Abstrak
Pada masa kehamilan, terjadi perubahan-perubahan fisiologis yang berpengaruh terhadap metabolisme
karbohidrat sehingga mengakibatkan kehamilan tersebut bersifat diabetogenik. Berbagai faktor dapat
mengganggu keseimbangan metabolisme karbohidrat dengan meningkatnya usia kehamilan sehingga
terjadi gangguan toleransi glukosa. Keadaan ini dikenal dengan diabetes melitus gestasional (DMG).
DMG termasuk jenis penyakit diabetes melitus (DM) yang terjadi pada saat kehamilan. DMG, jika tidak
ditangani dengan tepat, dapat berisiko menjadi DM tipe 2 di masa mendatang. Untuk itu, pengobatan
DMG perlu dilakukan dengan pendekatan nonfarmakologi dan farmakologi untuk mencegah terjadinya
DM tipe 2 dalam jangka waktu yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan
antidiabetik pada pasien diabetes melitus gestasional di Puskesmas Wilayah Kecamatan Pontianak
Kota. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian potong lintang
yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medis
pasien DMG rawat jalan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Pontianak Kota periode Januari 2016–
September 2017. Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 32 pasien. Dari hasil
penelitian, diperoleh obat yang dominan digunakan untuk mengatasi DMG pada wanita hamil adalah
metformin (78,13%) yang merupakan golongan biguanida, dan sisanya menggunakan gliburid (21,88%)
yang merupakan golongan sulfonilurea. Simpulan dari penelitian ini adalah golongan biguanida banyak
digunakan untuk mengatasi DMG pada wanita hamil trimester kedua dan ketiga.
Korespondensi: Kharina Anisya, S.Farm., Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura,
Pontianak, Kalimantan Barat 78115, Indonesia, email: khareenanisya@gmail.com
Naskah diterima: 15 Februari 2018, Diterima untuk diterbitkan: 8 September 2018, Diterbitkan: 1 Maret 2019
72
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 8, Nomor 1, Maret 2019
73
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 8, Nomor 1, Maret 2019
74
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 8, Nomor 1, Maret 2019
OHO, metformin 850 mg digunakan dua kali bahwa pasien DMG berusia antara 31 tahun
sehari sedangkan gliburid 5 mg 1 kali sehari. hingga 40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
Secara keseluruhan, waktu penggunaan obat usia pasien DMG berada pada usia 35 tahun
metformin lebih sering dikonsumsi setelah atau lebih. Rentang usia tersebut merupakan
makan (60%) sedangkan gliburid dikonsumsi faktor risiko untuk terjadinya DMG dan
sebelum makan (71,43%) seperti yang terlihat peningkatan morbiditas serta mortalitas pada
pada Tabel 4. ibu maupun janin. Hosler et al. menyatakan
bahwa wanita hamil yang berusia 35 tahun
Pembahasan atau lebih berisiko 4,05 kali untuk menderita
DMG apabila dibandingkan dengan wanita
Usia merupakan salah satu di antara banyak hamil dengan usia <25 tahun.12 Usia memiliki
faktor risiko yang memiliki pengaruh pada hubungan yang sangat erat kaitannya dengan
terjadinya DMG. Pada Tabel 1, dapat dilihat kenaikan kadar gula darah. Semakin tinggi
Gambar 2 Distribusi Kadar Rata-Rata Gula Darah Sewaktu (GDS) pada Pasien Berdasarkan
Trimester Kehamilan
75
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 8, Nomor 1, Maret 2019
usia, maka prevalensi diabetes dan gangguan pada trimester kedua dan ketiga rentan terjadi
toleransi glukosa semakin tinggi.12 Selain itu, peningkatan kadar GDS akibat dari terjadinya
kejadian DMG cenderung tinggi pada usia perubahan respon hormonal pada wanita
yang tua diperkirakan terjadi akibat adanya hamil, yaitu peningkatan kadar estrogen,
pengaruh dari proses penuaan dan kerusakan progesteron, kortisol dan human placental
endotel pembuluh darah yang progresif.12 lactogen (HPL), sehingga mengakibatkan
Rata-rata kadar gula darah sewaktu pasien wanita hamil gagal dalam mempertahankan
yang mengalami DMG adalah 190,28 mg/dL. glukosa darah (euglycemia). Tingginya kadar
Rata-rata kadar GDS mulai meningkat pada GDS wanita hamil menurut Cunningham
kehamilan trimester kedua. Namun demikian, dapat meningkatkan risiko terjadi DM tipe
persentase kejadian DMG cenderung lebih 2 pada wanita hamil sebesar 17–63% dalam
banyak pada ibu hamil dengan usia kehamilan kurun waktu 5–16 tahun.13
