Nacl 0,9 %
Meloxicam 7,5 mg 1 x sehari 1 tablet. KGD pasien sudah menurun tetapi masih
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan KGD pada pasien, TD: 110/80mmHg RR:
1 tablet. KGD pasien sudah menurun tetapi masih diatas batas normal. Pasien
Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan KGD pada pasien TD:
130/80mmHg RR: 24x/menit N : 82x/menit T: 36,5 0C, KGD : 167 mg/dl. Dengan
hasil tersebut dokter memberikan terapi Infus Nacl 0,9 % 20 tetes/menit, Injeksi
22
tablet, Pioglitazon 30 mg 1 x sehari 1 tablet. KGD sudah normal. Pasien masih
Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan KGD pada pasien TD:
hasil tersebut dokter memberikan terapi Infus Nacl 0,9 % 20 tetes/menit, Injeksi
Pasien sudah tidak merasa lemas.Pasien masih mengalami kebas dan nyeri.
nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan
kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor rekam medik yang tertera pada
diberikan kepada pasien sesuai dengan indikasi (gejala yang dialami pasien) dan
pengkajian tepat obat dilakukan untuk memantau apakah obat yang diberikan
farmakoterapi.
1 Nacl
23
Demam
suara serak
gatal-gatal
nyeri otot.
4 Alprazolam Mengantuk
penglihatan kabur
kelemahan otot
nafsu makan berkurang.
5 Mecobalamin Mual
Muntah
Diare
sakit kepala.
8 Gabapentin Pusing
Mengantuk
24
Lemas
Diare
penglihatan kabur
sakit kepala
mulut kering
9 Meloxicam Diare
Kembung
Pusing
sakit kepala
ruam pada kulit.
25
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
b. Melakukan visite lebih rutin walaupun tidak terjadi keluhan pada pasien.
26
DAFTAR PUSTAKA
InternationalDiabetesFederation.2011.OneAdultInTen WillHaveDiabetesBy2030.
[http://www.idf.org/media-events/press-releases/2011/diabetes-atlas-8th-
edition] [Diunduhpada18Januari 2012pukul 17.45WIB]
27