trimester ketiga bila dibandingkan trimester Berdasarkan pedoman penatalaksanaan
kedua jika dilihat dari hasil pada Gambar 1. diabetes melitus di Indonesia yang dibuat
Hal ini dikarenakan hampir semua pasien oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
melakukan pemeriksaan kadar GDS pertama (PERKENI),14 pemeriksaan DMG pada wanita
kali pada saat usia kehamilan adalah trimester hamil adalah menggunakan metode WHO-
ketiga dan kemudian diketahui bahwa pasien TTGO (tes toleransi glukosa oral-75 gram)
terdiagnosis DMG. Pemeriksaan DMG yang untuk mengukur kadar glukosa plasma puasa
dijalani oleh pasien di Puskesmas Wilayah dan kadar glukosa plasma pada saat 2 jam
Kecamatan Pontianak Kota dilakukan dengan setelah pemberian glukosa. Hasil diagnosis
cara pemeriksaan GDS. uji TTGO dikategorikan dalam 2 kelompok,
Pemeriksaan kadar GDS pada trimester yaitu toleransi glukosa terganggu (TGT)
ketiga (yakni usia kehamilan 28–40 minggu) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT)
cenderung lebih banyak apabila dibandingkan bergantung dari hasil uji yang diperoleh. Jika
dengan trimester kedua (usia 13–27 minggu) hasil pemeriksaan TTGO diperoleh glukosa
seperti yang terlihat pada Gambar 1. Hal ini plasma puasa sebesar <140 mg/dL, maka
dikarenakan pada saat usia kehamilan berada dikategorikan sebagai GDPT, sedangkan jika
Tabel 3 Distribusi Dosis dan Frekuensi Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
Rata-Rata
Sediaan Obat Dosis Frekuensi Persentase
Golongan OHO Kadar GDS
(tablet) (mg) Pemakaian (%)
(mg/dL)
Golongan Sulfonilurea Gliburid 5 1 kali 71,43 147,60
2,5 2 kali 28,57 147,50
Golongan Biguanida Metformin 500 1 kali 8 155,50
850 2 kali 60 227,27
500 3 kali 32 167
76
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 8, Nomor 1, Maret 2019
kadar glukosa plasma 2 jam setelah beban adanya peningkatan komplikasi perinatal.
berkisar antara 140–199 mg/dL, maka masuk Dari sisi pemakaiannya, metformin lebih
ke dalam kelompok TGT. Bagi wanita hamil, mudah dan ekonomis apabila dibandingkan
kelompok TGT harus ditangani sebagai DM insulin, sehingga lebih dapat diterima oleh
pada kehamilan.6,14 pasien. Metformin juga dapat menurunkan
Adanya perbedaan tatalaksana penegakan glukosa darah dalam waktu satu minggu
diagnosis pada pasien DMG di Puskesmas dan menurunkan glukosa darah 2 jam post-
tersebut dengan pedoman pengobatan DMG prandial.15
yang direkomendasikan oleh PERKENI Penggunaan OHO lainnya yang digunakan
dikarenakan lemahnya penerapan pedoman pada pasien DMG adalah gliburid. Gliburid
tersebut di Puskesmas, dan hal ini menjadi merupakan obat golongan sulfonilurea yang
keterbatasan penelitian ini. Terdapat beberapa memperlihatkan transfer plasenta yang minimal
parameter skrining dan diagnosis untuk karena ikatannya dengan protein yang tinggi
mengetahui adanya DMG, tetapi yang sering dan tidak menunjukkan adanya keterkaitan
digunakan parameter skrining berdasarkan dengan hipoglikemia pada janin.15,16 Hal yang
O’Sullivan Mahan yaitu American Diabetes membedakan pengobatan pada pasien DMG
Association (ADA) dan WHO.3,6,14 dengan DM lainnya adalah pemilihan obat
Obat-obatan yang dapat digunakan untuk yang benar-benar aman dan tidak melintasi
mengatasi DMG berdasarkan rekomendasi plasenta untuk digunakan pada wanita hamil
WHO yaitu insulin sebagai first-line therapy, sehingga tidak menimbulkan pengaruh buruk
metformin, serta gliburid. Jenis insulin yang (komplikasi) bagi ibu maupun janin.15–17
dapat diberikan adalah insulin kerja pendek Penggunaan metformin pada ibu hamil
(short-acting) seperti humulin R, insulin termasuk dalam kategori B menurut Food
kerja sedang (intermediate-acting) seperti and Drug Administration (FDA). Kategori
isophane, atau insulin kerja cepat (rapid- ini menunjukkan bahwa obat tersebut telah
acting) seperti aspart dan lispro. Penggunaan diuji pada reproduksi hewan percobaan dan
obat terbanyak berdasarkan Tabel 2 adalah tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap
metformin (golongan biguanida). Metformin fetus, serta tidak memperlihatkan adanya
merupakan antidiabetik yang aman digunakan efek samping. Gliburid termasuk ke dalam
untuk wanita hamil karena tidak melintasi kategori C, yaitu uji pada hewan percobaan
plasenta. Hal ini sejalan dengan penelitian memperlihatkan adanya efek samping pada
yang dilakukan oleh Rowan et al.15 yang fetus (teratogenik, embriosidal, atau lainnya)
menyatakan bahwa metformin sebagai obat dan tidak ada studi terkontrol pada wanita
tunggal atau kombinasi dengan insulin baik hamil. Obat-obatan hanya dapat diberikan
digunakan pada wanita hamil dengan DMG. jika manfaat yang diperoleh sebanding dengan
Penggunaan metformin tidak menunjukkan besarnya potensi risiko terhadap janin. Obat-
77
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 8, Nomor 1, Maret 2019
obatan dalam kategori A dan B umumnya Selain diet, aktivitas fisik/latihan jasmani
dianggap tepat digunakan selama kehamilan. juga dapat dilakukan yang selain bermanfaat
Obat-obatan pada kategori C harus digunakan untuk menjaga kebugaran, juga menurunkan
dengan peringatan, dan obat-obatan kategori berat badan dan memperbaiki sensitivitas
D dan X harus dihindari atau merupakan insulin, sehingga akan memperbaiki kendali
kontraindikasi.18 glukosa darah. Latihan jasmani yang sangat
Distribusi dosis dan frekuensi antidiabetik dianjurkan yaitu yang bersifat aerobik dengan
yang diberikan pada pasien DMG berbeda- intensitas sedang (50–70% denyut jantung
beda dan dapat dilihat pada Tabel 3. Hal ini maksimal), seperti jalan cepat, bersepeda
dikarenakan pemberian dosis dan frekuensi santai, jogging, serta berenang. Penelitian
antidiabetiknya harus disesuaikan dengan ini hanya menggunakan pengumpulan data
kondisi fisiologis pasien. Hasil penelusuran berupa retrospektif dengan mengumpulkan
hasil data rekam medis menunjukkan rata- data rekam medik pasien DMG, sehingga
rata pasien yang mendapatkan metformin tidak terlihat penanganan DMG dengan terapi
memiliki riwayat obesitas, dengan demikian diet. Hal ini merupakan keterbatasan pada
obat yang sesuai agar tidak menyebabkan penelitian ini dalam penegakan manajemen
kenaikan berat badan adalah metformin. pengobatan DMG pada wanita hamil.
Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa waktu Kenaikan berat badan selama kehamilan
penggunaan obat gliburid yang paling sering dipengaruhi oleh berat badan sebelum hamil.
adalah sebelum makan (71,43%). Hal ini Rekomendasi penambahan berat badan bagi
dikarenakan obat-obat golongan sulfonilurea wanita hamil adalah sekitar 7 kg pada wanita
dapat menyebabkan hipoglikemia sehingga obesitas, dan 18 kg pada wanita dengan
pemberiannya harus diberikan pada saat berat badan kurang (18,5 kg/m2) sebelum
sebelum makan (15–30 menit).14 Sementara kehamilan.20 Dalam penelitian ini, hasil data
itu, metformin banyak dikonsumsi setelah menunjukkan bahwa sebagian besar pasien
makan (68%). Metformin mempunyai efek DMG memiliki riwayat obesitas. Hal ini
samping yang menyebabkan mual, sehingga sejalan dengan pernyataan Cheung et al.,21
harus dikonsumsi setelah makan atau satu yang menyatakan bahwa seseorang dengan
suapan pertama setelah makan.14 IMT berada dalam kategori overweight atau
Penanganan DMG menurut Kaaja et al.19 obesitas berisiko terkena DMG dibandingkan
dapat dilakukan terlebih dahulu dengan terapi dengan seseorang yang mempunyai IMT
nonfarmakologi yaitu terapi diet MNT. Terapi normal atau underweight pada saat sebelum
ini merupakan strategi utama dalam mencapai kehamilan. Overweight merupakan faktor
kontrol glikemik.19 Konsentrasi glukosa risiko pada gangguan toleransi glukosa baik
darah dapat dikontrol melalui perencanaan sebelum atau dalam kehamilan. Overweight
pola makan. Prinsip pengaturan makan pada merupakan manifestasi dari obesitas, dengan
pasien DMG yaitu makanan yang seimbang kata lain overweight merupakan suatu tahap
dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan sebelum terjadi obesitas.21 Hosler et al.12
zat gizi masing-masing individu. Diet yang juga menyatakan bahwa ibu yang memiliki
dilakukan yaitu diet karbohidrat, protein dan riwayat overweight berisiko 1,53 kali untuk
lemak. Karbohidrat yang dianjurkan sebesar menderita DMG, sedangkan pada ibu yang
45–65% total asupan energi, asupan lemak memiliki risiko obesitas berisiko 2,59 kali
dianjurkan sekitar 20–25% kebutuhan kalori untuk menderita DMG dibandingkan dengan
dan asupan protein sebesar 10–20% total ibu yang tidak memiliki riwayat obesitas.
asupan energi. Penelitian relevan lainnya oleh Chu et al.,22
78
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 8, Nomor 1, Maret 2019
didapatkan hasil bahwa ibu yang memiliki dan tempat untuk melakukan penelitian.
riwayat obesitas memiliki risiko 3,56 kali
untuk menderita DMG dibandingkan ibu yang Pendanaan
tidak memiliki riwayat obesitas.
Pada kondisi obesitas, sel-sel lemak yang Penelitian ini dilakukan tanpa bantuan atau
menggemuk akan menghasilkan beberapa hibah dari manapun.
zat yang digolongkan sebagai adipositokin
yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan Konflik Kepentingan
keadaan tidak gemuk.23 Zat-zat itulah yang
dapat menyebabkan resistensi insulin dan Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat
mengakibakan glukosa sulit masuk ke dalam potensi konflik kepentingan dengan penelitian,
sel. Keadaan ini membuat glukosa darah tetap kepenulisan (authorship) dan atau publikasi
tinggi (hiperglikemia) dan terjadi diabetes. artikel ini.
Selain itu, umumnya pada saat hamil terjadi
penambahan berat badan dan peningkatan Daftar Pustaka
konsumsi makanan yang memiliki dampak
pada peningkatan gula darah di atas normal. 1. Buckley BS, Harreiter J, Damm P, Corcoy
Oleh karena itu, perlu dilakukan penjagaan R, Chico A, Simmons D, et al. Gestational
pola makan sebelum hamil untuk mencegah diabetes mellitus in Europe: Prevalence,
peningkatan berat badan berlebih saat hamil. current screening practice and barriers to
screening. Diabet Med. 2012; 29(7): 844–
Simpulan 54. doi: 10.1111/j.1464-5491.2011.03541
.x.
Pengobatan terbanyak yang diberikan untuk 2. Bortolon LNM, Triz LDPL, Faustino
pasien diabetes melitus gestasional (DMG) BDS, de Sa LBC, Rochal DRTW, Arbex
di Puskesmas Wilayah Kecamatan Pontianak AK. Gestational diabetes mellitus: New
Kota adalah terapi metformin (78,13%) yakni diagnostic criteria. J Endocr Metab Dis.
pada 25 pasien dari total 32 pasien DMG, 2016;6(1):13–9. doi: 10.4236/ojemd.201
dan sebanyak 7 pasien memperoleh gliburid 6.61003
(21,88%). Metformin termasuk dalam obat 3. American Diabetes Association. Diagnosis
ketegori B sehingga relatif aman digunakan and classification of diabetes mellitus.
pada ibu hamil. Oleh karena itu, diperlukan Diabetes Care. 2010;33(1):S62–69. doi: 10.
kontrol dan pemeriksaan rutin pada wanita 2337/dc10-S062
hamil serta kontrol penggunaan obat-obatan 4. Lindsay RS. Gestasional diabetes: Causes
yang aman dan rasional. Kadar rata-rata gula and consequences. Br J Diabetes Vasc Dis.
darah sewaktu dari pasien DMG cenderung 2009;9(1):27–31. doi: 10.1177/14746514
mengalami peningkatan pada trimester kedua 08101644
(13–27 minggu) sebesar 213,67 mg/dL. 5. Soewondono P, Pramono LA. Prevalence,
characteristics, and predictors of pre-
Ucapan Terima Kasih diabetes in Indonesia. Med J Indones. 2011;
20(4):283–94. doi: 10.13181/mji.v20i4.4
Terima kasih kepada seluruh pihak yang 65
terlibat dalam penelitian ini, dan kepada 6. Purnamasari D, Waspadji S, Adam JMF,
Puskesmas Wilayah Kecamatan Pontianak Kota Rudijanto A, Tahapary D. Indonesian
yang telah berkenan memberikan kesempatan clinical practice guidelines for diabetes in
79
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 8, Nomor 1, Maret 2019
© 2019 Anisya et al. The full terms of this license incorporate the Creative Common Attribution-Non Commercial License (https://
creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/). By accessing the work you hereby accept the terms. Non-commercial use of the work are permitted
without any further permission, provided the work is properly attributed.
80